BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan (Palvia, Lowe, Nemati, & Jacks, 2014). Kegunaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan (Palvia, Lowe, Nemati, & Jacks, 2014). Kegunaan"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi secara luas dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Palvia, Lowe, Nemati, & Jacks, 2014). Kegunaan sistem informasi yaitu menyimpan data tentang semua kegiatan yang tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan, memulihkan atau mempertahankan kesehatan (Ramadhan, Ssenyonga, & Sumil, 2014). Sistem informasi dalam keperawatan merupakan dasar ilmu pengetahuan yang mengintegrasikan ilmu komputer dalam mengelola data, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan (Daniel & Oyetunde, 2013). Pengembangan dan penerapan catatan keperawatan yang terkomputerisasi telah ditekankan di seluruh dunia (Elf & Putilova, 2003). Menurut While dan Dewsbury (2013) sistem informasi dalam keperawatan merupakan komponen kunci dalam pemberian asuhan keperawatan modern. Sistem informasi merupakan salah satu atribut yang bermanfaat dalam meringankan proses dokumentasi dalam perawatan sekaligus menciptakan sejumlah tantangan dokumentasi baru (Nwosisi, Carl, & Christopher, 2012). Transisi dari dokumentasi kerja menjadi elektronik, dapat mengatasi beberapa masalah yang dialami perawat saat ini, dan membantu perawat untuk memenuhi kebutuhan dalam pemeliharaan kesehatan yang bersifat kompleks. Pelaksanaan dokumentasi elektronik sangat diperlukan walaupun menjadi salah satu tantangan untuk perawat (Payne, 2008). 1

2 2 Pelaksanaan dokumentasi di rumah sakit pada saat ini, sebagian besar masih berbasis kertas (Djorlolo & Ellingsen, 2013). Dokumentasi berbasis kertas membutuhkan investasi yang besar dalam upaya pendokumentasiannya, dan kualitas yang masih rendah (Ammenwerth, Rauchegger, Ehlers, Hirsch, & Schaubmay, 2003). Perubahan merupakan aspek penting dari setiap rumah sakit (Sarayreh, Khudair, & Barakat, 2013). Konsep dokumentasi lama menuju konsep yang baru dalam keperawatan, merupakan perubahan pelayanan kesehatan dimana semua dituntut harus profesional (Aiyedun, Chukwu, & Musa, 2014). Kemajuan dalam penggunaan sistem informasi telah menyebabkan terciptanya sistem aktivitas digital dalam rumah sakit (Setia, Setia, Krishnan, & Sambamurthy, 2004). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nagle dan Catford (2008) tentang kesuksesan rumah sakit untuk mengadopsi sistem informasi keperawatan, diperoleh bahwa rumah sakit sukses mengadopsi dokumentasi elektronik dengan melibatkan perawat. Berdasarkan hasil implikasi praktek pengajaran dokumentasi elektronik oleh Kenney dan Cavanaugh (2011) menunjukkan bahwa perawat muda akan lebih mudah dalam pengajaran sedangkan perawat tua mungkin memerlukan bantuan tambahan dalam belajar dokumentasi elektronik. Teori proses keperawatan Orlando sebagai pedoman sesuai untuk merancang sistem informasi yang ramah pengguna dan manajemen rendah biaya kesehatan yang berlaku dalam lingkungan kesehatan terlepas dari pengaturan sosial ekonomi dan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Adegboyega dan Aniefiok (2014) tentang proses keperawatan yang berbasis sistem informasi

3 3 dengan menggunakan teori Orlando, yang bertujuan untuk melakukan pengelolaan catatan pasien yang didasarkan pada kebutuhan pasien yang dilakukan menggunakan desain Visual Basic 6.0 (VB) dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai penghubung database. Hasil penelitian diperoleh bahwa 93% menunjukkan efisiensi, sedangkan 80% menunjukkan kemudahan dalam penggunaan dan perlindungan data. Publikasi yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tentang profesional kesehatan dan perawatan tahun 2020, yang menguraikan upaya baru untuk mengintegrasikan sistem informasi yang berisi dokumentasi elektronik kesehatan pasien. Dinyatakan bahwa, setiap warga negara dapat mengakses dokumentasi kesehatan mereka secara online pada tahun 2018 dan membuat data yang akurat tersedia untuk paramedis, dokter dan perawat. Amerika Serikat, dilaporkan bahwa tingkat adopsi catatan elektronik telah terus meningkat menjadi 48,3% pada akhir tahun 2009 dibandingkan tahun 2008 hanya 38,4%. Perolehan pada tahun 2013 sebanyak 78% sedangkan, pada tahun 2014 menjadi 80%. Beberapa negara di dunia seperti Australia, Abu Dhabi, Canada, Jordan, India, Estonia, Netherlands, Saudi Arabia, Switzerland berupaya untuk pengembangan catatan kesehatan elektronik seumur hidup untuk seluruh warga (Big Data in Health Care, 2014). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1171/MENKES/PER/VI/2011 yaitu pada pasal 1, ayat 1, bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Ayat 2 menyatakan bahwa sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

4 4 rumah sakit (MenKes, 2011). Studi yang dilakukan oleh Bozak (2003) tentang analisis dalam menerapkan sistem informasi keperawatan. Diperoleh hasil dari 208 staf perawat di sebuah rumah sakit di Inggris menunjukkan hubungan yang signifikan atau positif antara umur, pengalaman klinis, dan unit klinis dimana perawat bekerja terhadap komputer. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 269/MENKES/III/ tentang Rekam Medis tahun 2008 pada pasal 8 ayat 3 yaitu yang membahas mengenai penyimpanan, pemusnahan, dan kerahasiaan dalam penyimpanan Rekam Medis dilakukan penyimpanan dalam jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut (MenKes, 2008). Sebuah format teks naratif yang dirancang untuk memfasilitasi kepedulian perawat dalam proses pendokumentasian (Korgh & Na Den, 2010). Perubahan dokumentasi dengan menggunakan operasi sistem informasi dirancang sebagai solusi dokumentasi dalam jangka panjang (Suc, Prokosch, & Ganslandt, 2009). Menerapkan sistem informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan (Mugo & Nzuki, 2014). Manfaat penerapan sistem informasi dapat juga meminimalkan biaya perawatan (Seeley, 2009). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 82 tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen rumah sakit, pada pasal 2 terdapat tujuan dari sistem informasi di rumah sakit yaitu meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit (MenKes, 2011). Survey yang dilakukan oleh Pusat Kajian Sistem Informasi, tentang penerapan sistem informasi rumah sakit di Indonesia tahun 2012 menunjukkan

5 5 bahwa 69,6% rumah sakit pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota telah menerapkan sistem informasi. Diperoleh 30,4% merupakan rumah sakit milik yayasan dan swasta, dengan melibatkan tim sistem informasi dan hanya 9,5% rumah sakit yang melibatkan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan masih sedikit yang ikut terlibat dalam pengolahan sistem informasi di rumah sakit (Pusat Kajian Sistem Informasi, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ammenwerth, Rauchegger, Ehlers, Hirsch, dan Schaubmay (2011) tentang pengaruh sistem informasi keperawatan pada kualitas pengolahan informasi keperawatan, hasil survey pertama diperoleh sebanyak 75% perawat merasa nyaman dalam menggunakan komputer dan survey kedua mengalami peningkatan menjadi 93%, kemudian dilakukan survey sebelum dan sesudah, diperoleh perawat mengatakan sangat penting dokumentasi berbasis komputer. Dilakukan selanjutnya survey sebelum berdasarkan pengenalan komputer maka diperoleh perawat menghabiskan waktu ¼ dari waktu mereka untuk dokumentasi. Setelah dilakukan pelatihan secara signifikan meningkat menjadi 41%. Berdasarkan efisiensi diperoleh, bahwa sebelumnya perawat merasa khawatir dapat mengurangi efesiensi, dilakukan survey sesudah terjadi peningkatan kualitas pengolahan informasi dalam keperawatan yaitu lebih cepat akses informasi, mudah merubah rencana keperawatan, menghindari dokumentasi tumpang tindih, dan penggunaan lebih mudah. Orlando menggunakan istilah proses keperawatan untuk menjelaskan asuhan keperawatan. Langkah-langkah dalam proses ini dikaitkan dengan metode ilmiah, seperti: pengumpulan data (pengkajian) merumuskan hipotesis

6 6 (diagnosis), intervensi, implementasi dan evaluasi (Vieira, Salviano, Goncalves, Chianca, Carvalho, & Nascimento, 2014). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alexander (2007) tentang kerangka kerja yang menghubungkan komponen fundamental keperawatan, proses keperawatan, dengan prinsip-prinsip interaksi perawat dengan komputer. Diperoleh hasil, bahwa pengguna sistem informasi berperan dalam lintasan perawat dengan pasien dapat mengurangi hambatan klinis, seperti alur kerja, efesiensi dan kualitas pelayanan pasien rawat inap dapat meningkat. Proses keperawatan merupakan pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah dan mengobati masalah kesehatan aktual atau potensial dan mempromosikan kesehatan (Aseratie, Murugan, & Molla, 2014). Kesalahan dalam memberikan layanan yang tidak memuaskan di rumah sakit, mengakibatkan konsekuensi yang dapat merugikan bagi perawat dan pasien (Sutherland, 2009). Standar keperawatan meliputi semua aspek keperawatan yang dilakukan melalui sistem klasifikasi seperti Nursing Intervention Clasificstion (NIC), Nursing Outcome Classification (NOC), North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (Vorosova, 2005). Penggunaan proses keperawatan sebagai kerangka kerja yang bermanfaat bagi pasien dan perawat (Aly, Wafaa, & Besely, 2013). Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti, di Rumah Sakit di Kota Medan tahun 2015 diperoleh, Rumah Sakit yang belum menggunakan sistem informasi dalam proses asuhan keperawatan yaitu: Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia, Rumah Sakit Umum

7 7 Herna Medan. Hal ini berbeda dengan Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan yang telah menggunakan sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan. Fenomena yang ada pada saat ini, masih terdapat beberapa rumah sakit yang sedang berupaya dalam memenuhi melaksanakan SIRS untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu bagian dari asuhan keperawatan yang berbasis komputer. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu tentang proses pelaksanaan asuhan keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia, maka diperoleh kelengkapan format keperawatan belum optimal. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektifitas sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan Permasalahan Masalah dalam penelitian merupakan kesenjangan antara pengetahuan dengan praktek (Bruns & Grove, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Ammenwerth, Rauchegger, Ehlers, Hirsch, dan Schaubmay (2010) tentang pengaruh sistem informasi keperawatan pada kualitas pengolahan informasi dalam keperawatan: sebuah studi evaluasi dengan menggunakan instrument HISmonitor. Berdasarkan efesiensi diperoleh, bahwa sebelumnya perawat merasa khawatir akan mengurangi efesiensi, kemudian dilakukan survey sesudah terjadi peningkatan kualitas pengolahan informasi dalam keperawatan yaitu lebih cepat

8 8 akses informasi, mudah merubah rencana keperawatan, menghindari dokumentasi ganda, penggunaan lebih mudah, dukungan kerja lebih baik dengan mendapatkan informasi. Teori proses keperawatan Orlando sebagai pedoman yang sesuai untuk merancang sistem informasi yang ramah pengguna dan manajemen rendah biaya kesehatan yang berlaku dalam lingkungan kesehatan terlepas dari pengaturan sosial ekonomi dan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Adegboyega dan Aniefiok (2014) tentang proses keperawatan yang berbasis sistem informasi dengan menggunakan teori Orlando, yang bertujuan untuk melakukan pengelolaan catatan pasien yang didasarkan pada kebutuhan pasien yang dilakukan menggunakan desain Visual Basic 6.0 (VB) dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai penghubung database. Hasil penelitian diperoleh bahwa 93% menunjukkan efisiensi, sedangkan 80% menunjukkan kemudahan dalam penggunaan dan perlindungan data. Berdasarkan hasil penelitian jurnal tentang manfaat sistem informasi dalam proses asuhan keperawatan diperoleh bahwa terjadi peningkatan kualitas pengolahan informasi dalam keperawatan yaitu lebih cepat akses informasi, mudah merubah rencana keperawatan, menghindari dokumentasi ganda, penggunaan lebih mudah, dukungan kerja lebih baik dengan mendapatkan informasi. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1171/MENKES/PER/VI/2011 yaitu pada Pasal 1 ayat 1 bahwa setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan SIRS untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit.

9 9 Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu bagian dari asuhan keperawatan yang berbasis komputer untuk memudahkan proses keperawatan dalam memberikan layanan pada pasien. Fenomena yang ada pada saat ini, masih terdapat beberapa rumah sakit yang sedang berupaya dalam menerapkan sistem informasi dalam keperawatan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu tentang proses pelaksanaan asuhan keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia, maka diperoleh kelengkapan format keperawatan belum optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian apakah ada perbedaan efektifitas antara sebelum dan sesudah sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan Tujuan Penelitian Tujuan umum Mengidentifikasi perbedaan efektifitas sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan Tujuan khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini, adalah untuk mengidentifikasi: 1. Efektifitas sebelum sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan. 2. Efektifitas sesudah sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan.

10 Hipotesa Penelitian Ada perbedaan efektifitas antara sebelum dan sesudah sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Swasta Kota Medan Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif baik secara teoritis untuk pengembangan keilmuan dalam maupun secara praktik bagi praktisi keperawatan Pendidikan keperawatan Penelitian ini diharapkan, berkontribusi dalam pengembangan keahlian sumber daya manusia keperawatan ditempat pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang berbasis sistem informasi Bagi praktik keperawatan Penelitian ini diharapkan, dapat memberikan sumbangan umpan balik kepada manajemen rumah sakit agar dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang berbasis sistem informasi Bagi penelitian keperawatan Hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai pertimbangan dan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya yang penelitiannya terkait dengan efektifitas sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di rumah sakit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem informasi adalah sarana yang organisasi dan manusia yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem informasi adalah sarana yang organisasi dan manusia yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Definisi sistem informasi Sistem informasi adalah sarana yang organisasi dan manusia yang menggunakan teknologi informasi, dalam pengumpulan data, proses,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Industri kesehatan sedang mengalami transformasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah seperti persaingan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Didalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan sebagai "keterangan baik yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya (Permenkes RI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi yang telah berdiri sejak 15 tahun lebih, merupakan salah satu bagian intitusi di Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

DOKUMENTASI BERBASIS KOMPUTER. Oleh Yoani Aty

DOKUMENTASI BERBASIS KOMPUTER. Oleh Yoani Aty DOKUMENTASI BERBASIS KOMPUTER Oleh Yoani Aty INTRODUCTION Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan Perawat memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini teknologi informasi dan komunikasi pada setiap instansi sangat berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang menggunakan proses keperawatan yang memiliki suatu nilai hukum yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini adalah hasil dari program dari Sistem Informasi Biaya Berobat ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft Visual Basic.Net dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang baik serta harus meminimalkan setiap kesalahan, baik layanan administrasi maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pencapaian keoptimalan derajat kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang jumlahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesadaran masyarakat tentang hukum telah memberikan implikasi terhadap profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko hukum sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

BAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 3. TINJAUAN PUSTAKA Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI no 44 tahun 2009, pengertian Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit umum daerah di provinsi Jawa Timur merupakan salah satu rumah sakit yang cukup besar di wilayah Jawa Timur. Sebagian besar masyarakat yang menjadi pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pengertian Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh pasien, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat.

Lebih terperinci

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46 MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM PARAGRAF 3 REKAM MEDIS Pasal 46 Law & Regulation UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Hal ini terjadi karena adanya publikasi WHO pada tahun 2004 tentang penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kedokteran/kesehatan, terutama yang dilakukan para dokter di rumah sakit maupun praktek pribadi, peranan rekam medis sangat penting dan sangat melekat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008

Lebih terperinci

Setelah keputusan dibuat untuk pengenalan EHR, dan semua masalah dan tantangan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membentuk Komite Pengarah

Setelah keputusan dibuat untuk pengenalan EHR, dan semua masalah dan tantangan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membentuk Komite Pengarah CAPTER 4 Setelah keputusan dibuat untuk pengenalan EHR, dan semua masalah dan tantangan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membentuk Komite Pengarah untuk melakukan perencanaan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tercapainya beberapa perubahan kearah yang lebih baik untuk pengguna dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tercapainya beberapa perubahan kearah yang lebih baik untuk pengguna dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi selalu diarahkan kepada tercapainya beberapa perubahan kearah yang lebih baik untuk pengguna dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dan asuhan keperawatan terhadap pasien merupakan bentuk pelayanan profesional yang bertujuan untuk membantu pasien memulihkan dan meningkatkan kemampuan dirinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era Globalisasi perkembangan jumlah rumah sakit semakin pesat dan modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan kebutuhan tenaga keperawatan profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek keperawatan di indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisme yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan global dan lokal. Masalah yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat komplek sifatnya dan menyangkut semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Pengembangan sistem..., Fatimah Haniyah, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Pengembangan sistem..., Fatimah Haniyah, FKM UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Departemen Kesehatan adalah Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) (Balitbangkes Depkes RI, 2003) dengan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan merupakan suatu perbuatan dimana seseorang atau kelompok menawarkan pada kelompok/orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih

BAB I PENDAHULUAN. profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan. Sebagai perawat profesional, perawat harus mampu memberikan perawatan dengan penuh kasih sayang, perhatian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri, dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahauan kesehatan, kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan R.I Nomor 983/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan R.I Nomor 983/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan di Indonesia akan dihadapkan pada satu tantangan utama yaitu globalisasi yang mau tidak mau akan membawa

Lebih terperinci

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan informasi di semua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien. Oleh sebab itu, rekam medis haruslah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia jasa maupun bagi masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan kesehatan. Menurut Pohan (2012) pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan pelayanan kesehatan tidak lagi hanya sekedar untuk memperoleh pengobatan dan perawatan tetapi juga membutuhkan pelayanan kesehatan dalam upaya pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB 1. bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering

BAB 1. bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Visi Indonesia sehat merupakan pandangan dalam mencapai derajat kesehatan bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen kualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah melakukan pembangunan kesehatan yang diarahkan terutama untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal

Lebih terperinci

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) GAMBARAN UMUM Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan mutu layanan kesehatan atau Quality Assurance in Healthcare

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan mutu layanan kesehatan atau Quality Assurance in Healthcare 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jaminan mutu layanan kesehatan atau Quality Assurance in Healthcare merupakan salah satu pendekatan atau upaya yang sangat penting serta mendasar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur.

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur. Dengan fasilitasnya yang lengkap serta didukung oleh dokter-dokter dan Bidanbidan yang berpengalaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat pesat. Kebutuhan itu semakin diminati oleh semua kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat pesat. Kebutuhan itu semakin diminati oleh semua kalangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan itu semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan derajat kesehatan secara optimal menuntut profesi keperawatan mengembangkan mutu pelayanan yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Satu diantara pelayanan rumah sakit yang baik dapat dilihat dari cara pengelolaan berkas rekam medis pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Rekam medis merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain (Crips &Taylor, 2001). Caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati

BAB 1 PENDAHULUAN. lain (Crips &Taylor, 2001). Caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, merasakan dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain (Crips &Taylor, 2001).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tenaga medis dan tehnologi kesehatan yang diciptakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010), rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan dengan tujuan memperbaiki kesehatan seluruh lapisan masyarakat dengan meliputi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan kesehatan berkaitan dengan mutu, dimana faktor manusia merupakan faktor yang menentukan (Wijono, 2000).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dokumentasi keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang memiliki nilai hukum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang  Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pelayanan dalam bidang medis (kedokteran) tidak hanya sebatas pemeriksaan dan pemberian resep kepada pasien, tetapi dokter juga akan membuat catatan mengenai berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komite medik adalah perangkat RS untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola klinis) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan dengan kecanggihan teknologi komputer yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan dengan kecanggihan teknologi komputer yang semakin berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini tidak terlepas dari bertambah majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ketergantungan manusia akan sarana dan prasarana yang mampu memproses data dengan efektif dan efisien sangatlah besar, terutama melalui media komputer. Komputer dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain mengkaji kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain mengkaji kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang integral dari sistim pelayanan kesehatan sehingga pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi pasien khususnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan sumber daya manusia di rumah sakit karena jumlahnya dominan (55-65%) serta merupakan profesi yang memberikan pelayanan terus menerus selama 24 jam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang pesat, di mana teknologi informasi yang beredar sekarang dapat dirasakan dimanapun berada. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang semakin berkembang, tantangan. terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman yang semakin berkembang, tantangan terhadap pelayanan kesehatan ini mengisyaratkan bahwa mekanisme pasar didominasi oleh organisasi kesehatan yang mampu memberikan

Lebih terperinci

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit SEPTO PAWELAS ARSO, SKM, MARS Materi Kuliah Organisasi Manajemen Rumah Sakit Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS DIPONEGORO Persyaratan RS Minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan, RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam bidang kesehatan. Perubahan-perubahan di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini memaksa manusia untuk tetap mengupdate dirinya dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatra Utara 151 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan menurut Santoso Sastropoetro adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya. 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalu berusaha dalam menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam kehidupannya. Perkembangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini pembangunan dibidang kesehatan sangat pesat kemajuannya. Banyak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang ditemukan seperti

Lebih terperinci

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Sebagian besar rumah sakit di Indonesia belum memberikan perhatian yang cukup bagi kegiatan rekam medis,

Lebih terperinci

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang 2 dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang digunakan dalam pelayanan medis tidak selalu mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu rumah sakit dipengaruhi oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan. Kualitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pendapat Rachmadi, Waluyo (2010) menjelaskan bahwa rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan, yang dilayani oleh dokter, perawat dan tenaga ahli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat sekarang informasi dapat kita dapatkan cukup dengan sentuhan ibu jari dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku. dan dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku. dan dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam rangka upaya peningkatan serta efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit, perlu adanya dukungan dari berbagai faktor yang terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan

Lebih terperinci