PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 185 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERKEMAHAN PUTRI TINGKAT NASIONAL III TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gerakan Pramuka adalah Gerakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Gerakan Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jiwa peserta didik sebagai upaya pencapaian tujuan akhir proses pembinaan yaitu pembentukan watak. Sesuai dengan tujuan akhir tersebut, maka salah satu kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega adalah Perkemahan Pramuka Putri Tingkat Nasional (Perkempinas 2017) Kepanduan Putri dan kepanduan putera merupakan satu kesatuan yang utuh terikat dalam satu organisasi pendidikan non formal yaitu Gerakan Pramuka. Namun demikian, dalam operasional kegiatan antara Pramuka Putri dan 10

2 Putera terdapat istilah Satuan Terpisah yang lebih mengarah kepada penciptaan sikap kemandirian dan lebih menuntut adanya kreatifitas yang tinggi oleh masing masing satuan pandu tersebut dalam menjalankan aktifitas latihan, pembinaan dan pengembagannya. Pramuka Putri memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama dalam melaksanakan aktifitas latihannya maupun dalam memperoleh pembinaan dan pengembagan dirinya di masing masing satuan (SGTD). Dalam pembinaan tersebut, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem pembinaan Kepramukaan pada prinsipnya dididik dan diarahkan agar Menjadi anggota masyarakat yang berguna, sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan Negara (tujuan normatif) dan Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi mental, moral budi pekerti dan kuat keyakinan agamanya serta memiliki wawasan yang luas. Sesuai dengan kelender kegiatan dan keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2013, Pelaksanaan Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2017 bertempat di Buper Pantai Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Guna memperlancar segala usaha dan persiapan pelaksanaan kegiatan, maka diperlukan Petunjuk Pelaksanaan Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2017 selanjutnya disingkat Juklak Perkempinas B. DASAR KEGIATAN 1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka; 2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; 3. Keputusan MUNAS Gerakan Pramuka No 23/MUNAS/2013, tentang Penyelenggaraan Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2016; 11

3 4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 176 Tahun 2013, tentang Pola Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega; 5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 005 Tahun 2017, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja; 6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 167 Tahun 2017, tentang Penyelenggaraan Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2017; 7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 174 Tahun 2017, tentang Logo dan Maskot Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2017; 8. Program Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun C. MAKSUD Sebagai wadah pertemuan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri seluruh Indonesia untuk mempererat tali persaudaraan sesama Anggota Pramuka dalam berbagai aktivitas yang inovatif, kreatif, edukatif, rekreatif dan produktif dalam bentuk perkemahan. D. TUJUAN Membina dan mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri serta memberi kepada mereka kegiatan yang inovatif, kreatif, edukatif, rekreatif dan produktif yang mengarah kepada kemampuan untuk mandiri dalam kehidupannya dan dapat menjadi magnet kegiatan anak muda serta menjadi inspirasi dikalangan masyarakat. E. SASARAN a. Meningkatnya ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Meningkatnya rasa tanggungjawab dan rasa cinta terhadap tanah air. 12

4 c. Memperkuat tali persaudaraan dan ikut serta mengembangkan jati diri bangsa. d. Tumbuhnya jiwa kepemimpinan dan kepercayaan diri. e. Memperoleh pengalaman dan keterampilan baru. f. Menjadi Inspirasi dan energi untuk negeri. g. Menjadi Pramuka Putri yang Tangguh F. SISTEMATIKA Sistematika Petunjuk Pelaksanaan meliputi : 1. Pendahuluan. 2. Penyelenggaraan. 3. Organisasi Penyelenggaraan 4. Kegiatan 5. Perkemahan 6. Administrasi 7. Sarana Penunjang 8. Waslitev dan Menejemen Resiko 9. Penutup 13

5 BAB II PENYELENGGARAAN A. NAMA KEGIATAN Perkemahan Putri Tingkat Nasional III Tahun 2017, selanjutnya disebut Perkempinas 2017 B. WAKTU PELAKSANAAN Perkempi Nasional 2017 dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 24 November C. TEMPAT Bumi Perkemahan Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur D. TEMA Pramuka Putri Pemimpin Negeri E. SLOGAN Tangguh, Mandiri, Panutan F. MOTTO Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan G. LOGO KEGIATAN (Terlampir) H. RENCANA ANGGARAN Anggaran Perkempi Nasional 2017 diperoleh secara gotong-royong dari: 1. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur 14

6 3. Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Balikpapan 4. Iuran Peserta. 5. Sponsor dan usaha lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. I. TAHAPAN-TAHAPAN PENYELENGGARAAN 1. Tahap Persiapan a. Pembentukan Kelompok Kerja b. Survey awal pengalokasian sumber daya di daerah pelaksanaan c. Rapat Konsultasi dengan Andalan Kwartir Nasional d. Pembuatan Logo dan Maskot e. Pembuatan dan Pengesahan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) f. Pembentukan Panitia dan Sangga Kerja g. Audensi dengan pihak terkait h. Pencarian Sponsor Kegiatan i. Persiapan Sarana Pendukung j. Perekrutan dan Pelatihan Sangga Kerja k. Promosi Kegiatan l. Grand Design kegiatan Perkempi Nasional 2017 m. Pembuatan dan Pengesahan Petunjuk Teknis (Juknis) n. Rapat-rapat Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan a. Pendaftaran Peserta b. Perkemahan c. Upacara Adat Bhineka Tunggal Ika d. Upacara Pembukaan e. Kegiatan Wawasan & Keterampilan f. Kegiatan Bakti 15

7 g. Kegiatan Wisata h. Kegiatan Petualangan i. Upacara Penutupan 3. Tahap Evaluasi a. Pertemuan Evaluasi b. Penilaian Kegiatan c. Pembuatan Laporan d. Pembubaran Panitia 16

8 BAB III ORGANISASI PENYELENGGARAAN A. STRUKTUR ORGANISASI 1. Panitia Penyelenggara a) Panitia penyelenggara terdiri dari atas unsur Kwartir Nasional, Kwartir Daerah Kalimantan Timur dan Kwartir Cabang Balikpapan b) Panitia Penyelenggara bertugas Memberikan dukungan dan bantuan moril maupun materil kepada Sangga Kerja atas penyelenggaraan Perkempinas c) Keanggotaan, tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Penyelenggara disesuaikan dengan tugas dan fungsi lembaga, badan dan instansi yang diwakilinya, serta sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Perkempinas Sangga Kerja Sangga Kerja Perkempinas 2017 adalah terdiri dari anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang memiliki kemampuan untuk mengelola kegiatan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan, dan bertugas yang melaksanakan secara langsung proses pelaksanaan kegiatan baik secara konsepsional maupun operasional. a) Sangga Kerja dibentuk untuk melaksanakan kegiatan Perkempinas 2017 b) Sangga Kerja terdiri dari anggota Dewan Kerja Nasional, anggota Dewan Kerja Daerah Kalimantan Timur, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. c) Jumlah dan komposisi Sangga Kerja disesuaikan dengan kebutuhan. d) Sangga Kerja disahkan dengan surat keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 17

9 3. Panitia Pendukung a) Panitia pendukung dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Perkempinas b) Panitia pendukung dibentuk ditingkat lokal/setempat, untuk membantu berjalannya pelaksanaan kegiatan Perkempinas B. URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB 1. Panitia Penyelengara a. Bertanggung jawab atas segenap kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Perkempinas b. Memberikan saran, pendapat, arahan dan petunjuk kepada Panitia pendukung tingkat Daerah serta kepada Sangga Kerja baik diminta maupun tidak diminta. c. Memberikan dukungan dan bantuan moril serta materil atas terselenggaranya Perkempinas d. Mengadakan pengawasan atas jalannya seluruh kegiatan sejak tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaian kegiatan Perkempinas e. Melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait di tingkat pusat dan daerah serta memberikan dukungan, bantuan moril, materil serta finansial atas terselenggaranya Perkempinas f. Bersama-sama dengan pimpinan Sangga Kerja menentukan teknis pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak luar yang terkait. 2. Sangga Kerja a. Mengatur dan melaksanakan tugas kepanitian kegiatan perkemahan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis dari kegiatan Perkempinas

10 b. Melaksanakan tugas kepanitiaan dari tahap persiapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. c. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Perkempinas 2017 pada seluruh unsur pelaksana dalam Sangga Kerja. d. Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Perkempinas 2017 kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 3. Panitia Pendukung a. Bertanggungjawab atas segenap kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Perkempinas 2017 di tingkat daerah. b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. c. Memberikan saran dan pendapat kepada Sangga Kerja d. Bersama-sama dengan pimpinan Sangga Kerja menentukan teknis pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak luar yang terkait. e. Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Perkempinas 2017 kepada Sangga Kerja. 19

11 BAB IV KEGIATAN A. UMUM 1. Latar Belakang Secara keseluruhan kegiatan yang dikembangkan dalam Perkempinas 2017 dititikberatkan kepada bidang-bidang pengembangan diri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sesosif sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan dalam Perkempinas 2017 menggunakan metode yang beragam, sehingga peserta lebih dapat merasakan, mempelajari, menghayati dan mendalami materi-materi yang telah disampaikan. Kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan muatan materi yang terkandung di dalamnya, dengan harapan peserta Perkempinas 2017 mendapatkan beragam kegiatan sebagai penambah bekal dalam proses pembentukan jatidirinya dan mempersiapkan diri menjadi ibu bangsa. 2. Arah Kegiatan : Kegiatan Perkempinas 2017, mengarah pada tujuan Gerakan Pramuka melalui : a. Pembinaan Mental dan spiritual b. Aksi kepedulian terhadap masyarakat c. Persaudaraan dan kekerabatan d. Peningkatan Keterampilan e. Pengenalan Budaya keputrian f. Peningkatan wawasan keputrian 20

12 3. Sifat Kegiatan a. Aktif b. Edukatif c. Produktif d. Inovatif e. Kreatif f. Rekreatif g. Eksploratif h. Progresif 4. Metode Kegiatan a. Diskusi b. Ceramah c. Demonstrasi d. Simulasi e. Partisipatif f. Penugasan g. Perkemahan h. Permainan i. Seminar dan lokakarya 5. Strategi Kegiatan a. Aktifitas di dalam Perkemahan ( Main Camp Activities ) = 60% b. Aktifitas di luar Perkemahan ( Sub Camp Activities ) = 40% 21

13 6. Sistem Kegiatan a. Sistem Terpusat ( Sentralisasi ) Kegiatan perkemahan terpusat di Bumi Perkemahan yang menjadi sentral pengendali (koordinasi, instruksi, informasi dan evaluasi) seluruh kegiatan di Perkemahan. b. Sistem Tersebar ( Desentralisasi ) Tempat kegiatan tersebar di Areal Perkemahan yakni lokasi kegiatan permainan dan bakti yang dilakukan di sekitar bumi perkemahan dan di luar Bumi Perkemahan dimana peserta nantinya akan disebar. c. Sistem Partisipasi Berupa kegiatan yang dilaksanakan secara bersamaan dan peserta memilih untuk kegiatan yang diinginkan. B. JENIS KEGIATAN Jenis-jenis kegiatan dalam Perkempinas 2017 memberikan porsi yang cukup besar pada kegiatan-kegiatan yang dapat menunjukkan pada potensi wawasan, keterampilan keputrian dan permasalahan nasionalisme terhadap kaum perempuan. Diharapkan setelah mengikuti Perkempinas 2017, para peserta mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan rasa percaya diri untuk turut serta membangun masyarakat. Kegiatan dalam Perkempinas 2017 dibagi ke dalam 8 kelompok kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Umum & Persaudaraan a. Ibadah Keagamaan b. Upacara Adat Bhinneka Tunggal Ika c. Upacara Pembukaan d. Apel Pagi e. Apel Sore 22

14 f. Giat Waktu Luang g. Pembersihan Kelurahan di Buper dan Bersih Pantai h. Olahraga i. Korve Tenda j. Malam Bhinneka Tunggal Ika k. Upacara Penutupan 2. Kegiatan Khusus a. Malam Selamat Datang Pinkon dan Bindamping b. Wisata Pinkon dan Bindamping c. Kegiatan Pimpinan Kontingen Daerah dan Bindamping d. Rapat Pinkon e. Rapat Bindamping 3. Global Development Village & Science a. Zona Kewirausahaan b. Zona Komunitas c. Zona Teknologi dan Informasi d. Zona Sejarah e. Zona Kecantikan f. Zona Kesehatan g. Zona Kepemimpinan Putri h. Zona Kebudayaan 4. Tur Edukasi a. Budaya b. Keterampilan c. Teknologi d. Wawasan 23

15 e. Adventure land 5. Keterampilan Putri a. Keterampilan E-commerce b. Keterampilan Kecantikan c. Keterampilan Memasak d. Keterampilan Daur Ulang e. Keterampilan Desain f. Keterampilan Pembentukan Karakter Anak 6. Kegiatan Bakti a. Bakti Pembuatan Tabulapot b. Sosialisasi c. Penanaman Pohon 7. Seni dan Budaya a. Pentas Seni Daerah b. Variety Show 8. Festival Perkempinas 2017 a. Karnaval Nusantara b. Masak Besar c. Kuliner Nusantara C. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan yang diadakan pada Perkempinas 2017, diselenggarakan dengan pola pergerakan yang didasarkan pada jumlah Peserta, jumlah kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan. Pola pergerakan yang digunakan dalam bentuk Matriks Pergerakan Peserta pada Petunjuk Teknis (Juknis). 24

16 D. Mekanisme Mengikuti Kegiatan Peserta Perkempinas 2017 akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Sangga Kerja dengan sistem pilihan kegiatan yang dibagi oleh seluruh peserta dan terpola dengan baik yang berdasar data peserta, beserta kegiatan yang diikutinya. Adapun mekanismenya sebagai Berikut : a. Setiap Umpi bermusyawarah dengan anggotanya mengenai kegiatan yang akan diikuti berdasarkan matriks yang telah dibagikan. b. Setiap Peserta mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Kegiatan nonrotasi pilihan pada saat pendaftaran peserta c. Sekretariat bidang kegiatan akan merekap data peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui formulir pendaftaran peserta lalu membagikan data tersebut kepada pemerintahan d. Peserta yang akan mengikuti kegiatan pilihan akan diberitahukan 1 hari sebelumnya oleh pemerintahan e. Peserta mengikuti kegiatan sampai dengan selesai f. Peserta kembali ke Perkemahan dan melaporkannya kepada Umpi masing-masing. 25

17 E. JADWALKEGIAN Matriks Kegiatan 26

18 BAB V PERKEMAHAN A. Kehidupan Perkemahan Tatanan Pemerintahan sebagai landasan kehidupan Peserta Perkempinas 2017 diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis selama pelaksanaan Perkempinas Tata kehidupan perkemahan dituangkan dalam satu sistem pemerintahan seperti layaknya kehidupan masyarakat. Warga Perkempinas 2017 diibaratkan sebagai penduduk provinsi yang seluruh pola kehidupanya disesuaikan dengan aspirasi warganya. Dikelola oleh Gubernur perkemahan dibantu oleh para aparat pemerintahan mulai tingkat kabupaten hingga ke tingkat kelurahan. B. Areal Perkemahan 1. Warga Peserta Perkempinas 2017 menempati areal areal perkemahan Putri. 2. Untuk menunjang aktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugasnya selama kegiatan berlangsung, Pinkonda bertempat tinggal di tenda peserta. C. Pemukiman Peserta Pemukiman Peserta terdiri dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan, dan Umpi. Di istilahkan dalam nama Suku Dayak di Kalimantan Timur yaitu Kabupaten dan Kecamatan tetap menggunakan istilah yang sama. 1. Provinsi a. Provinsi dipimpin oleh Ketua Sangga Kerja sebagai Gubernur Perkemahan b. Warga perkemahan bermukim dalam satu wilayah Provinsi yang dinamakan Provinsi BHINNEKA TUNGGAL IKA 17

19 2. Kabupaten/Kota a. Provinsi dibagi menjadi dua wilayah Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten APOKAYAN dan Kota PUNAN b. Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Bupati/Walikota, sekretaris Bupati/Walikota dan seorang staf Kabupaten/Kota. c. Masing-masing Kabupaten/Kota membawahi 2 (dua) Kecamatan. 3. Kecamatan a. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat, sekretaris camat dan seorang staf kecamatan b. Kabupaten Apokayan dibagi menjadi 2 (dua) Kecamatan, yaitu: 1 Kecamatan I Kenyah 2 Kecamatan II Bahau c. Kota Punan dibagi menjadi 2 (dua) Kecamatan, yaitu: 1 Kecamatan III Basap 2 Kecamatan IV Penihing d. Masing-masing Kecamatan membawahi 4 (empat) Kelurahan 4. Kelurahan a. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah, sekretaris kelurahan dan seorang staf b. Masing-masing Kelurahan terdiri dari 10 Umpi 5. Umpi a. Umpi dipimpin oleh seorang Ketua Umpi b. Umpi adalah satuan terkecil peserta Peserta Perkempinas 2017 yang terdiri dari 8 orang Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega 18

