BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA PERENCANAAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi Tapak Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah di propinsi Banten yang memiliki latar belakang Islam yang kuat. Pemerintah kota Tangerang mengusung motto menjadikan kota Tangerang yang berakhlakul karimah, sehingga memiliki andil sangat besar dalam perkembangan, penyebaran dan syiar Islam di kota Tangerang. Dengan latar belakang diatas, sebagai fundamental bagi terwujudnya kota Tangerang yang religius dan berorientasi ke masa depan, maka lahirlah gagasan untuk membangun Islamic Centre yang berlokasi di kawasan Pusat Kota Baru Tangerang, Jl. Satria Sudirman. U U Gambar 4.1. Lokasi Tapak dan sekitarnya Gambar 4.2. Lokasi Tapak Lokasi tapak memperlihatkan kebutuhan dalam perancangan islamic centre yang membutuhkan aksesbilitas ditengah keadaan masyarakat yang telah mengalami kemerosotan dalam pemahaman agamanya. Di harapkan lokasi tapak terpilih ini dapat menjadikan pusat kegiatan islam dan berpengaruh ke masyarakat yang berakhlakul karimah Data dan Kondisi Tapak Batasan batasan tapak : - Batas Barat tapak : Pemukiman penduduk, perkebunan - Batas Utara tapak : LP Anak-Anak 25

2 - Batas Timur tapak : Jalan Sekunder - Batas Selatan tapak : Jl. Satria Sudirman, taman pemancingan. Luas tapak : 3 Ha / m² Kebijaksanaan Tapak : - KDB : 40 % - KLB : 3 - GSB : 50% dari lebar jalan Kondisi Tapak Gambar 4.3. Kondisi Tapak dan sekitarnya Eksisting kondisi sebagian tapak terdapat bangunan Masjid Raya Al-Azhom dan selebihnya merupakan lahan kosong yang ditanami pohon-pohon dan semak. Lokasi tapak terpilih dikelilingi oleh beberapa fungsi bangunan antara lain Pusat Pemerintahan Kota 26

3 Tangerang, LP Anak - Anak, perkantoran, Taman Makam Pahlawan, Stadion Benteng, Sekolah, dan pemukiman penduduk. Jarak pemukiman terdekat ± 30 m dari lokasi tapak yaitu berada di barat daya dan utara tapak. Dengan kondisi tersebut, menjadikan kawasan lokasi tapak dan sekitarnya sebagai pusat kegiatan masyarakat, sehingga lebih mudah untuk memperkenalkan dan mendekatkan masyarakat kedalam Islamic Centre. Pencapaian 1 TAPAK 2 U Gambar 4.4. Jalur Pencapaian pada Tapak Pencapaian ke lokasi dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum karena : Lokasi terletak di kecamatan Tangerang, kelurahan Suka Asih tepatnya Jl. Satria Sudirman, lokasi ini berada di kawasan pusat kota baru Tangerang. Lokasi yang terletak di kawasan pusat kota baru Tangerang menggambarkan bahwa jalur tersebut banyak dilalui kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun umum. Jalan yang dapat dipilih untuk menuju lokasi tapak diantaranya yaitu ; (1) Melalui Jalan Daan Mogot dan (2) Melalui Jalan Satria Sudirman. 27

4 4.3. Analisa Tapak Analisa Sirkulasi Dalam Tapak Analisa 1. 1 Jalan di sisi selatan tapak adalah Jl. Satria Sudirman dengan lebar jalan 9 meter yang merupakan jalur utama. 4 5 SENTRUM TAPAK Tanggapan 28 Sirkulasi kendaraan pada Jl. Satria Sudirman adalah dua arah. Terdapat pedestrian di sisi jalan dengan kondisi baik. Daerah no.1 dijadikan sebagai entrance kendaraan, karena daerah ini bersebelahan dengan jalan utama yaitu Jl. Satria Sudirman. Agar tidak terjadi crossing dan kemacetan maka letak pintu keluar kendaraan berada didaerah no.3. Daerah no. 2 dijadikan sebagai entrance pejalan kaki yang mengarahkan langsung ke plaza utama masjid yang posisinya berada di sentrum tapak. Jadikan daerah no. 4 sebagai jalur masuk dan no.5 sebagai jalur keluar kendaraan service.

5 Keterangan : : Zona fasilitas pendidikan dan dakwah. : Zona fasilitas peribadatan. : Zona fasilitas penunjang. : Zona parkir dan penghijauan. : Zona service. Zoning : Zona fasilitas kantor dan convention hall, cafe diletakkan dekat dengan pintu masuk kendaraan maupun pejalan kaki. Zona pendidikan diletakkan jauh dari jalan utama dan pintu masuk utama kendaraan. Zona peribadatan diletakkan di sentrum tapak. Zona parkir dan penghijauan dapat diletakkan di dekat dengan main entrance kendaraan dan pejalan kaki. Zona service diletakkan dekat dengan pintu keluar masuk kendaraan service Analisa Kebisingan dan Polusi Udara Analisa Pada area no. 1 tingkat kebisingan dan polusi udara sangat tinggi, karena berbatasan dengan jalan 3 utama dengan lebar 9 meter yang 2 padat kendaraan. 1 Pada area no. 2 tingkat kebisingan dan polusinya sedang, karena berbatasan dengan jalan sekunder dengan lebar 7 meter dan tidak terlalu padat kendaraan. Pada area no. 3 tingkat kebisingan dan polusinya rendah, karena 29

6 Keterangan : : Zona fasilitas penunjang (business centre). : Zona fasilitas peribadatan. : Zona fasilitas pendidikan. : Zona parkir dan penghijauan. : Zona service. berbatasan dengan taman makam, dan LP anak-anak dan tidak berbatasan dengan jalan utama. Tanggapan Sebaiknya zona fasilitas pendidikan dan dakwah dengan fasilitas peribadatan diletakkan di area yang tidak bising. Zona fasilitas kantor dan convention hall, cafe diletakkan di area yang tidak membutuhkan ketenangan. Zona service, zona parkir dan penghijauan dapat diletakkan di area yang bising Analisa View Analisa View Makam LP anak-anak Kebun Pemukiman TAPAK Jl. Satria Sudirman Taman penghijauan Gedung Pemerintahan 30

7 View dari dalam tapak ke arah jl. Satria Sudirman ataupun sebaliknya view dari jl. Satria Sudirman ke tapak merupakan view terbaik, karena merupakan jalan utama yang banyak dilewati kendaraan dan orang lewat sehingga keberadaan tapak untuk islamic centre mudah diketahui. View dari dalam tapak ke arah selatan dan timur baik, karena terdapat area perkebunan dan gedung pemerintahan. View kurang baik dari dalam tapak ke luar tapak berada disisi utara dan barat, karena terdapat LP anak-anak dan taman makam pahlawan. Tanggapan View terhadap Jl. Satria Sudirman menjadi orientasi muka bangunan yang dapat menonjolkan karakter dari bangunan islamic centre, terutama pada bangunan masjid sebagai sentrumnya. Zoning : Zona fasilitas peribadatan diletakkan di posisi tengah tapak karena merupakan sentrum dari Islamic Centre dan diarahkan ke jl. Satria Sudirman. Zona service diletakkan di belakang tapak yang tidak terlihat dari muka bangunan agar tidak merusak view. Keterangan : : Zona fasilitas pendidikan dan dakwah. : Zona fasilitas peribadatan. : Zona fasilitas penunjang (business centre) : Zona parkir dan penghijauan. : Zona service. 31

8 Analisa Tautan Lingkungan Sekitar Tapak ANALISA Disekitar lahan terdapat berbagai Taman Makam Hunian LP anak-anak TAPAK Plaza Hunian Kebun macam jenis fasilitas, yakni : hunian, kantor pemerintahan, LP anak-anak, taman makam pahlawan, pemancingan, dan resto. Kantor Pemerintahan Terdapat juga Plaza dan Ruang terbuka serta kebun. Ketinggian rata-rata bangunan di Gedung Makam 1 Lantai LP anak-anak 1 Lantai Hunian 1-2 Lantai sekitar tapak berkisar antara 4 meter hingga 16 meter atau 1 lantai hingga 4 lantai. TAPAK Hunian 1 Lantai 5 Lantai Kantor Pemerintahan TANGGAPAN Menyatukan plaza dan ruang terbuka yang telah ada dengan tapak perancangan islamic centre. Untuk mencapai keselarasan dengan bangunan sekitar tapak, sebaiknya 1-5 Lt Plaza rancangan ketinggian bangunan islamic centre menyamakan dengan ketinggian bangunan disekitar tapak yaitu berkisar antara 4 m 20 m atau 1 lt 5 lt. 32

9 Analisa Bentuk & Warna Bangunan Sekitar Tapak BANGUNAN ANALISA Warna yang dominan pada bangunan ini adalah merah bata, abu-abu, dan putih. Bangunan ini didominasi oleh bentuk atap yang runcing ke atas atau atap tropis Pemkot Tangerang yang selaras dengan budaya lokal. Warna dominan bangunan ini adalah merah bata dan krem. Bangunan ini menggunakan bentuk atap joglo. LP Anak-Anak Warna dominan bangunan ini adalah abuabu, putih dan merah gelap. Bangunan ini menggunakan bentuk atap joglo. Kantor Pelayanan Pajak Warna dominan pada bangunan ini adalah merah bata dan putih. Bangunan-bangunan pemukiman penduduk di dominasi oleh penggunaan Pemukiman warga bentuk atap joglo. Warna dominan bangunan ini adalah putih. Bangunan ini menggunakan bentuk atap miring. Stadion Benteng 33

10 Warna dominan bangunan ini adalah krem dan coklat tua. Bangunan ini menggunakan atap bentuk joglo. Gedung Makam Pahlawan TANGGAPAN Warna-warna dominan pada bangunan-bangunan disekitar tapak adalah putih, abu-abu, dan merah bata. Bentuk atap dominan bangunan di sekitar tapak adalah menggunakan bentuk atap tropis seperti bentuk atap joglo. Agar kontras dan selaras dengan lingkungan sekitar tapak, maka bangunan islamic centre ini menggunakan warna dominan bangunan disekitar tapak yaitu warna putih, abu-abu, dan merah bata serta menggunakan bentuk atap yang selaras dengan budaya lokal Zoning Keterangan : : Zona Fasilitas Pendidikan & Latihan : Zona Fasilitas Peribadatan : Zona Fasilitas Business centre. : Zona Parkir : Zona Service Penzoningan pada tapak dilakukan dengan menyimpulkan penzoningan hasil dari analisa tapak yang dibahas sebelumnya, sehingga menjadi zoning akhir dalam tapak. Zoning akhir meliputi : Zona Fasilitas Peribadatan : - Diletakkan di area yang tidak bising. 34

11 - Diletakkan di posisi tengah tapak karena merupakan sentrum dari Islamic Centre dan diarahkan ke jl. Satria Sudirman sehingga view keberadaan islamic centre terlihat jelas. Zona Fasilitas Kantor,, dan perdagangan (business centre) : - Diletakkan dekat dengan pintu masuk kendaraan maupun pejalan kaki. - Dan diletakkan di area yang tidak membutuhkan ketenangan. Zona Fasilitas Pendidikan & Latihan : - Diletakkan di area yang tidak bising. Zona service - Diletakkan di belakang tapak yang tidak terlihat dari muka bangunan agar tidak merusak view. Zona Parkir - Diletakkan dengan pintu masuk dan keluar kendaraan serta pintu pejalan kaki. - Dapat diletakkan di area yang bising Analisa Bangunan Jenis Massa Bangunan Terdapat dua alternatif jenis massa bangunan, yaitu massa tunggal dan massa majemuk. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, yang akan dijelaskan sebagai berikut : Massa Tunggal Keuntungan : Efisien lahan. Analisa Cocok untuk lahan yang terbatas. Orientasi kegiatan terpusat di dalam satu bangunan. Kemudahan dalam pengaturan. Kemudahan dalam pengawasan. Kerugian : Bangunannya bersifat monoton. 35

12 Massa Majemuk Keuntungan : Analisa Tiap-tiap aktivitas berdiri sendiri. Adanya ruang terbuka untuk saling berinteraksi dengan massa lainnya. Baik untuk sistem penghawaan dan pencahayaan. Kerugian : Membutuhkan lahan yang luas. Kegiatannya menyebar. Ruang sirkulasi yang dibutuhkan semakin luas. Kesimpulan Berdasarkan analisa diatas, maka pemilihan massa majemuk lebih cocok diterapkan pada perancangan Islamic Centre di kota Tangerang, karena : Terdapat perbedaan fungsi pada tiap bangunan pada perancangan Islamic Centre. Dapat disesuaikan dengan kondisi tapak. Bangunan akan lebih rekreatif Orientasi Bangunan Arah orientasi bangunan mengambil dari orientasi umat Islam saat menjalankan ibadah shalat yaitu menghadap ke arah kiblat. 36

