ARTIKEL ILMIAH. Oleh: RIA INTAN PRASETYO K

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KMKE KELAS X TMA SMK N 5 SURAKARTA ARTIKEL ILMIAH Oleh: RIA INTAN PRASETYO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2016

2 PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KMKE KELAS X TMA SMK N 5 SURAKARTA Ria Intan Prasetyo, Yuyun Estriyanto, Ngatou Rohman Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNS Kampus V UNS Pabelan, Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Telp/Fax (0271) riaintanprasetyo@gmail.com ABSTRAK The development of information and communication technology in education has raised up the blended learning models with face to face and long distance learning blend concept using a media called e-learning. Learning using e- learning in this research is using Edmodo. The purpose of this research are to improving the learning activities and learning results students of X TM A SMK Negeri 5 Surakarta 2015/2016 in the Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi (KMKE) to the material turbine. This research is a classroom action research (PTK) that conducted in to two cycles. Each cycle begins with the preparation, implementation, observation and reflection stages. The research instruments consisted of the results test, observation sheets, questionnaire, interview, and documentation. Validity test of the data using triangulation of data and data analysis using descriptive statistics. The results of the research showed an increasing the learning activity and learning results of students cognitive abilities. The results of this research showed an average percentage observation of students learning activity is 52.24% in pre-cycle, 60.41% in the first cycle, and 74.86% in the second cycle; the percentage of completeness learning results 37.93% in pre-cycle, 62.07% in the first cycle and 100% in the second cycle. The conclusion of this research is the implementation of blended learning models assited by Edmodo can increase the learning activity and learning results of X TMA SMK Negeri 5 Surakarta in Subjects KMKE. Keywords: blended learning, Edmodo, learning activities, learning result, cognitive abilities ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan telah melahirkan model pembelajaran blended learning perpaduan konsep pembelajaran tatap muka dan jarak jauh dengan menggunakan media yang disebut e-learning. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning pada penelitian ini menggunakan Edmodo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas commit X to TMA user SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi (KMKE)

3 pada materi turbin. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (CAR) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan, pengamatan, dan tahap refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar, lembar observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi data dan analisa data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan hasil rata-rata persentase observasi aktivitas belajar siswa 52,24% pada prasiklus, 60,41% pada siklus I, dan 74,86% pada siklus II; persentase ketuntasan hasil belajar pada pra siklus 37,93%, siklus I 62,07% dan siklus II 100%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model blended learning berbantuan Edmodo dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X TMA SMK Negeri 5 Surakarta pada Mata Pelajaran KMKE. Kata kunci: blended learning, edmodo, aktivitas belajar, hasil belajar kemampuan kognitif PENDAHULUAN SMK Negeri 5 Surakarta adalah salah satu sekolah menengah kejuruan favorit di Kota Surakarta yang memiliki 6 program studi. Mata pelajaran yang diajarkan di SMK sangat bervariatif, salah satu diantaranya mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi (KMKE) untuk peserta didik Program Studi Keahlian Teknik Mesin (TM). KMKE merupakan bidang ilmu yang mempelajari prinsip dasar kelistrikan mesin dan konversi atau perubahan dari energi yang satu ke energi yang lain seperti yang terjadi pada motor bakar dan pesawat turbin. KMKE adalah kelompok mata pelajaran C2 atau kelompok dasar kompetensi kejuruan, sehingga mata pelajaran KMKE menjadi mata pelajaran yang wajib dikuasai bagi siswa kelas X Program Studi Keahlian Teknik Mesin di SMK. Berdasarkan wawancara dengan guru dan observasi sebelum penelitian tindakan kelas, suasana pembelajaran siswa terasa belum kondusif, beberapa siswa yang terlambat masuk ke kelas meski jam pelajaran KMKE berada pada jam ke-7 yaitu setelah jam istirahat, juga kurangnya kesiapan siswa dalam hal materi yang akan disampaikan, selama pembelajaran berlangsung ditemukan siswa yang melakukan hal-hal di luar aktivitas belajar seperti bercanda dengan teman, melamun, dan ada pula yang mengantuk bahkan memejamkan mata seolah tidur di kelas. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi setiap awal bab baru di pertemuan pertama. Pembelajaran pertemuan kedua dan ketiga berlangsung seperti biasa, guru menjelaskan materi, evaluasi siswa dilaksanakan di akhir pertemuan terakhir sebelum masuk ke bab berikutnya. Guru mata pelajaran KMKE mengaku cakupan

4 materi yang luas membuat guru Perkembangan ICT kesulitan menemukan cara agar (Information, Comunication and siswa memahami materi mata Technology) memunculkan pelajaran KMKE dengan baik pembelajaran e-learning atau sering memanfaatkan alokasi waktu yang dirasa kurang mencukupi sehingga disebut pula dengan istilah online learning, internet learning, networked menyebabkan interaksi belajar learning, virtual learning, dan mengajar menjadi kurang efektif dan distance learning. Semua istilah efisien serta tidak sesuai dengan tersebut memiliki makna yang sama, tuntutan yang diharapkan oleh yaitu proses pembelajaran dimana kurikulum 2013 yang digunakan saat peserta didik berada jauh dari ini. Salah satu upaya agar persoalan pengajar. Selain itu, terdapat yang terjadi pada pembelajaran penggunaan suatu bentuk teknologi KMKE dapat teratasi, guru harus elektronik sebagai media berhasil membelajarkan semua pembelajaran (Rahmasari, G. & peserta didik. Belajar menuntut Rismiati, R., 2003: 29). Model adanya aktivitas, sebab pada pembelajaran ini bersifat fleksibel prinsipnya belajar adalah berbuat, yang memungkinkan peserta e- learning by doing dengan kalimat learning dapat mengakses kapan saja lain guru harus berupaya dan darimana saja. Namun meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran KMKE. Hasil wawancara dengan guru KMKE di SMK N 5 Surakarta, selama ini pembelajaran menggunakan model pembelajaran bukan semata bertumpu pada teknologi sebab pembelajaran pada hakikatnya lebih pada proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar. Proses tatap muka konvensional dimana penggunaan menjadi hal yang penting dan tidak komputer dengan program boleh ditinggalkan. Oleh karena itu PowerPoint sebagai media untuk model pembelajaran yang menyampaikan informasi. Proses menggabungkan (blending) face to bimbingan dilakukan dengan metode face learning dengan e-learning ceramah, dan latihan soal serta tugastugas secara sistematis akan membuat yang harus dikerjakan oleh proses belajar siswa menjadi lebih siswa masih disampaikan secara bermakna. Pemanfaatan e-learning manual (ditulis di papan tulis atau sebagai media pembelajaran, dapat diketik di atas kertas). Padahal SMK difungsikan sebagai komplemen Negeri 5 Surakarta memiliki fasilitas (pelengkap) untuk meningkatkan memadai seperti ruang Self Access pembelajaran di dalam kelas sehingga Study (SAS) yang memungkinkan dapat membantu meningkatkan siswa menggunakan akses internet. pemahaman siswa terhadap materi dan

5 meningkatkan aktivitas belajar siswa di luar jam mata pelajaran di sekolah. Blended learning sebagai kombinasi atau penggabungan karakteristik pembelajaran tradisional tatap muka dan lingkungan pembelajaran elektronik atau blended e-learning (Rusman, Deni & Cepi, 2011). Penerapan model blended learning memerlukan model learning management system (LMS) yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Edmodo sebagai social learning network (SLN) merupakan pilihan media pembelajaran e-learning yang sesuai digunakan pada proses pembelajaran model blended learning dengan virtual class peserta didik tingkat sekolah menengah karena tampilannya yanng mirip dengan social network Facebook. Model pembelajaran blended learning dengan mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dan e- learning berbantuan Edmodo pada mata pelajaran KMKE di SMK Negeri 5 Surakarta, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, agar pembelajaran siswa tidak hanya di dalam kelas tetapi pembelajaran dapat berlangsung optimal di luar kelas, sehingga membantu guru dalam mengefektifkan dan mengefisienkan waktu pembelajaran di dalam kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Blended Learning Berbantuan Edmodo untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KMKE Kelas X TMA SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa Kelas X TMA SMK Negeri 5 Surakarta pada pembelajaran KMKE. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TMA SMK Negeri 5 Surakarta pada mata pelajaran KMKE. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta yang beralamat di Jalan L.U. Adi Sucipto nomor 42, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Subjek dari penelitian ini yaitu adalah siswa kelas X TM A SMK Negeri 5 Surakarta Tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data penelitian yaitu observasi, wawancara, tes, angket, dan kajian dokumen. Data yang diperoleh diuji validitas datanya dengan triangulasi data. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Data kuantitatif hasil belajar ranah kognitif diolah dengan statistik deskriptif. a. Rata rata kelas dirumuskan :

6 Keterangan: = Rata rata kelas. x i = Jumlah nilai siswa. n = Jumlah siswa. Target pencapaian nilai ratarata kelas adalah 80. b. Ketuntasan secara klasikal: % = Sangat Tinggi 60 79,99% = Tinggi 40 59,99% = Cukup 20 39,99% = Rendah 0 19,99% = Sangat Rendah (Lestari, 2012: 100) HASIL PENELITIAN Deskripsi Pratindakan Pembelajaran tahap prasiklus Keterangan : dilakukan sesuai jadwal pelajaran P = Persentase ketuntasan kelas X TMA dengan alokasi waktu belajar. = Jumlah siswa tuntas belajar secara individual. = Jumlah total siswa. Persentase target pencapaian 3x@45 menit satu kali pertemuan dalam seminggu. Aktivitas belajar siswa masih belum optimal terlihat dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata adalah 80% peserta didik persentase prasiklus 52,24%. memperoleh hasil belajar di atas batas ketuntasan Persentase aktivitas belajar siswa dari analisis angket 57.53%. 2. Segala data yang bersifat Rendahnya hasil belajar kualitatif yaitu data aktivitas siswa terlihat dari nilai evaluasi yang belajar siswa. Penghitungan dilakukan pada prasiklus pada materi persentase aktivitas belajar siswa dirumuskan: motor bakar yaitu dari 32 siswa, hanya 11 siswa (37,93%) siswa tuntas. Sedangkan sisanya, 21 siswa 62,07 % tidak tuntas. Dengan Keterangan : demikian, hasil belajar siswa kelas X n =Skor yang diperoleh. =Skor total. Teknik Mesin A SMK Negeri 5 Surakarta perlu ditingkatkan. P =Persentase aktivitas belajar Persentase target pencapaian Pada kegiatan refleksi guru menyampaikan model pembelajaran aktivitas belajar siswa yang aktif KMKE yang akan dilaksanakan pada 60% diamati dalam kegiatan pertemuan berikutnya adalah model pembelajaran dengan model blended blended learning. Pembelajaran learning (tatap muka dan Edmodo). KMKE dengan pertemuan tatap Perubahan aktivitas belajar dilihat muka sebagaimana yang telah dengan membandingkan hasil berjalan ditambah pembelajaran observasi antarsiklus. Kategori online berbantuan Edmodo dengan persentase aktivitas belajar siswa berbagai fitur yang tersedia. Peneliti digunakan kriteria sebagai berikut: melakukan langkah persiapan

7 sebelum penerapan model blended learning meliputi pembuatan akun Edmodo guru, membuat kelas KMKE dalam Edmodo, dan pembuatan akun Edmodo siswa bagi siswa yang belum memiliki akun. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Tahap persiapan pelaksanaan siklus I penerapan model blended learning berbantuan Edmodo pada pembelajaran KMKE adalah (1) Peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran KMKE, (2) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) Peneliti menyiapkan materi yang akan disampaikan di kelas dan tugas serta materi pembelajaran yang disampaikan di Edmodo yang telah dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran KMKE, (4) Peneliti mempersiapkan lembar observasi dan angket aktivitas belajar siswa (5) Peneliti membuat soal tes tertulis, dikonsultasikan dan divalidasi oleh guru pengampu KMKE, (6) Guru menyampaikan bahwa pembelajaran yang dilakukan di Edmodo selama seminggu yang dimulai setelah pembelajaran tatap muka KMKE berakhir hingga pertemuan tatap muka berikutnya, siswa diharapkan aktif mempelajari dan membaca materi. Guru memberitahu siswa bahwa like status, menjawab pertanyaan ataupun jawaban atas pertanyaan guru, dan tepat waktu mengumpulkan tugas termasuk dalam penilaian belajar. Pada tahap pelaksanaan guru mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. Siswa diberi penjelasan mengenai materi turbin di kelas, kemudian di akhir pembelajaran siswa diingatkan untuk mengerjakan tugas dan membaca materi yang sudah diunggah di Edmodo. Lembar observasi aktivitas belajar siswa terdiri dari 12 indikator yaitu (1) Memperhatikan media dan mediator dalam pembelajaran, (2) Bertanya pada guru, (3) Menjawab pertanyaan dari guru, (4) Mendengar penyajian bahan, (5) Tidak membuat kegaduhan di ruang kelas, (6) Membuat ringkasan, (7) Mengerjakan tugas di Edmodo, (8) Aktif mengikuti pembelajaran Edmodo, (9) Menggambar skema jenis turbin yang dipelajari, (10) Memilih sumber belajar dari internet, (11) Kemandirian memecahkan masalah atau soal, (12) Antusias mengikuti pembelajaran di kelas, diperoleh 6 indikator yang mencapai target yaitu indikator nomor 1, 5, 6, 7, 9, dan 11, diperoleh rata-rata persentase siklus I sebesar 60,41%. Sedangkan perolehan aktivitas belajar siswa dari analisis hasil angket diperoleh 7 indikator memenuhi target yaitu indikator nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, dan 9. Hasil angket siklus I adalah 59.90%. Hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 18 siswa atau 66,67% siswa tuntas dan sebanyak 9 siswa atau 33,33% siswa tidak tuntas. Nilai rata-rata kelas hasil evaluasi 78,89.

8 Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru mata pelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut: 1) Pada pelaksanaan pembelajaran guru lebih sering mengingatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran baik pembelajaran di dalam kelas maupun di Edmodo, termasuk kewajiban mengerjakan tugas dengan mengirim pesan singkat telepon seluler (SMS). 2) Guru memberi penjelasan manfaat Edmodo, memberi penghargaan secara verbal, dan non verbal agar siswa termotivasi. 3) Pelaksanaan pembelajaran siklus I guru tidak memanfaatkan beberapa video tentang turbin terkendala rencana pembelajaran yang berubah pada pertemuan pertama digunakan mengerjakan tugas kelompok. Pembelajaran siklus II yang direncanakan guru akan menayangkan video tentang turbin dalam pembelajaran tatap muka untuk mendapatkan umpan balik berupa peningkatan aktivitas belajar siswa berupa kegiatan lisan. 4) Pada siklus I tugas diberikan melalui Edmodo. Pemberian tugas pada siklus II, setiap siswa diberi lembar print out yang berisi soal tugas, ketentuan pengerjaan tugas, dan petunjuk pengumpulannya di Edmodo agar siswa mengerjakan tugas dengan benar sebagai aktivitas belajar KMKE siswa. 5) Guru merencanakan memberi tambahan latihan soal untuk menambah aktivitas belajar siswa di luar jam tatap muka KMKE. Mengingat pelaksanaan siklus II mendekati jadwal UAS (Ujian Akhir Semester) kelas X, maka guru membuat latihan soal dan diupload di Edmodo sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu aktif dalam pembelajaran di Edmodo. 6) Indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu persentase nilai aktivitas belajar dari indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian sebesar 60% dan persentase target ketuntasan kelas 80%, serta rata-rata hasil belajar 80 belum tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan kembali untuk memperbaiki hasil siklus II. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I, dilakukan perbaikan RPP Siklus II. Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucapkan salam kemudian mengondisikan siswa, dan melakukan pengecekan presensi siswa. Langkah selanjutnya, guru melakukan apresepsi pembelajaran dengan menunjukkan video tentang PLTA dan kapal induk. Siswa antusias dengan pemutaran video.

9 Guru mengadakan tanya jawab. Guru memberi penghargaan secara verbal bagi siswa. Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari turbin. Guru menyampaikan materi bagian-bagian turbin, fungsi, dan mekanisme kerja turbin. Kegiatan akhir pembelajaran guru meminta siswa menyimpulkan dan memberi kesempatan siswa bertanya. Guru menginformasikan bahwa pembelajaran Edmodo belum berakhir. Siswa tampak mulai berani aktif pada pembelajaran online. Hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata persentase 75,97% daan % untuk hasil analisis angket. Semua siswa tuntas dengan rata-rata kelas 95,83, persentase ketuntasan siswa 100%. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Perbandingan hasil tindakan yang dilakukan antarsiklus ditunjukkan sebagai berikut. Tabel 1. Perbandingan Observasi Aktivitas Belajar Siswa Antarsiklus No Aspek Indikator Aktivitas Belajar Prasiklus Siklus I Siklus II Siswa (%) (%) (%) A. Kegiatan 1. Memperhatikan media Visual dan mediator dalam pembelajaran B. Kegiatan 2. Bertanya pada guru Lisan 3. Menjawab pertanyaan C. Kegiatan Mendengar D. Kegiatan Menulis E. Kegiatan Menggambar dari guru 4. Mendengar penyajian bahan 5. Tidak membuat kegaduhan di ruang kelas 6. Membuat ringkasan Mengerjakan tugas di Edmodo 8. Aktif mengikuti pembelajaran Edmodo 9. Menggambar skema jenis turbin yang dipelajari F. Kegiatan 10. Memilih sumber belajar Metrik dari internet G. Kegiatan 11. Kemandirian Mental memecahkan soal H. Kegiatan Emosional 12. Antusias mengikuti pembelajaran di kelas Deskriptif Observasi Aktivitas Belajar

10 indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 indikator 6 indikator 7 indikator 8 indikator 9 indikator 10 indikator 11 indikator 12 perpustakaan.uns.ac.id Prasiklus Siklus I Siklus II Target Gambar 1. Grafik Perbandingan Antarsiklus Observasi Aktivitas Belajar Siswa Tabel 2. Perbandingan Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Antarsiklus No Aspek Indikator Aktivitas Belajar Prasiklus Siklus I Siklus II Siswa (%) (%) (%) A. Kegiatan 1. Memperhatikan media dan Visual mediator dalam pembelajaran B. Kegiatan 2. Bertanya pada guru Lisan 3. Menjawab pertanyaan dari guru C. Kegiatan 4. Mendengar penyajian Mendengar bahan 5. Tidak membuat kegaduhan di ruang kelas D. Kegiatan 6. Membuat ringkasan Menulis 7. Mengerjakan tugas di Edmodo 8. Aktif mengikuti pembelajaran Edmodo E. Kegiatan 9. Menggambar skema jenis Menggambar turbin yang dipelajari F. Kegiatan 10. Memilih sumber belajar Metrik dari internet G. Kegiatan 11. Kemandirian memecahkan Mental atau soal H. Kegiatan Emosional 12. Antusias mengikuti pembelajaran di kelas Deskriptif Angket Aktivitas Belajar

11 indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 indikator 6 indikator 7 indikator 8 indikator 9 indikator 10 indikator 11 indikator 12 perpustakaan.uns.ac.id Prasiklus Siklus I Siklus II Target Gambar 2. Grafik Perbandingan Antarsiklus Angket Aktivitas Belajar Siswa Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Antarsiklus Kelas X TM A No Hasil Tes Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Jumlah siswa tuntas % % % 2 Jumlah siswa tidak % % 0 0% tuntas 3 Rata-rata Kelas Prasiklus Siklus I Siklus II Target 66.67% 100% 80% 37.93% Prasentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Gambar 3. Grafik Perbandingan Tes Hasil Belajar Antarsiklus Aktivitas belajar siswa meningkat begitu pula terjadi peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dengan penerapan model blended learning berhasil apabila setiap indikator penelitian telah mencapai target indikator yang ditetapkan. Hasil analisis aktivitas belajar siswa yang diperoleh terjadi peningkatan dari hasil observasi setiap siklusnya ditunjukkan dari nilai persentase rata-rata aktivitas belajar siswa prasiklus sebesar 52,24% dengan kriteria cukup menjadi 60,41% dengan kriteria tinggi pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 75,97% dengan kriteria tinggi pada siklus II.

12 Sedangkan pada hasil angket terjadi peningkatan setiap siklusnya yang ditunjukkan dari rata-rata aktivitas belajar siswa prasiklus sebesar 58,08% dengan kriteria cukup menjadi 59,90% dengan kriteria cukup pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 67,51% dengan kriteria tinggi pada siklus II. Hasil belajar siswa meningkat dari jumlah siswa yang tuntas 37,93% menjadi 100% Model Blended Learning berbantuan Edmodo dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa terbukti dengan model blended learning berbantuan Edmodo aktivitas belajar siswa lebih bervariasi dan waktu belajar KMKE meningkat. Edmodo dalam model blended learning berfungsi sebagai komplemen, sebagai media online learning diprogramkan untuk melengkapi pembelajaran tatap muka, sebagai media penugasan siswa. Pembelajaran di Edmodo menjadi penguatan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan pengajar secara tatap muka (slow learners), dan pengayaan bagi peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka dan memantapkan tingkat penguasaan peserta didik (fast learners). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Penerapan model pembelajaran blended learning berbantuan Edmodo meningkatkan aktivitas belajar pada Mata Pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi bagi siswa Kelas X Teknik Mesin A SMK Negeri 5 surakarta. Hal ini ditunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase 60,41%, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa 75,97%. 2. Penerapan model blended learning berbantuan Edmodo dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran KMKE siswa kelas X-TMA SMK Negeri 5 Surakarta. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 78,89 dengan persentase ketuntasan 62,07%, pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa 95,83 dengan persentase ketuntasan 100%. Hal ini menunjukkan bahwa antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan. DAFTAR PUSTAKA Al-Kathiri, F. (2015). Beyond the Classroom Walls: Edmodo in Saudi Secondary School EFL Instruction, Attitudes and Challenges. Canadian Center of Science and Education, 8 (1), Diperoleh 16 Februari 2015, dari ndex.php/elt/article/viewfile/43 441/23668 Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Basori. (2013). Pemanfaatan Social Learning Network Edmodo dalam Membantu Perkuliahan

13 Teori Bodi Otomotif di Prodi PTM JPTK FKIP UNS. JIPTEK, 6 (2), Diperoleh pada 16 Februari 2015, dari php/jptk/article/download/2925/ 2006 Beltran Cruz, M. & Beltran Cruz, S. B. (2013). The Use of Internet- Based Social Media as a Tool in Enhancing Student s Learning Experiences in Biological Sciences. Higher Learning Research Communications, 3 (4), Diperoleh pada tanggal 16 Februari 2015, dari hp/hlrc/article/viewfile/170/1 31 Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Pustaka Raya. Lestari, D. T. (2012). Pengaruh Model PKB melalui Kegiatan MGMP terhadap Kompetensi Pedagogik dan Profesional Serta Kinerja Guru. Diperoleh pada tanggal 25 September 2015, dari _pmp_ _chapter3.pdf Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Bandung: Remaja Rosdakarya. Pradhana, R., Estriyanto, Y., & Rohman, N. (2013). Efektivitas Penerapan Blended Learning (Classical Learning, E- Learning, dan Field Study) pada Mata Kuliah Body Otomotif commit di to user Program Studi PTM JPTK FKIP UNS Surakarta Tahun Akademik 2012/2013. Diperoleh 10 September 2014, dari /article.php?article=109544&val =4092&title Rahmasari, G. & Rismiati, R. (2013). E-Learning Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Yrama Widya Rusman, Kurniawan, D., Riyana, C. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre. (2013). Buku Sumber Simulasi Digital versi September Jakarta: Seamolec. Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.