20 6. Dewan Adat a. Dewan Adat adalah tempat berkumpulnya Pemangku Adat selaku penyelenggara dan pengawas pelaksanaan ketentuan adat perkemahan. b. Dewan Adat bertanggungjawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Peserta Perkempinas 2017 secara umum serta menyelesaikan masalah kehormatan perorangan/ kontingen peserta yang tidak dapat diselesaikan oleh bidang pemerintahan dan seksi keamanan, dengan tugas sebagai berikut : c. Dewan Adat memiliki tugas dan wewenang memutuskan sanksi dari berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan oleh warga perkemahan selama mengikuti Peserta Perkempinas d. Dewan Adat beranggotakan para Pemangku Adat yang berasal dari unsur Dewan Kerja Nasional, dan unsur Dewan Kerja Daerah seluruh Indonesia yang bertugas sebagai pimpinan kontingen daerah e. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Adat dibantu oleh unsur petugas keamanan dan unsur aparat pemerintahan. f. Pemangku Adat adalah pelaksana pengawas ketentuan/tata adat perkemahan, terdiri atas ketua Dewan Kerja Nasional, Ketua Dewan Kerja Daerah seluruh Indonesia, g. Penyelesaian suatu masalah diselesaikan dalam sidang Dewan Adat di tingkat Kelurahan yang dilaksanakan secara terbatas dan hanya dihadiri oleh Pemangku Adat dan warga perkemahan yang tersangkut. h. Dewan Adat Tinggi melaksanakan tugas pengawasan di tingkat kecamatan dan melaksanakan sidang adat bila Dewan Adat tidak dapat menyelesaikan permasalahan di tingkat Provinsi. i. Dewan Adat Agung di tingkat kabupaten dipimpin oleh salah satu Pimpinan Dewan Kerja Nasional, melaksanakan sidangnya bila 19

21 permasalahan yang timbul menyangkut hajat hidup warga perkemahan secara umum atau menyelesaikan permasalahan pelik yang tidak dapat diselesaikan oleh Dewan Adat Tinggi j. Permasalahan Adat Perkemahan pada Peserta Perkempinas 2017 dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis permasalahan, yaitu : 1. Permasalahan warga perkemahan (peserta dengan peserta, peserta dengan aparat perkemahan/ Sangga Kerja). 2. Permasalahan penduduk dengan aparat perkemahan/sangga Kerja 3. Permasalahan peserta dengan penduduk. k. Penyelesaian permasalahan/perkara adat perkemahan dilakukan secara bertahap, yaitu: penyelesaian dilakukan di tingkat Kelurahan, apabila ditingkat Kelurahan tidak dapat diselesaikan maka penyelesaiannya dibawa ke tingkat Kecamatan, kemudian pada tingkat Kabupaten, dan sampai pada tingkat Provinsi. 20

22 BAB VI ADMINISTRASI A. Umum Penyelenggaraan administrasi dan keuangan secara umum meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporan administrasi. Kegiatan administrasi ini berkaitan dengan pendaftaran, penyelesaian administrasi dari peserta, pinkonda, panitia penyelenggara dan Sangga Kerja, penyediaan kebutuhan administrasi dan keuangan bagi semua unsur yang terlibat. B. Peserta 1. Komposisi Peserta Perkempinas 2017 terdiri atas : a. Peserta utusan Kwartir Daerah Setiap Kwarda berhak mengirimkan 4 umpi Putri yang masingmasing umpi terdiri dari anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri yang berjumlah 8 (delapan). Apabila ada kwarda yang tidak bisa berpartisipasi maka dialihkan ke Kwarda yang akan menambah kuota. b. Peserta utusan Kwartir Cabang se-kalimantan Timur Setiap Kwarcab berhak mengirimkan 2 umpi Putri yang masingmasing umpi terdiri dari anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri yang berjumlah 8 (delapan). Apabila ada kwarcab yang tidak bisa berpartisipasi maka dialihkan ke kwarcab yang akan menambah kuota. 2. Persyaratan Peserta a. Umum 1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri yang Aktif digugus depan. 22

23 2) Memiliki syarat kecakapan umum minimal Penegak Bantara bagi golongan Penegak 3) Memiliki syarat kecakapan umum minimal Pramuka Pandega bagi golongan Pandega 4) Berusia tahun. 5) Sehat jasmani dan rohani. 6) Sanggup mematuhi aturan dalam Perkempinas b. Administrasi 1) Membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). 2) Membawa Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa yang masih berlaku. 3) Mengisi formulir pendaftaran via online dengan menyertakan KTA, Surat Sehat dari Dokter dan Pas Photo di unggah dalam bentuk scan. 4) Wajib memiliki Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa 5) Melampirkan surat mandat dari Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang. 6) Untuk Peserta membayar biaya kegiatan sebesar Rp ,- /orang - KIT peserta (Kaos, Scarf, Topi, Tas, id card, dan buku panduan) - Paket Wisata - Konsumsi Natura selama Kegiatan c. Perlengkapan Pribadi dan Perkemahan 1) Membawa Seragam Pramuka. 2) Membawa Kaos Kontingen Daerah. 3) Membawa perlengkapan kegiatan pilihan. 4) Membawa Perlengkapan Memasak. 23

24 5) Membawa perlengkapan kegiatan lapangan (kantong tidur, matras, pakaian tahan dingin, pakaian olah raga, pakaian lapangan,jas hujan dll). 6) Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan. 7) Membawa Alat Tulis. 8) Membawa Perlengkapan Ibadah. 9) Membawa Pakaian Adat Daerah. C. Pimpinan Kontingen 1. Pimpinan Kontingen (Pinkon) berjumlah 2 orang Putri. 2. Persyaratan Pinkonda a. Umum 1) Anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) 2) Berusia Tahun. 3) Sehat Jasmani dan Rohani. 4) Sanggup mematuhi aturan dalam Perkempinas b. Administrasi 1) Membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). 2) Membawa Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa yang masih berlaku. 3) Mengisi formulir pendaftaran via online dengan menyertakan KTA, Surat Sehat dari Dokter dan Pas Photo di unggah dalam bentuk scan. 4) Wajib memiliki Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa 5) Menyerahkan surat mandat dari Kwartir Daerah. 6) Pinkon dari Indonesia membayar biaya kegiatan sebesar Rp ,-/orang 24

25 a) KIT Pinkonda (Kaos, Scarf, Topi, Tas, id card, dan buku panduan). b) Konsumsi siap santap selama kegiatan. c) Paket Kegiatan. c. Perlengkapan Pribadi dan berkemah 1) Membawa Seragam Pramuka. 2) Membawa Perlengkapan perkemahan. 3) Membawa perlengkapan kegiatan lapangan (kantong tidur, matras, pakaian tahan dingin, pakaian olah raga, pakaian lapangan,jas hujan dll). 4) Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan. 5) Membawa Alat Tulis. 6) Membawa Perlengkapan Ibadah. D. Pembina Pendamping 1. Pembina Pendamping berjumlah 1 orang Putri setiap Kwarda 2. Persyaratan Pembina Pendamping a. Umum 1) Andalan Daerah. 2) Berusia Tahun. 3) Sehat Jasmani dan Rohani. 4) Sanggup mematuhi aturan dalam Perkempinas b. Administrasi 1) Membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). 2) Membawa Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa yang masih berlaku. 25

26 3) Mengisi formulir pendaftaran via online dengan menyertakan KTA, Surat Sehat dari Dokter dan Pas Photo di unggah dalam bentuk scan. 4) Wajib memiliki Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa 5) Menyerahkan surat mandat dari Kwartir Daerah. 6) Pinkon dari Indonesia membayar biaya kegiatan sebesar Rp ,-/orang a) KIT Pinkonda (Kaos, Scarf, Topi, Tas, id card, dan buku panduan). b) Konsumsi siap santap selama kegiatan. c) Paket Kegiatan. d. Perlengkapan Pribadi dan berkemah 1) Membawa Seragam Pramuka. 2) Membawa Perlengkapan perkemahan. 3) Membawa perlengkapan kegiatan lapangan (kantong tidur, matras, pakaian tahan dingin, pakaian olah raga, pakaian lapangan,jas hujan dll). 4) Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan. 5) Membawa Alat Tulis 6) Membawa Perlengkapan Ibadah. E. Petugas Pendukung Kontingen 1. Komposisi Petugas Pendukung Kontingen Perkempinas 2017 berjumlah 2 (dua) orang terdiri atas: a. Humas Kontingen b. Dokter Kontingen 2. Persyaratan Petugas Pendukung Kontingen 26

27 a. Umum 1) Anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) sebagai humas kontingen. 2) Berusia Tahun. 3) Sehat Jasmani dan Rohani. 4) Sanggup mematuhi aturan dalam Perkempinas b. Administrasi 1) Membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). 2) Membawa Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa yang masih berlaku. 3) Mengisi formulir pendaftaran via online dengan menyertakan KTA, Surat Sehat dari Dokter dan Pas Photo di unggah dalam bentuk scan. 4) Wajib memiliki Kartu BPJS Kesehatan atau Asuransi kecelakaan diri/jiwa 5) Menyerahkan surat mandat dari Kwartir Daerah. 6) Pinkon dari Indonesia membayar biaya kegiatan sebesar Rp ,-/orang a) KIT Pinkonda (Kaos, Scarf, Topi, Tas, id card, dan buku panduan). b) Konsumsi siap santap selama kegiatan. c) Paket Kegiatan. F. Sistem Administrasi 1. Pelayanan Administrasi Pelayanan administrasi dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan Perkempinas 2017 dibidang administrasi, ditujukan kepada: a. Kontingen Daerah b. Panitia Penyelenggara dan Sangga Kerja 2. Kodifikasi Administrasi 27

28 Kodifikasi formulir administrasi disusun berdasarkan pengelompokan unsur yang terlibat dalam kegiatan Perkempinas 2017 yang meliputi: Kode A untuk Peserta Kode B untuk Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang Kode C untuk Panitia Penyelenggara, Sangga Kerja dan Panitia Pendukung Kodifikasi formulir administrasi selengkapnya adalah sebagai berikut: A : Biodata Peserta B.01 : Kesediaan Kwarda Mengikuti Perkempinas 2017 B.02 : Kesediaan Kwarcab Mengikuti Kegiata Perkempinas 2017 B.03 : Biodata Pinkonda B.04 : Biodata Pembina Pendamping B.05 : Biodata Humas Kontingen B.06 : Dokter Kontingen B.07 : Informasi Kedatangan dan Kepulangan B.08 : Formulir Pentas Seni C.01 : Biodata Panitia Penyelenggara C.02 : Biodata Sangga Kerja C.03 : Biodata Panitia Pendukung (Formulir Terlampir) 3. Tanda-tanda Pengenal Tanda pengenal kelompok dibedakan dengan warna pita dan tanda pengenal yang diatur sebagai berikut: a. Peserta : Kuning b. Penita : Ungu c. Pinkonda dan Bindamping : Merah 28

29 G. Mekanisme Pendaftaran 1. Umum Kwarda mendaftarkan kontingen daerah dengan menyerahkan form: Kodifikasi formulir administrasi selengkapnya adalah sebagai berikut: a. A : Biodata Peserta b. B.01 : Kesediaan Kwarda Mengikuti Kegiatan Perkempinas 2017 c. B.02 : Kesediaan Kwarcab Mengikuti Kegiatan Perkempinas 2017 d. B.03 : Biodata Pinkonda e. B.04 : Biodata Pembina Pendamping f. B.05 : Biodata Humas Kontingen g. B.06 : Dokter Kontingen h. B.07 : Informasi Kedatangan dan Kepulangan 2. Tahap Pendaftaran a. Tahap I Pernyataan kesediaan Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang untuk mengikuti Perkempinas 2017 dengan menyerahkan form B.01, B.03 dan B.09. Form-form ini selambat- lambatnya 06 Oktober Sekretariat Perkemahan Putri Nasional Tahun 2017 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta Indonesia Telepon : (021) Fax : (021) Narahubung : Kak Sinta Ayu Lentari : Kak Dini Hapsari : perkempinas2017@gmail.com Homepage : b. Tahap II Registrasi online pada dkn.pramuka.or.id pada tanggal 06 s.d 30 Oktober

30 1. Peserta mendaftarkan diri ke U-Report untuk mendapatkan Unik ID dengan cara mengirimkan SMS secara GRATIS ke dengan isi pesan PRAMUKA atau melalui Facebook Messanger ke kemudain ikuti petunjuknya. 2. Setelah mendapatkan Unik ID, peserta menyerahkan data kepada Pimpinan Kontingan Daerah yang berisikan: - Unik ID - Kodefikasi (Sesuai dengan kodefikasi form pendaftaran) - Nama - Nomor Tanda Anggota - Kwartir Ranting - Kwartir Cabang - Kwartir Daerah - Tempat Tanggal Lahir - Jenis Kelamin - Agama - Golongan Darah - Riwayat Kesehatan - Alamat - - Nomor Telepon - Kepramukaan - Kursus/Pelatihan Kepramukaan 3. Setelah data terkumpul semua, Pimpinan Kontingen Daerah menguploud data excel ke Web pramuka.or.id/perkempi/ pada halaman dashboard - Pada bagian uploud data tekan Choose File. - Pilih file Excel data Peserta Perkempinas

31 - Setelah uploud data, kakak akan dapat melakukan print bukti pengiriman data. 4. Uploud data peserta - Untuk melakukan uploud Foto, KTA, Surat Kesehatan dan Asuransi kakak dapat membuka halaman Form, pilih Uploud Image. - Masukkan Unik ID/Nama peserta, kemudian tekan enter. - Kakak dapat melakukan uploud Foto, KTA, Surat Kesehatan dan Asuransi. Untuk dapat mengirimkan berkas-berkas tersebut, kakak dapat tekan tombol Choose File, kemudian pilih gambar dari komputer kakak. - Berkas yang diuploud dalam format JPG. c. Tahap III 1. Kontingen daerah dapat menyelesaikan adminstrasi keuangan paling lambat tanggal 13 November Pembayaran dilakukan dengan sistem setor tunai pada teller bank. 3. Sangga Kerja tidak menerima pembayaran tunai secara langsung saat daftar ulang. 4. Bukti pembayaran dapat diserahkan di loket pendaftaran dan akan dtukarkan dengan kwitansi pembayaran Camp Fee Kegiatan Perkemahan Putri Nasional III Tahun d. Tahap IV Pendaftaran ulang dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 18 November 2017 di Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, melalui Pinkonda. 1. Menyerahkan: Bukti kelengkapan persyaratan yang dikirimkan oleh Panitia Perkempinas 2017 melalui . 31

32 H. Lain-lain 2. Menerima: a) Kelengkapan peserta b) Kelengkapan kontingen c) Administrasi kegiatan peserta 3. Menjalani pemeriksaan ulang seluruh administrasi & kebutuhan peserta serta kontingen 1. Sangga Kerja hanya menerima pendaftaran melalui kontingen daerah 2. Perlengkapan peserta dan lain-lain diserahkan setelah proses pendaftaran dengan menggunakan form bukti pengambilan barang kepada pinkonda. 3. File Excel dapat di download dkn.pramuka.or.id BAB VII SARANA PENDUKUNG A. Untuk mendukung pelaksanaan Perkempinas 2017 diusahakan penyediaan kebutuhan- kebutuhan yang berhubungan dengan sarana pendukung, antara lain sebagai berikut: 1. Fasilitas Tempat a. Areal Perkemahan Pantai Manggar, Balikpapan, yang dapat menampung peserta Perkempi Nasional 2017 b. Panggung Utama untuk pertunjukan c. Kantor Gubernur Bhinneka Tunggal Ika d. Lapangan Utama e. Kantor Kabupaten f. Kantor Kecamatan g. Tenda Informasi h. Tenda Materi i. Pasar Rakyat 32

33 j. Kantor Bidang Administrasi dan Pusat Informasi k. Rumah Sakit Lapangan l. Posko-posko Pelayanan m. Lapangan Parkir 2. Fasilitas Pelayanan a. Kesehatan b. Listrik c. Komunikasi dan media Informasi d. Transportasi e. Perbekalan dan Peralatan Kegiatan f. Konsumsi g. Keamanan h. Kebersihan i. Air Bersih dan MCK 3. Fasilitas Transportasi a. Gerobak Motor b. Kendaraan Angkutan Umum 33

34 BAB VIII PENGAWASAN, PENELITIAN, EVALUASI DAN MANAJEMEN RESIKO A. UMUM Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko merupakan organ fungsional dalam Sangga Kerja Perkempinas 2017 yang independen dalam melaksanakan tugasnya-tugasnya. Kedudukan Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko merupakan bagian dari Sangga Kerja Perkempinas 2017 sehingga memiliki hak untuk memberikan saran, pendapat, dan usul baik diminta ataupun tidak. Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko memiliki hak untuk mengawasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan Perkempinas 2017 serta memberikan laporan perkembangan hasil kerja secara berkala kepada Sangga Kerja dan Panitia Penyelenggara kegiatan Perkempinas Proses Pengawasan, Penelitian dan Evaluasi tersebut menghasilkan masukan kepada panitia untuk diberikan penilaian pencapaian serta melihat kelemahan penyelenggaraan sehingga harus ditingkatkan pada hari berikutnya. Aspek aspek yang diawasi, selanjutnya diteliti dan dievaluasi terdiri atas kepanitiaan, kegiatan, administrasi, logistik, keuangan, kehumasan, pelayanan umum dan perkemahan. Manajemen Risiko dalam Perkempinas 2017 adalah aplikasi yang sistematis dan menyeluruh proses mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, dan memberikan intervensi pada risiko untuk memastikan bahwa tidak ada orang, barang, dan lingkungan yang rusak. 34

35 Manajemen Risiko memberikan masukan kepada panitia dalam proses penanggulangan berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materil dalam pelaksanaan Perkempinas Manajemen Risiko juga menjelaskan tindakan apa yang harus di ambil untuk mencegah risiko tersebut terjadi. B. MAKSUD DAN TUJUAN Petunjuk teknis ini disusun dengan maksud sebagai pedoman bagi Sangga Kerja Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko agar pelaksanaan tugas tugas Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko dapat dilakukan secara efisien dan efektif. C. TUGAS POKOK Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan dukungan Waslitev dan Manajemen Risiko Perkempinas D. FUNGSI Bidang Waslitev dan Manajemen Risiko berfungsi sebagai pendukung kegiatan pelaksanaan Perkempinas 2017, Pelaksanaan Pengawasan, Penelitian, Evaluasi dan Manajemen Risiko dilakukan oleh Tim Waslitev dan Manajemen Risiko semenjak dibentuknya kepanitiaan hingga penyusunan laporan Perkempinas Dalam kurun waktu tertentu, Tim akan memberikan rekomendasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan, sebagai bahan penilaian pelaksanaan program. 35

36 BAB IX PENUTUP Demikian Petunjuk Pelaksanaan Perkempinas 2017 ini dibuat sebagai acuan dan pedoman dalam menentukan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan selanjutnya. Kesuksesan besar yang melatar belakangi penyelenggaraan kegiatan ini harus didukung baik secara moril maupun materil dan semua pihak dalam pelaksanaanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan meridhoi langkah-langkah kita semua. Amin Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 28 Oktober 2017 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Dr.Adhyaksa Dault, S.H, M.Si 36

GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL

GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL Jalan Medan Merdeka Timur No. 6. Jakarta 10110. lndonesia Nomor :01 60-00-N Lampiran : 1 (satu) berkas Perihai : Edaranl Perkemahan Bela Negara Tingkat Nasional i Tahun

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 186 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RAIMUNA TINGKAT NASIONAL XI TAHUN 2017 Ketua Kwartir Nasional Gerakan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Umum Dalam rangka usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka, diselenggarakan pendidikan kepramukaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Samarinda, November 2016 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN. Samarinda, November 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda, 11-14 November 2016 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN Gerakan Pramuka sebagai wadah organisasi pendidikan

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA. Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakartia ' Indonesia. Ketua Pimpinan saka na4i"$usedafrt$*gerygfl

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA. Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakartia ' Indonesia. Ketua Pimpinan saka na4i$usedafrt$*gerygfl e\ t GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakartia 10110 ' Indonesia Nomor L,ampiran Perihal :832o,{0-N :2 (dua) berkns :Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada Tingkat Nasional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Menimbang Ketua, : a. bahwa untuk keseragaman dan keselarasan dalam

Lebih terperinci

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017 KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan kelender kegiatan dan keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2013,

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA. Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakarta ' Indonesia. Jakarta, Tt MaretZAM

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA. Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakarta ' Indonesia. Jakarta, Tt MaretZAM GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL Jalan Medan Merdeka Timur No. 6'Jakarta 10110 ' Indonesia Nomor :0)2o -00-C I^a.mpiran : 2(dua)berkas Perihal : Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada Tingkat Nasional V 2016

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 047 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERKEMAHAN ANTAR SATUAN KARYA PRAMUKA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 Ketua

Lebih terperinci

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD)TAHUN 2017 Cirebon, 25 s.d 30 Juli 2017 RACANA SYEKH NURJATI NYI MAS RARASANTANG GUGUSDEPAN KOTA CIREBON 04.033-04.034 PANGKALAN

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA SURAT KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 010 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERTEMUAN PRAMUKA LUAR BIASA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 Menimbang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) 2017 RACANA RADEN MAS SAID-NYI AGENG SERANG IAIN SURAKARTA Bekerjasama dengan PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CABANG SUKOHARJO PANDUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang : 1. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H. REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 34 Tahun 1999 TANGGAL : 3 Mei 1999 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua, Menimbang : a. bahwa Dewan Kerja Pramuka Penegak

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2010 PENDIDIKAN. Kepramukaan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SELEKSI DEWAN KERJA CABANG BANYUMAS KWARTIR CABANG BANYUMAS TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN SELEKSI DEWAN KERJA CABANG BANYUMAS KWARTIR CABANG BANYUMAS TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN SELEKSI DEWAN KERJA CABANG BANYUMAS KWARTIR CABANG BANYUMAS TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Gerakan Pramuka adalah suatu organisasi formal yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH LAPORAN KEGIATAN PENGIRIMAN PESERTA RAIMUNA DAERAH XI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KWARTIR CABANG 11.13 KARANGANYAR TAHUN 2015 LAPORAN KEGIATAN PENGIRIMAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN 0 Petunjuk Pelaksanaan Raimuna Cabang Tahun 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN RAIMUNA CABANG KWARTIR CABANG BANYUMAS JAWA TENGAH TAHUN 2014 DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KWARTIR CABANG BANYUMAS

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua Kwartir Nasional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan Pramuka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk

Lebih terperinci

INFORMASI Fb : Road to Pershandha XXX Cp: K Bakri ( ), K Hafizhah ( ), K Zalika ( )

INFORMASI Fb : Road to Pershandha XXX Cp: K Bakri ( ), K Hafizhah ( ), K Zalika ( ) BIODATA BINDAM PERKEMAHAN SANDI YUDHA XXX 2017 Nama Lengkap : Tempat & Tanggal Lahir : Asal Sekolah : Agama : Jenis Kelamin : Telp/ Hp : Gol. Darah : Riwayat Pendidikan : Pendidikan Asal Sekolah Tahun

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 A. UMUM: Pengertian : Jambore adalah merupakan pertemuan besar dalam Gerakan Pramuka yang diikuti oleh Pramuka Penggalang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

REKA KERJA KML TAHUN 2014 RACANA RADEN MAS SAID-NYI AGENG SERANG IAIN SURAKARTA

REKA KERJA KML TAHUN 2014 RACANA RADEN MAS SAID-NYI AGENG SERANG IAIN SURAKARTA PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) RACANA RADEN MAS SAID-NYI AGENG SERANG GUGUSDEPAN SUKOHARJO 06.401-06.402 TAHUN 2014 REKA KERJA KML TAHUN 2014 RACANA RADEN MAS

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LATIHAN GABUNGAN PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KWARTIR CABANG KAPUAS TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS LATIHAN GABUNGAN PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KWARTIR CABANG KAPUAS TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS TAHUN 2016 DEWAN KERJA CABANG KAPUAS TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Gerakan Pramuka adalah organisasi yang bergerak di bidang ke kepemudaan. Yang hingga sampai saat ini masih

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 222 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA Ketua, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk keselarasan,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil

Lebih terperinci

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13 AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13 2. Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH Ketua Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP Email : putrasawangan73@yahoo.co.id ORGANISASI Pengertian : 1. Etimologi (Bahasa): Organisasi berasal dari kata

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 230 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA PEDULI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 230 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA PEDULI KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 230 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA PEDULI Menimbang Mengingat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, : a. bahwa dalam upaya mengimplementasikan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETISI PRAMUKA SE-JAWA BARAT (KOMPAS JABAR) 2017 DALAM RANGKA HUT GUDEP KE-28 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETISI PRAMUKA SE-JAWA BARAT (KOMPAS JABAR) 2017 DALAM RANGKA HUT GUDEP KE-28 BAB I PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETISI PRAMUKA SE-JAWA BARAT (KOMPAS JABAR) 2017 DALAM RANGKA HUT GUDEP KE-28 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN Gerakan pramuka sebagai wadah pembinaan yang lebih menitik beratkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI scoutsmadabpn PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI GUGUS DEPAN 03-063 & 03-064 PANGKALAN SMA NEGERI 2 BALIKPAPAN AMBALAN IR. DJUANDA & TRIBHUWANA TUNGGADEWI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung

Lebih terperinci

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 222 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

Hadirin, para pembina pendamping, penegak dan pandega serta undangan yang berbahagia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Raimuna Nasional yang akan

Hadirin, para pembina pendamping, penegak dan pandega serta undangan yang berbahagia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Raimuna Nasional yang akan 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT SELAKU KETUA MAJELIS PEMBIMBING DAERAH PADA ACARA PELEPASAN PESERTA RAIMUNA NASIONAL IX TAHUN 2008 DI BUMI PERKEMAHAN CIBUBUR-JAKARTA TIMUR Hari/Tgl : Minggu, 22 Juni

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN 2 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

BUKU PANDUAN 2 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU BUKU PANDUAN 2 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT 9 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU A. DASAR PEMIKIRAN

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU A. DASAR PEMIKIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU penting untuk di pelajari. Oleh karena itu, sebuah kegiatan yang menguji pada kemampuan anggota Pramuka sangatlah perlu, sebagai

Lebih terperinci

Petunjuk pelaksanaan perkemahan bakti satuan karya pramuka bakti husada tingkat nasional v

Petunjuk pelaksanaan perkemahan bakti satuan karya pramuka bakti husada tingkat nasional v Petunjuk pelaksanaan perkemahan bakti satuan karya pramuka bakti husada tingkat nasional v 1 2 Petunjuk pelaksanaan perkemahan bakti satuan karya pramuka bakti husada tingkat nasional V Petunjuk pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, khususnya siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 019 TAHUN 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN RAIMUNA TINGKAT NASIONAL X TAHUN 2012

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 019 TAHUN 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN RAIMUNA TINGKAT NASIONAL X TAHUN 2012 1 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 019 TAHUN 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN RAIMUNA TINGKAT NASIONAL X TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN Gerakan Pramuka merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan Pramuka

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 223 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014 Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PRAMUKA KE-53 DI LAPANGAN BUMI PERKEMAHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 46 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN LOMBOK TIMUR PANGKALAN MADRASAH ALIYAH NEGERI SELONG SANGGA KERJA LOMBA DESIGN PIONERING PENGGALANG SE-LOTIM

GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN LOMBOK TIMUR PANGKALAN MADRASAH ALIYAH NEGERI SELONG SANGGA KERJA LOMBA DESIGN PIONERING PENGGALANG SE-LOTIM GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN LOMBOK TIMUR 011-012 PANGKALAN MADRASAH ALIYAH NEGERI SELONG SANGGA KERJA LOMBA DESIGN PIONERING PENGGALANG SE-LOTIM Jln. Hasanuddin No, 02 Selong Telp (0376) 21481, http://gepramansel.wordpress.com

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA - 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA I. UMUM Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat semakin berkembang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club PENDAHULUAN Sejarah Singkat Berdirinya Club XOB adalah suatu club motor yamaha xabre di Bandung di bawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI). XOB didirikan pada hari jumat, 1 April 2016. XOB terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang Mengingat : 1.

Lebih terperinci

TOPIK UTAMA HENTIKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DISUARAKAN DALAM PERKEMAHAN PRAMUKA PUTRI DI BALIKPAPAN. Kak Hatta Zainal, dan tokoh-tokoh lainnya.

TOPIK UTAMA HENTIKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DISUARAKAN DALAM PERKEMAHAN PRAMUKA PUTRI DI BALIKPAPAN. Kak Hatta Zainal, dan tokoh-tokoh lainnya. TOPIK UTAMA HENTIKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DISUARAKAN DALAM PERKEMAHAN PRAMUKA PUTRI DI BALIKPAPAN RIBUAN Pramuka putri dari seluruh Indonesia mengkampanyekan agar kekerasan terhadap perempuan dihentikan.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

G E R A K A N P R A M U K A GUGUS DEPAN NATADIRJA SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU Jl. Padang Cengkeh Kel. Sukarami Kec. Selebar Kota Bengkulu

G E R A K A N P R A M U K A GUGUS DEPAN NATADIRJA SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU Jl. Padang Cengkeh Kel. Sukarami Kec. Selebar Kota Bengkulu No : 01 / HUT / GD.01015-01016 / IV /2015 Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Undangan Kegiatan Kepada Yth. Kakak Ketua Mabigus SMA / SMK / MA / SMP / MTS di Tempat Salam Pramuka Bengkulu, 1 Oktober 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2012 KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR:

Lebih terperinci

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa badan permusyawaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya penting yang dapat menunjang pembentukan watak, karakter dan akhlak manusia adalah melalui pendidikan secara terus menerus. Pendidikan yang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016 1 PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016 A. NAMA KEGIATAN Lomba Lintas Alam Gugus Depan Universitas Mulawarman ke XXIII Tahun 2016 (LLAGUM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA KELUARGA BERENCANA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG 1 2015 No.02,2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, organisasi, pemerintah, desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 9 TAHUN 2015 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DAN BADAN

Lebih terperinci