BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dimanifestasikan dengan amal sholeh. Apalah jadinya manusia dikala tidak ada tawaz>un atau keseimbangan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maha Suci dan Maha Bijak Allah yang telah memeberikan manusia berbagai macam potensi yang yang menjadi furqo>n atau pembeda dari mahlukmahluk yang lainya. Allah memberikan potensi ruhiy>ah yang dimanifestasikan dengan dzikrullah, fikriy>ah dengan manifestasi fikiran serta jasadiy>ah yang hendaknya dimanifestasikan dengan amal sholeh. Apalah jadinya manusia dikala tidak ada tawaz>un atau keseimbangan antara potensi-potensi yang sangat luar biasa ini. Dikala aspek materi manusia yang lebih ditonjolkan maka manusia tiada bedanya dengan hewan dan berlakulah hukum rimba, dikala aspek materi dan akalpun terpenuhi namun aspek fitroh diabaikan maka dunia ini tiada bedanya sebagai neraka karena amanah-amanah manusia yang diberikan Allah SWT, tidak terlaksana diantaranya adalah beribadah, sebagai kholifah atau penanggung jawab kehidupan di dunia, dan sebagai da'i yang beramarma'ruf nahi munkar. Oleh karena itu, Allah dengan wahyu Nya yang suci nan mulia mempresentasikan model manusia yang dapat menjalani hal itu sebagaimana yang dijalankan oleh tuntunan kita Muhammad Rasulullah saw yaitu kepribadian Ulul Alba>b. Model ini yang seringkali muncul di ayat-ayat alquran, model yang digambarkan sebagai insan yang tidak hanya bergelut pada satu dimensi saja. Namun sebuah model manusia yang paradigmanya akan dirinya dan tuhanya, 1

2 2 dirinya dan rasulnya, dirinya dan agamanya, dirinya dan umat, dirinya dan masyarakat, dirinya dan keluarga, dan dirinya dengan dirinya. Dalam membahas tentang sosok kepribadian Ulul Alba>b maka dalam kajian kitab alquran juga membahas beberapa ayat yang di maksud dengan sosok kepribadian Ulul Alba>b, yakni pada ayat surat Ali Imron yang berbunyi : ٠٩١ إ ن ف ي خ لق ٱلس م و ت و ٱأل رض وٱخت ل ف ٱل يل وٱلن ه ار ل أي ت ل أ و ل ي ب ٱأل لب ٱل ذ ين ي ذك ر ون ٱلل ه ق ي ما و ق ع ودا و ع لى ج ن وب ه م و ي ت ف ك ر ون ف ي خ ل ق ٱلس م و ت و ٱأل ر ض ر ب ن ا م ا خ ل قت ه ذا ب ط ال س بح ن ك ف ق ن ا ع ذاب ٱلن ا ر ٠٩٠ Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):"ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. 1 Sosok ulul alba>b merupakan sosok ideal dalam hal keilmuawannya yang digambarkan oleh Allah melalui beberapa ayat dalam alquran dan juga mendapat pujian dan penghormatan dari Allah yang tepat untuk dijadikan sandaran dan motifasi hambanya untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Bentuk penghargaan tersebut adalah Allah menyebut golongan Ulul Alba>b beberapa kali dalam alquran dan diulang pada periode Makkah dan Madinah. Sembilan diantaranya diturunkan pada periode Makkah yang disebut dengan ayat-ayat Makkiyah dan tujuh lainnya diturunkan pada periode Madinah yang sering disebut dengan ayatayat Madaniyah. Periodisasi dari turunnya ayat-ayat yang berkaitan dengan sosok 1 Kemenag R.I, alquran dan Terjemahannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), 332.

