LAMPIRAN I PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DALAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN ASAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN I PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DALAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN ASAHAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN I PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DALAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN ASAHAN Data diri Informan Nama informan : Umur : No.hp : Alamat : Jabatan : DAFTAR WAWANCARA INFORMAN KUNCI 1. Menurut pendapat/pemahaman Bapak/Ibu apa itu CSR dan apa itu PKBL? 2. Darimana bapak/ibu mendapat mendapat informasi bahwa ada program kemitraan? 3. Bagaimana proses mulai awal sampai akhir pengajuan pinjaman Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan? 4. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan pihak PTPN III? 5. Apakah agunan sebagai persyaratan itu menyulitkan? Dan Mengapa? 6. Apakah besarnya proporsorsi bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan UMKM? 7. Bagaimana jalur anggaran program kemitraan? 8. Bagaimana Cakupan wilayah program kemitraan? 9. Apakah dana yang diberikan sangat membantu menjalankan UMKM? 10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan terhadap UMKM? Apakah merasa sudah diberdayakan?

2 Data diri Informan Mitra Binaan DAFTAR WAWANCARA INFORMAN UTAMA Nama informan : Umur : Pendidikan : Jenis usaha : Nama usaha : No.hp : Alamat : Sejak kapan menjadi mitra binaan : 1. Menurut pendapat/pemahaman Bapak/Ibu apa itu CSR dan apa itu PKBL? 2. Darimana bapak/ibu mendapat mendapat informasi bahwa ada program kemitraan? 3. Bagaimana proses mulai awal sampai akhir pengajuan pinjaman Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan? 4. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan pihak PTPN III? 5. Apakah agunan sebagai persyaratan itu menyulitkan? 6. Apakah besarnya proporsorsi bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan UMKM? 7. Bagaimana jalur anggaran program kemitraan? 8. Bagaimana Cakupan wilayah program kemitraan? 9. Apakah dana yang diberikan sangat membantu menjalankan UMKM? 10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan terhadap UMKM? Apakah merasa sudah diberdayakan?

3 LAMPIRAN II PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DALAM PEMBERDAYAAN UMKM KABUPATEN ASAHAN FORM INFORM CONSENT Judul Penelitian: Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III(Persero) Dalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten AsahaN (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara III(Persero) Distrik Asahan). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: 3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM 4. Untuk mengetahui bagaimana dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 4. Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berfikir melalui penelitian karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis telah terima selama masa perkuliahan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ; 5. Bagi Departemen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melengkapi ragam penelitian baik secara teoritis maupun praktis yang telah dilakukan oleh peneliti. 6. Penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran atau masukan tentang analisis pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam Memberdayakan UMKM. Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian ini berdasarkan judul, tujuan, serta manfaatnya, apakah Bapak/Ibu bersedia menjadi Informan dalam penelitian ini. Persetujuan tanggal Ttd : Nama :

4 P1. DESKRIPSI ORGANISASI LAMPIRAN III P1.a. Lingkungan Organisasi Distrik Asahan merupakan salah satu dari 8 Distrik yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan yang mengelola budi daya tanaman kelapa sawit, karet dengan pabrik kelapa sawit dan unit Rumah Sakit. Distrik Asahan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. III.10/SKPTS/SR/550/2003 tanggal 10 Nopember 2003 yang membawahi 6 Kebun (KBDSL, KSDDP, KSSIL, KAMBT, KPMDI & KHTPD), 1 Pabrik Kelapa Sawit (PSSIL) serta ditambah 1 Rumah Sakit (RSDAP). Distrik Asahan terletak di Desa Perkebunan Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan. Jarak Distrik Asahan ke kota Kisaran ± 19 km, dan ± 174 km dari Kantor Direksi. Fungsi Utama Distrik Asahan adalah melaksanakan monitoring, analysis, evaluasi, memberikan keputusan dan terobosan terobosan serta memberdayakan sumber daya Perusahaan yang ada di wilayah Distrik Asahan P1.a.(1) Produk Yang Ditawarkan Sebagai perusahaan yang bergerak di Agro Industri, produk utama yang ditawarkan Distrik Asahan adalah kelapa sawit dan hasil olahannya (TBS, CPO, Inti sawit) serta karet dan hasil olahannya Sheet (RSS-I, RSS-III dan Cuting). Masing-masing produk, terhadap keberhasilan organisasi adalah relatif penting sebagai bahan baku pembentuk produk akhir perusahaan. Mekanisme yang digunakan adalah Panen, Angkut, Olah (PAO). Hasil produk yang telah dipanen dan dideres diangkut dari lapangan ke Pabrik, kemudian di Pabrik produk (TBS) diolah menjadi CPO, Inti Sawit (kelapa sawit) sedangkan untuk karet menjadi Gambar P1.1. Paradigma Baru, Visi, Paradigma Bisnis Baru : Misi dan Tata Nilai PTPN III Sheet (RSS-I, RSS-III dan Cuting). Hasil yang telah diolah dari pabrik selanjutnya disampaikan ke Bagian Pemasaran (3.07) untuk proses penjualan kepada pembeli/pihak ke III. P1.a(2) Visi dan Misi Sejalan dengan cita-cita menjadi perusahaan kelas dunia, Distrik Asahan membangun Budaya Perusahaan melalui penerapan Program Transformasi Bisnis (PTB). Transformasi kultural yang diwujudkan dalam kebiasaan kerja (Sistem dan Budaya kerja baru) akan membentuk dan menumbuh-kembangkan budaya profesional, budaya kewirausahaan, budaya inovasi, dan budaya global pada setiap individu di Distrik Asahan. Sebagai upaya merespons tuntutan perubahan, maka sejak tahun 2003 telah dicanangkan Program Transformasi Bisnis (PTB) yang merupakan kebijakan transformasi menyeluruh mencakup: Transformasi Manajemen, Transformasi Strategi, Transformasi Struktural dan Transformasi Kultural. Garis besar Program terdiri dari : Rumusan Paradigma Bisnis Baru ; The Winning Formula berupa : Visi, 7 Misi, 5 Tata Nilai, Strategi dan Policy (yang merupakan rumusan ulang berdasarkan Paradigma Bisnis Baru) ; The Business Success Model (Rumah Masa Depan berisi Key Performance Indicator (KPI) dengan target yang harus dicapai) ; 3 Strategic Initiative (yaitu inisiatif strategis/program pokok yang diperlukan agar target KPI tercapai); dan Baldrige Assessment (yang akan menggambarkan tingkat kinerja ekselen dan daya saing bisnis global/posisi terhadap World Class Standard). Upaya transformasi diawali dengan kepemimpinan yang efektif dan bermuara pada pencapaian cita-cita menjadi Perusahaan Kelas Dunia. Paradigma Bisnis Baru, Visi, Misi, dan Tata-Nilai Perusahaan, diuraikan seperti pada Gambar P1.1. Visi : Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan (1) Perubahan, perbaikan dan peningkatan metoda dan kinerja adalah satu keharusan; (2) Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan; (3) Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan; (4) Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan; (5) Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun Kapital Insani (Human) dan Intelektual yang dibutuhkan perusahaan; (6) Kepemimpinan yang efektip membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan; (7) Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya; (8) Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis; (9) Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif; (10) Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat; (11) Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas berkualitas dan penuh tanggung jawab; dan (12) Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik Misi : (1) Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan; (2) Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan; (3) Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal; (4) Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor; (5) Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk

5 Tata Nilai : 1. PROACTIVITY : Selalu bersikap proaktif, dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi; dan 2. EXCELLEN : Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kita;. 3. TEAM-WORK : Selalu mengutamakan kerjasama tim agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan; 4. INNOVATION : Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metoda baru dan produk baru; 5. RESPONSIBILITY : Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. Distrik Asahan memiliki kompetensi inti berupa hard kompetensi bisnis perkebunan (sawit dan karet) dan produksi perkebunan yang tertuang dalam Profile Competency dan dilakukan pengukurannya setahun sekali produksi perkebunan yang tertuang dalam Profile Competency dan dilakukan pengukurannya setahun sekali. Kompetensi inti disusun dalam rangka pemenuhan misi perusahaan melalui metode dengan menggunakan teknik FGD (Focus Group Discussion) yang melibatkan seluruh pemegang jabatan P1.a(3) Profil Tenaga Kerja Profil tenaga kerja Distrik Asahan diklasifikasi berdasarkan kebutuhan pemenuhan aplikasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi (CBHRM). Saat ini Distrik Asahan didukung orang karyawan. Mereka mempunyai beragam keahlian dan jenjang pendidikan sesuai dengan lokasi dan bidang kerjanya. Mayoritas bekerja di bidang tanaman di perkebunan yang harus trampil namun tidak memerlukan pendidikan tinggi. Selebihnya di bidang teknik/ pengolahan dan dukungan administrasi di pabrik dan perkantoran. Selengkapnya Profil Tenaga Kerja dan persyaratan tenaga kerja dapat digambarkan pada Tabel P.1.2. dan Tabel P.1.3 Tabel : P.1.2. Profil Tenaga Kerja Unit DASAH Jlh Karyawan Tahun 2011 No. Uraian Karyawan Tetap Karpim Karpel Jumlah A Status Kepegawaian B Bidang Pekerjaan Tanaman 50 2,938 2,988 Teknik Teknologi Keuangan Admie/Umum Jumlah 88 4,083 4,171 C Pendidikan S S S D SLTA 1 1,367 1,368 SLTP SD 0 1,836 1,836 Jumlah 88 4,083 4,171 D Jenis Kelamin Pria 84 3,860 3,944 Wanita Jumlah 88 4,083 4,171 E Usia > 40 Tahun 75 2,400 2, Tahun Tahun Jumlah 88 4,083 4,171 Tabel : P.1.3. Faktor-Faktor Motivasi Engagement Tenaga kerja Faktor Motivasi Karyawan Pimpinan - Kerjasama tim - Dukungan dan penghargaan, - Peluang pengembangan - Pemberdayaan Karyawan Pelaksana - Kerjasama tim - Dukungan dan penghargaan, - Peluang pengembangan - Pemberdayaan Honorer: - Paket imbalan Papam - Komunikasi Medis - Peluang pelatihan & Tenaga khusus pengembangan, - Jaminan kesinambungan pekerjaan Serikat Pekerja Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) dibentuk oleh karyawan untuk memaknai kebebasan berserikat dan hubungan industrial. Terdaftar di Depnakertrans RI pada tahun 1998, dan saat ini seluruh karyawan DASAH telah menjadi anggota yang tergabung dalam 9 basis SP-BUN diseluruh Kebun/Unit DASAH, masing-masing berdiri sendiri dan terdaftar di Depnakertrans. Untuk mewujudkan dan menjamin keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan karyawan, maka dibuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara SP BUN dan manajemen telah ditetapkan dan ditandatangani untuk masa 2 tahun. Manfaat Utama (Key Benefit) Fasilitas karyawan (perumahan, santunan sosial, kesejahteraan karyawan), bonus, jaminan kesehatan bagi karyawan yang masih aktif dan pensiunan, dana pensiun yang

6 diberikan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan di dalam PKB dan peraturan perusahaan. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Dalam rangka menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan maupun orang lain yang berada di Kebun/Unit DASAH telah menerapkan SMK3 dimana didalamnya terdapat persyaratan khusus dalam hal kesehatan dan keselamatan yang harus dipatuhi dan No. Tahun Kebun/ Nilai Keterangan Unit PSSIL 91 Bendera Emas KSSIL 92 Bendera Emas KPMDI 92 Bendera Emas KSDDP 93 Bendera Emas KHTPD 92 Bendera Emas KBDSL 92 Bendera Emas KAMBT 92 Bendera Emas RSDAP 93 Bendera Emas Tidak ada Audit Eksternal di Kebun/ Unit DASAH dilaksanakan oleh seluruh karyawan sesuai dengan bidang kerjanya. Untuk mengukur keberhasilan implementasinya, secara berkala dilakukan audit oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal. Kebun/Unit DASAH juga mendapatkan Piagam Penghargaan Zero Accident untuk Kebun Pulau Mandi dan PKS Sei Silau. Tabel P1.4. Hasil Audit Eksternal SMK3 P.1.a (4) Aset Sarana produksi meliputi areal tanaman kelapa sawit, areal tanaman karet, pabrik pengolahan karet, dan pabrik kelapa sawit seperti pada Tabel P.1.4 Tabel P1.5. Sarana Produksi DASAH No Uraian Tahun Komoditi K.Sawit 1 Produksi TBS (Kg) 349,502, ,270, ,595,200 2 Produksi Minyak (Kg) 84,875,286 93,213,981 99,805,902 3 Produksi Inti (Kg) 17,707,527 8,784,129 9,100,685 4 Kg/Ha TBS 19,832 20,858 21,037 5 Kg/Ha Minyak 4,816 5,060 5,114 6 Kg/Ha Inti 1,005 1, Rend. Minyak (%) Rend. Inti (%) Kehilangan TBS 38,009 64,874 1, Kg/Hk 1,326 1,434 1, Luas ( Ha ) 17, , , No Uraian Tahun Komoditi Karet Produksi Kg Kering 5,355,847 4,606,183 3,603,583 2 Kg/Ha 1,580 1,428 1,290 3 DRC Kg/Hk Luas ( Ha ) 3, , , Jumlah Pabrik Kapasitas 1 Unit 60 Ton/Jam Jumlah Pabrik 1 Unit Kapasitas 10 Ton KK/Hari Teknologi Teknologi, peralatan dan fasilitas yang digunakan oleh DASAH terutama adalah yang berhubungan dengan teknologi budidaya tanaman, teknologi pengolahan dan teknologi informasi. Teknologi Budidaya Tanaman : Teknologi Budidaya tanaman meliputi pengadaan bahan tanaman unggul, proses land clearing, penga daan penutup tanah, pupuk, bahan kimia dan alat panen. Teknologi Pengolahan : Teknologi pengolahan meliputi teknologi pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan metode perebusan, pengepresan dan klarifikasi. Sedangkan untuk teknologi pengolahan karet untuk produk sheet menggunakan metode pengasapan, crumb rubber menggunakan metode pengeringan dan lateks menggunakan metode centrifugal (pusingan).

7 Teknologi Informasi: Komputer, LAN, WAN PTPN III telah membangun Sistem Informasi berbasis Komputer. Di semua Unit telah terpasang LAN (Local Area Network) yang terkoneksi dalam jaringan intranet PTPN III. Jaringan intranet dibentuk dengan sistem terpadu antara sistem Satelite Broadband, Wireless dan kabel Fibre Optic. LAN digunakan sebagai sarana komunikasi data (Data sharing) dan pemakaian bersama sumber daya komputer seperti printer, CD-Rom, scanner, aplikasi electronic mail berbasis web, aplikasi SIP-Voice berbasis IP (VoIP), internet connection, intranet production (human resources, CLI, Risk), IBM server technology (support services and backup), 1000 PC c/w printing for support administration process and network, video conference. P1.a(5) Persyaratan Regulasi Peraturan Perundangan yang mendasari operasional Kebun/Unit DASAH adalah Undang-undang RI, Surat Keputusan Presiden RI, Surat Keputusan Menteri maupun Peraturan Daerah yang berkaitan dengan peraturan perusahaan/perseroan, Keuangan & perpajakan, retribusi, lingkungan, pelaporan kinerja. Kebun/Unit DASAH memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan standar standar tersebut melalui evaluasi kepatuhan yang dilakukan secara berkala sesuai IK /01. P1.b. Tata Hubungan Organisasi P1.b(1).Struktur Organisasi DASAH membangun sistem, prosedur dan proses yang menunjukkan bagaimana tata-kelola dilaksanakan sesuai dengan Struktur Organisasi : 1 (satu) Distrik Manager, 6 (enam) Manager Kebun, 1 (satu) Manager PKS, 1 (satu) Manager RS), 4 Kepala Bidang (Tanaman, Keuangan, Umum dan Teknik/Teknologi), 2 (dua) Staf Bidang Umum, 2 (dua) Staf Bidang Keuangan, 4 (empat) Staf Bidang Tanaman., seperti tercermin Gambar P1.2. Struktur Organisasi PTPN III. (Pisahkan struktur organisasi khusus Distrik dan Distrik Kebun/Unit) Sistem tata kelola DASAH mengacu pada ketentuan yang sudah ditetapkan di dalam Proses Bisnis dan Instruksi Kerja. Segala bentuk pelaporan baik produksi tanaman, pabrik, keuangan dan umum dikirim ke Kantor Direksi melalui Bagian Terkait. Halhal yang sifatnya prinsipil dapat ditujukan langsung P1.b(3) Pemasok & Mitra DASAH mempunyai pemasok, mitra, kolaborator dan distributor yang berhubungan sesuai dengan fungsi, tipe, dan inisiator inovasi seperti pada Tabel P.1.7 Tabel P.1.7. Fungsi, Tipe, dan Inisiator Inovasi ke Direksi. Sistem tata kelola juga berpedoman kepada prinsip-prinsip GCG. Hubungan pelaporan dilakukan secara berjenjang, Distrik Manager bertanggung jawab kepada Direksi, Manager bertanggung jawab kepada Distrik Manager, Kepala Bidang membantu Distrik Manager dalam hal pengewasan ke Unit Kerja. Tata kelola perusahaan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu: transparansi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness, melalui SE Nomor 3.12/SE/03/2006 tentang Sosialisasi Code of Conduct. P1.b(2) Pelanggan dan Stakeholder Stakeholder yang ada di Distrik Asahan terdiri dari LSM, Wartawan, Mitra Binaan, Muspika,dan Rekanan pemasok barang dan jasa. Tabel : P.1.6. Harapan Stakeholder No. Stakeholder Harapan 1. Karyawan Kepuasan kerja (Employee Satisfaction). 2. Pemasok/rekanan Transaksi yang memuaskan dan kelangsungan kerja sama. 3. Pemerintah Kepatuhan pada hukum dan kontribusi dalam pembangunan 4. Pesaing Persaingan yang sehat 5. Auditor Independensi 6. Masyarakat sekitar, Manfaat bagi masyarakat dan Mitra Binaan, dan kelestarian lingkungan Lingkungan 7. Media Massa, LSM dan Ormas Keterbukaan informasi 8. Serikat Pekerja Perlakuan yang adil dan wajar 9. Legislatif Ketaatan pada hukum dan peraturan, serta hubungan yang baik antara perusahaan dengan legislatif dan masyarakat 10. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Kerjasama yang saling menguntungkan. Penghargaan atas hasil penelitian dan saran yang diberikan 11. Petani Plasma Pembinaan teknis, dan kemitraan Uraian Fungsi Tipe Pemasok / Distributor Penyedia barang/jasa Pemasok bahan baku, Sesuai DRT Koperasi dan pedagang pengumpul Inisiator inovasi Pengolahan tanaman - Tipe pemasok, mitra yang paling penting bagi Kebun/Unit DASAH adalah yang terkait dengan

8 pengadaan alat panen, peralatan pabrik, peralatan komputer. Mekanisme utama untuk berkomunikasi dengan pemasok, mitra dan kolaborator adalah melalui, surat menyurat, media elektronik atau non elektronik, telepon. DASAH menggunakan mekanisme komunikasi ini untuk menyampaikan hasil evaluasi pemasok dan informasi-informasi tentang kebijakan yang ada. Hal yang sama terhadap pelanggan utama, DASAH juga memanfaatkan mekanisme komunikasi tersebut untuk mendapatkan masukan mengenai persyaratan harapan pemasok. Peran yang mereka berikan untuk implementasi inovasi di DASAH adalah dengan saling memberi masukan terkait produk Mitra usaha/utama adalah suatu badan yang memberikan bantuan kepada DASAH dengan prinsip saling menguntungkan. Persyaratan utama rantai suplai yang ada di Kebun/Unit DASAH adalah : 1. Input (bahan baku dan bahan pendukung barang/jasa), persyaratan sesuai dengan Proses Bisnis dan Instruksi Kerja Bagian Tanaman, Teknik dan Teknologi, 2. Untuk In Proses (tanaman dan pabrik) persyaratan sesuai juga Proses Bisnis dan Instruksi Kerja yang sudah ditetapkan. 3. Untuk Out Put (CPO, Sheet, persyaratan juga sesuai dengan Proses Bisnis dan Instruksi Kerja P2. Situasi Organisasi P2.a. Lingkungan Persaingan P2.a(1) Posisi Persaingan Posisi bersaing produksi Kebun/Unit DASAH dibandingkan dengan Distrik lain untuk Produksi CPO, Inti Sawit, Sheet seperti Tabel P.2.1. P.2.a.(2) Perubahan Persaingan Perubahan yang mempengaruhi posisi persaingan adalah perubahan Kinerja P2.a(3) Data Pembanding DASAH dalam memperoleh data pembading di lingkungan industri komoditi kelapa sawit dan karet melalui berbagai cara diantaranya melalui benchmark atau data-data diperoleh dari sumber yang relevan. Sumber data pembanding yang dapat diperoleh seperti data produksi melalui media cetak, website, hasil studi, dan benchmarking. Keterbatasan dalam memperoleh data perbandingan khusus untuk Distrik lain tidak mengalami kendala, namun untuk PTPN lain yang sejenis masih mengalami kesulitan, hal ini disebabkan oleh ketertutupan PTPN lain dalam memberikan data dan keterbatasan kunjungan benchmarking. P2.b. Konteks Strategis Tantangan-tantangan strategis yang ada di Kebun/Unit DASAH adalah: Dalam bidang bisnis: 1. Tuntutan yang semakin kritis berkaitan dengan: mutu, waktu delivery. 2. Regulasi yang kurang kondusif untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan usaha perkebunan seperti pengenaan pungutan (Pajak) 3. Rentan terhadap pemenuhan peraturan perundangan dan belum maksimalnya pengelolaan risiko bisnis. Dalam bidang Operasional: Tantangan strategis bidang operasional adalah belum optimalnya produktifitas, mutu bahan baku kebun plasma masih rendah, dan kajian riset belum maksimal. Dalam bidang sumber daya manusia: 1. Budaya perusahaan belum sepenuhnya terinternalisasi 2. Sistem perencanaan karir 3. Implementasi program CBHRM secara menyeluruh (Integrated Competency Based Human Resource Management System) belum optimal Keunggulan Strategis Kebun/Unit DASAH memiliki beberapa keunggulan strategis (bidang bisnis, operasional dan sumber daya manusia) dibanding dengan kompetitor antara lain : 1. Komposisi umur tanaman yang ideal sehingga produktivitasnya akan meningkat setiap tahun 2. Kualitas produk yang dihasilkan bermutu baik dan ramah lingkungan 3. Lokasi unit produksi dekat dengan jalur utama perekenomian dan pelabuhan P2.c. Sistem Perbaikan Kinerja Elemen-elemen utama system perbaikan kinerja yang ada di Kebun/Unit DASAH adalah dengan melakukan pengendalian berkala melalui: (a) Laporan Manajemen, (b) Tinjauan Kinerja, (c) Audit Internal SPI dan SM-PN3 dan Audit Eksternal KAP. Di dalam pembelajaran organisasional dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan internal dan eksternal, program benchmark/studi banding/magang, pendokumentasian sistem & prosedur serta proses proses dan revisinya, pendokumentasian dan penyebarluasan inovasi; tinjauan kinerja secara berkala pada rapat rapat kinerja komunikasi internal yang terorganisir melalui kunjungan ke lapangan. Evaluasi dan perbaikan yang sistematis terhadap proses-proses utama dicapai melalui pengukuran

9 kinerja proses, melakukan tinjauan berkala atas kinerja tersebut dan menetapkan rencana tindakan jika ada penyimpangan. Masukan lain yang turut dipertimbangkan adalah persyaratanpersyaratan baru yang mungkin mempengaruhi proses. Semua proses perbaikan kinerja, Tabel P.2.1 : Posisi Bersaing DASAH dan DLAB3 pembelajaran organisasi dan evaluasi ini secara sistematis dikendalikan melalui Sistem Manajemen Mutu ISO Komoditi K.SAWIT No Uraian DASAH DLAB Produksi TBS (Kg) 349,502, ,270, ,595, Produksi Minyak (Kg) 84,875,286 93,213,981 99,805, Produksi Inti (Kg) 17,707,527 18,784,129 19,100, Kg/Ha TBS 19,832 20,858 21, , , ,46 5 Kg/Ha Minyak 4,816 5,060 5, , , ,43 6 Kg/Ha Inti 1,005 1, , ,32 971,59 7 Rend. Minyak (%) ,00 23,98 24,09 8 Rend. Inti (%) ,63 4,47 4,40 9 Kehilangan TBS 38,009 64,874 61, Kg/Hk 1,326 1,434 1, Komoditi Karet No DASAH DLAB3 Uraian Produksi Kg Kering 5,355,847 4,606,183 3,603, Kg/Ha 1,580 1,428 1, DRC ,90 28,67 28,34 4 Kg/Hk ,2 16,9 16,6

10 Ukuran relatif kontribusi Kebun/Unit DASAH dan pertumbuhannya dapat ditunjukkan seperti pada Produksi DASAH DLAB3 PTPN3 Kenaikan Produksi DASAH (%) Kenaikan Produksi DLAB3 (%) Kenaikan Produksi PTPN3 (%) Tabel di Tahun Karet K. Sawit Karet K. Sawit Karet K. Sawit Karet - (14) (22) K. Sawit Karet - 35,2 22,8 K. Sawit - 4 1,1 Karet - 0,9 22 K. Sawit - 4 1,1

11 LAMPIRAN IV Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Decription Adapun struktur PKBL di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berbentuk birokrasi dimana mempunyai katakteristik unit organisasi yang lebih rendah dibawah oleh unit organisasi yang lebih tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Job Decription PKBL di PT. Perkebunan Nusantara, tugas dan tanggung jawab departemen adalah sebagai berikut : Kepala Bagian berwewenang untuk : 1. Menetapkan Calon Mitra Binaan (CMB) yang akan dianalisa kelapangan sesuai hasil seleksi administrasi atas proposal para pemohon 2. Memberikan pertimbangan atas usaha yang layak dibina dan yang tidak layak dibina 3. Mengusulkan persetujuan sementara atas usaha yang layak dibina dan selanjutnya diajukan ke dereksi untuk mendapatkan persetujuan ditinitif 4. Mengusulkan persetujuan atasbentuk dan penerbitan surat perjanjian/perikatan dengan CMB 5. Membuat ketentuan tambahan untuk memutuskan ketentuan yang telah ada, sehubungan dengan pembuatan perikatan dengan MitraBinaan 6. Menetapkan jadwal kunjungan ke Mitra Binaan dalam rangka monitoring dan pembinaan serta penagihan cicilan terhadap Mitra Binaan 7. Memberikan teguran kepada Mitra Binaan yang tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam surat perjanjian pinjaman 8. Mengusulkan Mutasi Karyawan sesuai kebutuhan antar urusan di bagian KBL 9. Memberikan penilaian atas prestasi kerja serta mengusulkan kenaikan golongan atau berkala bagi Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana 10. Menyetujui permintaan alat-alat kantor, investasi kecil, pemeliharaan kantor serta kebutuhan lainnya di bagian KBL 11. Memberikan tugas-tugas kepada kepala Urusan/Staf Urusan dibagian Kbl 12. Membuat kebijaksanaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas maupun untuk keperluan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku Tugas Kepala Bagian 1. Menyusun Standart Operating Prosedur (SOP) untuk Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dituangkan didalam Surat Keputusan Direksi 2. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan 3. Menyusun Strategic Planing (SP) dan Rencana Jangka Panjang (RJP) di bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan 4. Melakukan identifikasi, seleksi dan analisa atas kelayakan usaha dan menetapkan CMB secara langsung 5. Menyiapkan dan menyalurkan dana Program Kemitraan kepada Mitra Binaan dan dana Program Bina Lingkungan kepada masyarakat 6. Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap Mitra Binaan 7. Mengadministrasikan kegiatan pembinaan 8. Membuat pembukuan atas Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan 9. Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang meliputi Laporan berkala, baik triwulan maupun tahunan kepada Mentri terkait maupun coordinator BUMN Pembina

12 10. Menyampaikan laporan dan mengadakan koordinasi atas pelaksanaan PKBL kepada coordinator BUMN Pembina 11. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait 12. Monitoringdan melaksanakan penagihan angsuran pinjaman dari Mitra Binaan 13. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan 14. Melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuam Manegerial Pengusaha Kecil dan Koperasi yang berada di sekitar/lingkungan serta wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) 15. Melaksanakan pengkajian atas CMB untuk melihat tingkat keberhasilan yang mungkin dicapai apabila dikembangkan 16. Merumuskan atau menyempurnakan Proposal yang diajukan oleh CMB menjadi sebuah rencana kerja yang disepakati Perusahaan dan Mitra Binaan yang Bersangkutan 17. Memantau perkembangan Mitra Binaan yang dibina dan mengambil tindak lanjut yang diperlukan 18. Membina dan mengatur SDM bagian KBL dalam rangka tercapainya susunan Program Kerja bagian KBL secara efektif dan efisien. 19. Memenuhi kebutuhan alat-alat kantor, investasi kecil serta kebutuhan kantor lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas di bagian KBL 20. Melaksanakan koordinasi antar sesame bagian di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan kerja sama dengan Forum Koordinasi KBL Tingkat I, II, Koordinator BUMN Pembinaan UKK serta Instansi dan Lembaga terkait 21. Melaksanakan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO dan SMK3 22. Melaksanakan Sistem Penilaian Kinerja (SPK) 23. Melaksanakan Sistem Pengendalian Komputerisasi yang beritegrasi berbasis Data Base Kontiniu dan UP TO DATE Tanggung Jawab Kepala Bagian Didalam melaksanakan tugas-tugasnya Kepala Bagian KBL bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan berwewenang untuk : 1. Mengusulkan kepada Kepala Bagian KBL terhadap CMB yang mendapat Prioritas untuk dilakukan analisa lapangan sesuai hasil usulan kebun Penganalisa atau terhadap CMB yang menjadi wilayah Binaan bagian KBL secara langsung 2. Mengusulkan usaha CMB yang layak dibina kepada Kepala Bagian KBL sesuai kesimpulan hasil analisa di lapangan oleh Petugas Kebun Penganalisa maupun oleh petugas dari bagian KBL 3. Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk mengadakan pembinaan bagi Mitra Binaan berupa pelatihan, pemagangan, penyuluhan, pameran dan sejenisnya yang dananya bersumber dari dana hibah 4. Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk melakukan peninjauan kelapangan (evaluasi) terhadap objek Bina Lingkungan atas proposal yang diajukan oleh Masyarakat kepada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui Kebun/Unit/Distrik Manajer terdekat ataupun yang lansung ke bagian KBL 5. Melakukan evaluasi terhadap Program Kemitraan maupun Bina Lingkungan untuk mengetahui perkembangan program yang sudah berjalan 6. Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk memberikan teguran atau Surat Peringatan kepada Mitra Binaan yang tidak mematuhi ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian

13 7. Mengusulkan kepada Kepala Bagian segala sesuatu yang dipandang perlu demi kemajuan Usaha Kecil dan Koperasi yang menjadi Mitra Binaan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) 8. Memberikan tugas-tugas kepada Staf Urusan Perencanaan dan Pembinaan 9. Memberikan penilaian atas prestasi kerja serta mengusulkan kenaikan golongan atau kenaikan berkala bagi Staf Urusan Perencanaan dan Urusan Pembinaan Kepala Bagian. Tugas Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan 1. Menerima dan menindaklanjuti Proposal Kemitraan dan Bina Lingkungan setelah didisposisi oleh Kepala Bagian dan meneruskannya ke masing-masing Staf Urusan 2. Melakukan analisa terhadap Proposal CMB yang memenuhi Kriteria dan mempunyai prospek untuk menjadi Mitra Binaan 3. Menyusun laporan hasil analisa kelayakan usaha CMB dan mempersiapkan daftar usulan untuk menjadi Mitra Binaan 4. Merencanakan, mempersiapkan dan mengkoordinir segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penerbitan Surat Perjanjian/perikatan dengan CMB yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Bagian dan Direksi untuk menjadi Mitra Binaan 5. Mengkoordinir pengadministrasian dokumen-dokumen Mitra Binaan yang terdiri dari : a. Proposal b. Hasil analisa administrasi dan analisa lapangan c. Jaminan tambahan d. Berita acara dan lain-lain 6. Menyiapkan dan mengirimkan Surat teguran kepada Mitra Binaan yang telah melanggar ketentuan yang telah diatur dalam Surat Perjanjian 7. Melaksanakan analisa pasar terhadap peluang usaha dari para Mitra Binaan dan melakukan upaya demi terciptanya hubungan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara Mitra Binaan dengan : a. Mitra Binaan b. Pengusaha Menengah c. Pengusaha besar (termasuk PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)) 8. Melakukan pendataan perkembangan, kemajuan hasil hubungan kemitraan yang telah diupayakan 9. Melaksanakan pembinaan terhadap CMB dan Mitra Binaan baik melalui pelaksanaan pelatihan, pemagangan, pameran dan promosi atau yang sejenisnya yang bersumber dari dana hibah yang telah dianggarkan 10. Mengevaluasi perkembangan kegiatan usaha Mitra Binaan langsung kelapangan 11. Mempersiapkan dan melaksanakan pembuatan Rencana Anggaran Biaya dan Rencana Kerja, laporan bulanan/triwulan/semester/tahunan dari urusan analisadan pembinaan untuk dilaporkan kepada Kepala Bagian 12. Melaksanakan koordinasi antara sesame urusan di bagian KBL dan kerja sama dengan forum koordinasi PKBL Tingkat I, II coordinator BUMN Pembina UKK serta Instansi dan lembaga yang terkait 13. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan instruksi dan petunjuk Kepala Bagian KBL. Tanggung Jawab Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan.

14 Kepala Urusan Administrasi Keuangan/Umum berwewenang untuk : 1. urusan administrasi keuangan dan umum 2. Memberikan penilaian dan pembinaan Karyawan dilingkup Urusan Administrasi Keuangangan dan Umum 3. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas Asisten Urusan dan Karyawan dilingkup Urusan Administrasi Keuangan dan Umum Tugas Kepala Urusan Administrasi/Umum 1. Mempersiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinir pembuatan Rencana Kerja dan Anggaran 2. meneliti surat-surat masuk baik interen maupun eksteren serta proposal Kemitraan baik Distrik/Kebun/ Unit maupun dari UKM 3. Mempersiapkan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan dari semua urusan yang ada di bagian KBL 4. Mengadministrasikan secara lengkap administrasi bidang personalia semua personil bagian KBL 5. Mengurus dan membuat hari-hari berhalangan Personil bagian KBL 6. Melaksanakan penyaluran dan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan membuat Bilyet Giro dan lain-lain yang berhubungan dengan urusan administrasi keuangan/umum 7. Membuat surat teguran kepada Mitra Binaan berdasarkan data yang dikelola dari urusan Perencanaan dan Pembinaan 8. Menerima dan membukukan angsuran cicilan Mitra Binaan baik pembayaran melalui Bank, pembayaran langsung, penagihan kebun/unit ataupun penagihan Tim Monitoring 9. Membuat permintaan kebutuhan ATK dan menginventarisir kebutuhan bagian KBL, serta membuat Surat Dinas atau Surat Perjalanan Dinas Personil KBL yang akan melakukan Dinas Luar 10. Menyimpan dan mengarsipkan surat-surat atau dokumen bagian KBL 11. Mengamankan Brankas serta bertanggung jawab atas isinya baik itu uang atau surat-surat berharga 12. Menilai Kinerja Karyawan urusan administrasi keuangan/umum 13. Melakukan koordinasi antar sesame urusan untuk terciptanya hubungan harmonis antar sesama urusan 14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diinstruksikan Kepala Bagian. Tanggung Jawab Kepala Urusan Administrasi Keuangan/Umum Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Kepala Urusan Administrasi Keuangan dan Umum bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kemitraan danbina Lingkungan. Staf Urusan Perencanaan bertugas untuk : 1. Mengusulkan CMB yang mendapat prioritas kepada Kepala Urusan untuk dilakukan analisa/evaluasi lapangan sesuai hasil analisa Kebun Penganalisa dan menganalisa langsung CMB yang menjadi binaan langsung bagian KBL 2. Mengusulkan CMB yang layak dibantu kepada Kepala Urusan sesuai kesimpulan hasil analisa 3. Mengembalikan proposal CMB yang tidak layak dibina setelah mendapat penegasan dari Kepala Urusan 4. Memberikan penilaian atas prestasi kerja Karyawan Pelaksana di urusan Perencanaan 5. Memberi tugas/pekerjaan kepada Karyawan Pelaksana erencanaan

15 6. Memberi tugas-tugas urusan analisa kepada Karyawan Pelaksana urusan perencanaan. Tugas Staf Urusan Perencanaan 1. Menerima dan menindaklanjuti proposal Kemitraan setelah di Chek List oleh Kepala Urusan Administrasi Keuangan dan disposisi Kepala Bagian serta Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan, melaksanakan regristrasi dan melaksanakan seleksi administrasi 2. Membantu Kepala Urusan melakukan analisa kelayakan usaha dilapangan terhadap UKK yang akan dicalonkan menjadi Mitra Binaan 3. Membantu Kepala Urusan menyusun hasil kelayakan dilapangan dan menyiapkan daftar usulan para CMB untuk menjadi Mitra Binaan 4. Membantu Kepala Urusan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penerbitan Surat Perjanjian/ Perikatan dengan CMB untuk Wilayah yang tidak termasuk wilayah binaan kebun/unit dan memeriksa Surat Perjanjian/Perikatan yang dibuat Oleh Kebun/unit 5. Mengadministrasikan dokumen-dokumen para CMB yang terdiri dari : a. Proposal b. Hasil analisa dan Laporan c. Surat-surat masuk ataupun keluar dan lain-lain 6. Mengevaluasi dan meneliti hasil pekerjaan Karyawan Pelaksana urusan Perencanaan 7. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi dan petunjuk yang diberikan Kepala Urusan atau Kepala Bagian 8. Membantu Kepala Urusan membuat Rencana Kerja dan Anggaran Biaya serta membuat laporan bulanan/triwulan/semester maupun tahunan dari urusan analisa. Tanggung Jawab Staf Urusan Perencanaan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Staf Urusan Perencanaan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan. Staf Urusan Pembinaan berwewenang untuk : 1. Mengusulkan kepada Kepala Urusan Objek Bina Lingkungan yang layak diberikan kepada pemohon 2. Menganalisa/mengevaluasi proposal permohonan Dana Bina Lingkungan yang masuk dari Distrik/Kebun/Unit setelah didisposisi Kepala Bagian dan Kepala Urusan 3. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan urusan Perencanaan untuk melancarkan tugas Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan 4. Memberikan saran-saran kepada Kepala Urusan mengenai pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang berkaitan dengan Urusan Pembinaan 5. Memberi tugas/pekerjaan kepada Karyawan Pelaksana Urusan Perencanaan dan Urusan Pembinaan 6. Memberikan penilaian atas prestasi kinerja Karyawan Pelaksana Urusan Perencanaan dan Pembinaan kepada Kepala Urusan. Tugas Staf Urusan Pembinaan 1. Menerima dan menindaklanjuti proposal/permohonan Dana Bina Lingkungan setelah didisposisi oleh Kepala Bagian dan Kepala Urusan 2. Membantu Kepala Urusan melakukan analisa kelayakan terhadap Objek Bina Lingkungan yang diajukan oleh Distrik Manajer/Kebun/Unit atau Masyarakat 3. Membantu Kepala Urusan Menyusun hasil analisa kelayakan serta membuat daftar usulan untuk mendapat usulan Kepala Bagian

16 4. Membantu Kepala Urusan merencanakan, mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penyerahan Dana Bina Lingkungan yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Bagian dan Dereksi 5. Mengadministrasikan dan mengarsipkan segala dokumen yang berkaitan dengan penyaluran Dana Bina Lingkungan 6. Membantu Kepala Urusan melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap perkembangan kemajuan usaha Mitra Binaan 7. Membantu Kepala Urusan mempersiapkan dan membuat Rencana Kerja dan Anggaran Biaya serta membuat laporan bulanan/triwulan/semester maupun tahunan dari Urusan Pembinaan 8. Membantu Kepala Urusan Merencanakan, mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pelatihan, pemagangan, pemasaran dan promosi 9. Membuat penilaian atas prestasi kerja Karyawan Pelaksana Urusan Pembinaan 10. Melaksanakan tugas/pekerjaan yang diinstruksikan oleh Kepala Urusan atau Kepala Bagian. Tanggung Jawab Staf Urusan Pembinaan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Asisten Urusan Pembinaan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan. Staf Urusan Administrasi Keuangan/Umum berwewenang untuk : 1. Menjalankan program kerja dalam lingkup urusan administrasi keuangan/umum 2. Memberikan penilaian dan pembinaan Karyawan dalam lingkup urusan administrasi keuangan/umum serta merekapitulasi penilaian bagian KBL untuk diteruskan ke bagian SDM 3. Menilai dan mengevaluasi tugas-tugas bawahannya. Tugas Staf Urusan Administrasi Keuangan/Umum 1. Membantu Kepala Urusan mempersiapkan dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2. Menerima dan mengadministrasikan surat-surat masuk baik dari pihak luar maupun dari pihak Direksi, Distrik/Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) 3. Mengadministrasikan surat-surat keluar dari bagian KBL 4. Membantu Kaur mempersiapkan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan dari semua urusan baik untuk Direksi maupun urusan yang terkait dengan bagian KBL 5. Mengadministrasikan secara lengkap administrasi bidang personalia semua personil bagian KBL 6. Mengerjakan laporan hari-hari berhalangan Karyawan bagian KBL 7. Membantu Kepala Urusan membuat Bilyet Giro/ Cek dan tugas-tugas yang berkaitan dengan Bank 8. Menerima angsuran pinjaman Mitra Binaan serta menyetorkannya ke Bank atas perintah Kepala Urusan 9. Membuat permintaan kebutuhan ATK atau keperluan lainnya yang menyangkut kelancaran tugas di bagian KBL 10. Mengawasi alat-alat/barang inventaris bagian KBL 11. Membantu Kepala Urusan untuk membuat Surat teguran kepada Mitra Binaan 12. Mengarsipkan dan mendokumentasikan seluruh surat-surat berharga antara lain Surat Perjanjian, Dokumen Kas/Bank dan surat-surat berharga lainnya sekaligus pertanggungjawabannya Kepada Kepala Urusan

17 13. Melaksanakan penilaian prestasi Karyawan Pelaksana dibawah urusan administrasi keuangan/umum 14. Melaksanakan koordinasi antara sesame staf urusan dan Kepala Urusan yang ada di bagian KBL 15. Melaksanakan tugas-tugas yang di instruksikan Kepala Urusan Administrasi Keuangan/Umum. Tanggung Jawab Staf Urusan Administrasi Keuangan/Umum Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Staf Urusan Administrasi Keuangan/Umum bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Administrasi Keuangan/Umum. Krani-I Urusan Perencanaan dan Pembinaan bertugas untuk : 1. Membawahi Krani Urusan Perencanaan dan Pembinaan 2. Membantu Staf Urusan Perencanaan dan Pembinaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya 3. Mendelegasikan tugas/pekerjaan yang diberikan Staf Urusan Masing-masing kepada Kepala Krani Perencanaan dan Krani Pembina 4. Membantu Staf Urusan membuat laporan Hasil Evaluasi Perencanaan dan Evaluasi Pembinaan 5. Mencatat dan menginventarisir Proposal Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 6. Membantu Staf Urusan membuat Laporan hasil kunjungan ke Distrik/Kebun/Unit ataupun ke Mitra Binaan dalam rangka pembinaan 7. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 8. Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonis untuk mencapai hasil kinerja yang baik. Krani-I Urusan Administrasi Keuangan bertugas untuk : 1. Membantu Staf urusan menyusun RKA 2. Membantu Staf Urusan menyusun Laporan bulanan,triwulan, semester dan tahunan 3. Menerima angsuran Mitra Binaan dan membukukan ke dalam Buku Kas/Bank 4. Membawahi Krani Urusan Administrasi Keuangan dan Umum 5. Membantu Staf Urusan Administrasi Keuangan dan Umum dalam melaksanakan tugastugasnya 6. Mendelegasikan tugas/pekerjaan yang diberikan Staf Urusan kepada Krani I Administrasi Keuangan dan Krani I Administrasi Umum 7. Bekkerjasama dengan Krani I Administrasi Keuangan dan Krani I Administrasi Umum membuat laporan hasil evaluasi monitoring 8. Mencatat dan menginventarisir seluruh inventaris bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan 9. Membuat laporan hasil kunjunan ke Distrik/Kebun/Unit ataupun ke Mitra Binaan dalam rangka monitoring 10. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 11. Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonis untuk mencapai Kinerja yang baik Krani Evaluasi Perencanaan bertugas untuk : 1. Membantu Staf Urusan Perencanaan mengerjakan hasil analisa CMB 2. Membantu Staf Urusan Perencanaan dalam rangka mengevaluasi hasil analisa CMB Distrik/Kebun/Unit 3. Membantu Staf Urusan Perencanaan dalam rangka pengembalian Proposal CMB yang tidak layak ataupun yang tidak dapat dibantu karena keterbatasan dana

18 4. Mengerjakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 5. Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonis untuk mencapai Kinerja yang baik Krani Evaluasi Pembinaan bertugas untuk : 1. Membantu Staf Urusan Pembinaan mengevaluasi permohonan dana Bina Lingkungan dari Distrik/Kebun/Unit ataupun dari masyarakat 2. Membantu Staf Urusan Pembinaan dalam rangka mengevaluasi hasil penyaluran dana Bina Lingkungan ke Distrik/Kebun/Unit ataupun masyarakat 3. Membantu Staf Urusan Pembinaan dalam rangka membuat surat penolakan atas pernintaan Dana Program Bina Lingkungan dari Distrik/Kebun/Unit ataupun masyarakat 4. Menerjakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 5. Koordinasi antar sesama Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonis untuk mencapai Kinerja yang baik Operator Komputer/Administrasi Umum bertugas untuk : 1. Bertanggung jawab terhadap pengembalian cicilan per wilayah kerja antara lain Simalungun, Tapanuli Utara dan Toba Samosir 2. Membuat target penagihan pada saat akan melaksanakan penagihan/monitoring 3. Membuat laporan hasil penagihan/monitoring 4. Membuat surat teguran atas tunggakan Mitra Binaan diatas tiga bulan keatas sesuai dengan wilayah kerja 5. Membuat rekapitulasi ansuran Mitra Binaan per pemkab setiap Triwulan, Semester dan Tahunan 6. Membantu membuat laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan 7. Membantu membukukan angsuran Mitra Binaan kedalam kartu cicilan Mitra Binaan setiap ada transaksi pembayaran langsung dan Tim Monitoring 8. Membuat target tagihan tahunan per Mitra Binaan sesuai dengan wilayah kerja 9. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan Agendaris Surat interen/eksteren dan Administrasi Umum bertugas untuk : 1. Mengagendakan surat-surat interen/eksteren 2. Membuat permintaan kebutuhan ATK dan menginventariskan kebutuhankbl 3. Sekretaris Kepala Bagian KBL 4. Menerima Angsuran Mitra Binaan yang membayar Langsung 5. Membukukan kedalam kartu Cicilan Mitra Binaan setiap ada transaksi pembayaran langsung dan Tim Monitoring 6. Mendelegasikan surat-surat dari Kepala Bagian ke masing-masing urusan Administrasi ISO 9001/14001 bertugas untuk : 5. Mengadministrasikan dan memelihara dokumen ISO 9001/4001 di bagian KBL dan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan ISO 6. Membantu tugas-tugas Krani-I Urusan Administrasi Umum 7. Mendokumentasikan hari-hari berhalangan 8. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan Arsiparis Surat internal/eksternal Administrasi Umum bertugas untuk : 1. Mengarsipkan surat-surat interen/eksteren 2. Membuat surat permintaan kendaraan 3. Permohonan surat-surat eksteren 4. Mengirim surat kepada bagian dan kepada pihak ke tiga

19 OPAS Kantor bertugas untuk : 1. Membersihkan Ruangan kantor yaitu menyapu, mengepel dan lain sebagainya 2. Membuat minuman dan membagikan senek 3. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan Tim I Penagihan dan Monitoring Mitra Binaan bertugas untuk : 1. Membantu Krani-I menyusun RKA 2. Membantu Krani-I menyusun Laporan Bulanan,Triwulan, Semester dan Tahunan 3. Merekapitulasi daftar monitoring per Pemko/Pemkab 4. Membantu Krani-I dalam melaksanakan tugas-tugas 5. Membuat Surat Perjanjian Kemitraan, Addendum Surat Perjanjian Reschedulling dan Reconditioning 6. Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonisuntuk mencapai hasil yang baik 7. Notaris Surat Perjanjian 8. Mendelegasikan tugas/pekerjaan kepada Krani monitoring terhadap wilayah kerja masing-masing 9. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 10. Merekapitulasi target tagihan Mitra Binaan setiap tahun berjalan 11. Melaksanakan tugas Monitoring sekaligus penagihan cicilan Mitra Binaan per Pemkab Sumatera Utara 12. Pembimbing Mahasiswa/siswi yang melaksanakan riset/psg di bagian KBL 13. Membuat Kesepakataan Karya, bimbingan Karya dan Penilaian Karya 14. Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan yang harmonis untuk mencapai hasil kerja yang baik Tim II Penagihan dan Monitoring Mitra Binaan bertugas untuk : 1. Bertanggung jawab terhadap pengembalian cicilan per wilayah kerja antara lain Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi 2. Membuat target penagihan pada saat akan melaksanakan penagihan/monitoring 3. Membuat laporan hasil penagihan/monitoring 4. Membuat surat teguran atas tunggakan Mitra Binaan diatas tiga bulan keatas sesuai dengan wilayah kerja 5. Membuat posisi Mitra Binaan setiap awal bulan sesuai dengan wilayah kerja 6. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan Tim III Penagihan dan Monitoring Mitra Binaan bertugas untuk : 1. Bertanggung jawab terhadap pengembalian cicilan per wilayah kerja antara lain Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Tapanuli Tengah 2. Membuat target penagihan pada saat akan melaksanakan penagihan/monitoring 3. Membuat laporan hasil penagihan/monitoring 4. Membuat surat teguran atas tunggakan Mitra Binaan diatas tiga bulan keatas sesuai dengan wilayah kerja 5. Membantu membukukan Angsuran Mitra Binaan kedalam kartu cicilan Mitra Binaan setiap ada transaksi pembayaran lansung dan Tim Monitoring 6. Membuat target tagihan tahunan per wilayah binaan sesuai wilayah kerja 7. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan atasan 8. Membuat target tagihan pertahun per Mitra Binaan sesuai dengan wilayah kerja Tim IV Penagihan dan Monitoring Mitra Binaan bertugas untuk :

20 1. Bertangungjawab terhadap pengembalian cicilan per wilayah kerja antara lain Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi 2. Membuat target penagihan pada saat akan melaksanakan penagihan/monitoring 3. Membuat laporan hasil penagihan/monitoring 4. Membuat surat teguran atas tunggakan Mitra Binaan diatas tiga bulan keatas sesuai dengan wilayah kerja 5. Membuat posisi Mitra Binaan setiap awal bulan sesuai dengan wilayah kerja 6. Mengambil R/K ke Bank 7. Menyetor uang atas ansuran Mitra Binaan ke Bank 8. Membukukan Angsuran Mitra Binaan kedalam kartu cicilan Mitra Binaan setiap ada transaksi pembayaran melalui Bank 9. Membuat daftar tablelaris Kas/Bank setiap bulan 10. Mengarsip bukti pengeluaran/penerimaan Kas/Bank 11. Membuat target tagihan pertahun per Mitra Binaan sesuai dengan wilayah kerja Administrasi Keuangan dan Koordinasi bertugas untuk : 1. Menerima ansuran dari Mitra Binaan yang disetor langsung kebagian KBL 2. Membukukan angsuran kedalam Kartu cicilan setiap ada transaksi pembayaran dari Mitra Binaan 3. Mengambil Rekening Koran dari Bank BRI/MANDIRI dan membuat bukti penerimaan Bank 4. Membuat daftar per pemko dan pemkab 5. Membantu tugas-tugas Krani-I KRANI Administrasi Umum B. Tugas Tugas : 1. Melaksanakan Program Transformasi Bisnis dan Komitmen terhadap Sistem Manajemen PTP. N III. 2. Mengerjakan AU 29 dan PB 10 dan administrasi cuti karyawan. 3. Mengerjakan Administrasi Pelatihan dan membantu pelaksanaan OJT ISO 9001, ISO 14001, SMK3 dan pelatihan lainnya. 4. Membantu pelaksanaan kegiatan umum, sosial dan keagamaan. 5. Mengarsipkan dan memelihara dokumen. 6. Melaksanakan tugas tugas lainnya yang diberikan atasan yang bersifat insidentil. B. Tanggung Jawab : 3. Melaksanakan tugas tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung jawab. 4. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Asisten Personalia

Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Decription. oleh unit organisasi yang lebih tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Decription. oleh unit organisasi yang lebih tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Decription Adapun struktur PKBL di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berbentuk birokrasi dimana mempunyai katakteristik unit organisasi yang lebih rendah dibawah

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun Sei Silau berasal dari perkebunan milik Maatskappay Hindia Belanda di

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP LAMPIRAN : KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DELI SERDANG 2 SEI KARANG, GALANG

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Derasnya arus globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan menciptakan paradigma baru di dalam

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar Unit usaha Bah Birung Ulu merupakan salah satu dari 36 unit usaha di PT.Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. TELKOM CDC PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1979 PT. Perkebunan Nusantar II dengan kantor pusat di Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara, melaksanakan pengembangan areal tanaman

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN Hasil penggabungan dari PTP III, IV dan V, dengan PP No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 dan didirikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah media internal memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai wadah komunikasi antara perusahaan/instansi dengan karyawan/pegawai, sebuah

Lebih terperinci

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/05/XI/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru, Menurut sejarah perusahaan ini merupakan perusahaan BUMN perkebunan pengembangan PTP II, PTP IV, PTP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 TENTANG PENGESAHAN DOKUMEN UNTUK IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara IV PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Perusahaan yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan perkebunan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR BARANG Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung Kemenko Kemaritiman Lantai 11 Jl. MH

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi yang strategis serta tanggung jawab terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong perekonomian Sumatera Utara. Menurut data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Struktur Organisasi Dana Pensiun... 2 3.2 Uraian Tugas

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

Strategic Governance Policy. Pendahuluan. Bab 1 PENDAHULUAN. Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1

Strategic Governance Policy. Pendahuluan. Bab 1 PENDAHULUAN. Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1 Bab 1 PENDAHULUAN Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1 Bagian Kesatu PENDAHULUAN I.1. I.1.a. Latar Belakang dan Tujuan Penyusunan Strategic Governance Policy Latar Belakang

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO 071116 PIAGAM UNIT MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. PT. Pyridam Farma Tbk. tidak luput dari risiko usaha, baik dari sumber eksternal maupun internal sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari stakeholder pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan. Pedoman Perilaku NPH A. Etika Bisnis Dalam upaya mencapai visinya, NPH menetapkan etika bisnis yang menjadi pedoman perilaku bagi komisaris, direksi, karyawan dan mitra kerja NPH. Etika bisnis disusun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp KEHADIRAN PADA RUPS RUPS Tahunan 2016 dihadiri oleh Komisaris Utama dan seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan anggota Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris serta Direktur Utama dan seluruh

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006. 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1996, tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII, dan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert 1 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Central Warisan Indah Makmur adalah Perusahaan Swasta yang bergerak pada bidang usaha Agroindustri. PT. Central Warisan Indah Makmur

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Ikhtisar Data Keuangan Penting Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus Profil Dana Pensiun BTN Analisa & Pembahasan Manajemen Penilaian Efektivitas Pengendalian Intern Evaluasi efektivitas sistem pengendalian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pengertian tentang Pengambilan Keputusan... 2 3.2 Urgensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015 PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci