Pasca Sarjana UMI Makassar 2. Pasca Sarjana UMI Makassar 3. Pasca Sarjana UMI Makassar
|
|
- Widyawati Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH BIMBINGAN TEKHNIK MENYUSUI DAN PEMBERIAN MINUMAN LOKAL TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MENYUSUI PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR TAHUN 2017 Dewi Sartika 1, Andi Nurlinda 2, Fatmah afrianty Gobel ((Alamat Korespondensi: dewisartikanowi@gmail.com/ ) ABSTRAK Perlu diketahui juga bahwa banyak hal yang mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin baik asupan nutirisinya semakin baik pula produksi ASI, oleh sebab itu selain tehnik yang perlu diperhatikan nutirisi ibu juga sangat perlu untuk diperhatikan karena faktor tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Bimbingan Tekhnik Menyusui dan Pemberian Minuman Lokal Terhadap Tingkat Keberhasilan Dalam Menyusui Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Kassi- Kassi Makassar Tahun Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Experiment dengan rancangan penelitian the pretest postest two group design, penelitian ini terdiri dari pengambilan data pretest (sebelum) dan posttest (setelah) untuk mengetahui keadaan sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil peenlitian ini adalah Dari hasil uji statistik di dapatkan bahwa perbedaan yang bermakna antara kepuasan produksi ASI, kelancaran produksi ASI dari indikator bayi, dan kelancaran produksi ASI dari indikator ibu antara kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi yang memperoleh tehnik bimbingan lebih mempengaruhi Sukses ASI. Kata kunci : Tekhnik menyusui, minuman lokasl, post partum PENDAHULUAN Pada hakekatnya tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mewujudkan terciptanya SDM yang berkualitas yaitu manusia yang sehat dan cerdas dipengaruhi oleh pemberian asupan gizi masa kecil yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Bayi yang mendapat ASI Eksklusif morbiditas dan mortalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif. Menurut WHO, di dunia terdapat1-1,5 juta bayi meninggal setiap tahunnya karena tidak mendapat ASI Eksklusif (Cahayani, 2012) Waktu yang direkomendasikan WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan. Dalam kajian WHO, yang melakukan penelitian sebanyak 3000 kali, menunjukkan bahwa ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, mulai hormon antibodi, faktor kekebalan, hingga antioksidan. Berdasarkan hal tersebut, WHO kemudian mengubah ketentuan mengenai ASI eksklusif yang semula 4 bulan menjadi 6 bulan. Sejalan dengan WHO, menteri kesehatan melalui Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 pun akhirnya menetapkan perpanjangan pemberian ASI secara eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan (Riksani, 2012). Sebuah analisis yang dilakukan Hellen Keller (2002) menerangkan bahwa memberikan Air Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa diseluruh dunia, termasuk 22% nyawa yang melayang setelah kelahiran. Pedoman international yang menganjurkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya (Prasetyono, 2009). United Nations Of Children s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa 406
2 dicegah melalui pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan sejak sejam pertama setelah kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi ( Prasetyono, 2009). Data yang diperoleh dari cakupan pemberian air susu ibu eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan pada 2013 di Indonesia sebesar 61,5%, pada tahun 2014 relatif turun menjadi 52,4%, pada tahun 2015 naik menjadi 53,4%, dan itu masih jauh dari target yang telah ditentukan yaitu 80% (Kementrian Kesehatan RI). Di sulawesi selatan cakupan ASI Eksklusif juga belum tercapai, dari data profil kesehatan Sulawesi Selatan yaitu, pada tahun 2010 presentasi ASI Eksklusif 67,58%, pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 41,32%, pada tahun 2012 kembali meningkat menjadi 53, 33%, pada tahun 2013 berjumlah 62, 70% pada tahun 2014 berjumlah 56, 31% (Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2014). Banyak faktor yang menjadi kendala ketika menyusui yaitu dari faktor internal seperti pengetahuan ibu yang tidak memadai, ibu yang tidak mengerti tentang cara menyusui bayi yang tepat, manfaat ASI, dampak yang akan ditemui bila tidak menyusui bayinya, dll. (Prasetyono, 2009). Ditambahkan oleh Riksani (2012) faktor yang mempengaruhi cara menyusui yang benar antara lain, penatalaksanaan rumah sakit yang sering kali tidak memberlakukan rawat gabung, dan tidak jarang fasilitas kesehatan yang justru memberikan susu formula kepada bayi yang baru lahir. Kesalahan lain juga bisa disebabkan saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati (Maryunani, 2009). Hasil penelitian Rinata (2015) mengemukakan bahwa tekhnik menyusuilah yang sangat berpegaruh dalam pemberian ASI selain dari beberapa faktor lain seperti, umur, pendidikan, gestasi, kondisi bayi, dan dukungan keluarga. Hal tersebut menunjukkan bahwa tekhnik menyusui sangat penting dalam keberhasilan menyusui. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan menyusui antara lain dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu post partum tentang cara perawatan payudara dan tekhnik menyusui yang benar, namun fenomena yang ada menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan tersebut belum berhasil sepenuhnya. Perlu diketahui juga bahwa banyak hal yang mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin baik asupan nutirisinya semakin baik pula produksi ASI, oleh sebab itu selain tehnik yang perlu diperhatikan nutirisi ibu juga sangat perlu untuk diperhatikan karena faktor tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui (Yanti, 2010) Status gizi ibu menyusui memegang peranan penting untuk keberhasilan menyusui yang indikatornya diukur dari durasi ASI eksklusif, pertumbuhan bayi dan status gizi ibu pasca menyusui (Fikawati dkk, 2015). Wanita yang menyusui membutuhkan kalori lebih banyak dari wanita yang tidak menyusui. Wanita menyusui rentan terhadap kekurangan magnesium, vitamin B6, folat, kalsium, dan seng. Nutrisi yang tidak adekuat dan stress dapat menurunkan jumlah produksi ASI (Proverawati & Rahmawati, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Radharisnawati ( 2016), pada ibu menyusui di Puskesmas Bahu Menado menjelaskan bahwa pemenuhan gizi ibu sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI, Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2016) yang berjudul hubungan kecukupan energi dan protein dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Bawen Kecamatan Bawen yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Bawen Kecamatan Bawen Tahun 2016 dan ada hubungan antara tingkat kecukupan protein dengan produksi ASI Bawen Tahun Sehingga dengan demikian peningkatan asupan gizi pada ibu menyusui sangatlah penting. Beberapa zat gizi yang harus di tingkatkan yaitu magnesium, vit. B6, asam folat, kalsium, dan seng. Vitamin tersebut bisa di dapatkan dengan pemberian makanan tambahan seperti pemberian buah yang bisa di modifikasi dalam bentuk minuman local Pengambilan data awal yang dilakukan Puskesmas Kassi- Kassi Makassar di dapatkan presentasi cakupan ASI eksklusif pada tahun 2014 berjumlah 27,75%, pada tahun 2015 naik menjadi 31,16%, dan pada tahun 2016 berjumlah 45,90%. Berdasarkan hasil wanwancara langsung yang dilakukan dengan petugas gizi yang bertanggung jawab dalam cakupan ASI eksklusif menyatakan bahwa, penyebab ASI eksklusif belum bisa tercapai yaitu karena masih ada ibu yang beralasan tidak memberikan ASI secara eksklusif karena dia berkerja, takut payudara kendor, tidak memiliki ASI dari awal, dan tidak mengetahui tekhnik menyusui sehingga ketika dia menyusui menimbulkan masa lain seperti 407
3 puting lecet (Ruang gizi puskesmas kassikassi makassar, 2017). Pengambilan data awal yang dilakukan Puskesmas Kassi- Kassi Makassar di ruang bersalin ibu post partum pada tahun 2016 sebanyak 354 orang. Hasil wanwancara langsung yang dilakukan kepada kepala ruangan bersalin dan perawatan nifas menyatakan bahwa semua ibu yang melahirkan di Puskesmas kassi- kassi dilakukan tekhnik IMD dan wajibkan untuk menyusui bayinya secara eksklusif dan sangat tidak dianjurkan untuk pemberian susu formula, meskipun demikian masih banyak ibu yang meminta susu formula dengan alasan karena ASInya masih belum keluar, belum tahu cara menyusui dan masih lelah setelah persalinan (Ruang INC, PNC puskesmas kassi-kassi makassar, 2017). Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik mengambil topik penelitian tentang Pengaruh Bimbingan Tekhnik Menyusui Dan Pemberian Minuman Lokal Terhadap Tingkat Keberhasilan Dalam Menyusui Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Kassi- Kassi Makassar Tahun BAHAN DAN METODE Lokasi, informan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di puskesmas kassi-kassi kota Makassar. Informan kunci adalah ibu post partum. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahap tahap sebagai berikut : 1. Editing, yaitu proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pengisian koesioner. 2. Coding, yaitu memberikan kode tertentu pada setiap koesioner sehingga mudah dibaca oleh mesin pengelola data. 3. Entering, yaitu memindahkan data yang telah diubah menjadi kode kedalam mesin pengelola data. 4. Cleaning, yaitu memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan kedalam mesin pengelolah data sesuai dengan yang sebenarnya. Analisis data 1. Analisis Univariat Pada analisis univariat data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat disajikan bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. 3. Analisis Multivariat Analisis multivariat adalah tehnik analisis dengan variabel bebas yang lebih dari satu. Tehnik ini digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara beberapa variabel bebas secara bersamaan terhadap suatu variable. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini adalah Dari hasil uji statistik didapatkan data bahwa pemberian makanan tambahan dan konseling menyusui sangat berpengaruh terhadap kenaikan berat badan bayi dan peningkatan skor pengetahuan dan sikap responden tentang ASI eksklusif. Hasil penelitian yang dilakukan pada ibu menyusui di Puskesmas Bahu Menado menjelaskan bahwa pemenuhan gizi ibu sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI, Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2016) yang berjudul hubungan kecukupan energi dan protein dengan produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Bawen Kecamatan Bawen yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dengan produksi ASI Bawen Tahun 2016 dan ada hubungan antara tingkat kecukupan protein dengan produksi ASI Bawen Tahun Sehingga dengan demikian peningkatan asupan gizi pada ibu menyusui sangatlah penting. Beberapa zat gizi yang harus di tingkatkan yaitu magnesium, vit. B6, asam folat, kalsium, dan seng. Vitamin tersebut bisa di dapatkan dengan pemberian makanan tambahan seperti pemberian buah yang bisa di modifikasi dalam bentuk minuman lokal. PEMBAHASAN Minuman lokal yang dikembangkan peneliti adalah minuman lokal yang terdiri dari Nangka, melon dan kersen yang memiliki kandungan Gizi (Karbohidrat, vit.a, Vit. C, Kalium, kalsium,dll ). Kandungan gizi yang sangat di butuhkan oleh ibu post partum yang menyusui, selain untuk memulihkan kesehatannya kembali ini juga bertujuan untuk membantu memproduksi ASI lebih baik agar keberhasilan menyusui dapat tercapai dimana dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui harus dipertimbangkankarena 408
4 menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yangmemiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidakterpenuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui, tentu akan menimbulkandampak negatif terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yangakan dihasilkan akan berkualitas rendah.zat gizi yang dibutuhkan ibu yang sedang menyusui antara lain: a. Energi Kebutuhan energi pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan padawaktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kaloridi atas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabilamenyusui bayi kembar. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui) Untuk 6 bulan kedua menyusui dibutuhkan sekitar rata-rata500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400kkal/hari b. Protein Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua di butuhkan protein sekitar 12 g/ hari dan untuk tahun kedua di butuhkan sebesar 11g/hari. c. Zat besi Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karenaitu, perlu penambahan zat besi untuk kebutuhan sehari-hari. Rata-rata kebutuhanzat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehinggamemerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari. d. Kalsium Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karenadalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsium dalam ASIagar tetap dalam kondisi normal walaupun kalsium dalam tubuh cukup ataukurang. Jika kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksiasi akan diambil dari simpanan kalsium yang ada pada tubuh ibu, termasukdalam tulang.. KESIMPULAN Berdasalkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang menjadi kendala ketika menyusui yaitu dari faktor internal seperti pengetahuan ibu yang tidak memadai, ibu yang tidak mengerti tentang cara menyusui bayi yang tepat, manfaat ASI, dampak yang akan ditemui bila tidak menyusui bayinya, dll. Dari faktor yang mempengaruhi cara menyusui yang benar antara lain, penatalaksanaan rumah sakit yang sering kali tidak memberlakukan rawat gabung, dan tidak jarang fasilitas kesehatan yang justru memberikan susu formula kepada bayi yang baru lahir. Kesalahan lain juga bisa disebabkan saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati SARAN Perawatan payudara dan tekhnik menyusui yang benar sebagai upaya tekhnik yang dilakukan tersebut belum berhasil sepenuhnya. DAFTAR PUSTAKA Arief,P, S Agribisnis melon. pustaka gravika, Jawa barat. Almatsier, S Prinsip Dasar Ilmu Gizi Dan Nutrisi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Budiarti, T Peningkatan Produksi ASI Ibu Nifas Seksio Sesarea Melalui Pemberian Paket Sukses ASI. Depok. Cahayani, Ririh Perbedaan Pengetahuan tentang ASI Eksklusif antara Ibu yang Memberikan ASI Eksklusif dengan Ibu yang Memberikan PASI di Kelurahan Sendang Mulyo Kecamatan Tembalang Semarang.ejournal.stikestelogorejo.ac.id. Volume 1,nomor 2. Diakses tanggal 10 februari Daniela Connie, Lubis Linda dan Nainggolan R Pengaruh Perbandingan Sari Buah Nanas Dengan Melon Serta Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Permen Jahe (Hard Candy). Jurnal rekayasa pangan dan pertaniaan, Vol. 3, No. 3, hal Diella Yoeniar Nutrisi Bagi Ibu Menyusui. Diakses tanggal 27 maret Doloksaribu, T, DKK Pertumbuhan Bayi Dan Pemberian Asi Ekslusif Oleh Ibu Penerima Konseling Menyusui Dan Makanan Tambahan Torbongun. Bogor. 409
5 Kristiyanasari, Weni. 2010, Gizi Ibu Hamil. Multi Media. Bantul. Martalia, D Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Maryunani, A Ilmu Kesehatan Anak, CV. Trans info medika, Jakarta timur. Maryunani, Anik. 2012, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Trans info Media, Jakarta timur. M. N. Aini Aneka buah berkhasiat obat. Nuha, Yogyakarta. Munifa, Retno, Yael.M.T., Fransiska Gizi kuliner dasar. Graha Ilmu, Yogyakarta. 410
BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih rendah. Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI
PENELITIAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI Soraya Rika Sari*, Anita Puri**, El Rahmayati** Manajemen laktasi diperlukan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan menyusui. Kegagalan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia sudah melakukan kampanye pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO). Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi dan menurunnya
Lebih terperinciHUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG
HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG Dewi Susanti, Yefrida Rustam (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The aim of research
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
Dinamika Kesehatan, Vol. 6 No. 2 Desember 2015 Iswandari et al., Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013 1, * Sri Mulyati 1* Akper Prima Jambi Korespondensi Penulis
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciKarya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 6 24 BULAN DI KELURAHAN PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi
Lebih terperinciMENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016 PEMBERDAYAAN POTENSI DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENCAPAI DERAJAT KESEHATAN BAYI DENGAN MENGGALAKKAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan mortalitas bayi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, karena itu pembangunan sumber daya manusia
Lebih terperinciPENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR
PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angka kematian neonatal yang mencapai 40% dari angka kematian anak umur bawah lima tahun (balita) belum dapat diturunkan. Diperkirakan 4 juta bayi baru lahir
Lebih terperinciHikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL METRO SELATAN PERIODE FEBRUARI-APRIL TAHUN 2017 ABSTRAK Hikmatul
Lebih terperinciPENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : LILIS WIJAYANTI 201310104246 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asupan nutrisi bagi bayi yang paling penting adalah air susu ibu (ASI). Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Hal itu menuntut manusia untuk meningkatkan produktifitas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada umatnya melalui ibu yang menyusui bayinya dengan ASI (Irawati, 2007). ASI sangat penting untuk
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Lebih terperinciprotein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450 / Men. Kes / SK / IV / 2004 telah menetapkan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebababkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar tercipta masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. SDM yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan degan segala kelebihannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR
HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan gizi bayi sampai berusia 2 tahun sangat penting sehingga harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah dengan pemberian Air Susu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciLusiana Gultom. Abstrak
Hubungan Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu (Pustu) Amplas Medan Lusiana Gultom Abstrak Air Susu Ibumerupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia masih rendah. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2012 hanya 39% bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU DENGAN KELANCARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO
HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU DENGAN KELANCARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Ni Kadek Radharisnawati Rina Kundre Linnie Pondaag Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciGAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini 1, Dini Rahmayani 2, Maria Viani 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI VITAMIN A DENGAN PENGELUARAN AIR SUSU IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS TEGAL REJO YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI VITAMIN A DENGAN PENGELUARAN AIR SUSU IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS TEGAL REJO YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rizki Amalia 201110104226 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi sejak lahir harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif, sesegera mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bayi sejak lahir harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif, sesegera mungkin (setelah hingga satu jam sejak lahir) sampai usia enam bulan (WHO, 2005). ASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan program upaya kesehatan dalam rangka panjang salah satu tujuanya adalah meningkatkan status kesehataan reproduksi bagi wanita usia subur termasuk anak, remaja,
