BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu komponen ekstra effort penerimaan pajak di Indonesia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu komponen ekstra effort penerimaan pajak di Indonesia."

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman saat ini Pajak Pertambahan Nilai menjadi salah satu komponen ekstra effort penerimaan pajak di Indonesia. Didalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Pasal 16C yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 disebutkan bahwa Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaan oleh orang pribadi dan badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain dengan kontruksi bangunan utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batubata atau baja. Batasan dan tata cara pemungutan PPN atas KMS sudah ditetapkan dalam PMK No.163/PMK.03/2012 yang sudah berlaku sejak tanggal 22 Oktober Salah satu perubahan terkait peraturan terbaru dalam pelaksana PPN atas KMS tersebut yaitu adanya perubahan tarif efektifnya dari 40% menjadi 20%, batasan luas bangunan dari 300 m 2 menjadi 200 m 2 dan adanya penyempurnaan dalam enforcement. PMK No.163/PMK.03/2012 tidak diberlakukan untuk pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas semua kegiatan membangun sendiri hanya kegiatan membangun sendiri yang memenuhi persyaratan yang dapat digolongkan dalam pemungutan PPN atas KMS. 1

2 digilib.uns.ac.id 2 Setelah diterbitkannya PMK No.163/PMK.03/2012 maka tarif dan kriteria yang ada dalam PMK No.39/PMK.03/2010 sudah tidak berlaku lagi. Dasar pertimbangan dikenakannya Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri yaitu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membayar kewajiban PPN atas KMS agar tidak terjadi penghindaran pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, untuk memberikan keadilan dan perlakuan yang sama antara pihak yang membeli bangunan dari Pengusaha Real Estate yang akan dikenai PPN sebesar 10% dengan pihak yang melakukan kegiatan membangun sendiri baik itu Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan yang akan dikenai PPN sebesar 20%. Jika seseorang melakukan kegiatan membangun bangunan dengan menggunakan jasa kontraktor (pemborong) yang belum dikukuhkan menjadi PKP dan pihak kontraktor (pemborong) juga tidak memungut PPN atas kegiatan itu, maka seseorang tersebut akan dikenai PPN atas KMS. Upaya pengendalian PPN atas KMS antara lain memalului Ekstensifikasi, yaitu meningkatkan Wajib Pajak baru untuk mendapatkan potensi pajak yang lebih tinggi disetiap tahunnya. Dalam penggalian potensi PPN atas KMS kerjasama dengan Pemerintah Daerah dapat menjadi salah satu langkah sosialisai yang sangat efektif di lingkungan masyarakat. Kerjasama yang telah ada yaitu melalui pemanfaatan data Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diperoleh dari Pemerintah Daerah. Data IMB ini sangat membantu dalam penggalian potensi PPN atas KMS. Dari data IMB dapat diketahui informasi berapa luas bangunan dan siapa Subjek Pajaknya. Sumber data lain dalam pelaksana PPN

3 digilib.uns.ac.id 3 atas KMS adalah penyisiran atau visit (kunjungan lapangan), data hasil pengamatan potensi Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Membangun Sendiri dari Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). Sejalan dengan perkembangan ekonomi booming sektor properti yang merambah sampai ke daerah-daerah dan meningkatnya target penerimaan pajak yang semakin tinggi dari tahun ke tahun membuat PPN atas KMS mendapat perhatian yang lebih. Dengan adanya PMK No.163/PMK.03/2012 di wilayah Surakarta, maka jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan dan penerimaan pendapatan semakin bertambah di setiap tahunnya, seperti: realisasi penerimaan pendapatan PPN atas kegiatan membangun sendiri di wilayah Surakarta pada tahun 2012 prosentase pencapaian target 84% dengan realisasi pendapatanya Rp ,00 sedangkan pada tahun 2013 prosentase pencapaian target 105% dngan raslisasi pendapatannya sebesar Rp ,00. Peningkatan pada tahun 2013 ini salah satunya dipengaruhi oleh implementasi dari enforcement yang sudah berjalan dengan sangat baik, adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pembanyaran PPN atas KMS. Olehkarena itu pada kesempatan ini penulis ingin menggali potensipotensi Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri di wilayah kota Surakarta.

4 digilib.uns.ac.id 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan informasi terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta tersebut dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan pajak. Atas dasar hal tersebut maka permasalahan dalam tugas akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Implementasi peraturan terbaru PMK No.163/PMK.03/2012? 2. Bagaimana potensi KMS dengan adanya PMK No.163/PMK.03/2012 di wilayah Surakarta berdasarkan data IMB? 3. Bagaimana perbandingan pajak yang dipungut sebelum dan sesudah PMK No.163/PMK.03/2012? C. Tujuan Penelitian Penyusunan tugas akhir ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pendeskripsian secara analisis pelaksanaan pemungutan PPN atas kegiatan membangun sendiri, sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi peraturan terbaru PMK No.163/PMK.03/ Untuk mengetahui potensi KMS dengan adanya PMK 163/PMK.03/2012 di wilayah Surakarta berdasarkan data IMB. 3. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pajak yang dipungut sebelum dan sesudah PMK No.163/PMK.03/2012.

5 digilib.uns.ac.id 5 D. Manfaat Penelitian Dari penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi Penulis. Tugas akhir ini bagi penulis bermanfaat untuk memenuhi sebagian persyaratan utama untuk lulus pendidikan Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, untuk memperoleh gelar Ahli Madya serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai peraturan terbaru tentang batasan dan tatacara pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri berdasarkaan Peraturan Menteri Keuangan No.163/PMK.03/2012 serta mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh penulis dalam proses perkuliahan dan selama magang kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. 2. Bagi KPP Pratama Surakarta Sebagai salah satu sumber informasi dan bahan masukan untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dalam meningkatkan penerimaan pajak khususnya Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri. 3. Bagi Pembaca Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai perpajakan dan sebagai sarana pemahaman pentingnya pajak bagi pemerintah dan pembangunan serta dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya mengenai

6 digilib.uns.ac.id 6 batasan dan tatacara pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri di wilayah Surakarta. 4. Bagi Almameter Penulisan tugas akhir ini mampu menambah daftar kepustakaan bagi almamater yang dapat berguna untuk tambahan pengetahuan bagi para pembaca mengenai implementasi PMK No.163/PMK.03/2012 di KPP Pratama Surakarta. E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (Sugiyono, 2010). Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Hal yang dikaji yaitu mengenai penggalian potensi dan realisai PPN melalui kegiatan membangun sendiri di wilayah Surakarta sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 163/PMK.03/2012 tentang batasan dan tatacara Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri. 2. Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah teknik untuk pengumpulan data dalam suatu penelitian yang diperoleh dari sumber pertama dan biasanya belum diolah (Ketut, 2009). Data primer yang digunakan dalam penulisan ini

7 digilib.uns.ac.id 7 diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis dengan Kepala Bagian Ekstensifikasi selama mengikuti kegiatan magang di KPP Pratama Surakarta yaitu data tentang penggalian potensi dan realisasi Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri dan data-data lain yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Tugas akhir ini. b. Data Sekunder Data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari sumber lain (pihak kedua) dan data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah (Ketut, 2009). Data sekunder yang digunakan penulis diperoleh dari KPP Pratama Surakarta. Data ini berupa: 1. Data Ijin Mendirikan Bangunan di Surakarta. 2. Data penyisiran dan Visit PPN atas KMS di KPP Pratama Surakarta. 3. Modul Penerimaan Negara PPN atas KMS di KPP Pratama Surakarta. 3. Teknik Analisis Data a. Deskriptif kualitatif Deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Taylor, 2001). Teknik ini digunakan penulis untuk mengimplementasikan PMK 163/PMK.03/2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

8 digilib.uns.ac.id 8 b. Deskriptif kuantitatif Deskriptif kuantitatif yaitu teknik penelitian dari eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006). Teknik ini digunakan penulis untuk membandingkan teknik yang satu dengan yang lainnya untuk menentukan teknik mana yang lebih menguntungkan didalam penggalian potensi Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri di KPP Pratama Surakarta. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Lapangan (Field Research) Yaitu pengamatan langsung pada objek penelitian dalam pengumpulan data- data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini melalui: 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2009). Penulis mengamati langsung di Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Surakarta untuk mengetahui secara langsung kegiatan yang ada di lapangan. 2. Wawancara Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan yang dilakukan antara 2 pihak yaitu

9 digilib.uns.ac.id 9 pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancara (Arifin dan Amran, 2009). Penulis melakukan penelitian ini dengan wawancara langsung kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta untuk memperoleh data mengenai Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006). Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi di wilayah Surakarta. b. Studi Kepustakaan (library Research) Studi pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dari bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan (Anggoro, 2008). Penulis memanfaatkan buku atau literatur-literatur dari berbagai sumber sebagai penunjang untuk melakukan analisis mengenai Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri di wilayah Surakarta dan berhubungan dengan tema penyusunan tugas akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah dalam APBN tahun 2015 kembali meningkatkan target

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah dalam APBN tahun 2015 kembali meningkatkan target BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam APBN tahun 2015 kembali meningkatkan target penerimaan pajak dari tahun sebelumnya. Target penerimaan pajak pada APBN-P tahun 2014 dipatok sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas-fasilitas umum yang disediakan pemerintah melalui kegiatan. pembangunan yang pendanaannya berasal dari penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas-fasilitas umum yang disediakan pemerintah melalui kegiatan. pembangunan yang pendanaannya berasal dari penerimaan pajak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, penelitian ini mendapatkan hasil berupa: karena Wajib Pajak masih bisa melakukan tawar-menawar untuk

BAB V PENUTUP. sebelumnya, penelitian ini mendapatkan hasil berupa: karena Wajib Pajak masih bisa melakukan tawar-menawar untuk BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penelitian ini mendapatkan hasil berupa: a. Implementasi PMK Nomor 163/PMK.03/2012 yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah kegiatan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pemerintah perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah salah satu wujud kemandirian bangsa dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah salah satu wujud kemandirian bangsa dalam pembiayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah salah satu wujud kemandirian bangsa dalam pembiayaan pembangunan ditengah berbagai permasalahan di berbagai sektor khususnya ekonomi. Pajak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang sebesar-besarnya dilakukan untuk kemakmuran rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang cukup luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu

Lebih terperinci

Oleh : FEBRIANA INDRIANI NIM F

Oleh : FEBRIANA INDRIANI NIM F POTENSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI SETELAH DIKELUARKANNYA PMK NOMOR 163/PMK.03/2012 (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Menteng Dua. wilayah kerja Kelurahan Menteng, Pegangsaan dan Cikini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Menteng Dua. wilayah kerja Kelurahan Menteng, Pegangsaan dan Cikini. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Menteng Dua 1. Lokasi Penelitian KPP Jakarta Menteng Dua beralamat di Wisma Bakri Lt. 1, Jl. H.R. Rasuna Said Kavling B-1 dengan menempati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional mensejahterakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional mensejahterakan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional mensejahterakan masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan pendapatan terbesar yang diterima oleh pemerintah. Dengan adanya penerimaan pajak pemerintah dapat memperluas ruang gerak pendanaan dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sebagai Negara yang berkembang, sebenarnya Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sebagai Negara yang berkembang, sebenarnya Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini bukanlah hal yang asing bahwasanya pajak merupakan sumber utama penghasilan atau penerimaan suatu negara. Indonesia merupakan negara yang juga menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TATA CARA PEMBERIAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK PADA KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN TATA CARA PEMBERIAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK PADA KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN TUGAS AKHIR PERBANDINGAN TATA CARA PEMBERIAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK PADA KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh SISKA AGUSRINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi negara, karena penerimaan dari pajak ini akan digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan semakin besarnya penerimaan negara dari pajak. pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan semakin besarnya penerimaan negara dari pajak. pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju pesat dan tuntutan pembangunan yang semakin kompleks merupakan tantangan yang berat bagi pemerintah. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, hal ini dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang digunakan untuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah memberikan kewenangan kepada. pendapatan dengan menetapkan pendapatan lain-lain yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah memberikan kewenangan kepada. pendapatan dengan menetapkan pendapatan lain-lain yang berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Daerah provinsi, kabupaten atau kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam cara yaitu: a. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan masalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur. 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur. 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur KPP Madya Jakarta Timur, yang beralamat di Gedung MTO Jakarta- Gambir, Lantai 14-15, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian deskriptif, yaitu dengan menggambarkan secara mendalam dari data dokumen yang diperoleh. Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Yusdianto 2004). Pajak secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. (Yusdianto 2004). Pajak secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah pungutan wajib pajak yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum (Yusdianto 2004). Pajak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang tercatat sebagai negara berkembang. Sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan berbagai sektor sangatlah penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat berubah sesuai situasi, kondisi mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan memerlukan biaya untuk menjalankan fungsinya serta melangsungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang cukup luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapan semua pihak. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Indonesia sebagai Negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan disegala sektor, tentunya membutuhkan dana yang cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

SE - 53/PJ/2012 PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2012 TENTANG BATASAN DAN TA

SE - 53/PJ/2012 PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2012 TENTANG BATASAN DAN TA SE - 53/PJ/2012 PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2012 TENTANG BATASAN DAN TA Contributed by Administrator Thursday, 22 November 2012 Pusat Peraturan Pajak Online 22 November 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN PROPOSAL TUGAS AKHIR KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN Halaman Judul PROPOSAL TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENGARUH PERUBAHAN OBJEK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 27 Januari 2016 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 03/PJ/2016 TENTANG PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian, agar penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I

BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta telah ada sejak lama dengan berbagai istilah. Sebelum tahun 1996, KPP Pratama Surakarta berstatus

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang, yang tentunya membutuhkan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengadaan dana merupakan masalah yang penting bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dalam negeri dan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan pemerintahan, maka Pemerintah membutuhkan sarana dan prasana untuk memenuhi dan menyediakan segala kebutuhan masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Permasalahan perpajakan merupakan fenomena yang selalu hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan perubahan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materil maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang pemungutannya didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A. Mengumpulkan dana pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materil maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dewasa ini bangsa di dunia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan menuju kemakmuran, begitu juga halnya dengan bangsa Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia sebagai negara berkembang terus menggalakkan pembangunan di segala bidang kehidupan dengan tujuan mengejar ketertinggalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan suatu kewajiban kenegaraan dan pengabdian serta peran aktif warga negara dan para anggota masyarakat untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Jumlah Kepemilikan NPWP Terdaftar dari Tahun 2011, 2012, dan 2013 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa Semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keperluan negara datur oleh undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan negara datur oleh undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia yang ditandai dengan maraknya kegiatan usaha di seluruh sektor ekonomi membawa dampak positif bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, hal ini dikarenakan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pada era globalisasi seperti sekarang, persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu, Negara Indonesia dengan gencar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Partisipasi masyarakat untuk menunjang roda pemerintahan sangat dominan terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara akan berkembang dan berjalan dengan lancar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara akan berkembang dan berjalan dengan lancar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara akan berkembang dan berjalan dengan lancar jika berbagai sumber daya dikelola dengan baik, serta pendapatan nasional negara tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres merupakan pemecahan dari Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah memanfaatkan dua sumber pokok penerimaan pajak, yaitu sumber dana dari dalam negeri misalnya penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kemampuan bangsa untuk dapat memajukan kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern, Perguruan Tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Esensi dari pada keadilan di bidang perpajakan adalah keseimbangan antara hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan. untuk membiayai pembangunan negara dan juga merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan. untuk membiayai pembangunan negara dan juga merupakan sumber 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Permasalahan perpajakan merupakan fenomena yang selalu hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan perubahan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara Indonesia dan semakin bertambahnya jumlah penduduk bangsa Indonesia maka, harus diiringi dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 11 Th. 1994, Undang-Undang No. 18 Th. 2000, dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 11 Th. 1994, Undang-Undang No. 18 Th. 2000, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu sebesar 10% dari nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Dasar hukum utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah Kegiatan Intrakurikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri agar memberikan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki kontribusi untuk menunjang pembangunan yang sedang dilaksanakan bangsa Indonesia. Ini ditunjukkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, masyarakat membutuhkan suatu hal yang instan, cepat, dan praktis untuk menunjang segala aktifitas yang dijalaninya. Sejalan dengan hal

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BANGUNAN MEMBANGUN SENDIRI DENGAN MEMBANGUN MELALUI JASA KONTRAKTOR ABSTRACT

ANALISIS KOMPARATIF PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BANGUNAN MEMBANGUN SENDIRI DENGAN MEMBANGUN MELALUI JASA KONTRAKTOR ABSTRACT ANALISIS KOMPARATIF PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BANGUNAN MEMBANGUN SENDIRI DENGAN MEMBANGUN MELALUI JASA KONTRAKTOR Oleh : Syafi i ABSTRACT Penelitian ini berjudul analisis komparatif pengenaan

Lebih terperinci

mendasar yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment.

mendasar yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment. 2 mendasar yaitu dari sistem official assessment menjadi sistem self assessment. Dalam sistem self assessment, wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan yang signifikan bagi negara. Hal ini dikarenakan penerimaan pajak merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pencapaian target yang direncanakan oleh pemerintah dalam mensukseskan pembangunan nasional secara merata untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Dewasa ini pajak merupakan suatu hal yang wajib untuk dipahami dengan baik, itu terjadi karena pajak sudah menjadi bagian penting dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang adil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan pembangunan dan kelangsungan jalannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23 Judul : Analisis Pengenaan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh Rumah Sakit X atas Jasa Pengolahan Limbah salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak I Wayan Sutha Naya, SH. Nama : Ni Made Rika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu berupa studi kasus dan studi pustaka. Studi kasus dilakukan pada PT.Limanindo Kawan Sejati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Negara Indonesia terus berkembang dan pembangunan yang dilaksanakan dewasa ini sangat meningkat. Pembangunan dalam suatu negara merupakan usaha mengadakan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 1 Undang-undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung kepada Kantor Wilayah. KPP Sumedang merupakan salah satu Kantor

BAB I PENDAHULUAN. langsung kepada Kantor Wilayah. KPP Sumedang merupakan salah satu Kantor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah unsur pelaksanaan Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah Kantor Wilayah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di berbagai bidang tumbuh dengan pesat khususnya pada pembangunan di bidang ekonomi yang merupakan salah satu aspek penting dalam kemajuan suatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Untuk mendukung digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini terus melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Untuk mendukung pembangunan tersebut, peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul , BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan nasional merupakan salah satu faktor terpenting dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju terwujudnya masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang masih melakukan banyak pembangunan dan perbaikan diberbagai sektor untuk memajukan negara dan bertujuan untuk

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 1 KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PERSEPSI ETIKA ATAS PENGGELAPAN PAJAK DARI SISI KEADILAN PADA WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA BANGKALAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : RATIH RETNO PUSPITASARI NIM : 2013410642

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA MEKANISME PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) PT. FARMAHUSADA MILLENNIA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara besar yang memiliki tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas Akhir Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup masyarakat.dengan demikian, negara diharapkan memiliki penghasilan yang cukup dalam membiayai kepentingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Pancoran Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pancoran dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (PPh OP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PATI

KONTRIBUSI PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (PPh OP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PATI KONTRIBUSI PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (PPh OP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PKLM Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah suatu cara kerja yang langsung dipraktikkan atau dilakukan mahasiswa secara mandiri. yang bertujuan memberikan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa 1. Sedangkan usia produktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peranan pajak sebagai penerimaan dalam suatu negara sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dijelaskan bahwa sistem perpajakan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan penerimaan negara dari devisa yang berasal dari ekspor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. Pembangunan di segala bidang merupakan tanggung jawab pemerintah dan rakyat Indonesia.

Lebih terperinci