PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PETANI

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PETANI (Studi di Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara) Program Studi Ilmu Hukum Oleh : SITI NURHIDAYAH D1A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PETANI (Studi di Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara) Program Studi Ilmu Hukum Oleh : SITI NURHIDAYAH D1A Menyetujui, Mataram, 13 Januari 2017 Pembimbing Pertama, Muhammad Umar, SH., M.H. NIP

3 PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PETANI (Studi di Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara) SITI NURHIDAYAH D1A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani dan untuk mengetahui bagaimana pola penyelesaian sengketa jika terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani. Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat akademis, teoritis, dan praktis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif-empiris. Hasil penelitian ini adalah dalam pelaksanaan perjanjian tersebut, tidak dilakukan pembagian hasil antara para pihak serta adanya pihak petani yang memindah tangankan lahan garapannya kepada orang lain tanpa sepengetahuan pihak Universitas Mataram. Terkait pola penyelesaian sengketa adanya bangunan pihak petani di kawasan tersebut, untuk saat ini proses penyelesaian belum menemui titik tengah. Sehingga belum ada kepastian hukum bagi para pihak. Kata kunci: Perjanjian, Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) THE IMPLEMENTATION OF FOREST MANAGEMENT AGREEMENTS WITH SPECIAL PURPOSE (KHDTK) BETWEEN UNIVERSITY MATARAM WITH FARMERS (Studies in North Lombok Senaru Village) ABSTRACT The purpose of this study was to determine how the implementation of the management agreement with Forest areas for Special Purposes (KHDTK) between the University of Mataram with farmers and to know how the pattern of settlement of disputes in the event of default in the execution of the management agreement Forest areas for Special Purposes (KHDTK) between the University of Mataram with farmers, Benefits of this study consisted of academic benefits, theoretical, and practical. This study uses empirical-normative legal research. The results of this study are in the implementation of the agreement, not the distribution of the results between the parties and their transfer the part of farmers that their lands to others without the knowledge of the University of Mataram. Related patterns dispute settlement building their part of farmers in the region, to the current settlement process has not met the midpoint. So that there is no legal certainty for the parties. Keywords: Agreement, Management of Forest areas for Special Purposes (KHDTK)

4 I. PENDAHULUAN Di Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yaitu Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram yang terletak di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) tersebut telah diserahkan pengelolaannya kepada Universitas Mataram sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK 392/Menhut-II/2004 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Seluas ± 225,7 (dua ratus dua puluh lima tujuh persepuluh) Hektar Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Gunung Rinjani Register Tanah Kehutanan 1 (RTK.1) Di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Hutan Pendidikan Universitas Mataram. Dengan adanya Keputuan Menteri Kehutanan tersebut menunjuk Universitas Mataram sebagai Pengelola Hutan pendidikan. Pengelolaan Hutan Pendidikan atau Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram tersebut dilakukan secara kolaborasi, Universitas Mataram bekerjasama dengan masyarakat sekitar kawasan dalam bentuk perjanjian pengelolaan lahan. Kolaborasi yang dimaksud bertujuan agar agar terbinanya keserasian, keselarasan, keseimbangan, dan koordinasi yang berdaya guna dan berhasil guna. Dengan berkolaborasi yang saling menguntungkan diharapkan dapat tercipta suatu model pengembangan hutan pendidikan berbasis masyarakat. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu yang

5 ii mempunyai akibat hukum. Jika kedua belah pihak telah sepakat berarti mereka telah membuat atau menentukan peraturan kaidah hak atau kewajiban. 1 Pengertian perjanjian menurut Pasal 1313 KUHPerdata: Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Terkait dengan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara pihak Universitas Mataram dengan petani sekitar kawasan tersebut dibuat secara tertulis dalam bentuk Pola Kerjasama Universitas Mataram dengan Petani Sekitar Kawasan Hutan sebagai Penggarap. Dimana perjanjian tersebut berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak. Dengan adanya perjanjian pengelolaan lahan antara Universitas Mataram dengan masyarakat sekitar kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram, maka akan timbul hubungan hukum antara kedua belah pihak. Hubungan hukum tersebut dapat menimbulkan akibat hukum yang berupa hak dan kewajiban bagi para pihak. Apabila dalam pelaksanaannya salah satu pihak tidak melakukan atau tidak mentaati apa yang menjadi kewajibannya, maka salah satu pihak dapat dinyatakan wanprestasi serta akan menanggung segala hukuman atau akibatakibat dari wanprestasi tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan 1 SugiAritonang, Pengertian, Tujuan, Syarat sahnya Dan Asas-Asas Perjanjian, Pada Tanggal 4 Januari 2017, pukul 15.43

6 iii petani? 2) Bagaimana pola penyelesaian sengketa jika terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani? Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani. 2) Untuk mengetahui bagaimana pola penyelesaian sengketa jika terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani. Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: Secara Akademik, merupakan salah satu syarat untuk mencapai Program Strata Satu (S1) Fakultas Hukum Universitas Mataram. Secara Teoritis, diharapkan dengan Penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Hukum khususnya Hukum Perjanjian. Secara Praktis, dapat menjadi masukan bagi para pembaca, mahasiswa ataupun sebagai bahan kajian bagi kalangan akademisi maupun bagi pihak-pihak yang melakukan perjanjian pengelolaan suatu kawasan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif-empiris dengan pendekatan yang digunakan yaitu: Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach), Pendekatan Konseptual (Conceptul Approach), dan Pendekatan Sosiologis (Sosiologis Approach). Sumber dan jenis data yang digunakan adalah data kepustakaan dan data lapangan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, dan studi lapangan.

7 iv II. PEMBAHASAN Pelaksanaan Perjanjian Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Antara Universitas Mataram Dengan Petani Gambaran Umum Lokasi Penelitian 2 Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram merupakan kawasan hutan yang terletak di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas ±225,7 ha. Daerah ini telah diserahkan pengelolaannya kepada Universitas Mataram sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 392/Menhut-II/2004 sebagai hutan pendidikan. Secara geografis wilayah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram terletak antara 116º º25 41 Bujur Timur dan 08º º21 07 Lintang Selatan, sedangkan secara administrasi pengelolaan hutan termasuk wilayah cabang Dinas Kehutanan dan Perkebunan (CDKP) Lombok Utara dan secara administrasi pemerintah termasuk wilayah Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mekanisme Di dalam Perjanjian Tahap Pra-Kontrak Sebelum adanya kesepakatan antara para pihak terkait perjanjian tersebut, terdapat proses atau tahapan untuk terbentuknya perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan 2 Program studi kehutanan, Universitas Mataram, Pengembangan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru Lombok Utara, Mataram, 2016

8 v Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan Petani. Dan proses atau tahapan-tahapan tersebut diantaranya ialah: a.terkait kewenangan Univeristas Mataram. Mempertimbangkan Surat Persetujuan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 137/Menhutbun-VII/1999 tanggal 11 Februari 1999, serta menimbang berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 418/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999, sebagaimana butir a diantaranya seluas ± 225,7 (dua ratus dua puluh lima tujuh persepuluh) hektar pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Gunung Rinjani (RTK.1) yang terletak di Desa Senaru Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dipergunakan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Hutan Pendidikan Universitas Mataram. 3 Karena alasan tersebut diatas maka memberikan wewenang kepada Universitas Mataram untuk mengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) tersebut. b. Adanya program dosen terkait Pengembangan Gaharu (Aquilaria Mollucensis). Menurut hasil wawancara dengan Bapak Indriyatno, S.Hut.,M.Si selaku Kepala Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram saat ini, beliau mengatakan Almarhum Pak Parman, dia ada program Gaharu, dulu riset Gaharu terkenal di Indonesia, dengan program itu dia melakukan rehabilitasi di kawasan KHDTK karena dikasih hak kelola. 4 Untuk mendukung program tersebut maka pihak 3 Departemen Kehutanan, Keputusan Menteri tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Seluas ±225,7 (Dua Ratus Dua Puluh Lima Tujuh Persepuluh) Hektar Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Gunung Rinjani Register Tanah Kehutanan 1 (RTK.1) Di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebagai Hutan Pendidikan Universitas Mataram, Kepmen Kehutanan Nomo: SK.392/Menhut-ll/ Hasil wawancara dengan Kepala Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Universitas Mataram (Indriyatno) Pada Hari Sabtu, 7 Januari 2017

9 vi Universitas Mataram membuat perjanjian dengan pihak petani. c. Agar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram tetap terjaga. Menurut Bapak Indriyatno, S.Hut.,M.Si, beliau mengatakan jadi masyarakat itu kan kondisinya miskin, karena miskin mereka cenderung melakukan illegal logging, untuk menghindari itu maka dibuatlah ekonomi yang bisa meningkatkan pendapatan. 5 Sehingga untuk menghindari hal itu maka dipercayakan kepada petani setempat untuk menggarap kawasan tersebut. Selain itu, para petani juga diberi kepercayaan untuk menjaga kawasan tersebut. Sebelum terbentuknya Perjanjian tersebut, terlebih dahulu para pihak melakukan negosiasi terkait hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Tahap Kontrak Pihak-Pihak yang Terkait dalam Perjanjian (1) Pihak Pertama (a) Nama (b) Jabatan (c) Alamat : Ir. SUDARMADJI RAHARDJO, MS. : Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram : Jl. Majapahit No. 62 Mataram Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Fakultas Pertanian Universitas Mataram, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. (2) Pihak Kedua (a) Nama (b) Alamat : Sangrati : Dusun Senaru Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Barat 5 Ibid

10 vii (c) Pekerjaan : Petani Penggarap Dalam hal ini bertindak sebagai Petani Penggarap, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pihak kedua merupakan salah satu perwakilan dari para petani penggarap yang sebanyak ± 160 petani penggarap lainnya sebagaimana isi perjanjian yang sama. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Hak dan Kewajiban Pihak Universitas Mataram (a) Hak Pihak Universitas Mataram: i. Pihak Universitas Mataram berhak mendapatkan pembagian dari produksi tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian serta menentukan jenis dan polulasi tanaman dengan tetap memperhatikan aspirasi Pihak Petani. (b) Kewajiban Pihak Universitas Mataram: i. Pihak Universitas Mataram berkewajiban menyediakan bibit tanaman kehutanan. ii. Pihak Universitas Mataram berkewajiban memberikan bantuan biaya penanaman sebesar Rp ,- (Seratus ribu rupiah)/ha kepada pihak petani dalam melakukan penanaman gaharu (Aquilaria Mollucensis) di lahan garapannya masingmasing. Hak dan Kewajiban Pihak Petani (a) Hak Pihak Petani: i. Pihak petani berhak mendapatkan pembagian hasil dari produksi tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian. ii. Petani berhak mendapatkan bantuan biaya penanaman sebesar Rp ,- (Seratus ribu rupiah)/ha dari penanaman gaharu (Aquilaria Mollucensis) di lahan garapannya masing-masing

11 viii (b) Kewajiban Pihak Petani: i. Pihak petani berkewajiban menanam jenis tanaman yang diperbolehkan untuk ditanam oleh pihak petani, mengatur lahan garapannya, menyediakan bibit sesuai perjanjian, melakukan pemeliharaan. ii. Pihak petani berkewajiban memperhatikan pengaturan populasi tanaman sesuai perjanjian, tidak dibenarkan mendirikan bangunan, memelihara ternak menebang pohon, memindahkan tangankan lahan garapan tanpa izin. Bentuk Perjanjian Terkait dengan bentuk perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram dibuat secara tertulis. Perjanjian tersebut termasuk perjanjian di bawah tangan yaitu perjanjian yang ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan saja. Sehingga Perjanjian Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram hanya mengikat Pihak Universitas Mataram dan Pihak Petani. Akibat Hukum Dari Perjanjian Akibat hukum dari perjanjian tersebut adalah a. perjanjian tersebut berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak yaitu pihak Universitas Mataram dengan pihak petani. b. Perjanjian tersebut tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak (pihak Universitas Mataram dengan pihak petani), atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. c. Perjanjian tersebut harus dilaksanakan dengan itikad baik oleh pihak Universitas Mataram dengan pihak petani.

12 ix Post-Kontrak Pelaksanaan hak dan kewajiban para pihak tidak dilakukan sebagaimana seharusnya di dalam perjanjian, diantaranya ialah: a. Para pihak tidak melakukan pembagian hasil produksi tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian sesuai perjanjian. Menurut hasil wawancara dengan staf teknisi lap Univeristas Mataram yang bernama Pak Yani, beliau mengatakan bahwa dulu pernah istilahnya petani seikhlasnya membawa hasil produksi tanaman, sekitar tahun 2000an di bawah tahun 2010, pernah dilaksanakan sekali tetapi banyak yang mengeluh. 6 Dari hasil wawancara tersebut jelas bahwa petani merasa belum sejahtera, belum ada pendapatan tetapi sudah harus membagi hasil produksi tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian kepada pihak Universitas Mataram. Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara kepada pihak petani yang bernama Amaq Sadri, beliau mengatakan sekarang tidak pernah ada bagi hasil. 7 Selain itu, pihak Universitas Mataram tidak pernah meminta apa yang seharusnya menjadi haknya dengan alasan karena faktor ekonomi dari para petani yang miskin. b. Adanya pihak petani yang memindah tangankan lahan garapannya kepada orang lain. Menurut hasil wawancara penulis dengan staf teknisi lap Univeristas Mataram yang bernama Pak Yani, beliau mengatakan bahwa saya sendiri yang disini banyak sudah kebun-kebun ini saya tidak tahu siapa penggarapnya. 8 Dari pernyataan Pak Yani tersebut jelas bahwa adanya pihak petani yang diam-diam 6 Hasil wawancara dengan staf teknisi lap Univeristas Mataram (Pak Yani) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram, Pada Hari Jum at, 1 Desember Hasil Wawancara dengan Petani (Amaq Sadri) di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Pada Hari Jum at, 1 Desember Hasil wawancara dengan staff teknisi lap, Op Cit

13 x telah memindah tangankan lahan garapannya kepada orang lain. Pak Yani juga mengatakan Awalnya saya tahu siapa pengarapnya, karena ada pindah tangan itu, tanpa mengetahui kita sebagai pendamping disini, karena mereka tahu sendiri bahwa itu tidak boleh di pindah tangankan, sesuai dengan surat perjanjian disini, mereka diam-diam memindah tangankan, setelah dua tahun baru kita tahu. 9 Terkait masalah pihak petani yang memindah tangankan lahan garapannya kepada pihak lain, telah dilaporkan oleh Pak Yani kepada pihak Universitas Mataram. Tetapi dari pihak Universtias Mataram sendiri belum ada tindakan tegas yang diambil dalam menangani masalah tersebut. Melihat dari sikap dan tindakan para pihak dalam perjanjian tersebut, jelas bahwa pelaksanaan Perjanjian Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram antara Universitas Mataram dengan Petani tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Pola Penyelesaian Sengketa Jika Terjadi Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Antara Universitas Mataram Dengan Petani Sengketa Yang Timbul Saat Pelaksanaan Perjanjian Sengketa yang muncul dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram antara Universitas Mataram dengan petani. yaitu sengketa terkait adanya bangunan petani di dalam Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). 9 Ibid

14 xi Pola Penyelesaian Sengketa Dalam penyelesaian sengketa tersebut, pihak Universitas Mataram bersama dengan pihak KPHL Rinjani Barat bekerja sama dalam penyelesaian masalah tersebut karena dalam pengelolaan hak penuh Universitas Mataram terhadap Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) tersebut harus saling berkoordinasi dengan KPHL Rinjani Barat. Dalam menyelesaikan masalah ini pihak Universitas Mataram beserta KPHL Rinjani Barat masih dalam tahap mediasi antar para pihak. Hal tersebut sesuai dengan isi perjanjian yang diselesaikan secara musyawarah untuk menghindari timbulnya gejolak antar pihak. Karena masalah tersebut belum sampai dibawa ke ranah hukum maka pihak Universitas Mataram sendiri tidak memberikan atau menyampaikan surat somasi bagi pihak petani. Untuk saat ini, proses penyelesaian sengketa terkait adanya bangunan pihak petani di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram belum menemui titik tengah. Sehingga belum ada kepastian hukum bagi para pihak terkait yaitu pihak petani serta pihak Univesitas Mataram selaku pengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).

15 xii III. PENUTUP Kesimpulan Dari uraian yang telah dipaparkan pada Bab-Bab diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram merupakan kawasan hutan yang terletak di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas ±225,7 ha. Dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), para pihak tidak melaksanakan perjanjian sebagaimana yang telah disepakati, diantaranya ialah pihak petani tidak membagi hasil produksi tanaman kehutanan maupun tanaman pertanian kepada pihak Universitas Mataram sesuai perjanjian. Tetapi pada pelaksanaannya pihak petani hanya sekali melakukan pembagian hasil kepada pihak Universitas Mataram sekitar tahun 2000an dengan proporsi seikhlasnya dari pihak petani. Serta adanya pihak petani yang memindah tangankan lahan garapannya kepada orang lain tanpa sepengetahuan pihak Universitas Mataram. Sedangkan pihak Universitas Mataram tidak pernah meminta apa yang seharusnya menjadi haknya dengan alasan karena faktor ekonomi dari para petani yang miskin. 2. Sengketa yang muncul dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) antara Universitas Mataram dengan petani, yaitu adanya Pihak Petani mendirikan bangunan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram dan hal tersebut tidak diperbolehkan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Terkait dengan sengketa tersebut, para pihak yang terlibat di dalamnya menyelesaikannya secara

16 xiii secara musyawarah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari konflik diantara para pihak. Tetapi untuk saat ini, proses penyelesaian sengketa terkait adanya bangunan pihak petani di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram belum menemui titik tengah. Sehingga belum ada kepastian hukum bagi para pihak terkait yaitu pihak petani serta pihak Univesitas Mataram selaku pengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Saran 1. Diharapkan kepada para pihak untuk lebih memperhatikan dan melaksanakan kewajian dan haknya dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram sesuai dengan apa yang telah disepakati. Serta diharapkan bagi pihak Universitas Mataram untuk lebih tegas dalam menyikapi tindakan pihak petani yang tidak sesuai dengan perjanjian. 2. Diharapkan dalam proses penyelesaian sengketa yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram tersebut dapat segera terselesaikan, sehingga dapat memberikan kepastian hukum terhadap pihak terkait.

17 xiv DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku dan Artikel Departemen Kehutanan, Keputusan Menteri tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Seluas ±225,7 (Dua Ratus Dua Puluh Lima Tujuh Persepuluh) Hektar Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Gunung Rinjani Register Tanah Kehutanan 1 (RTK.1) Di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Sebagai Hutan Pendidikan Universitas Mataram, Kepmen Kehutanan Nomo: SK.392/Menhut-ll/2004 Program studi kehutanan, Universitas Mataram, Pengembangan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru Lombok Utara, Mataram, 2016 SugiAritonang, Pengertian, Tujuan, Syarat sahnya Dan Asas-Asas Perjanjian, Pada Tanggal 4 Januari 2017, pukul Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Hasil Wawancara Hasil wawancara dengan staf teknisi lap Univeristas Mataram (Pak Yani) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mataram, Pada Hari Jum at, 1 Desember 2016 Hasil wawancara dengan Kepala Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Universitas Mataram (Indriyatno) Pada Hari Sabtu, 7 Januari 2017 Hasil Wawancara dengan Petani (Amaq Sadri) di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Pada Hari Jum at, 1 Desember 2016