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terjadi terutama di negara berkembang. Diantara kematian pada anak-anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang MenurutUnited Nations Children s Fund(UNICEF)sekitar 29.000 anak dibawah usia lima tahun di dunia meninggal setiap 21 menit perhari. Kematian ini terjadi terutama di
Lebih terperinciDUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN
DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2012 yang sebesar 48,6%. Persentase pemberian ASI Eksklusif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 54,3%, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang merupakan makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan menempati kisaran ke dua sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah cara yang paling efektif dan murah untuk menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di bawah enam bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui merupakan hak setiap ibu termasuk ibu bekerja. Dalam Konvensi Organisasi Pekerja International tercantum bahwa cuti melahirkan selama 14 minggu dan penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman 2004). Seperti halnya ketika bayi didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi yang baik selama masa bayi akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu didukung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Sedangkan Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN LAKTASI PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS LAU BARANDASI MAROS
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN LAKTASI PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS LAU BARANDASI MAROS Dwi Widhyastuti Zulfan 1, Hasifah 2, Magdalena 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan
LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program. Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Apabila
Lebih terperinciOleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK
PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua dan tenaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita, dengan demikian kesehatan anak sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Modal utama dalam pembangunan kesehatan adalah sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk meningkatan SDM pada seluruh kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 1 ASI diciptakan oleh Tuhan khusus untuk bayi dan tidak dapat dibuat tiruannya oleh manusia.
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Nurma Hi. Mabud 1, Jenny Mandang 2, Telly Mamuaya 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan di Indonesia (Hidayat, 2008). Masalah kesehatan anak ditandai dengan tingginya angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target menurunkan Angka Kematian Ibu
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang meliputi seluruh aspek kehidupan dari berbangsa dan bernegara. Manusia sebagai modal dari pembangunan
Lebih terperinciTERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta
TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta Email: sarwinantisyamsudin@yahoo.com Abstract: The purpose of this study was to know the effect
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Keuntungan ASI akan lebih optimal jika bayi diberi
Lebih terperincimencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) untuk penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diakibatkan oleh berbagai masalah obstetri di Indonesia adalah sebesar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar mampu bersaing dengan negara
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Wanda Redisa Lambertus 1 & Imelda Sianipar 1* 1 STIK Immanuel Bandung Abstrak Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PATEBON 01 KABUPATEN KENDAL ABSTRAK
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PATEBON 01 KABUPATEN KENDAL Shinta Ayu Nani, Masruroh ABSTRAK Kolostrum mulai diproduksi oleh tubuh saat kehamilan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya yaitu melalui promosi pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak dengan target menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiga
Lebih terperinciHubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado Kontu Lusje 1, Jenny Mandan 2, Kusmiyati 3 1,2,3. Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai penyebab mortalitas dan morbiditas. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013
Lebih terperinci