3 3 kepribadian Ulul Alba>b memiliki makna tersendiri dan bentuk perhatian Allah yang lebih atas sosok kepribadian Ulul Alba>b. 2 Dalam sebuah hadis nabi yang menerangkan tentang betapa pentingnya sosok seorang Ulul Alba>b dalam memahami dan menyiarkan agama Islam di muka bumi ini merupakan sebuah kemulyaan yang di mana Allah sendiri yang membalas kebaikan-kebaikan seorang Ulul Alba>b dalam tingkah beribadahnya dalam aspek keilmuwan. Hadis Nabi yang berbunyi : م ن ي ر د اهلل ب ه خ ي ر ا ي ف ق ه ه ف ي الد ي ن Apabila Allah menghendaki kebaikan terhadap seseorang, maka ia akan memahamkan tentang agama terhadap orang tersebut.(hr. Bukhori dan Muslim) 3 Maka ada beberapa kejelasan dalam tafsir Ibnu Kathi>r bahwa Ulul Alb>ab adalah sebutan bagi orang yang memiliki akal pikiran dan yang mempergunakannya secara benar. Akal pikirannya digunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah, baik ayat yang bersifat Qouliy>ah maupun nilai-nilai ajaran yang bersifat kauniy>ah yang bersifat tentang segala kejadian yang terjadi dunia dan alam semesta seperti : pergantian waktu malam dan siang, perputaran planet dan matahari, dan terjadinya hujan. Persoalan-persoalan tersebut menjadi I tibar bagi manusia khususnya bagi orang-orang yang menggunakan akal pikirannya. 4 Term ulul alba>b atau ulil alba>b terulang dalam alquran sebanyak 16 kali. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan kata ulul alba>b antara lain terulang dalam QS al-baqarah [2]: 179, 197, 269; QS Ali Imron [3]: 7, 90; QS al-maidah [5]: 2 Tim penulis, Tarbiyah Ulul Albab, (Malang: UIN-Malang Press, Malang, 2010), Diriwatkan oleh sahabat Muawiah, muttafaqun alaihi. Shahih Bukhari: 71 dan Shahih Muslim: 1037, Mukhlisin Ilyas, Islamisasi Ilmu Pengetahuan, (Bandung : Benang Merah Press, 2011), 22.

4 4 100; QS Yusuf [12]: 111; QS al-ra d [13]: 19; QS Ibrahim [14]: 52; QS Shod [38]: 29, 43; QS al-zumar [39]: 9, 18, 21; QS al-mukmin [40]: 54 dan QS al- T}alaq [65]: 10. Pengulangan tersebut menunjukkan betapa pentingnya ulul alba>b dalam proses pengembangan keilmuan, pemikiran dan pembentukan pribadi yang unggul terutama generasi muda Islam. 5 Ayat yang akan dibahas pada pembahasan tafsir kali ini, hanya sebagian dari ayat-ayat yang memiliki makna tersendiri tentang Ulul Alba>b pada bagian ayat-ayat Ulul Alba>b. Adapun ayat-ayat tersebut adalah surah Ali Imron ayat yang menyatakan hal-hal yang menjadi bahan pelajaran bagi Ulul Al>ba>b dan pelajaran yang diiringi dzikir itu dilakukan dalam setiap keadaan. Terdapat dua kitab tafsir yang akan kita angkat dalam pembahasan ayat ini, pertama kitab tafsir Ibnu Kathi>r yang juga merupakan tasir klasik dan tafsir Fi Dzilalil Qur'an karya Sayyid Qut}ub yang merupakan tafsir kontemporer yang monumental pada abad ke-20. Sedangkan menurut pandangan Imam Ibnu Kathi>r di kitab Tafsir Ibnu Kathi>r Allah menyifati lafadz Ulul Alba>b pada firman Allah: " Yaitu orang-orang yang mengingat Allah ketika berdiri, duduk, dan berbaring, Artinya, mereka tidak henti-hentinya berdzikir dalam setiap kondisi apapun, baik dengan hati maupun lisanya. 6 Dan dengan penjelasan itu dikuatkan dengan hadis nabi yang diriwayatkan dalam S{ah}i>h}ayn (Bukhari-Muslim) ditegaskan dari Imran bin Hishin bahwa Rasululllah SAW, bersabda, "dirikanlah shalat sambil berdiri, jika kamu 5 Jalaludin rahmat, alternatif ceramah-ceramah dikampus, (Bandung: Mizan, 1991), M. Abdul Ghoffar, Terjemah Tafsir Ibnu Kathi>r, Vol.2, (Jakarta : Pustaka Imam Syafi I, 2009), 224.

5 5 tidak mampu, maka sambil duduk, jika kamu tidak mampu, maka sambil berbaring, dan mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi." Yakni, mereka memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukan kepada kebesaran Al-Khali>q, pengetahuan, hikmah, pilihan, dan rahmat-nya. Menurut pandangan Sayyid Qut}ub pada kitab Tafsir Fil Dzilalil Qur an, konteks Ulul Alba>b di dalam alquran surat Ali Imron Ayat menggambarkan secara cermat tahap-tahap gerakan jiwa yang ditumbuhkan oleh tatapan-terhadap pemandangan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang di dalam perasaan Ulul Alba>b. Dan pada saat yang sama merupakan penggambaran yang sangat inspiratif, yang mengalihkan hati kepada metode yang benar dalam berinteraksi dengan alam, dalam 'berbicara' kepadanya dengan bahasanya, dalam penyesuaian dengan fitrah dan hakikatnya, dan dalam menangkap isyarat-isyaratnya. Konteks ini juga menjadikan alam yang terbuka ini sebagai kitab atau sumber pengetahuan bagi manusia mu'min yang bersambung dengan Allah dan dengan apa-apa yang diciptakan Allah. Menggabungkan antara perenungan tentang mahluk ciptaan Allah dan ibadah kepada Nya dengan perenungan (tadabbu>r) tentang penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang, sehingga perenungan ini bernilai ibadah dan menjadikanya sebagai bagian dari manifestasi dzikir. 7 Dapat dipahami menurut pandangan imam Sayyid Qut}ub pada kitab nya tafsir Fil Dzilalil Qur an tentang makna lafadz Ulul Alba>b yaitu : pertama, bahwa perenungan tentang ciptaan Allah, tadabbu>r tentang kitab alam terbuka, 7 Sayyid Qut}ub, Tafsir Fi Dhilalil Quran dibawah naungan alquran jilid 2 (jakarta: Gema Insani Press, 2001), 246.

6 6 pencermatan terhadap tangan Allah yang Maha Pencipta, ketika menggerakan alam ini membuka lembaran-lembaran kitab ini adalah merupakan ibadah yang sejati kepada Allah dan dzikir yang utama kepada Nya. Sekiranya ilmu-ilmu kauniyah yang mempelajari penciptaan alam, hukum-hukum dan undangundangnya, berbagai potensi dan kekayaanya, berbagai rahasia dan perbendaharaanya sekiranya ilmu-ilmu ini dipadu dengan mengingat Pencipta alam ini. Niscaya dengan ilmu-ilmu ini kehidupan akan tegak dan mengarah kepada Allah SWT akan tetapi orientasi matrealistik kafir telah memutus hubungan antara ilmu-ilmu kauniya>h dan hakikat azali nan abadi. Oleh sebab itu, ilmu yang pada hakikatnya merupakan karunia Allah paling indah kepada manusia berubah menjadi laknat yang mengusir manusia dan mengubah kehidupan menjadi neraka jahi>m, menjadi kehidupan yang galau dan terancam, menjadi kekosongan spiritual yang memburu manusia seperti setan tiranik. Kedua, bahwa ayat-ayat Allah di alam ini tidak akan terlihat secara jelas sesuai hakikatnya yang sarat inspirasi, kecuali oleh hati yang senantiasa berdzikir dan beribadah. Dan, bahwa orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk dan berbaring itu saat merenung, adalah orang-orang yang mata hati mereka terbuka untuk melihat berbagai hakikat besar yang terkandung dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. Mereka adalah orang-orang yang melalui hal tersebut terhubungkan dengan Manhaj Illahi yang membawa kepada keselamatan, kebaikan dan kesholihan. Sedangkan orang-orang yang merasa cukup dengan lahiriah kehidupan dunia dan sampai kepada rahasia sebagian kekuatan alam tanpa terhubung dengan Manhaj Ilahi maka mereka

7 7 adalah orang-orang yang mengahancurkan kehidupan dan diri mereka sendiri dengan rahasia-rahasia yang telah mereka capai itu, dan mengubah kehidupan mereka menjadi neraka jahi>m dan kecemasan yang mencekik. Akhirnya mereka mendapatkan murka dan siksa Nya. 8 Dapat kita pahami bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir, akan tetapi sosok Ulul Alba>b yang dimaksud di sini mempunyai peranan penting di dalam kutipan dan penjelasan yang ada di kitab suci alquran Sekalipun bermacam-macam penjelasan Ulul Alba>b di dalam alquran, karena dalam hal ini mufasir dalam menafsirkan dan mempersepsikan sebuah ayat alquran khususnya ayat surat Ali Imron pasti mempunyai metode, pendekatan dan teori masing-masing yang nanti akan membedakan dari mufasir lain namun apabila digabungkan dan dihubungkan satu sama lain penjelasan tersebut akan saling melengkapi dalam merangkai makna dan hakikat Ulul Alba>b. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membahas dan mengangkatnya menjadi sebuah judul skripsi: STUDI PENAFSIRAN SAYYID QUT}UB DAN IBNU KATHI>R TERHADAP LAFADZ ULUL ALBA>B DALAM SURAT ALI-IMRON AYAT B. Identifikasi Masalah Untuk memberi arahan yang jelas dan ketajaman analisa dalam pembahasan, maka perlu adanya pembatasan suatu permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang kritik penafsiran dalam surat Ali Imron ayat Sayyid Quthb, Tafsir Fi Dzilalil Quran dibawah naungan alquran jilid 2, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), 246.

8 8 1. Tentang ayat Surat Ali Imron dalam ilmu alquran menurut mufasir seperti Sayyid Qut}ub dan Ibnu Kathi>r. 2. Makna ayat Surat Ali Imron dalam alquran menurut mufasir seperti Sayyid Qut}ub dan Ibnu Kathi>r. 3. Teori beberapa mufasir seperti Sayyid Qut}ub dan Ibnu Kathi>r terkait ayat ayat Surat Ali Imron. C. Rumusan Masalah Dari kerangka latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, agar lebih jelas dan memudahkan operasional penelitian, maka perlu diformulasikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa Imam Sayyid Qut}ub menafsirkan lafadz Ulul Alba>b pada surat Ali Imron ayat sebagai sosok yang selalu mengingat Allah dengan hati dan fikiran melalui penciptaan Nya di muka bumi? 2. Mengapa Imam Ibnu Kathi>r menafsirkan lafadz Ulul Alba>b pada surat Ali Imron ayat sebagai sosok yang selalu mengingat Allah melalui ibadah kepada Nya? D. Tujuan Penelitian Berangkat dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dalam tulisan ini adalah: 1. Mengetahui penafsiran Imam Sayyid Qut}ub tentang Ulul Alba>b pada surat Ali Imron ayat sebagai sosok yang selalu mengingat Allah dengan hati dan fikiran melalui penciptaan Nya di muka bumi.

9 9 2. Mengetahui penafsiran Imam Ibnu Kathi>r tentang Ulul Alba>b pada surat Ali Imron ayat sebagai sosok yang selalu mengingat Allah melalui ibadah kepada Nya. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan keilmuan dalam bidang tafsir agar penelitian ini benar-benar berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, maka perlu dikemukakan kegunaan dari penelitian ini. Adapun kegunaan tersebut ialah sebagai berikut : 1. Menambah wawasan dalam perkembangan ilmu tafsir yakni khusus pada surat Ali Imron ayat tentang makna Ulul Alba>b. 2. Memberikan kontribusi yang praktis secara terperinci mengenai perbedaan tafsiran dalam memaknai satu pokok pembahasan ayat alquran 3. Melengkapi kaidah-kaidah yang belum pernah ada dalam penelitian sebelumnya tentang pokok pembahasan. F. Kajian Pustaka Dalam penelusuran yang awal bahwa belum menemukan adanya pembahasan yang membahas kritik penafsiran yang terjadi pada masalah ayat ini, hanya ada beberapa ayat ini di bahas dalam konteks lain. 1. Skripsi: Konsep Ulul Alba>b Dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan di Indonesia. Miftachul Ulum ( ) IAIN Wali Songo, Semarang. Dalam skripsi ini lebih banyak membahas bagaimana sosok Ulul Alba>b sesuai dengan keterangan di alquran dan bagaimana

10 10 relevansi dengan tujuan pendidikan di Indonesia, jadi dalam pembahasannya adalah lebih mendeskripsikan korelasi sosok Ulul Alba>b dengan realita pendidikan di Indonesia. 2. Skripsi: Penafsiran lafadz Ulul Alba>b dalam Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Ibnu Kathi>r.(Miftahul Jannah ( ) UIN. Sunan Kalijaga, Yogyakarta.Dalam skripsi ini lebih banyak membahas bagaimana sosok Ulul Alba>b yang sesuai dengan keterangan tafsir al-misbah dan tafsir Ibnu Kathi>r pada ayat-ayat alquran. Dalam karya tulis ini makna Ulul Alba>b dalam alquran di jelaskan secara universal dan menghasilkan kesimpulan baru dari tafsir al-misbah dan tafsir Ibnu Kathi>r. 3. Buku: Kepribadian Ulul Alba>b Mahasiswa Pada Era Globalisasi. Dr. H. Rahmat Aziz, M.Si (UIN MALIKI Press, 2011) Dalam karya tulis ini lebih banyak membahas bagaimana sosok Ulul Alba>b yang dijelaskan dalam alquran yang akan tanamkan pada mahasiswa UIN di Indonesia khususnya UIN Maliki Malang sehingga mampu mencetak mahasiswamahasiswa yang berkarakter Ulul Alba>b sesuai dengan redaksi alquran sehingga mampu memenuhi espektasi masyarakat dan agama. Dengan demikian belum ada yang membahas penafsiran dalam surat Ali Imron ayat yang menerangkan tentang perbedaan studi penafsiran sayyid Qut}ub dan ibnu Kathi>r dalam lafadz Ulul Alba>b. G. Metode Penelitian Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan teknik serta alat-alat tertentu. Harus diketahui bahwa

11 11 jumblah dan jenis metodologi penelitan memang banyak, sebanyak jenis masalah yang dihadapi, tujuan dan situasi penelitian. 9 Kata metode berasal dari bahasa Yunani metho>d>s, yang berarti cara atau jalan. Dalam bahasa Inggris kata ini di tulis dengan metho>d, dan bahasa arab menterjemahkan dengan al-thariqa>h dan al manha>j, dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengadung arti, cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya), 10 sedangkan menurut Poerwadaminta, metode ialah cara kerja yang bersistem untuk memuqadahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu kegiatan. 11 Penelitian ilmiah banyak bergantung pada cara penelitian mengumpulkan fakta. Dalam batas-batas tertentu metode dan rancangan penelitian menentukan validitasi penelitian. 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research). Kepustakaan yakni metode pengumpulan data membaca serta mencatat dan mengelola bahan penelitian tertentu. 12 Dalam penelitian ini data dikumpulkan awalnya di susun, dijelaskan setelah itu dianalisa. 13 Sumber data yang akan dijadikan dalam penelitian ini bersifat kepustakaan, diambil dari dokumen kepustakaan buku-buku, majalah, kitab-kitab dan berbagai literatur lainnya yang sesuai dengan penelitian ini, agar mendapat 9 Djarwono, Petunjuk Umum Penulisan Skripsi (Yogyakarta: BEFE, 1995), Sugiyono, Metode penulisan Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), Ibid., Winarto Surakhmat, Pengantar Penelitian Ilmiyah, Dasar-Dasar Metode Dan Tekhnik, (Bandung : Tarsito, 1982), Ibid., 47.

12 12 data yang konkret serta ada kaitanya dengan masalah di atas meliputi sumber data primer dan sekunder. a. Sumber primer Sumber primer merupakan sumber pokok yang menjadi rujukan utama dalam penelitian. Adapun sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir yakni tafsir Ibnu Kathi>r, tafsir fi Dzilalil Qur an dan masih banyak lagi refrensi buku-buku yang berhubungan dengan judul penulisan karya tulis ini. Dalam penafsiran ini mengunakan beberapa kaidah analisis tafsir yakni dari kaidah kebahasaan mengapa memilih kaidah kebahasaan nya. Aspek ini sangat menentukan dalam menghasilkan sebuah penafsiran antara persamaan ataupun perbedaan, karena dalam surat Ali Imron ayat ini kemungkinan ada perbedaan penafsiran, salah satunya mengunkan bahasa dalam pemaknaanya. Selain itu mengunakan munasabah ayat, karena aspek ini akan saling mengkaitkan dan akan menjadikan atau menghasilkan penafsiran yang berbeda juga. Dan tak lain pula ada kaidah analisis fungsi hadis dalam alquran karena data yang dipilih dari peneliti ada yang pokok penjelasannya berkaitan dan menjadi penguat dari sebuah hadis nabi. b. Sumber sekunder Yaitu sebagai acuan yang terkait langsung dalam pokok permasalahan yakni karya-karya yang berhubungan dengan Ilmu Tafsir Dan alquran karya Abdul Mustaqin dan Wawasan Baru Ilmu Tafsir

13 13 Karya Nasruddin Baidan serta kitab ilmu Tafsir karangan Manna Al Khatan serta kitab tafsir-tafsir lainya. 2. Teknik pengumpulan data Adapun pengumpulan data disini mengunakan library research yakni mencari data dari berbagai macam buku, kitab dan lain-lain. Untuk di klasifikasikan menurut materi yang di bahas. 14 Dengan cara megunakan metode dokumentasi dengan begitu laporan penelitian akan berisi dengan kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Metode dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun data dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis gambar maupun elektroik Teknik analisis data Penelitian ini menguanakan metode deskriptif dan komparatif analitis, metode deskriptif yang mengadakan penyelidikan mengemukakan beberapa data yang diperoleh kemudian menganalisis dan mengklasifikasikan. 16 Dan dianalisis sesuai dengan sub bahasa masing-masing. Selanjutnya dilakukan telaah mendalam atas karya-karya yang memuat objek penelitian dengan mengunakan analisi isi, yakni suatu teknik sistematik utuk menganalisis isi pesan dan mengolahnya dengan tujuan menangkap pesan yang tersirat dari beberapa pertanyaan. Selain itu, analisis isi juga berarti mengkaji bahan dengan tujuan spesifik yang ada dalam benak peneliti. 14 Ibid., 55` 15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), Muhammad, Kepemimpinan Laki Laki Atas Perempuan Dalam Alquan (Studi Komparatif Penafsiran Qurais Shihab Dan Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieq, 2010, Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 16.

14 14 H. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan laporan ini tersusun menjadi empat bagian. Masingmasing bagian akan menjelaskna deskripsi singkat mengenai isi tulisan. Dengan demikian diharapkan dapat mempermudah dalam penyajian dan pembahasan serta pemahaman terhadap apa yang akan di teliti. Berikut merupakan sistematika laporan penelitian : BAB I, yang merupakan pendahuluan dari laporan akan dibahas megenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II, akan di bahas secara fokus tentang kaidah analisis yang digunakan dalam menganalisis lafadz Ulul Alba>b di surat Ali Imran ayat , yakni dari kaidah kebahasaan, kaidah munasabah ayat, dan fungsi hadis dalam tafsir alquran. BAB III, data tentang penafsiran menafsirkan lafad Ulul Alba>b di surat Ali Imron ayat yang di lihat dari dua mufasir yang menafsiri lafadz Ulul Albab dalam tafsir Fi Dzilalil Qur an dan tafsir Ibnu Kathi>r. BAB IV, berisi dengan analisa dari kaidah-kaidah yang digunakan peneliti untuk meneliti data yang diperoleh dari beberapa penafsiran yakni tafsir Fi Dzilalil Qur an dan tafsir Ibnu Kathi>r. BAB V, Merupakan bagian akhir dari laporan penelitian yang berisi penutup, bab ini mengemukakan kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan dalam pokok permasalahan jawaban atas

15 15 pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam pokok permasalahan dan saran-saran.