ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 3
|
|
- Sudirman Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (3) : ISSN , ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT SAMARINDA UTARA DI KOTA SAMARINDA Nur Riska ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 3
2 ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (3) : ISSN , ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT SAMARINDA UTARA DI KOTA SAMARINDA Nur Riska 1 Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda dengan indikator : Bagaimana Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Samarinda Utara Di Kota Samarinda dan juga untuk mengetahui faktor faktor pendukung dan penghambat Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Samarinda Utara Di Kota Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang diawali dengan proses pengumpulan data, penyederhanaan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini mengunakan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, studi lapangan yaitu dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran secara keseluruhan bahwa kepemimpinan camat di kecamatan samarinda utara sudah cukup baik dengan melihat indikatornya yaitu Inisiatif, Motivasi, Pembinaan dan Tanggung jawab. Adapun yang menjadi faktor penghambat dan pendukung terhadap Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda seperti kurangnya pengawasan dan adanya fasilitas kantor yang memadai. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja Pegawai, Kecamatan Samarinda Utara Pendahuluan Pada era reformasi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan terus diperjuangkan, bahkan telah diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari, meski demikian harapan masyarakat untuk mendapatkan layanan yang berkualitas 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. nurriska1910@yahoo.com
3 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) belum dapat terealisasikan, jauh dari harapan. Terutama layanan yang dilakukan oleh lembaga publik justru isu yang berkembang mengecewakan. Ini menunjukkan tidak konsistennya komitmen pemerintah terhadap statement yang dilontarkan diberbagai media, tentang keprimaan dalam layanan publik, tetapi yang terjadi justru pelayanan yang diberikan belum sesuai esensi normatif sebagaimana yang dikemukakan dalam Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2004 tentang indeks kepuasan masyarakat. Karena itu komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan hanya sekedar konsep yang dituangkan dalam rencana strategis tetapi tidak dibarengi dengan tindakan yang riil, karena itu tidak mengherankan jika harapan masyarakat untuk mendapatkan layanan yang berkualitas belum dapat terlaksana. Kondisi seperti ini tentunya tidak terlepas dari peranan sumberdaya manusia, pendapat seperti tersebut diatas sejalan dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 Pasal 1 Ayat (1) Tentang Pokok - Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 2 yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya pegawai negeri. Kecamatan dilihat dari sistem pemerintahan Indonesia, merupakan ujung tombak dari pemerintahan daerah yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas. Citra birokrasi pemerintahan secara keseluruhan akan banyak ditentukan oleh kinerja organisasi tersebut. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan roda organisasi terlebih lagi pada organisasi pemerintahan. Kepemimpinan seorang Camat sangat penting dalam mengayomi kerja pemerintahan yang dijalankannya terlebih ditengah pelaksanaan otonomi daerah sekarang ini, maka hal yang paling menentukan adalah sikap profesionalitas dari aparatur pemerintahan. Hal tersebut menjadi suatu tuntutan pada Camat Samarinda Utara sebagai salah satu unit kerja pemerintah yang berada pada Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda, dimana Camat selaku pemimpin diharapkan dapat mewujudkan perubahan-perubahan yang diinginkan oleh pegawai maupun masyarakat. Pemimpin memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pegawainya karena maju tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada kemampuan seorang pemimpin dalam membina dan mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai aparat ia dituntut untuk merespon berbagai perubahan dan ragam kebutuhan publik dengan meningkatkan Kinerja pegawai pada Kantor Camat Samarinda Utara melalui peningkatan kemampuan Camat (pemimpin) yang meliputi pemberian inisiatif kepada pegawai, pemberian motivasi kepada pegawai, pembinaan kepada pegawai, serta penanaman rasa tanggung jawab kepada pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya. Realitas menunjukkan bahwa kondisi pegawai masih jauh dari yang diharapkan, dimana kinerja pegawai pada kantor camat masih perlu adanya 2225
4 ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 3, 2014: perbaikan, dimana salah satu faktor yang menentukan adalah dari kepemimpinan camat. Peningkatan kinerja pegawai menjadi sangat penting dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kinerja pegawai adalah untuk meningkatkan kerja operasional pegawai pada kantor camat dalam melaksanakan tugas - tugas pemerintahan. Selain itu, kinerja pegawai yang tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas - tugas rutin sesuai tanggungjawab dan fungsinya masing - masing secara lebih efisien, efektif, dan produktif. Jelaslah betapa pentingnya kepemimpinan camat dalam meningkatkan kinerja pegawai sebagai unsur pelaksana kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu pemerintah membuat berbagai ketentuan yang mengatur tentang kepegawaian. Perhatian pemerintah ini pada dasarnya tidak lepas dari kondisi kebutuhan pembangunan dewasa ini dimana pegawai sebagai unsur aparatur negara harus memiliki dedikasi dan kualitas yang tinggi sehingga mampu menghadapi berbagai kesulitan yang akan muncul dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Kerangka Dasar Teori Kepemimpinan Ada sebagian orang mengatakan bahwa kepemimpinan itu sebagai seni, dimulai untuk menjadi pemimpin lebih menekan pada kecakapan, keahlian atau pengalaman serta pembawaan dari lahir. Menurut Wursanto (2005:107), kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama guna mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Setiap individu dalam suatu organisasi juga memiliki tujuan. Tujuan individu atau perorangan yang dimiliki harus selaras dengan tujuan organisasi. Dalam proses pencapaian tujuan organisasi tersebut diperlukan sosok pemimpin yang dapat menyatukan dan mengkoordinir anggota Menurut Sophia (2008:74) Kepemimpinan itu timbul dalam suatu organisasi. Hal ini memang benar, walaupun pada hakekatnya lebih tegas dikatakan bahwa kepemimpinan itu akan timbul kapan dan dimanapun dan pada umumnya mencakup empat hal: 1) Adanya Inisiatif, yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu memberikan solusi yang tepat dan cepat terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya. 2) Adanya motivasi, yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu memberikan dukungan kepada bawahannya agar dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik. 3) Adanya pembinaan, yaitu bagaimana seorang pemimpin membina bawahannya agar maksimal dalam menjalankan tugasnya. 2226
5 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) 4) Tanggung jawab, yaitu bagaimana seorang pemimpin memberikan rasa tanggung jawab kepada bawahannya agar tidak lalai dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian bentuk kepemimpinan tidak akan sama dengan lainnya, oleh karena organisasi yang satu akan berlainan dengan yang lain. Hal ini akan bergantung pada beberapa faktor seperti jenis organisasi, besar kecilnya organisasi, tujuan, fungsi, jenis kegiatan, tugas pokok dan lain sebagainya. Kinerja Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Menurut Mahsun (2006 : 63), bahwa kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi yang tertuang dalam perencanaan strategi organisasi. Sedangkan Simanjuntak (2005 : 23), menyatakan bahwa kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan perusahaan. Pegawai Pengertian mengenai pegawai dapat diperoleh dari undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian di dalam ketentuan pasal 1 yang memberikan batasan sebagai berikut : a) Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundangundangan yang berlaku b) Tidak ditemukan batasan mengenai apa yang dimaksud dengan pegawai undang-undang nomor 8 tahun 1974 hanya memberikan pengelompokan bahwa pegawai itu berdiri dari pegawai Negara sepadan dengan anggota TNI. Dengan demikian baik PNS maupun TNI mempunyai persamaan yaitu bahwa keduanya merupakan Pegawai Negara. Disamping itu terdapat pula kesamaan lainnya yaitu bahwa keduanya merupakan aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat. Yang berbeda hanyalah di dalam hal pembinaannya di bedakan karena mempunyai tugas yang berbeda. Sedangkan menurut Musanef (2002:23), pegawai yaitu orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tujangan dari pemerintah atau badan usaha swasta. Kemudian menurut Wursanto (2007:57), bahwa pegawai merupakan setiap orang yang mengyumbangkan jasanya 2227
6 ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 3, 2014: kepada suatu badan usaha, baik kepada usaha swasta (pegawai swasta) maupun kepada usaha pemerintah (pegawai pemerintah atau pegawai negeri ). Konsep Kinerja Pegawai 1. Kinerja Individu Menurut Sedarmyanti (2001:43) mengatakan bahwa kinerja individu adalah bagaimana seseorang mampu melaksanakan pekerjaanya atau untuk kerjanya. Dengan kata lain kinerja individu adalah kemampuan atau kapasitas individu untuk mengerjakan tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Zauhar (2001:43), mengatakan Peningkatan kinerja Individu dapat dilihat dari keterampilan, kecakapan praktisnya, kompetensi, pengetahuan dan informasinya, pengalaman, sikap dan prilakunya, kebijaknnya, kreativitasnya, moralitasnya, kerja sama, dan lain-lain. Kinerja dapat dilihat dari aspek kerja samanya, keutuhannya, disiplin, loyalitasnya dan lain-lain. 2. Kinerja Kelompok Menurut Robins (2007:56) mengatakan bahwa tingkat potensial kinerja suatu kelompok bergantung sebagian besar pada sumber daya yang dibawa masing-masing anggota kelompok. Sumber daya yang dimaksud adalah: 1) Kemampuan Bagian kinerja kelompok dapat diramalkan dengan menilai kemampuan intelektual dan relevan dengan tugas dari masing-masing anggota. Kemampuan ini menentukan parameter untuk apa yang dapat dilakukan para anggota dan bagaimana mereka akan melakukannya secara efektif dalam suatu kelompok. 2) Karakteristik kepribadian Ciri-ciri kepribadian mempengaruhi kinerja kelompok yang sangat mempengaruhi bagaimana individu itu berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain, yaitu kemahiran bergaul (sosiabilitas), kemandirian (self-reliance), dan ketidak bergantungan (kebebasan). Menurut Zauhar (2002:32) menyatkan bahwa kinerja kelompok dapat dilihat dari: 1) Aspek kerjasama 2) Aspek keutuhan 3) Aspek disipilin 4) Aspek loyalitas. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Banyak faktor yang dapat berperan mencipatakan kinerja organisasi, di antaranya visi dan misi, struktur organisasi, prosedur kerja, sistem intensif, disiplin kerja sama, kepemimpinan dan lain-lain. Hal tersebut telah dibuktikan dengan berbagai penelitian. Dalam mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja, perlu dilakukan pengkajian teori kinerja, secara umum faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat 2228
7 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja. Selain itu, kondisi fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkugan non fisik yang dapat menghambat kinerja pegawai. Menurut Robins (2007:56) mengatakan sejumlah faktor struktural menunjukan suatu hubungan kinerja. Diantara faktor yang lebih menojol adalah persepsi peran, norma, ukuran kelompok, susunan demografinya, dan tugas kelompok. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional adalah merupakan pembahasan suatu konsep dengan menggunakan konsep lain. Dalam penelitian ini penulis menguraikan definisi konsepsional yang menyangkut judul sikripsi agar mempermudah dalam memahami maksud pembahasan lain. Definisi konsepsional dari penelitian ini adalah: Kepemimpinan Camat adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku, kebiasaan dan sikap pandang pegawai untuk mengikuti kehendak dan kemauan camat selaku pemimpin sebagai usaha mencapai tujuan dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui Inisiatif, Motivasi, Pembinaan, dan Tanggung jawab di Kantor Camat Samarinda Utara. Fokus Penelitian Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai, yang meliputi : 1.1 Pemberian Inisiatif Kepada Bawahan ; Memberikan ide/gagasan Memberikan keleluasaan 1.2 Pemberian Motivasi Kepada Bawahan; Memberikan Penghargaan Membangun Semangat Kerja 1.3 Pembinaan Kepada Bawahan; Pembinaan Disiplin Memberikan Arahan 1.4 Menanamkan Rasa Tanggung jawab; Penyelesaian Tugas Tepat Waktu Mengadakan Evaluasi 2 Faktor pendukung Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Samarinda Utara di Kota Samarinda. 3 Faktor penghambat Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Samarinda Utara di Kota Samarinda Sumber Data 2229
8 ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 3, 2014: Dalam penelitian ini, pemilihan nara sumber dilakukan melalui Teknik Sensus. Menurut Sugiyono (2008:67) sensus yaitu tehnik penentuan sample sumber data apabila semua anggota populasi di gunakan sebagai sample, dimana seluruh populasi diselidiki tanpa terkecuali. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setiap Camat menghendaki instansi yang dipimpinnya dapat mencapai kinerja yang tinggi, namun harapan ini banyak yang belum tercapai. Tantangan dan hambatan, serta kondisi lingkungan instansi itu sendiri (fisik dan manusia) yang dipimpinnya merupakan faktor-faktor yang dapat menghambat tercapainya harapan yang dimaksud, apabila tidak dikelola dengan baik. Sumber daya manusia, merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan tersebut. Namun, demikian harapan tersebut sangat ditentukan oleh Kepemimpinan Camat dalam memenejemeni instansinya. Sebab, pegawai adalah manusia yang dinamis, yang memerlukan perlakuan atau perlu pengetahuan yang dituntut oleh Camat dalam merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengontrol aktivitas kinerja pegawai secara keseluruhan. 1. Pemberian Inisiatif Kepada Bawahan Dalam hal pemberian inisiatif yang dilakukan camat kepada pegawai dari hasil observasi yaitu dengan memberikan ide/gagasan berupa arahan dan penjelasan mengenai penyelesaian tugas-tugas yang ada secara detail berdasarkan tupoksi yang ada melalui pertemuan formal maupun informal serta ide/gagasan yang diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Selain itu bentuk inisiatif lain yang diberikan camat berupa memberikan keleluasaan kepada pegawai untuk bisa kreatif dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan setiap permasalahan dimana pegawai diberikan kesempatan untuk berinovasi dalam menjalankan tugas namun tidak terlepas dari kontrol camat. Dengan adanya pemberian inisiatif berupa ide atau gagasan dan keleluasaan maka sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai, dilihat dari cara pegawai yang terbuka dalam memberikan kritik atau saran kepada camat selaku pimpinan pemerintahan di tingkat kecamatan, misalnya memberikan pendapat atau masukan terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam tingkat Kecamatan Samarinda Utara, serta kemampuan pegawai dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan ketika membutuhkan penyelesaian dengan cepat dalam kendala tugas yang ada. Kemampuan camat dalam memberikan inisiatif kepada pegawai tentunya memacu para pegawai untuk bisa memiliki inisiatif dalam diri seperti camat selaku pemimpin mereka. 2. Pemberian Motivasi Kepada Bawahan 2230
9 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) Dalam hal pemberian motivasi yang dilakukan camat kepada pegawai dari hasil observasi yaitu dengan memberikan penghargaan melalui pemberian bonus di luar gaji honorer, serta tidak segan-segan memberikan pujian langsung kepada pegawai yang memiliki prestasi kerja yang baik dalam penyelesaian tugas rutin. Dan dari segi membangun semangat kerja camat selaku pemimpin memberikan solusi atau ide serta saran terhadap permasalahan yang menjadi kendala dalam setiap tugas, sehingga pegawai merasa memiliki semangat dalam bekerja. Dengan adanya bentuk motivasi yang diberikan terlihat adanya peningkatan kinerja pegawai dimana pegawai terlihat lebih semangat dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang di tentukan karena pegawai merasa telah di perhatikan dengan pemenuhan kebutuhan dirinya dan memacu pegawai untuk bisa menghasilkan mutu pekerjaan yang bisa dipertanggungjawabkan, serta dapat menjaga kenyamanan dalam suasana bekerja sehingga dapat mengurangi kesalahpahaman antar pegawai yang ada kecamatan Samarinda Utara. 3. Pembinaan Terhadap Bawahan Dalam hal pembinaan terhadap pegawai yang dilakukan camat dari hasil observasi yaitu dengan melakukan pembinaan disiplin baik itu disiplin kehadiran, disiplin mengenai kerapian dan kesesuaian dalam berpakaian maupun disiplin terhadap penyelesaian tugas-tugas, pembinaan mental yang dilakukan melalui kegiatan ceramah keagamaan, serta adanya pemberian sanksi apabila melanggar disiplin tersebut yaitu dengan adanya teguran langsung secara berkala dari camat, surat peringatan atau bahkan penundaan kenaikan pangkat. Selain itu pembinaan juga dilakukan dengan memberikan arahan berupa petunjuk kepada pegawai untuk bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang memerlukan keterampilan khusus, misalnya keahlian pegawai dalam menggunakan fasilitas internet yang akan menunjang hasil kerja. Dari pembinaan yang dilakukan terdapat dampak terhadap kinerja pegawai, yaitu pegawai bisa lebih menyesuaikan diri dalam penyelesaian tugas-tugas yang di berikan, serta pegawai bisa menguasai pekerjaan lain di luar bidang keahliannya. 4. Menanamkan Rasa Tanggung Jawab Dalam hal penanaman rasa tanggung jawab yang dilakukan oleh camat belum berjalan maksimal. Dari segi penyelesaian tugas tepat waktu ternyata masih ada tugas-tugas yang tidak selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan alasan adanya kendala datang dengan tiba-tiba, padahal seharusnya sebesar apapun kendalanya harus segera diselesaikan dan mampu menanggung resiko yang ada nantinya. Hal ini yang menandakan rasa tanggungjawab yang dimiliki pegawai masih rendah. Kemudian dalam hal 2231
10 ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 3, 2014: mengadakan evaluasi camat selaku pemimpin terkadang melimpahkan kepada sekcam atau kasi-kasi yang terkait untuk turun tangan, dan evaluasi juga tidak dilakukan secara berkala hanya ketika memang dibutuhkan. Padahal seharusnya hal ini sudah menjadi keharusan untuk dilakukan secara rutin diluar kegiatan rapat staff yang memang dilakukan secara teratur. 5. Faktor Pendukung Kepimimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Faktor pendukung yang tidak kalah penting adalah adanya sarana dan parasarana yang memadai untuk menunjang kinerja pegawai yang ada di Kecamatan Samarinda Utara. Adapun yang menjadi Pendukung Kepimimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda ialah fasilitas kantor. Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah kerja dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Fasilitas kantor merupakan suatu kebutuhan pegawai pada saat berada ditempat kerja, dengan adanya fasilitas kantor juga bisa mendukung kelancaran kerja pegawai, fasilitas kantor itu bermacam macam, namun disini upaya yang diberikan dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu dengan memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan rasa nyaman pada saat berada dikantor, dengan adanya ruang rapat, meja dan kursi yang layak, tempat parkir yang luas, dan loket pelayanan untuk masyarakat, jaringan internet/wifi, serta kelengkapan alat elektronik seperti laptop dan komputer, serta printer. 6. Faktor Penghambat Kepimimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Yang menjadi penghambat Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan kinerja pegawai tidak terlepas dari kurang efektifnya kehadiran camat di kantor, di karenakan sering terjun kelapangan langsung, sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan kepada pegawai yang ada dalam menjalankan suatu pekerjaan yang di berikan sehingga akan berpengaruh terhadap pelayanan yang seharusnya bisa dirasakan nyaman oleh masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja pegawai di perlukan adanya suatu pengawasan dari seorang pimpinan terhadap bawahan itu sendiri. Pengawasan tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai. Apabila pengawasan yang kurang akan mempengaruhi terhadap tingkat kinerja pegawai yang ada di tempat kerja tersebut. Dari pengamatan penulis, di mana pengawasan yang di lakukan oleh pimpinan tersebut yang ada di Kecamatan Samarinda Utara masih kurang 2232
11 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) sehingga masih ada pegawai yang bercerita atau membicarakan hal - hal lain pada saat jam kerja tersebut dan juga kurangnya kesadaran pimpinan untuk memberikan teguran terhadap pegawai yang tidak menjalankan tugasnya tersebut. Adapun faktor lain yang menjadi penghambat kepemimpinan camat dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah faktor lingkungan, yaitu jarak antara instansi dengan tempat tinggal pegawai, karna semakin jauh jarak tempat tinggal pegawai dengan tempat instansi kerja maka akan semakin berkurang motivasi pegawai untuk lebih giat dalam bekerja. Dan penulis mengetahui tidak sedikit pegawai yang jarak rumah dengan kantor mereka cukup jauh. Selain itu juga sering kali kendala macet dan banjir yang sering terjadi pada akses jalan menuju kontor kecamatan samarinda utara yang mengakibatkan sulit ketika harus sampai di kantor tepat pada waktunya. Tentunya dalam hal ini untuk mewujudkan kinerja yang baik akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya. Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian-uraian yang telah penulis deskripsikan atau kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka berikut ini penulis akan menyimpulkan uraian-uraian tersebut sebagai berikut : Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Camat Samarinda Utara Kota di Samarinda dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Camat memberikan inisiatif kepada pegawai dengan cara memberikan ide/gagasan berupa solusi dalam penyelesaian permasalahan serta dengan memberikan keleluasaan kepada pegawai dalam menyelesaikan tugas berupa kebebasan dalam berinovasi dan memberi ruang berfikir dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. 2. Camat memberikan motivasi kepada pegawai dengan pemberian penghargaan berupa pujian atau honor tambahan kepada pegawai yang berprestasi dan juga aktif dalam berkomunikasi dengan para pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai. 3. Camat memberikan pembinaan terhadap pegawai yaitu dengan melakukan pembinaan disiplin dimana adanya pemberian sanksi terhadap yang melanggar aturan yang berlaku serta pembinaan mental para pegawai dengan mengikuti ceramah agama. Selain itu camat memberikan arahan kepada pegawai berupa petunjuk dalam melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus dengan maksud untuk membantu mengembangkan kemampuan dan 2233
12 ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 3, 2014: kompetensi yang dimiliki pegawai sehingga berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai demi terciptanya tujuan bersama. 4. Camat dalam menanamkan rasa tanggungjawab kepada pegawai dirasakan belum optimal. Hal ini terlihat dari masih adanya tugas-tugas yang tidak selesai dengan tepat waktu/tertunda. Selain itu evaluasi yang kurang optimal karena tidak semua evaluasi dilakukan oleh camat melainkan bisa di limpahkan kepada sekcam atau kasi-kasi terkait dan dilakukan ketika hanya di butuhkan tidak secara rutin. 5. Secara umum di simpulkan bahwa Camat dapat meningkatkan kinerja pegawai melalui pemberian insiatif, motivasi, dan pembinaan kepada pegawai pada kantor Camat Samarinda Utara di Kota Samarinda. A. Faktor Pendukung Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda : Dapat disimpulkan bahwa Faktor Pendukung Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu fasilitas kantor. Dengan kata lain adanya sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang kinerja pegawai yang ada di kantor kecamatan sehingga pekerjaan yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh kecamatan. Secara keseluruhan pegawai sudah menjalankan tugas dengan baik sehingga camat sebagai pemimpin merasa senang dengan kemampuan pegawai dalam menghasilkan mutu pekerjaan yang tentunya berkaitan dengan peningkatan pada pelayanannya. B. Faktor penghambat Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda : Faktor penghambat Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu kurang efektifnya kehadiran camat di kantor, di karenakan sering terjun kelapangan langsung, sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan kepada pegawai yang ada dalam menjalankan suatu pekerjaan yang di berikan pengawasan pimpinan kepada pegawai. Selain itu faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah jarak tempuh yang jauh antara rumah pegawai dengan kantor camat samarinda utara yang berdampak pada kurangnya semangat kerja pegawai dan berpengaruh terhadap kinerja pegawai itu sendiri dalam memberikan pelayanan. Saran 2234
13 Kepemimpinan Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Nur Riska) Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan langsung dilapangan mengenai Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja Pegawai di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda, disini peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak terkait dan pihak-pihak yang ingin mengembangkan penelitian sejenis, saran-saran tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Hendaknya Camat mampu menanamkan rasa tanggungjawab yang lebih besar kepada pegawai secara tegas terutama dalam hal penyelesaian tugas tepat waktu dan juga mampu melakukan evaluasi dalam hal ini pengawasan sebagai kontrol dari atasan terhadap pegawai yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap pemimpin untuk bisa menghasilkan kinerja pegawai yang lebih baik pada Kantor Camat Samarinda Utara di Kota Samarinda. 2. Camat selaku pimpinan di Kecamatan Samarinda Utara hendaknya memberikan pemahaman kepada pegawai untuk bisa berangkat ke kantor lebih awal agar terhindar dari kendala macet, sehingga para pegawai bisa datang tepat waktu. Daftar Pustaka Mahsun, M, 2006, Pengukuran Sektor Publik, BPFE. Yogyakarta Munasef, 2002, Manajemen Kepegawaian Di Indonesia. Jakarta : PT Gunung Agung Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung Robbins, 2007, Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat Simanjuntak, Payaman, 2005, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Sophia Kesesuaian Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Tingkat Kematangan Karyawan, Mandar Maju, Bandung. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV.Alfabeta, Bandung Wursanto, 2005, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta : Andi Offset Wursanto, 2007, Manajemen Kepegawaian 1, Yogyakarta : Kasinius Zauhar, Soesilo, 2001, Administrasi Pelayanan Publik Fakultas lmu Administrasi Universitas Brawijaya Dokumen Dokumen Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Indeks Kepuasan Mayarakat Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2235
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciKepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah Muara Kembang di Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2, (2) 2014:2903-2913 ISSN 2338-3651, ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id Copyright 2014 Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah Muara Kembang di Kecamatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja aparatur pemerintah di masa lalu pada umumnya diukur dari kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paradigma demikian tidak
Lebih terperinciBAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan
BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan urutan pengertian, diawali dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk
Lebih terperinciKajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur
Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur Soesilo Nugroho Oetomo 1, Adam Idris 2, Achmad Djumlani 3 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi pegawai dalam lingkungan kerja. Setiap instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa diberi nama seorang tokoh yang mendapat gelar Kepahlawanan Nasional yakni Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres Nomor : 045/TK/1970).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Dinas daerah merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan kinerja para guru karena para guru merupakan pejuang pendidikan yang langsung berhadapan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester
Lebih terperinciI. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia
I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan politik dan penyelenggaraan negara yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan kebutuhan masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia secara sederhana yaitu sekelompok orang atau individu yang bekerja pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang disebut dengan
Lebih terperinciPENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya menitikberatkan permasalahan pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan juga hasil yang di dapatkan setelah melaksanakan pekerjaan. Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Mutasi Era reformasi membawa perubahan yang tidak kalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. Sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi/instansi yang merupakan suatu penegasan kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, membawa angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia telah bertekad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang penuh kesetiaan pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan pemerintah serta bersatu padu, bermental
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk
I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada dan bekerja di dalam organisasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta ataupun sektor publik. Anggaran adalah suatu rencana yang pada umumnya
Lebih terperinciPENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR
ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6(1) : 1-10 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada dasarnya merupakan aparatur institusi atau abdi negara yang berfungsi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta memberlakukan sistem karir berdasarkan prestasi kerja dengan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MLARAK KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MLARAK KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian syarat-syarat guna memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut perubahan dalam berbagai bidang termasuk organisasi. Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi orang-orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu
Lebih terperinciMOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur
ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (1): 66-74 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (2): 593-604 ISSN 2477-2458(online), ISSN 2477-2631 (Print) ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai penyelenggara tugas pemerintah dan pembangunan sangat menentukan guna mencapai tujuan suatu pemerintahan. PNS pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Globalisasi, yang ditandai antara lain dengan adanya percepatan arus informasi menuntut adanya sumber daya manusia yang mampu menganalisa informasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Rendahnya kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas kelancaran jalannya kegiatan sejumlah organisasi, bahkan maju mundurnya organisasi ditentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam bentuk investasi jangka panjang bagi bangsa Indonesia. Setiap anak bangsa
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG
PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG S. Martono FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id Abstrak Pengabdian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen 1. Pengertian Organisasi Peneliti akan mengemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli. Adapun pengertian organisasi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya
Lebih terperinciPENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan faktor produksi yang tidak dapat diabaikan dan merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif
Lebih terperinciSelviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.
ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6 (1): 53-63 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PERBANDINGAN ETOS KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA ANTARA PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Siak terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya beberapa perubahan Undang-Undang
Lebih terperinciKebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum
emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah satu perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1475-1488 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN
Lebih terperinciTINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA
ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN
Lebih terperinciKINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT
ejournal llmu Administrasi Negara, 4 (2) 2014 : 1172-1181 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya manusia dalam organisasi adalah kinerja, maka kelancaran dan keberhasilan penyelesaian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini sangat jelas kita sadari bahwa peranan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Budaya orgnanisasi berpengaruh
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang prima untuk semua penduduknya sesuai dengan yang telah diamanatkan didalam undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi
Lebih terperinciStrategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI Addy Suyatno Hadisuwito
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang Dalam Mengembangkan Keterampilan Melalui Pendidikan dan Latihan Dalam rangka pengembangan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai pemasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Bentuk permasalahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem pemerintahan. Seperti yang dikemukakan oleh Musanef (1996) bahwa keberadaan Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap
Lebih terperinciKopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun
Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menjadi tuntutan di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah suatu bukti pengakuan terhadap peningkatan profesionalitas pekerjaan guru dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era reformasi yang menuntut adanya perubahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS PENERAPAN NILAINILAI DASAR BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciformal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
BAB VI KESIMPULAN, EVfPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut. Sekolah Dasar yang berada di lingkungan Kecamatan Andir khususnya SD-SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam berbagai industri merupakan bagian yang tidak bisa dihi ndari. Banyak faktor yang mendukung tingginya persaingan di berbagai industri tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha merupakan dunia yang bersifat dinamis, selalu berkembang terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta maupun perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Pegawai Negeri Sipil 1. Pengertian Disiplin Disiplin merupakan perilaku yang terbentuk dari hasil latihan untuk selalu mematuhi aturan tata tertib yang telah ditentukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinci