TARA KALOR MEKANIK. Adhelina,NP Sriwulandari Alam,Besse Khalidatunnisa,Andi Nurul Atiak Zaida,Sugira. Pendidikan Biologi FMIPA UNM 2014.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TARA KALOR MEKANIK. Adhelina,NP Sriwulandari Alam,Besse Khalidatunnisa,Andi Nurul Atiak Zaida,Sugira. Pendidikan Biologi FMIPA UNM 2014."

Transkripsi

1 TARA KALOR MEKANIK Adhelina,NP Sriwulandari Alam,Besse Khalidatunnisa,Andi Nurul Atiak Zaida,Sugira Pendidikan Biologi FMIPA UNM 2014 Abstrak Telah dilakukan eksperimen tara kalor mekanik yang bertujuan (1) Memahami prinsip kesetaraan (ekuivalensi)energi panas dan energi mekanik.(2)menentukan nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanik.pada kegiatan ini menggunakan metode merangkai (menyusun) rangkaian arus dan tegangan listrik yang dihubungkan pada kalorimeter.kemudian menetukan massa kalorimeter+pengaduk dan massa kalorimeter+air.dengan itu Massa air yaitu hasil pengurangan dari massa kalorimeter+air dengan massa kalorimeter kosong.pada saat power supply dinyalakan bersaman dengan stopwatch kemudian menentukan suhu awal,tegangan serta kuat arus yang digunakan. Sampai suhu meningkat hingga 10 power supply dimatikan bersamaan dengan stopwatch,kemudian menentukan suhu akhir.jadi dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan besarnya usaha atau kalor joule dapat ditentukan dengan mengalikan tegangan,kuat arus dan waktu yang digunakan(w=v x I x t) serta besarnya energi panas yang dibutuhkan air untuk menaikkan temperaturnya dapat ditentukan dengan mengalikan Massa,kalor dan perubahan suhu yang terjadi (Q=m x C x ). Dari eksperimen ini, diperoleh hasil bahwa terjadi perubahan energi dari energi listrik yang dialirkan dari power supply menjadi energi panas sehingga suhu kalorimeter beserta isinya meningkat. Kata kunci: Energi kalor,energi mekanik,tegangan,kuat arus,waktu,massa,dan suhu RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi panas dan energi mekanik? 2. Bagaimana cara menentukan nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanik? TUJUAN 1. Memahami prinsip kesetraan (ekuivalensi)energi panas dan energi mekanik. 2. Menentukan nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanik.

2 METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Tara Kalor Mekanik Kalor merupakan transfer energi dari satu benda ke benda kedua yang temperaturnya lebih rendah.berarti, kalor sangat mirip dengan kerja.untuk membedakannya,kalor didefenisikan sebagai transfer energi yang disebabkan oleh perbedaan temperatur,sementara kerja ialah transfer energi yang tidak disebabkan oleh perbedaan temperatur.jadi dapat didefenisikan bahwa tara kalor mekanik adalah kesetaraan energi mekanik dan energi panas atau perbandingan antara usaha dan kalor. Teori yang melandasi tentang tara kalor mekanik yaitu hukum joule dan azas Black.Dimana suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain.seperti energi listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya.sehingga dikenal adanya kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur ole joile dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Hukum pertama termodinamika Hukum pertama termodinamika merupakan pernyataan hukum kekekalan energi.hukim ini menggambarkan hasil banyak eksperimen yang menghubungkan usaha yang dilakukan pada sistem,panas yang ditambahkan atau dikurangkan dari sistem,dan energi internal sisitem.dari defenisi awal kalori,kita tau bahwa dibutuhkan energi sebesar 1 kalori untuk menaikkan temperatur 1 gram air menjadi 1 C.Akan tetapi kita juga dapat menaikkan temperatur air atau sistem lain apapun dengan melakukan usaha padanya tanpa menambahkan sedikitpun panas dari luar. Diagram skematis modifikasi dari perangkat joule dapat digunakan untuk menentukan jumlah usaha yang ekivalen dengan jumlah panas tertentu,yaitu,jumlah usaha yang dibutuhkan untuk enaikkan temperatur satu gram air dengan satu Celcius derajat.air dalam kalorimeter tertutup dalam dinding insulasi agar temperatur sistem tidak dapat dipengaruhi oleh panas

3 yang masuk atau keluar darinya.dengan pemberian beda potensial pada ujung-ujung kumparan dalam kalorimeter,arus listrik akan mengalir melalui amperemeter dan beda potensial akan timbul pada ujung-ujung kumparan yang akan menghasilkan usaha listrik pada sistem untuk memanaskan air.usaha ini dikenal sebagai kalor joule,yang dapat dinyatakan sebagai Dimana V adalah beda potensial ujung-ujung elemen,i adalah arus listrik dalam rangkaian,dan t adalah waktu pengaliran arus ke sistem.energi panas yang dilepaskan oleh elemen listrik tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter sehingga temperatur sistem menjadi meningkat(pengecualian terjadi perubahan fase). Besar energi panas Q yang dibutuhkan oleh air untuk menaikkan temperaturnya sebanding dengan perubahan temperatur dan massa m,yaitu : Dimana c adalah panas jenis air. Hasil ekperimen joule dan ekperimen-eksperimen sesudahnya adalah bahwa dibutuhkan 4,18 satuan usaha mekanis atau listrik(joule)untuk meningkatkan temperatur 1 gram air dengan 1 C,atau 4,18 J energi mekanis atau listrik adalah ekuivalen dengan 1 kal energi panas. Alat dan Bahan 1. Alat Power Supply DC Variabel Amperemeter 0-5 A DC, Voltmeter 0-50 DC, Kalorimeter joule lengkap, Termometer Stopwatch

4 2. Bahan Neraca Ohauss 311 gram Kabel penghubung Air Identifikasi Variabel 1. Variabel manipulasi : Massa air dalam kalorimeter 2. Variabel respon : Waktu 3. Variabel kontrol : Tegangan,Kuat arus Definisi Operasional Variabel 1. Variabel manipulasi Massa air dalam kalorimeter adalah air yang dimasukkan ke dalam kalorimeter dan diukur dengan menggunakan neraca ohaus 311 g dengan satuan gram 2. Variabel respon Waktu yaitu detik atau sekon.dan satuan yang digunakan adalah Sekon (s). 3. Variabel kontrol Tegangan yaitu perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik.tegangan dinyatakan dalam satuan Volt (V). Kuat arus yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam waktu satu detik.kuat arus listrik dinyatakan dalam satuan Ampere (A).

5 Prosedur Kerja a. Merangkai skema percobaan. b. Power Supply tidak dinyalakan sebelum dipastikan bahwa polaritas dan batas ukur dari sumber dan alat-alat ukur arus dan tegangan benar. c. Mengukur massa kalorimeter kosong + pengaduk d. Mengisi kalorimeter dengan air hingga setengahnya lalu mengukur masasanya. e. Memasang kalorimeter lengkap pada rangkaian,selanjutnya satu daya dan mengatur batas ukur yang mengalir sebesar 2A,catat arus ini dan beda potenisal pada ujung-ujung kumpran. f. Mematikan kembali power supply dengan tidak mengubah posisi temperatur tegangan. g. Mengukur kalorimeter beserta isinya dan catat sebagai temperatur awal. h. Menyalakan power supply bersamaan dengan menjalankan stopwatch untuk mengukur lama pengaliran arus hingga temperatur sistem naik menjadi 10 derajat.dari temperatur awal dan menghentikan stopwatch bersamaan dengan mematikan power supply.mencatat penunjukan stopwatch. i. Mengulangi kegiatan ini hingga 3x.

6 HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA Hasil Pengamatan NST Neraca Ohauss 311gram = 0,01 gram NST Voltmeter = 1 volt NST Ammeter = 0,01 A NST termometer = 1 NST Stopwatch = 0,1 sekon Besaran yang Diukur Massa Kalorimeter Kosong+pengaduk, (kg) Massa kalorimeter+ air, kg) Pengukura ke- I II III Massa air, (kg) Tegangan, V(volt) Kuat arus,i (A) Suhu awal, ( ) Suhu akhir, ( ) Waktu,t (s)

7 ANALISIS DATA Pengukuran I Suhu awal = 33 Suhu akhir = 43 Kuat arus Tegangan Waktu = 1,80 A = 7 V = 482 sekon Massa kalorimeter+air = 188,55 gram Massa kalorimeter kosong = 61,71 gram Massa air = gram W = = 7 = 6073,2 Q = = 126,84 = 1268, ,762 = 1404,162 = = 4 % Pengukuran II Suhu awal = 33 Suhu akhir = 43 Kuat arus = 1,80 A

8 Tegangan = 7 V Waktu = 547 sekon Massa kalorimeter+air = 208,03 gram Massa kalorimeter kosong = 61,71 gram Massa air = gram W = = 7 = 6892,2 joule Q = = 146,32 = 1463,2+ 135,762 = 1598,962 = = 3 % Pengukuran III Suhu awal = 30 Suhu akhir = 40 Kuat arus Tegangan Waktu = 1,81 A = 6 V = 546 sekon Massa kalorimeter+air = 210,4 gram Massa kalorimeter kosong = 61,71 gram Massa air =

9 gram W = = 6 = 5929,56 joule Q = = 148,69 = 1486,9+ 135,762 = 1622,662 = = 13 % Jumlah kalor : W = V x I x t W dv + di + dt dv + di + dt dv + di + dt + + = { } W

10 1. Pengukuran Pertama = { } W = { } 6073,2 = { } 6073,2 = 8, KR = x 100% = x 100% = 0,13 % ( 4 AB ) W 2. Pengukuran Kedua = { } W = { } 6892,2 = { } 6892,2 = 8, KR = x 100% = x 100% = 0,11 % ( 4 AB ) W

11 3. Pengukuran Ketiga = { } W = { } 5929,56 = { } 5929,56 = 6, KR = x 100% = x 100% = 0,11 % ( 4 AB ) W Besar Energi Panas : Q = m x c x dm + di + d dm + dc + d dm + dc + d + + = { } Q

12 1. Pengukuran pertama = { } Q = { } = { } 1404,162 = { } 1404,162 = 10,363 KR = x 100% = x 100% = 0,73 % ( 4 AB ) Q 2. Pengukuran kedua = { } Q = { } = { } 1598,962 = { } 1598,962 = 103,310 KR = x 100% = x 100% = 6,46 % ( 2 AB )

13 Q 3. Pengukuran Ketiga = { } Q = { } Q = { } 1622,662 = { } 1622,662 = 10,327 KR = x 100% = x 100% = 0,63 % ( 4 AB ) Q

14 PEMBAHASAN Kesetaraan tara kalor mekanik merupakan kesetaraan energi mekanik dan energi panas atau perbandingan antara usaha dan kalor.pada percobaan ini menggunakan modifikasi dari perangkat joule yang dapat dapat digunakan untuk menentukan jumlah usaha yang ekivalen dengan jumlah panas tertentu,yaitu jumlah usaha yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur satu gram air dengan satu celcius derajat.usaha listrik pada sistem untuk memanaskan air dikenal sebagai kalor joule yang dapat dinyatakan W = dimana adalah beda potensial ujung-ujung elemen, adalah arus listrik dalam rangkaian,dan t adalah waktu pengaliran arus ke sistem.energi panas yang dilepaskan oleh elemen listrik tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter sehingga temperatur sistem menjadi meningkat. Dan besar energi panas yang dibutuhkan air untuk menaikkan temperaturnya sebanding dengan perubahan temperatur yang dinyatakan dimana c adalah panas jenis air. Pada percobaan ini dilakukan pengukuran sebanyak tiga kali sehingga, hasil usaha atau kalor joule serta besar energi yang dihasilkan berbeda-beda karena jumah massa air, suhu awal,suhu akhir serta waktu yang dibutuhkan berbeda setiap pengukuran.meskipun pada hasil percobaan yang telah dilakukan ada yang memiliki suhu awal,tegangan dan kuat arus yang sama namun waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya sebasar 10 berbeda.dapat dilihat dari hasil jumlah kalor joule atau usaha yang diperoleh pada pengukuran pertama yaitu 6073,2 joule,pengukuran kedua yaitu 6892,2 joule dan pada pengukuran ketiga yaitu 5929,56 joule. Hasil % different pada pengukuran pertama yaitu 4% dan pada pengukuran kedua yaitu 3 % sedangkan pada pengukuran ketiga yaitu 13 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa eksperimen ini sudah sesuai dengan hasil eksperimen joule dan ekperimen-eksperimen sesudahnya yaitu 4,18 joule.dan hasil pengukuran yang paling baik yaitu pada pengukuran pertama dan kedua dibandingkan dengan hasil pengukuran ketiga yang perbedaannya cukup jauh dari teori hasil eksperimen joule.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Suhu ruangan yang dipengaruhi oleh AC yang akan mempengaruhi hasil ukur,karena membuat perubahan pada suhu awal maupun suhu akhir dan kurang telitinya pengamat memencet tombol stopwatch yang akan menambah atau mengurangi hasil ukur.

15 SIMPULAN DAN DISKUSI Berdasarkan hasil dari ekperimen joule dapat disimpulkan bahwa prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi panas dan energi mekanis ( dalam hal ini yang digunakan energi listrik) yaitu apabila energi panas yang diterima oleh air dan kalorimeter tidak jauh berbeda dengan energi termal yang dilepaskan oleh elemen listrik atau dengan kata lain apabila energi listrik dapat diubah manjadi panas atau sebaliknya sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energy makanik/listrik.kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh joule dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam calorimeter sehingga air menjadi panas.energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang bertada dalam kalorimeter.sehingga kita dapat menentukan nilai keasetaraan energi panas dan energi mekanis yaitu untuk besar usaha untuk memanaskan air atau dikenal dengan kalor joule yaitu dinyatakan dengan W = sedangkan besar energy panas yang dibutuhkan air yaitu dinyatakan dengan.dan berdasarkan teori eksperimen joule dibutuhkan 4,18 joule untuk meningkatkan temperature 1 gram air dengan 1 atau 4,18 joule energi mekanis atau listrik adalah ekivalen denagn 1 kal energy panas. DAFTAR RUJUKAN 1. Halliday, David dan Resnick, Robert FisikaJilid 1 EdisiKetiga (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. 2. Tipler, Paul A Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2) 1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar

Lebih terperinci

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori: Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu yang dilakukan selalu ekivalen dengan sejumlah masukan kalor tertentu. 1 (kal) ternyata ekivalen dengan 4,186 joule

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya, pada saat memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( ) MEMPERSEMBAHKAN Kelompok Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U (0602421) (0605860) Problem 1 : Pengisian kapasitor Problem 2 : Kapasitor disusun seri dan paralel Problem 3 : Pengaruh hambatan terhadap waktu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM UTAMA HIDROSTATIS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM UTAMA HIDROSTATIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM UTAMA HIDROSTATIS DISUSUN OLEH : 1. Maulana Adi Juliawan 065112033 2. 3. 4. TANGGAL PRAKTIKUM : 19 Desember 2012 ASISTEN DOSEN : 1. Rissa Ratimanjari S.S 2. Yunita

Lebih terperinci

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a HUKUM JOULE I. TEORI James Prescott Joule (1818-1889) ialah seorang ilmuwan Inggris yang merumuskan Hukum Kekekalan, yaitu "Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan." Ia adalah seorang ilmuwan

Lebih terperinci

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/ LAPORAN R-LAB Nama/NPM Fakultas/Prog. Studi Group & Kawan Kerja : Angeline Paramitha/1306409305 : Teknik/Teknik Kimia : Ahmad Hamidi Aldhi Saputro Ahmad Shobri Akwila Eka Meliani Ali Akbar Aji Tata Irwinsyah

Lebih terperinci

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi. HUKUM JOULE PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK (L1) ZAHROTUN NISA 1413100014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150

Lebih terperinci

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

HUKUM JOULE. Waktu yang diperlukan untuk menaikan temperatur Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

HUKUM JOULE. Waktu yang diperlukan untuk menaikan temperatur Tabel 1. Data Hasil Pengamatan HUKUM JOULE DATA PERCOBAAN Kondisi Fisik Bahan Massa calorimeter : 1000 gram Temperatur Air : 28 o C Massa jenis(ρ) berdasarkan temperatur tersebut (dilihat pada tabel standar massa jenis) adalah = 1 Kg/m

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memformulasikan konsep kalor jenis dan kapasitas kalor. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MODUL 3 KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MODUL 3 KALORIMETER LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MODUL 3 KALORIMETER Tanggal Praktikum : 6 Desember 2014 NAMA : Ikhsan Purnomo NIM : 123.12.013 PRODI : TMM 12 INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG 1. Judul Praktikum Kalorimeter

Lebih terperinci

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam II. DASAR TEORI III. Kalor itu sendiri sering kita identikkan dengan panas,

Lebih terperinci

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 2 Desember 2010 / 13.00-15.00 WIB Asisten : Dicky Maulana JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Hambatan Listrik

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Hambatan Listrik Hambatan Listrik 1. TUJUAN PERCOBAAN a. Terampil menggunakan alat ukur listrik (Amperemeter dan Voltmeter) b. Menganalisis hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat arus listrik (I). 2. TEORI DASAR

Lebih terperinci

MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS

MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS Dian Puspita Sari (F03109029) A. Energi Listrik ( Electric Energy ) Energi listrik tidak dapat dilihat. Namun dapat diamati gejala-gejala yang ditimbulkannya.

Lebih terperinci

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

PERCOBAAN e/m ELEKTRON PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber

Lebih terperinci

Disusun oleh: RIZKY AMALIA NURLELA (060151)

Disusun oleh: RIZKY AMALIA NURLELA (060151) RANGKAIAN RC PENGISIAN KAPASITOR Disusun oleh: RIZKY AMALIA (060114) NURLELA (060151) BAB I DASAR TEORI PENGERTIAN KAPASITOR PENGERTIAN KAPASITOR o Kapasitor merupakan piranti atau komponen pasif elektronika

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

PENGANTAR LISTRIK, MAGNET, DAN OPTIKA

PENGANTAR LISTRIK, MAGNET, DAN OPTIKA Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika PETUNJUK PRAKTIKUM PENGANTAR LISTRIK, MAGNET, DAN OPTIKA Oleh Bambang Ruwanto, dkk JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B. KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B. Alat dan Bahan 1. Kalorimeter 2. Termometer 3. Gelas

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik Sederhana

Rangkaian Listrik Sederhana Perkuliahan 4 INQUIRY 1 Rangkaian Listrik Sederhana 1. RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA Eksperimen 1 Rangkaian Listrik 1. Apa itu rangkaian listrik? 2. Dimeja kalian ada alat apa saja? Bisakah kalian membuat

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115)

INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115) INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN (0605673) DENI MOH BUDIMAN (054115) LELIAN E MATITAMOLE (054082) NAWAL UBAID SALIM (060235) NIA NURHAYATI (0605671) SUDARMAN (0605653) YOGA

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL Fajar Sidik Irianto 1*, M.Dzulfikar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG Konsep Dasar IPA Apa yang kalian ketahui tentang Energi? Energi Listrik Energi Cahaya Energi Gerak Energi Panas Dsb. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL Bagian I

FISIKA TERMAL Bagian I FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

KALOR. hogasaragih.wordpress.com KALOR Ketika satu ketel air dingin diletakkan di atas kompor, temperatur air akan naik. Kita katakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin. Ketika dua benda yang temperaturnya berbeda diletakkan

Lebih terperinci

SEL ELEKTROLISIS. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG, dan ΔS. Widya Kusumanngrum ( ) Program Studi Pendidikan Kimia

SEL ELEKTROLISIS. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG, dan ΔS. Widya Kusumanngrum ( ) Program Studi Pendidikan Kimia SEL ELEKTROLISIS Tujuan: Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG, dan ΔS Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA Binyamin Mechanical Engineering Muhammadiyah University Of Surakarta Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/91 Kuantitas. 2/91 Angka. 3/91 Satuan? Satuan dan skala. 5/91 Ukuran sebuah

Lebih terperinci

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMA BERBAGAI OGAM DENGAN METODE GANDENGAN A. Tujuan Percobaan. Memahami konsep konduktivitas termal. 2. Menentukan nilai konduktivitas termal berbagai logam dengan metode

Lebih terperinci

Jawaban TERMODINAMIKA I

Jawaban TERMODINAMIKA I Jawaban TERMODINAMIKA I Eksperimen Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) Nama Kelompok :... Nama Siswa :... Kelas :... A. Pengantar : Hukum I Termodinamika Apa yang kalian perkirakan akan terjadi jika sejumlah

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed 1/91 Kuantitas.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168) MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168) UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga buku Modul

Lebih terperinci

Teori Hukum Joule. 1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori

Teori Hukum Joule. 1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori Teori Hukum Joule Arus listrik adalah aliran partikel-partikel listrik bermuatan positif didalam suatu pengantar atau arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan muatan ini terjadi

Lebih terperinci

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT Ahmad Khoiri, Nur Afni Sari, Vivi Noviyanti Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Noviyantivivi91@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 G, H, S ) DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik Sederhana

Rangkaian Listrik Sederhana Perkuliahan 4 INQUIRY 1 Rangkaian Listrik Sederhana Oleh : Setiya Utari 1. RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA Eksperimen 1 Rangkaian Listrik 1. Apa itu rangkaian listrik? 2. Perhatikan peralatan yang terdapat,

Lebih terperinci

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK Setelah menyelesaikan bab ini, Anda akan mampu : Mendefinisikan energi dan daya Menghitung daya Mengetahui arah referensi daya Menganalisa danmenghitung Hukum Tegangan

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK 4.1. Hasil Pengujin Dapur Busur Listrik Dapur busur listrik yang telah dibuat kemudian diuji untuk peleburan logam dengan variasi massa logam sesuai kapasitas tungku

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR) TANGGAL PERCOBAAN : 12-03-2017 TANGGAL PENGUMPULAN : 17-03-2017 WAKTU PERCOBAAN : 11.30-13.30 WIB Nama Praktikan : Amrina

Lebih terperinci

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 Status Mata Kuliah Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) ;wajib Jumlah Pertemuan 2 kali/minggu (Kuliah & Responsi) Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 Mata Kuliah : Fisika Dasar/Fisika Pertanian Kode / SKS : PAE 112 / 3 (2 Teori + 1 Praktikum) Status : Wajib Mata Kuliah

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-07 halaman 1 01. Seseorang berdiri di depan cermin datar sehingga ia dapat melihat keseluruhan bayangannya. Jika cermin

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan. Bab 8 Listrik Dinamis Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter. Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya yang sedang menyapu, tangan

Lebih terperinci

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

12/3/2013 FISIKA THERMAL I FISIKA THERMAL I 1 Temperature Our senses, however, are unreliable and often mislead us Jika keduanya sama-sama diambil dari freezer, apakah suhu keduanya sama? Mengapa metal ice tray terasa lebih dingin?

Lebih terperinci

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur

Lebih terperinci

2/Fisika Dasar/LFD KALOR JENIS ZAT PADAT

2/Fisika Dasar/LFD KALOR JENIS ZAT PADAT 2/Fisika Dasar/LFD KALOR JENIS ZAT PADAT 1 TUJUAN 1 Menentukan kapasitas kalor kalorimeter 2 Menentukan kalor jenis zat padat 2 PENGANTAR Ketika anda membuat minuman kopi panas atau susu panas dalam cangkir

Lebih terperinci

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum) RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 1 (Umum) DEFINISI Rangkaian listrik adalah susunan komponenkomponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES Ersi Selparia *, Maksi Ginting, Riad Syech Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

2/FISIKA DASAR/LFD KALORIMETRI

2/FISIKA DASAR/LFD KALORIMETRI 2/FISIKA DASAR/LFD KALORIMETRI I. TUJUAN 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter 2. Menentukan kalor jenis zat padat II. PENGANTAR Ketika anda membuat minuman kopi panas atau susu panas dalam cangkir

Lebih terperinci

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? 1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.

Lebih terperinci

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), SUHU DAN KALOR A. Pengertian kalor Kalor adalah suatu bentuk energy yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda itu berubah,suhu wujud bentuk. Kalor berasal dari kata calonc, ditemukan oleh ahli

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 :

Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 : Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 : 1. Menjelaskan pengertian kalor. 2. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap temperatur benda atau pada wujud benda 3. Mengerjakan analisa kuantitatif

Lebih terperinci

A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es. 6. KALORIMETER A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es. B. Alat dan Bahan 1. Neraca [Ohauss, triple beam, 311 gram, 0,01 gram]

Lebih terperinci

Keywords : Hukum Joule, Kapasitas Panas, Kalorimeter, Arus Listrik, Konduksi, Tahanan Geser ABSTRAK

Keywords : Hukum Joule, Kapasitas Panas, Kalorimeter, Arus Listrik, Konduksi, Tahanan Geser ABSTRAK PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK(L1) NABIL AHMAD RIZALDI 1413100109 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah dilakukan

Lebih terperinci

PENENTUAN MASSA MOLAR BEBERAPA JENIS LOGAM MENGGUNAKAN HUKUM DULONG-PETIT

PENENTUAN MASSA MOLAR BEBERAPA JENIS LOGAM MENGGUNAKAN HUKUM DULONG-PETIT PENENTUAN MASSA MOLAR BEBERAPA JENIS LOGAM MENGGUNAKAN HUKUM DULONG-PETIT Henni Simbolon 1, Minarni 2, Antonius Surbakti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 10 FISIKA Listrik Dinamis - Latihan Soal Doc Name : AR10FIS0601 Version : 2012-08 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8. 10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar 2

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 08 Fisika

Antiremed Kelas 08 Fisika Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh

Lebih terperinci

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN Setelah menyelesaikan percobaan Hukum Kirchoff ini diharapkan para peserta praktikum Fisika Dasar dapat: 1. Memahami hukum kirchoff tentang arus dan tegangan listrik 2. Menerapkan

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Energi dan Daya Listrik. mempelajari

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Energi dan Daya Listrik. mempelajari Bab 11 Energi dan Daya Listrik Pada siang hari, setelah pulang sekolah Ari duduk-duduk di teras depan rumahnya. Sesekali ia melihat ke arah jalan, seolah-olah ada yang ia tunggu. Ternyata tidak lama lagi

Lebih terperinci

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri 1. Jika bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dengan jari-jari lengkungan 20 cm adalah nyata dan diperbesar dua kali, maka bendanya terletak di muka cermin sejauh : A. 60 cm B. 30 cm C. 20 cm Kunci

Lebih terperinci

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ANGKAIAN LISTIK AUS SEAAH ELK-DAS.5 40 JAM 3 I I Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA DAN MENENGAH DEPATEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK A I V W = Q V B C Energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup disebut dengan energi listrik Keterangan : Q = muatan listrik

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

1. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

1. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es. 6. KALORIMETER. Tujuan. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat.. Menentukan kalor lebur es. 2. Alat dan Bahan. Neraca [Ohauss, triple beam, am,, am] buah 2. Kalorimeter

Lebih terperinci

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Dasar 1 Kode/SKS : FIS 1 / 3 (2-3) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika Dasar ini diberikan untuk mayor yang memerlukan dasar fisika yang kuat, sehingga

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN 2009 2010 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran Sekolah KurikulumAcuan Waktu Kelas : IPA : Sekolah Menengah Pertama : KTSP : (120 menit) : IX PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama

Lebih terperinci

Jurnal Hukum Kirchoff

Jurnal Hukum Kirchoff Jurnal Hukum Kirchoff Hukum Kirchoff (L6) Angely Putry a, Nella Permatasari b, Riko Darwin b, Ade Suryani Hamur b a Teknik Pertanian, Senin dan Shift II, Universitas Andalas b,b,b Laboratorium Dasar Fisika,

Lebih terperinci

01. Perhatikan tabel berikut! Besaran. Ukur 1 Panjang Kilometer mistar 2 Massa kilogram neraca 3 Waktu jam stop watch 4 Kuat arus

01. Perhatikan tabel berikut! Besaran. Ukur 1 Panjang Kilometer mistar 2 Massa kilogram neraca 3 Waktu jam stop watch 4 Kuat arus 01. Perhatikan tabel berikut! No Nama Satuannya Besaran Alat Ukur 1 Panjang Kilometer mistar 2 Massa kilogram neraca 3 Waktu jam stop watch 4 Kuat arus ampere ampere meter 5 Suhu derajat celcius termo

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Daniel Sidabutar NIM : 41313110087

Lebih terperinci

I. Tujuan. Dasar Teori

I. Tujuan. Dasar Teori I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan

Lebih terperinci