BAB I PENDAHULUAN. Weishaupt pendiri Illuminati di dalam organisasi tersebut; Karl Marx adalah,
|
|
- Yuliani Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena illuminati sebenarnya sudah ada sejak lama dan semakin berkembang, banyak teori konspirasi yang beredar dan menyebutkan bahwa kelompok atau organisasi rahasia ini berperan besar terhadap apa yang terjadi di dunia ini. Illuminati adalah nama sebuah perkumpulan rahasia, yang didirikan oleh Adam Weishaupt, di Jerman, pada tahun 1776, dengan tujuan untuk mendominasi dunia melalui cara-cara subversif. Keberadaan Illuminati hanyalah salah satu dari beberapa contoh dalam sejarah, para sejarawan mengakui akan adanya konspirasi jahat ini. Sparctus adalah nama kode yang digunakan Adam Weishaupt pendiri Illuminati di dalam organisasi tersebut; Karl Marx adalah, tentu saja, yang disebut Bapak Komunisme ; Trotsky adalah Leon Trotsky, salah satu pimpinan utama dalam Revolusi Komunis di Rusia pada 1917; dan Bela Kun, Rosa Luxembourg, dan Emma Goldman adalah kaum revolusioner. 1 Mereka berkuasa dan memiliki kekayaan besar sehingga mereka ingin mengendalikan semua orang di dunia menuju satu hal yang disebut Tatanan Dunia Baru/New World Order. Illuminati memberikan pilihan bahwa kesuksesan dalam industri musik, entertainment, politik, harus mengikuti perintah kelompok itu. Menjadi alat atau boneka mereka. Mengontrol dan memanipulasi adalah salah satu tujuan dari 1 A. Ralph Epperson, NEW WORLD ORDER: Menguak Rencana Licik Zionis Menuasai Dunia. Ufuk Publishing Home, Jakarta, 2012, hlm
2 2 kelompok ini, salah satu medianya adalah film. Karena film adalah salah satu alat komunikasi yang banyak peminat nya dari berbagai kalangan dan umur. Mereka mengendalikan apa yang kita dengar, apa yang kita baca dan apa yang kita lihat melalui film. Banyak film yang sepertinya di susupi simbol-simbol milik kelompok illuminati, diantaranya simbol-simbol yang terbentuk segitiga dan di atas tengahnya berbentuk mata satu, ambigram yang keistimewaannya adalah jika diputar seratus delapan puluh derajat maka tulisannya pun akan tetap sama tidak berubah, tulisan tersebut terdapat di salah satu film yang mengandung illuminati salah satunya Angel and Demons yang diadaptasi dari novel fiksi ilmiah karya Dan Brown, dan banyak simbol-simbol lainnya. Banyak sekali film yang entah tanpa sengaja atau tidak di sengaja di susupi dengan simbol illuminati, misalnya film Angel and Demons yang di bintangi oleh aktor terkenal Tom Hanks, di dalam film tersebut banyak di gambarkan jelas bahwa illuminati berkembang di dalam gereja Vatikan Romawi, dan memiliki lambang rahasia di balik Gereja Vatikan tersebut. Walaupun hanya sesekali simbol illiuminati tersebut muncul, bahkan terkesan sengaja di munculkan dengan jelas, lalu film The Lord of The Rings yang memunculkan simbol mata satunya melalui Sauron, Film The Davinci Code pun tak luput dari permunculan simbolsimbol illuminati, walaupun dalam film tidak menceritakan tentang illuminati melainkan Proiory of sion dan Opus Dei, tetapi banyak sekali simbol-simbol illuminati yang muncul dalam film tersebut. Film animasi anak-anak pun tidak luput dari invasi simbol-simbol illuminati, misalnya film animasi Monster Inc dan serial animasi Spongebob
