HUBUNGAN KADAR TIMAH HITAM (Pb) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA SPBU DI KARESIDENAN SURAKARTA

Transkripsi

1 HUBUNGAN KADAR TIMAH HITAM (Pb) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA SPBU DI KARESIDENAN SURAKARTA THE CORRELATION OF LEVELS OF LEAD (Pb) WITH LEVEL OF HEMOGBLOBIN AND BLOOD PRESSURE ON GAS STATION WORKERS IN SURAKARTA STATE Ipop Sjarifah 1, Khotijah 2,Haris Setyawan 3 Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl Kolonel Sutarto No. 150k Jebres Surakarta Telp. (0271) ipop_sjarifah@yahoo.com ABSTRAK Timah Hitam ( Timbal/Pb) merupakan logam berat yang sangat berbahaya dan kontaminasi timbal dalam tubuh berpengaruh terhadap biosintesa hemoglobin, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, dan sistem ginjal. Kontaminasi timbal yang berpengaruh terhadap sistem ginjal dapat menyebabkan pengaruh terhadap tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar timah hitam (Pb) dalam darah dengan kadar hemoglobin dan tekanan darah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampel berjumlah 30 orang. Pengujian Pb darah menggunakan alat Atomic Absorbtion Spectofotometeri (AAS) dengan pengam bilan darah sebanyak 10 ml dan pengukuran tekanan darah dengan Tensimeter dan pengukuran Hb dengan alat Sfignomanometer. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Kadar Pb dalam darah semua pekerja masih dibawah NAB yaitu <40 µg/dl dengan rerata 3,26 µg/d. Hasil pengukuran kadar Hb 28 responden dengan kadar Hb normal dan 2 responden dengan Hb <12 mmhg. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan tidak ada hubungan kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb dengan p value 0,201 dan r = 0,dan tidak ada korelasi yang signifikan antara pb darah dengan tekanan darah,dengan nilai p = dan r= 0,075 untuk tekanan darah systole, dan p = dan r = untuk tekanan darah diastole dengan nilai arah korelasi + (positif) dan kekuatan korelasi lemah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel untuk tekanan darah systole dan diastole, dan kadar Pb dalam darah yang masih dibawah batas normal tidak mengakibatkan anemia. Kata Kunci : Kadar Timah Hitam, Kadar Hemoglobin, Tekanan Darah, Pekerja SPBU ABSTRACT The Lead (Pb) is very dangerous and heavy metals contamination of lead in the body to hemoglobin biosynthesis, nervous system, cardiovascular system, and the system of the kidney. Lead contamination can affects to the kidney system and caused the effect on blood pressure. This research aims to know the correlation of the levels of lead (Pb) in the blood system with levels of Hemoglobin and blood pressure. The methods that used in this research was a survey of analytical with cross sectional design. The sampling technique used is a total sampling. The sample totaled to 30 people. Testing blood of Pb using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) with the blood taken as much as 10 ml and blood pressure measurement with the sphygmomanometer. The data of this research has been analysis with spearman correlation test. The levels of Pb in the blood circulation is under a threshold values <40 µg/dl with means is 3,26 µg/dl The result of this research indiated that 28 respondent with normal level of Hb and 2 respondent has Hb <12 mmhg..the result of the Spearman 85

2 correlation test indicated that there was no significant correlation between level of Pb in the blood with levels of Hb with p value is and r = 0, and there are no significance correlation between levels Pb on the blood with blood pressure with p value is 0,693 with r=0,075 for systole blood pressure, and with r = for diastole blood pressure with direction of value is positive and strength of the correlation is weak. We can conclude that there was no significant correlation between two variables with the systole and diastole of the blood pressure and the levels of Pb in the blood circulation is under a threshold values that didn t caused anemia. Key Words : levels of Lead, Levels of Hemoglobin, Blood Pressure, Gas Station workers PENDAHULUAN Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh oleh pemerintah dan PT. Pertamina untuk masyarakat luas sebagai pemenuhan kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. (Pertamina, 2012). Dalam kandungan premium mengandung senyawa timbal (Pb) sebesar 0,45 g/l yang dicampurkan ke dalam bahan bakar zat Tetra Ethyl Lead (TEL) yang digunakan sebagai bahan ad ditif yang berfungsi meningkatkan nilai oktan (Widowati dkk, 2008). Menurut Suyono (1993) timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya dan kontaminasi timbal dalam tubuh berpengaruh terhadap biosintesa hemoglobin, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, dan sistem ginjal. Kontaminasi timbal yang berpengaruh terhadap sistem ginjal dapat menyebabkan pengaruh terhadap tekanan darah. Menurut JNC-VII (2003) kategori tekanan darah normal untuk sistolik yaitu di bawah 120 mmhg dan untuk diastolik yaitu 80 mmhg. Menurut WHO (1997) kadar Pb dalam darah antara µg/dl pada orang dewasa sudah mengalami gangguan sistolik tekanan darah. Hasil pengukuran kadar timah hitam (Pb) dalam debu udara yang dilakukan oleh Mardani TR, Setyono P, Listyawati S (2005) di Terminal Tirtonadi Solo menunjukkan hasil 0,0438 µg/m3. Angka ini menunjukkan bahwa kadar timah hitam (Pb) dalam udara masih memenuhi baku mutu karena kurang dari 0,05 µg/m3. Kadar Pb dalam darah petugas DLLAJ yang bekerja di Terminal Tirtonadi sebesar 0,3251 ppm, angka tersebut sudah berada di ambang batas yang sudah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO (20 µg/ml atau 0,20 ppm). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kawatu dan Rorong (2009) mengenai analisis kadar timbal dalam darah dan penyakit hipertensi pada petugas SPBU di Kota Manado menunjukkan hasil prevalensi tekanan darah tinggi pada petugas SPBU (25%) hampir sama dengan prevalensi tekanan darah tinggi pada petugas SPBU Kota Jakarta tahun 2000 yaitu 24,3%, namun lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi tekanan darah tinggi petugas SPBU di Amerika Serikat sekitar tahun 2004 yakni 29,3%. Dan dapat diketahui dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurmaini (2004) ada hubungan yang signifikan antara kadar Pb dalam darah dengan tekanan darah pada polisi lalu lintas di Kota Medan dengan p = 0,01. Berdasarkan hasil survey awal di tiga SPBU yaitu SPBU Sekarpace, SPBU Serengan, dan SPBU Kebakkramat di wilayah Surakarta didapatkan hasil bahwa para pekerja belum menggunakan masker sebagai salah satu cara untuk mengurangi paparan timbal (Pb) yang berasal dari asap kendaran dan premium. Dan berdasarkan hasil wawancara dari dua pekerja disetiap SPBU, pekerja-perkerja tersebut mengeluhkan sering pusing, hilang keseimbangan ketika terlalu lama berdiri, sulit berkonsentrasi dan cepat merasa lelah. Sedangkan berdasarkan data penelitian sebelumnya,hasil penelitian sebagai data sekunder yang diperoleh dari SPBU Kebakramat untuk kadar Pb lingkungan yang diukur adalah 20 ppm, namun untuk SPBU Sekarpace dan SPBU Serengan belum pernah dilakukan pengukuran. Sehingga mengingat tenaga pekerja SPBU memiliki peran yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor, maka kesehatan pekerja SPBU perlu diperhatikan khususnya mengenai kontaminasi kadar timah hitam (Pb) dalam darah terhadap kadar hemoglobin dan tekanan darah. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang dilaksanakan di 3 SPBU di Surakarta yaitu SPBU Sekarpace, SPBU Serengan, dan SPBU 86

3 Kebakkramat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di 3 SPBU di Surakarta pada bagian shift pagi dan siang yang berjumlah 38 orang dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang sudah terkumpul kemudian dianlisis dengan uji korelasi spearman menggunakan program computer SPSS 21. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar timah hitam (Pb) dalam darah dengan Hemoglobin (Hb) dengan tekanan darah. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin responden diperoleh persentase responden laki-laki lebih besar daripada perempuan yaitu 86.7%. Hal tersebut dikarenakan dalam pengambilan teknik sampling menggunakan total sampling, sehingga tidak ada batasan dalam pemilihan jenis kelamin, dan peneliti mengambil semua responden untuk dijadikan responden penelitian. Hal ini sejalan dengan teori dari Purwanto (2012), yang menyatakan bahwa jenis kelamin mempunyai pengaruh penting dalam regulasi tekanan darah. Laki-laki memiliki hormone sex yang lebih tinggi dari perempuan yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan dilihat dari faktor umur pada penelitian ini, dari 30 responden yang diteliti memiliki rata-rata umur 35 tahun dengan umur terendah yaitu 19 tahun dan umur tertinggi yaitu 65 tahun. Semakin tinggi umur seseorang ada kecenderungan semakin tinggi tekanan darahnya. (Purwanto, 2012). Hasil penelitian berdasarkan kebiasaan merokok diperoleh hasil responden yang memiliki kebiasaan merokok sebesar 53.3% dan yang tidak merokok yaitu 46.7%. Merokok mempunyai pengaruh terhadap sistem pembuluh darah yaitu darah jantung akan terlihat dengan adanya denyut jantung yang meningkat. Tekanan darah dan pengerutan otot jantung meningkat dengan akif kebutuhan oksigen meningkat (Purwanto, 2012). Berdasarkan karakteristik status gizi (IMT) dari 30 responden rata-rata tergolong dalam kategori ukuran tubuh normal. Hal ini dikarenakan oleh faktor dari responden yang sudah menerapkan pola makan yang seimbang dan diimbangi dengan olahraga yang teratur. Dalam penelitian ini Pb Lingkungan dari ketiga SPBU yaitu SPBU Sekarpace 0.345µg/Nm3, SPBU Serengan 0.104µg/Nm3, dan SPBU Kebakkramat 0.104µg/Nm3 Batas Pb udara ambien menurut Keputusan. Gubernur Jawa Tengah No. 3 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Provinsi Jawa Tengah yaitu 2 µg/nm3 untuk 24 jam pengukuran. Dari hasil pengukuran masih berada di bawah NAB yang ditentukan. Hal tersebut dikarenakan dari ketiga SPBU tersebut diketahui bahwa dari segi tempat dan banyaknya konsumen yang memiliki peluang terbesar penyumbang timbal yaitu dari SPBU Sekarpace dibandingkan dengan SPBU Serengan dan SPBU Kebakkramat. Hasil penelitian berdasarkan hubungan kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb terlwbih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan didapat salah satu variable penelitian tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji turunan yang diginakan adalah Uji Korelasi Spearman.Uji statistic dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18 dan didapatkan hasil bahwa antara kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb di ke 3 SPBU diperoleh nilai p > 0,05 dan dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb pada pekerja di 3 SPBU. Berdasarkan uji tersebut dapat diketahui pula bahwa tingkat hubungan antar variable sangat rendah dapat dilihat dari nilai koefisien koralasi = 0,240. Berdasarkan karakteristik Responden dengan kadar Hb, dilakukan uji hubungan untuk mengetahui karakteristik responden dengan kadar Hb. Menunjukkan bahwa tidak terdapat karakteristik responden yang berhubungan dengankadar Hb dengan nilai p > 0,05. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Korelasi Spearman yaitu untuk mengetahui hubungan timah hitam (Pb) dalam darah dengan tekanan darah dan Haemoglobin (Hb). Dari nilai uji statistik uji Korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara timah hitam (Pb) dalam darah dengan tekanan darah dengan nilai p value = dan p value = atau p > Sedangkan untuk kekuatan korelasinya adalah r = dan r = dan arah korelasi + (positif) dengan kekuatan korelasi sangat lemah. Hal ini tidak sejalan dengan teori Palar (2004) yang menyatakan bahwa lebih dari 90% logam timah hitam (Pb) yang terserap oleh darah berikatan dengan sel-sel darah merah. Sedangkan Senyawa-senyawa Pb yang terlarut dalam darah akan dibawa oleh darah ke seluruh sistem tubuh. Pada peredarannya, darah akan terus masuk ke glomerulus 87

4 yang merupakan bagian dari ginjal. Untuk pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dalam darah didapatkan 30 responden didapatkan hasil sebanyak 26 responden laki laki memiliki Hb normal yaitu 13 mmhg, 2 responden perempuan memiliki Hb normal yaitu 12 mmhg, dan 2 responden perempuan memiliki Hb kurang dari normal yaitu 12 mmhg yang disebabkan karena pada saat dilakukan pengambilan darah, responden mengalami haid. Berdasarkan hasil uji Korelasi Lambda didapatkan hasil tidak signifikan antara jenis kelamin dan kadar Hb dengan p value >0,05. Pada hasil pengujian laboratorium bisa dilihat bahwa Hb laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan sesuai dengan teori dari Mukono (2002) dan World Health Organisation (2000 ) yang menyebutkan bahwa kadar Hb normal seseorang bervariasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, dan kadar Hb laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan yang disebabkan karena perbedaan hormonitas. Dari beberapa karakteristik dapat dilihat bahwa tidak ada karakteristik responden yang paling signifikan mempengaruhi kadar Hb. Senyawa Pb yang terlarut dalam darah ke sistem ginjal dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran ginjal. Dan menurut teori Palmer dan Williams (2007) ginjal merupakan salah satu sistem pengatur pengontrolan tekanan darah melalui aktivitas sistem reninangiotensin. Di dalam sistem ini terjadi serangkaian peristiwa kimiawi yang kompleks, yang bersamasama mengontrol tekanan darah dengan mengubah keseimbangan garam dalam tubuh. Dalam penelitian ini dikarenakan kemungkinan besar 30 responden masih dalam batasan yang normal dalam paparan terhadap Pb kedalam tubuh dan kadar Pb darah masih tergolong normal tidak melebihi batasan yang ditentukan, sehingga tidak terjadi penyerapan Pb dalam kadar yang berlebih yang dapat merusak ginjal dan mempengaruhi tekanan darahnya. Selain itu hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurmaini (2004), yang menunjukkan sebanyak 87.7% polisi lalu lintas mengalami kadar Pb dalam darah di atas normal dan 80% polisi lalu lintas mengalami tekanan darah di atas normal, secara statistic terdapat hubungan signifikan antara variabel kadar Pb dalam darah dengan tekanan darah, dimana dalam penelitian tersebut pengambilan sampel darah sebanyak 100 ml, namun dalam penelitian ini pengambilan sampel darah hanya 5 ml. Tetapi dalam penelitian ini hasil dari Pb darah yang tergolong normal dan tekanan darah rata-rata tergolong normal dengan systole mmhg dan diastole 80.33mmHg, maka hipotesis dapat diterima. KESIMPULAN Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Pb dalam darah dengan tekanan darah dan kadar hemoglobin(hb) dalam darah pada pekerja SPBU Surakarta. Dari hasil pengukuran didapatkan kadar Pb lingkungan di 3 SPBU masih dibawah NAB yang dipersyaratkan dalam undang-undang. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan untuk Prof. Dr. Hartono dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta atas dukungan dalam penelitian ini serta managemen dan supervisor SPBU Karisedenan Surakarta atas ijin yang telah diberikan DAFTAR PUSTAKA Kawatu A.T.P dan Rorong A.J (2009). Analisis Kadar Timbal Dalam Darah dan Penyakit Hipertensi pada Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Manado. Chem.Prog.Vol. 2, No. 2. Manado. Nurmaini (2004) Hubungan Tekanan darah Dengan Kadar Timbal Pada Polisi Lalu Lintas Di Kota Medan Tahun Proseding Seminar Hasil Penelitian : Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. pp : Palmer dan Williams (2005) Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Penerbit Erlangga. Pertamina (2012) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). - business/hilir/pemasaran-dan-niaga/produk-dan-layanan/produk-konsumen/spbu. (10 Desember 2014) 88

5 Purwanto B ( 2012) Hipertensi (Patogenesis, Kerusakan Target Organ, dan Penatalaksanaan). Surakarta : UNS Press. Suyono J (1993) Deteksi dini penyakit akibat kerja (World Health Organization). Editor : Wijaya. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Caroline Joint National Committee (2003) National High Blood Pressure Education Program, The Seventh Report of the Joint National Committee (JNC-7) on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. NIH Publication. Widowati W (2008) Efek Toksik Logam. Yogyakarta: ANDI. World Health Organization (1997) Environmental Health Criteria 165 Inorganic lead. Geneva: The United Nation Environment Programme, The International Labour Organization and World Health Organization. World Health Organization (2003) International Society of Hypertension Writing Group. World Health Organization-International Society of Hypertension Statement of Management of Hypertension. J Hypertension. 89