KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT"

Transkripsi

1 KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT PENCIPTAAN Oleh Siti Nurhayati NIM TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 i

2 KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT PENCIPTAAN Oleh: Siti Nurhayati NIM Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni 2017 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk orang tua, saudara, para guru, sahabat-sahabatku, serta semesta yang tak hentinya membuatku selalu bersyukur dan tafakur. iiii

5 MOTTO Perempuan Sempurna Layaknya Ibu Pertiwi Yang Melayani Semesta ivi

6 PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Laporan ini merupakan pemaparan asli hasil dari pemikiran dan pengembangan sendiri. Apabila terdapat referensi terhadap karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas. Begitu juga dengan pendapat yang diacu dalam laporan telah disebutkan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini dibuat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Yogyakarta, januari 2017 Siti Nurhayati vi

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-nya, sehingga tugas akhir penciptaan karya dan laporan tugas akhir dapat terselesaikan. Penciptaan karya dan penulisan laporan tugas akhir ini merupakan suatu syarat untuk meraih gelar Sarjana Seni di Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Rasa hormat dengan segala kerendahan hati penulis, karya tugas akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa keterlibatan beberapa pihak yang telah memberikan bimbingan, dan bantuannya. Maka dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta; 2. Dr. Suastiwi, M.Des., Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia; 3. Dr. Ir.Yulriawan, M.Hum., Ketua Jurusan Kriya Institut Seni Indonesia Yogyakarta; 4. Drs. Otok Herum Marwoto, M.Sn., Dosen Pembimbing I; 5. Agung Wicaksono, M.Sn., Dosen Pembimbing II; 6. Toyibah Kusumawati, M.Sn., cognate; 7. Aruman, S.Sn., M.A., dosen wali; 8. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Kriya Institut Seni Indonesia Yogyakarta; vii

8 9. Seluruh staf UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta; 10. Kedua orang tua tercinta serta keluarga besar atas kepercayaan, dukungan, dan bimbingan baik moral, material maupun spiritual; 11. Sahabat-sahabat yang telah memberikan doa, dukungan, dorongan semangat, dan bantuannya,serta sahabat seperjuangan angkatan 2012; Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini baik karya maupun laporannya dapat menjadi manfaat. Yogyakarta, Januari 2017 Penulis viii

9 DAFTAR ISI Halaman Judul Luar...i Halaman Judul Dalam...ii Halama Pengesahan...iii Halaman Persembahan...iv Motto...v Pernyataan Keaslian...vi Kata Pengantar...vii Daftar Isi.....viiii Daftar Tabel.....xi Daftar Gambar.....x Daftar Lampiran.....xiii Abstrak...xiiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Penciptaan... 6 C. Tujuan dan Manfaat... 6 D. Metode Pendekatan dan Penciptaan... 7 BAB II. KONSEP PENCIPTAAN A. Sumber Penciptaan B. Landasan Teori BAB III. PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan viiii

10 B. Analisis C. Rancangan Karya D. Proses Perwujudan Bahan dan Alat Teknik Pengerjaan Tahap Perwujudan E. Kalkulasi BAB IV. TINJAUAN KARYA A. Tinjauan Umum B. Tinjauan Khusus BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA WEBTOGRAFI LAMPIRAN ixi

11 DAFTAR TABEL Tabel 01. Kalkulasi Bahan Utama Tabel 02. Kalkulasi Bahan Pendukung Tabel 03. Biaya Keseluruhan DAFTAR GAMBAR Gambar 01. Metamorfosis Kupu- Kupu Gambar 02. Kupu- Kupu di Kontrakan Penulis Gambar 03. Detail Sayap Kupu- Kupu Gambar 04. Kupu- Kupu Dengna Berbagai Jenis Gambar 05. Set Your Heart Free Karya christian schloe Gambar 06. Orang Menikmati Keindahan Bulan Purnama Gambar 07. Bulan Sabit Gambar 08. Fase Rembulan Gambar 09. Cermin Panel Gambar 10. Lampu Menyala Gambar 11. Wadah Anyam Fungsional Gambar 12. Rumah Gambar 13. Skema Rancangan Karya Gambar 14. Sketsa Karya Gambar 15. Sketsa Karya Gambar 16. Sketsa Karya Gambar 17. Sketsa Karya Gambar 18. Sketsa Karya Gambar 19. Sketsa Karya xi

12 Gambar 20. Rancangan Kerja Karya Gambar 21. Rancangan Kerja Karya Gambar 22. Rancangan Kerja Karya Gambar 23. Rancangan Kerja Karya Gambar 24. Rancangan Kerja Karya Gambar 25. Rancangan Kerja Karya Gambar 26. Kulit Sapi Samak Nabati Gambar 27. Besi Cor Gambar 28. Lem, Semir dan Clear Gambar 29. ElektrodaLas Listrik Gambar 30. Ketas Pola Gambar 31. Mesin Potong Pita Kulit Gambar 32. Alat Pemolaan dan Penanda Kulit Gambar 33. Sarung Tangan, Gunting Kulit, Kater, Pensil Gambar 34.. Seperangkat Alat Tatah Gambar 35. Bolpoin Gambar 36. Kuas Gambar 37. Alat Pelubang Kulit Manual Gambar 38. Mesin Las Listrik Gambar 39. Alat Potong Besi Listrik dan Manual Gambar 40. Gerinda Tangan Gambar 41. Gerinda Duduk Gambar 42. Alat Pembentuk Kerangka Manual Gambar 43. Tahap Perwujudan Tali Kulit Gambar 44. Tahap Perwujudan Kupu-Kupu Gambar 45. Tahap Perwujudan Kerangka Logam Gambar 46. Tahap Melilit Kerangka dan Perwujudan Karya xii

13 Gambar 47. Tahap Perwujudan Karya Rumah Wanita Gambar 48. Tahap Perwujuda Wadah Anyam Karya Menabur Gambar 50. Karya 1 Menikmati Rembulan Gambar 51. Karya 2 Menuju Purnama Gambar 52. Karya 3 Cermin Wanita Gambar 53. Karya 4 Rumah Wanita Gambar 54. Karya 5 Menabur Gambar 55 Karya 6 Cahaya DAFTAR LAMPIRAN A. Poster Pameran B. Katalog C. Foto Situasi Pameran D. Biodata xiii

14 INTISARI Perempuan dengan sifat yang dimilikinya pada diri merupakan suatu hal yang istimewa. Sifat pengasih, penyayang, kesempurnaan, lemah lembut dan lainnya adalah kodratan yang memang ada dalam diri perempuan. Serangga kupukupu merupakan hewan yang mampu dikaitka dengan sifat perempuan tersebut, karena pada keduanya memiliki keindahan secara visual. Kenyataannya kupukupu dijadikan penyimbolan perempuan yang dikaitkan dengan hal negatif, dalam konstruksi masyarakat ditemui kupu-kupu dijadikan penyimbolan wanita tuna susila. Penciptaan karya ini, kupu-kupu akan dijadikan simbol perempuan denga sifat positif yang dimiliki dengan merepresentasitasikan pada benda maupun halhal yang mampu dikaitkan dengan perempuan. Penciptaan karya mengacu pada metode penciptaan dari SP. Gustami yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Karya ini diciptakan dengan material utama kulit sapi samak nabati dengan menggunakan teknik hand cutting, cutting tali kulit dengan mesin, lilit, tatah, jahit hias, anyam, kontur, dan semir. Kekriyaan yang menonjo dari karya ini adalah ketelatenan dalam membuat kupu-kupu yang dibuat secara manual. Penciptaan ini, juga menggunakan metode pendekatan estetika dari Djelantik dan semiotika dari Charles Sanders Pierce. Karya yang diciptakan menghasilkan enam karya kriya kulit dengan jenis yang berbeda-beda, yaitu berupa karya pajang tiga dimensi,karya gantung instalasi, karya fungsional, dan karya panel pajang. Karya ini merupakan ungkapan penulis akan keistimewaan sifat yang perempuan miliki. Dalam ranah kriya kulit di lingkup akademisi penulis, ini merupakan kontribusi penulis dalam menciptakan karya yang berbeda dari yang penulis temui dilingkup jurusan kriya kulit. Harapan penulis karya ini mampu memberikan atmosfer baru bagi penulis maupun pembaca untuk kedepannya. Kata kunci: sifat perempuan, simbol, kupu-kupu, kriya kulit xiiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isi semesta tercipta dengan sempurna dan memiliki sifat bawaan masing-masing. Sifat bawaan itu sering disebut dengan sifat alamiah. Sifat tersebut adalah sifat kodratan yang semesta berikan sesuai dengan tujuan penciptaan dari setiap makhluknya. Semesta memberikan nilai pada seluruh isinya dengan perhitungan yang tepat, tidak ada kesia-siaan setiap makhluk yang tercipta. Semesta adalah kesempurnaan bagi setiap makhluk. Semesta adalah keindahan hakiki yang tak ternilai. Sifat-sifat yang semesta berikan pada setiap makhluk adalah hak yang telah melekat untuk menjadi pedoman setiap makhluk hidup. Perempuan adalah makhluk yang diberikan salah satu sifat alamiah oleh semesta untuk menjalankan hidupnya sebagai seorang perempuan. Sifat yang diberikan adalah sifat alamiahnya seorang perempuan. Sifat akan kasih sayang, sifat kesempurnaan, keindahan, sifat akan hak dan tanggung jawab, dan sifat-sifat alamiah lain yang telah tertanam dalam dirinya. Sifat demikian adalah sifat kodrat yang memang ada dalam diri perempuan. Kesempurnaan seorang perempuan adalah ketika dia mampu mempresentasikan dan memahami kodratan dirinya dalam tujuannnya diciptakan itu. Dapat kita sadari bahwa sifat perempuan tidak jauh dengan sifat-sifat yang Tuhan semesta alam miliki, sifat yang lebih dominan pada sifat feminisnya. Tertera 1

