Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Melalui Program PKM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Melalui Program PKM"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Tjahjani, I. K., Hatta, M., & Wahyudi, A. (2017). Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Melalui Program PKM. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Melalui Program PKM I. K. Tjahjani (1), Mochammad Hatta (2), Agung Wahyudi (3) (1),(2), (3) Prodi Teknik Industri ) Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya Jl. Mayjend. Sungkono No. 106 Surabaya, Telp. (031) , (1) Idakusnawati43@gmail.com, (2) hattahattahatta@gmail.com, (3) agungwyudi@gmail.com ABSTRAK Mitra pada program PKM ini adalah Bapak M. Zainal Arif pemilik UKM Batik Amri Jaya dan Ibu Ratna Tuty Mufida pemilik UKM Batik Namiroh, berlokasi di Kampoeng Batik Jetis yang merupakan sentra industri seni dan kerajinan di desa Sidoklumpuk Jetis, kelurahan Lemah Putro kecamatan Sidoarjo, kabupaten Sidoarjo. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra adalah ; 1). Bidang produksi terkait dengan penggunaan beberapa peralatan dalam proses pembatikan yang tidak ergonomis dan 2). Bidang manajemen ; a). Manajemen administrasi produk harian, b). Katalog produk berciri khas Kampoeng Jetis, c). Penjualan dan d). Pengawasan hasil produksi. Solusi yang ditawarkan di bidang produksi dengan melakukan inovasi terhadap beberapa peralatan yang digunakan dalam proses pembatikan dengan menerapkan konsep ergonomi; a. Meja pengeblat pola yang ergonomis, b. Kursi pembatik, c. Kompor LPG modifikasi dan saringan lilin. Sedangkan pada bidang manajemen, mengadakan pelatihan, pendampingan, pembuatan katalog dan pemasaran e-commerce. Pendekatan yang dilakukan adalah membentuk program kerja sama berkelanjutan antara mitra dan tim PKM, untuk menciptakan suasana kekeluargaan di antara keduanya, memahami permasalahan yang dialami mitra merupakan masalah bersama, sehingga penyelesaian dilakukan sesuai dengan porsi dan tingkat tanggung jawabnya. Harapan setelah berlangsungnya kegiatan PKM ini adalah semua pihak akan mendapat manfaat sesuai dengan yang diharapkan : 1). Peningkatan produktivitas setelah diterapkannya inovasi beberapa peralatan membatik, 2). Terwujudnya manajemen usaha yang efektif, efisien dan kompetitif, 3). Peningkatan pengetahuan dan wawasan pembatik, 4). Peningkatan omzet penjualan, dan 5). Peningkatan daya saing sehingga tercapai pengrajin yang mandiri dan mampu menyumbang kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Kata kunci Inovasi Peralatan, Kesejahteraan, Produksi, Manajemen, dan Mandiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik tulis merupakan salah satu dari 17 produk unggulan di sentra industri seni dan kerajinan selain sentra industri makanan laut (6 produk) serta sentra makanan dan minuman (7 produk) yang dimiliki oleh kabupaten Sidoarjo. Sentra batik tulis lain yang pernah dimiliki adalah di Kedungcangkring kecamatan Jabon, Sekardangan kecamatan Sidoarjo dan Kenongo kecamatan Tulangan (Anshori dkk, 2011). Tapi, semuanya tidak bertahan lama, karena produsen tidak bisa menghasilkan batik sesuai permintaan pembeli ( jatim.com, 2011). Kampoeng Batik Jetis adalah nama suatu kawasan industri kecil batik tulis.yang berlokasi di desa Jetis Kelurahan Lemah Putro, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo dan telah diresmikan oleh Bupati Sidoarjo Win Hendrarso pada 3 Mei 2008, ditandai dengan didirikannya sebuah gapura yang dilengkapi dengan kombinasi beberapa gambar batik tulis Jetis ( Yang kemudian berkembang menjadi koperasi sejak 31 Desember 2008, dan bertahan hingga kini dengan beberapa showroom untuk menampung kreasi batik para pengrajin (Anshori, 2011). B-298

2 Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis Dan Kesejahteraan Masyrakat Sekitar melalui Program PKM Meski batik tulis telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2 Oktober 2009 (Setiadi, 2013), sehingga berpotensi sebagai penyangga perekonomian rakyat. Pengakuan tersebut tidak permanen sifatnya dan akan berakhir, jika kita sebagai pewaris tradisi seni kriya batik, tidak mampu merawat keberadaannya dan menjaga kelestariannya (Pradito et.al, 2010). Ironisnya, saat ini Indonesia sebagai negara asal batik malah sedang menghadapi berbagai persoalan serius ( 2012). Sebagaimana permasalahan yang dihadapi oleh ke dua mitra PKM ini yaitu Bapak M. Zainal Arif pemilik UKM Batik Amri Jaya dan Ibu Ratna Tuty Mufida pemilik UKM Batik Namiroh yaitu; 1). Bidang produksi terkait dengan penggunaan beberapa peralatan dalam proses pembatikan yang tidak ergonomis dan 2). Bidang manajemen ; a). Manajemen administrasi produk harian, b). Katalog produk berciri khas Kampoeng Jetis, c). Penjualan dan d). Pengawasan hasil produksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar mereka dapat meningkatkan kemandiriannya sebagai pengrajin batik tulis di Kampoeng Jetis dan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Tabel 1 Permasalahan Yang Dihadapi dan Dampaknya B-299

3 Tjahjani, Hatta, Wahyudi Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1). Peningkatan produktivitas setelah diterapkannya inovasi beberapa peralatan membatik, 2). Terwujudnya manajemen usaha yang efektif, efisien dan kompetitif, 3). Peningkatan pengetahuan dan wawasan pembatik, 4). Peningkatan omzet penjualan, dan 5). Peningkatan daya saing. Yang kesemuanya itu bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan kemandirian mitra. Beberapa penelitian terdahulu yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang dijelaskan pada tabel berikut ini Tabel 2. Review Penelitian Terdahulu No. Nama Penulis Tahun Judul Hasil Penelitian 1. Krismawan, Henri 2011 Strategi Pengembangan Kerajinan Batik Tulis Sebagai Produk Unggulan Daerah (PUD) di Kabupaten Bantul Konsep, strategi dan program pengembangan batik tulis sebagai produk unggulan daerah (PUD) di Kabupaten Bantul dilakukan dengan : a). Peningkatan alokasi anggaran, b). Peningkatan kapasitas SDM, c). Pemanfaatan pewarna alami sebagai bahan baku, d). Pembuatan desain yang lebih inovatif dan disukai 2. Alfiana, Risah 2011 Pemberdayaan Pengusaha Batik Tulis di Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo 3. Riyanto, O.A.W, Riyadi, S, Kesumawatie, M.I 2014 IbM. Usaha Kampung Batik Jetis di Kecamatan Sidoarjo 4. Suhartini 2016 Peningkatan Produktivitas Pada UKM Melalui Iptek Bagi Masyarakat pasar, serta e). Regenerasi pengrajin batik tulis. Pelatihan manajemen pengelolaan keuangan berupa pembukuan sederhana agar mampu mengukur keuntungan yang diperoleh serta penyediaan sarana untuk pengembangan hasil produksi berupa stan saat pameran dan akses pemasaran dalam bentuk promosi. Ditemukan masalah pada : 1). Manajemen Usaha, meliputi ; Pemasaran terbatas, Branding fisik kampung batik Jetis belum optimal, Laporan administrasi keuangan usaha masih seadanya, dan Peningkatan pengetahuan SDM dan 2). Produksi terkait dengan limbah produksi yang belum dikelola dengan baik dan Pemborosan lilin dan pewarna yang banyak tercecer di lantai Pada bidang proses produksi, dengan pelatihan membuat lilin (malam), peningkatan ketrampilan SDM, pengadaan alat proses batik dan penataan fasilitas lantai paving pada proses batik dan mencarikan solusi untuk pengadaan solar. Pada bidang lingkungan, dengan pelatihan mendaur ulang limbah dan membuat penyaringan limbah cair. Di bidang pemasaran, dengan pelatihan membuat website, brosur, kartu member, dan mengikuti pameran. II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan adalah dengan inovasi beberapa peralatan membatik serta pelatihan dan pendampingan pada pengrajin batik tulis di Kampoeng Batik Jetis Kabupaten Sidoarjo. B-300

4 Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis Dan Kesejahteraan Masyrakat Sekitar melalui Program PKM Gambar 1. Metode Penelitian B-301

5 Tjahjani, Hatta, Wahyudi III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang ada, maka berikut ini adalah solusi yang ditawarkan bagi pengrajin Kampoeng Batik Jetis agar dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Tabel 3. Prioritas Permasalahan, Solusi dan Hasil Solusi Prioritas Permasalahan Solusi Hasil Solusi Tidak ergonomisnya meja pengeblat pola yang terbuat dari kaca persegi terbingkai kayu (seperti meja gambar arsitek) dengan penyangga dari kayu permanen (tidak dapat diatur naik/ turunnya) sehingga tidak sesuai dengan tinggi badan pengguna lain Kurang nyamannya kursi mbatik yang tanpa sandaran dan tanpa bantalan, terbuat dari plastik dengan 4 kaki dan konstruksi agak rapuh Terlalu rendahnya posisi kompor LPG satu mata dengan tabung ukuran 3 kg dan wajan kecil tanpa saringan untuk melelehkan lilin (malam) Masih sederhananya manajemen administrasi harian, belum terinci dan hanya dapat dipahami oleh pemilik usaha (pengrajin) Belum adanya katalog produk berciri khas Kampung Jetis Penjualan masih konvensional dan belum maksimalnya penggunaan teknologi informasi sebagai sarana promosi Belum optimalnya fungsi pengawasan hasil produksi, karena proses pengerjaan batik tulis lebih banyak dilakukan di luar workshop oleh tenaga borongan sehingga sulit untuk berkoordinasi terkait dengan motif yang dipesan konsumen yang akhirnya bisa menghambat produktivitas dan daya saing yang dimiliki. Merancang meja pengeblat pola yang ergonomis dari kaca dan kerangka besi yang dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan tinggi tubuh pengguna lain. Merancang kursi duduk yg nyaman dari kayu dg sandaran punggung dan bantalan duduk yang telah disesuaikan dengan postur tubuh Mendesain ulang : - Kompor berbahan bakar minyak dimodifikasi dg LPG - Saringan lilin dari kaleng roti bekas yang diberi kasa berlubang kecil di bagian bawahnya agar lilin yang meleleh tidak tercampur kotoran yang akan menyumbat canting Implementasi laporan harian berdasarkan aktivitas produksi Pembuatan katalog berciri khas Kampung Jetis yang dapat membedakannya dari produk lain yang sejenis Pemasaran e-commerce untuk mempermudah transaksi, meningkatkan penjualan dan memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen Pelatihan dan pendampingan optimalisasi pengawasan produksi, manajemen usaha dan efisiensi produksi Berikut ini inovasi beberapa peralatan membatik yang digunakan saat ini : a. Meja Pengeblat Pola Meja pengeblat pola yang ergonomis Kusi pembatik ergonomis dengan sandaran punggung dan bantalan duduk Kompor LPG modifikasi dan saringan lilin Laporan harian berdasarkan aktivitas produksi Katalog produk Kampung Batik Jetis Sebuah situs e- commerce Kemampuan meng implementasikan pengawasan produksi yang optimal, ma najemen usaha & efisiensi produksi dengan baik B-302

6 Peningkatan Kemandirian Pengrajin Batik Tulis Kampoeng Jetis Dan Kesejahteraan Masyrakat Sekitar melalui Program PKM Tabel 4. Fungsi dan Spesifikasi Meja Pengeblat Pola Fungsi Dimensi Ukuran Bahan dan Spesifikasi Produk Perbedaan dari produk lain : Merupakan meja yang digunakan sebagai sarana mengeblat motif batik pada kain mori sebelum dilakukannya proses mencanting Papan kaca : 120 x 120 x 10 mm Penyangga : 130 x 40 x 80 mm Meja : kaca diberi pelapis pinggir dari aluminium Kerangka : besi galvalum Roda : 4 unit Lampu TL : 40 watt 1. Meja dapat digerakkan naik turun (fleksibel) sesuai dengan ketinggian pengguna saat itu. 2. Meja mudah dipindahkan ke tempat lain sesuai kebutuhan 3. Lampu yang dipasang permanen Gambar 2. Desain & Dimensi Ukuran Meja Pengeblat Pola b. Kursi Pembatik Tabel 5. Fungsi dan Spesifikasi Kursi Pembatik Fungsi Merupakan kursi yang digunakan duduk para pembatik saat proses mencanting dan memberi warna dasar Dimensi Ukuran Tinggi Kursi : 84 cm Tinggi sandaran : 46 cm Tinggi Paha : 37,50 Lebar sandaran : 40 cm Panjang Paha : 43,5 cm Lebar Pinggul : 45 cm Bahan dan Spesifikasi Produk Bahan kursi dari kayu dengan finishing kulit sintetis dengan sponge Perbedaan dari produk lain : Memberikan rasa nyaman dan tidak cepat pegal serta mengurangi rasa sakit di tengkuk, bahu, punggung atas dan bawah, pundak sebelah kanan dan kiri, pinggang, paha, lutut, dan kaki karena adanya sandaran dan bantalan pada tempat duduk. Gambar 3. Desain & Dimensi Kursi Pembatik Gambar 4. Dimensi Kompor dan Saringan Lilin B-303

7 Tjahjani, Hatta, Wahyudi c. Kompor dan Saringan Lilin Tabel 6. Fungsi dan Spesifikasi Kompor dan Saringan Lilin Fungsi Merupakan meja yang digunakan sebagai sarana mengeblat motif batik pada kain mori sebelum dilakukannya proses mencanting Dimensi Ukuran Tinggi Kompor : 45,50 cm Tinggi Saringan : 16 cm Diameter Kompor : 35 cm Diameter Saringan : 15 cm Bahan dan Kompor : kerangka besi beton ezer dan besi plat Spesifikasi Produk Perbedaan dari produk lain : Saringan Lilin : aluminium Tinggi kompor sesuai dengan posisi duduk pembatik saat proses pencantingan dan pemberian warna dasar Saringan untuk memisahkan bahan lain yang tercampur dalam lilin agar tidak menyumbat lubang canting yang memperlambat proses pencantingan sehingga dapat menurunkan produksi. IV. PENUTUP Pada penelitian peningkatan meningkatkan kemandirian pengrajin batik tulis Kampoeng Jetis dan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, telah mencapai beberapa hasil dari : 1. Bidang Produksi, antara lain; a). Meja pengeblat pola yang ergonomis, b). Kusi pembatik ergonomis dengan sandaran punggung dan bantalan duduk, dan c). Kompor LPG modifikasi dan saringan lilin. 2. Bidang Manajemen, meliputi ; a). Laporan harian berdasarkan aktivitas produksi, b). Katalog produk Kampoeng Batik Jetis, c). Sebuah situs e-commerce, dan d). Kemampuan mengimplementasikan pengawasan produksi yang optimal, manajemen usaha dan efisiensi produksi dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Anshori, Yusak dan Kusrianto, Adi, 2011, Keeksotisan Batik Jawa Timur: Memahami Motif dan Keunikannya, Jakarta: PT. Gramedia. Alfiana, Risah, 2011, Pemberdayaan Pengusaha Batik Tulis di Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Skripsi, Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Krismawan, H Strategi Pengembangan Kerajinan Batik Tulis Sebagai Produk Unggulan Daerah (PUD) di Kabupaten Bantul. Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 3 rd, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY). ISBN: Pradito, D., H. Jusuf, dan S.K. Atik. 2010, The Dancing Peacock: Colours & Mtifs of Priangan Batik, PT. Gramedia. Jakarta. Riyanto, O.A.W, Riyadi, S, Kesumawatie, M.I, 2014, IbM. Usaha Kampung Batik Jetis di Kecamatan Sidoarjo, Usulan Penelitian PKPT, Universitas Wijaya Putra, Maret Setiadi, I.B Batik Madura. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Jakarta. Suhartini, 2016, Peningkatan Produktivitas Pada UKM Melalui Iptek Bagi Masyarakat, Jurnal Teknik Industri, Vol. 19, No. 01, Maret 2016, ISSN : jatim.com/lihat/berita/73828/kampoeng-batik-tulis, B-304

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo)

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo) Publikasi Jurnal Teknik Industri, Universitas 45 Surabaya ISSN 1412-2146 Volume : 19 Nomor 01 Bulan Maret 2016 Halaman : 15-19 Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN PENGUSAHA BATIK TULIS DI DESA JETIS KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

PEMBERDAYAAN PENGUSAHA BATIK TULIS DI DESA JETIS KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO PEMBERDAYAAN PENGUSAHA BATIK TULIS DI DESA JETIS KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur OLEH

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keergonomisan Fasilitas Fisik Kursi Setrika di Simply Fresh Laundry Fasilitas fisik kursi setrika di Simply Fresh Laundry saat ini belum ergonomis. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) saat ini tengah menjadi salah satu fokus pemerintah. Hal ini karena Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL Moch. Rofieq, Sugianto, dan Agus Suprapto Jurusan Teknik Industri Universitas Merdeka

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Perancangan mobil khusus menjual makanan khas Semarang yang ergonomis bagi pelayan dan konsumen adalah: Ukuran-ukuran dari fasilitas-fasilitas fisik yang sudah

Lebih terperinci

PEMBUATAN TEMPAT PEWARNAAN DAN MEJA KACA SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PRODUKSI PADA USAHA BATIK TULIS

PEMBUATAN TEMPAT PEWARNAAN DAN MEJA KACA SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PRODUKSI PADA USAHA BATIK TULIS PEMBUATAN TEMPAT PEWARNAAN DAN MEJA KACA SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PRODUKSI PADA USAHA BATIK TULIS Sri Nugraheni Setiawati 1, Laila Faizah 1, Nur Saada 2 1 Program D III Teknik FT UNDIP 2 POLINES Email:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK Pengabdian bagi produk ekspor tahun kedua ini diselenggarakan di kecamatan

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI Yulian Findawati 1, A rasy Fahruddin 2, Roni Pambudi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo Alamat Korespondensi : Jl. Raya Gelam 250, Telp.(031)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN RUANG PADA USAHA BATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO

PENGGUNAAN RUANG PADA USAHA BATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO PENGGUNAAN RUANG PADA USAHA BATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO Irma Fitriyani, Prof. Ir. Antariksa, MEng.,Ph.D, Dr. Lisa Dwi Wulandari, ST., MT Program Magister Teknik Arsitektur Lingkungan Binaan

Lebih terperinci

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

Endhika Aulia Wildana ( Angkatan 2012 ) Maria Theresia Yessi K P ( Angkatan 2012 )

Endhika Aulia Wildana ( Angkatan 2012 ) Maria Theresia Yessi K P ( Angkatan 2012 ) LAPORAN KEMAJUAN PELAJA dan PERUSA yang SENASE ( Perancangan Alat Kerja dan Perancangan Ruang Usaha yang Sederhana, Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien pada Produktivitas Pembuatan Tahu ) BIDANG KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Kondisi postur kerja operator di C.V. Beranda Kriya Graha dari 17 postur yang muncul dari 10 pekerjaan terdapat 6 postur kerja yang perlu tindakan perbaikan

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Spesifikasi Motor Supra X 125 cc Aktual Ukuran aktual dari spesifikasi motor Supra X 125 cc adalah sebagai berikut : 1. Jok motor Panjang bagian depan jok

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan PT.VIP ( Visi Indah Prima ) merupakan perusahaan di bidang jasa dan sarana kebugaran yang berkembang cukup baik di kawasan Bandung. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan telah diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN L-1

BAB I PENDAHULUAN L-1 L-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin pesat memasuki era globalisasi ini. Kebutuhan masyarakat akan kebutuhan produk dari waktu ke waktu merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warisan budaya Indonesia sangat beragam, salah satunya kain tradisional yaitu Batik. Batik dalam Bahasa Jawa ditulis dengan bathik, mengacu pada huruf Jawa tha yang

Lebih terperinci

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA Efni Siregar, Faulina, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK Pengabdian bagi produk ekspor ini akan diselenggarakan di kecamatan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Furniture yang berlatar belakangkan limbah dari lingkungan sekitar yaitu ban mobil bekas, kain perca dan koran bekas ini, dapat memberikan inspirasi/ide

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan warisan nenek moyang yang mempunyai makna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Terbukti dengan penetapan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, bahwa

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan

Lebih terperinci

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1 Konstruksi- Kab. Bantul 1 1. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Untuk menyamakan konsep dasar dalam pembuatan perkiraan biaya proyek / rencanan anggran dan biaya (RAB) Menyiapkan perkiraan biaya proyek yang

Lebih terperinci

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo

Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo Petunjuk Sitasi: Lahay, I. H., Hasanuddin, & Junus, S. (2017). Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B154-160). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENYEDIAAN MEDIA PEMASARAN SEPATU BORDIR UNTUK PENGRAJIN DI KABUPATEN SIDOARJO

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENYEDIAAN MEDIA PEMASARAN SEPATU BORDIR UNTUK PENGRAJIN DI KABUPATEN SIDOARJO Publikasi Jurnal Teknik Industri, Universitas 45 Surabaya ISSN 1412-2146 Volume : 19 Nomor 01 Bulan Maret 2016 Halaman 1-5 PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENYEDIAAN MEDIA PEMASARAN SEPATU BORDIR UNTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan manifestasi suatu bangsa yang berupa hasil budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup dan mengandung nilai-nilai kebaikan, keindahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dinilai menjadi negara yang sukses dibidang perekonomian saat ini. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang baik dibanding dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang permasalahan dari tugas akhir ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan permasalahan, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN : Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2407-7100 September 2017, Vol. 02, No. 03, hal 73 78 P-ISSN : 2579-3853 PKM Usaha Rumah Tangga Kue Pia Harjo Seputro 1, Ida Aju Brahmasari 2, Muslimin Abdulrahim

Lebih terperinci

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Erni JunitaSinaga 1,*, Mujiono 1, Priscilla Tamara 1 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam acara-acara formal maupun non formal. Dalam era modernisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam acara-acara formal maupun non formal. Dalam era modernisasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sekarang ini telah menjadi trend di semua kalangan masyarakat, baik dalam acara-acara formal maupun non formal. Dalam era modernisasi dan globalisasi ternyata

Lebih terperinci

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN UD. Oca Batik Madura adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan batik tulis yang sedang berkembang dan professional. UD. Oca Batik Madura merupakan salah satu perusahaan yang ikut

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain furnitur yang berkualitas mengandung kompleksitas nilai, ketrampilan teknik, muatan filosofi maupun metodologi. Pertimbangan perencanaan desain lampu hias

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

BAB 6 PERANCANGAN. Gambar 6.1 Kontur Perancangan Kursi pelatih dan penyanyi dan Penyanyi [ 7,6-8 ] 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 PERANCANGAN. Gambar 6.1 Kontur Perancangan Kursi pelatih dan penyanyi dan Penyanyi [ 7,6-8 ] 6-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 6 PERANCANGAN 6.1 Fasilitas Fisik Ruang Latihan PSM UKM Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh hasil bahwa fasilitas fisik yang perlu dilakukan perbaikan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA Nina Fahriana 1* Yusnawati 2 Nurlaila Handayani 3 Fakultas

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN CANTING UNTUK MEMINIMALISIR WAKTU PROSES BATIK TULIS MELALUI PENDEKATAN MICROMOTION STUDY

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN CANTING UNTUK MEMINIMALISIR WAKTU PROSES BATIK TULIS MELALUI PENDEKATAN MICROMOTION STUDY DESAIN CANTING UNTUK MEMINIMALISIR WAKTU PROSES BATIK TULIS MELALUI PENDEKATAN MICROMOTION STUDY Nurcahyati 1, Reno Dias Anggara Purba 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan fasilitas adalah faktor penting bagi perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Peran manusia atau karyawan yang bertugas dalam

Lebih terperinci

IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR)

IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR) IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR) Anita T. Kurniawati {1} dan Suparto [2] Teknik Informatika-ITATS [1] & Teknik Industri-ITATS [2} Email: anitateku@yahoo.com [1] ABSTRAK Hal

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan sebutan UKM merupakan tumpuan ekonomi rakyat di Indonesia dan menjadi

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan Dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN 1. Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan Teller : o Meja Teller Meja yang digunakan pada ruangan

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan mempersiapkan lulusannya sebagai calon tenaga kerja yang potensial

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR

PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR KATA PENGANTAR Dalam upaya meningkatkan pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha yang mayoritas merupakan usaha kecil. Saat ini masih banyak UKM

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha yang mayoritas merupakan usaha kecil. Saat ini masih banyak UKM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat dengan UKM merupakan sebuah istilah yang mengacu kepada kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 35 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trend industri tekstil batik dengan bahan pewarna alami kini bangkit kembali dan banyak digeluti oleh pengrajin batik karena dinilai mempunyai pangsa pasar tersendiri.

Lebih terperinci

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 KESIMPULAN Sentra Batik Tulis Giriloyo, Sentra Industri Kerajinan Gerabah Kasongan dan Kulit Manding merupakan beberapa kawasan industri kreatif yang berpotensi dikembangkan

Lebih terperinci

PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO

PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO Amak Yunus, Moh Ahsan, Syahminan Universitas Kanjuruhan Malang amakyunus@unikama.ac.id, ahsan@unikama.ac.id, syahminan@unikama.ac.id

Lebih terperinci

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Bambang Suhardi 1, Rahmaniyah D.A 2, M. Ivan Agung Saputra 2 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,

Lebih terperinci

IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI DAN BATIK SURYA KENDAL

IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI DAN BATIK SURYA KENDAL Jurnal DIANMAS, Volume 5, Nomor 1, April 2016 IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI DAN BATIK SURYA KENDAL Mardinawati 1), Iham Sayekti 2), Susena 3) 1,3) Jurusan Akuntansi, 2) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Satriardi *, Denny Astrie Anggraini, Yulnedi Mitra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENCIPTAAN BATIK MEDAN

PENCIPTAAN BATIK MEDAN PENCIPTAAN BATIK MEDAN Oleh : Wahyu Tri Atmojo ABSTRAK Keterbatasan pengetahuan materi seni budaya sub bab membatik, karena mereka memang belum pernah megang canting dan proses membuat batik, menginpsirasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setiap daerah memiliki kerajinan yang khas dan menjadi andalan di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok juga memiliki kerajinan khas yaitu batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten terletak antara lintang selatan dan bujur timur yang berbatasan dengan Laut Jawa di

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN SENTRA INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN KONTINUITAS INDUSTRI KERTAS HANDMADE

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN KONTINUITAS INDUSTRI KERTAS HANDMADE PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN KONTINUITAS INDUSTRI KERTAS HANDMADE Widowati 1, Amin Retnoningsih 2, Sucihatiningsih Dian WP 3 Jurusan PKK Fakultas Teknik, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Perontok Padi (Paddy Thresher) dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Beras Pasca Panen

Rancang Bangun Mesin Perontok Padi (Paddy Thresher) dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Beras Pasca Panen Rancang Bangun Mesin Perontok Padi (Paddy Thresher) dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Beras Pasca Panen Pathya Rupajati 1,a), Saharudin 2,b), Syaiful Arif 3,c),Dwita Suastiyanti 4,d)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki kursi Furnitur Laboratorium GLF 320 01 Kursi Fitur GLF 320 01 GLF 320 02 Kursi Siswa Kursi berkaki 4 dengan rangka pipa besi, tempat duduk dari kayu pejal dengan sepatu karet pada setiap kakinya. Kursi

Lebih terperinci

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali Ida Ketut Kusumawijaya STIE Triatma Mulya, Badung, Bali ik_kusumawijaya@yaho.com ABSTRAK Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah metode pengelolaan usaha

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Fasilitas Fisik Aktual 6.1.1.1 Kursi Kursi aktual yang digunakan dalam aktifitas jemaat di GMS Bandung berbahan pipa besi sebagai kaki dan penyangganya sedangkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki

Lebih terperinci

PEMBINAAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS BAGI PEKERJA KERAJINAN SOUVENIR ACEH DI KOTA BANDA ACEH

PEMBINAAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS BAGI PEKERJA KERAJINAN SOUVENIR ACEH DI KOTA BANDA ACEH PEMBINAAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS BAGI PEKERJA KERAJINAN SOUVENIR ACEH DI KOTA BANDA ACEH Wira Dharma 1, Anita Rauzana 2, Mirza Irwansyah 3 1 Jurusan MIPA Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Efisiensi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

Pembuatan Mesin Produksi Senar (Benang Monofilamen) dalam Pemberdayaan UKM Kain Kasa di Kota Malang

Pembuatan Mesin Produksi Senar (Benang Monofilamen) dalam Pemberdayaan UKM Kain Kasa di Kota Malang Petunjuk Sitasi: Hariyanto, Samsudin, Yuniawan, Dani, & Putra, Aang Fajar Pasha. (2017). Pembuatan Mesin Produksi Senar (Benang Monofilamen) dalam Pemberdayaan UKM Kain Kasa di Kota Malang. Prosiding SNTI

Lebih terperinci

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA Oleh Nurida C.S., Harti, Inti Nahari, Saino, dan Yoyok Susatyo Abstrak Pelatihan proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat 15 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia mengalami kegoncangan sejak adanya krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat luas dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan salah satu karya seni bangsa Indonesia yang keberadaannya telah diakui dunia internasional. Banyak desainer fashion dunia sekarang yang sudah mengadaptasi

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan I. Pendahuluan Dewasa ini harga bahan bakar minyak dunia cenderung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Implementasi IMC Kampoeng Batik Laweyan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Tahun 2010) SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Syamsudin 1 *, Aflit Nuryulia Praswati 2, Muzakar Isa 3 *Manajemen/FEB, Universitas Muhammadiyah Surakarta *sya190@ums.ac.id

Lebih terperinci