13 Gambar 4.5. Doubel Skin Fasad Karena eksisting tapak perancangan islamic centre ini terdapat bangunan Masjid Raya Al-Azhom, maka arah kiblatnya mengacu pada arah kiblat masjid tersebut, yaitu mengarah pada 10 dari titik barat ke arah barat laut. Karena arah orientasi seluruh bangunan mengacu pada orientasi kiblat, maka radiasi panas matahari akan mengenai fasad bangunan secara langsung di sisi timur dan barat. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka diterapkan double skin facade pada bangunan islamic centre, khususnya bangunan fasilitas pendidikan - dakwah dan fasilitas kantor Sistem Struktur Struktur Atas dan Atap Pada umumnya penggunaan struktur atas adalah beton bertulang dengan mengadopsi baja sebagai struktur tambahan. Sedangkan struktur atap miring menggunakan truss dengan konstruksi baja alumunium dan untuk atap datar menggunakan pelat beton Struktur Bawah Jenis pondasi yang dipakai adalah pondasi plat dan pondasi bored pile. Ketinggian bangunan yang akan direncanakan pada tapak berkisar antara 1 lantai sampai 4 lantai. Pondasi bored pile dipergunakan pada bangunan diatas tiga lantai seperti fasilitas pendidikan dan yang memiliki bentang lebar seperti fasilitas peribadatan (masjid), gedung serba guna dan galery. Sedangkan pondasi pelat digunakan pada bangunan servis. 37

14 Sistem Utilitas Sistem Pencegahan Bahaya Kebakaran Untuk pengamanan kebakaran digunakan tiga sistem, yaitu : 1. Evakuasi penyelamatan melalui tangga kebakaran dan pintu darurat. 2. Sistem deteksi api (fire alarm and detector system) - Sistem alarm otomatis - Smoke detector - Heat detector - Thermal detector, bekerja berdasarkan perambatan kenaikan suhu. - Fix detector, bekerja berdasarkan temperatur tertentu. 3. Pencegahan kebakaran (fire fighting) - Alat pemadam kebakaran (portable) - Water springkler dengan dua sistem : Upright springkler head (untuk menyapu areal diatas plafond). Pedent springkler head (untuk menyapu areal dibawah plafond). o Hydrant box and hydrant pilar o Gas system (pemadam holon) Sistem Penghawaan Sistem penghawaan yang digunakan adalah penghawaan aktif dan penghawaan pasif. Sistem penghawaan pasif terdapat pada tiap masa bangunan dengan memberikan bukaan pada jendela yang dapat dibuka tutup, sedangkan penghawaan aktif adalah menggunakan sistem AC split pada tiap ruangan Sistem Air Bersih, Air Kotor dan Kotoran Sistem air bersih yang digunakan adalah sistem up feet dimana air dari tandon bawah dipompa dan didistribusikan keseluruh ruangan. Sistem ini digunakan dengan pertimbangan bahwa fasilitas pada islamic centre ini nantinya tidak memerlukan waktu penuh 24 jam. Kecuali jika ada kegiatan-kegiatan tertentu yang memerlukan waktu penuh. Untuk fasilitas peribadatan juga dilengkapi dengan menggunakan tandon atas yang didistribusikan hanya untuk area fasilitas peribadatan, hal ini dengan pertimbangan bahwa fasilitas peribadatan dapat juga 38

15 digunakan hingga pagi hari jika ada umat yang ingin beribadah tengah malam di masjid atau untuk kegiatan tertentu. Untuk sistem pembuangan air kotor dan kotoran disediakan sumur resapan dan septictank pada tiap-tiap massa bangunan Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan adalah sistem pencahayaan aktif dan pencahayaan pasif. Sistem pencahayaan pasif diupayakan dengan jalan memberikan bukaan-bukaan pada tiap sisi bangunan, sehingga untuk pencahayaan aktif yang menggunakan lampu dapat diminimalkan. Mengingat orientasi bangunan pada perancangan islamic centre ini mengarah barat dan timur maka sebagian besar sisi bangunan akan mendapatkan radiasi panas matahari. Untuk mengatasinya yaitu menggunakan sistem double skin facade Skema Organisasi Ruang ENTRANCE KENDARAAN SERVICE PARKIR SERVICE MASJID KANTOR MULTY FUNCTION ROOM ART GALERY RUM. JAGA & SERVICE RESTO & MINI MARKET PUSDIKLAT PLAZA ENTRANCE PEJALAN KAKI PARKIR ENTRANCE KENDARAAN 39

16 4.7. Analisa Kebutuhan Ruang Tabel 4.1. Kebutuhan Ruang Masjid No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. R. Imam / Mihrab & 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 2 = 2 orang PPM Mimbar 0,72 m² / orang 1,44m² 2. R. Shalat / liwan 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 2000 = 2000 orang PPM utama 0,72 m² / orang 1440m² 3. R. Shalat Selasar 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 600 = 600 orang PPM Keliling 0,72 m² / orang 432 m² 4. R. Shalat Mezanine 1000 orang PPM 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 1000 = 0,72 m² / orang 720 m² Tempat wudhu = Tempat wudhu = 5. R. Wudhu pria 0,01 x kapasitas. 0,01 x 2520 = 25,2. 70 % x 3600 = PPM Satu tempat Kebutuhan luas = 2520 wudhu = 0,9 x 1 = 0,9 m² x 25,2 = 0,9 m² 22,68m² Tempat wudhu = Tempat wudhu = 6. R. Wudhu wanita 0,01 x kapasitas. 0,01 x 1080 = 10,8. 30 % x 3600 = PPM Satu tempat Kebutuhan luas = 1080 wudhu = 0,9 x 1 = 0,9 m² x 10,8 = 0,9 m² 9,72 m² 7. Toilet pria ( urinoir ) Jumlah urinoir = Jumlah urinoir = 0,003 x 2520 = 70 % x 3600 = 0,003 x kapasitas. PPM 7,56. Kebutuhan 2520 Satu urinoir = 0,6 luas = 7,56 x x 0,8 = 0,48 m² 0,48m² = 3,6m² 8. Toilet pria ( WC ) Jumlah WC = % x 3600 = : 500 = 5 PPM 1,25 x 2 = 2,5 m² 2520 Kebutuhan luas = 5 x 2,5 m² = 12,5 m² 9. Toilet wanita ( WC ) Jumlah WC = 1080 : 250 = 4,32 30 % x 3600 = PPM 1,25 x 2 = 2,5 m² Kebutuhan luas = ,32 x 2,5 m² = 10,8 m² 10. R. DKM 118 orang Sv 70,65 m² 11. R. Pengurus 118 orang Sv 70,65 m² 12. R. Mushaf Alqur an As 25 m² 13. R. Elektrikal/ Audio 7 orang NAD 0,8 2 m² / orang 2 m² x 7 = 14 m² 14. Gudang 7 orang As 14 m² 15. Minaret / menara Sv 64 m² 16. Plaza Shalat 3000 orang PPM 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 3000 = 0,72 m² / orang 2160 m² SUB TOTAL 5071,04 m² Sirkulasi 20% 1014,208 m² TOTAL 6085, 2 m² 40

17 Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang Fasilitas Pendidikan dan Latihan ( DIKLAT ) No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. R. Kelas 1 kelas = 30 orang NAD 0,8 2 m² / orang 20 kelas = 30 x 20 orang = 600 orang. 600 x 2 m² = 1200m² 2 kelas = 2 x 80 m² = 160m² 2. R. Pelatihan 1 kelas = 20 orang As 3. R. Lab. Bahasa 1 kelas = 50 orang NAD 0,8 2 m² / orang 50 x 2 m² = 100 m² 4. R. Lab. Multimedia 1 kelas = 50 orang NAD 0,8 2 m² / orang 50 x 2 m² = 100 m² 5. R. Seminar 1 kelas = 50 orang NAD 0,8 2 m² / orang 50 x 2 m² = 100 m² 6. R. Studio Produksi Sv 108 m² 7. Hall 100 orang As 150 m² R. Auditorium 400 orang CCEF 0,8 m² / orang 8. R. Perpustakaan : 400 x 0,8 m² = 320m² Lobby 10 % = 20 NAD 0,9 0,9 x 20 = 18 m² Sirkulasi 4 NAD 4,46 4 x 4,46 = 17,84 m² Koleksi D 45 / m² R. Baca 200 M 1, x 1,92 = 384 m² R. Katalog Sv 2 m² Koleksi AV Sv 2 m² Pakai AV 5 D 2,7 5 x 2,7 = 13,5 m² Foto copy As 6 m² R. Audiovisual 20 orang NAD m² 80 m² R. Administrasi 8 orang NAD m² 25 m² Toilet 2 WC pria 4 urinoir 3 WC wanita NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 4 = 1,6 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² Gudang arsip 2 orang NAD m² 20 m² Locker 1 ruang As 20 m² 9. R. Staff pengajar 20 orang NAD 0,8 2 m² / orang 10. Toilet 2 WC pria 2 urinoir 3 WC wanita NMH 0,4 m² / unit 2 kelas = 2 x 20 orang = 40 orang. 40 x 2 m² = 80 m² 0,4 x 2 = 0,8 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² 11. Gudang 4 orang As 20 m² 12. Plaza pelatihan manasik haji 300 orang PPM 0,6 m x 1,2 m = 0,72 m² x 300 = 0,72 m² / orang 216 m² SUB TOTAL 3212,06 m² Sirkulasi 20% 642,412 m² TOTAL 3854,5 m² 41

18 Tabel 4.3. Kebutuhan Ruang Fasilitas Perkantoran KANTOR PENGELOLA No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. R. Pimpinan 1 ruang NAD 49 m² 49 m² 2. R. Wakil Pimpinan 1 ruang NAD 35 m² 35 m² 3. R. Tamu 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 4. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m² 2 x 10 = 20 m² 5. R. Kabag Admin 1 ruang BPDS 12 m² 12 m² 6. R. Staf Admin 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 12 m² 7. R. Kabag Publikasi 1 ruang BPDS 12 m² 12 m² 8. R. Staf Publikasi 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 9. R. Kabag Keuangan 1 ruang BPDS 12 m² 12 m² 10. R. Staf Keuangan 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 11. R. Kabag Personalia 1 ruang BPDS 12 m² 12 m² 12. R. Staff Personalia 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 13. R. Kabag Izin, 12 m² Properti dan 1 ruang BPDS 12 m² Mainyenance 14. R. Staf Izin dan 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² Properti 15. R. Staf Maintenance 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 16. R. Kabag Pemasaran 1 ruang BPDS 12 m² 12 m² 17. R. Staf Pemasaran 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 18. R. Editor dan 4 orang NAD m² 65 m² Percetakan 19. R. Arsip 40 file BPDS 0,27 40 x 0,27 = 10,8 m² 20. R. Istirahat dan 1 ruang As 10 m² Pantry 21. Gudang 1 ruang As 8 m² 22. Locker 1 ruang As 4 m² 23. Toilet 2 WC pria 4 urinoir 3 WC wanita 42 NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 4 = 1,6 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 348,56 m² KANTOR ORGANISASI ISLAM No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS MAJELIS ULAMA INDONESIA ( MUI ) 1. R. Ketua / Pimpinan 4 orang NAD m² 25 m² 2. R. Wakil Pimpinan 2 orang NAD m² 15 m² 3. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m² 10 m² 4. R. Administrasi 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m²

19 5. R. Humas 4 orang NAD 5,5 m²/orang 4 x 5,5 = 22 m² 6. R. Tamu / Tunggu 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 7. R. Perpustakaan As 20 m² khusus 8. R. Penasehat dan 2 orang As 15 m² konsultasi 9. R. Dosen 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 10. Toilet 2 WC pria 2 urinoir 3 WC wanita 43 NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 150,96 m² KOORDINATOR DA WAH INDONESIA ( KODI ) 1. R. Ketua / Pimpinan 4 orang NAD m² 25 m² 2. R. Wakil Pimpinan 2 orang NAD m² 15 m² 3. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m² 10 m² 4. R. Administrasi 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 5. R. Humas 4 orang NAD 5,5 m²/orang 4 x 5,5 = 22 m² 6. R. Tamu / Tunggu 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 7. R. Perpustakaan As 20 m² khusus 8. R. Penasehat dan 2 orang As 15 m² konsultasi 9. R. Dosen 4 orang NAD 0,8 2 m² / orang 4 x 2 = 8 m² 10. Toilet 2 WC pria 2 urinoir 3 WC wanita NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 150,96 m² NAHDATUL ULAMA ( NU ) 1. R. Ketua / Pimpinan 4 orang NAD m² 25 m² 2. R. Wakil Pimpinan 2 orang NAD m² 15 m² 3. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m² 10 m² 4. R. Administrasi 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 5. R. Humas 4 orang NAD 5,5 m²/orang 4 x 5,5 = 22 m² 6. R. Tamu / Tunggu 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 7. R. Perpustakaan Khusus As 20 m² 8. Toilet 2 WC pria 2 urinoir 0,4 m² / unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 3 WC wanita NMH 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 127,96 m²

20 MUHAMMADIYAH 1. R. Ketua / Pimpinan 4 orang NAD m² 25 m² 2. R. Wakil Pimpinan 2 orang NAD m² 15 m² 3. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m² 10 m² 4. R. Administrasi 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 5. R. Humas 4 orang NAD 5,5 m²/orang 4 x 5,5 = 22 m² 6. R. Tamu / Tunggu 6 orang NAD 0,8 2 m² / orang 6 x 2 = 12 m² 7. R. Perpustakaan Khusus 8. Toilet 2 WC pria 2 urinoir 3 WC wanita As 20 m² NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 127,96 m² 1. Ruang Rapat bersama 25 NAD 0,8 2 m² / orang 50 m² TOTAL 966,4 m² Sirkulasi 20% 193,28 m² TOTAL SELURUH FASILITAS PERKANTORAN 1159,68 m² Tabel 4.4. Kebutuhan Ruang Fasilitas Multi Function Room No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Selasar 500 orang Sv 0,5 m²/orang 500 x 0,5 = 250 m² 2. R. Serba Guna 1000 orang Sv 0,5 m²/orang 1000 x 0,5 = 500 m² 4. R. Ganti Pria 10 orang Sv 6,27 m² 5. R. Ganti Wanita 9 orang Sv 5,71 m² 6. Hall As 25 m² 7. R. VIP 25 orang As 0,5 m²/orang 25 x 0,5 = 12,5 m² 8. Toilet Pria Sv 4,68 m² 9. Toilet Wanita Sv 4,68 m² 10. R.Alat / Gudang Sv 46,72 m² 11. Dapur Sv 46,95 m² 12. Toilet Umum Pria 13. Toilet Umum Wanita 2 WC pria 2 urinoir NMH 0,4 m² / unit 0,54 m² /unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 2 WC wanita NMH 0,54 m² /uni SUB TOTAL 912,67 m² Sirkulasi 20% 182,5 m² TOTAL 1095,2 m² Tabel 4.5. Kebutuhan Ruang Islamic Art Galery No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Ruang Pamer 600 orang As 0,5 m²/orang 600 x 0,5 = 300 m² 2. Toko Buku 400 orang As 0,5 m²/orang 400 x 0,5 = 200 m² 3. Ruang Kurator As 20 m² 4. Gudang As 64 m² 44

21 5. Toilet Pria 2 WC pria 2 urinoir 6. Toilet Wanita 2 WC wanita NMH NMH 0,4 m² / unit 0,54 m² /unit 0,4 x 2 = 0,8 m² 0,54 m² /uni SUB TOTAL 594,16 m² Sirkulasi 20% 118,8 m² TOTAL 713 m² Tabel 4.6. Kebutuhan Ruang Restoran No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Hall 40 orang NAD 0,9 40 x 0,9 = 36 m² 2. R. Makan 250 orang NAD 1,2 250 x 1,2 = 300 m² 3. Dapur 30 % R. Makan BPDS 117 m² 4. Pantry 25 % R. Makan BAER 97,5 m² 5. Counter 12 % R. Makan BAER 46,8 m² 6. Gudang 50 % Pantry BAER 25 m² 7. Toilet 2 WC pria 4 urinoir 3 WC wanita NMH 0,4 m² / unit 0,4 x 4 = 1,6 m² 1,8 x 3 = 5,4 m² SUB TOTAL 635,06 m² Sirkulasi 20% 127 m² TOTAL 762 m² Tabel 4.7. Kebutuhan Ruang Mini Market No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Ruang Display As 300 m² 2. R. Kasir 2 orang 5 m² 3. Gudang As 20 m² 4. Toilet Karyawan Pria NMH 1,8 m² 5. Toilet Karyawan NMH 1,8 m² Wanita 6. R. Ganti Pria As 7,5 m² 7. R. Ganti Wanita As 7,5 m² SUB TOTAL 343,6 m² Sirkulasi 20% 68,72 m² TOTAL 412,32 m² Tabel 4.8. Kebutuhan Ruang Retail dan Bazar No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Ruang Retail 20 retail Sv 3,5m x 3,5m = 12,25 m² 12,25 m² x 20 = 245 m² 2. Hall Bazar 800 orang As 0,8 m²/orang 0,8 m² x 800 = 640m² SUB TOTAL 885 m² Sirkulasi 20% 177 m² 45

22 TOTAL 1062 m² Tabel 4.9. Kebutuhan Ruang Service dan Lapangan Parkir No. RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS 1. Loading dock 1 unit TSS 61 m² 61 m² 2. R. Pompa 1 unit Sv 40 m² 3. R. Genset 1 unit Sv 30 m² 4. R. Trafo Listrik 1 unit Sv 20 m² 5. Tandon Air 1 unit Sv 30 m² 6. Pos 1 Sv 6 m² 7. Pos 2 Sv 6 m² 8. Pos 3 Sv 6 m² 9. Asrama Pengelola dan Ustad 10. Parkir Mobil & Motor 4 orang As 35 m² 2 x 35 = 70 m² Mobil = 40%, Motor = 60% Mobil = 40% x kapasitas orang (diambil dari kapasitas masjid) = 40% x 3600 org = 1440 orang Standar = 1 mobil/4 orang, jadi 1440 orang : 4 = 360 mobil Luas parkir mobil = 12,5 m² x 360 mobil = 4500 m² Motor = 60% x kapasitas orang (diambil dari kapasitas masjid) = 40% x 3600 org = 1440 orang Standar = 1 motor/ 2 orang, jadi 1440 : 2 = 720 motor Luas parkir motor = 2,1 m² x 720 motor = 1512 m² NAD 12,5 m² / unit mobil, 2,1 m² / unit sepeda motor 4500 m² m² = 6012 m² SUB TOTAL 6281 m² Sirkulasi 20% 1256,2 m² TOTAL 7537,2 m² Tabel Jumlah Keseluruhan Kebutuhan Ruang No. FASILITAS LUASAN ( m² ) 1. Masjid 6085,2 m² 2. Pendidikan dan Latihan ( DIKLAT ) 3854,5 m² 3. Perkantoran 1159,68 m² 4. Multi Function Room 1095,2 m² 5. Islamic Art Galery 713 m² 6. Restoran 762 m² 7. Mini Market 412,32 m² 8. Retail dan Bazar 1062 m² 9. Service & Parkir 7537,2 m² 46

23 LUAS KESELURUHAN 22684,1 m² Luas lahan yang tersedia = m² Keterangan Sumber : NAD : Neufert Architect s Data BPDS : Building Planning and Design Standart BAER : Building for Administration Entertainment and Recreation TSS : Time Saver Standart for Building Type PPM : Pedoman Pembinaan Masjid CCEF : Converence, Convention and Exhibition Facilities NMH : New Metric Handbook Sv : Survei As : Asumsi 47

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Islamic Centre di kota Tangerang adalah menciptakan keterpaduan fungsi-fungsi bangunan, yang berpijak pada pendekatan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ISLAMIC CENTRE DI KOTA TANGERANG MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR ISLAMIC CENTRE DI KOTA TANGERANG MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR TUGAS AKHIR ISLAMIC CENTRE DI KOTA TANGERANG TEMA: AJARAN ISLAM & IMPLEMENTASINYA DALAM ARSITEKTUR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam perancangan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam perancangan BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1. Analisis Tapak Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam perancangan ini. Salah satunya adalah kondisi tapak. Untuk mendukung perancangan tapak haruslah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB III ANALISA. Lokasi masjid BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P KONSEP Tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana wanita yang berusia 21 tahun keatas atau sudah menikah, agar dapat hidup normal kembali di tengah masyarakat. KELAS II A ini berkapasitas 304 orang.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN V.1. Rancangan Tapak DATA TAPAK LOKASI : JL. Swadarma, Kec. Ulujami, Jakarta selatan LUAS TAPAK : ± 8 Ha KDB : 20-60 % BATAS KETINGGIAN : 3 Lantai Analisa Makro Gambar V.1

Lebih terperinci

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Program dasar perencanaan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro terdiri dari program ruang dan daya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Besaran Ruang BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, didapatkan program ruang yang dibutuhkan Pusat Kesenian Kabupaten Wonosobo,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Pemilihan Lokasi dan Lokasi Tapak 4.1.1 Lingkungan Tapak Dalam Buku Profil Penataan Ruang DKI Jakarta tahun 2003, pada bagian 2.2.3 Kawasan permukiman tercantum bahwa pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan Konsep Perancangan Museum Sejarah Singosari pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa Kertanegara

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada: Kesesuaian dengan topik yang akan di angkat Analisa dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan tema reinterpreting yaitu menginterpretasikan ulang terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: 128 BAB V KONSEP 5.1. Konsep Dasar Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber : Hasil Analisis,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Perpustakaan Umum Daerah di Jakarta Barat adalah :

BAB V KONSEP. perencanaan Perpustakaan Umum Daerah di Jakarta Barat adalah : BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengn permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Perpustakaan Umum Daerah di Jakarta Barat adalah : membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Tema Lokasi ISLAMIC CENTRE Ajaran Islam & Implementasinya dalam Arsitektur Kawasan Pusat Kota Baru Tangerang, Jl. Satria Sudirman. ( Eksisting : Masjid Raya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual 2.4 HASIL STUDI BANDING Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Kontekstual Arsitektural Terletak di Gedung Kuliah Bersama Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Konsep dari akuarium terumbu karang ini didasari dari karakteristik laut. Dalam perancangan akuarium terumbu karang ini diharapkan mampu menyampaikan kekayaan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 62 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar peranncangan Semarang Internasional Convention and Exhibition Center (COEXs) Bertujuan untuk mewujudan sebuah rancangan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: Aspek manusia / pengguna Aspek bangunan / fisik Aspek lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci