PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI OVER CURRENT RELE DIGITAL BERBASIS FUZZY LOGIC Erick Seva 1 *, Ir. Cahayahati, M.T. 1, Ir. Ija Darmana, M.T.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI OVER CURRENT RELE DIGITAL BERBASIS FUZZY LOGIC Erick Seva 1 *, Ir. Cahayahati, M.T. 1, Ir. Ija Darmana, M.T."

Transkripsi

1 PEANCANGAN IEM POEKI OVE CUEN ELE DIGIAL BEBAI FUZZY LOGIC Erick eva 1 *, Ir. Cahayahati, M.. 1, Ir. Ija Darmana, M Jurusan eknik Elektro, Fakultas eknologi Industri Universitas Bung Hatta Erick_seva@yahoo.com ABAK Pada sistem tenaga listrik diperlukan kecepatan, ketepatan dan kemampuan pengaman bekerja apabila terjadi suatu gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan sistem tenaga. sistem proteksi digital adalah sistem proteksi ini terdiri dari hardware dan software. oftware sistem proteksi adalah seperangkat sistem yang dibuat dengan teknik fuzzy logic yang diprogram dan diupload ke dalam hardware mikrocontroller. istem proteksi digital yang dirancang dengan teknik fuzzy logic adalah over current rele digital yang dapat mendeteksi gangguan arus lebih pada sistem 3 phasa. Dalam perancangan alat ini ditujukan untuk memudahkan kerja dari Over Current ele digital apabila terjadi arus gangguan, setiap kenaikan arus yang terjadi pada sistem maka rele akan lebih cepat memerintahkan PM untuk trip dengan membandingkan sesuai waktu settingannya. Arus gangguan akan tetap dieksekusi oleh sistem fuzzy untuk dilakukan pengamanan namun tetap membandingkan tingkat arus ganguan dengan lamanya waktu trip. ingkat arus gangguan berdasarkan arus lebih yang terjadi pada sistem. ujuan dari Penelitian ini yang berhubungan dengan pembuatan alat proteksi digital Over current rele dengan menggunakan fuzzy logic yaitu : Untuk merancang pembuatan alat proteksi digital arus lebih dengan menggunakan fuzzy logic sebagai pengaman gangguan arus lebih pada sistem 3 phasa. Untuk membuat suatu alat sistem proteksi digital yang pada saat terjadi gangguan dapat menampilkan besarnya arus gangguan yang terjadi pada suatu sistem yang terganggu serta menampilkan lamanya waktu trip pada setiap gangguan. Fuzzy logic adalah metode pemecahan masalah dengan beribu-ribu aplikasi dalam pengendali yang tersimpan dan pemrosesan informasi pada suatu system yang tertanam pada microcontroller. ystem fuzzy menyediakan cara sederhana untuk mengambarkan kesimpulan pasti dari informasi yang ambigu atau samar-samar atau kurang tepat. Key words : Over Current ele, AD736, Amega 16, Fuzzy Logic. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada sistem tenaga listrik baik dalam ukuran dan kompleksitasnya membutuhkan relay proteksi yang handal untuk memproteksi peralatanperalatan listrik akibat gangguan. alah satu gangguan yang terjadi adalah gangguan arus lebih, sehingga dapat merusak peralatan. elay proteksi konvensional terdiri dari relay tipe elektromagnetik dan tipe statik. elay tipe elektromagnetik mempunyai beberapa kekurangan seperti penambahan beban untuk trafo ukur, waktu operasi yang lama, permasalahan kontak dan lain-lain. Karena relay type ini dapat mengalami kerusakan dengan cepat keadaan ini dapat membahayakan sistem tenaga listrik. Penggunaaan relay tipe statik dapat memecahkan beberapa permasalahan pada penggunaan relay tipe elektromagnetik. istem digital dapat diaplikasikan sebagai relay proteksi. elay proteksi yang berbasiskan sistem digital mempunyai beberapa keunggulan dari relay tipe konvensional. Diantara keunggulan relay proteksi digital ini adalah respon yang cepat terhadap gangguan, keakuratan terhadap perhitungan, fleksibel serta dapat berkoordinasi dengan baik. Pada saat ini penggunaan sistem digital sebagai relay menggunakan sistem digital yang kompleks. perancangan sistem proteksi arus lebih menggunakan fuzzy logic dimana perancangan ini dilengkapi dengan indikator waktu trip terhadap tingkat tingginya arus gangguan untuk

2 memproteksi gangguan pada sistem dengan tegangan 220 volt dalam bentuk prototype 1.2. ujuan ujuan dari Penelitian pembuatan alat system proteksi digital over current rele digital dengan mengunakan fuzzy logic yaitu : Untuk merancang pembuatan alat proteksi digital arus lebih dengan menggunakan fuzzy logic sebagai pengaman ganguan arus lebih. istem proteksi digital yang dibuat pada perancangan ini adalah sistem yang pada saat terjadi gangguan dapat menampilkan besarnya arus gangguan yang terjadi pada sistem yang terganggu serta menampilkan lamanya waktu trip pada setiap gangguan Batasan Masalah Untuk mencapai tujuan diatas dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dengan ruang lingkup sebagai berikut : - Perancangan rele arus lebih dengan fuzzy logic digunakan untuk mengamankan gangguan arus lebih pada sistem 3 phasa. Untuk pengujian arus lebih pada sistem over current rele digital dengan fuzzy logic dilakukan dengan penambahan beban. - Perancangan rele arus lebih dengan fuzzy logic digunakan pada tegangan 220 Volt AC. - Penampilan waktu trip terhadap arus gangguan yang terjadi pada sistem proteksi sederhana. 2. injauan Pustaka Pada penelitian ini penulis mencari acuan materi buku dan pada riset-riset sebelumnya, seperti yang tercantum dibawah in : 1. Amanah Kurniawati Ir. Juningtyastuti Mochammad Facta,, M Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik Universitas Diponegoro. Dalam jurnalnya menjelaskan tentang evaluasi koordinasi rele proteksi pada feeder distribusi terhadap kemungkinan gangguan symphathetic tripping pada gangguan satu phasa saluran ke tanah. 2. Carwoto, Program tudi eknik Informatika MIK, emarang. Dalam jurnalnya menjelaskan tentang pemilihan fungsi proteksi dan perhitungan setting rele digital mcx-913 untuk proteksi transformator 11,5 kv. rele digital mcx-913 adalah jenis rele static berbasis moicrocontroller untuk keperluan proteksi peralatan system tenaga listrik, kelebihan rele ini antara lain adalah kemampuannya untuk mengoperasikan beberapa fungsi proteksi sekaligus dan menyimpan nilai settingnya. 3. Heru Dibyo Laksono, M. Nasir oni, Jurusan eknik Elektro. Universitas Andalas, Padang. Dalam jurnalnya menjelaskan tentang perancangan dan implementasi relay arus lebih sesaat berbasis microcontroller dimana system digital dapat diaplikasikan sebagai relay proteksi yang berbasiskan system. elay digital memiliki beberapa keunggulan dari relay tipe konvensional. Diantara keunggulan relay proteksi digital ini adalah respon yang cepat terhadap gangguan, keakuratan dalam perhitungan, fleksibel serta dapat berkoordinasi dengan baik. 4. Dani Brami Purwosetyo, Margo Pujiantara, Heri uryoatmojo Jurusan eknik Elektro. urabaya. Dalam jurnalnya menjelaskan tentang koordinasi proteksi rele arus lebih dengan metode fuzzy logic menggunakan plant P KPI (Kaltim Parna Industri). 2

3 3. Metodologi Penelitian Ini Meliputi : 1. Identifikasi masalah gangguan untuk perancangan proteksi arus lebih dengan menggunakan logika fuzzy. 2. Perancangan Hardware meliputi - angkaian Current ransformer - angkaian Pengubah arus ketegangan dengan menggunakan Op-Amp pembanding. - Modul mikrocontroller - erta perancangan konstruksi dan rangkaian pendukung lainnya 3. Perancangan software meliputi : - Perancangan rele arus lebih digital dengan fuzzy logic. 4. Pengujian alat Dalam tahap ini pengujian yang akan dilakukan adalah : 1. Pengujian Pengubah arus ketegangan dengan menggunakan rangkaian Op-Amp pembanding. 2. Pengujian microcontroller dengan menggunakan LCD 3. Pengujian arus hubung singkat 4. Pengambilan Data etelah dilakukan pengujian alat, maka dari hasil pengujian tersebut akan didapatkan data-data yang mana data-data tersebut dapat dijadikan acuan dari setingan awal pada pengujian alat. 5. Analisa Analisa dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari data yang didapat pada hasil pengujian perancangan rele arus lebih dengan logika fuzzy dengan rumus yang digunakan apakah nilai dari hasil pengujian sama atau tidaknya dengan rumus. 6. Penulisan laporan Penulisan laporan berdasarkan pada hasil pengujian sistem yang telah dilakukan pada perancangan alat yang dibuat. 4. Hasil Pengujian dan Analisa Cara pengujian kerja sistim Proteksi Over Current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Pada awal system proteksi over current rele digital dengan mnggunakan fuzzy logic dihidupkan system akan menampilkan pada LCD setting arus yang digunakan, waktu jeda serta menampilkan trip yang terjadi pada PM. Gambar ampilan LCD Pada aat Awal Dihidupkan Pengaturan etting Arus ecara Manual. Gambar Pengaturan setting arus secara manual pada system proteksi over current rele digital 3

4 Apabila ingin mengatur setting arus dan waktu pada system proteksi over current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic secara manual, kita dapat menekan tombol Menu terlebih dahulu kemudian atur setting arus maksimal yang diinginkan. Dengan menekan tombol UP dan setting arus minimal dengan menekan tombol Down maka secara otomatis system proteksi over current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic langsung bekerja menyesuaikan setting arus yang sudah kita atur pada phasa,,. Pengujian yang akan dilakukan pada system proteksi over current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic adalah pengujian arus lebih pada system 3 phasa dimana pada masing-masing pengujian akan ditentukan berapakah besar arus gangguan yang terjadi pada system yang terganggu. Pada setiap pengujian akan dibandingkan lama PM akan trip apabila terjadi arus gangguan. Pengujian yang akan dilakukan pada system proteksi over current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic adalah pengujian arus lebih pada system 3 phasa dimana pada masingmasing pengujian akan ditentukan berapakah besar arus gangguan yang terjadi pada system yang terganggu. Pada setiap pengujian akan dibandingkan lama PM akan trip dengan menggunakan fuzzy logic apabila terjadi arus gangguan. Pada gambar 4.2. dapat dilihat bentuk dari pengujian over current rele digital berbasis fuzzy logic dengan menggunaka beban lampu. Potensial ransformer BEBAN LAMPU N N ele OC Digital N N Gambar 4.2. angkaian Pengujian Ac C P M B E B A N pada gambar pengujian 4.2. beban yang digunakan pada pengujian tersebut adalah beban lampu pijar dan beban lampu L. Dimana masing-masing lampu ang. I/V OC DIGIAL ADC Program Fuzzy Logic memiliki daya yang berbeda-beda, beban lampu pijar memiliki daya 100 watt dan beban lampu L memiliki daya 40 watt. Hasil dari pengujian over current relay digital dengan menggunakan fuzzy logic ini dapat dilihat pada tabel 4.1. sampai dengan tabel 4.4. AMEGA16 Gambar 4.1. angkaian Over current rele digital berbasis fuzzy logic Pada gambar 4.1. merupakan rangkaian pengujian dari sistem proteksi over current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic. 4

5 able 4.1. Pengujian ele Arus Lebih Digital Pada ystem 3 Dengan setting arus 1 Amper No etting Beban Lampu (Watt) Kerja ele Keterangan Arus Waktu Detik 1. 1 A 10 s ele idak 2. 1 A 10 s ele 3. 1 A 10 s ele idak 4. 1 A 10 s ele idak 5. 1 A 10 s ele 6. 1 A 10 s ele 7. 1 A 10 s ele 8. 1 A 10 s ele 9. 1 A 10 s ele A 10 s ele abel 4.2. Pengujian ele Arus Lebih Digital Pada ystem 3 Dengan etting Arus 2 Amper No etting Beban Lampu (Watt) Kerja ele Keterangan Arus Waktu Detik 1. 2 A 10 s ele idak 2. 2 A 10 s ele idak 3. 2 A 10 s ele idak 4. 2 A 10 s ele 5. 2 A 10 s ele 6. 2 A 10 s ele 7. 2 A 10 s ele 8. 2 A 10 s ele 9. 2 A 10 s ele A 10 s ele Arus abel 4.3. Pengujian ele Arus Lebih Digital Pada ystem 3 Dengan setting arus 3 Amper No etting Beban Lampu (Watt) Kerja ele Keterangan Arus Waktu Detik 1. 3 A 10 s ele idak 2. 3 A 10 s ele idak 3. 3 A 10 s ele idak 4. 3 A 10 s ele idak 5. 3 A 10 s ele idak 6. 3 A 10 s ele 7. 3 A 10 s ele 8. 3 A 10 s ele 9. 3 A 10 s ele A 10 s ele Arus Arus abel 4.4. Pengujian ele Arus Lebih Digital Pada ystem 3 Dengan setting arus 4 Amper No etting Beban Lampu (Watt) Kerja ele Keterangan Arus Waktu Detik Arus 1. 4 A 10 s ele idak 2. 4 A 10 s ele idak 3. 4 A 10 s ele idak 4. 4 A 10 s ele idak 5. 4 A 10 s ele idak 6. 4 A 10 s ele idak 7. 4 A 10 s ele idak 8. 4 A 10 s ele idak 9. 4 A 10 s ele idak A 10 s ele Pada table 4.11 s/d table 4.14 dapat dilihat bagaimana prinsip kerja system fuzzy yang mana fuzzy disini berkerja dengan cara membandingkan setiap kenaikan arus dengan setingan waktu. Pada system over current rele digital dengan mengunakan fuzzy logic apabila rele merasakan adanya kenaikan arus pada system melebihi arus settingannya maka rele akan memerintahkan PM untuk trip sesuai dengan kenaikan arus yang terjadi pada system, semakin besar arus yang terjadi pada system yang terganggu, maka waktu PM untuk trip dari system yang terganggu akan semakin cepat. Pada table 4.11 dapat dilihat bahwa pada saat settingan arus 1 amper dan settingan waktu jeda rele 10 detik, apabila rele merasakan arus yang terjadi pada system sebesar 1 Amper maka PM akan memerintahkan rele untuk melepas dalam waktu 1.5 detik, apabila perubahan arus semakin besar 1.4 amper maka rele aka melepas lebih cepat lagi selama waku 0.25 detik. Pada pengujian prinsip kerja fuzzy logic terhadap besarnya arus gangguan dan lamanya waktu trip dilakukan untuk mengetahui perbandingan kenaikan Arus dengan waktu yang dibutuhkan pada PM untuk trip. Data hasil pengujian ini dapat dilihat pada abel 4.11 s/d tabel

6 5. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat istem Proteksi Over Currentt ele Digital Dengan Menggunakan Fuzzy logic ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan mikrocontroler AMega 16 tidak diperlukan lagi komponen atau rangkaian ADC dan rangkaian penguat tegangan dari sensor LM35 karena resolusi ADC AMega 16 adalah 16 bit dan tegangan referensi yang digunakan 5 volt, jadi nilai terkecil yang dapat terbaca mikrocontroler melalui out analog adalah 5,4 mv. 2. Dengan system proteksi over current rele digital dengan fuzzy logic, system dapat memerintah PM untuk memutus tanpa harus menunggu waktu setting rele tersebut terpenuhi. Fuzzy disini bekerja apabila kita berikan setting waktu pada rele adalah 10 detik, fuzzy dapat membandingkan kerja dari system dari 0-10 detik. Jadi furzzy dapat memerintah PM untuk memutus dari 0-10 detik jadi fuzzy bekerja antara range yang diberikan pada system. 3. Kelebihan dari rele proteksi over current digital dengan menggunakan fuzzy logic dengan rele analog adalah pada system fuzzy rele dapat disetting tanpa perlu diberikan penambahan pada system. sedangkan pada analog. Apabila disetting untuk mengukur arus yang lebih besar, maka harus dilakukan penambahan pada system. 4. ystem proteksi over current current rele digital dengan menggunakan fuzzy logic tidak dapat digunakan untuk memproteksi ganguan hubung singkat, karena pada saat pengujian arus hubung singkat, arus yang terjadi jauh lebih besar dan lebih cepat sehingga menyebabkan kerusakan pada system proteksi over current rele dengan mengunakan fuzzy logic. 6. Daftar Pustaka 1. Abdurrahman Ghifari, Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik Universitas Diponegoro, Pengujian Over Current elay. emarang 2. Amanah Kurniawati Ir. Juningtyastuti Mochammad Facta,, M Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik Universitas Diponegoro Evaluasi Koordinasi ele Proteksi Pada Feeder Distribusi erhadap Kemungkinan Gangguan ymphathetic ping Pada Gangguan atu aluran Ke anah. 3. Budi Wirawan, 2010, etting Koordinasi Over Current ele Pada ravo 60 MVA 150/20 kv Dan Penyulang 20 kv. Universitas Mercu Buana, Jakarta. 4. Cahayahati, Mirza Zoni M, Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik Universitas Bung Hatta, Perancangan ele Arus Lebih Dengan Karakteristik Invers Berbasis Microcontroller Atmega Carwoto, Pemilihan Fungsi Proteksi Dan Perhitungan etting ele Digital MCX-913 untuk proteksi transformator 11,5 KV. 6. Heru Dibyo Laksono, M. Nasir oni, Perancangan dan implementasi rrelay arus lebih sesaat berbasis microcontroller. 7. Irfan Affandi, 2009, Analisa etting elay Arus Lebih Dan elay Gangguan anah Pada Penyulang adewa di GI Cawang. Universitas Indonesia komponenkomponen elektronika 9. mikrokontroller Amega16 6

PERANCANGAN ALAT SYSTEM PROTEKSI KETIDAK SEIMBANGAN BEBAN BERBASIS FUZZY LOGIC

PERANCANGAN ALAT SYSTEM PROTEKSI KETIDAK SEIMBANGAN BEBAN BERBASIS FUZZY LOGIC PEANCANGAN ALA YEM POEKI KEIDAK EIMBANGAN BEBAN BEBAI FUZZY LOGIC adi Kurnia*,Ir. Cahayahati, M.. 1, Ir. Ija Darmana, M.. 1 1 Jurusan eknik Elektro, Fakultas eknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail

Lebih terperinci

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RELE ARUS BEBAN LEBIH UNTUK MOTOR LISTRIK TEGANGAN RENDAH BERBASIS MICROCONTROLLER

RANCANG BANGUN RELE ARUS BEBAN LEBIH UNTUK MOTOR LISTRIK TEGANGAN RENDAH BERBASIS MICROCONTROLLER RANCANG BANGUN RELE ARUS BEBAN LEBIH UNTUK MOTOR LISTRIK TEGANGAN RENDAH BERBASIS MICROCONTROLLER Putri Humaira, Budhi Anto, Dian Yayan Sukma Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau KM 12.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem proteksi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) sehingga dapat mencegah/membatasi kerusakan peralatan akibat gangguan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem proteksi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) sehingga dapat mencegah atau membatasi kerusakan peralatan akibat gangguan, dan kelangsungan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI RELAY ARUS LEBIH SESAAT BERBASIS MICROCONTROLLER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI RELAY ARUS LEBIH SESAAT BERBASIS MICROCONTROLLER Laksono, Perancangan dan Implementasi Relay Arus 69 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI RELAY ARUS LEBIH SESAAT BERBASIS MICROCONTROLLER Heru Dibyo Laksono (1), M. Nasir Sonni (2) Abstract: Short-circuit problem

Lebih terperinci

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAAN UNIVERSIAS BRAWIJAA FAKULAS EKNIK JURUSAN EKNIK ELEKRO Jalan M Haryono 167 elp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELIIAN SKRIPSI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Doni Irifan (2210038020) Dosen Pembimbing : Ir. R.Wahyudi. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengaman 2.1.1 Pengertian Pengaman Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. SETTING KOORDINASI OVER CURRENT RELAY PADA TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv

TUGAS AKHIR. SETTING KOORDINASI OVER CURRENT RELAY PADA TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv TUGAS AKHIR SETTING KOORDINASI OVER CURRENT RELAY PADA TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Geler Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian dilakukan apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanan. Pengujian peralatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup pesat. Komputer merupakan perangkat vital dalam kehidupan sehari-hari.

I. PENDAHULUAN. cukup pesat. Komputer merupakan perangkat vital dalam kehidupan sehari-hari. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan Teknologi komputer pada saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komputer merupakan perangkat vital dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan komputer

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proteksi arus lebih sangat dibutuhkan dalam hal untuk menjaga keamanan dari suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan yang

Lebih terperinci

KOORDINASI SISTEM PROTEKSI OCR DAN GFR TRAFO 60 MVA GI 150 KV JAJAR TUGAS AKHIR

KOORDINASI SISTEM PROTEKSI OCR DAN GFR TRAFO 60 MVA GI 150 KV JAJAR TUGAS AKHIR KOORDINASI SISTEM PROTEKSI OCR DAN GFR TRAFO 60 MVA GI 150 KV JAJAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Studi Elektro pada Fakultas

Lebih terperinci

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti . Sensor tegangan Pada tugas akhir ini menggunakan 1 buah sensor tegangan. Sensor tegangan tersebut digunakan untuk mengukur besar tegangan beban pada line. Rangkaian sensor tegangan ini menggunakan resistor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi 1 Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM KENDALI PENGGUNAAN PERALATAN LISTRIK BERBASIS SUARA

PROTOTIPE SISTEM KENDALI PENGGUNAAN PERALATAN LISTRIK BERBASIS SUARA PROTOTIPE SISTEM KENDALI PENGGUNAAN PERALATAN LISTRIK BERBASIS SUARA Eldisyah putra, S.T¹*, Ir. Arnita, M.T.¹, Ir. Ija Darmana, M.T¹ ¹ Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung

Lebih terperinci

KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH DENGAN METODE FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN PLANT PT.KPI (KALTIM PARNA INDUSTRI)

KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH DENGAN METODE FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN PLANT PT.KPI (KALTIM PARNA INDUSTRI) KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS LEBIH DENGAN METODE FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN PLANT PT.KPI (KALTIM PARNA INDUSTRI) Dani Brami Purwosetyo, Margo Pujiantara, Heri Suryoatmojo Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS

Lebih terperinci

Pemodelan Kurva Karakteristik Inverse Non-Standar Pada Rele Arus Lebih Digital Dengan Metode Interpolasi Lagrange

Pemodelan Kurva Karakteristik Inverse Non-Standar Pada Rele Arus Lebih Digital Dengan Metode Interpolasi Lagrange JUNA TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (26) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) A28 Pemodelan Kurva Karakteristik Inverse Non-Standar Pada ele Arus ebih Digital Dengan Metode Interpolasi agrange Nurio Herlambang, Margo

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengantar Pengujian prototipe relai arus lebih dengan waktu tunda tertentu ini berguna untuk mengetahui kinerja dari relai hasil rancangan. Hasil pengujian prototipe relai ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

Analisa Penggunaan Recloser Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti

Analisa Penggunaan Recloser Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti Analisa Penggunaan Recloser Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti Ario Putra*, Firdaus** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina

Lebih terperinci

EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR

EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR Edo Trionovendri (1), Ir. Cahayahati, M.T (2), Ir. Ija Darmana, M.T (3) (1) Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu transformator distribusi. Transformator distribusi berfungsi untuk mengubah tenaga atau daya listrik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap) Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap) Fitrizawati 1, Siswanto Nurhadiyono 2, Nur Efendi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah

Lebih terperinci

APLIKASI RECLOSER SATU FASA BERBASIS ARDUINO UNO DALAM MENCEGAH PEMUTUSAN ALIRAN LISTRIK DALAM INDUSTRI RUMAH TANGGA

APLIKASI RECLOSER SATU FASA BERBASIS ARDUINO UNO DALAM MENCEGAH PEMUTUSAN ALIRAN LISTRIK DALAM INDUSTRI RUMAH TANGGA APLIKASI RECLOSER SATU FASA BERBASIS ARDUINO UNO DALAM MENCEGAH PEMUTUSAN ALIRAN LISTRIK DALAM INDUSTRI RUMAH TANGGA Wiwik Handajadi Jurusan Teknik Elektro, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Praktikum SISTEM PROTEKSI

Praktikum SISTEM PROTEKSI Praktikum SISTEM PROTEKSI RELAY GANGGUAN TANAH Disusu Oleh : KELOMPK 6 1. Febrio Nugrah Alganiy 2. Priyanto Wicaksono 3. Selvia Kurniawanty Herlianto 4. Yopi Andesta POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012 Relay

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS

PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS Edi Putra Harahap 1 *, Ir. Arnita, M.T. 1, Mirza Zoni, S.T, M.T. 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan pertumbuhan kelistrikan di Indonesia, maka PLN berusaha memenuhi pemintaan daya yang meningkat dan memperbaiki Tingkat Mutu Pelayanan. Oleh karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Erick Gustian, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA LOGGER PADA BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR DC

PERANCANGAN DATA LOGGER PADA BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR DC PERANCANGAN DATA LOGGER PADA BELT CONVEYOR MENGGUNAKAN MOTOR DC Muhammad Jasmanda 1 *,Ir. Arnita, M.T. 1, MirzaZoni, S.T, M.T. 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 27 BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 4.1 Umum Sistem proteksi merupakan salah satu komponen penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan yang tujuannya untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN 33 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Adapun garis besar dari metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peralatan proteksi merupakan komponen penting dalam sistim tenaga yang berguna untuk mendeteksi dan mengisolasi adanya gangguan. Skema proteksi yang tepat

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

2014 ANALISIS KOORDINASI SETTING OVER CURRENT RELAY

2014 ANALISIS KOORDINASI SETTING OVER CURRENT RELAY BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alat proteksi pada STL (Sistem Tenaga Listrik) merupakan bagian yang penting di bidang ketenagalistrikan seperti pada PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi 1 Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci :

ABSTRAK Kata Kunci : ABSTRAK Transformator 3 pada GI Pesanggaran mendapat penambahan 4 blok pembangkit dengan daya maksimum sebesar 60 MW daya dari keempat blok pembangkit tersebut digunakan untuk mensuplai beban penyulang

Lebih terperinci

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b. DAFTAR ISI JUDUL SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PERSYARATAN GELAR... iv LEMBAR PENGESAHAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x

Lebih terperinci

Pendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri

Pendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pendekatan Adaptif Multi Agen Untuk Koordinasi Rele Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Industri Hendri Triwidodo, Heri Suryoatmojo, dan Margo Pujiantara Teknik

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

Harifuddin, Pengamanan Arus Lebih Menggunakan Mikrokontroller

Harifuddin, Pengamanan Arus Lebih Menggunakan Mikrokontroller MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009 PENGAMANAN ARUS LEBIH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Harifuddin Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FT UNM Abstrak Proteksi merupakan hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN I. TUJUAN 1. Mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada suatu tempat 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan dari pengukuran

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ

RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ 1 RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ Ardi Bawono Bimo, Hari Santoso, dan Soemarwanto Abstract Automatic Transfer Switch (ATS) merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi merupakan sistem pengaman yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga transmisi tenaga listrik dan generator listrik.

Lebih terperinci

KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP

KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP 11.1.1 Bambang Nugrahadi P *), Juningtyastuti, and Mochammad Facta Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber tegangan atau catu daya penggunaanya sangat luas sekali terutama di laboratorium teknik elektro dan praktikum elektronika analog,sebuah catu daya dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah berupa Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KOORDINASI SETTING RELAY PENGAMAN AKIBAT UPRATING TRANSFORMATOR DI GARDU INDUK GIANYAR

ANALISIS KOORDINASI SETTING RELAY PENGAMAN AKIBAT UPRATING TRANSFORMATOR DI GARDU INDUK GIANYAR E-Journal SEKTRUM Vol. 2, No.2 Juni 2015 ANALISIS KOORDINASI SETTING RELAY ENGAMAN AKIBAT URATING TRANSFORMATOR DI GARDU INDUK GIANYAR I. G. Eko utra, 1 G. D. Arjana, 2 C. G. I. artha. 1,2, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH SETTING RELE PENGAMAN UNTUK MEMINIMALKAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIP PADA PENYULANG BUNISARI - SUWUNG

STUDI PENGARUH SETTING RELE PENGAMAN UNTUK MEMINIMALKAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIP PADA PENYULANG BUNISARI - SUWUNG Teknologi Elektro, Vol. 15, No.2, Juli - Desember 2016 53 STUDI PENGARUH SETTING RELE PENGAMAN UNTUK MEMINIMALKAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIP PADA PENYULANG BUNISARI - SUWUNG I Komang Anom Astana Ady 1,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

EVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK

EVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK EVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK Oleh : I Made Agus Mahardiananta Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Ir. R. Wahyudi Latar Belakang

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

Vol:2 No.2 September 2013 ISSN : PENGEMBANGAN SISTEM PROTEKSI DIGITAL ARUS LEBIH BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENGAMAN PLTMH

Vol:2 No.2 September 2013 ISSN : PENGEMBANGAN SISTEM PROTEKSI DIGITAL ARUS LEBIH BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENGAMAN PLTMH Vol:2 No.2 September 213 ISSN :232-2949 PENGEMBANGAN SISTEM PROTEKSI DIGITAL ARUS LEBIH BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENGAMAN PLTMH 1) Cahayahati, 2) Syafii, 1) Ija Darmana, 3) Zulwisli 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM Oleh: Dimaz Putra Ramadhan 2210 038 009 Dosen Pembimbing : 1. IGN Satriyadi H, ST., MT. 2. Ir. Josaphat Pramudijanto,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALA Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik serta tepat

Lebih terperinci

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008 40 MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008 Riana TM, Estimasi Lokasi Hubung Singkat Berdasarkan Tegangan dan Arus ESTIMASI LOKASI HUBUNG SINGKAT BERDASARKAN TEGANGAN DAN ARUS Riana T. M Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODA SIMULASI

BAB III METODA SIMULASI 2 BAB III METODA SIMULASI 3.1 Metoda Pengujian Karakteristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 3.1.1 Tujuan 1. Mengetahui cara menggunakan perangkat current injector. 2. Mengetahui cara setting rele MCGG 52. 3.

Lebih terperinci

Perancangan dan Integrasi Sistem

Perancangan dan Integrasi Sistem Perancangan dan Integrasi Sistem Perancangan Detail: - Pengujian Sistem Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Perancangan dan

Lebih terperinci

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Said Abubakar, Muhammad Kamal Hamid Staf Pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh Utara Abstrak Relay woodward tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan penggunaan komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan penggunaan komponen 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan penggunaan komponen elektronika daya baik sebagai beban maupun sebagai alat kontrol yang mengakibatkan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current Relay) dan Recloser yang dipasang pada gardu induk atau

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Hasil dan analisa dari proyek ini adalah sebuah perancangan sistem kontrol suhu berbasis mikrokontroler ATMega32 yang digunakan sebagai pengontrol suhu di inkubator penetasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

EVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM

EVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM EVALUASI GROUND FAULT RELAY AKIBAT PERUBAHAN SISTEM PENTANAHAN DI KALTIM 1 PT. PUPUK KALTIM TUGAS AKHIR - TE 091399 Oleh : Istiqomah NRP 2206 100 013 Dosen Pembimbing : Ir. R. Wahyudi Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan BAB III PERANCANGAN SISEM Dalam tugas akhir ini hal yang dilakukan adalah membuat alat untuk menghitung secara digital penggunaan listrik atau jumlah konsumsi arus listrik pelanggan. Untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci