Keywords : Hukum Joule, Kapasitas Panas, Kalorimeter, Arus Listrik, Konduksi, Tahanan Geser ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords : Hukum Joule, Kapasitas Panas, Kalorimeter, Arus Listrik, Konduksi, Tahanan Geser ABSTRAK"

Transkripsi

1 PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK(L1) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah dilakukan percobaan hukum Joule Panas yang Ditimbulkan oleh Arus Listrik dengan kode percobaan L1. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus arus listrik dan membuktikan hukum Joule serta menentukan harga satu Joule. Pada percobaan ini digunakan dua rangkaian. Kemudian dihitung waktu untuk setiap kenaikan suhu satu derajat. Dari percobaan didapatkan data besar panas yang dihasilkan oleh rangkaian alat 1152,567 Joule dan panas yang diserap 0,258 kalori. Dari hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa arus listrik dapat menimbulkan panas. Dan mencari mana yang lebih menguntungkan antara rangkaian 1 dan rangkaian 2, dimana jika kalor yang dilepaskan lebih banyak akan tidak menguntungkan. Keywords : Hukum Joule, Kapasitas Panas, Kalorimeter, Arus Listrik, Konduksi, Tahanan Geser i

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 I.1 Latar Belakang... 4 I.2 Tujuan... 4 I.3 Permasalahan... 4 BAB II... 5 DASAR TEORI Panas(Kalor) Kalorimeter Energi Potensial Listrik Beda Potensial Resistivitas (Hambatan Jenis) Arus Kapasitas Listrik Energi dan Daya Listrik... 9 BAB III METODOLOGI PERCOBAAN Peralatan dan Bahan Langkah Kerja BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Analisa Data Perhitungan Grafik Pembahasan BAB V KESIMPULAN LAMPIRAN ii

3 6.1 Konstanta DAFTAR PUSTAKA iii

4 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dapat menghasilkan panas yang disebabkan oleh adanya resistansi(hambatan). Dalam percobaan yang dilakukan pada peralatan yang menggunakan arus listrik baik alat elektronik berupa televisi, laptop, dan lain lain maka akan timbul panas di bagian rangkaian yang merupakan dimana pusat dari arus listrik itu berada. Maka dikarenakan timbulnya panas dalam rangkaian listrik yang biasanya disebabkan adanya resistansi(hambatan)yang lebih besar dari arus listrik, maka hal ini jugalah yang melatar belakangi pratikum tentang panas yang disebabkan oleh arus listrik ini. Selain resistansi terdapat juga beda potensial, yang memengaruhi timbulnya panas yang disebabkan oleh arus listrik dan secara umum juga tiap unit dari panas terdapat aliran panas yang mengalir yang bergerak melalui permukaan suatu aliran yang disebut kalori(giancoli,389,1980) I.2 Tujuan Dalam pratikum ini bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik serta membuktikan dari hukum Joule dan menentukan berapa harga dari 1 Joule itu. I.3 Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam percobaan ini adalah menghitung harga H dengan persamaan H=V i t, yang dimana sebelumnya nilai dari V, I, dan t dari waktu yang telah ditentukan telah dianalisis, kemudian mencari harga H dan T yang dimana T sebagai fungsi t selama arus listrik mengalir Permasalahan lainya yang akan dibahas adalah mengitung Q1 dan Q2 dengan persamaan Error! Reference source not found.=w (Ta-Tm) (kalori), dan menghitung juga dengan persamaan Error! Reference source not found.0,26 w(ta- Tm) (kalori) lalu dibandingkan dengan harga H dan menentukan tarif kalor mekanik dengan 1 J= 0,24 Kalori. 4

5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Panas(Kalor) Panas adalah transfer energi dari suatu benda ke benda lainya dengan perbedaan suhu yang sangat signifikan. Sesuai dengan satuan internasional(si) satuan energi adalah joule. Terkadang dalam penentuan harga joule ini masih digunakan kalori. Kalori dibagi menjadi beberapa istilah walaupun istilah-istilah tersebut seing menjadi bagian dalam penentuan jumlah dari cairan. Energi dalam adalah jumlah keseluruhan dari semua molekul. Kita ambil contoh perhitungan dari energi dalam dengan n sebagai mol, energi dalam U, adalah translasi dari energi kinetik seluruh atom. Jumlah ini juga setara dengan rata-rata dari energi kinetik dimana energi per molekul waktu dengan total molekul dari N adalah U= N(Error! Reference source not found.merror! Reference source not found.)...(2.1) Dengan menggunakan persamaan Error! Reference source not found.merror! Reference source not found.=error! Reference source not found. k T maka dapat dituliskan T...(2.2) Dengan mengulangi persamaan T...(2.3) U= Error! Reference source not found. k U= Error! Reference source not found. n R Ketika n menyatakan jumlah dari mol. Walaupun energi dalam dari gas ideal bergantung pada suhu dan jumlah mol dari suatu gas tersebut. Energi dalam juga merupakan gas yang sebenarnya yang juga bergantung pada suhu utama, tetapi dimana gas yang sebenarnya terbagi ke dalam beberapa sifat gas dan kesulurahan energi dalam itu juga ternyata bergantung pada tekanan dan volumenya.kapasitas panas spesifik dimana aliran pana mengalir ketika suhunya meningkat, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada abad 18 mengemukakan bahwa jumlah dari panas dinyatakan dalam Q yang berindikasi dari perubahan temperatur dengan proporsi material yang telah diberikan ke massa m dari bentuk material dan perubahan suhu Error! Reference source not found.t dan dapat dirumuskan berikut found.t...(2.4) Q = m c Error! Reference source not 5

6 Yang dimana c adalah kuantitas dari karakteristik dari suatu bahan yang disebut kalor spesifik, karena c = Q / merror! Reference source not found.t. Kalor spesifik termasuk dalam unit J/kg Error! Reference source not found. Dalam tekanan atmosfir tetap c = 4,19 x Error! Reference source not found. Error! Reference source not found. atau 100 kcal/kg Error! Reference source not found Kalorimeter Terdapat beberapa kategori dari sebuah sistem yaitu sistem tertutup yang tidak terdapat beberapa massa yang masuk maupun keluar sistem, sedangkan sistem terbuka yaitu adanya massa yang keluar masuk sistem. Jika sebuah sistem sepenuhnya terisolasi dan tidak ada energi yang ditransfer baik keluar maupun masuk maka energi konservasi akan kembali berpengaruh dimana panas yang hilang sedikit demi sedikit setara dengan panas yang bertambah di bagian lainya dan dapat disimpulkan seperti berikut Panas yang hilang = Panas yang bertambah...(2.5) Contoh dari macam-macam kalorimeter seperti gambar berikut ini : Gambar 2.2 Bom Kalorimeter Gambar 2.1 Kalorimeter Coffee Cup 1 Terdapat dua percobaan dengan menggunakan kalorimeter salah satunya yaitu berfungsi untuk pelepasan energi termal ketika permukaan terbakar. Pembuktian sampel dengan perlahan di permukaan secara bersamaan akan menyebabkan kelonjakan jumlah oksigen pada tekanan tinggi, dan menempatkan pada lapisan tertutup.bom diletakkan dalam cairan kalori dan kabel yang melewati secara perlahan akan timbul panas dikarenakan campuran dari pembakaran tersebut. Energi tersebut 6

7 terlepas dan proses pembakaran bertambah oleh adanya air dan bom tersebut (Physical for Scientist and Engineer, 1980) 2.3 Energi Potensial Listrik Bila sebuah gayaerror! Reference source not found. beraksi pada sebuah partikel bergerak dari titik a ke titik b, kerja Error! Reference source not found. b yang dilakukan oleh gaya itu diberikan oleh sebuah integral garis : Error! Reference source not found. b = Error! Reference source not found..error! Reference source not found. Error! Reference source not found. coserror! Reference source not found. dl (kerja yang dilakukan oleh gaya)...(2.6) Dimana Error! Reference source not found. adalah sebuah pergeseran yang sangat kecil sepanjang lintasan partikel itu dan Error! Reference source not found. adalah sudut antara Error! Reference source not found. dan Error! Reference source not found. di setiap titik panjang lintasan itu dan jika gaya Error! Reference source not found. adalah konservatif maka kerja yang selalu dilakukan oleh Error! Reference source not found. dapat dinyatakan sebagai energi potensial U.Maka ketika perubahan dari titik satu ke titik lainya maka dapat dirumuskan Error! Reference source not found.u adalah : Error! Reference source not found. b = Error! Reference source not found. - Error! Reference source not found. = -(Error! Reference source not found. - Error! Reference source not found.) = -Error! Reference source not found.u...(2.7) dan bila Error! Reference source not found. b adalah positif, Error! Reference source not found. lebih besar daripada Error! Reference source not found. maka Error! Reference source not found.u adalah negatif dan energi potensialnya berkurang (Freedman, 1986) 2.4 Beda Potensial Potensial adalah energi potensial per satuan muatan. Dapat didefinisikan bahwa V di sembarang titik dalam sebuah medan listrik sebagai beda potensial U per satuan muatan yang diasosiasikan dengan sebuah muatan uji di titik tersebut ; V = Error! Reference source not found., atau U = Error! Reference source not found. V...(2.8) Baik beda potensial maupun muatan adalah besaran skalar, sehingga potensial itu adalah sebuah besaran skalar, dari persamaan 2.8 dapat diperoleh dengan membagi satuan energi dengan suatu muatan. Menurut satuan internasional( SI ) dapat dinyatakan satu volt sama dengan satu joule per coloumb : 7

8 Error! Reference source not found. = - Error! Reference source not found. = -(Error! Reference source not found. - Error! Reference source not found. ) = -(Error! Reference source not found. - Error! Reference source not found.) = Error! Reference source not found.- Error! Reference source not found....(2.9) dimana Error! Reference source not found.= Error! Reference source not found./error! Reference source not found. adalah energi potensial persatuan muatan dititik a dan demikian juga untuk Error! Reference source not found.kita menamakan Error! Reference source not found. dan Error! Reference source not found. merupakan berturut-turut potensial di titik a dan potensial di titik b dan jika selisih dari Error! Reference source not found.- Error! Reference source not found. dinamakan potensial dari a terhadap b dan hal ini sering kali dinamakan selisih potensial antara a dan b dan seringkali dapat disebut selisih potensial anatara dua titik disebut tegangan yang menyatakan bahwa Error! Reference source not found. dimana potensial a dan b menyamai kerja yang dilakukan oleh gaya listrik itu bila sebuah satuan bergerak dari a ke b(freedman, 1986) 2.5 Resistivitas (Hambatan Jenis) Kerapatan arus Error! Reference source not found. dalam sebuah konduktor bergantung pada medan listrik Error! Reference source not found. dan pada sifatsifat material itu.tetapi khusus untuk beberapa material khususnya logam pada suhu yang diberikan Error! Reference source not found. hampir berbanding langsung dengan Error! Reference source not found. dan rasio besarnya Error! Reference source not found. adalah konstan dan dari hubungan tersebut maka didapatkan istilah dari Hukum Ohm itu sendiri. Hukum Ohm itu sama seperti persamaan gas ideal dan hukum Hooke adalah sebuah model yang diidealkan yang menjelaskan perilaku dari beberapa material yang cukup baik tetapi bukan merupakan deskripsi umum dari semua materi. Resistivitas (p) merupakan sebuah material sebagai rasio dari besarnya medan listrik dan kerapatan arus dapat dirumuskan dari resistivitas)...(2.10) p = Error! Reference source not found. (Definisi Semakin besar resistivitas semakin besar pula medan yang diperlukan untuk menyebabkan sebuah kerapatan arus yang diberikan atau semakin kecil pula kerapatan arus yang disebabkan oleh sebuah medan yang diberikan. Dari persamaan 2.10 satuan p (V/m)/(A/Error! Reference source not found.) = V. m/a. Kebalikan dari resistivitas adalah konduktivitas. Satuanya adalah( Error! Reference source not found.. merror! Reference source not found. dimana konduktor listrik baik yang 8

9 mempunyai konduktivitas yang lebih besar daripada isolator. Semi konduktor mempunyai resistivitas pertengahan(intermediet) diantara resistivitas logam dan resistivitas isolator.material semikonduktor penting karena ressitivitasnya dipengaruhi oleh suhu dan oleh sejumlah kecil ketakmurnian. Resistivitas sebuah konduktor logam hampir selalu bertambah dengan suhu yang semakin bertambah. Jika suhu bertambah, ion-ion konduktor itu bergetar dengan amplitudo yang semakin besar, yang membuat cenderung lebih terjadinya tumbukan antara elektron yang bergerak dengan ion yang diam. Pada jangkuan suhu kecil(± Error! Reference source not found. C) maka resistivitas sebuah logam secara aproksimasi dapat dinyatakan oleh persamaan p(t) = Error! Reference source not found.( 1- T - Error! Reference source not found.) (kebergantungan resistivitas pada suhu)...(2.11) untuk sebuah konduktor dengan resistivitas p, maka kerapatan arus Error! Reference source not found.di sebuah titik dimana medan listrik adalah Error! Reference source not found. maka diberikanlah persamaan Error! Reference source not found. = p Error! Reference source not found...(2,12) Dan apabila hukum Ohm dipatuhi maka p adalah konstan dan tidak tergantung dari besarnya medan listrik sehingga Error! Reference source not found. berbanding langsung dengan Error! Reference source not found..rasio V terhadap I untuk sebuah konduktor tertentu dinamakan hambatan(resistansi)...(2.13) R = Error! Reference source not found. 2.6 Arus Arus adalah sembarang gerak dari suatu muatan dari satu daerah ke daerah lainya. Dalam situasi elektrostatis medan listrik itu adalah nol dimanapun di dalam konduktor dan tidak ada arus. Akan tetapi tidak berarti bahwa semua muatan di dalam konduktor diam. Dalam logam biasa seperti tembaga serta aluminium sejumlah elektron bebas bergerak di material konduksi tersebut. Elektron- elektron ini bergerak menyebar ke segala arah. Dalam arus dikenal juga arus konvensional yang dimana arah arusnya tidak perlu sama dengan arah partikel yang bermuatan yang sungguhsungguh bergerak namun kita dapat menandakan bahwa tanda muatan yang bergerak begitu kecil signifikasinya dalam analisis rangkaian listrik. Kita dapat mendefinisikan sebuah arus dalam suatu luas penampang A sebagai muatan netto yang mengalir melalui luas itu per satuan waktu. Jadi jika sebuah muatan netto d Q mengalir melalui sebuah luas dalam waktu dt, maka arus I yang melalui luas itu adalah 9