16 2 dalam nama-nama Asmaul-Husna yang harus kita imani, segala sifat alamiah perempuan hampir ada semua didalamnya. Arifin, dalam bukunya Samudera Al-Fatihah mengatakan, Allah mempunyai arti yang meliputi seluruh pengertian yang terkandung dalam seluruh nama-nama Allah (Asmaul-Husna), tidak ada Tuhan selain dia dengan semua sifat-sifatnya yang terkandung di dalam masing-masing namanya: tidak ada yang patut disembah, dipuji, ditaati selaian ia; tidak ada yang bebar-benar kuasa selain hanya ia; tidak ada yang benar-benar tinggi, selain hanya ia; tidak ada yang benar-benar pengasih, penyayang, dan pemurah, selain hanya ia, dan seterusnya (Arifin, 1993:71-72). Dengan demikian dapat diambil suatu garis besar, kedudukan perempuan dalam suatu kepercayaan sangat dijunjung tinggi, seperti halnya seorang ibu, ia adalah perempuan yang lebih tinggi penghormatannya dibandingkan ayah. Ibu adalah sosok perempuan yang memiliki sifat pengasih, penyayang terhadap anak-anaknya dan keluarganya. Seorang perempuan dengan sifat kesempurnaannya, seorang perempuan yang memiliki hak utama dalam mendidik keturunan, dan hak-hak lainnya. Ibu juga, penguasa di dalam rumah., segala aturan di dalam rumah berpusat pada ibu, walaupun ayah adalah kepala keluarga, pada kenyataannya aturan selalu dipegang oleh ibu. Aturan mengerjakan pekerjaan rumah, makan, bangun tidur, saling menghargai, laku dalam rumah dan lainnya. Christina mengungkapkan, dominasi wanita dalam keluarga inti lebih berpengaruh dalam urusan rumah tangga sedangka laki-laki tidak berfungsi. Denys Lombard juga

17 3 mengungkapkan bahwa para ibu di Indonesia, jelas memegang peranan yang sangat menonjol. Kekuasaan mereka, sekalipun dari belakang layar, tetap ampuh dan bersumber pokok pada perkumpulan mereka (Handayani, 2004:13-14). Sifat-sifat perempuan yang telah dipaparkan, membuat penulis selalu bersyukur dan ingin merepresentasikannya pada suatu karya seni. Kedudukan penulis sebagai seorang perempuan merasa bangga, bahwa Tuhan semesta alam telah memberi kepercayaan pada penulis untuk menjadi seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan tanggun jawab. Merepresentasikan pada karya seni apa yang perempuan miliki dengan sifat-sifatnya. Merepresentasikan sifat-sifat perempuan melalui karya seni kriya kulit dengan menggunakan kupu-kupu sebagai simbol perempuan dengan sifat yang dimilikinya. Kupu- kupu dijadikan simbol, karena memiliki visual indah yang mampu dijadikan persamaan dengan perempuan. Penyimbolan kupu-kupu yang ditemui dalam masyarakat sangat bertolak belakang dengan apa yang akan penulis angkat. Dalam masyarakat, beberapa simbol kupu-kupu dianggap suatu hal yang tidak baik. Mereka menemui kupu-kupu digunakan sebagai istilah wanita tuna susila, salah satu motif tato, dan orang yang menggunakan tato sering dianggap orang yang bersifat negatif. Dari pandangan tersebut tentu akan menibulkan suatu pertanyaan. Apakah serangga kupu-kupu merupakan hewan yang tepat untuk dijadikan penyimbolan tersebut. Maka dari itu, pandangan sosial tersebut