3 3 Squarepants hanya sebagian kecil dari contoh film yang di peruntukan untuk anaanak. Hal ini jelas banyak orang yang hidup didesikasikan untuk pemrograman massa melalui media televisi dan film, dan yang dianggap penting adalah pemrograman yang ditujukan kepada anak-anak sementara mereka masih rentan dan dengan mudah mencerna apa yang mereka lihat tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Sebuah film yang berbau illuminati dapat dilihat dari perusahaan yang memproduksi film tersebut, sekilas memang rumah produksi atau production house tersebut terlihat biasa saja, tetapi kalau kita meneliti lebih jauh akan terlihat simbol-simbol pesan yang ada di dalam logo rumah produksi tersebut. Beberapa rumah produksi yang memang terkenal akan karya film yang menyusupi simbolsimbol illuminati antara lain Walt Disney Animation Studios dengan Mickey Mouse, Snow White, Donald Duck. Walt Disney merupakan anggota Freemasonry derajat 33 ( suatu derajat tertinggi yang hanya bisa dicapai oleh tokoh-tokoh Yahudi, dan juga anggota Illuminati ). Di balik seluruh karakter kartun yang diciptakannya yang tersebar di aneka film, buku cerita, dongeng, dan sebagainya; ada agenda tersembunyi Illuminati untuk mempengaruhi (memprogram) pemikiran anak-anak kita. Seluruh produksi Disney mengandung simbol-simbol Masonik, okultisme, dan juga indoktrinasi maupun pengendalian alam pikiran (mind control). Disney sedang mempersiapkan suatu generasi manusia yang sedari kecil telah diracuni pemikirannya agar suatu saat kelak bisa menerima The New World Order (Tatanan Dunia Baru). Mereka juga memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak di seluruh dunia bahwa sihir / ilmu tenung itu sebagai
4 4 sesuatu yang mengasyikkan 2 dan Illumination Entertaiment perusahaan yang memproduksi film Despicable Me dan Despicable Me 2. Anak-anak memang senang dengan sesuatu yang berbau tokoh fiktif dan lucu. Film jenis ini sangat cocok untuk di tonton oleh seluruh anggota keluarga ketika sedang bersantai, bahkan tidak sedikit juga orang dewasa yang menggemari film animasi. Dalam hal ini penulis ingin mengangkat simbol-simbol illuminati yang ada di dalam film animasi Despicable Me. Mengapa Despicable Me? Karena menurut penulis film ini merupakan sebuah film animasi yang di tujukan kepada anak-anak dimana mereka masih sangat rentan dalam pengaruh hal-hal yang ada diluar nalar mereka dengan penanaman konten illuminati sejak dini yang dikemas dalam film animasi anak. Film Despicable Me yang di produksi 2010 dan 2013 ini mempunyai dua sekuel merupakan film animasi yang berisikan tentang Sebuah piramida berhasil dicuri oleh Vector seorang penjahat, Gru yang memiliki obesesi untuk menjadi penjahat nomor satu merasa tertantang untuk sesuatu yang lebih besar. Bersama pasukannya, para Minion dan Dr. Nefario, Gru berencana untuk mencuri bulan. Untuk itu ia butuh bantuan dana dari Bank of Evil, sayangnya bank tidak menyetujui rencananya karena ternyata ia belum memiliki senjata pengecil yang akan digunakan untuk mencuri bulan. Untuk membuktikan bahwa ia mampu, ia mengambil senjata pengecil itu, namun Vector berusaha menggagalkan rencananya dengan mengambil senjata itu darinya dan menyimpannya di rumahnya. Gru yang mencoba mengambil kembali senjata selalu gagal menembus 2 di akses pada tanggal 17 Juni 2015
5 5 pertahanan rumah hingga ia melihat tiga orang anak panti berhasil masuk rumah itu dengan mudah. Gru mengadopsi ketiga anak itu (Margo, Edith, Agnes) dan menggunakan mereka untuk mencuri senjata pengecil dari rumah Vector untuk mencuri bulan. Dengan ini peneliti ingin meneliti makna simbol illuminati yang terus menerus muncul dalam film Despicable Me. Peneliti menganggap bahwa simbol-simbol illuminati yang muncul dalam adegan film Despicable Me memiliki makna-makna dan tujuan satu sama lain. Tentunya semua simbol-simbol ini dapat di telaah dengan bedah semiotika. Secara etimologis istilah semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuati yang lain (Eco, 1979:16). Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipoktarik atau asklepadik dengan perhatiannya pada sistomatologi dan diagnostik inferensial (sinha, dalam Kurniawan, 2001:49). tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api. 3 Semiotika berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda, secara sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya. Berkaitan dengan film yang akan sarat akan simbol dan tanda, maka yang akan menjadi perhatian disini adalah segi semiotikanya, dimana dengan semiotika ini akan sangat membantu peneliti dalam menelaah arti kedalaman suatu bentuk 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media, PT Remaja Rosdakarya, Indonesia, Bandung, Hal. 95
6 6 komunikasi dan mengungkapkan makna yang di dalamnya. Sederhananya semiotika itu adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda yang berada dalam film tentu saja berbeda dengan format tanda yang lain.yang hanya bersifat tekstual atau visual saja. Jalinan tanda dalam film terasa lebih kompleks karena pada waktu yang bersamaan sangat mungkin berbagai tanda muncul sekaligus, seperti visual, audio, dan teks. Begitu pun tanda-tanda yang terdapat dalam film Despicable Me. Di film Despicable Me mengisahkan tentang kondisi Mesir lebih tepatnya ketika para pengunjung datang ke Piramida Giza. Hingga kemudian ada seorang anak kecil yang lepas dari pengawasan kedua orang tuanya dan terjatuh ke arah piramida tersebut. Banyak yang menduga bahwa anak kecil tersebut tidak akan selamat karena jatuh ke piramida yang keras. Namun kemudian terjadi keanehan karena ternyata piramida tersebut hanyalah sebuah balon yang tentu saja tidak membuat anak kecil tersebut menjadi cidera. Hal ini langsung membuat gempar karena itu artinya piramida Giza baru saja dicuri oleh seseorang dan berhasil dipalsukan oleh replikanya yang terbuat dari balon. Kabar tentang hilangnya piramida tersebut kemudian disiarkan oleh banyak saluran televisi. Dan banyak yang menduga bahwa orang yang berhasil melakukan pencurian tersebut adalah penjahat nomor satu di dunia. Ternyata kabar tersebut dilihat oleh Gru, seorang pria yang mendedikasikan hidupnya untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan. Namun ternyata pelaku dari pencurian piramida tersebut bukan dilakukan oleh Gru. Sehingga dia belum pantas mendapatkan predikat sebagai penjahat nomor satu di
7 7 dunia. Hal tersebut semakin diperparah ketika ibu dari Gru menelponnya dan mengatakan bangga karena Gru telah menjadi penjahat nomor satu di dunia. Ibu dari Gru menduga bahwa anaknya lah yang melakukan pencurian piramida tersebut. Hal tersebut semakin membuat Gru jengkel. Ia pun berencana untuk melakukan tindakan kejahatan yang lebih hebat lagi sehingga gelar penjahat nomor satu berhasil ia rebut. Kemudian dia meminta bantuan dari seorang professor dan para minion yang bekerja kepadanya. Dia berencana untuk melakukan pencurian terhebat sepanjang sejarah. Pencurian yang akan membuatnya dikenang sebagai penjahat nomor satu di seluruh dunia. Yaitu dia akan mencuri bulan dengan cara mengecilkannya terlebih dahulu. Gru yakin apabila rencananya berhasil maka seluruh dunia akan melupakan pencurian piramida tersebut dan mengalihkan perhatian kepadanya. Untuk bisa memuluskan hal tersebut, Gru pergi ke bank penjahat untuk meminta peminjaman. Namun pertemuannya dengan penjahat lain yang bernama Vector malah membuat rencananya menjadi Namun pertemuannya dengan penjahat lain yang bernama Vector malah membuat rencananya menjadi berantakan. Kemudian Gru memanfaatkan tiga anak dari panti asuhan untuk bisa mengalahkan Vector. Namun siapa sangka kedekatannya dengan tiga anak tersebut malah menimbulkan sisi lain dari Gru. 4 Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, serta dengan menggunakan pendekatan semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinan De Saussure. 4 di akses pada tanggal 26 Juni 2015
8 8 Menurut Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi Saussure disebut referent. Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan object untuk signifier, bedanya Saussure memaknai objek sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan. Contoh: ketika orang menyebut kata anjing (signifier) dengan nada mengumpat maka hal tersebut merupakan tanda kesialan (signified). Begitulah, menurut Saussure, Signifier dan signified merupakan kesatuan, tak dapat dipisahkan, seperti dua sisi dari sehelai kertas. (Sobur, 2006). Sedikitnya ada lima pandangan Saussure yang kemudian hari menjadi peletak dasar dari suatu strukturalisme Levi-Strauss, yaitu pandangan tentang: 5 1. Signifier and Signified. Yang cukup penting dalam upaya menangkap hal pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda). Menurut Saussure, bahasa merupakan suatu sistem tanda (sign). Susar-suara, baik suara manusia, binatang, atau bunyi-bunyian. Dan hanya bisa dikatakan sebagai bahasa atau berfungsi sebagai bahasa bilaman suara atau bunyi tersebut mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide-ide, pengertian- 5 Ibid. Hal 36-38
9 9 pengertian tertentu. Untuk itu, suara-suara tersebut harus merupakan bagian dari sebuah sistem konvensi, sistem kesepakatan dan merupakan dari sebuah sistem tanda. 2. Form and Content. Istilah form (bentuk) dan content (isi atau materi) ini oleh Gleason di istilahkan dengan expression dan content. Satu berwujud bunyi dan yang lain berwujud idea. Saussure membandingkan form dan content atau subtance itu dengan permainan catur. Dalam permainan catur tersebut, papan dan biji catur itu tidaklah terlalu penting. Karena yang terpenting ialah fungsinya yang dibatasi, aturan-aturan permainanya. Jadi, bahasa berisi sistem nilai, bukan koleksi unsur yang ditentukan oleh materi, tetapi sistem itu ditentukan oleh perbedaannya. 3. Langue and Parole. Saussure dianggap cukup penting oleh Recoeur karena ia-lah yang meletakan dasar atas perbedaan antara langue dan parole sebagai dua pendekatan linguistik yang pada gilirannya nanti dapat menunjang pemikiran Recoeur, khususnya dalam teori wacana. Hal ini pun diakui Roland Barthes yang menyatakan bahwa konsep (dikotomis) langue / parole sangatlah penting dalam pemikiran Saussure dan pasti telah membawa suatu pembaruan besar pada linguistik sebelumnya. Saussure membedakan tiga istilah dalam bahasa Perancis: langage, langue (kaidah bahasa), dan parole (kegiatan pengucapan). 4. Synchronic and Diachronic. Menurut Saussure, linguistikharus memperhatikan sinkronis sebelum menghiraukan diakronis. Apakah yang harus dimaksud dengan kedua istilah tersebut ini? kedua istilah ini berasal
10 10 dari Yunani Khronos (waktu) dan dua awalan syn- dan dia-. Masingmasing berarti bersamaan dan melalui. Yang dimaksud dengan diakronis adalah menelusuri waktu Jadi, studi diakronis atas bahasa tertentu adalah deskripsi tentang perkembangan sejarah melalui waktu. 5. Syntagmatic and Associative. Struktur bahasa yang terakhir diabahas dalam konsepsi dasar Saussure tentang sistem pembedaan di antara tandatanda adalah mengenai syntagmatic dan associative (paradigmatic), atau anatara sintagmatic dan pradigmatik. Hubungan-hubungan ini terdapat pada kata-kata sebagai rangkaian bunyi-bunyi maupun kata-kata konsep. Berdasarkan latar belakang tersebut peniliti memutuskan untuk melakukan kajian lebih dalam tentang film Despicable Me guna memahami pemaknaan illuminati dalam konten film anak Despicable Me dengan menggunakan analisis semiotika. Peneliti mengambil judul penelitian Pemaknaan Illuminati Dalam Konten Film Anak Despicable Me (Analisis Semiotika Ferdinan De Saussure) 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, yang menjadi fokus penelitian ini adalah bagaimana pemaknaan illuminati dalam konten film anak Despicable Me dapat dipahami oleh semua orang?
11 Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, yang menjadi pokok masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana seseorang dapat memaknai konten illuminati dalam film anak Despicable Me. 2. Sejauh mana penonton dapat mengetahui simbol-simbol illuminati yang ada di film tersebut. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pemaknaan secara keseluruhan mengenai illuminati dalam konten film anak Despicable Me dengan mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam film tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan dibahas, maka penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya di bidang kajian semiotika film animasi. Hasil dari penelitian dapat diguna kan sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat.
12 Manfaat Praktis Dalam hal ini penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis bagi peneliti. Peneltian ini dapat menjadi sumber informasi untuk mempelajari bagaimana tanda-tanda illuminati. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada penulis selanjutnya guna membaca makna yang terkandung dalam suatu film.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena illuminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori konspirasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena illuminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori konspirasi yang beredar dan menyebutkan bahwa kelompok atau organisasi rahasia ini berperan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Fenomena iluminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena iluminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori konspirasi yang beredar menyebutkan bahwa organisasi rahasia ini berperan sangat besar terhadap apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma dalam penelitian perjalanan spiritual keimanan tokoh utama
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma dalam penelitian perjalanan spiritual keimanan tokoh utama Mada dalam film Haji Backpacker ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivisme. Teori
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan Tabel 3.1. Data Perancangan. RINCIAN DATA Data Objek Perancangan SIFAT DATA MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN KESIAPAN DATA Primer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Menurut Marvin Harris (dalam Spradley, 2007:5) konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompokkelompok masyarakat tertentu,
Lebih terperinci12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.
semiotika Modul ke: Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan sosial maupun moral kepada khalayak dengan tujuan memberikan informasi, hiburan, dan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai pembangkitan makna (the generation of meaning). Ketika kita berkomunikasi dengan orang
Lebih terperinciSemiotika, Tanda dan Makna
Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang di tayangkan oleh stasiun tv contohnya seperti film. pada luka-luka yang dialami Yesus dalam proses penyaliban.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini minat masyarakat luas terhadap suatu hiburan begitu tinggi, di karenakan kesibukan setiap orang untuk menjalani aktivitas yang padat setiap harinya membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan seharihari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma Konstruktivisme ialah paradigma dimana kebenaran suatu realitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika Barthesian. Definisi metode kualitatif menurut Strauss and
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan paradigma
BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan paradigma kontruktivist sebagai interpretatif menolak obyektifitas. Obyektifitas sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau sarana untuk mereproduksi karya-karya seni pertunjukan lainnya seperti teater. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koentjaraningrat (2004:5-8) menyatakan bahwa kebudayaan itu mempunyai tiga. berpola dari manusia dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koentjaraningrat (2004:5-8) menyatakan bahwa kebudayaan itu mempunyai tiga wujud : a. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esensinya tiap mahkluk hidup ialah berkomunikasi. Dan komunikasi bukan yang hal yang tabu lagi dikehidupan kita, ada berbagai cara tiap-tiap individu untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman, film merupakan salah satu media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, film merupakan salah satu media massa yang sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Film juga merupakan media dimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari Korea Selatan yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Program Larva dirilis Tahun 2011, dan di Indonesia saat ini program Larva ditayangkan RCTI. Program Larva sendiri berasal dari
Lebih terperinciNIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika
Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi
Lebih terperinciSemiotika, Tanda dan Makna
Modul 9 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.3. Saussure: Organisasi Tanda Menurut Saussure, ada dua cara pengoganisasian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jeni s Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam program televisi
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daniel Chandler The shorthest defination is that it is study of sign (definisi
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semiotika Komunikasi Manusia memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya dalam hal berkomunikasi, yaitu kemampuannya menciptakan simbolik. Daniel Chandler
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat suatu fenomena yang terjadi yaitu para pemilik modal berlomba-lomba menginvestasikan modal mereka guna mengincar keuntungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. Untuk mempermudah penelitian, maka objek kajian tersebut akan ditelisik dan dianalisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel
KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk memperkuat dan mengubah kognisi dalam menciptakan sejumlah makna-makna konotatif. Namun bahasa tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selaras dengan berkembangnya media dan teknologi belakangan ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek kehidupan manusia. Berbicara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ 1.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan teknologi komunikasi berlangsung dengan sangat cepat kearah yang lebih maju. Keberlangsungan proses komunikasi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digali sedalam-dalamnya serta tidak mengutamakan jumlah populasi atau sampling.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis akan mengarah pada penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori semiotika. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotik Label Halal sebagai Simbol Komunikasi Dakwah merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, baik itu tanda diluar rumah, dalam rumah, maupun dilingkungan sekitar. Namun manusia tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan mutlak yang dilakukan seluruh umat manusia selama mereka masih hidup di dunia, karena manusia sebagai makhluk sosial perlu saling melakukan
Lebih terperinciTUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN
TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN SISTEM INFORMASI Oleh: GERARDUS PRIMA WELBY (09.12.3687) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM JOGJAKARTA 2011 Animasi Tradisional Pada zaman dahulu kala,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang tertinggi harus diserahkan pada negara kebangsaan (Tim Dosen PKN,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan yang tertinggi harus diserahkan pada negara kebangsaan (Tim Dosen PKN, 2009: 227). Menurut
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya bercerita tentang seekor anjing ras Akita inu asal Jepang yang sangat setia pada tuannya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Dengan melihat tantangan tersebut, Perusahaan dituntut untuk mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang setiap jamannya. Film adalah sebuah produk seni yang memiliki kebebasan dalam berekspresi, juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data dan menganalisis masalah penelitian yaitu mengenai kebebasan intelektual di perpustakaan yang dipertentangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperincidalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi informasi di dunia. Media telah mengubah fungsi menjadi lebih praktis, dinamis dan mengglobal.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya dapat menjangkau seluruh segmen sosial masyarakat. Film tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan bentuk seni kompleks dan media komunikasi unik yang pengaruhnya dapat menjangkau seluruh segmen sosial masyarakat. Film tidak hanya merupakan media hiburan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Jepang dikenal dengan kepercayaan Shintonya. Walaupun ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang dikenal dengan kepercayaan Shintonya. Walaupun ada beberapa aliran kepercayaan dan agama yang berkembang di sana, masyarakat Jepang modern justru cenderung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film selain sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi penciptanya, juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin atau seorang Leader tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat pada umumnya, hal ini disebabkan karena setiap manusia yang diciptakan didunia ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalakan lampu sen bagian kanan yang berarti memberikan isyarat atau tanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seorang wasit meniup peluit, para pemain sepak bola bergegas memulai pertandingan. Perbuatan meniup peluit di sini diartikan sebagai tanda untuk memulai pertandingan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental
Lebih terperinciPEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA
PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek/Subyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah adegan atau content yang dimuat dari video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Membahas mengenai pengertian tentang paradigma, yang dimaksud paradigma penelitian adalah dasar kepercayaan seseorang dalam melakukan penelitian baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini yang lebih popular dengan sebutan globalisasi memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang menjadi sasarannya. Dalam berkomunikasi, orang menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Komunikasi terjadi pada saat seseorang menyampaikan pesan dalam bentuk lambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan kita tanpa disadari. Teknologi yang semakin canggih membuat media komunikasi juga berkembang dengan pesatnya, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Karya sastra adalah sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya haruslah karya sastra dianalisis. Dalam analisis itu karya sastra diuraikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran
Lebih terperinciStrukturalisme (Ferdinand de Saussure) (26 November February 1913)
Strukturalisme (Ferdinand de Saussure) (26 November 1857 22 February 1913) Strukturalisme suatu gerakan pemikiran filsafat yg mempunyai pokok pikiran bhw semua masy & kebudayaan mempunyai suatu struktur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan
Lebih terperinci