10 (definisi arus)...(2.14) (Zemansky, 1970) I = Error! Reference source not found. 2.7 Kapasitas Listrik Ketika kapasitor diisi plat dari kapasitor tersebut dalam pengisianya setara dengan medan magnet dengan muatan yang berbeda tanda : +q dan q, bagaimanapun juga pengisian dari kapasitor sebagai dari muatan q. Karena plat tersebut bersifat konduktor maka mereka merupakan pelengkap dari energi potensial di permukaan dan dari seluruh titik mempunya potensial listrik yang sama. Lebih dari itu terdapat perbedaan potensial diantara dua plat. Perbedaan potensial dengan V bukan Error! Reference source not found.v dengan notasi yang sebelumnya. Pengisian dari muatan q dan perbedaan potensial V untuk kapasitor sangat proporsional untuk tiap masing-masing muatan q = CV...(2.15) dimana proporsional konstan dari C disebut kapasitas dari kapasitor. Dan nilainya bergantung pada bentuk geometri dari plat tersebut dan tidak pada pengisian dalam perbedaan potensial tersebut. Ukuran dari kapasitas menandakan berapa jumlah kesuluruhan dari pengisian yang diletakkan di plat yang menghasilkan perbedaan potensial diantara benda tersebut. (Resnick, 1980) 2.8 Energi dan Daya Listrik Jika sebuah elemen rangkaian menyatakan dengan selisih potensial Error! Reference source not found. - Error! Reference source not found. =Error! Reference source not found. diantara terminal-terminal dan arus I yang lewat rangkaian itu dalam arah dari a menuju b. Elemen ini dapat berupa sebuah resistor, sebuah aki, atau lainya. Ketika muatan melewati elemen rangkaian itu, medan listrik melakukan kerja pada muatan tersebut. Kerja total yang dilakukan pada sebuah muatan q yang melewati melalui elemen rangkaian itu sama dengan hasil kali q dengan selisih potensial Error! Reference source not found. dan bila Error! Reference source not found. positif maka gaya listrik melakukan sejumlah kerja positif q Error! Reference source not found. pada muatan itu akan jatuh dari potensial Error! Reference source not found. ke potensial Error! Reference source not found. yang lebih rendah. Jika arus itu adalah I maka dalam selang waktu dt, sejumlah muatan d Q = I dt lewat. Kerja d W yang dilakukan pada muatan adalah d W = Error! Reference source not found. d Q = Error! Reference source not found. I dt...(2.16) 10

11 Kerja ini menyatakan energi listrik yang dipindahkan ke dalam elemen rangkaian ini perpindahan energi terhadap waktu adalah daya yang dinyatakan dengan P. Dengan membagi persamaan diatas dengan dt, kita mendapatkan laju pada bagian selebihnya dari rangkaian yang menghantarkan arus listrik ini(buku arus, hambatan,dan tegangan elektrik hal239). Hambatan murni merupakan selisih potensial dari Error! Reference source not found.= IR...(2.17) dimana dalam kasus ini potensial di a(arus memasuki resistor itu) selalu lebih tinggi daripada b( dimana arus itu keluar) Arus memasuki terminal potensial lebih tinggi daripada alat tersebut dinyatakan dengan laju perpindahan potensial rangkaian listrik, Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan pada persatuan waktu. Daya Listrik(P) dapat dirumuskan sebagai berikut ; Daya = Energi/waktu P =Error! Reference source not found. P = Error! Reference source not found. = V.i P = Error! Reference source not found. R P = Error! Reference source not found.(dalam satuan volt-ampere, VA)...(2.18) (Zemansky, 1970) BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1 set kalorimeter beserta perlengkapannya, 1 buah amperemeter 6 A (A) dan 1 buah voltmeter, 1 buah tahanan geser (Rg), 1 buah termometer, 1 buah sumber tegangan 12 V (E), 1 buah stopwatch, dan 1 set kabel. 11

12 3.2 Langkah Kerja Gambar 3.1 Rangkaian Pertama 1 Gambar 3.2 Rangkaian Kedua 1 Dibuat rangkaian seperti gambar 3.1, lalu dihubungkan dengan tegangan PLN seijin asisten. Diisi kalorimeter K dengan air, dicatat massa air dari kalorimeter. Diberi beda potensial selama 10 menit, diusahakan arus konstan dengan mengatur tahanan geser Rg. Dicatat kenaikan suhu tiap 30 detik selama 30 menit. Dilakukan pula langkah diatas untuk rangkaian seperti gambar 3.2. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Dari percobaan yang telah dilakukan dengan dua tipe rangkaian, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil pengamatan pada percobaan dengan rangkaian pertama 12

13 No. Massa Air Arus (g) Listrik (A) To ( o C) T ( o C) t (menit) , , , , , , , ,14 Tegangan (V) 9,5 11,5 Tabel 4.2 Hasil pengamatan pada percobaan dengan rangkaian kedua No. Massa Air Arus (g) Listrik (A) To ( o C) T ( o C) t (menit) , , , ,11 70, , , , ,28 Tegangan (V) Perhitungan Diambil sample dari percobaan dengan rangkaian pertama, pengulangan kesatu Diketahui: massa air : 120 g Arus listrik (I) : 0,5 A T (T To) : 1 o C Waktu (t) : 2,49 menit = 169 detik Tegangan (V) : 9,5 V Ditanya: a. H (Joule) =? b. Q (Kalori) =? Jawab: a. H = V I t H = 9,5 x 0,5 x 169 H = 802,75 Joule b. Q = Q1 + Q2 Q = (massa air x T) + (0,26 x massa air x T) Q = (120 x 1) + (0,26 x 120 x 1) Q = ,2 13

14 Q = 151,2 Kalori Tabel 4.3 Perhitungan Rangkaian (a) dengan Massa Air 120 g dan Arus listrik 0,5 A Err or! Ref ere nce T T Waktu Tegangan H Q1 Q2 Q sou (ᵒC) (ᵒC) (detik) (V) (Joule) (kalori) (kalori) (kalori) rce not fou nd. (ᵒC) Tabel 4.4 Perhitungan Rangkaian (a) dengan Massa Air 120 g dan Arus listrik 0,6 A Err or! Ref ere nce T T Waktu Tegangan H Q1 Q2 Q sou (ᵒC) (ᵒC) (detik) (V) (Joule) (kalori) (kalori) (kalori) rce not fou nd. (ᵒC) Tabel 4.5 Perhitungan Rangkaian (b) dengan Massa Air 70,1 g dan Arus listrik 0,5 A Err or! T T Waktu Tegangan H Q1 Q2 Q Ref (ᵒC) (ᵒC) (detik) (V) (Joule) (kalori) (kalori) (kalori) ere 14

15 nce sou rce not fou nd. (ᵒC) Tabel 4.6 Perhitungan Rangkaian (b) dengan Massa Air 70,1 g dan Arus listrik 0,6 A Err or! Ref ere nce T T Waktu Tegangan H Q1 Q2 Q sou (ᵒC) (ᵒC) (detik) (V) (Joule) (kalori) (kalori) (kalori) rce not fou nd. (ᵒC) Tabel 4.7 Perhitungan H dan Q H Q No. (Joule) (Kalori)

16 Tabel 4.8 Perbandingan Joule dengan Kalori No. Joule Kalori Rata Rata = 1 : 0, Grafik Grafik 4.1 Grafik waktu terhadap suhu pada rangkaian (a) dengan arus 0,5 A 16

17 Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa dalam grafik menunjukkan bahwa ketika kita menggunakan arus 0,5 A terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan suhu semakin meningkat seiring pertambahan suhunya Grafik 4.2 Grafik waktu terhadap suhu pada rangkaian (a) dengan arus 0,6 A Pada grafik 4.2 terlihat bahwa grafik menunjukkan linier seiring bertambahnya suhu waktu yang dibutuhkan semakin lama untuk menerima berapa banyak kalor yang dibutuhkan Grafik 4.3 Grafik waktu terhadap suhu pada rangkaian (b) dengan arus 0,5 A Pada grafik 4.3 terlihat bahwa pada suhu 11Error! Reference source not found. sampai dengan suhu 12 Error! Reference source not found. mengalami perubahan waktu yang tidak signifikan dan ketika suhunya kembali meningkat melebih 12 Error! Reference source not found. waktu yang dibutuhkan semakin lama Grafik 4.4 Grafik waktu terhadap suhu pada rangkaian (b) dengan arus 0,6 A Pada grafik 4.4 terlihat sama dengan grafik sebelumnya hanya perbedaanya meningkatnya suhu secara tajam pada suhu 12 Error! Reference source not found. menuju 13 Error! Reference source not found.. 17

18 4.4 Pembahasan Praktikum ini berjudul panas yang ditimbulkan oleh arus listrik, dan bertujuan untuk mencari berapa jumlah kalor yang dilepaskan dan menentukan berapa harga 1 Joule itu dan membuktikan kebenaran dari hukum Joule itu sendri. Pada praktikum ini digunakan dua rangkaian. Pada rangakaian (a) tahanan geser terletak pada akhir rangkaian. Sedangkan pada rangkaian (b) tahanan geser terletak pada awal rangkaian. Pada percobaan pertama digunakan air dengan massa 120 gram. Dan pada percobaan kedua, massa air hanya 70,1 gram. Pada kelompok kami wadah air tidak ditimbang berapa massanya. Terdapat dua variasi arus yang digunakan pada tiap percobaan. Yang pertama 0,5 A dan yang kedua 0,6 A. Pada saat melakukan praktikum ini terdapat kendala. Pada percobaan rangkaian (a), kami mengalami kesulitan dalam merangkai alat karena masih belum tahu bagaiman cara merangkai alat. Kemudian dengan bantuan asisten untuk merangkai alat. Setelah itu kami mengalami kesulitan untuk menimbang massa air dan menurunkan suhu dan menyeimbangkan perubahan suhu ketika akan dimasukkan ke dalam kalorimeter. Langkah pertama yang kami lakukan yaitu menimbang air sebanyak 120 gram, kemudian kami turunkan suhunya hingga mencapai 10 o C. Massa air pun bertambah. Maka kami timbang lagi air tersebut. Dan segera kami masukkan kedalam kalori meter. Hingga mendapat suhu 8 o C dan massa air 120 gram. Pada percobaan rangkaian (b), kami mengalami kendala dalam merangkai alat, dimana terdapat ketidaksesuaian dalam pemasangan kabel amperemeter ke tahanan geser dan kalorimeter. Kabel yang tersambung pada tahanan geser seharusnya dihubungkan dengan kutub negatif amperemeter. Dan kabel dari kutub positif amperemeter disambungkan pada kalorimeter. Setelah dirangkai, ternyata amperemeter tidak menyala. Kemudian amperemeter diganti dengan amperemeter yang lain. Namun tidak ada perubahan. Setelah itu, kami mencoba untuk mengganti rangkaian. Dari tahanan geser dihubungkan dengan kutub positif amperemeter. Sedangkan kabel yang dihubungkan dari kutub negatif amperemeter dihubungkan ke kalorimeter. Akhirnya rangkaian dapat digunakan. Pada percobaan rangkaian (b) ini juga mengalami kendala dalam mengukur massa dan penurunan suhu air. Kami melakukan perlakuan yang sama pada saat melakukan percobaan rangkaian (a). Dari percobaan ini, pada rangkaian (a) dibandingkan dengan rangkaian (b) dengan arus 0,5 A didapat nilai H lebih besar menggunakan rangkaian (a). Yaitu nilai rata-rata dari rangkaian (a) dengan arus 0,5 A adalah 1257,1 J dan dari rangkaian (b) 566 J. Dan nilai Q juga lebih besar menggunakan rangkaian (a). Nilai Q rata-rata pada rangkaian (a) adalah 302,4 kalori dan rangkaian (b) adalah 176,6 kalori. Pada 18

19 percobaan yang menggunakan arus 0,6 A, didapat nilai H lebih besar pada rangkaian (b). Nilai H rata-rata pada rangkaian (a) adalah 921,1 J dan pada rangkaian (b) adalah 1851 J. Sedangkan nilai Q lebih besar menggunakan rangkaian (a). Nilai Q rata-rata pada rangkaian (a) adalah 302,4 kalori dan rangkaian (b) adalah 176,6 kalori. Pada percobaan ini didapat nilai rata rata 1 joule pada rangkaian (a) adalah 0,269 kalori sedangkan pada rangkaian (b) adalah 0,244 kalori. Sedangkan menurut teori 1 joule sama dengan 0,24 kalori. Grafik hubungan suhu dan waktu dari hasil perhitungan dari percobaan ini adalah berbanding lurus. Jika suhu naik, maka semakin banyak waktu yang diperlukan. Dari data yang telah didapat dari percobaan, maka rangkaian (b) lebih menguntungkan karena panas yang dikeluarkan oleh rangkaian (b) secara umum lebih kecil daripada rangkaian (a). Dimana ketika arus yang dikeluarkan semakin besar maka jumlah panas atau kalor yang dilepaskan semakin sedikit begitu pula sebaliknya BAB V KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan ini adalah : 1. Nilai H rata-rata pada rangkaian (a) adalah 1096,6 J. Nilai H rata-rata pada rangkaian (b) adalah 1208,5 J. 2. Nilai Q rata-rata pada rangkaian (a) adalah 302,4 kalori. Nilai Q rata-rata pada rangkaian (b) adalah 176,6 kalori. 19

20 3. Didapat harga 1 Joule pada rangakaian (a) adalah 0,269 kalori. Hal ini mempunyai perbedaan yang jauh dengan teori. Pada rangkaian (b) adalah 0,244 kalori. Hasil ini menunjukkan bahwa perhitungan ini sesuai dengan teori. LAMPIRAN 6.1 Konstanta Harga air = 0,26 w 1 Joule = 1 Nm 20

21 DAFTAR PUSTAKA Fisika Untuk Universitas1970JakartaErlangga Fundamental of Physics 9th edition2003new York, USAJohn Willey & Sons, inc Physical for Scientist and Engineer1980USAJohn Willey & Sons.inc Physics for Scientist and Engineers1980USAJohn Willey & Sons.inc Physics for University1986USAJohn Willey & Sons.inc 21

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi. HUKUM JOULE PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK (L1) ZAHROTUN NISA 1413100014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2) 1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10

Lebih terperinci

Arus Listrik dan Resistansi

Arus Listrik dan Resistansi TOPIK 5 Arus Listrik dan Resistansi Kuliah Fisika Dasar II TIP,TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Arus Listrik (Electric Current) Lambang : i atau I. Yaitu:

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori: Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu yang dilakukan selalu ekivalen dengan sejumlah masukan kalor tertentu. 1 (kal) ternyata ekivalen dengan 4,186 joule

Lebih terperinci

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a HUKUM JOULE I. TEORI James Prescott Joule (1818-1889) ialah seorang ilmuwan Inggris yang merumuskan Hukum Kekekalan, yaitu "Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan." Ia adalah seorang ilmuwan

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang penghantar selama

Lebih terperinci

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/ LAPORAN R-LAB Nama/NPM Fakultas/Prog. Studi Group & Kawan Kerja : Angeline Paramitha/1306409305 : Teknik/Teknik Kimia : Ahmad Hamidi Aldhi Saputro Ahmad Shobri Akwila Eka Meliani Ali Akbar Aji Tata Irwinsyah

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK A I V W = Q V B C Energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup disebut dengan energi listrik Keterangan : Q = muatan listrik

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/91 Kuantitas. 2/91 Angka. 3/91 Satuan? Satuan dan skala. 5/91 Ukuran sebuah

Lebih terperinci

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam! TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA SOAL-SOAL KONSEP: 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam! Temperatur adalah ukuran gerakan molekuler. Panas/kalor adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS Oleh: Dina Puji Lestari 120210102019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell 1 Ika Wahyuni, 2 Ahmad Barkati Rojul, 3 Erlin Nasocha, 4 Nindia Fauzia Rosyi, 5 Nurul Khusnia, 6 Oktaviana Retna Ningsih Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 6/13/2010 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil) ketika digosok

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 01. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t

Xpedia Fisika DP SNMPTN 01. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t Xpedia Fisika DP SNMPTN 01 Doc. Name: XPFIS9906 Version: 2012-06 halaman 1 Pertanyaan 01-03 berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t 01. Apa grafik

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed 1/91 Kuantitas.

Lebih terperinci

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri 1. Jika bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dengan jari-jari lengkungan 20 cm adalah nyata dan diperbesar dua kali, maka bendanya terletak di muka cermin sejauh : A. 60 cm B. 30 cm C. 20 cm Kunci

Lebih terperinci

MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS

MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK TINGKAT UNIVERSITAS Dian Puspita Sari (F03109029) A. Energi Listrik ( Electric Energy ) Energi listrik tidak dapat dilihat. Namun dapat diamati gejala-gejala yang ditimbulkannya.

Lebih terperinci

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit, alternatifnya menggunakan

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan

Lebih terperinci

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN Perpindahan Panas Secara Konduksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Mesin 02 13029 Abstract Salah satu mekanisme perpindahan panas adalah perpindahan

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA KEMAMPUAN IPA Matematika IPA Biologi Fisika Kimia IPA Terpadu 37 Universitas Indonesia 013 Kode Naskah Soal: 37 FISIKA Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 5

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH ILMU MATERIAL UMUM THERMAL PROPERTIES

TUGAS MATA KULIAH ILMU MATERIAL UMUM THERMAL PROPERTIES TUGAS MATA KULIAH ILMU MATERIAL UMUM THERMAL PROPERTIES Nama Kelompok: 1. Diah Ayu Suci Kinasih (24040115130099) 2. Alfiyan Hernowo (24040115140114) Mata Kuliah Dosen Pengampu : Ilmu Material Umum : Dr.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto Konsep Dasar Rangkaian Rudi susanto 1 Rangkaian listrik? 2 Rangkaian listrik? Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan

Lebih terperinci

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MIKROELEKTRONIKA Gejala Transport dalam Semikonduktor D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MOBILITAS & KONDUKTIVITAS Gambaran gas elektron dari logam Bagian yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai

Lebih terperinci

Materi 18 Listrik dan Magnet 2: Hambatan dan Arus Listrik. Tim Dosen Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Materi 18 Listrik dan Magnet 2: Hambatan dan Arus Listrik. Tim Dosen Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Materi 18 Listrik dan Magnet 2: Hambatan dan Arus Listrik Tim Dosen Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Arus Listrik dan Hambatan SUTET: Merupakan solusi untuk distribusi energi listrik

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB II BUSUR API LISTRIK BAB II BUSUR API LISTRIK II.1 Definisi Busur Api Listrik Bahan isolasi atau dielekrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau hampir tidak ada. Bila bahan isolasi tersebut

Lebih terperinci

Pertambahan arus ΔI yang melalui pertambahan permukaan ΔS yang normal pada rapatan arus ialah

Pertambahan arus ΔI yang melalui pertambahan permukaan ΔS yang normal pada rapatan arus ialah KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI Muatan listrik yang bergerak membentuk arus. Satuan arus ialah ampere (A) yang didefinisikan sebagai laju aliran muatan yang melalui titik acuan sebesar satu coulomb

Lebih terperinci

Energetika dalam sistem kimia

Energetika dalam sistem kimia Thermodinamika - kajian sainstifik tentang panas dan kerja. Energetika dalam sistem kimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@ugm.ac.id I. Energi: prinsip dasar A. Energi Kapasitas untuk melakukan kerja Ada

Lebih terperinci

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya, pada saat memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI 1413100109 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 ABSTRAK Telah dilakukan percobaan termokopel

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor Xpedia Fisika Soal Zat dan Kalor Doc. Name: XPPHY0399 Version: 2013-04 halaman 1 01. Jika 400 g air pada suhu 40 C dicampur dengan 100 g air pada 30 C, suhu akhir adalah... (A) 13 C (B) 26 C (C) 36 C (D)

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum) RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 1 (Umum) DEFINISI Rangkaian listrik adalah susunan komponenkomponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. 1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Contoh Simpulan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai energi panas dan temperatur.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat

Lebih terperinci

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 i KONDUKTIVITAS TERMAL LAPORAN Oleh: LESTARI ANDALURI 100308066 I LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 ii KONDUKTIVITAS

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 02 BAGIAN A

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 02 BAGIAN A Xpedia Fisika Kapita Selekta - Set 0 Doc. Name: XPFIS9905 Version : 01-07 halaman 1 BAGIAN A Petunjuk : Setiap pilihan yang ada langsung berhubungan dengan soal yang muncul setelahnya. Pilih salah satu

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi Arus dan Hambatan Arus Listrik Bila ada beda potensial antara dua buah benda (plat bermuatan) kemudian kedua benda dihubungkan dengan suatu bahan penghantar, maka akan terjadi aliran muatan dari plat dengan

Lebih terperinci

Bandingkan... vs vs vs vs

Bandingkan... vs vs vs vs Bandingkan... vs vs vs vs Hal yang menarik... Sejak kapan perangkat elektronik tersebut ditemukan? Bagaimana perangkat elektronik tersebut bekerja? Apa yang menjadi kesamaan dari semua perangkat elektronik

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;

Lebih terperinci

2 A (C) - (D) - (E) -

2 A (C) - (D) - (E) - 01. Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang masanya m 1 menyebabkan percepatan sebesar 8 ms -2. Jika F bekerja pada benda yang bermassa m 2 maka percepatannya adalah 2m/s -2. Jika F bekerja

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

BAGIAN A. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t

BAGIAN A. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t BAGIAN A Petunjuk : Setiap pilihan yang ada langsung berhubungan dengan soal yang muncul setelahnya. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat. Sebuah pilihan bisa digunakan sekali lebih dari sakali atau

Lebih terperinci

NAMA : RAKHMAT ANDRI YANI NIM : FISIKA II

NAMA : RAKHMAT ANDRI YANI NIM : FISIKA II NAMA : RAKHMAT ANDRI YANI NIM : 2012321034 FISIKA II 1. Arus Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik

Lebih terperinci

UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika

UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika Doc. Version : 2011-06 halaman 1 51. Sepotong kawat konduktor mempunyai resistansi R. Apabila kawat ini kemudian direnggangkan sehingga panjangnua menjadi dua kali

Lebih terperinci

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( ) MEMPERSEMBAHKAN Kelompok Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U (0602421) (0605860) Problem 1 : Pengisian kapasitor Problem 2 : Kapasitor disusun seri dan paralel Problem 3 : Pengaruh hambatan terhadap waktu

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL A. TUJUAN 1. Mengukur konduktivitas termal pada isolator plastisin B. ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dapat diperhatikan pada gambar 1.

Lebih terperinci

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

KALOR. hogasaragih.wordpress.com KALOR Ketika satu ketel air dingin diletakkan di atas kompor, temperatur air akan naik. Kita katakan bahwa kalor mengalir dari kompor ke air yang dingin. Ketika dua benda yang temperaturnya berbeda diletakkan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

UN SMA IPA Fisika 2015

UN SMA IPA Fisika 2015 UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan

Lebih terperinci

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang Arus listrik Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke

Lebih terperinci

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN Arus: Aliran muatan Arus rata-rata I av : Muatan ΔQ yang mengalir melalui luas A dalam waktu Δt Arus sesaat : limit Δt 0 darii av Satuan arus: Coulomb/sekon

Lebih terperinci

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna) LSTK US SEH (Oleh : Sumarna) angkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. esaranbesaran utama

Lebih terperinci

KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL

KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL Disusun Oleh : Brigita Octovianty Yohana W 125100601111030 Jatmiko Eko Witoyo 125100601111006 Ravendi Ellyazar 125100600111006 Riyadhul

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

9/17/ KALOR 1

9/17/ KALOR 1 9. KALOR 1 1 KALOR SEBAGAI TRANSFER ENERGI Satuan kalor adalah kalori (kal) Definisi kalori: Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Satuan yang lebih sering

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 ) No FISIKA 2015 TIPE C SOAL 1 Sebuah benda titik dipengaruhi empat vektor gaya yang setitik tangkap seperti pada gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. Besar resultan gayanya adalah. A. 60 N

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC Arus Listrik & Rangkaian Arus DC Arus listrik, I didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik, Q yang melalui suatu penampang dalam waktu tertentu, t I = Q t = Q t satuan arus listrik adalah ampere.

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN Paket C 2011 Program IP Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Pembacaan jangka sorong berikut ini (bukan dalam skala sesungguhnya) serta banyaknya angka penting adalah. 10 cm 11 () 10,22

Lebih terperinci

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMA BERBAGAI OGAM DENGAN METODE GANDENGAN A. Tujuan Percobaan. Memahami konsep konduktivitas termal. 2. Menentukan nilai konduktivitas termal berbagai logam dengan metode

Lebih terperinci