18 4 perlu ditengok kembali, dengan mempelajari dari siklus kehidup serangga kupu-kupu yang sebenarnya. Jenis kupu-kupu yang menjadi sumber ide penciptaan karya oleh penulis tidak dispesifikkan. Penerapan ide kupu-kupu hanya sebatas keindahan secara visual tanpa mengambil contoh spesifik kupu-kupu jenis tertentu. Hal tersebut dilakukan karena pada dasarnya, hampir semua jenis kupu-kupu memiliki nilai keindahan yang sama, yaitu sama-sama memberi rasa nyaman untuk dinikmati keindahannya, memberi kesan bahagia saat melihat terbang kesana-kemari, memberi spirit kuat dengan menikmati keindahan warna sayapnya yang beragam. Begitu pula dengan perempuan, dalam sifat alamiahnya, sebenarnya perempuan memiliki sifat yang sama seperti kupu-kupu yang indah itu. Perempuan mampu memberi kekuatan, semangat, kasih, sayang, dan lainnya, namun setiap perempuan memiliki cara tersendiri untuk merepresentasikan sifat alamiahnya tersebut sesuai watak dia dengan pembawaan dalam lingkungannya masing-masing. Penciptaan karya seni kriya kulit wujud dari ide yang ingin penulis tuangkan dalam karya seni kriya kulit dengan mengambil kupu- kupu sebagai simbol dari perempuan dengan sifat alamiahnya. Penggambaran perempuan dengan sifat alamiahnya melalui kupu-kupu adalah wujud untuk mempresentasikan nilai yang perempuan miliki pada hasil akhir dari karya yang dibuat. Penciptaan karya juga bertujuan untuk mengungkapkan sifat alamiah perempuan yang tidak dapat dipungkiri untuk tidak dimiliki oleh perempuan. Sejatinya perempuan pasti mensyukuri dan bangga terhada diri

19 5 dengan apa yang melekat padanya. Dengan demikian penerapan simbol sebagai dasar utaman penciptaan karya akan selalu melakat pada setiap karya untuk menyempurnakan ketercapaina karya denga konsep yang diangkatnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan suatu makan yang ingin disampaikan melalui simbol kupu-kupu dengan beberapa hal yang berkaitan dan mampu dijadikan perumpamaan dengan perempuan. Melalui penciptaan karya ini akan ditampilkan dengan menonjolkan beberapa unsur-unsur seni rupa dan prinsip desain. Unsur rupa berupa tekstur, garis, bangun, warna, diterapkan untuk memperoleh penekanan pada karya untuk menonjolkan detail-detail dan simbol yang ingin ditampilkan sehingga sesuai dengan hasil yang dikehendaki dan konsep yang diterapkan. Penerapan prinsip desain pada penciptaan karya ini dimaksudkan untuk memperoleh komposisi yang harmoni, seirama agar konsep yang diangkat semakin kuat dalam penyajian karya. Penerapan unsur-unsur tersebut menjadikan suatu karya nampak nyata dengan apa yang diharapkan. Mampu memberi gairah pada karya secara visual. Memperoleh kesesuaian karya dan tema yang diangkat tanpa meninggalkan teori-teori yang berlaku dalam proses penciptaan karya. Acuan konsep untuk memperkuat hubungan kupu-kupu dan perempuan dalam suatu karya seni akan merujuk pada karya seniman Christian Schloe. Beliau adalah seorang seniman Austria dalam bidang digital art, painting, illustration, dan photography. Karya dari Christian lebih dominan mengangkat tentang perempuan. Moto beliau dalam berkarya adalah

20 6 "Anything can happen in a world that holds such beauty. ( Penerapan bahan baku karya akan mengacu pada bahan kulit sapi samak nabati dengan penggunaan bahan tersebut bertujuan untuk menunjukan karakter kulit secara nyata agar memperoleh kesesuaina dengan konsep penciptaan. Penerapan teknik merujuk pada beberapa teknik yang telah diajarkan dalam disiplin kriya kulit. Teknik tersebut berupa lilit, tatah, jahit hias, potong menyesuaikan pola kupu-kupu dan tidak menutup kemungkinan menggunakan tekhnik lain yang tidak diajarkan dalam disiplin kriya kulit di jurusan kriya kulit. Teknik-teknik tersebut digunakan untuk memperoleh karya sesuai dengan harapan. Teknik yang diterapkan tidak lain untuk memperoleh kesesuaian gambaran visual secara estetik atas ide dan konsep yang ingin disampaikan. B. Rumusan Masalah Bagaimana menciptakan karya dengan sumber ide kupu-kupu sebagai simbol perempuan dengan sifat alamiah dengan menggunakan media kulit nabati dalam karya seni kriya kulit? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Menciptakan karya wujud dari ekspresi penulis melalui material kulit dengan mengangkat kupu-kupu sebagai simbol perempuan dengan sifat alamiahnya.

21 7 b. Memberikan wacana baru bagi pembaca maupun penikmat seni melalui karya kriya kulit yang bersumber ide dari kupu-kupu dan perempuan. c. Menjadikan atmosfer baru dari karya-karya kulit yang ada di lingkup jurusan kriya. 2. Manfaat a. Menjadikan karya yang mampu menggugah perempuan untuk lebih mensyukuri nikmat sebagai seorang perempuan. b. Menjadi sebuah bahan pembelajaran bagi pembaca maupun penikmat seni. c. Menjadikan pengalaman dan semangat berkarya seni dalam menciptakan karya-karya yang lebih baik. D. Metode Pendekatan dan Penciptaan 1. Metode Pendekatan a. Pendekatan Estetika Pendekatan ini, mengutamakan keindahan pada karya yang tercipta. Mengemas kupu-kupu, perempuan dengan sifat yang dimilikinya dengan diimpretasikan pada benda-benda yang memiliki kedekatan dengan perempuan maupun mampu dikaitkan dengan perempuan. Diwujudkan dengan mengacu pada unsur-unsur estetika yang terkandung dalam seni rupa berupa wujud atau rupa, bobot atau isi, dan penampilan atau penyajian ( Djelantik, 2004:15). Penciptaan karya ini menekankan unsur estetika dengan tiga aspek dasar. Pertama

22 8 berupa wujud yang akan nampak pada mata kita secara visual yang berupa kupu-kupu dan perempuan. Kedua bobot, isi atau bobot dari benda atau karya yang tercipta meliputi apa yang bisa dirasakan atau dihayati sebagai makna dari wujud karya itu. Ketiga penampilan, mengacu pada pengertian bagaimana cara karya itu disajikan atau disuguhkan pada penikmatnya. b. Pendekatan Semiotika Penciptaan karya ini, Pendekatan semiotika berperan erat, dimana kupu-kupu dijadikan simbol perempuan untuk mewakili hal-hal melekat yang terdapat dalam diri perempuan. Pendekatan semiotika diterapkan untuk menggali tanda dan simbol dalam penciptaan karya. Penciptaan karya ini penulis akan menerapkan teori semiotika pragmatis dari Charles Sanders Peirce. Penerapan teori tersebut, penulis rasa sangat berkaitan dengan karya yang diciptakan oleh penulis. Berikut yang disampaikan oleh Hoed mengenai teori Pierce, adalah sebagai berikut: Bagi Pierce tanda dan pemaknaannya bukan struktur, melainkan suatu proses kognitif yang disebutnya semiosis. Jadi, semiosis adalah proses pemaknaan dan penafsiran tanda. Proses Semiosis ini melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah pencerapan aspek representamen tanda (pertama melalui panca indra), tahap kedua mengaitkan secara spontan representamen dengan pengalaman dalam kognisi manusia yang memaknai representamen itu (disebut object) dan ketiga menafsirkan objek sesuai dengan keinginannya. Tahap ketiga ini disebut interpretant. Cara pemaknaan tanda melalui kaitan antara representamen dan object didasari oleh pemikiran bahwa object tidak selalu sama dengan realitas yang diberikan oleh representamen. Object timbul karena pengalaman memberi makna dan tanda (cf. Merrell 2000: 28). Jadi, semiosis adalah

23 9 proses pembentukan tanda yang bertolak dari representamen yang secara spontan berkaitan dengan object dalam kognisi manusia dan kemudian diberi penafsiran tertentu oleh manusia yang bersangkutan sebagai interpretant (Hoed, 2014:8-9). Pada tahapan semiosis melalui tiga tahapan yang telah dijelaskan yaitu pencerapan aspek representamen tanda (pertama melalui panca indra), tahap kedua mengaitkan secara spontan representamen dengan pengalaman dalam kognisi manusia yang memaknai representamen itu (disebut object) dan ketiga menafsirkan objek sesuai dengan keinginannya. Tahap ketiga ini disebut interpretant. Sebagai contohnya dengan merespon pada salah satu karya yang telah tercipta dengan judul karya Cermin Wanita, katika penikmat karya melihat kupu-kupu yang bertebaran di frame cermin, mereka akan berfikir bahwa karya tersebut mengambil tema kupu-kupu. Ini merupakan tahapan representamen. Mereka akan berfikir kembali saat melihat cermin yang dikelilingi dengan kupu-kupu. Timbul suatu pertanyaan dalam benak masing-masing. Apa hubungan kupu-kupu, wanita, dan cermin?, pada ranah ini sudah masuk dalam tahapan pengaitan secara spontan dengan pengalamannya ( object). Tahapan terakhir mereka akan mereka-reka sesuai pencapaian tingkatan berfikir pribadi masing-masing tentang karya yang sedang dihadapi, ini adalah tahapan interpretant. 2. Metode Penciptaan Penciptaan seni kriya dilakukan dengan intuitif, namun bisa pula secara terstruktur. Tahapan tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil

24 10 yang sesuai dengan konsep penciptaan. Penciptaan karya ini akan menggunakan metode penciptaan dari SP. Gustami berupa tiga tahap penciptaan seni kriya. Menurut beliau tahapan dalam penciptaan seni kriya berupa eksplorasi, perancangan, perwujudan yang dinyatakan dalam bukunya Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, beliau menyatakan: Dalam konteks metodologis terdapat tiga tahapan penciptaan seni kriya yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Pertama, tahapan eksplorasi meliputi aktifitas penjelajahan menggali sumber ide dengan langkah identifikasi dan perumusan masalah; penelusuran, penggalian, pengumpulan data dan referensi, di samping pengembaraan dan permenungan jiwa mendalam; kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan simpulan penting konsep pemecahan masalah secara teoritis, yang hasilnya dipakai sebagai dasar perancangan. Kedua, tahapan perancangan yang dibangun berdasarkan perolehan butiran penting hasil analisis yang dirumuskan, diteruskan visualisasi gagasan dalam bentuk sketsa alternatif, kemudian ditetapkan pilihan sketsa terbaik sebagai acuan reka bentuk atau dengan gambar teknik yang berguna bagi perwujudannya. Tahapan ketiga, yaitu perwujudan, bermula dari pembuatan model sesuai sketsa alternatif atau gambar teknik yang telah disipakan menjadi model prototipe sampai ditemukan kesempurnaan karya yang dikehendaki (SP Gustami, 2006: ). Tahapan yang telah dijelaskan merupakan acuan yang akan digunakan oleh penulis dalam menciptakan karya seni kriya. Tahapan tersebut digunakan agar tidak terjadi ekspresi yang melampaui batas dalam penciptaan karya. Tahapan yang akan dilalui penulis dalam menciptakan karya adalah sebagai berikut:

25 11 a. Eksplorasi Eksplorasi dilakukan untuk memperoleh konsep sesuai pengamatan atas tema penciptaan. Pengamatan secara langsung penulis alami melalui penjelajahan diri pribadi dan kejadian kejadian lain yang telah dialami. Tahapan eksplorasi juga dilakukan pada pencarian literatur data yang berkesinambungaan. Eksplorasi dititik beratkan pada beberapa sifat alamiah yang perempuan miliki. Tahapan eksplorasi juga merujuk pada materiala dan tekhnik yang akan digunakan untuk memperoleh kesesuaian dengan konsep karya yang akan diciptakan. b. Perancangan Gagasan yang diperoleh dalam tahapan eksplorasi selanjutya dituangkan dalam suatu gambaran sketsa yang berkonsep dari beberapa sifat alamiah yang perempuan miliki sebagai poin-poin rujukan penciptaan karya. Sketsa yang dibuat berupa sketsa alternatif, yang nantinya akan diseleksi sketsa terbaik dengan konsep yang matang. Perancangan selanjutnya mengolah sketsa terpilih untuk dijadikan pola karya sesuai gambaran kerja dengan sekala 1:1 untuk memudahkan proses penciptaan karya. c. Perwujudan Perwujudan diawali dari pengolahan pola gambaran kerja yang telah disetujui untuk bahan peciptaan pola, model atau langsung diterapkan pada material karya. Pengerjaan karya dilakukan secara terstruktur untuk mencapai hasil yang baik dalam setiap proses

26 12 penciptaannya. Akhir dari tahapan perwujudan karya adalah melakukan evaluasi. Hal tersebut dilakukan untuk melihat kembali apakah ada kekurangan atau kelebihan, apakah karya yang tercipta telah sesuai dengan konsep ide yang ingin disampaikan.

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT PENCIPTAAN Damas Fajar Sangaji 0911497022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT

KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT JURNAL KARYA SENI Oleh Siti Nurhayati NIM 1211690022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kejadian atau peristiwa dalam kehidupan dapat menimbulkan ide atau inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh faktor keinginan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL PENCIPTAAN Sabilla Nur Husna NIM 1311730022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN ANATOMI MANUSIAA SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN KARYA SENII LOGAM PENCIPTAAN Ahmad Shahredza H 1111602022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDY S-1 S KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI S RUPA INSTITUT SENII INDONESIA

Lebih terperinci

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU PENCIPTAAN Oleh: Ecky Kartawitanto TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 i EKSPLORASI

Lebih terperinci

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN Vincentia Tunjung Sari NIM 1300026025 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK PENCIPTAAN Oleh: Agustino Mahfudh NIM : 0711401022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK PENCIPTAAN Oleh: Apri Susanto NIM: 0911472022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN Lopika Derfengsi NIM 1111595022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Prodi Seni Rupa Murni Universitas Sebelas Maret Oleh : ZAKARIAS

Lebih terperinci

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS)

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS) UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS) PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni

Lebih terperinci

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan, PERSETUJUAN Tugas akhir karya seni yang berjudul Ikan Tuna Sebagai Inspirasi Penciptaan Lampu Hias ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Pembimbing Muhajirin,

Lebih terperinci

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA digilib.uns.ac.id DESAIN MOTIF BATIK KONTEMPORER DENGAN SUMBER IDE ROBOT PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni/Tekstil

Lebih terperinci

SIKAP KASIH SAYANG KAKAK PEREMPUAN

SIKAP KASIH SAYANG KAKAK PEREMPUAN SIKAP KASIH SAYANG KAKAK PEREMPUAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA : SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh TRI

Lebih terperinci

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG PENCIPTAAN Apriliya Nur Muti ah NIM 1111630022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN. Rafif Hartanto NIM

TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN. Rafif Hartanto NIM TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN Rafif Hartanto NIM 1111621022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PEREMPUAN DAN SELENDANG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PEREMPUAN DAN SELENDANG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PEREMPUAN DAN SELENDANG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi sebagai persyaratan guna meraih gelar sarjana seni Program

Lebih terperinci

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN Yunanda Ady Saputra NIM 1211653022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN Riza Fauzi ah NIM 1111623022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK

KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK PENCIPTAAN Rosanto Bima Pratama TUGAS AKHIR PROGRAM S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 KAKTUS SEBAGAI

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: Nawira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan 1.1 Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Manusia dengan memiliki akal menjadikannya mahluk yang sempurna, sehingga dapat berkehendak melebihi potensi yang dimiliki oleh mahluk lainnya, hal tersebut

Lebih terperinci

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Seni Rupa

Lebih terperinci

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: VRENDY LUIS ANTONIO

Lebih terperinci

JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 CIRCUIT BOARD SEBAGAI SUMBER IDE PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF BATIK KONTEMPORER PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik

Lebih terperinci

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN Oleh : Ningrum Sri Pangestu NIM1300020025 Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Desain Program Studi Kriya

Lebih terperinci

DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS

DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA STUDIO GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: EKA RAHAYU

Lebih terperinci

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Disusun Oleh Vitasari C0912028 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION (Studi Pada Anak RA Bustanuth Tholibin Gading Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS STER CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS PENCIPTAAN Aris Setiawan NIM : 1311754022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek penciptaan karya seni logam telah terwujud dengan beberapa tahapan dengan melewati proses yang panjang, pengolahan

Lebih terperinci

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA digilib.uns.ac.id i TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT PERANCANGAN Amry Diza Jade NIM 101 1731 023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG KARYA DESAIN Oleh: Zahrina Zatadini NIM. 1111778023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAHAN KAJIAN (Materi Ajar)

BAHAN KAJIAN (Materi Ajar) RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) KODE : MKB 06203 MATA KULIAH/SKS : KRIYA KULIT II / 4 SKS SEMESTER/PROG. STUDI : IV / Kriya Seni JURUSAN / FAKULTAS : Kriya / FSRD ISI Surakarta DOSEN PENGAMPU : Drs.

Lebih terperinci

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN Oleh: Gitty Febrianti NIM 1111622022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

VISUALISASI KUPU-KUPU DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING

VISUALISASI KUPU-KUPU DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING VISUALISASI KUPU-KUPU DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Seni pada Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN PAKAIAN WANITA DEWASA DENGAN TEKNIK SILK PAINTING

PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN PAKAIAN WANITA DEWASA DENGAN TEKNIK SILK PAINTING PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN PAKAIAN WANITA DEWASA DENGAN TEKNIK SILK PAINTING TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS KONSEP PENGANTAR KARYA MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Oleh: DEFI NURMALITA NIM. C.0612013

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar SarjanaSeni Rupa Program Studi Kriya Seni/Tekstil Fakultas Seni

Lebih terperinci

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi sebagai persyaratan guna meraih gelar sarjana seni Jurusan Seni Rupa Murni Oleh: DIKA FEBRIANTO

Lebih terperinci

MOTIF BATIK BURUNG KUAU DAN MOTIF KLASIK PADA BUSANA EVENING PENCIPTAAN. Atik Nasta ina Nafi ah NIM: PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION

MOTIF BATIK BURUNG KUAU DAN MOTIF KLASIK PADA BUSANA EVENING PENCIPTAAN. Atik Nasta ina Nafi ah NIM: PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION MOTIF BATIK BURUNG KUAU DAN MOTIF KLASIK PADA BUSANA EVENING PENCIPTAAN Atik Nasta ina Nafi ah NIM: 1400045025 PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Seni/Tekstil

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi

Lebih terperinci

MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM

MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM PENCIPTAAN Yesi Diana Putri NIM 111 1598 022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI

Lebih terperinci

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah, Noerdjito & Aswari dalam Tresnawati (2010: 1). Keindahan serta

BAB I PENDAHULUAN. indah, Noerdjito & Aswari dalam Tresnawati (2010: 1). Keindahan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Dalam berkehidupan tidak akan lepas dari interaksi antar makhluk ciptaan Tuhan, sesama manusia, tumbuhan, atau hewan yang ada di lingkungan sekitar. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN KAMPANYE KELUARGA HARMONIS TANPA KEKERASAN SEBAGAI WUJUD PERUBAHAN SOSIAL

TUGAS AKHIR DESAIN KAMPANYE KELUARGA HARMONIS TANPA KEKERASAN SEBAGAI WUJUD PERUBAHAN SOSIAL TUGAS AKHIR DESAIN KAMPANYE KELUARGA HARMONIS TANPA KEKERASAN SEBAGAI WUJUD PERUBAHAN SOSIAL Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : AJENG NURFIDIAH

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

MOTTO. Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya (Dimas Arya Gutama)

MOTTO. Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya (Dimas Arya Gutama) i ii iii MOTTO Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya (Dimas Arya Gutama) " Jangan takut untuk bermimpi. Karena mimpi adalah tempat

Lebih terperinci

KEKERASAN TERHADAP ANAK

KEKERASAN TERHADAP ANAK KEKERASAN TERHADAP ANAK KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA: SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: NURI NUR

Lebih terperinci

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK PENCIPTAAN RULLY POLIEM NIM : 1111584022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017

Lebih terperinci

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BUNGA MAWAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN PERABOT RUANG TERAS TUGAS AKHIR KARYA SENI

BUNGA MAWAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN PERABOT RUANG TERAS TUGAS AKHIR KARYA SENI BUNGA MAWAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN PERABOT RUANG TERAS TUGAS AKHIR KARYA SENI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Seni Pada Program Studi Seni Rupa Murni Oleh : HRE DHARMA SANTI NIM. C0611015

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menyalurkan ide dan pendapatnya, ide tersebut diwujudkan ke dalam bentuk

BAB V PENUTUP. menyalurkan ide dan pendapatnya, ide tersebut diwujudkan ke dalam bentuk BAB V PENUTUP Seni merupakan suatu wadah bagi setiap orang untuk berekspresi menyalurkan ide dan pendapatnya, ide tersebut diwujudkan ke dalam bentuk karya seni yang menggambarkan karakter dan kepribadian

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN AKTIVITAS ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: Yeni Setyawati NIM: 1012128021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

KARNAVAL SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

KARNAVAL SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS KARNAVAL SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Jurusan Seni Rupa Murni Oleh: ADITYA HADI

Lebih terperinci

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM 1210003422 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

GAYA RENANG INDAH SEBAGAI TEMA KARYA SENI GRAFIS

GAYA RENANG INDAH SEBAGAI TEMA KARYA SENI GRAFIS GAYA RENANG INDAH SEBAGAI TEMA KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Jurusan Seni Rupa Murni

Lebih terperinci

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL PERANCANGAN KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi

Lebih terperinci

MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT

MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK LAWEYAN SEBAGAI HIASAN DINDING TAHUN

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK LAWEYAN SEBAGAI HIASAN DINDING TAHUN KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK LAWEYAN SEBAGAI HIASAN DINDING TAHUN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

Lebih terperinci

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: WIDI NUGROHO

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

LEBAH MADU SEBAGAI TEMA DALAM KARYA LUKIS

LEBAH MADU SEBAGAI TEMA DALAM KARYA LUKIS LEBAH MADU SEBAGAI TEMA DALAM KARYA LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Lebih terperinci

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi sebagai persyaratan guna meraih gelar sarjana seni Program Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni / Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE ONDEL-ONDEL DAN JIPENG PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni/Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI PERANCANGAN Oleh: Agil Bani Hasyim NIM 101 1757 023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu BAB VI KESIMPULAN A. Simpulan Keindahan dalam beragam pemaknaannya melahirkan ekspresi-ekspresi kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu bertransformasi secara ideal

Lebih terperinci

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Dalam proses penciptaan karya seni kriya, tentu melalui berbagai tahapan. Tahapan tersebut harus terstruktur,

Lebih terperinci

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Prodi Seni Rupa Murni

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009 BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Berangkat dari sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Estetika sebagai logika, mengantarkan saya untuk mencoba mendalami dan menelusuri tentang keduanya, serta

Lebih terperinci

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain. II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI PENCIPTAAN Niken Utami TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 i PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sasrjana Sastra

Lebih terperinci

Aspek-Aspek Karya Seni Rupa

Aspek-Aspek Karya Seni Rupa Aspek-Aspek Karya Seni Rupa~ Aspek-Aspek Karya Seni Rupa Hi teman-teman disini saya akan membahas tentang Aspek-aspek Karya Seni Rupa, baik mari kita simak sebagai berikut : A. Aspek-aspek Karya Seni Rupa

Lebih terperinci