BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut James A.F.Stoner (2006) menjelaskan bahwa Manajemen adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan,dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yamg ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mary Parker Follet (2006) menjelaskan bahwa Manajemen adalah suatu seni,karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus. Menurut Dr. Subhan Afifi, M.Si (2006:5) menjelaskan bahwa: Manajemen sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang sudah ditetapkan. 2.2 Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Gerry dessler (2010), Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang potensial yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi pengembangan dirinya. R. Wayne Mondy & Robert M Noe (2009) menjelaskan bahwa Sumber daya manusia (SDM) merupakan pengelolaan atau pemanfaatan asset manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

2 8 Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:2) menjelaskan bahwa Sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut A. Sihotang (2007:8) menjelaskan bahwa sumber daya manusia mengandung dua pengertian yaitu : 1) Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha kerja yang dapat disumbangkan dalam proses produksi yaitu sumber daya manusia yang mampu bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat umum. 2) Sumber Daya Manusia mengandung pengertian tenaga manajerial atau factor dispositive yang dimaksud adalah kepemimpinan untuk berprestasi, perencanaan kegiatan berprestasi dan pengendalian kegiatan produksi dalam Sumber Daya Manusia tersebut. Manajemen sumber daya manusia dibentuk dalam struktur organisasi untuk membantu mengembangkan potensi sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi sedemikian rupa, sehingga mereka dapat bekerja secara produktif terhadap organisasi maupun pada pribadinya masing-masing. Wirawan (2009:13) menjelaskan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan menurut Sadili Samsudin (2006:22), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas yang saling terkait

3 9 satu sama lain. Aktivitas ini tidak berlaku secara tertutup, yang jelas setiap aktivitas mempengaruhi SDM lainnya. Sebagai contoh keputusan buruk menyangkut persoalan tenaga kerja, penempatan, kepatuhan sosial, kompensasi serta yang lainnya. Bila aktivitas SDM dilibatkan secara keseluruhan, maka aktivitas tersebut membantu sistem manajemen SDM perusahaan. Perusahaan dan orang merupakan sistem terbuka, karena mereka dipengaruhi oleh lingkungannya. Manajemen SDM juga merupakn sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan luar. Faktor yang menjadi perhatian dalam manajemen SDM adalah manusianya itu sendiri. Saat ini sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena melalui SDM menyebabkan sumber daya lain yang berada di dalam perusahaan dapat berfungsi dengan baik. 2.3 Konsep Rekrutmen Karyawan Setelah perusahaan mempunyai gambaran tentang hasil analisis pekerjaan dan rancang pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan, maka tugas departemen SDM adalah mengisi jabatan dengan SDM yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu. Pengisian jabatan-jabatan dengan SDM yang mempunyai pengetahuan dan keahlian serta sikap mental yang sesuai dengan persyaratan, merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha Pengertian rekrutmen Berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan dan sasarannya sangatlah ditentukan oleh Sumber Daya Manusia yang ada dalam organisasi tersebut. Karena Sumber Daya Manusia yang mempunyai rasio, perasaan serta harkat martabat yang harus diakui. Untuk mendapat Sumber Daya Manusia yang handal dan loyal, maka sebuah organisasi diwajibkan melakukan proses perekrutan. Baik itu dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Menurut A. Sihotang (2007:33), Rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan pegawai

4 10 yang melalui tahapan dan evaluasi sumber-sumber penarikan pegawai, menentukan kebutuhan pegawai yang diperlukan perusahaan, proses seleksi penempatan dan orientasi pegawai. Sedangkan, Herman Sofyandi (2010:108) menyatakan Rekrutmen atau penarikan karyawan adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Jadi, dapat disimpulkan rekrutmen merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka diserahkan atau dikumpulkan, hasilnya adalah merupakan sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi dan diplih. Selain itu rekrutmen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah karyawan yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan. Dan tujuan dari penarikan karyawan adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari calon karyawan yang baik Sumber-Sumber Rekrutmen Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:34), Rekrutmen terdiri dari 2 (dua) sumber, yaitu: 1) Sumber Internal Sumber Internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang diambil dari dalam perusahaan, yakni dengan cara memutasikan atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Karyawan-karyawan yang ada saat ini merupakan sumber rekrutmen yang sangat efektif. Hal ini disebabkan karena karyawan merupakan sumber rekrutmen mengetahui harapan-harapan perusahaan menyangkut kinerja, keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan dan sikap yang

5 11 diperlukan bagi keanggotaan organisasional, mereka dapat mengidentifikasi individu (termasuk mereka sendiri) yang akan memberikan kontribusi secara efektif. Melakukan proses perekrutan dari dalam perusahaan tidak hanya memiliki dampak positif yang bersangkutan dengan moral dan reputasi karyawan, namun juga memungkinkan mengambil manfaat dari individu-individu potensial yang ada saat ini diantaranya karyawan perusahaan. Kebijakan rekrutmen dari sumber internal direkomendasikan sepanjang tersedia karyawan yang berkualitas baik. Berikut kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dalam sumber internal : - Kelebihan-kelebihan Sumber Internal : a. Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi; b. Perilaku loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan; c. Biaya penarikan relatif semakin kecil; d. Memberikan kesempatan yang lebih baik untuk menilai kemampuannya; e. Waktu perekrutan relatif singkat; f. Kestabilan karyawan semakin baik. - Kekurangan-kekurangan Sumber Internal : a. Menciptakan pola pikir dan gagasan yang sempit; b. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan; c. Menimbulkan tekanan politisi dan tekanan untuk bersaing; d. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu berkurang; e. Membutuhkan program pengembangan manajemen yang lebih baik. 2. Sumber Eksternal Sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang diambil dari luar perusahaan. Keuntungan terbatas dari sumber eksternal adalah bahwa dapat direkrut jumlah pelamar yang lebih banyak.

6 12 Hal ini tentunya mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih besar dan berbobot dibandingkan yang normalnya dapat direkrut secara internal. Pelamarpelamar dari luar pastilah membawa ide, metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi. Pelamar-pelamar tersebut dapat diperoleh dari : 1) Agen-agen Penempatan Tenaga Kerja Penarikan tenaga kerja juga dapat dilakukan melalui agen penempatan tenaga kerja, baik pemerintah maupun swasta. Setiap pemerintah biasanya mempunyai kantor penempatan tenaga kerja. 2) Melalui Lembaga Pendidikan (Sekolah/Luar Sekolah) Pekerjaan-pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin teknis dan kompleks, sehingga perusahaan semakin memerlukan sarjana lulusan perguruan tinggi. Sedangkan konsekuensinya, banyak perusahaan melakukan usaha-usaha khusus membina dan memelihara hubungan konstruktif dengan lembagalembaga pendidikan. 3) Rekomendasi Dari Perusahaan Karyawan perusahaan biasa merekomendasikan pencarian pekerjaan kepada departemen personalia. Metode ini mempunyai beberapa kebaikan. Pertama, karyawan yang memberikan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahuluan. Kedua, perusahaan memperoleh informasi lengkap dari pemberi rekomendasi tentang pelamar. Ketiga, karyawan akan cenderung merekomendasikan teman-temannya yang mempunyai kebiasaan dan sikap yang hampir sama dan yang terakhir pelamar telah mengetahui organisasi dari pemberi rekomendasi. 4) Melalui Iklan Media Masa Merupakan suatu metode efektif. Akhir-akhir ini ada kecenderungan terhadap penarikan yang lebih selektif melalui periklanan. Dimana nama organisasi dan bagaimana cara melamar disebutkan dalam iklan itu, cara ini digunakan untuk memberi kesempatan pada calon karyawan untuk berkomunikasi langsung kepada organisasi yang bersangkutan.

7 13 5) Organisasi Karyawan Di negara maju, dimana serikat buruh cukup kuat, perusahaan dapat menarik karyawan dengan keterampilan-keterampilan tertentu melalui organisasi karyawan. 6) Leasing Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi kebutuhan personalia jangka pendek, perusahaan bisa menarik karyawan honorer yang dibayar secara harian dan per jam. Praktek ini telah banyak bermanfaat dalam bidang-bidang tertentu. Dengan cara ini perusahaan tidak hanya mendapatkan personalia yang terlatih dan terpilih tetapi juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban pensiun, asuransi dan kompensasi tambahan lain. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dalam sumber eksternal : - Kelebihan-kelebihan dari sumber eksternal : a. Kewibawaan pejabat relatif baik; b. Memberikan ide dan sistem yang baru; c. Kemungkinan membawa sitem kerja yang baru dan lebih baik; d. Tidak banyak mengubah hierarki organisasional yang ada sekarang. - Kekurangan-kekurangan Dari Sumber Eksternal : a. Waktu yang hilang karena adanya penyesuain; b. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi; c. Biaya penarikan besar, karena besar biaya dari iklan dan seleksi; d. Waktu yang relatif lama; e. Orientasi dan induksi harus dilakukan; f. Turnover cenderung harus dilakukan; g. Perilaku dan loyalitas belum diketahui.

8 14 Menurut A. Sihotang (2007:91) ada 3 faktor lingkungan eksternal terpenting yang paling berpengaruh pada rekrutmen adalah : 1) Kondisi Ekonomi sangat mempengaruhi rekrutmen perekonomian yang stabil biasanya kurang melakukan pemutusan hubungan kerja atau pemberhentianpemberhentian karyawan. Di dalam faktor ekonomi biasanya jumlah pelamar pada sektor publik makin bertambah besar karena diangap lebih aman dan tidak banyak resiko untuk sampai bubar atau tutup sampai bangkrut seperti pada usaha swasta; 2) Faktor politik sangat mempengaruhi rekrutmen karena akan terjadi perubahanperubahan prioritas dalam program pembangunan kita, terjadi perubahan politik yang berkuasa, misalnya di negara-negara barat terjadi perubahan kekuasaan dari Partai Republik kepada Partai Demokrat; 3) Peraturan-peraturan affirmative action (tindakan dari pihak atau golongan yang menyetujui) dengan putusan pengadilan sering juga mempengaruhi rekrutmen. Instansi pemerintah harus secara transparan dan terbuka secara umum untuk memberikan kesempatan kepada semua warga negara untuk mengajukan lamarannya dan memberikan kesempatan pada golongan minoritas dan kaum wanita supaya terwakili dalam instansi-instansi tersebut Proses Rekrutmen Bagi sebuah perusahaan, pelaksanaan rekrutmen merupakan tugas yang sangat penting dan membutuhkan tanggung jawab yang besar hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dilaksanakan, menurut Riahayyu 2011 proses rekrutmen karyawan antara lain: 1) Identifikasi jabatan yang lowong dan jumlah tenaga yang diperlukan Proses rekrutmen dimulai saat seorang karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang

9 15 sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut. 2) Mencari informasi jabatan Mencari informasi jabatan bisa dilakukan melalui analisa jabatan,setelah itu akan diperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan ( job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya tidak ditemui ketidakjelasan yang mengganggu proses selanjutnya. 3) Menentukan kandidat yang tepat Alternatif untuk mencari kandidat ada dua yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat dari luar yang sesuai dengan kriteria perusahaan. 4) Memilih metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti lewat iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi, buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi. 5) Menyaring dan menyeleksi kandidat Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karakteristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Beberapa teknik seleksi yang seiring digunakan adalah formulir lamaran, data biografi referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test psikologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center. 6) Penawaran kerja

10 16 Setelah ditentukan kandidat, selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk mempersiapkan perjanjian kerja, memperkenalkan peraturan dan kondisi kerja diperusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan memulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugass rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadanagan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga. 7) Memonitor Saat kandidat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja. Sementara menurut Rinella putri (2009) proses rekrutmen terdiri dari beberapa point penting yaitu: 1) Proper Planning Perusahaan harus melakukan planning dengan tepat, planning ini meliputi skill dan knowledge seperti apa yang diinginkan dari seorang kandidat, bagaimana karakter yang sesuai dengan posisi suatu jabatan. 2) Job Description dan Ekspektasi jelas. Job description yang tampil di iklan lowongan pekerjaan seringkali tidsk menggambarkan keseluruhan deskripsi pekerjaan. Oleh karena itu selama berjalannya proses rekrutmen perusahaan harus memberikan gambaran yang mendetail mengenai suatu pekerjaan, apa saja ekspektasi yang diharapkan dari kandidat, pekerjaan apa saja yang dilakukan ini berupaya untuk mengukur kesesuaian kandidat dengan pekerjaan tersebut jangan sampai kandidat sudah menerima pekerjaan tersebut kemudian kesan yang diperolehnya tidak sesuai dengan pekerjaan sebenarnya yang mengakibatkan turnover. 3) Libatkan karyawan

11 17 Libatkan karyawan anda dalam proses rekrutmen, misalnya anda dapat meminta rekomendasi kandidat dari mereka, biasanya melalaui rekomendasi inilah perusahaan dapat memperoleh kandidat yang sesuai, karena karyawan dalam mereview resume, kualifikasi dan cv kandidat, bahkan hingga melakukan wawancara. 4) Cek Referensi dan latar belakang Ketika perusahaan sudah menemukan kandidat yang sepertinya sesuai, langkah selanjutnya adalah mengecek referensi dan latar belakang dari kandidat tersebut. Ini tidak mutlak menjadi namun penting jika anda mengalami keraguan dan butuh reassurance mengenai seorang kandidat, saat ini banyak beredar ijazah palsu dan jual beli gelar, sehingga penting bagi anda untuk mengecek latar belakang. 5) Manfaatkan Website dan Software Di zaman teknologi saat ini anda perlu untuk memanfaatkannya dengan optimal, anda dapat memanfaatkan website anda untuk merekrut orang, sederhananya dengan posting lowongan kerja, selain itu anda juga bisa mengemb angkan suatu sistem dimana pelamar langsung mengisi data-datanya ke website, sehingga langsung masuk ke database perusahaan. Sehingga kandidat yang sedang membuka website anda kemudian tertarik bisa langsung melamar saat itu juga Kriteria Dalam Perekrutan Karyawan Beberapa kriteria perlu diperhatikan dalam perekrutan karyawan agar pelaksanaanya dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Menurut Bambang Wahyudi (2006:79) kriteria tersebut antara lain: 1) Memperhatikan petunjuk atau ketentuan dari kantor tenaga kerja (agency guidelines) yaitu suatu perekrutan karyawan harus dilakukan dengan memperlihatkan petunjuk ketentuan ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh kantor-kantor tenaga kerja;

12 18 2) Kualifikasi dari pelamar (applicant qualification) yaitu dalam hal ini perekrutan karyawan harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu. Oleh karena itu, kualifikasi para calon tenaga kerja merupakan hal yang mutlak perlu diperhatikan; 3) Petunjuk pimpinan (excecutive order) dalam hal ini perlu diperhatikan terutama bagi para pelaksana perekrutan karyawan, karena pimpinan; 4) Nepotisme (nepotism) dalam hal ini apabila dikehendaki, perekrutan karyawan dapat dilakukan hanya dari keluarga pengelola perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar kedudukan kunci dalam organisasi tetap berada dalam tangan keluarga atau kelompok inti tertentu; 5) Tanggung Jawab sosial (social responsibility) dalam hal ini perekrutan karyawan harus dilakukan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial organisasi tersebut terhadap masyarakat sekitar. Misalnya kewajiban untuk memajukan masyarakat dengan cara memberikan kesempatan yang lebih besar bagi calon yang bersumber dari masyarakat disekitar organisasi tersebut berada; 6) Peraturan-peraturan negara (state laws) dalam hal ini perekrutan karyawan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh negara melalui beberapa macam peraturan, yaitu : usia minimal, upah minimal, waktu kerja dan sebagainya Rekrutmen Yang Efektif Rekrutmen yang efektif dapat dipengaruhi oleh bagaimana organisasi dapat melaksanakan sejumlah kegiatan ini di dalam proses tersebut. Garry Dessler (2006:156) kegiatan yang dilaksanakan dalam proses rekrutmen adalah sebagai berikut: 1) Menentukan posisi yang harus anda isi dengan merencanakan dan memprediksi personel; 2) Beberapa metode perekrutan lebih baik dan yang lain tergantung pada jenis pekerjaan yang anda rekrut dan menjadi sumber anda;

13 19 3) Mintalah para pelamar untuk mengisi formulir aplikasi dan mengikuti wawancara penyaringan awal; 4) Gunakan teknik seleksi seperti ujian, pemeriksaan latar belakang dan ujian fisik untuk mendapatkan calon karyawan yang dapat bertahan; 5) Rencana perekrutan anda (dan rencana SDM secara umum) harus konsisten secara internal, dan sesuai dengan strategi perusahaan Alasan-Alasan Dasar Rekrutmen Faustino dan Sondang P. Siagian (2005:101) mengatakan bahwa rekrutmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan yaitu sebagai berikut : 1) Perluasan kegiatan organisasi atas terciptanya suatu pekerjaan dan kegiatan baru; 2) Lowongan pekerjaan juga bisa timbul karena ada pekerja yang berhenti dan pindah ke organisasi lain; 3) Lowongan terjadi karena ada pekerja yang diberhentikan, baik dengan hormat maupun dengan tidak hormat dikarenakan sanksi disiplin; 4) Adanya pekerja yang berhenti dikarenakan telah mencapai usia pensiun; 5) Lowongan bisa pula terjadi karena ada pekerja yang telah meninggal dunia Saluran-Saluran Rekrutmen Untuk memperoleh karyawan yang benar-benar tepat bagi perusahaan, pihak perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat. Penyediaan (Tim Rekrutmen) bertanggung jawab terhadap penentuan calon yang dipilih dari kumpulan para pelamar. Agar efektif maka perekrut harus mengetahui pegawai apa saja yang diisi dan dimana sumber daya manusia (SDM) yang potensial dapat dicari. Ambar T. Sulistiyanti Rosidah (2003:71) saluran-saluran yang dapat digunakan antara lain : a. Job posting (maklumat pegawai), yaitu organisasi mengumumkan lowonganlowongan pegawai melalui surat kabar, sekolah, perusahaan atau surat edaran.

14 20 Metode ini memberikan kesempatan yang sama (adil) kepada seluruh pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pegawai yang lebih baik; b. Skills inventory (persediaan keahlian), yaitu organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk posisi yang kosong; c. Referrals (rekomendasi pegawai), yaitu dapat merekomendasikan teman atau rekan sejawat profesional untuk sebuah lowongan; d. Walks in adalah para pencari kerja yang datang langsung ke departemen SDM untuk mencari kerja; e. Writes in adalah surat-surat langsung yang dikirim dari lembaga. Organisasi yang menerima surat lamaran langsung haruslah mengembangkan secara efesien untuk menyeleksi lamaran-lamaran tersebut dan menyimpan arsip lamaran yang memenuhi syarat; f. Advertising (periklanan), dengan iklan para pelamar dapat mengetahui lowongan pekerjaan seperti radio, majalah dan lain-lain. Berbagai macam metode atau saluran-saluran rekrutmen yang telah dikemukakan dapat memudahkan para pelamar untuk mengakses informasi tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimilkinya tentunya dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut. Serta untuk mencari informasi lebih mudah yang didapatkan oleh lembaga tersebut. Serta untuk mencari informasi lebih mudah yang didapatkan baik dari teman maupun media tersebut. Karena dengan melalui saluran-saluran rekrutmen tersebut mereka dapat mengetahui kesempatan bekerja di sebuah lembaga pendidikan, perusahaan maupun lembaga sosial lainnya yang diinginkan Teknik-Teknik Rekrutmen A.Sihotang (2007:92) bahwa ada 2 macam teknik rekrutmen yang sangat populer dilaksanakan baik, sektor publik maupun sektor swasta yaitu: 1) Teknik Sentralisasi Teknik Sentralisasi dilaksanakan terpusat di kantor pusat organisasi bila karyawan yang akan direkrut berjumlah ribuan orang dengan kualifikasi jabatan

15 21 pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia berkewajiban untuk meminta informasi kepada setiap satuaan kerja tentang tipe-tipe pekerja yang dibutuhkan, demikian juga jumlahnya dan perkiraan periode waktu penggunaan tenaga kerja tersebut. Demikian juga informasi tentang kebutuhan Sumber Daya Manusia dari satuan kerja lainnya dalam organisasi untuk mengajukan kriteria jumlah dan periode waktu yang ditargetkan masing-masing harus disampaikan pada Manajer Sumber Daya Manusia pusat. Teknik sentralisasi harus memiliki informasi yang akan dimasukkan dalam penerimaan pegawai seperti data-data berikut : 1) Jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji; 2) Lokasi tugas di dalam organisasi; 3) Garis besar kewajiban-kewajiban kerja; 4) Kualifikasi minimal pekerja; 5) Tanggal waktu mulai bekerja; 6) Prosedur lamaran; 7) Tanggal ditutupnya penerimaan lamaran. 2) Teknik Rekrutmen Desentralisasi Rekrutmen cara desentralisasi ini memberikan keterangan untuk merekrut pegawai pada unit-unit satuan kerja yang bersangkutan dibidang kegiatannya dan daerahnya secara langsung. Alasan yang digunakan biasanya adalah : 1) Jumlah pegawai yang akan direkrut terbatas; 2) Kualifikasi dan tipe-tipe jabatan yang diperlukan khas; 3) Dibutuhkan spesialisasi tertentu pada masing-masing suatu kerja. Kelemahan rekrutmen desentralisasi ini adalah para pemimpin tingkat kehilangan kendali mengenai proses rekrutmen, apakah proses rekrutmen dijalankan sesuai dengan peraturan perundangan terutama tentang affirmative action (tindakan dari pihak atau golongan yang menyetujui) apakah juga dapat dipertimbangkan atau belum. Banyaknya instansi pemerintah yang mengkombinasikan rekrutmen secara sentral.

16 Model Seleksi dan Penempatan A. Sihotang (2007:95) bahwa ada 9 (sembilan) model seleksi yang biasa digunakan antara lain : 1) Tinjauan Data Biografi Para Pelamar : a. Tentang tanggal lahir dan tempat tanggal lahir untuk umur; b. Pendidikan formal yang tertinggi; c. Keahlian tertentu ; d. Pengalaman kerja yang memungkinkan telah dicapai; e. Agama dan kepercayaan; f. Hobi dan kegemaran; g. Status dan kewarganegaraan; h. Status keluarga kawin atau belum. 2) Tes Ketangkasan Tes ketangkasan sering dilakukan secara tertulis untuk mengukur ciri-ciri kepribadian untuk dibandingkan dengan profil-profil yang dianggap sukses dalam jabatan-jabatan tertentu. Kepribadian dan karakteristik perilaku dapat dibedakan pada 8 karakteristik yang bisa sangat menonjol pada seorang pelamar pekerjaan yaitu tipe-tipe desenter, birokrasi missionary, developer, benevolent, compromise, dan executive. 3) Tes Kemampuan Tes ini akan dapat mengukur kemampuan umum dengan keterampilan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan melalui validitas empiris dan validitas konstruktif. 4) Tes Performance (penampilan) Tes perfomance (penampilan) pekerjaan sangat penting untuk bahan pertimbangan pada penugasaan berikutnya, untuk promosi pada tugas dan tanggung jawab yang lebih luas.

17 23 5) Referensi Referensi guna merupakan metode seleksi yang penting untuk mengevaluasi terutama tentang kelakuan baik seseorang pelamar, karena adanya referensi yang seolah-olah memberi jaminan bahwa mempekerjakan seseorang yang mendapatkan surat referensi, tidak akan mengecewakan organisasi yang menerima pelamar yang bersangkutan. 6) Evaluasi Kerja Untuk Promosi Evaluasi performansi dimaksudkan adalah menilai kembali kinerja seseorang pejabat pada tahun-tahun sebelumnya yang berkaitan dengan kinerjanya, kecakapan, dan kemampuan-kemapuan yang berkaitan terhadap jabatan yang lebih tinggi dalam organisasi. Evaluasi performansi (penampilan) dimaksudkan dalam rangka promosi pejabat yang bersumber dari dalam organisasi itu sendiri. 7) Wawancara Wawancara atau interview adalah cara seleksi yang paling populer dilaksanakan dalam seleksi Sumber Daya Manusia. Wawancara akan memberikan kesempatan kepada Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengamati penampilan seorang pelamar yang tidak termuat dalam surat-surat lamaran. Metode wawancara juga berfungsi untuk menolak lamaran yang kesehatannya baik-baik saja dalam tes seleksi namun tidak cocok dalam organisasi. 8) Pusat-pusat Penilaian Pelamar dikirimkan untuk mengikuti tes penilaian lembaga-lembaga penilaian seperti lembaga psikotes di UI, tes kesehatan atau general check up di Rumah Sakit, dan lembaga-lembaga lainnya. 9) Masa Percobaan Masa percobaan memiliki faktor validitas yang tinggi karena metode ini dapat mengukur kinerja yang aktual pada pekerjaan yang dipercayakan pada seseorang karyawan baru. Masa percobaan mempunyai resiko yang cukup besar dikarenakan mengeluarkan biaya yang besar bagi setiap pelamar.

18 24 Menurut Syafrizal henry (2009) ada 7 langkah dalam proses seleksi yaitu antara lain adalah: 1. Penerimaan Pendahuluan Proses seleksi merupakan jalur dua arah organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Bila pelamar datang sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam upaya menghilangkan kesalahpahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber tidak resmi ( jalan belakang ). 2. Tes-tes penerimaan Tes-tes penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Tes-tes penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan. Agar tes dapat meloloskan para pelamar yang tepat, maka ia harus valid. Valid berarti bahwa skor-skor tes mempunyai hubungan yang berarti (signifikan) dengan prestasi kerja atau dengan kriteria-kriteria relevan lainnya. Ada bermacam-macam tes penerimaan. Setiap tipe tes mempuinyai kegunaan yang terbatas dan mempunyai tujuan yang berbeda. Secara ringkas berbagai tipe tes dapat diuraikan sebagai berikut: Tes-tes Psikologi ( Psychological Test ) Tes kecerdasan ( Intelligence test ) : Yang menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secar menyeluruh dan logis. Tes kepribadian ( Personality test ) : Dimana hasilnya akan mencerminkan kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan dan unsur-unsur kepribadian lainnya.

19 25 Tes bakat ( Aptitude test ) : Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat dikembangkan. Tes minat ( Interest test ) : Yang mengatur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan. Tes prestasi ( Achievment test ) : Yang mengukur kemampuan pelamar sekarang. Tes-tes pengetahuan ( Knowledge test ) : Bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan. Perfomance test : Yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya sebagai contoh tes mengetik untuk calon pengetik Selain harus feasible penggunaan tes juga harus fleksibel. Hasil tes tidak selalu merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi. Hal-hal yang tidak dapat diukur melalui pengujian mungkin sama pentingnya. 3. Wawancara Seleksi Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal dapat diterima atau tidak ( acceptability ) seorang pelamar. Pewawancara ( Interviewer ) mencari jawab dua pertanyaan umum. Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan? Bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar lain? Wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas tinggi, karena dapat diterapkan baik trehadap para calon karyawan manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah, maupun staf. Teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah: pewawancara mempelajari pelamar dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan.

20 26 Wawancara seleksi mempunyai dua kleemahan utama: reliabilitas dan validitas. Bagaimana juga teknik wawancara penting dilakukan dalam proses seleksi karena efektivitasnya dapat dipercaya dan mempunyai fleksibilitas. - Proses Wawancara Tahap-tahap proses wawancara meliputi persiapan pewawancara, pengarahan atau penciptaan hubungan pertukaraan informasi, terminal dan evaluasi. Setiap tahap harus dijalani agar wawancara berhasil. Persiapan pewawancara, kegiatan persiapan ini mencakup penentuan sasaran wawancara, pengembangan berbagai pertanyaan spesifik yang akan diajukan dalam proses wawancara,penetapan tipe wawancara dan format pertanyaan serta pengenalan awal pelamar dengan mempelajari blanko lamaran. pengarahan setelah wawancara dimulai, pewawancara perlu menciptakan hubungan yang relaks dengan pelamar dan susasana yang nyaman. Pertukaran informasi, inti proses wawancara adalah pertukaran informasi. Untuk membantu menciptakan hubungan banyak pewawancara mulai dengan bertanya kepada pelamar bila ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ini menimbulkan komuniksi dua arah dan memungkinkan pewawancara mulai untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelamar. Terminasi, Bila waktu wawancara yang tersedia habis,, pewawancara perlu memberi isyarat bahwa wawancara akan segera diakhiri, dalam hal ini sekali lagi komunikasi non verbal sangat berguna. Evaluasi, segera setelah wawancara berakhir, pewawancara harus mencatat jawaban-jawaban tertentu dan kesan-kesan umum mengenai pelamar. Penilaian ini dapat menggunakan catatan yang telah disiapkan secara standar. Penggunaan catatan atau daftar standar akan meningkatkan reliabilitas wawancara sebagai teknik selesksi.

21 27 4. Pemeriksaan Referensi Bagaimana tipe pelamar? Apakah pelamar adalah pekerja yang dapat dipercaya? Bagaimana sifat-sifat atau kepribadian pelamar? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, departemen personalia menggunakan berbagai referensi. Personal referensi tentang karakter pelamar biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman terdekat yang ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta perusahaan. Bila referensi diserahkan secara tertulis, pemberi referensi biasanya hanya menekankan hal-hal positif. Oleh karena itu referensi pribadi pada umumnya jarang digunakan. Employment references. Mencakup latar belakang atau pengalaman kerja pelamar. Banyak spesifikasi personalia bersikap skeptis terhadap referensireferensi tersebut, karena dalam kenyataannya organisasi sangat jarang untuk mendapatkan referensi yang benar. 5. Evaluasi Medis Proses seleksi ini mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan karyawan dibuat. Pada umumnya evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi kesehatannya, pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter diluar perusahaan maupun oleh tenaga medis perusahaan sendiri. Evaluasi medis memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan karyawan yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stress fisik dan mental suatu pekerjaan. 6. Wawancara atasan langsung Atasan langsung (penyelia) pada akhirnya merupakan orang yang bertanggung jawab atas para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final. Penyelia sering mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan

22 28 teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas dasar ini banyak organisasi yang memberikan wewenang kepada penyelia untuk mengambil keputusan penerimaan final. 7. Keputusan Penerimaan Apakah diputuskan oleh atasan langsung atau departemen personlia, keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi. Dari sudut pandangan hubungan masyarakat ( public relations ), para pelamar lain yang tidak terpilih harus diberitahu. Departemen personalia dapat mempertimbangkan lagi para pelamar yang ditolak untuk lowongan-lowongan pekerjaan lainnya karena mereka telah melewati berbagai macam tahap proses seleksi Kendala-Kendala Rekrutmen Menurut Sondang P. Siagian (2006:104) bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari calon-calon pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari bahwa menghadapi berbagai kendala. Kendala-kendala ini muncul dari organisasi-organisasi yang bersangkutan, kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak. 1. Faktor organisasional antara lain : a. Kebijaksanaan promosi dari dalam, dengan kebijaksanaan ini lowonganlowongan tentunya para pencari tenaga kerja tidak perlu lagi mencari sumber-sumber tenaga kerja di luar organisasi. Sehingga kemungkinan memperoleh tenaga kerja baru dengan pandangan baru, pendekatan baru, keahlian, dan keterampilan baru sangat terbatas. b. Kebijaksanaan tentang status kepegawaian merupakan ketentuan tentang apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi ataukah dimungkinkan hanya mencari pelamar yang bersedia bekerja secara purna waktu bagi organisasi yang akan memperkerjakannya.

23 29 c. Rencana Sumber Daya Manusia memberikan petunjuk tentang lowongan yang bagaimana sifatnya diisi dari dalam dan lowongan yang bagaimana akan diisi oleh rekrutmen dari luar. Dengan rencana demikian akan membatasi langkah dan tindakan para pencari tenaga kerja, mereka harus mematuhi apa yang telah ditetapkan. 2. Kebiasaan Mencari Tenaga Kerja Pada biro personalia biasanya ada satu bagian atau seksi yang bertugas melakukan rekrutmen penerimaan pegawai baru. Para pegawai spesialis ini sudah mengetahui benar kriteria para pegawai yang diperlukan dalam rekrutmen tersebut untuk menyesuaikan dengan calon yang diajukan. Kebiasaan mencari tenaga kerja ini mempunyai dampak yang positif karena dapat dengan cepat menemukan para pencari kerja untuk mengisi lowongan yang ada. Akan tetapi ada pula segi negatifnya yaitu adanya kecenderungan melakukan kesalahan yang sama apabila kesalahan yang dibuat tidak begitu besar dampak negatifnya bagi organisasi. Seringkali mereka merasa mudah terhadap tugasnya sehingga begitu masuk sebuah lamaran kerja langsung pegawai itu yang diusulkan tanpa berusaha mencari alternatif lain yang lebih baik. 3. Kondisi Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal organisai harus selalu mendapat perhatian terutama dalam merekrut para pegawai baru. Faktor-faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan antara lain: a. Tingkat pengangguran; b. Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru dengan memperhatikan organisai usaha sejenis sebagai saingan; c. Proyek angkatan kerja; d. Peraturan perundang-undangan dibidang ketenaga kerjaan sebagai faktor eksternal yang harus dipenuhi dan ditaati dalam rekrutmen;

24 30 e. Norma-norma etika yang berlaku bagi pencari tenaga dalam rangka rekrutmen; f. Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan para pekerja baru Proses rekrutmen pegawai Proses rekrutmen pegawai penting bagi suatu perusahaan karena kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas rekrutmennya. Regha Dikria Nurbetha (2008) secara ringkas proses perekrutan dapat digambarkan seperti terlihat dalam bagan, yaitu : Gambar 2.1Proses Penarikan (Rekrutmen) Sumber Daya ManusiaSumber : Regha Dikria Nurbetha (2008)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Dr. Subhan Afifi, M.Si (2006:5) menjelaskan bahwa manajemen sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris, yaitu to manage yang artinya mengelola atau mengendalikan, dan mengatur. Namun, pengertian manajemen cukup luas, berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rekrutmen Menurut Mardianto (2014:8) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerimaan Karyawan Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Lowongan bisa

Lebih terperinci

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rekrutmen Menurut Samsudin (2006:81) Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pertemuan 3 Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pengertian Penarikan Tenaga Kerja (Rekrutmen) PROSES PENCARIAN & PEMIKATAN PARA CALON TENAGA KERJA YANG MAMPU BEKERJA DI DALAM ORGANISASI. USAHA MENCARI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Imam Gunawan

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Imam Gunawan REKRUTMEN DAN SELEKSI Imam Gunawan Merupakan proses menentukan posisi yang akan diisi dalam organisasi, dan bagaimana mengisinya (Dessler, 2003). 1. Analisis Tren Studi kebutuhan pekerjaan masa lalu di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen yang lebih mengfokuskan pembahasanya mengenai peraturan peranan manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam setiap organisasi, manusia merupakan salah satu sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik guna mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti (2010 :13), pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Dapat dikatakan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT 1 REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH : RINI ANGGRAENI BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 2 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen yang lebih memfokuskan pembahasanya mengenai peraturan peranan manusia dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan Manjemen Sumber Daya Manusia, perlu dijelaskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA REKRUTMEN SUMBER DAYA MANUSIA Disusun oleh: Kelompok 2 1. Norma Wahyuningrum (145030400111036) 2. Rakles Candra Nurjanah (145030401111038) 3. Kautsarin Natalia K (145030401111049)

Lebih terperinci

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Rekr utmen Kar yawan BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1.1 Penger tian Rekr utmen Kar yawan Menurut Handoko (2001:10), bahwa rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA Perencanaan Sumberdaya Manusia Perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang. Jadi perencanaan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sahati (2008) meneliti tentang Upaya Perbaikan Proses Rekrutmen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sahati (2008) meneliti tentang Upaya Perbaikan Proses Rekrutmen, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian terdahulu Sahati (2008) meneliti tentang Upaya Perbaikan Proses Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi untuk Meningkatkan Kinerja Perawat Trainee Pada Rumah Sakit RKZ. Hasil

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

SELEKSI TENAGA PENJUALAN SALESMANSHIP Modul ke: 09Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUALAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi REKRUITMENT SELEKSI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Dan apabila Sumber Daya Manusia itu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang digunakan untuk dapat membantu penyelesaian permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hasibuan (2008:29) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas.

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perekrutan Menurut Robert dan Jackson (2001) perekrutan merupakan proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan melalui serangkaian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling barinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen BAB II BAHAN RUJUKAN Sebelum melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha mengemukakan pengertian tentang Manajemen, walau definisi yang di kemukakan berbeda-beda namun pada dasarnya menunjukan maksud

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang artinya adalah mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan

Lebih terperinci

Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015

Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015 Universitas Esa Unggul 29 Mei 2015 Pada sudut perusahaan Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup digunakan untuk melihat profil kandidat pelamar yang memuat informasi pribadi, pendidikan, pelatihan,

Lebih terperinci

Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Rekrutmen Sumber Daya Manusia Rekrutmen Sumber Daya Manusia Rekrutmen merupakan komunikasi dua arah. Para pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. Sedangkan organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) 13 BAB 2 URAIAN TEORITIS 2. 1. Penelitian Terdahulu Adrian (2002) Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Marwansyah (2010:3) manajemen sumber daya manusia dapat di artikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rekrutmen Rekrutmen merupakan awal dari segala kebutuhan tenaga kerja. Tujuannya, mendapatkan hasil rekrutmen yang ideal. Ideal yang dimaksud disini adalah dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.

BAB II URAIAN TEORITIS. Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuni, Ramadhani (2006) melakukan penelitian dengan judul penelitian: Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak dan aset dari

BAB II LANDASAN TEORI. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak dan aset dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan motor penggerak dan aset dari sebuah bank. Tanpa adanya SDM, bank tidak akan maju dan berkembang sesuai dengan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Seleksi Tenaga Kerja Karyawan adalah kekayaan atau asset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai sasarannya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Perencanaan Karir Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya (Rivai, 2009:369). Karir adalah

Lebih terperinci

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab 1. Peran Departemen Sumber Daya Manusia adalah melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection :

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 SI SDM Subsistem Perekrutan Pegawai Rekrutmen SDM : Penelusuran Pelamar. Pencarian Internal. Seleksi SDM. Rekrutmen SDM Henry Simamora (1997:212)

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

Adanya kebutuhan dari direktur untuk posisi yang strategis, misalnya sekretaris atau asisten pribadi.

Adanya kebutuhan dari direktur untuk posisi yang strategis, misalnya sekretaris atau asisten pribadi. SIM Karyawan Perekrutan Karyawan Jumlah pegawai ada 10 orang 1. Dasar Perektrutan - permintaan Direktur Adanya kebutuhan dari direktur untuk posisi yang strategis, misalnya sekretaris atau asisten pribadi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri (2010) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar

Lebih terperinci

ANALISIS REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BIHUN CAHAYA TIGA TUNGGAL

ANALISIS REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BIHUN CAHAYA TIGA TUNGGAL 179 ANALISIS REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BIHUN CAHAYA TIGA TUNGGAL William Santosa Halim Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN http://moebarak.wordpress.com PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN Disusun Oleh : MUMUH MULYANA H251100061 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Lebih terperinci

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET, REKRUITMEN SDM Oleh: Mochamad Biodi (135030200111047) Agum Sulistio (135030200111057) Fitra Dwi Rahmadani (135030207111022) Erwin Sri Rahayu (135030207111048) ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

Bab 3 REKRUTMEN SDM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Bab 3 REKRUTMEN SDM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Bab 3 REKRUTMEN SDM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi Kendala kendala Rekrutmen Membedakan Saluran Rekrutmen Menjelaskan Evaluasi Rekrutmen Mendiskusikan Blanko Lamaran

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber daya Manusia:2004) sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber daya Manusia:2004) sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia pada hakikatnya adalah penerapan manajemen tersebut khusus untuk sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai peran yang besar terhadap naik turunnya efektivitas organisasi dalam lingkungan yang selalu berubah-ubah yang dapat menyebabkan terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUPRA PIRANTI WISATA RIA

TINJAUAN SISTEM SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUPRA PIRANTI WISATA RIA TINJAUAN SISTEM SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUPRA PIRANTI WISATA RIA SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Andhina (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Promosi Jabatan pada Bappeda Sumatera Utara menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian tentang kegiatan perekrutan dan seleksi pegawai pada Hotel Grand Zuri, maka bagian trakhir dari penelitian ini penulis akan membuat tentang penelitian

Lebih terperinci

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA Sumber daya namusia (human resources) merujuk pada orang-orang yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan.(simamora,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terlaksanannya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses seleksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terlaksanannya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses seleksi BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Penempatan Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah terlaksanannya fungsi rekruitmen.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Pembahasan objek yang akan diteliti, perlu untuk dijelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut: Definisi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Manajemen dalam buku manajemen sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Manajemen dalam buku manajemen sumber daya manusia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen dalam buku manajemen sumber daya manusia penulis Samsudin Salidi tahun (2010:300), penerbit : CV. Pusaka setia. yaitu : Manajemen adalah

Lebih terperinci

Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT

Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT 2012 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen

Lebih terperinci

Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi)

Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi) 65 Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi) Fatikha Rizdiana Dewi PENDAHULUAN P ada era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan

Lebih terperinci

PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN

PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN RS Imanuel Sumba Jl. Nangka no. 4 PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN RS Imanuel Sumba PENDAHULUAN Karyawan merupakan salah satu produksi yang terpenting dalam pengelolaan rumah sakit,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

1. Konsep dan Manfaat Seleksi

1. Konsep dan Manfaat Seleksi 1. Konsep dan Manfaat Seleksi Pengertian seleksi Menurut Siswanto (1989: 68-70) Seleksi tenaga kerja adalah kegiatan suatu perusahaan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK (GURU) DI YPI AL KHOIRIYYAH SEMARANG TAHUN 2010

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK (GURU) DI YPI AL KHOIRIYYAH SEMARANG TAHUN 2010 66 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK (GURU) DI YPI AL KHOIRIYYAH SEMARANG TAHUN 2010 Dari hasil kajian teoritis maupun data lapangan yang telah penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya

Lebih terperinci