BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode"

Transkripsi

1 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005: 32) penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif generalisasi siswa SMP dengan menganalisis setiap hasil pekerjaan siswa. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model Connected Mathematics Task (CMT) pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest and Posttest Control Group Design, yaitu desain yang melibatkan dua kelas yang dibandingkan. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan yang berbeda dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, kemudian dilihat perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir.

2 25 Ruseffendi (2005: 50) menyatakan bahwa desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: A O X O A O O Keterangan : A O X : Pemilihan kelas dilakukan secara acak : Pretest dan Posttest yaitu tes kemampuan penalaran induktif generalisasi : Pembelajaran dengan model Connected Mathematic Task (CMT) C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Yang dimaksud variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan secara bebas pada kelas eksperimen yaitu penerapan pembelajaran dengan model Connected Mathematics Task (CMT). 2. Variabel Terikat Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel yang hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu kemampuan penalaran induktif generalisasi. D. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Soreang tempat mengadakan penelitian.

3 26 Sampel pada penelitian ini diambil secara acak (random). Di SMP Negeri 1 Soreang terdapat sembilan kelas pada kelas VIII, yaitu kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-I. Dari sembilan kelas yang ada, diambil dua kelas secara acak untuk dijadikan sampel. Satu kelas akan dipilih sebagai kelas eksperimen (kelas yang mendapat pembelajaran dengan model Connected Mathematics Task (CMT) yaitu kelas VIII-E) dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol (kelas dengan pembelajaran secara konvensional yaitu kelas VIII-F). E. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, digunakan empat macam instrumen yaitu tes kemampuan penalaran induktif generalisasi (pretest dan posttest), observasi (perekaman proses pembelajaran), angket (sikap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan), dan wawancara. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan: 1. Tes Kemampuan Penalaran Induktif Generalisasi Tes yang diberikan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pada tes awal, soal-soal yang diberikan bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan penalaran induktif generalisasi siswa sebelum mendapat pembelajaran dengan model Connected Mathematics Task (CMT) pada kelas eksperimen. Sedangkan, pada tes akhir soalsoal yang diberikan untuk mengetahui kemampuan penalaran induktif generalisasi matematis siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model Connected Mathematics Task (CMT) pada kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas

4 27 eksperimen diberi tes dengan tipe soal yang identik baik dalam tes awal maupun tes akhir. Tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe tes uraian. Penggunaan tipe tes uraian memiliki keunggulan, Russeffendi (2005: 104) menyatakan bahwa dengan tipe tes uraian akan terlihat sifat kreatif pada diri siswa dan hanya siswa yang telah menguasai materi dengan betul-betullah yang dapat memberikan jawaban yang baik dan benar. Pemberian tes uraian dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan penalaran induktif generalisasi siswa. Melalui tes uraian dapat diketahui langkah-langkah pengerjaan siswa, pola pikir siswa dalam membuat suatu kesimpulan. Aspek-aspek yang diukur dalam soal kemampuan penalaran induktif generalisasi mengacu pada tahapan penalaran induktif generalisasi yang diungkapkan Mason (Hamidah, 2007) yaitu perception of generality, expression of generality, symbolic expression of generality, dan manipulation of generality. Pedoman penskoran yang dibuat oleh peneliti mengacu pada indikator-indikator penalaran induktif generalisasi di atas. Adapun pedoman pemberian skor tes kemampuan penalaran induktif generalisasi adalah sebagai berikut:

5 28 Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran Induktif Generalisasi Skor Interpretasi siswa terhadap soal 0 Tidak ada jawaban. 1 Siswa mengenal suatu aturan. 2 Siswa mampu menguraikan sebuah pola/aturan tapi keliru. 3 Siswa mampu menguraikan sebuah pola/aturan yang hampir benar. 4 Siswa mampu menguraikan sebuah pola/aturan yang benar. 5 Siswa menuliskan aturan umum dari suatu pola tapi keliru. 6 Siswa menuliskan aturan umum yang hampir benar dari suatu pola. 7 Siswa mampu membuat suatu aturan umum yang benar dari suatu pola. 8 Siswa mampu menerapkan aturan umum yang diperoleh. Sebelum digunakan, instrumen tes ini terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa yang telah memperoleh pembelajaran mengenai materi bangun ruang sisi datar. Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dengan menggunakan Anates (uraian) untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran soal. a. Validitas Suatu alat evaluasi dapat dikatakan valid (absah atau sahih) jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu, keabsahan tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi dalam melaksanakan fungsi (Suherman, 2003:9).

6 29 Untuk menentukan validitas empirik soal, dihitung koefisien validitas (r xy ) (Suherman, 2003:120), yaitu: r xy = ( n X n XY ( X )( Y ) 2 2 ( X ) )( n Y 2 ( Y ) 2 ) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara vaiabel X dan variabel Y n = Banyak subjek X = Nilai rata-rata harian tes matematika Y = Nilai hasil tes yang akan dicari koefisien validitasnya Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Nilai Nilai Keterangan Validitas sangat tinggi Validitas tinggi Validitas sedang Validitas rendah Validitas sangat rendah r xy < 0,00 Tidak valid Dari data hasil pengujian diperoleh validitas butir soal seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.3 Validitas Tiap Butir Soal No. Soal Interpretasi 1 0,786 Validitas tinggi 2 0,91 Validitas sangat tinggi 3 0,71 Validitas tinggi Secara terperinci hasil validitas dapat dilihat pada Lampiran C.3.

7 30 b. Reliabilitas Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif sama jika digunakan untuk subyek yang sama (Suherman, 2003: 131). Untuk mencari koefisien reliabilitas digunakan formula Spearman- Brown (Suherman, 2003: 139), yaitu: dengan Keterangan: : Koefisien reliabilitas N: Banyaknya subyek : kelompok data belahan pertama : kelompok data belahan kedua Guilford (dalam Suherman, 2003: 139) menyatakan bahwa kriteria untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas adalah: Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas Koefisien reliabilitas Keterangan Derajat reliabilitas sangat rendah Derajat reliabilitas rendah Derajat reliabilitas sedang Derajat reliabilitas tinggi Derajat reliabilitas sangat tinggi

8 31 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan bantuan Anates (dapat dilihat pada Lampiran C.3), diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,79. Menurut interpretasi pada Tabel 3.3 di atas, derajat reliabilitas tes ini termasuk dalam kriteria tinggi. c. Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang kurang pandai (Suherman, 2003: 159). Daya pembeda butir soal diuji menggunakan bantuan program Anates Uraian. Adapun tahapan dalam pengujian daya pembeda butir soal adalah menghitung DP (daya pembeda) menggunakan program Anates Uraian, setelah itu mencocokkan daya pembeda dengan interpretasi daya pembeda sebagai berikut (Suherman, 2003: 161): Keterangan: DP = Daya Pembeda Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda Nilai Interpretasi Sangat baik Baik Cukup Jelek Sangat jelek

9 32 Hasil uji instrumen daya pembeda yang diperoleh menggunakan program Anates Uraian adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal No. Daya Pembeda Interpretasi 1 0,48 Baik 2 0,7 Baik 3 0,2 Jelek Secara terperinci hasil daya pembeda dapat dilihat pada Lampiran C.4. d. Indeks Kesukaran Indeks kesukaran butir soal merupakan bilangan yang menunjukkan derajat atau tingkat kesukaran butir soal (Suherman, 2003: 170). Indeks kesukaran butir soal diuji menggunakan bantuan program Anates Uraian. Adapun tahapan dalam pengujian daya pembeda butir soal adalah menghitung IK (indeks kesukaran) menggunakan program Anates Uraian, setelah itu mencocokkan daya pembeda dengan interpretasi indeks kesukaran sebagai berikut (Suherman: 2003): Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran IK Keterangan IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < IK 0,30 Soal sukar 0,30 < IK 0,70 Soal sedang 0,70 < IK < 1,00 Soal mudah IK = 1,00 Soal terlalu mudah Keterangan: IK = Indeks kesukaran

10 33 Hasil uji instrumen indeks kesukaran yang diperoleh menggunakan program Anates Uraian adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal No. Indeks Kesukaran Interpretasi 1 0,708 Mudah 2 0,5 Sedang 3 0,1 Sukar Secara terperinci hasil indeks kesukaran dapat dilihat pada Lampiran C Angket Skala Sikap Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi (responden) yang berupa keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal. Angket berfungsi sebagai alat pengumpul data. (Suherman, 2003: 56). Dalam penelitian ini, angket yang digunakan terdiri atas 20 pernyataan mengenai sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran yang dilakukan dengan model Connected Mathematics Task (CMT) yang diikuti dengan kemampuan penalaran induktif generalisasi. Skala penilaian yang digunakan adalah Skala Likert. Dalam Skala Likert siswa memiliki 5 pilihan yang sesuai dengan pernyataan secara terurut yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu atau netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) dengan bobot penilaian 1 sampai dengan 5. Namun

11 34 dalam penelitian ini alternatif sikap ragu-ragu tidak digunakan dengan alasan agar sikap siswa mencerminkan/memihak kearah sikap positif atau negatif. Pembobotan skor Alternatif sikap siswa disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Bobot Skor Sikap Siswa Alternatif Jawaban Jenis Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 Data yang diperoleh melalui angket diolah dengan cara menghitung banyaknya responden yang memilih setiap alternatif pilihan untuk suatu pernyataan yang diberikan diubah ke dalam bentuk persentase sebagaimana menurut Syamsudin (Sari, 2010: 43) berikut ini: Keterangan: R : persentase responden yang menjawab pilihan terhadap pernyataan P : banyaknya responden yang memilih alternatif pilihan terhadap pernyataan F : banyak responden

12 35 Untuk memudahkan proses analisis terhadap data angket yang diperoleh, digunakan kriteria persentase berdasarkan Syamsudin (Sari, 2010: 43) sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Persentase Skala Sikap Nilai Persentase Interpretasi Tak seorang pun Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya Selanjutnya, data hasil angket kemudian diolah dengan menghitung ratarata skot angket setiap siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model Connected Mathematics Task (CMT). Perhitungan rata-rata skor angket menurut Suherman mengikuti aturan sebagai berikut: Keterangan: : Rata-rata skor angket siswa : Skor total siswa

13 36 : Skor maksimum 3. Jurnal Harian Jurnal siswa digunakan untuk melihat sikap dan kesan siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan menggunakan Connected Mathematics Task (CMT). Jurnal dibuat setiap akhir pembelajaran. 4. Lembar Observasi Lembar observasi berupa daftar isian yang diisi oleh observer selama pembelajaran berlangsung di kelas yang digunakan untuk mengamati secara langsung aktivitas dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sehingga diketahui gambaran umum dari pembelajaran yang terjadi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai aspek-aspek proses pembelajaran yang diterapkan sehingga dapat dilihat peran guru saat pembelajaran, interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya, keaktifan siswa, pemahaman konsep yang dimiliki siswa, kendala yang dihadapi dalam pembelajaran serta perekaman setiap kejadian selama proses pembelajaran. Suherman (2003) mendefinisikan bahwa observasi adalah suatu teknik non tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung serta bersifat relatif. 5. Wawancara Suherman (2003) menyatakan bahwa wawancara merupakan teknik non tes secara lisan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

14 37 pembelajaran secara langsung serta pengumpulan data untuk memperoleh keterangan yang belum jelas terungkap bila hanya menggunakan angket. Pertanyaan menyangkut segi-segi sikap siswa dalam proses belajar yang dilakukan secara langsung.pembelajaran. wawancara dilakukan setelah pembelajaran dilaksanakan. F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahap sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Menentukan masalah; b. Membaca literatur; c. Menyusun rencana penelitian; d. Membuat perijinan tempat penelitian; e. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja siswa), LTS (Lembar Tugas Siswa), soal uji instrumen (pretest-posttest), angket, lembar observasi siswa, lembar observasi guru, jurnal harian, dan wawancara. Hasil dari penyusunan instrumen penelitian ini dikonsultasikan kepada pembimbing terlebih dahulu sebelum diujikan; f. Melakukan uji coba instrumen; g. Melakukan perhitungan untuk mengetahui hasil uji instrumen. Hasil perhitungan tersebut diolah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya

15 38 pembeda, dan indeks kesukaran dari soal yang telah diujikan. Apabila soal-soal tersebut valid, dapat dilanjutkan dengan melakukan pretes pada kedua kelas tersebut. 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pretest (tes awal) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen; b. Implementasi model Connected Mathematics Task (CMT) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol; c. Pengisian lembar observasi (oleh observer); d. Pengisian jurnal harian; e. Memberikan posttest (tes akhir) terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen; f. Memberikan jurnal harian pada setiap akhir pembelajaran; g. Memberikan angket; h. Melakukan wawancara. 3. Tahap Penyelesaian a. Pengumpulan data hasil penelitian; b. Pengolahan data hasil penelitian; c. Analisis data hasil penelitian; d. Penyimpulan hasil penelitian; e. Penulisan laporan hasil penelitian.

16 39 G. Prosedur Pengolahan Data Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan memberikan tes (pretest dan posttest), pengisian angket, jurnal, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dikategorikan ke dalam jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif meliputi data hasil pengisian angket, jurnal, observasi, dan hasil wawancara, sementara itu data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest kemampuan panalaran induktif generalisasi. 1. Analisis data kualitatif Data diolah atau dianalisis dengan cara membandingkan antara data yang diperoleh, kemudian dilakukan interpretasi berlandaskan teori yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Untuk melihat kecenderungan sikap siswa terhadap pernyataan yang diberikan apakah positif atau negatif, maka ratarata skor angket yang telah dihitung kemudian dibandingkan dengan skor netral pernyataan. 2. Analisis data kuantitatif Data diolah atau dianalisis dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows. a. Analisis data skor hasil pretest dan posttest. 1) Melakukan uji normalitas. 2) Jika data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas.

17 40 3) Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji-t. Tapi, jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, selanjutnya dilakukan uji-t. 4) Jika data dari kedua atau salah satu kelompok tersebut tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji non parametrik menggunakan uji statistik Mann-Whitney. b. Analisis Data Indeks Gain Untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran induktif generalisasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol maka digunakan indeks gain. Indeks gain dapat dihitung menggunakan rumus: Kriteria tingkat gain menurut Hake (Dahlia, 2008) adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain Indeks Gain (g) Kriteria Tinggi Sedang Rendah

18 41 Setelah diperoleh indeks gain, langkah-langkah pengujian statistiknya adalah sebagai berikut: 1) Menguji normalitas dan homogenitas distribusi data. 2) Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen maka untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan penalaran induktif generalisasi yang berbeda secara signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model Connected Mathematics Task dan siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional dilakukan uji-t. 3) Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, tetapi tidak homogen, maka untuk melihat kemampuan awal antara dua kelas dilakukan uji-t. 4) Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji Mann-Whitney.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (experimental research). Menurut Ruseffendi (2005) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran dengan teknik SOLO/Superitem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok kelas yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kedua kelas tersebut mendapat perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah 24 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (2011: 68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran aktif (active learning)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur secara sengaja sehingga terdapat suatu kondisi yang dimanipulasi. Menurut Ruseffendi (2005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

0 X

0 X BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Russefendi (2010: 35), seperti halnya metode eksperimen, metode kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan mengenai subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, metode dan desain penelitian, juga instrumen penelitian baik tes maupun non tes.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pembelajaran matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Ruseffendi (2005: 3) menyatakan bahwa penelitian adalah salah satu cara pencarian kebenaran atau yang dianggap benar untuk memecahkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat model pembelajaran berbasis komputer jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen sebab penelitiannya dilakukan dengan cara mengadakan manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Alasan memilih eksperimen adalah ingin menguji pengaruh pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

R O X 1 O R O X 2 O. : pengambilan sampel secara acak kelompok

R O X 1 O R O X 2 O. : pengambilan sampel secara acak kelompok 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini terdapat dua kelompok eksperimen yang diambil secara acak kelas, yaitu Kelompok siswa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Problem Centered Learning.

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian, baik tes maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek dalam suatu penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 3 Garut. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu akan melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kelompok kontrol pretes-postes. Berdasarkan Ruseffendi (1994, hlm. 36) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 35), Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Berdasarkan masalah yang dikembangkan, penelitian yang dilaksanakan adalah untuk melihat peningkatan pemahaman matematis dan koneksi matematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem Solving berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Dimana penelitian akan dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, dengan variabel bebas yaitu perlakuan yang diberikan kepada siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena penelitian ini akan melihat pengaruh penerapan metode inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen sebagai salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan bahan ajar matematika berkarakter yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi dan disposisi

Lebih terperinci

Keterangan: 0 = Tes awal (pre test) / Tes Akhir (post test) X = pembelajaran dengan Metode Inkuiri Model Alberta

Keterangan: 0 = Tes awal (pre test) / Tes Akhir (post test) X = pembelajaran dengan Metode Inkuiri Model Alberta BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Alberta dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematik siswa SMP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen, yaitu metode yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pembelajaran model generatif dengan strategi

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan sebab-akibat melalui pemanipulasian variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian

Lebih terperinci

:Perlakuan berupa pembelajaran matematika realistik berbantuan GeoGebra :Perlakuan berupa pembelajaran matematika realistik tanpaberbantuan GeoGebra

:Perlakuan berupa pembelajaran matematika realistik berbantuan GeoGebra :Perlakuan berupa pembelajaran matematika realistik tanpaberbantuan GeoGebra BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen adalah eksperimen yang menggunakan perlakuan (treatments), pengukuranpengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (011:68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena bertujuan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena bertujuan untuk melihat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat yang terjadi melalui pemanipulasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni. Russefendi (2010, hlm. 35) menyatakan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Baleendah Kabubaten Bandung yang terdiri atas 10 kelas dengan banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh model Mind Mapping terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self confidence siswa melalui pembelajaran dengan

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2007: 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan QL prinsip TANDUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan penalaran induktif siswa yang memperoleh pembelajaran model BBL lebih tinggi

Lebih terperinci