BAB I PENDAHULUAN. ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu
|
|
- Bambang Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tarian adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi-bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang mewujudkan suatu yang indah dan dapat dinikmati oleh indra pendengaran. 1 Setiap negara maupun daerah di seluruh dunia pasti memiliki kesenian khas. Tari dan musik tradisional adalah suatu bentuk kesenian yang pada dasarnya berkembang di suatu daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan secara turun temurun yang dipeluk atau dianut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut. Tarian tradisional Korea ( 한국무용 : Hanguk Muyong) merupakan bentuk seni tari yang berasal dari kebudayaan masyarakat Korea yang dibedakan mejadi dua buah kategori, yaitu tarian istana dan tarian rakyat. 2 Musik tradisional Korea ( 한국전통음악 : Hanguk Eumak) merupakan jenis musik yang dimainkan oleh rakyat Korea. Meski bersifat tradisional, tarian dan musik tradisional ini sebagian besar masih ditarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kesenian 1 Diakses pada 4 April 2016 pukul 15: Diakses pada 4 April 2016 pukul 17:25
2 tradisional yang masih sering dipertunjukan hingga saat ini. Beberapa diantaranya adalah Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Buchaechum ( 부채춤 ) merupakan salah satu tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang bertuaskan bunga dan menggunakan Hanbok (Baju tradisional wanita Korea). Tarian ini dikenal, karena mempresentasikan keindahan dan keagungan wanita Korea dan penarinya menunjukan gerakan serta membentuk formasi dari kejadian-kejadian alam seperti deburan ombak, maupun kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin. Hansamchum ( 한삼춤 ) merupakan salah satu tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan selendang panjang di tangan dan juga menggunakan Hanbok (baju tradisional wanita Korea). Hansamchum merupakan tarian kuno pada zaman kerajaan Korea kuno yang menggambarkan kesedihan seorang putri yang dilarang untuk keluar dari kerajaan dan tidak diizinkan pergi melihat dunia luar. Dalam menari Hansamchum, penari diharuskan untuk memasang muka sedih dan tidak tersenyum untuk menggambarkan kesedihan para putri kerajaan yang dilarang melihat dunia luar. Talchum ( 탈춤 ) merupakan pertunjukan tari tradisional Korea yang dipertunjukan oleh sekelompok orang yang menggunakan topeng khas Korea dan kostum untuk memainkan lakon lewat tarian, dialog, dan lagu. Talchum merupakan tarian rakyat Korea yang mengharapkan hasil panen yang baik serta kesejahteraan rakyat. Dalam Talchum, tidak hanya tarian saja yang ditunjukkan
3 namun juga drama. Drama tersebut dapat berbentuk komedi, percintaan, kehidupan sehari-hari, dan sebagainya. Samulnori ( 사물놀이 ) berarti 4 instrumen musik yang terdiri dari alat musik Korea yaitu kwenggari, janggu, buk, dan jing. Samulnori dimainkan oleh rakyat Korea yang bertujuan untuk memanggil hujan dan dimainkan oleh 8 orang atau lebih dengan mengsinkronasikan keempat alat musik tersebut. Kesenian ini tidak hanya dipertunjukkan di Korea sendiri, namun juga telah dipertunjukkan di kancah internasional termasuk Indonesia. Dengan tersebarnya Korean wave di seluruh dunia, masyarakat Indonesia turut tertarik untuk mempelajari kesenian tradisional dan modern Korea. Kesenian tradisional Korea kerap dipertunjukkan dalam acara bertema Korea yang dilaksanakan di Indonesia. Sebagai program studi yang mempelajari bahasa Korea beserta kebudayaannya, Program Studi Diploma III Bahasa Korea membuat UKM kesenian Korea bagi mahasiswa untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan tradisional Korea. Program Studi Diploma III Bahasa Korea merupakan salah satu pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didirikan pada tanggal 26 Maret 2003 dan merupakan salah satu program yang berada di bawah naungan SV UGM, sebuah departemen setara fakultas yang menaungi semua program studi D3 dan D4 (S1 Terapan) di UGM Diakses pada 20 September 2015 pukul 09:48
4 Selain menekankan pembelajaran Bahasa Korea, program ini juga menyediakan UKM untuk menampung dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam kesenian dan organisasi. Terdapat 5 UKM resmi yang ada di Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM yaitu Buchaechum, Hansamchum, Talchum, Samulnori, dan Sandal Simpul. UKM ini dibuat untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam kesenian tari maupun musik dan juga sekaligus memperdalam pembelajaran budaya Korea maupun Indonesia. Unit Kegiatan Mahasiswa Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori sudah ada sejak tahun 2005 dan merupakan program gabungan dengan Program Studi S1 Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya UGM. Sementara itu, UKM Sandal Simpul diresmikan tahun 2014 dan merupakan UKM yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Properti, kostum, dan alat yang digunakan UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori merupakan properti yang dibeli secara langsung di Korea dan difasilitasi langsung oleh kedua Program Studi S1 dan Diploma III Bahasa Korea. UKM Kesenian Korea diundang untuk tampil di acara-acara yang ada di Yogyakarta maupun luar daerah. Dengan adanya penampilan di depan umum, mahasiswa diharapkan percaya diri dan siap untuk tampil di depan umum. Selain itu, juga dapat menambah ilmu serta penghasilan. Unit Kegiatan Mahasiswa kesenian Korea mulai diperkenalkan saat mahasiswa resmi menjadi mahasiswa Program Studi Diploma III Bahasa Korea. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memilih UKM apa yang akan diambil kecuali UKM Sandal Simpul yang bersifat wajib. Dengan keragaman dan keunikan yang dimiliki setiap masing-masing UKM kesenian Korea, membuat mahasiswa
5 berminat untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut UKM kesenian Korea. Meskipun tidak memiliki kemampuan di bidang kesenian Korea, mahasiswa akan diajarkan langsung oleh senior yang sudah terlebih dahulu mempelajari dan memperdalam kesenian tersebut. Tugas akhir ini membahas tentang penyebab, alasan, dan UKM mana yang paling diminati mahasiswa Diploma III Bahasa Korea angkatan 2014 dan 2015 atas UKM kesenian Korea Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Serta membahas manfaat apa saja yang didapatkan oleh mahasiswa setelah mengikuti UKM tersebut. Tugas akhir ini disusun melalui kuisioner dan wawancara yang disajikan dalam bentuk tabel dan studi kepustakaan yang mendukung penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini ialah sebagai berikut. 1. Apa UKM yang paling diminati diantara UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori? 2. Apa yang menyebabkan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM tertarik untuk mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori? 3. Apa saja manfaat yang diperoleh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM setelah mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori?
6 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini ialah sebagai berikut. 1. Mengetahui UKM apa yang paling diminati diantara UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 2. Mengetahui beberapa penyebab mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM tertarik mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 3. Mengetahui apa saja manfaat yang diperoleh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM setelah mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hal-hal terkait kesenian tradisional Korea. Serta menjelaskan alasan dan ketertarikan serta seberapa pentingnya kegiatan UKM kesenian Korea bagi mahasiswa Program Studi D3 Bahasa Korea SV UGM.
7 2. Manfaat Praktis Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulisan selanjutnya khususnya yang terkait dalam hal minat dan kesenian. 1.5 Batasan Masalah Tugas akhir ini, hanya akan membahas tentang apa yang menyebabkan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM angkatan 2014 dan 2015 tertarik untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa ini serta manfaat yang diperoleh dari Unit Kegiatan Mahasiswa ini. Responden yang dipilih merupakan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM yang aktif mengikuti UKM kesenian Korea. Responden berasal dari angkatan 2014 sebanyak 4 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. Lalu angkatan 2015 sebanyak 3 orang laki-laki dan 19 orang perempuan, yang total keseluruhan responden sebanyak 52 orang. 1.6 Tinjauan Pustaka Digunakan referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu tugas akhir dari Heruzy Anatios (2012) dengan judul Minat Mahasiswa Bahasa Korea SV UGM Terhadap Sandal Simpul. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang minat serta penyebab mahasiswa Bahasa Korea terhadap UKM Sandal Simpul milik Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM, namun bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM. Berbeda dengan tugas akhir tersebut, tugas akhir ini membahas tentang UKM kesenian Korea milik Program Studi
8 Diploma III Bahasa Korea yaitu Buchaechum (Tari Kipas), Hansamchum (Tari Mahkota Bunga), Talchum (Tari Topeng), dan Samulnori (Alat Musik Korea). UKM tersebut bersifat tidak wajib dan dipilih oleh setiap mahasiswa sesuai minat dan ketertarikannya. Kemudian, digunakan referensi yaitu tugas akhir dari Ashri Rachmawati (2012) dengan judul Perbandingan Kemampuan Bahasa Korea Mahasiswa yang Sudah dan Belum Pernah Belajar Bahasa Korea Sebelum Menempuh Pendidikan di Program Studi D3 Bahasa Korea UGM. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang perbandingan kemampuan bahasa Korea mahasiswa yang sudah dan belum pernah belajar bahasa Korea sebelum menjadi mahasiswa Diploma III bahasa Korea. Dalam tugas akhir ini, penulis mengambil referensi dalam cara penelitian dan pengolahan data kuisioner yang ada pada tugas akhir tersebut. 1.7 Metode Penelitian Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan Data Pengumpulan Data dilakukan dengan partisipan observasi yang berarti pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan, dimana obsever atau peneliti melakukan kuisioner dan wawancara terhadap narasumber dari mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM angkatan 2014 dan 2015 yang mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori dengan jumlah
9 responden 52 orang. Dalam metode kuisioner, responden diberikan 15 butir pertanyaan kuisioner tentang kesenian tradisional Korea dan UKM kesenian Korea yang diikuti responden. Dalam metode wawancara, dilakukan wawancara dengan mewawancarai beberapa narasumber yang berperan penting dan juga ikut terlibat langsung dalam kegiatan UKM tari dan musik tradisional Korea dalam Diploma III Bahasa Korea yaitu Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Tidak hanya melakukan penelitian langsung dengan cara melakukan wawancara dari beberapa mahasiswa yang terkait saja, namun penulis juga akan melakukan studi pustaka dengan mengambil data dari berbagai sumber data tertulis yang relevan, seperti bukubuku maupun situs-situs yang menjelaskan tentang Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. b. Pengolahan Data Data yang diperoleh, yaitu hasil kuisioner dan wawancara dianalisis, lalu diuraikan secara lengkap, teratur, dan teliti. Lalu hasil studi pustaka juga akan dimasukan ke dalam tugas akhir sebagai bahan pelengkap yang juga akan diuraikan secara lengkap, teratur, dan teliti. Kemudian, ditarik kesimpulan dan saran yang bermanfaat sesuai rumusan masalah yang sudah diteliti. c. Penyajian Hasil Pengolahan Data Hasil pengolahan data disajikan secara narasi. Yaitu menuliskan hasilnya dalam bentuk tugas akhir dengan runtut serta rinci dengan bahasa yang formal. Melalui metode kuantitatif, akan disertakan hasil survei dalam bentuk tabel dan
10 diagram. Selain dengan tulisan dan tabel, juga dilengkapi dengan gambar, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami tugas akhir ini. Hasil pengelolaan data akan dimasukan dalam bab Sistematika Penulisan Tugas akhir ini ditulis dalam 4 bagian, Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Kemudian Bab 2 yang menjelaskan penjelasan tentang Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori serta kegiatan dan penampilan yang dilakukan UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori yang berada di bawah naungan Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM. Kemudian dalam Bab 3 akan dibahas tentang hasil penelitian berdasarkan metode kuantitatif yang telah didapat. Terakhir Bab 4 akan ditulis kesimpulan dari penelitian ini, dan disusun dengan penulisan saran yang membangun untuk penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat, dimodifikasi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat, dimodifikasi, dan digunakan untuk tujuanmenghasilkan musik. Segala sesuatu yang dapat menghasilkan suara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga menunjukan identitas suatu bangsa. Kebudayaan ini yang biasanya berkembang dari masa ke masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan dari si pencipta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik, seni rupa, seni tari maupun seni teater. Seiring dengan kemajuan zaman, seni juga
Lebih terperinciTembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud
Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan A. Pendahuluan B. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya.
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
Lebih terperinci2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang mengatakan bahwa pakaian yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja namun pakaian tradisional juga dapat
Lebih terperinciWARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016 WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG DAFTAR ISI A. Pendahuluan B.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan tradisional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keanekaragaman suku-suku di Indonesia yang merupakan bagian terpenting dari kebudayaan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa
Lebih terperinciBAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL
BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat Ciamis. Ronggeng gunung sebenarnya masih dalam koridor terminologi ronggeng secara umum, yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berlatar belakang sejarah Kota Sumedang dan wilayah Sumedang, yang berawal dari kerajaan Sumedang Larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela (kurang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi dialihkan oleh Kerajaan Sunda/Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang. Artinya, Kerajaan
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cina adalah salah satu Negara di dunia yangkaya akan seni budaya. Salah satu seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat keindahan dan dapat diekspresikan melalui suara, gerak ataupun ekspresi lainnya. Dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Moral dibutuhkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis, dimana setiap etnis memiliki kebudayaan atau ciri khas yang berbeda-beda kebudayaan. Ciri
Lebih terperinci3. Karakteristik tari
3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa itu sendiri. Dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, tata krama, pergaulan, kesenian, bahasa, keindahan alam dan keterampilan lokal yang merupakan ciri khas dari suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran. Musik terbentuk dari perpaduan unsur suara atau bunyi, irama dan harmoni yang menghasilkan
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN TINGKAT SD, MI, DAN SDLB Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK) Kelas V (5) Semester 1 23 24 PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN : 20... -20... SEKOLAH :
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahkluk yang memiliki akal pikiran untuk melakukan inovasiinovasi dalam mencapai tujuan tertentu sesuai yang diinginkannya. Di dalam proses pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP : VIII (Delapan) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA Standar : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kegiatan 1.1 Mengidentifikasi jenis karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi
Lebih terperinciBAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan
1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
Lebih terperinci2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, kita tidak dapat lepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, kita tidak dapat lepas dari seni. Hal ini dapat diamati dari banyaknya muncul bentuk-bentuk kesenian baru yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan lingkungan, juga dapat berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Dinas Kebudayaan dan Permusiuman, 2005:335), kesenian Topeng
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)
Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : SENI MUSIK Kelas : VII Kompetensi Inti : KI.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak ada satu orang manusia yang tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis
Lebih terperinciM. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA
- 345 - M. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korea Selatan termasuk salah satu negara yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan kehidupan bermasyarakatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan gambaran kehidupan manusia yang dinyatakan dalam bentuk bunyi berirama sebagai wujud pikiran dan perasaannya. Setiap daya cipta manusia dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya, kegiatan belajar-mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumedang larang merupakan sebuah kerajaan yang dipercaya oleh Kerajaan Padjajaran untuk meneruskan pemerintahan di tatar Sunda setelah Kerajaan Padjajaran terpecah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tari adalah ekspresi jiwa yang media ungkapnya gerak tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati merupakan gerak yang sudah diolah sehingga sesuai
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Objek Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet Survei lapangan: melalui wawancara dengan
Lebih terperinciYAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG
L P 3 A LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 32 YAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG Diajukan Sebagai syarat menempuh gelar Sarjana Arsitektur Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sumedang memang dikenal memiliki beraneka ragam kesenian tradisional berupa seni pertunjukan yang biasa dilaksanakan dalam upacara adat daerah, upacara selamatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang fungsional, estetis dan indah, sehingga ia dapat dinikmati dengan panca inderanya yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama berisi tentang latar belakang topik yang dipilih dalam penelitian, beserta argumen subjektif peneliti mengenai urgensi dari penelitian ini. Lalu bagian berikutnya adalah
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 7. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang mulai dari ujung barat sampai timur. Setiap wilayah mempunyai kebudayaan yang khas sebagai lambang
Lebih terperinci2015 PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LONGSER DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya dan juga memiliki berbagai macam kesenian. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia terlahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari
Lebih terperinciBENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN
BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni Budaya Garut mencakup kepercayaan, norma-norma artistik dan sejarah-sejarah nenek moyang yang tergambarkan melalui kesenian tradisional. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinci2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa fundamental anak ditentukan dari 0-6 tahun (masa anak usia dini). Menurut Sujiono (2009, hlm. 6) anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan dapat mengembangkan berbagi macam kecerdasan anak. Pendidikan pada anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup adalah sebuah karunia sang Ilahi dimana didalam hidup ini banyak hal-hal yang dapat menambah gairah untuk hidup, salah satunya adalah seni dan budaya. Indonesia
Lebih terperinci53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)
53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni merupakan sebuah kata yang semua orang pasti mengenalnya. Beragam jawaban dapat diberikan oleh para pengamat, dan pelaku seni. Menurut Sumardjo (2001:1)
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA Kompetensi Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang memiliki beraneka ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, Melayu dan Nias.
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa SENI RUPA 1.1 Menjelaskan makna seni rupa terapan - Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara-acara yang bertemakan Jepang di Indonesia (http://japanesia.org/).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat, atau dalam arti sempitnya disebut sebagai kesenian rakyat. Coseteng dan Nemenzo (Jahi 2003: 29) mendefinisikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu
Lebih terperinci55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang
55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciTARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI
TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI A. PENDAHULUAN Ketika jaman terus berkembang karena kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinci2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi kesenian yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya, karena kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah ekspresi dan sifat eksistensi kreatif manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian yang sangat beragam. Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP
Lebih terperinci