BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan merupakan hal yang harus selalu ditingkatkan, salah satunya dengan cara peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Namun banyak sekali permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Umaidi (1999:2) mengatakan salah satu indikator rendahnya mutu tersebut adalah adanya Nilai Ujian Akhir Nasional siswa untuk berbagai mata pelajaran yang tidak menunjukkan kenaikan yang berarti, bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun. Menurut Depdiknas (2001:1,2), peran serta masyarakat, Komite Sekolah khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat sedikit. Hal ini mengakibatkan timbulnya persepsi bahwa penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah sehingga tidak mengherankan apabila partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat kewajiban untuk mendukung input pendidikan tertentu (dana), bukan proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas). 1

2 Dalam paradigma lama, hubungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dipandang sebagai institusi yang terpisahpisah. Pihak keluarga dan masyarakat dipandang tabu untuk ikut campur tangan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, apalagi sampai masuk ke wilayah kewenangan profesional para guru. Dalam paradigma baru (new paradigm) hubungan keluarga, sekolah, dan masyarakat harus terjalin secara sinergis untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan, termasuk untuk meningkatkan mutu hasil belajar siswa di sekolah. Proses penyelenggaraan pendidikan kini menggunakan pola manajemen yang dikenal dengan manajemen berbasis sekolah (MBS), yang dalam aspek teknis edukatif dikenal dengan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). Secara umum, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibelitas atau keluwesan besar kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasar kebijakan-kebijakan nasional serta peraturan perundangan yang berlaku (Depiknas, 2002) MPMBS merupakan bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah. Jika MBS bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah (efektivitas, kualitas, efisiensi, inovasi, relevansi dan pemerataan serta akses pendidikan) maka MPMBS lebih dofokuskan pada peningkatan mutu. Hal ini didasari oleh 2

3 kenyataan bahwa mutu pendidikan nasional kita saat ini sangat memprihatinkan sehingga memerlukan perhatian yang lebih serius. Itulah sebabnya sejak tanggal 2 Mei 1998 Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan program pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan dan supaya MPMBS di setiap satuan pendidikan benar-benar berjalan dengan baik, maka perlu dibentuk Komite Sekolah. Dengan dibentuknya Komite Sekolah maka akan mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan mendorong orang tua dan masyarakat terhadap partisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Untuk itu, maka orangtua siswa, khususnya yang tergabung dalam Komite Sekolah juga harus memahami pola manajemen sekolah tersebut. Permasalahan yang dihadapi sekarang ini dan alasan penulis tertarik melakukan penelitian ini bahwa kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung belum bisa menunjukkan kinerja yang baik sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah, sekolah, dan wali murid. Fenomena-fenomena yang muncul antara lain Komite Sekolah yang terbentuk di SD Masehi Temanggung kurang berfungsi dengan baik atau kehadiran Komite Sekolah hanya bersifat formalitas semata, komite sekolah seolaholah berfungsi sebagai stempel kebijakan sekolah. 3

4 Permasalahan ini yang menyebabkan tujuan pendidikan di sekolah tersebut menjadi tidak optimal, karena tanpa dukungan yang nyata dari Komite Sekolah, sekolah tidak bisa mengembangkan potensi yang ada pada sekolah tersebut. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala sekolah di SD Masehi Temanggung, penulis menemukan kinerja Komite Sekolah yang berbeda dengan tugas dan fungsi Komite Sekolah yang sebenarnya dan cenderung menyimpang dari tugas dan fungsinya sebagai Komite Sekolah. Berikut adalah pernyataan dari kepala sekolah di SD Masehi Temanggung yang mengatakan bahwa: Komite sekolah tidak pernah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik terutama dilihat dari kinerja komite sekolah yang masih sangat rendah. Komunikasi dengan sekolah juga jarang dilakukan karena alasan yang kurang jelas sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan tidak melibatkan komite sekolah. Selain dari informasi kepala sekolah di SD Masehi Temanggung, penulis penulis menemukan perbedaan persepsi antara Yayasan dengan Komite Sekolah. Dari hasil wawancara penulis dengan Yayasan, Yayasan mengatakan bahwa Komite Sekolah tidak pernah terlibat dalam penentuan kebijakan sehingga kinerja Komite Sekolah tidak nampak. Sebaliknya, Komite Sekolah mengatakan bahwa setiap program yang diajukan kepada sekolah dan Yayasan sering tidak sejalan dengan program yang dibuat Yayasan. Permasalahan ini yang sebenarnya harus diperbaiki 4

5 sehingga manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik. (Wawancara Tanggal 11 Februari 2013) Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini akan menguraikan tentang kinerja komite sekolah dasar negeri dan swasta, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya kinerja Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Masehi Temanggung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fakta di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung tahun pelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat atau kegunaan dapat dispesifikasikan yaitu manfaat akademis, teortis, dan manfaat praktis. Manfaat akademis, menjadi pedoman dalam menjalankan manajemen sekolah. Manfaat teoritis, menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya, kajian teori tentang peran masyarakat, dan kinerja Komite Sekolah. 5

6 Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu; bermanfaat bagi sekolah untuk menjadi acuan dalam peningkatan kinerja Komite Sekolah. 6

Manajemen Mutu Pendidikan

Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan Pengertian Mutu Kata Mutu berasal dari bahasa inggris, Quality yang berarti kualitas. Dengan hal ini, mutu berarti merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana proses pendidikan dilakukan, mempunyai sistem yang dinamis dan kompleks. Kegiatan sekolah bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program manajemen berbasis sekolah adalah program yang dicanangkan pemerintah, sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan sekolah. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH By: Estuhono, S.Pd, M.Pd Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Estuhono, S.Pd, M.Pd Latar Belakang Muncul MBS 1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan penyempurnaan pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Pendidikan pada umumnya merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dapat dimaknai sebagai wadah untuk menuju pembangunan Nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah harus lebih memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Oleh : Much. Nur Daim. NIM : Q Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

TESIS. Disusun Oleh : Much. Nur Daim. NIM : Q Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) DI MADRASAH IBTIDA IYAH NEGERI BANYUANYAR KEC. BANJARSARI KOTA SURAKARTA TESIS Disusun Oleh : Much. Nur Daim NIM : Q. 100 040 129 Program

Lebih terperinci

Dinamika Sosial Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah

Dinamika Sosial Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah Dinamika Sosial Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah oleh Siti Irene Astuti D PENDAHULUAN Desentralisasi Pendidikan

Lebih terperinci

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajeman Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Cicih Sutarsih, M.Pd

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Cicih Sutarsih, M.Pd MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Bahan Diklat Teknis Manajemen Kepala Sekolah SMP di Lingkungan Provinsi Jawa Barat Oleh: Cicih Sutarsih, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Desember 2006 KONSEP DASAR MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik terletak pada SDM yang berkualitas, serta memiliki tujuan yang transparan serta berwawasan jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional Indonesia dimaksudkan untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, serta efisiensi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara hakiki pambangunan pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu

I. PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaksang Masalah Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang baru, sebab sebelumnya legitimasi legal formal peran serta masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak reformasi bergulir di Indonesia pada tahun 1998, perhatian pemerintah pada bidang pendidikan semakin besar. Hal itu di tandai dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia

Lebih terperinci

bagian ini akan disajikan secara ringkas mengenai; (a) Kesimpulan hasil penelitian, (b) Rekomendasi hasil penelitian. Pokok-pokok kesimpulan

bagian ini akan disajikan secara ringkas mengenai; (a) Kesimpulan hasil penelitian, (b) Rekomendasi hasil penelitian. Pokok-pokok kesimpulan BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Setelah menganalisa dan membahas hasil penelitian pada bab IV, pada bagian ini akan disajikan secara ringkas mengenai; (a) Kesimpulan hasil penelitian, (b) Rekomendasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Al Darmono Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Menurut perundang-undangan, pendidikan dasar merupakan

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI KOTA SALATIGA TAHUN 2011/2012. Donald Samuel Slamet Santosa

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI KOTA SALATIGA TAHUN 2011/2012. Donald Samuel Slamet Santosa MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI KOTA SALATIGA TAHUN 2011/2012 Donald Samuel Slamet Santosa Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang PENDAHULUAN Salah satu upaya pemerintah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang merupakan salah satu pilar pendidikan yaitu masyarakat, karena kegiatannya berlangsung di lingkungan masyarakat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan saling mengisi. Peran kepala sekolah adalah sangat penting dalam melakukan. penting guna meningkatkan kualitas pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan saling mengisi. Peran kepala sekolah adalah sangat penting dalam melakukan. penting guna meningkatkan kualitas pengajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai usaha membantu anak didik untuk mencapai kedewasaan yang diselenggarakan dalam suatu kesatuan organisasi yang salaing berhubungan dan saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang pundamental dalam pembangunan suatu bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi siswa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan dalam bidang kerjasama berbagai produk. Barang jadi di pasaran merupakan produk dari hasil kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebuah pranata sosial yang bersistem, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan pengaruh mempengaruhi. Komponen utama sekolah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasal 5 ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak. memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. pasal 5 ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak. memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003 Bab IV pasal 5 ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan. Perkembangan dunia pendidikan yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan. Perkembangan dunia pendidikan yang terus berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran serta dukungan penuh dari masyarakat dalam dunia pendidikan sangat diperlukan. Perkembangan dunia pendidikan yang terus berkembang memerlukan adanya partisipasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORETIS BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORETIS 2.1 Kajian Teori dan Kerangka Teoritis 2.1.1 Pemangku Kepentingan Konsep pemangku kepentingan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pemikiran manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah adanya partisipasi masyarakat di dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem perekonomian yang tidak kuat, telah mengantarkan masyarakat bangsa pada krisis yang berkepanjangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pendidikan membuat keberadaan komite sekolah yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran komite sekolah dalam pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah sangat dibutuhkan. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam pengelolaan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (PROPENAS) Tahun Dalam BAB VII PROPENAS. ini memuat tentang Pembangunan Pendidikan, dimana salah satu arah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (PROPENAS) Tahun Dalam BAB VII PROPENAS. ini memuat tentang Pembangunan Pendidikan, dimana salah satu arah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hubungan kemitraan antara pihak Sekolah dengan Orang Tua peserta didik, mula-mula tergabung dalam wadah yang diberi nama Persatuan Orang Tua Murid dan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai tahun 2011 akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan yang dilakukan melalui mekanisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi kewenangan ke tingkat sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi kewenangan ke tingkat sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pendidikan dalam otonomi daerah mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini tercermin dalam pola pengelolaan sekolah yang dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan menghadapi dua tuntutan yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi tuntutan yaitu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, apalagi di era globalisasi saat ini. faktanya dilapangan mutu pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, apalagi di era globalisasi saat ini. faktanya dilapangan mutu pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan bangsa dewasa ini memiliki problem yang cukup serius yaitu mengenai rendahnya mutu pendidikan. Isu mutu pendidikan akan selalu menarik perhatian

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang l Lahirnya pendidikan inklusif sejalan

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Tentang Kualitas Pendidikan Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Universitas Indonesia. Implementasi manajemen..., Mundiri, FISIP UI, 2010

BAB 6 PENUTUP. Universitas Indonesia. Implementasi manajemen..., Mundiri, FISIP UI, 2010 101 BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Sesuai tujuan penelitian, kesimpulan dari hasil penelitian dapat dirangkum sebagai berikut: 6.1.1. Implementasi MBS di SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi dan SDSN Cempaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya peningkatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta) MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta) Diajukan Kepada Program Pascasarjana Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen pendidikan di Indonesia merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam pengamatannya, manajemen pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah persoalan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya

Lebih terperinci

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas

Lebih terperinci

RINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN

RINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN RINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN Oleh: Darwing Paduppai, Suradi, & Sabri I. PERMASALAHAN PENELITIAN Komite sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH ( Studi pada SD Negeri Sobokerto 1 dan MI Al-Islam Ngesrep 1 ) TESIS Oleh : Nama : Retnaning Winastuti NIM : Q.100030109 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ramadhan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA

PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA TESIS Disusun Oleh : AMIR SUHADAK NIM : Q. 10004018

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Seperti yang telah dikemukakan Iwantoro (2014: 53) pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional (2001), mendiskripsikan bahwa dalam paradigma baru manajemen manajemen pendidikan menegaskan fungsi-fungsi pendidikan yang

Lebih terperinci

LPF 7. PENYUSUNAN RENCANA PEMANTAUAN & EVALUASI 120 menit

LPF 7. PENYUSUNAN RENCANA PEMANTAUAN & EVALUASI 120 menit LPF 7 PENYUSUNAN RENCANA PEMANTAUAN & EVALUASI 120 menit 1 TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI Adalah untuk menilai sejauh mana rencana program/kegiatan telah dilaksanakan dan sejauh mana dampak kegiatan tersebut

Lebih terperinci

5.2. Implikasi penelitian Implikasi teori Implikasi terapan

5.2. Implikasi penelitian Implikasi teori Implikasi terapan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kinerja Komite Sekolah antara SD Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan dan pengajaran, terus berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tema penting dalam penyelenggaraaan pendidikan di negara kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasar deskripsi, pembahasan, dan model konseptual yang telah disajikan dalam bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan berikut ini. Pertama,

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH FA Book 2 2.indd 1 10/26/10 1:59:35 PM FA Book 2 2.indd 2 10/26/10 1:59:35 PM DAFTAR ISI A. Alasan Perlunya Manajemen 03 Berbasis Sekolah B. Pilar MBS 04 C. Landasan Hukum 06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun

Lebih terperinci

ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA

ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA Pengantar Keberadaan bangsa Indonesia dewasa ini dihadapkan persoalan-persoalan yang sangat kompleks. Secara eksternal, Globalisasi dengan segala konsekuensinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang cukup penting dalam menciptakan sumber daya manusia. Sementara sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan senantiasa berlangsung secara alami sebagaimana pada era-era sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. dan senantiasa berlangsung secara alami sebagaimana pada era-era sebelumnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keadaan dunia senantiasa berubah terus. Perubahan tersebut berlangsung cepat, menyeluruh, mendalam dan serba tak terduga. Kehidupan yang sebelumnya statis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor ketersediaan jaminan mutu oleh penyelenggara pendidikan. Peran pendidikan dalam membangun terciptanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya proses demokrasi. Diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 32

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Seutuhnya (Integrated School Development) disingkat SID. dan sumber daya untuk meningkatkan mutu sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Seutuhnya (Integrated School Development) disingkat SID. dan sumber daya untuk meningkatkan mutu sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pendidikan pemberdayaan dan kemandirian sekolah dalam mengelola institusinya, telah dilakukan Depdiknas sejak lama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya. dilakukan dalam waktu singkat sekitar satu bulan sebelum tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya. dilakukan dalam waktu singkat sekitar satu bulan sebelum tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keuangan di sekolah tidak terlepas dari pembicaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya dilakukan dalam waktu singkat

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok, yaitu berkaitan dengan kualitas atau mutu, relevansi atau efisiensi, elitisme, dan

Lebih terperinci