FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Disusun oleh : PUJI WAHYUNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN (STKIP PGRI) SUMATERA BARAT PADANG 2017

2 .,f';...i Nama HALAMAN PENGESAHAN JURNAL FAKTOR-FAK'TOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 KECAMATANPANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN :Puji Wahyuni NPM : Program Studi :PendidikanEkonorni Institusi: SekolahTinggiKeguruandanllmuPendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Maret 207'/ DisetujuiOleh: Pembimbing I Pembimbing II Ul4aL- (YolaMalinda, SE.,M.Si) (Syailendra Eka Saputra,SE. MM)

3 3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan Oleh 1 Puji Wahyuni, 2 YolaMalinda, 3 Syailendra Eka Saputra 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research aims to know effect of learning motivation, learning methode, learning media, and school domain toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal. Based on result of analyze data got (1) Learning motivation have significan influence toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal with t calculated (4,054) > t tabel (1,976); (2) Learning methode have significan influence toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal with t calculated (5,487) > t tabel (1,976); (3) Learning media have significan influence toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal with t calculated (5,210) > t tabel (1,976); (4) School domain have significan influence toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal with t calculated (4,510) > t tabel (1,976); (5) learning motivation, learning methode, learning media, and school domain have significan influence toward learning interest of student class X in SMA N 1 Pancung Soal simultaneous, with F calculated (90,652) > F tabel (2,66) Keywords : learning motivation, learning methode, learning media, school domain, and learning interest ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran dan lingkungan sekolah secara parsial dan bersamasama terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Motivasi belajar berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, karena t hitung (4,054) > t tabel (1,976); (2) Metode pembelajaran berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, t hitung (5,487) > t tabel (1,976); (3) Media pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, karena nilai t hitung (5,210) > t tabel (1,976); (4) Lingkungan sekolah berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, karena nilai t hitung (4,510) > t tabel (1,976); (5) Motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah berpengaruh secara simultan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, karena nilai F hitung (90,652) > dari F tabel (2,66). Kata kunci : motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah, dan minat belajar

4 4 PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan petensi sumberdaya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Belajar adalah istilah kunci (key term) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu rumpun ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang ada dipelajari siswa pada tingkat SMK dan SMA. Telah menjadikan salah satu pembelajaran sosial yang mampu mencetak manusia yang memiliki potensi, kemampuan dan keterampilan yang kedepannya akan digunakan untuk kelangsungan hidupnya adalah ekonomi. Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang berasal dari pengamatan fenomena pada kehidupan sehari-hari, yang meliputi cara bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhannya akan barang dan jasa serta masalah yang dihadapi dalam mengusahakan pemenuhan kebutuhan. Keberhasilan pendidikan adalah harapan semua masyarakat dan peserta didik. Tujuan dari pendidikan antara lain adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan rakyat, meningkatkan daya saing bangsa dan mendorong menjadi Negara maju. Kualitas pendidikan yang baik terletak pada sumber daya manusia yang baik pula, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan yang harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki, ini sesuai dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional di Undang-Undang Republik Indonesia No 20, 2003berbunyi : Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potesi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Than Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Dengan adanya undang undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk di usahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terikat secara terpadu untuk mencapai hasil tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan tersebut dari proses pembelajaran akan menunjukkan atau menggambarkan seberapa berhasil proses belajar yang telah terjadi, juga menggambarkan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan angka angka atau nilai. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan dengan baik, maka sangat dibutuhkan peran aktif dari semua pihak yang ada dalam dunia pendidikan, pendidikan tidak akan terlaksana jika ada salah satu pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri. Guru harus menyadari bahwa tidak semua bahan pelajaran menarik perhatian siswa sebagaimana juga tidak semua siswa tertarik perhatiannya terhadap bahan pelajaran yang sama. Karena itu mutlak diperlukan kecakapan guru untuk dapat memberikan motivasi belajar, membangkitkan minat perhatian siswa, terhadap bahan pelajaran yang sedang diajarkannya. Dalam proses belajar minat sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki minat belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Minat adalah gejala yang tertarik pada sesuatu yang

5 5 selanjutnya minat seseorang akan memcerminkan tujuannya. Apabila siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran tertentu dapat dilihat dan diamati partisipasinya dalam menekuni pelajaran tersebut. Minat ini memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya minat maka ia tidak dapat menguasai pelajaran yang diberikan gurunya.sebab tanpa adanya minat yang tinggi, siswa merasa terpaksa dan terbebani dalam kegiatan belajar. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 05 September 2016 yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, diketahui bahwa minat belajar ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Pancung Soal sangat rendah, untuk melihat minat belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pancung Soal, dapat dilihat pada tabel berikut yang menyajikan absensi kehadiran siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun 2016/2017. Tabel 1.1 Absensi Kehadiran Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Pelajaran Semsester Ganjil 2016/2017 Sumber: Tata usaha SMA Negeri 1 Pancung Soal tahun 2016/2017 Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa banyak siswa di SMA Negeri 1 Pancung Soal yang kemamuan belajar pada mata pelajaran ekonomi masih kurang. Hal ini terlihat dari frekuensi siswa yang alfa selama satu semester yang mencapai 795 kali, sakit sebanyak 354 kali, izin sebanyak 465 kali, dan cabut 600 kali. Data tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan siswa tidak hadir mengikuti proses pembelajaran di kelas tanpa berita atau absen. Berdasarkan observasi yang dilakukan juga terlihat bahwa perhatian siswa ketika proses pembelajaran juga kurang. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang mengobrol dengan teman ketika guru menerangkan pembelajaran, sehingga ketika ditanyai oleh guru tentang materi pelajaran yang diterangkan siswa tersebut tidak mengerti. Selain itu, saat proses pembelajaran juga terlihat siswa bergantian keluar masuk kelas. Rendahnya perhatian siswa mengikuti pelajaran Ekonomi bisa jadi dikarenakan ketertarikan sebagian siswa mengikuti proses pembelajaran dengan guru tertentu yang masih kurang. Hal ini terlihat dari tujuh kelas X yang diajar oleh 2 orang guru, terdapat beberapa kelas proses pembelajaranya tidak sekondusif proses pembelajaran pada kelas lain. Saat proses belajar mengajar di kelas yang kurang kondusif tersebut terlihat ada beberapa siswa yang keluar masuk saat pelajaran berlangsung. Minat belajar yang dimilki siswa merupakan suatu variabel yang bisa dipengaruhi berbagai faktor. Menurut Sugihartono, (2007:78) minat belajar siswa secara garis besar bisa dipengaruhi oleh faktor internal atau faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti; faktor fisiologis dan motivasi. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktorfaktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti; kondisi lingkungan sekolah, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah. Peranan motivasi dalam proses pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap kondisi siswa mengikuti proses pembelajaran. Motivasi memiliki berperan penting karena motivasi mempunyai fungsi mendorong timbulnya tingkah laku dan suatu perbuatan, mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menggerakkan tingkah laku (Hamalik, 2011:161). Begitu pula dengan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh minat belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi minat belajar yang diperoleh siswa tersebut. Seorang siswa yang ingin berhasil mengikuti proses pembelajaran akan melakukan berbagai upaya atau usaha yang baik. Salah satu wujud upaya yang dilakukan oleh siswa untuk berhasil dalam proses pembelajarn dapat terlihat dari keaktifan siswa dalam proses belajar. Berikut disajikan

6 6 data keaktifan siswa kelas X SMAN 1 Pancung Soal tahun 2016/2017 saat mengikuti mata pelajaran Ekonomi berdasarkan wawancara dengan guru. Tabel 1.3 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil Tahun Ajara 2016/2017 Tabel 1.2 Keaktifan Siswa Saat Mengikui Proses Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil Tahun Ajara 2016/2017 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi Tahun 2016 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMAN 1 Pancung Soal Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa rata-rata siswa kelas X SMAN 1 Pancung Soal masih kurang aktif saat mengikuti proses pembelajaran. Dimana, rata rata 77,49% siswa tidak aktif bertanya saat pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu, rata-rata jumlah siswa yang aktif bertanya kepada guru ketika proses pemberlajaran juga masih kecil, yaitu hanya sebesar 18,6% dari seluruh siswa. Rendanya keaktifan siswa selama proses pembelajaran mengindikasikan bahwa kurangnya dorongan dan rasa kebutuhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa lebih cenderung menerima penyampaian materi pembelajaran dari guru. Selain keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang kurang, permasalahan lain yang mengindikasikan kurangnya motivasi belajar siswa adalah hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Berikut disajikan data tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Berdasarkan tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata siswa X SMAN 1 Pancung Soal memperoleh hasil belajar yang dikategorikan tidak tuntas dengan persentase sebesar 67,32%. Bahkan pada seluruh kelas X persentase siswa yang tidak tuntas lebih banyak daripada siswa yang hasil belajarnya dikategorikan tuntas. Dapat katakana bahwa rata-rata siswa kelas X X SMAN 1 Pancung belum meperoleh hasil belajar sesuai KKM. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa mengindikasikan bahwa keinginan siswa untuk berhasil mengikuti mata pelajaran Ekonomi masih rendah. Saat proses pembelajaran guru harus memperhatikan bagaimana kondisi motivasi belajar yang ditunjukkan siswa, dengan memperhatikan perilaku siswa saat proses pembelajaran dan meninjau hasil belajar siswa tersebut. Kurangnya komunikasi guru dan siswa umumnya menjadi hal yang menyebabkan rendahnya minta belajar siswa, kegiatan belajar mengajar yang kurang komunikatif menyebabkan siswa lebih cenderung mendengarkan saja dan guru hanya bersifat mengajar saja. Tanpa komunikasi yang baik antara guru dan siswa, maka proses proses pembelajaran menjadi tidak aktif dan siswa kurang berminat Pada kelas X SMA N 1 Pancung mata pembelajaran ekonomi yang diajar oleh dua orang guru, karena guru yang sama maka metode pembelajaran yang digunakan juga sama. Berikut daftar metode-metode

7 7 pembelajaran yang digunakan oleh guru pada rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) Tabel Variasi Penggunaan Metode Pembelajaran Oleh Guru Ekonomi Kelas X SMA N 1 Pancung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 Sumber: RPP guru Mata Pelajara Ekonomi Berdasarkan tabel 1.4 diketahui bahwa penggunaan metode oleh guru masih kurang bervariasi. Metode pembelajaran yang digunakan oleh kedua orang guru masih cenderung sama. Padahal diketahui bahwa karakteristik dari setiap materi pelajaran tidak sama. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik untuk belajar pada materi pembelajaran tertentu. Sejalan dengan rendahnya minat belajar siswa tersebut maka hasil belajar yang dimilikinya pun juga akan menurun. Ginting (2008: 82) mengemukakan bahwa setiap kompetensi memiliki karakteristik yang umum maupun yang spesifik sehingga pembelajaran suatu kompetensi membutuhkan metode tertentu yang mungkin tidak sama dengan kompetensi yang lain. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran oleh guru yaitu cenderung metode ceramah, sehingga siswa sering merasa bosan dan minat belajar siswa menjadi rendah. Faktor lain yang mempengaruhi minat belajar siswa kelas X SMA 1 Negeri Pancung Soal adalah faktor media pembelajaran. Menurut Nirwana (2006:121) media pembelajaran adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. Berikut data media pembelajaran di SMA Negeri 1 Pancung Soal Tabel 1.5 Data Ketersediaan Media Pembelajaran Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Pancung Soal Berdasarkan tabel 1.5 diperoleh data tentang ketersedian media pembelajaran yang masih terbatas disekolah. Selain itu, masih banyak media belajar sekolah yang dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat dipakai lagi dan belum diperbaikai Minimnya ketersedian media pembelajarn juga tidak dapat diantisipasi oleh guru. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat keseringan guru ekonomi masih menggunakan media papan tulis sebagai media utama dalam dalam proses pembelajarannya. Minimnya penggunaan media pembelajaran seperti power point, flipchart, wordchart, dll, dikarenakan kemampuan guru yang kurang dalam membuat media pembelajaran. Di lain sisi, keterbatasan fasilitas seperti proyektor yang dimiliki sekolah juga berdampak pada kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru. Kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru bisa membuat suasana pembelajaran jadi membosankan sehingga siswa jadi jenuh saat belajar. Ada pertimbangan lain yang mempengaruhi faktor minat belajar siswa yaitu faktor lingkungan sekolah, dimana Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, dikatakan formal karena disekolah terlaksana serangkaian kegiatanterencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-mengajar di kelas (Winkel, 2009:28). Dengan demikian, sekolah merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dan masyarakat. Karena di sekolah, siswa akan diajarkan banyak hal dimana nilai, norma, ilmu pengetahuan, pembentukan sikap, perilaku, keterampilan dijunjung tinggi agar dapat dikembangkan dengan baik oleh siswa. Penciptaan lingkungan sekolah yang baik perlu dilakukan agar bisa memberikan proses pemberlajaran yang berguna. Purwanto, (2006:105) keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar dan minat belajar siswa. Lingkungan sekolah selain pendukung kegiatan pembelajaran juga merupaka tempat terjadinya interaksi sosial antar warga sekolah. Lingkungan sekolah yang sering menjadi tempat interaksi sosial siswa biasanya adalah kelas, lapangan, kantin, mushola, dan ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler. Berikut disajikan data

8 8 lingkungan fisik sekolah yang menjadi tempat terjadinya interaksi sosial dan pembelajaran Tabel 1.6 Data Kondisi Fisik Lingkungan Sekolah Sumber: Tata Usaha SMAN 1 Pancung Soal Tahun 2016/2017 Berdasarkan tabel 1.6 diketahui bahwa bangunan fisik sekolah yang menjadi lingkungan temapt terjadinya interaksi sosial dan pembelajaran bagi siswa masih ada yang memiliki kondisi kurang baik atau dengan kondisi yang tidak memadai. Kondisi fisik lingkungan sekolah yang kurang memadai akan menjadi pemicu kebosanan bagi siswa dalam belajar sehingga bisa membuat siswa tkurang berminat dalam belajar. Selain lingkungan fisik yang menjadi tempat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Kondisi hubungan sosial guru dengan siswa dan antar siswa juga akan sangat berengaruh terhadap minat belajar siswa. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa kelas X SMA N 1 Pancung juga memberi gambaran bahwa relasi guru dengan siswa juga kurang. Hal ini dikarenakan pendekatan guru dengan siswa yang masih kurang. Diketahui guru masih jarang memotivasi siswa dalam belajar, mengajarkan siswa membangun perilaku yang baik dalam belajar, serta masih membandingbandingkan siswa yang kurang berprestasi dengan siswa yang beprestasi tinggi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka peneliti tertarik untuk membahas sejumlah faktor yang diduga mempengaruhi minat belajar siswa khusnya pada mata pelajaran ekonomi. Sesuai dengan data yang menunjukkan fenomena peneliti menggunakan motivasi belajar, metode pembelajaran aktif, media pembelajaran dan lingkungan sekolah sebagai variabel secara umum penelitian ini berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono, (2010:10) penelitian deskriptif asosiatif yaitu penelitian yang menerangkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang telah terjadi serta menentukan ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel terikat. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari Tahun Ajaran 2016/2017. populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XSMA N 1 Pancung Soal Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah sebanyak 263 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 156 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban Item peryataan disusun berdasarkan kisi-kisi dari variabel penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat kecendrungan penyebaran pada masingmasing indikator dan untuk melihat secara umum penyebaran pada setiap variabel dalam bentuk penyajian data kedalam tabel distribusi frekuensi. Tujuan umum dari analisis induktif adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing-masing variabel.

9 9 1. Hasil Analisa Deskriptif Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel minat belajar adalah 3,91 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,24% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat dimaknai bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sudah menunjukkan minat yang cukup baik untuk belajar. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel motivasi belajar adalah 3,79 dengan tingkat capaian responden sebesar 75,72% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat dimaknai bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sudah memiliki motivasi yang cukup baik dalam belajar Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel metode pembelajaran adalah 3,95 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,92% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat dimaknai bahwa guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sudah menggunakan metode pembelajarn yang cukup baik. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel media pembelajaran adalah 3,95 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,93% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat dimaknai bahwa guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal sudah menggunakan media pembelajaran yang cukup baik. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel lingkungan sekolah adalah 3,92 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,40% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat dimaknai bahwa SMA Negeri 1 Pancung Soal sudah memiliki lingkungan sekolah yang cukup baik. 2. Hasil Analisa Induktif Setelah dilakukan analisa deskriptif kemudian dilakukan analisa induktif, untuk mengetahui signifikansi pengaruh motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal, baik secara parsial atau simultan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan aumsi klasik. Setelah semua persyaratan analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesisi. Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda No Model Unstandardiz ed Coefficients T Sig. B Std. Error (Constant) Motivasi Belajar Metode Pembelajaran Media Pembelajaran Lingkungan Sekolah Sumber: Olahan Data Primer 2017 Berdasarkan hasil analisi uji hipotesis dieroleh hasil sebagai berikut; 1) Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,160 yang diperoleh dari analisis regresi variabel motivasi belajar terhadap variabel motivasi belajar. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena t hitung sebesar 4,054 lebih besar dari t tabel sebesar 1,976. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila motivasi belajar siswa meningkat sebesar satu satuan, maka minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal akan meningkat sebesar 0,160 satuan. 2) Metode pembelajaran berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,266 yang diperoleh dari analisis regresi variabel kompetensi professional terhadap variabel motivasi belajar. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena t hitung sebesar 5,487 lebih besar dari t tabel sebesar 1,976. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila metode pembelajaran yang digunkan guru meningkat sebesar satu satuan, maka minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal akan meningkat sebesar 0,266 satuan. 3) Media pembelajaran berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,392 yang diperoleh dari analisis

10 10 regresi variabel media pembelajaran terhadap variabel motivasi belajar. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena t hitung sebesar 5,210 lebih besar dari t tabel sebesar 1,976. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila media pembelajaran yang digunkan guru meningkat sebesar satu satuan, maka minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal akan meningkat sebesar 0,392 satuan. 4) Lingkungan sekolah berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,225 yang diperoleh dari analisis regresi variabel lingkungan sekolah terhadap variabel motivasi belajar. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena t hitung sebesar 4,510 lebih besar dari t tabel sebesar 1,976. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat sebesar satu satuan, maka minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal akan meningkat sebesar 0,225 satuan. 5) Motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah berpengaruh secara simultan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Hal ini dikarenakan F hitung (90,652) > dari F tabel (2,66) artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 70,6% minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal dipengaruhi variabel motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah sedangkan sisanya 29,4% dijelas oleh variabel-variabel lain yang ada di luar penelitian. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. 2. Metode pembelajaran berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. 3. Media pembelajaran berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. 4. Lingkungan sekolah berpengaruh kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. 5. Motivasi belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan sekolah berpengaruh secara simultan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancung Soal. Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu: 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan minat belajar siswa guru diharapkan mendorong siswa agar menunjukkan kemauan yang tinggi dalam belajar, dengan cara membuat aturan yang mewajibkan siswa masuk tepat waktu ke kelas dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru. Sedangkan, untuk memotivasi siswa, guru disarankan membuat kegiatan pembelajaran dikelas jadi lebih menarik, dengan mengajak siswa membiasakan diri untuk terbuka dalam mengeluarkan pendapat dan bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan. 2. Bagi guru, disarankan untuk lebih menggunakan media pembelajaran yang cocok dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa, sehingga media pembelajaran yang digunkan bisa memperjelas, menyeragamkan, dan mengefisienkan penyajian materi pelajaran. Selain itu, guru juga lebih variatif dalam menggunkan metode pembelajaran sehinggan bisa mengetahui metode yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil pembelajaran. 3. Kepala sekolah, disarankan kepala sekolah dan guru-guru menyerukan kepada siswa agar lebih membudayakan hubungan yang baik antar sesama siswa dan melarang adanya kebiasaan merendahkan atau meremehkan sesama siswa. Kepala sekolah beserta guru diharapkan mengajak setiap siswa untuksaling berinteraksi dengan baik serta tidak membuat kelompok-kelompok tertentu yang beranggapan kelompoknya lebih baik dari kelompok siswa atau siswa tertentu

11 11 DAFTAR PUSTAKA Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nirwana, D. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Padang: fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono, P. D. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Winkel, W. S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo.

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI PENGARUH KREATIVITAS GURU, PERHATIAN ORANG TUA, FASILITAS SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X DI SMKN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN E_JURNAL Diajukan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study PENGARUH MINAT BELAJAR DISIPLIN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 1 KABUPATEN SOLOK SELATAN, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MINAT BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X PEMASARAN SMK N 4 PADANG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Noflisa Setia Karnela 11090264 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM: PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELAS XII IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KAB. AGAM JURNAL Diajukan

Lebih terperinci

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS GURU, IKLIM SEKOLAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA N 1 PARIANGAN E-JURNAL Oleh : AFIFATUL

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 2 LUBUK BASUNG JURNAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 2 LUBUK BASUNG JURNAL 1 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 2 LUBUK BASUNG JURNAL Disusun oleh : RISNA FAUZIAH NPM : 11090074 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL Oleh : HAYATUL MUSYARAFAH 11090172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 9 PADANG JURNAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 9 PADANG JURNAL PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 9 PADANG JURNAL Disusun oleh : FITRI YULIA NPM : 10090083 PROGRAM

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Disiplin Belajar Siswa, Fasilitas Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 1 Batang Anai JURNAL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG PENGARUH PROFESIONAL GURU, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMAN 4 SOLOK SELATAN JURNAL Oleh : WITRA ZAINAS SALMI 11090166

Lebih terperinci

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI PENGARUH CARA BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 1 SITIUNG KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA E-JURNAL

Lebih terperinci

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia ketertinggalan dari segala aspek kehidupan dan menyelesaikan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN, FASILITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII DI SMA N 12 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, SARANA PRASARANA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG JURNAL

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, SARANA PRASARANA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG JURNAL PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, SARANA PRASARANA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG JURNAL Disusun oleh : ATIKA SRIWAHYUNI 12090236 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN, DISIPLIN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA IPS TERPADU KELAS VII SMP N 27 PADANG Meli Triani 1, Deltri Apriyeni 2, Vivina

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui pendidikan, pembangunan merupakan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh : WIWITRI ELMALIZA

JURNAL. Oleh : WIWITRI ELMALIZA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENJELASKAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMK KARTIKA I.1 PADANG JURNAL Oleh : WIWITRI ELMALIZA

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna mencapai tujuan. Dalam proses rekayasa ini, mengajar memegang peran penting, karena merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan merupakan hal yang memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bagian terpenting dalam kehidupan suatu bangsa yang ingin cepat maju yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup sikap dan

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran berupa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan nyata sehari-hari

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL OLEH AULIA FITRI 11090280 SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:

Lebih terperinci

OLEH ENDANG FIRMANIA NPM

OLEH ENDANG FIRMANIA NPM PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR IKLIM KELAS DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMAN 2 BATANG ANAI JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam

Lebih terperinci

E-JURNAL. Oleh : ERIK NOVRIZAL

E-JURNAL. Oleh : ERIK NOVRIZAL PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU, SIKAP BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KECAMATAN KINALI, KABUPATEN PASAMAN BARAT E-JURNAL Oleh :

Lebih terperinci

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGARUH METODE MENGAJAR GURU,PENGELOLAAN KELAS, FASILITAS DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 RAO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif, konteksual dan komprehensif dalam menjawab sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat serta

Lebih terperinci

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3 Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen dalam Proses Belajar Mengajar, Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan pokok Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945. Untuk

Lebih terperinci

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Marina Tri Handhani Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa dapat dilihat melalui pendidikan, semakin maju pendidikan maka semakin cerah dan terarah juga

Lebih terperinci

JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Disusun oleh : YANA MULYANTI

JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Disusun oleh : YANA MULYANTI Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional Guru, Disiplin Belajar, Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar JURNAL

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DISIPLIN DAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMPN 2 BATANG GASAN KAB PADANG PARIAMAN JURNAL Oleh: Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DI SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut sumber daya manusaia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia guna mewujudkan insane pembangunan yang berbudaya dan bermartabat. Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan maju apabila pendidikannya berkualitas. Bangsa yang memiliki pendidikan yang berkualitas

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, DISIPLIN BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Pasal 3 Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT PENGARUH MINAT BELAJAR, CARA BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 LINTAU Indah 1, Stevani 2, Dina Amaluis 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya, karena pendidikan bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA ARTIKEL/JURNAL HUBUNGAN MINAT BACA SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIISMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH ROBIATUL AINI RRA1109069 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Oleh YULIYANTO A

Oleh YULIYANTO A PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PARTISIPASI DALAM INTERAKSI DUKATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian yang serius dari para siswa, perhatian tersebut berdampak positif sehingga materi ajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim

Lebih terperinci

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( ) ECONOMICA ISSN : 2302-1590 E-ISSN: 2460 190X Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (134-142) PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, EFIKASI DIRI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMA PGRI 4 PADANG JURNAL Oleh: TUTI SEPTIANA NPM.11090062 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci keberhasilan setiap Negara. Negara yang memperhatikan kualitas dan kuantitas pendidikannya akan lebih maju daripada Negara yang kurang memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Lebih terperinci

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih keterampilan. Pendidikan mempunyai fungsi penting untuk perkembangan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah dalam penelitian ini akan menjabarkan permasalahan yang terjadi ditempat yang akan dijadikan sebagai tempat penelitin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Karena melalui pendidikan inilah dapat tercipta generasi yang cerdas, berwawasan,

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 2SAWAHLUNTO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KREATIVITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 PADANG Oleh: Nama : Rivo Genisha Frima

Lebih terperinci

,.,.,,, Oleh ABSTRAK. impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

,.,.,,, Oleh ABSTRAK. impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra. PENGARUH MINAT MENJADI GURU, KEPERCAYAAN DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2011) Oleh,.,.,,,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah

Lebih terperinci

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems. PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI BERPRESTASI, PEMBERIAN PUNISHMENT DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP TAMANSISWA PADANG Azi Humairah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sekolah adalah salah satu wujud dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diberikan sebagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

OLEH : DELVIZA SURYANI

OLEH : DELVIZA SURYANI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI JURNAL OLEH :

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah sedang giat berupaya meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

Keywords: Parent and Child Interpersonal Communication, Professional Teacher Competence, Learning Attitude, Learning Achievement

Keywords: Parent and Child Interpersonal Communication, Professional Teacher Competence, Learning Attitude, Learning Achievement PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA DAN ANAK, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN SIKAP BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI BISNIS MANAJEMEN DI SMKN 1 SIJUNJUNG Melza Ali Fadillah

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci