STRATEGI START-UP BISNIS BAGI WIRAUSAHA MAHASISWA BERBASIS RISET INOVASI IPTEKS PERGURUAN TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI START-UP BISNIS BAGI WIRAUSAHA MAHASISWA BERBASIS RISET INOVASI IPTEKS PERGURUAN TINGGI"

Transkripsi

1 STRATEGI START-UP BISNIS BAGI WIRAUSAHA MAHASISWA BERBASIS RISET INOVASI IPTEKS PERGURUAN TINGGI Darwanto 1), Fronthea Swastawati 2), dan Kurniawan Teguh Martono 3) 1 FEB, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Semarang, FPIK, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Semarang, FT, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Semarang, darwantomsiugm@gmail.com Abstract Jobs that are not able to accommodate all of college graduates require universities to not only create graduates who are ready to work but also graduates who are able to create jobs. It requires universities to encourage students in order to have success in starting a business since they are still student. Therefore, students can start by creating a research-based business and campus technological innovation. This paper aimed to provide a step-by-step phase s of business start-up done by the students using research results or innovations that done by the academic community colleges, both by lecturers and students. The methods for creating an entrepreneurial student which had been done are implementation of science and technology for Entrepreneurship (IBK), which includes a model student entrepreneurship program (PMW) and creativity of student entrepreneurship program (PKM-K). The stages of entrepreneurship done were PALS (Participatory Action, Learning, System) which was divided into (1) awareness phase, (2) capacity phase, and (3) institutional phase. Strategy start-up businesses for student entrepreneurship based on innovation research of science and art technology (science and technology) resulted students and graduates who run a business like product nanosil 99, snacks ice cream herbal, shrimp sauce liquid smoke, coojitagen (cookies of rambutan seeds for glycogen stabilizer), and creative industries of T-shirt screen printing. Keywords: IbK, Technological Innovation, PALS, Start-up Abstraksi Lapangan pekerjaan yang tidak mampu menampung seluruh lulusan perguruan tinggi menuntut tidak hanya menciptakan lulusan siap kerja juga lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini menuntut perguruan tinggi mendorong mahasiswanya agar mempunyai keberhasilan memulai bisnis sejak dulu. Oleh karena itu dilakukan mahasiswa, maka mahasiswa dapat memulai dengan menciptakan bisnis yang berbasis riset dan inovasi teknologi kampus. Tulisan ini bertujuan memberikan langkah-langkah tahapan start-up bisnis yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan hasil riset atau inovasi yang dilakukan civitas akademik perguruan tinggi, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Metode penciptaan wirausaha mahasiswa yang dilakukan adalah dengan pelaksanaan Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) yang meliputi model program mahasiswa wirausaha (PMW) dan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K). Tahapan-tahapan kewirausahaan yang dilaksanakan adalah PALS (Participatory Action, Learning, System) yang terbagi menjadi (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness phase), (2) fase pengkapasitasan (capaciting phase), dan (3) fase kelembagaan (institutional phase). Strategi start-up bisnis bagi wirausaha mahasiswa berbasis riset inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi seni (IPTEKS) menghasilkan mahasiswa-mahasiswa dan lulusan yang menjalankan bisnis seperti produk nanosil 99, jajanan ice cream herbal, SUAP (saus udang asap cair), coojitagen (cookies biji rambutan penstabil glikogen), dan industri kreatif sablon dan kaos. Kata Kunci: IbK, Inovasi Teknologi, PALS, Start-up PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

2 PENDAHULUAN Indonesia dihadapkan pada salah satu masalah tentang ketenagakerjaan yaitu kurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada. Jumlah lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran setelah lulus cukup tinggi/sangat tinggi. Lapangan pekerjaan ini menutut mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memulai usaha atau bisnis. Kondisi ini terjadi akibat persaingan kerja lebih tinggi. Data Depdiknas dalam Yuwono (2013) menunjukkan bahwa lulusan peguruan tinggi sebesar 83,18% lebih banyak menjadi pekerja dibandingkan berupaya untuk menciptakan kerja. Upaya untuk mencegah terjadinya angka pengangguran secara berkelanjutan harus dilakukan sebuah terobosan baru yaitu merubah pola pemikiran lulusan perguruan tinggi sebagai pencari kerja menjadi pencipta kerja. Agustina (2011) dan Musanto (2004) menyebutkan perguruan tinggi memiliki peran yang penting dalam menciptakan budaya wirausaha di Indonesia. Untuk mewujudkan upaya ini, perguruan tinggi dituntut untuk mendorong mahasiswanya agar mempunyai keberhasilan memulai bisnis sejak dini dan diberikan peluang untuk berwirausaha melalui program Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK). Mata kuliah kewirausahaan pun telah diberikan di perguruan tinggi, tetapi hanya sebatas teori. Selanjutnya, materi kewirausahaan tersebut perlu ditambahkan dengan riset dan inovasi teknologi. Pendidikan kewirausahaan berbasis teknologi merupakan upaya untuk mensinergikan antara teori dan praktik (Hamid, 2011). Mutaqin (2010) menjelaskan kewirausahaan yang berbasis riset dan inovasi teknologi inilah yang menjadi keunggulan perguruan tinggi untuk mengembangkannya. Penelitian ini pun menekankan pada kewirausahaan yang berbasis pada riset dan inovasi teknologi. Beberapa hasil produk pada penelitian ini adalah produk nanosil, jajanan ice cream herbal, SUAP (saus udang asap cair), coojitagen (cookies biji rambutan penstabil glikogen), dan industri kreatif sablon dan kaos. Tujuan penulisan ini adalah memberikan langkah-langkah tahapan start-up bisnis yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan hasil riset atau inovasi yang dilakukan civitas akademik perguruan tinggi, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Metode Penelitian Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK) Perumusan kebijakan pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneurship) dalam program IbK teknologi mempunyai beberapa metode yang PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

3 bisa digunakan yaitu kajian literatur, survei, dan observasi ke fakultas-fakutas di Undip. Metode pendekatan IbK dalam konteks pemberdayaan potensi mahasiswa kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneurship) menggunakan metode PALS (Particapatory, Action, Learning, System). Prinsip dasar dari metode PALS adalah pelibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program kewirausahaan (entrepreneurship) secara alamiah dengan segala pendekatan sehingga membentuk suatu interaksi pembelajaran secara partisipatif. Santiyadnya (2013) menjelaskan metode PALS menitikberatkan pada transformasi kegiatan-kegiatan yang telah ada untuk diusahakan dibawa pada perubahanperubahan ke arah perbaikan kondisi entrepreneurship mahasiswa melalui: 1. Fase penyadaran kewirausahaan (awarness phase) 2. Fase pengkapasitasan (capaciting), pendampingan (scaffolding), dan kewirausahaan (entrepreneur capacity building) 3. Fase Kelembagaan (Institutional phase) yaitu adanya koordinasi antara lembaga LPPM Undip, dosen, dan mahasiswa dalam proses pengembangan kewirausahaan. Metode Ipteks Bagi Kewirausahaan (Ibk) dengan Pendekatan metode PALS (Participatory Action Learning System) sebagai berikut: Gambar 1. Metode PALS (Participatory Action Learning System) Fase penyadaran (awareness phase) kewirausahaan merupakan langkah awal dalam membangun kemampuan wirausaha melalui proses sosialisasi dan seleksi yang diadakan. Pengkapasitasan kewirausahaan mahasiswa ditumbuhkembangkan melalui PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

4 kegiatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan untuk dapat memperoleh modal melalui Dikti, bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mengembangkan wirausahanya. Fase pengkapasitasan kewirausahaan ini diharapkan dapat menghantarkan mahasiswa untuk menghasilkan rencana usaha bisnis (bussiness plan) melaului programprogram seperti diklat lesson learned dari para pelaku usaha dan pendampingan yang dilakukan. Pola pendampingan pada fase pengkapasitasan kewirausahaan ini dilakukan secara terpadu dengan melibatkan tim pelaksanan IbK, bagian kemahasiswaan, dan narasumber (dosen pengajar) dengan mengoptimalkan monitoring dan evaluasi. Pembiayaan usaha baru mahasiswa pada tahap start-up bussines dapat berasal dari hibah dari Dikti dan hibah pinjaman modal dari BUMN yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. Program Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK) akan mewajibkan setiap tenant yang sudah membuka usaha baru dan sudah berhasil usahanya untuk melakukan pertemuan rutin setiap bulan untuk mendiskusikan permasalahan dalam menghadapi wirausaha, sharing pengalaman usaha, dan sosialisasi prospektif usaha. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan kewirausahaan melalui proses yang cukup panjang yaitu proses sosialisasi dan seleksi, diklat lesson learned dari para pelaku usaha, dan ada pendampingan yang dilakukan oleh tim Program Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK). Sosialisasi IbK dilakukan di semua fakultas yang ada di Universitas Diponegoro. Proses selanjutnya yang dilakukan adalah proses seleksi. Proses seleksi dilakukan dengan para peserta yang sudah pernah mengikuti PMW, PKM-K, dan para mahasiswa yang baru ingin merintis usahanya. Pada saat proses seleksi peserta diwajibkan mengumpulkan proposal dan menjelaskan tentang usaha yang ingin mereka jalankan. Adapun beberapa strategi dalam pengajuan proposal untuk memenangkan proses seleksi yaitu konsep ide yang menarik, perencanaan keuangan yang baik, strategi pemasaran yang tepat, placement, dan people. Adanya proses sosialisasi dan seleksi yang ckup panjang program IbK menghasilkan beberapa produk seperti nanosil 99, jajanan ice cream herbal, SUAP (saus udang asap cair), coojitagen (cookies biji rambutan penstabil glikogen), dan industri kreatif sablon dan kaos. Mahasiswa yang lolos dalam proses penyeleksian akan mengikuti proses selanjutnya yaitu diklat lesson learned dari pelaku usaha. Salah satu pembicara dalam diklat lesson learned ini adalah pemilik dari industri kreatif sablon dan kaos loetju. PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

5 Pemilik loetju ini memberikan saran kepada mahasiswa yang lolos seleksi yaitu langkah yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis adalah harus memahami konsep manajemen. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya dengan tujuan untuk menetapkan organisasi yang telah ditetapkan. Kasus pemilik industri kreatif sablon dan kaos loetju dulunya merupakan salah satu peserta PMW. Loetju berdiri pada tahun 2009 hingga sekarang. Banyak para wirausaha baru yang gulung tikar dikarenakan manajemen yang buruk sehingga kegiatan wirausaha tidak berjalan dengan baik. Tetapi loetju bertahan hingga saat ini. Langkah loetju dalam menetapkan manajemen yang baik sebagai wirausaha baru adalah manajemen kerja, produk layanan dan jasa, strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan strategi pengembangan bisnis. Manajemen kerja merupakan suatu proses yang menunjukkan antara induvidu dengan suatu organisasi yang bertanggung jawab dengan kegiatan tertentu dengan tingkat spesifikasi yang diperoleh masing-masing individu. Dalam hal ini pembagian kerja (jobdeck) masing-masing anggota diperlukan untuk mencapai kelancaran dalam berwirausaha. Namun dalam permasalahan yang terjadi kadang beberapa anggota tidak komitmen tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Hal pertama yang harus dilakukan dalam berwirausaha yaitu produk yang ditawarkan menarik dan unik sehingga mendorong minat konsumen untuk membelinya. Contohnya adalah wirausaha mengenai es krim herbal yang berasal dari jamu. Sebagian besar masyarakat mengenal jamu hanya untuk diminum dan sekarang ini masyarakat memilih memakai obat-obatan ketimbang jamu. Jamu diolah dengan tumbuhan tradisional yang diolah dalam bentuk minuman. Namun dengan adanya inovasi mengenai es krim jamu diharapkan dapat menarik minat konsumen. Strategi pemasaran merupakan hal terpenting dalam mengembangkan wirausaha. Strategi pemasaran harus membidik pasar yang potensial. Contohnya pengembangan usaha loetju, sasaran target pemasaran yaitu wisatawan yang mengunjungi kota Semarang, pemuda asli kota Semarang, orang-orang Semarang yang akan ke luar kota. Sasaran pemasaran bisa berupa design baju, celana, mug cantik, pembuatan baju couple, kalikatur, gantungan kunci dan pernak-pernik yang lucu dan unik lainnya. Sejauh ini promosi yang dilakukan loetju melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

6 Web maupun blogger selain itu menjual melalui iklan, dan brosur. Strategi pemasaran dilakukan dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk serta barang-barang unik untuk menarik minat konsumen. Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh kelompok usaha atau perusahaan. Contohnya pertama kali mendirikan usaha loetjoe dengan dana sebesar 30 juta. Dana tersebut digunakan untuk menyewa peralatan dan membeli bahan-bahan. Usaha Loetjoe tidak pernah mengalami kerugian, dikarenakan adanya pemisahan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Pemilik yang satu ini menyarankan perlunya perencanaan keuangan/anggaran untuk menghindari resiko terjadi pemborosan atau penyelewengan. Langkah terakhir adalah strategi pengembangan bisnis. Para wirausahawan harus memiliki perencanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Para pemimpin usaha harus mencari apa saja kekuatan internal dan eksternal usaha mereka serta peluang atau ancaman apa yang ada di pasar. Diharapkan dengan adanya strategi pengembangan bisnis, ancaman yang ada dapat berkurang. Contoh ancaman yang adalah pembagian hasil keuntungan yang tidak jelas, terjadi penyelewengan anggaran, pembagian kerja yang sesuai dengan tugasnya masing-masing. Sehingga perlunya perencanaan yang strategis dalam mengembangkan usaha bersama. Contohnya loetju mengembangkan komitmen sistem kerja bersama, menambah link atau jaringan pemasaran, memproduksi kapasitas produksi serta membuka cabang di daerah lainnya. Kunci sukses dalam berwirausaha yang lainnya adalah menjaga nama baik atau reputasi perusahaan, mempunyai komitmen yang kuat, mempunyai semangat dan kerja keras tinggi, tidak pantang menyerah, kreatif dan inovatif. SIMPULAN Penelitian strategi start-up bisnis bagi wirausaha mahasiswa berbasis riset inovasi ipteks dilaksanakan dengan tujuan mengetahui tahapan start-up bisnis yang dilakukan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan hasil riset atau inovasi. Penelitian ini melalui proses yang cukup panjang yaitu proses sosialisasi, seleksi, dan diklat lesson learned dari pelaku usaha. Pada saat diklat dari pelaku usaha, loetju sebagai salah satu pembicara menyarakan sebelum memulai bisnis sebaiknya memahami konsep manajemen. Konsep PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

7 manajemen loetju terbagai menjadi beberapa langkah yaitu manajemen kerja, produk layanan dan jasa, strategi pemasaran, manajemen keuangan, strategi pengembangan bisnis, dan kunci sukses dalam berwirausaha adalah menjaga nama baik atau atau reputasi perusahaan, mempunyai komitmen yang kuat, mempunyai semangat dan kerja keras tinggi, tidak pantang menyerah, kreatif dan inovatif. DAFTAR PUSTAKA Agustina, T. S. (2011). Peran Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi Dalam Meminimalkan Kegagalan Resiko Kegagalan Bagi Wirausaha Baru Pada Tahap Awal (Start- Up). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Hamid. (2011). Pengembangan Technopreneurship di Peguruan Tinggi dan Implikasi Kebijakannya. Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta. Musanto, T. (2004). Peran Pro-Aktif Perguruan Tinggi Dalam Mengembangkan Usaha Kecil dan Desa Binaan. Fakultas Ekonomi. Surabaya. Mutaqin. (2010). Peningkatan Spirit Jiwa Entrepreneurship pada Mahasiswa LPTK melalui Pengembangan Kurikulum KWU Berbasis Teknologi. Denpasar. APTEKINDO FTK Universitas Pendidikan Ganesha. Santiyadnya, I Nyoman. (2013). Ipteks Bagi Kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha. Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha. Yuwono, E., & Sumartono, G.H. (2013). Strategi Menumbuhkan Wirausahawan Muda dari Kampus (Studi Pada Pengelolaan Kegiatan Ipteks bagi Kewirausahaan di Unsoed). Dipresentasikan pada konferensi nasional Inovasi dan Technoprenuership IPB International Convention Center, Februari 2013, Bogor. PROSIDING SENTRINOV Vol. 001, Tahun 2015 ISSN:

PENINGKATAN KAPASITAS ENTREPRENEURSHIP MELALUI PELATIHAN DAN MAGANG BAGI TENANT DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PENINGKATAN KAPASITAS ENTREPRENEURSHIP MELALUI PELATIHAN DAN MAGANG BAGI TENANT DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Volume Peningkatan 1, No. 1, Desember Kapasitas 2016: Entrepreneurship Page 1-5 Melalui Pelatihan dan Magang Bagi Tenant di P-ISSN: 2540-8739 E-ISSN: 2540-8747 PENINGKATAN

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran intelektual belakangan ini.

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN 2017 Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa DIVISI PMW BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK Program Iptek bagi Kewirausahaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

Peningkatan Spirit Jiwa Entrepreneurship pada Mahasiswa LPTK melalui Pengembangan Kurikulum KWU Berbasis Teknologi. 1) Oleh Mutaqin 2)

Peningkatan Spirit Jiwa Entrepreneurship pada Mahasiswa LPTK melalui Pengembangan Kurikulum KWU Berbasis Teknologi. 1) Oleh Mutaqin 2) Peningkatan Spirit Jiwa Entrepreneurship pada Mahasiswa LPTK melalui Pengembangan Kurikulum KWU Berbasis Teknologi. 1) Oleh Mutaqin 2) ABSTRAK Kemandirian seorang mahasiswa sangat diperlukan dalam kerangka

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010 PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010 APAKAH PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA ITU? Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan program prioritas Dikti yang didelegasikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN Konsep Pengembangan Inkubator Bisnis disusun berdasarkan pengalaman dari berbagai inkubator yang disurvei dan studi literatur atas pelaksanaan praktek terbaik

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan ilmiah tidak selalu memiliki nilai komersial. Produk akhir temuan ilmiah dapat berupa jurnal, buku atau invensi. Penemuan ilmiah yang disebut invensi biasanya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu yang menjadi pendorong kemajuan suatu negara adalah ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya yang maju. Pertumbuhan ekonomi yang maju ialah dimana perkonomian

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembicaraan mengenai pentingnya wirausaha telah didengar dan diketahui diberbagai tempat di dunia. Ini menunjukkan masyarakat semakin sadar akan adanya dunia

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

KEMAHASISWAAN PENGEMBANGAN MUSTAFID KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH

KEMAHASISWAAN PENGEMBANGAN MUSTAFID KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN MUSTAFID KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH RAPAT KOORDINASI PIMPINAN PTS BIDANG KEMAHASISWAAN KOPERTIS WILAYAH VI SEMARANG, 14 FEBRUARI 2011 AGENDA RAKOR Evaluasi tahun 2010 -

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMPETISI TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA

PEDOMAN KOMPETISI TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA Kementerian Riset dan Teknologi Deputi Pendayagunaan Iptek Asisten Deputi Iptek Industri Kecil Menengah Gedung BPPT II Lt. 6 Jl. MH. Thamrin Kav. 8, Jakarta 10340 - Indonesia Tel. (021)3169167 Fax. (021)3101952

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FP-UB, 2017 PEDOMAN PENULISAN. PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program)

Pedoman Penulisan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FP-UB, 2017 PEDOMAN PENULISAN. PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program) PEDOMAN PENULISAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program) FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA (Enterpreneur

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Periode 2017-2022 I. Pengantar Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu program Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Workshop KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL Malang, 28 April 2017 OUTLINE 1 2 3 PROFIL KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA

Lebih terperinci

PENGUATAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA BERBASIS INKUBASI INOVASI UNTUK KEBERHASILAN USAHA MAHASISWA PMW DI POLITEKNIK NEGERI MALANG

PENGUATAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA BERBASIS INKUBASI INOVASI UNTUK KEBERHASILAN USAHA MAHASISWA PMW DI POLITEKNIK NEGERI MALANG PENGUATAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA BERBASIS INKUBASI INOVASI UNTUK KEBERHASILAN USAHA MAHASISWA PMW DI POLITEKNIK NEGERI MALANG Ita Rifiani Permatasari Ita_djatmika@yahoo.com Suselo Utoyo, ST, MMT sslutoyo@gmail.com

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional

Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2010 KATA PENGANTAR Produktivitas mengandung makna

Lebih terperinci

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi Putu Sukma Kurniawan a, Edy Sujana b a,buniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dasar / pondasi dari sebuah usaha yang akan dibangun / dijalankan adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. Pada banyak kasus yang

Lebih terperinci

PELATIHAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN DI SMKN 3 PURWOKERTO

PELATIHAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN DI SMKN 3 PURWOKERTO PELATIHAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN DI SMKN 3 PURWOKERTO Dyah Perwita, Sofiatul Khotimah, Aldila Krisnaresanti* *Pendidikan Ekonomi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Email korespondensi: perwitadyah@yahoo.com

Lebih terperinci

PERSOALAN SKALA NASIONAL

PERSOALAN SKALA NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SAINSTEK UNTUK MENUMBUHKAN TECHNOPRENEUR DI PERGURUAN TINGGI MEWUJUDKAN TEKNOPRENER KAMPUS Kuncoro Diharjo Kepala Divisi Inovasi Teknologi

Lebih terperinci

Ketika.. aku harus merenung kembali

Ketika.. aku harus merenung kembali MEMBANGUN MINDSHET GENERASI WIRAUSAHA MUDA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNESA 2016 Sri Setyo Iriani Ketika.. aku harus merenung kembali Mengapa saya harus kuliah disini Sebenarnya apa MIMPI saya untuk hari

Lebih terperinci

KEGIATAN PMW DAN DISPORSENI Pada tahun 2014, UT mengelola beberapa kegiatan yang didanai oleh Dikti, antara lain:

KEGIATAN PMW DAN DISPORSENI Pada tahun 2014, UT mengelola beberapa kegiatan yang didanai oleh Dikti, antara lain: KEGIATAN PMW DAN DISPORSENI 2014 Pada tahun 2014, UT mengelola beberapa kegiatan yang didanai oleh Dikti, antara lain: a. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Program ini bertujuan untuk: a. Meningkatkan

Lebih terperinci

SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING

SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING SEDS PROJECT ON BENCHMARKING: SHARING, LEARNING AND NETWORKING Sulawesi Economic Development Strategy (SEDS) Project atau Proyek Strategi Pengembangan Ekonomi Sulawesi adalah sebuah proyek 5 tahun yang

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH : Riza Susanti C0213057 / 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan terbatas, kondisi tesebut menuntut mahasiswa dan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan

Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA, 6, 2017, 411-416 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk ISBN 978-602-17225-7-2. ihttp://fkbi.akuntansi.upi.edu/

Lebih terperinci

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 144-148 144 PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA Sarastri Mumpuni dan Chairul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha menurut bahasa adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2010 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Tim Community Development MITI Mahasiswa 2010 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Tingkat daya saing Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA , Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS A. Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia +62-711.7014442,

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN DAN PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MAHASISWA STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA MELALUI PROGRAM IbK

PENINGKATAN DAN PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MAHASISWA STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA MELALUI PROGRAM IbK Jurnal DIANMAS, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2016 PENINGKATAN DAN PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN BAGI MAHASISWA STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA MELALUI PROGRAM IbK Agnes Sri Harti, Joko Kismanto, S. Dwi Sulisetyawati

Lebih terperinci

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007) UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA KARANGANYAR KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO 1) Anis Yusrotun Nadhiroh, 2) Siti Romelah 1,2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara berpenduduk tinggi, sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 dan 2015 sebesar

Lebih terperinci

Potensi Pemberdayaan Kewirausahaan Mahasiswa Untuk Menunjang Industri Pariwisata

Potensi Pemberdayaan Kewirausahaan Mahasiswa Untuk Menunjang Industri Pariwisata Potensi Pemberdayaan Kewirausahaan Mahasiswa Untuk Menunjang Industri Pariwisata Devi Rachmasari Politeknik Ubaya, Surabaya email: devi@staff.ubaya.ac.id Abstrak Industri pariwisata merupakan industri

Lebih terperinci

1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN

1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN Pada saat bangsa Indonesia menghadapi permasalahan komplek yang disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan kita di era globalisasi

Lebih terperinci

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN LANJUT : UPAYA MENCETAK WIRAUSAHA MAHASISWA. Oleh: Susantiningrum, S. Pd., SE., MAB. Abstrak

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN LANJUT : UPAYA MENCETAK WIRAUSAHA MAHASISWA. Oleh: Susantiningrum, S. Pd., SE., MAB. Abstrak PROGRAM KEWIRAUSAHAAN LANJUT : UPAYA MENCETAK WIRAUSAHA MAHASISWA Oleh: Susantiningrum, S. Pd., SE., MAB Abstrak Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu universitas yang menjadi pelopor dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program Edisi 16/April 2013 Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi Tingkatkan Mutu Keuangan ITS melalui Diklat Dosen Bergelar S3 diharapkan jadi Ketua Penelitian

Lebih terperinci

JKB. Nomor 7 Th. IV Januari

JKB. Nomor 7 Th. IV Januari JKB. Nomor 7 Th. IV Januari 2010 0 PENGEMBANGAN PUSAT KEWIRAUSAHAAN DAN PRODUKTIVITAS NASIONAL (P2KPN) DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET MELALUI PUSAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPKwu) LEMBAGA PENELITIAN &

Lebih terperinci

Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional

Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2010 KATA PENGANTAR Produktivitas mengandung makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015 PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS TAHUN 2015 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA JALAN CENDANA NO.

Lebih terperinci

PEDOMAN TALKSHOW KOMPETISI TECHNOPRENEURSHIP TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PEDOMAN TALKSHOW KOMPETISI TECHNOPRENEURSHIP TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI LAMPIRAN Keputusan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Nomor : 22 /SM/Kp/V/2013 Tanggal : 17 Mei 2013 PEDOMAN TALKSHOW KOMPETISI TECHNOPRENEURSHIP TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT STIKOM TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR 2016-2020 TIM RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIKOM TUNAS BANGSA

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO, SEMARANG, 2016 Halaman ii Halaman ii

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA Pedoman Penulisan (PMW) - UB, 2014 PEDOMAN PENULISAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (Enterpreneur Student Program) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Pedoman Penulisan (PMW) - UB, 2014 PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

Lebih terperinci

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN Siti Muslichah, S.Si., M.Sc., Apt Nuri, S.Si., M.Si., Apt Prof. Drs. Bambang Kuswandi,

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

SILABUS MATAKULIAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN Matakuliah : Praktek Kewirausahaan Kode Matakuliah/sks : AGB 421 / 3(0-9) Semester : 7 SILABUS MATAKULIAH PRAKTEK WIRAUSAHAAN Kewirausahaan; Praktikum Terpadu Agri; Strategi dan Kebijakan Bisnis; Pembiayaan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS SAMBUTAN REKTOR Upaya untuk membangun spirit wirausaha dikalangan mahasiswa sudah sejak lama dilakukan oleh pemerintah dengan memasukkan Mata Kuliah Kewirausahaan kedalam kurikulum pendidikan tinggi. Upaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

OUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Oleh : TIM

OUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Oleh : TIM OUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017 Oleh : TIM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JEMBER 2016 A. IDENTITAS MATA KULIAH Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN TECHNOPRENEURSHIP

PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN TECHNOPRENEURSHIP PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN TECHNOPRENEURSHIP Rima Tri Wahyuningrum 1, M. Imron Mustajib 2, Prasetyono 3 1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASI KEBIJAKANNYA

PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASI KEBIJAKANNYA PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASI KEBIJAKANNYA Hamid Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta E-mail: hamid_6105@yahoo.com Abstract In dealing with

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat 1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Potensi adalah sesuatu yang berguna apabila didayagunakan, oleh karena itu agar potensi yang dimiliki Bangsa Indonesia baik dari segi fisik maupun non fisik, sumberdaya

Lebih terperinci

SURVEI MINAT MAHASISWA IPB TERHADAP PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

SURVEI MINAT MAHASISWA IPB TERHADAP PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) SURVEI MINAT MAHASISWA IPB TERHADAP PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Biro Riset dan Pengembangan Gedung Student Center Lantai 1 Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Contact

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR SUSUNAN ACARA STUDENT TECHNOPRENEURSHIP PROGRAM INTENSIF TRAINING BOGOR, 28 JULI 15 AGUSTUS Pra - Acara 1. Penjemputan peserta Sabtu, 29 Juli 2. Breafing dan pengenalan kampus Minggu, 30 Juli Panitia melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kewirausahaan berkembang pesat bersamaan dengan ditetapkannya arah pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII

Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pengajaran UII SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Tema: Metode Pembelajaran Dengan Media IT Dan Bermuatan Local Genius Lingkup:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan dalam pembangunan suatu negara adalah menangani masalah pengangguran. Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan I

Modul ke: Kewirausahaan I Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Kewirausahaan I Berisi tentang Kontrak Perkuliahan, Pembentukan Kelompok, Rancangan Pembelajaran, Ruang Lingkup Matakuliah Kewirausahaan I, Tugas I : pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik Sarjana maupun Diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya dapat menampung

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN PENGHASILAN MELALUI PELATIHAN BISNIS ONLINE TERHADAP MASYARAKAT DI KELURAHAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Ketua : Theng, Anita C. C12.2011.00343 Angkatan 2011 Anggota :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung Gambar 1.1 Logo Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK)

Lebih terperinci

INKUBATOR BISNIS Dr. Susilo, SE., MS

INKUBATOR BISNIS Dr. Susilo, SE., MS INKUBATOR BISNIS Dr. Susilo, SE., MS 1 INKUBATOR BISNIS??? Suatu organisasi yang menawarkn berbagai pelayanan pengembangan bisnis dan memberikan akses terhadap ruang/lokasi usaha dengan aturan yang fleksibel.

Lebih terperinci

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Program Kerja

Lebih terperinci

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya -

KREATIVITAS HANDMADE. Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya   - Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Januari 2017, Vol. 02, No. 02, hal 77 83 KREATIVITAS HANDMADE Drs. Hwihanus.Ak.,MM. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya e-mail : - Abstract Creativity

Lebih terperinci

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan V Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh Dewi Ayu Hidayati *), Puji Lestari Ningsih **) *) Staf Pengajar

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Proposal

Panduan Penyusunan Proposal Panduan Penyusunan Proposal A. LATAR BELAKANG Sebagai bentuk kepedulian Yayasan Pendidikan Telkom kepada pengembangan kewirausahaan di Indonesia khususnya wirausaha mahasiswa, Yayasan Pendidikan Telkom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM Blog: Rokhani Hasbullah pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI 93.75 FM

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 memperlihatkan susunan umur penduduk yang memberikan harapan positif sebagai modal pembangunan, yaitu jumlah penduduk kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi tingkat perekonomian maka, otomatis tingkat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi tingkat perekonomian maka, otomatis tingkat kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tinggi tingkat perekonomian maka, otomatis tingkat kebutuhan hidup akan semakin meningkat pula. Kondisi ini dapat dibuktikan dimana tingkat konsumtif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH ENTERPRENEURSHIP

SILABUS MATAKULIAH ENTERPRENEURSHIP SILABUS MATAKULIAH ENTERPRENEURSHIP Fakultas : Syari ah Jurusan/Prodi : Al-Akhwal Al-Syakhshiyyah/Hukum Bisnis Syariah Matakuliah : Enterpreneurship Kode Mata Kuliah : S K S : 2 Semester : VII Standar

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ES KRIM ROKUTE ICE CREAM BERBAHAN BAKU ROSELA, KURMA, UBI UNGU, DAN TEH HIJAU SEBAGAI CEMILAN SEHAT YANG KAYA ANTIOKSIDAN BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan

Lebih terperinci

Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul

Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul Thursday, August 27, 2015 http://www.esaunggul.ac.id/news/festival-wirausaha-mahasiswa-pts-kopertis-wilayah-iii-di-universitas-es

Lebih terperinci

MANAJEMEN USAHA DAN KEWIRAUSAHAAN: STRATEGI MENUMBUHKAN MINAT WIRAUSAHA BARU

MANAJEMEN USAHA DAN KEWIRAUSAHAAN: STRATEGI MENUMBUHKAN MINAT WIRAUSAHA BARU MANAJEMEN USAHA DAN KEWIRAUSAHAAN: STRATEGI MENUMBUHKAN MINAT WIRAUSAHA BARU Endah Andayani, Lilik Sri Hariani, Nurul Ain Universitas Kanjuruhan Malang endahandayani_3@yahoo.com ABSTRAK. Program Ipteks

Lebih terperinci

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI Mohamamd Ghofirin Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ghofie@unusa.ac.id Yunia Insanatul Karimah Universitas

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN

Lebih terperinci

Implementasi Program Iptek bagi Kewirausahaan di Universitas Sriwijaya Tahun 2012

Implementasi Program Iptek bagi Kewirausahaan di Universitas Sriwijaya Tahun 2012 Implementasi Program Iptek bagi Kewirausahaan di Universitas Sriwijaya Tahun 2012 Parwiyanti, Ermanovida,Muhammad Ammar Universitas Sriwijaya 2 Email :parwiyanti@fp.unsri.ac.id Abstrak Lulusan perguruan

Lebih terperinci

STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI

STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI Anita Novialumi STIE Tribuana Bekasi Anyta.lumi7@gmail.com Abstract: This study describes on research

Lebih terperinci

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN Siti Muslichah* 1, Nuri, Bambang Kuswandi*, Afifah Machlaurin*, Ika Puspita Dewi*

Lebih terperinci