BAB II ISI II.1 MUSKULOSKELETAL. II.1.1 Pengertian Muskuloskeletal. Muskuloskeletal terdiri dari kata : - Muscle = otot - Skeletal= rangka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II ISI II.1 MUSKULOSKELETAL. II.1.1 Pengertian Muskuloskeletal. Muskuloskeletal terdiri dari kata : - Muscle = otot - Skeletal= rangka"

Transkripsi

1 BAB II ISI II.1 MUSKULOSKELETAL II.1.1 Pengertian Muskuloskeletal Muskuloskeletal terdiri dari kata : - Muscle = otot - Skeletal= rangka Otot(muscle) Jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan. Rangka(skeletal) bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi Jadi, sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. II.1.2 Anatomi dan Fisiologi Muskuloskoletal II Anatomi Otot (muskulo) II Otot Rangka Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian: 1. Otot pundak kepala, dibagi menjadi 2 bagian: a. Muskulus frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata. 2

2 b. Oksipitalis terletak dibagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang. 2. Otot wajah terbagi atas: a. Muskulus rektus okuli/otot mata. b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata, fungsinya memutar mata. c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekeliling mata, fungsinya sebagai menutup mata atau otot sfingter mata. d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata. 3. Otot mulut/bibir dan pipi, terbagi atas : a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut kebawah. b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung. c. Muskulus kuadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka kebawah. d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah. e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum. 4. Otot mengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah terbagi atas : a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkut rahang bawah pada waktu mulut terbuka. b. Muskulus temporalis, fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang. c. Muskulus peterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan. 5. Otot lidah, sangat berguna dalam membantu panca indra dalam mengunyah. terbagi atas: a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan. b. Muskulus stiloglolus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang. B. Otot leher Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian: 3

3 1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir. 2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan di samping itu sebagai alat bantu pernafasan. 3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala. C. Otot bahu Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. 1. M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal dibagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar. 4

4 2. M. Subskapularis (otot depan tulang belikat) otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam. 3. M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan. 4. M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar. 5. M. Teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus trisepbraki. Fungsinya bias memutar lengan ke dalam. 6. M. Teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelag luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar. D. Otot dada Terdiri atas: 1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkal terdapat di ujung tengah tulang selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam. 2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III,IV,dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu. 3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). terdapat diantara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os.klavikula. fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dank e depan. 4. Otot gergaji depan (muskulus seratus anterior).berpangkal di iga I sampai IX dan mennuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah. 5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernafas. E. Otot perut Terdiri atas: 5

5 1. Muskulus abdominis internal (dinding perut), garis di tengah dinding perut di namakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal di namakan oponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu. 2. Lapisan sebelah luar sekali di bentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus abdominis). Berpangkal pada iga V sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (Krista iliaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentuk dari spina iliaka anterior superior ke simpisis. 3. Lapisan ke dua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (M. Obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ketengah. Aponeurosis terbagi dua dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai empat buah urat melintang. 4. Muskulus transverses abdominis, merupakan xipoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. otot ini membentuk empat buah urat yang bentuknya melintang di bungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina. 5. Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior : a. Muskulus psoas, terletak dibelakang diafragma bagian bawah mediastinum, berhubungan dengan kuadratus lumborum didalamnnya terdapat arteri, vena dan kelenjar Limfe. b. Muskulus iliakus, terdapat pada sisi tulang ileum sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens. 6

6 F. Otot punggung Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian : 1. Otot yang ikut menggerakkan lengan a. Trapezius (otot kerudung). Terdapat disemua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal ditulang kepala belakang. Fungsinya : mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik scapula ke baguian medial dan yang bawah menarik kebagian lateral. b. Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada rual tulang punggung yang kelima dari bawah fasia limboid, tepi tulang punggung dan iga III di bwah, gunanya menutupi ketiak bagian belakan g, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan kedalam. 7

7 c. Muskulus rumboi d (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, disini menuju kepinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ketengah. 2. Otot antara ruas tulang belakang dan iga. Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdidir dari 2 otot, yaitu : a. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak dibawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernafas. b. Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah ketupat dan berpangkal diruas tulang leher keenam dan ketuju dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi. 3. Otot punggung sejati a. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kirikanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang. 8

8 b. Muskulus sakrospinalis (muskulus erector spina), terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang. c. Muskulus quadrates lumborum, terletak di antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga murupakan dinding bagian belakang rongga perut. G. Otot pangkal lengan atas 1. Otot-otot ketul (fleksor): a. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan. b. Muskulus brakialis(otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal di pangkal tulang hasta. Fungsinya membengkokan lengan bawah siku. 9

9 c. Muskulus korakobrakialisotot ini berpangkal di prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan. 2. Otot otot kedang (ekstensor) Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala tiga) 1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju kebawah kemudian bersatu dengan yang lain 2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan. 3. Kepala panjang di mulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani. 10

10 H. Otot lengan bawah 1. Otot otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi sendi tangan, sendi jari dan sebagian dalam gerak silang hasta: a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus b. Muskulus ekstensor karpi radialis brevis c. Muskulus ekstensor karpi radialis ulnaris, ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakan lengan) d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari. 2. Otot-otot ketul yang mengedamkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut : a. Otot-otot disebelah tapak tangan. Otot otot ini ada 4 lapis. Lapis yang kedua disebelah luar berpangkal ditulang pangkal lengan. Didalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi dipergelangan. Fungsi nya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis yang keempat ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Diantara otot-otot ini disebut : - Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengejarkan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku. - Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan : muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus: muskulus fleksor karpi radialis, muskulus feksor dgitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4, muskulus fleksor policis longus, fungsinya fleksi ibu jari. - Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari : Muskulus prenator teres ekuadratus, fungsinya pronasi tangan, muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan. 11

11 b. Otot-otot disebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan kearah tulang pengumpil atau tulang hasta. c. Otot-otot disebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang dibagian bawah didekat pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat. I. Otot-otot tungkai atas 12

12 Otot-otot tungkai atas ( otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu : 1. Otot abduktor terdiri dari : a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam b. Muskulus abduktor brevis sebelah tengah c. Muskulus abduktor longus sebelah luar Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur. 2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot terbesar yang terdiri dari: a. Muskulus rektus femoris b. Muskulus vastus lateralis eksternal c. Muskulus vastus medialis internal d. Muskulus vastus intermedial e. Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha terdiri dari: - Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah. - Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah. - Muskulus semi tendinosus, otot seperti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan kedalam. - muskulus Sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat dibagian paha. Fungsi : eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut merengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar. 13

13 J. Otot tungkai bawah Terdiri dari: 1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsi : mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki. 2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsi: meluruskan jari telunjuk ketengah jari, jari manis dan kelingking kaki 3. Otot kedang jempol, fungsi : dapat meluruskan ibu jari kaki. 4. Urat akiles (tendo acchiles) fungsi : meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut(muskulus popliteus) 5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jari dan melekat pada ruas empu jari. Fungsi : membengkokkan empu kaki. 6. Otot tulang betis belakang ( muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsi : dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam 14

14 7. Otot kedang jari bersama. letaknya dipunggung kaki, fungsi : dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5). II Otot Polos Di dalam tubuh, otot polos lebih banyak terdapat di organ-organ visceral tubuh manusia. Otot polos banyak ditemukan di organ-organ pencernaan dan pembuluh darah. Sesuai dengan namanya, otot polos memiliki ciri khas serabutnya yang polos alias tidak memiliki lurik. Hal itu disebabkan karena susunan filamen aktin dan miosin pada otot polos tidak tersusun secara teratur sebagaimana otot rangka, kadang malah tersusun secara spiral. Ciri lainnya, ukuran serabut otot polos lebih kecil dibandingkan dengan serabut otot rangka. Serabut otot polos berbentuk lancip pada kedua ujungnya. Inti sel hanya satu dan terletak di tengah serabut. Serabut juga tidak membentuk tubulus T, sehingga reaksi otot polos cenderung lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka. Kontraksi otot polos berbeda 15

15 dengan otot rangka. Kontraksi otot polos menyebabkan filamennya melekat satu sama lain, sehingga waktu kontraksi bisa bertambah tanpa menggunakan ATP yang banya II Otot Jantung Otot jantung dinamakan dengan otot kardiak (cardiac muscle). Otot ini ditemukan pada jantung vertebrata. Sebagaimana kita tahu, otot jantung memiliki kerja di pengaruhi oleh saraf tak sadar dan mampu bekerja dalam jangka waktu yang sangat lama (tidak mudah lelah). Otot jantung memiliki lurik sebagaimana otot rangka. Berbeda dengan otot rangka, otot jantung memiliki inti sel tunggal dan serabut ototnya memiliki percabangan. Percabangan tersebut dinamakan dengan diskus interkalaris (intercalar disc). Adanya diskus interkalar berperan dalam meningkatkan kecepatan perambatan sinyal. Hal tersebut menyebabkan bagian tertentu dari jantung dapat berkontraksi secara bersamaan, misalkan otot pada ventrikel saat memompa darah. Jantung manusia tersusun atas ventrikel dan atrium. Konsep struktur menentukan fungsi memudahkan pemahaman mengapa otot pada dinding ventrikel lebih tebal dibandingkan atrium. Otot pada ventrikel lebih tebal karena digunakan untuk memompa darah keluar dari jantung, sehingga memerlukan kekuatan kontraksi yang lebih dibandingkan atrium. Otot dinding ventrikel kiri merupakan otot dengan bagian paling tebal karena fungsinya memompa darah menuju seluruh bagian tubuh. Hal itu tentunya memerlukan tenaga kontraksi yang lebih besar. II Fisiologi Otot (muskulo) Fungsi sistem muskular 1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh. 16

16 2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. 3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh. II Anatomi Rangka (skeletal) II Rangka Aksial Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan menyangga organ-organ kepala, leher, dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak,tulang, hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum,dan tulang iga. A. Tengkorak 1). Kranium Kranium berfungsi membungkus dan melindungi otak. Kranium di bagi menjadi : a. Tulang frontal, berfungsi membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langitlangit orbita (kantong mata). b. Tulang parietal, berfungsi membentuk sisi dan langit langit kranium. c. Tulang oksipital, membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium. d. Tulang temporal, tulang ini membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium. e. Tulang etmoid, tulang ini adalah struktur penyangga penting dari rongga narsal dan berperan dalam pembentukan orbita mata. f. Tulang sfenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal g. Osikel auditori tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kuda). h. Tulang wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi dan terletak dalam sutura 17

17 . 18

18 2). tulang tulang wajah yang tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut di satukan sutura tulang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibula atau rahang bawah a. Tulang nasal, membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal. b. tulang palatum, membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit keras), bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal. c. tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal. d. Tulang maksilar, membentuk rahang atas e. tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang etmoid dan maksila pada orbita. f. tulang vomer, membentuk bagian tengah dari langit-langit keras di antara palatum dan maksila, serta turut membentuk septum nasal. g. konka nasal inferior (turbinatum) h. mandibula adalah tulang rahang bawah 19

19 3) tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hioid ini di topang oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal 4) sinus paranasal (frontal, etmoidal, afenoidal, dan maksilara) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi sebagai berikut: B. Vertebrata 1. kolomna vertebrata menyangga berrat tubuh dan melindungi medula spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebrata-vertebrata yang di pisahkan diskus fibrokartilago intervertebral. 2. Struktur khas vertebrata a. Badan atau sentrum penyangga sebagian besar barat tubuh. b. Lengkung saraf (vertebra), yang terbentuk dari dua pedikal dan lamina, membungkus rongga saraf dan menjadi lintasan medulla spinalis. c. Sebuah prosesus spinose menonjol dari lamina ke arah posterior dan inferior untuk tempat perlekatan otot. d. Prosesus transversa menjorok ke arah lateral. e. Prosesus pengartikulasi inferior dan superior, menyangga faset untuk berartikulasi dengan vertebra atas dan vertebra bawah. 3. Variasi regional pada karekteristik vertebrata a. Semua vertebrata serviks memiliki foramina trensversal untuk lintasan arteri vertebrata. Vertebrata serviks pertama dan ke dua di modifikasi untuk menyangga dan menggerakkan kepala - Atlas adalah vertebra serviks pertama dan tidak memiliki badan. - Aksis adalah vertebra serviks kedua. Vertebra ini memiliki prosesus odontoid yang menonjol ke atas dan bersandar pada tulang atlas. 20

20 - Vertebra serviks ketujuh memiliki prosesus spinose yang panjang. Sehingga dapat teraba dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena itu, vertebra ini sering disebut sebagai vertebra prominens b. Vertebra toraks memiliki prosesus spinose panjang, yang mengarah ke bawah, dan memiliki faset artikuler pada prosesus transversus, yagn digunakan untuk artikulasi tulang iga, 21

21 c. Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus spinosenya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis horizontal d. Sekrum adalah tulang tringuler, bagian dasar tulang ini berartikulasi dengan vertebra lumbai ke lima (1) Di arah lateral, benyak terdapat foramen (lubang) pada sekrum untuk lintasa arteri dan saraf. (2) Tepi anterior bagian atas sekrum adalah promontorium sekrum, suatu tanda obstetrik yang dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan ukuran pelvis e. Koksiks (tulang ekor) menyatu dan berartikulasi dengan ujung sekrum, yang kemidian membentuk sendi dengan sedikit pergerakan. Pergerakan ini penting selama melahirkan untuk membentuk kaluar kepala janin C. Tulang starnum dan iga 1. Starnum (tulang dada) terbentuk dalam tiga bagian; manubrum atas, badan (gladiolus), dan prosesus sifoid. 22

22 2. Tulang iga, ke-12 pasang tulang berartikulasi kea rah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus transversa di vertebra toraks. a. Tujuh pasang tulang yang pertama ( 1 sampai 7) adalah iga sejati dan berartikulasi dengan sternum di sisi anterior. b. Tiga pasang kemudian (8 sampai 10) adalah iga semu. Tulang-tulang ini berartikulasi secara tidak langsung dengan sternum melalui penyatuan kartilago tulang tersebut dengan iga di atasnya dan kemudian menyatu dalam suatu persendian kartilago kostal ke-7. c. Tulang iga ke-11 dan ke-12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perlekatan di sisi anteriornya. d. Walaupun sebagian tulang iga memiliki karakteristik tersendiri semua tulang memiliki beberapa cirri umum yang sama. II Rangka Apendikuler Rangka apendikular terdiri dari girdel pectoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai. A. Setiap girdel pektoral memiliki dua tulang-klavikula dan skapula-dan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksila. 1. Skapula (tulang belikat) adalah tulang pipih triangular dengan tiga tepi; tapi vertebra; tepi superior yang pendek melandai kea rah ujung bahu; dan tepi lateral (merupakan tepi ketiga pelengkap segitiga) mengarah ke lengan. 2. Klavikula (tulang kolar) adalah tulang berbentuk S yang secara lateral, berartikulasi denag prosesus akromion pada skapula dan secara medial dengan manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular. B. Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah dan tulang tangan 1) Humerulurus adalah tulang tunggal pada lengan. Humelurus terdiri dari bagian kepala membuat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher anatomis, dan bagian batang yang memanjang ke arah distal. 2) Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang tulang radius di sisi lateral(sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu jaringan ikat fleksibel, membrane interoseus. 3) Tulang pergelangan tangan (karpus) 23

23 4) tangan (metacarpus) 5) Tulang-tulang jari, disebut phalanges; tulang tunggalnya lebih sering disebut falang. C. Girdle pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sacrum. 24

24 D. Tungkai bawah. Secara anatomis, bagian proksimal dari tungkal bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai. 25

25 1. Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. 2. Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral a) Tibia adalah tulang medial yang besar; tulang ini membagi berat tubuh femur kebagian kaki. b) Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh, panjangnya proposional, dan tidak turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini untuk menambah area yang tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkal. 3. Pergelangan kaki dan kaki tersusun atas dua puluh enam tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar; tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan. II Persendiaan A. Klasifikasi Umum Persendian Suatu artikulasi, atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat diklasifikasikan menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian di antara tulang-tulang yang beratikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhugungan dengan persendian tersebut), dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian B. Klasifikasi Fungsional Persendian 1. Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara struktural, persendian ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan sutura parietal. 26

26 b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Salah satu contohnya adalah lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang seorang anak. Saat sinkondrosis sementara berosifikasi, maka bagian tersebut dinamakan sinostosis. 2. Amflartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi. a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang-tulang pubis dan diskus intervertebralis antar badan vertebra yang berdekatan. b. Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh sindesmosis dapat ditemukan pada tulang yang terletak bersisian dan dihubungkan dengan membran interoseus, seperti pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula. c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong) tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlibat adalah ligament peridontal. 3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas, disebut juga sendi sinovial (berasal dari kata Yunani yang berarti dengan telur ). Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular. a. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada sendi. 1. Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi dan memberikan stabilitas. 2. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui envaginasi kapsul. b. lapisan terdalam kapsul sendi adalah membrane sinovial yang melapisi keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular. 27

27 1. Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan ph 7,4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), protein, dan lemak. 2. Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cedera atau terinfeksi. 3. Pada beberapa sendi sinovial, sperti persendian lutut, terdapat diskus artikular (meniskus) fibrokartilago. 4. Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membrane sinovial, dan ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon atau otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan tendon atau otot di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung lutut. C. Klarifikasi Persendian Sinovial, didasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi. 1. Sendi sferoldal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini, yang dikenal sebagai sendi traksial atau multiaksial, memungkinkan rentang gerak yang lebih besar, menuju ke tiga arah. Contoh : sendi panggul serta sendi bahu. 2. Sendi engsel, permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal sebagai sendi uniaksial. Contoh : persendian pada lutut dan siku. 3. Sendi kisar (pivot joint) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang kedua, dan dapat berputar ke semua arah. Sendi ini merupakan sendi uniaksial yang memungkinkan terjadinya rotasi di sekitar aksis sentral, misalnya persendian tempat tulang atlas berotasi di sekitar prosesus odontoid aksis, dan persendian antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna. 4. Persendian kondiloid, terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk elips di tulang kedua. Sendi ini merupakan sendi blaksial yang memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut kanan setiap 28

28 tulang. Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atlas. 5. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkafdi satu sisi dan konveks pada sisi lainnya, sehingga tulang tersebut akan masuk dengan pas ke dalam permukaan tulang kedua yang bentuk konveks dan konkafnya berada pada sisi berlawanan, seperti dua pelana yang saling menyatu. Persendian ini adalah sendi kondiloid yang termodifikasi sehingga memungkinkan gerakan yang sama. Satusatunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari. 6. Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang yang beratikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang terhadap tulang lainnya. Sedikit gerakan ke segala arah mungkin terjadi dalam batas prosesus atau ligament yang membukus persendian. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksial, misalnya persendian invertebrate, dan persendian antar tulangtulang karpal dan tulang-tulang tarsal. D. Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang-tulang yang membentuk artikulasi. Otot tersebut memberikan tenaga, tulang berfungsi sebagai pengungkit, dan sensi berfungsi sebagai penumpu. 1. Fleksi dalah gerakan yang memperkecil sudut anatara dua tulang atau dua bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kearah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kea rah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping. a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan kea rah depan (meninggikan bagian dorsal kaki). b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki. 2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh. 3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkal, seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki. 29

29 4. Aduksi, kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai. 5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak 6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendian panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut. 7. Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial. 8. Eversi adalah gerakan sendi pergelanagn kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah luar. Gerak inverse dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan di atas daerah yang rusak dan berbatu-batu. 9. Protraksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan. 10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti saat meretraksi mandibula, atau meretraksi girdel pektoral untuk membusungkan dada. 11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, sperti saat mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula). 12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut. II Tulang Rawan (kartilago) Jaringan tulang rawan mempunyai matriks yang mirip dengan jaringan ikat fibrosa tetapi lebih tegap dan keras, elastis yang disebut kondrin, yang dihasilkan kelompokankelompokan kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat di dalamnya. Zat dasarnya mengandung sejumlah besar kompleks karbohidrat khusus yang disebut kondroitin yang menutupi serabut kolagen. Memperoleh nutrisi secara difusi melalui matriks. Fibroblas yang mengalami modifikasi disebut sel tulang rawan yang menghasilkan matriks terjerat didalamnya, tetapi sel-sel ini masih hidup, tetap membelah dan menghasilkan matriks. Tulang 30

30 rawan dapat timbul dari dalam dan tidak mengalami proses remodeling seperti pada tulang dan karena itu merupakan tulang kerangka embrio yang ideal. Meskipun tulang rawan tidak tahan akan penekanan dan ketegangan seperti tulang, tetapi lebih elastic dan licin. Pada vertebrata dewasa tulang rawan terdapat pada bagian yang memelukan elastisitas seperti pada sambungan tulang dada dan tulang rusuk atau yang memerlukan baik elastisitas maupun pergesekan halus seperti ujung-ujung tulang yang bergerak. Jaringan tulang rawan ini diselubungi oleh perikondrium yang tipis. Ada tiga jenis kartilago, yaitu: Kartilago hyalin Warnanya putih kebiru-biruan, jernih dan homogen. Kartilago ini terdapat pada permulaan-permulaan persendian, ujung-ujung tulang rusuk, hidung dan annulus trachealis (cincin-cincin tulang rawan yang menyusun saluran pernapasan). Kartilago hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio. Semua vertebrae, ada yang tetap sampai dewasa misalnya pada Squalus dan Raya. Jaringan ini dapat diinfiltrasi dan dipadati oeh garam-garam Ca, tetapi tidak akan berubah menjadi tulang. Kartilago elastik Mengandung banyak serabut elastik berwarna kuning, terdapat misalnya pada cuping mammalia. Kartilago fibrosa Sebagian besar terdiri dari serabut-serabut, sehingga sel-sel maupun matriksnya sangat sedikit. Kartilago ini terdapat misalnya sebagai bantalan-bantalan diantara vertebra mammalia. II Fisiologi Rangka (skeletal) Fungsi sistem rangka: 1. Tulang memberikan topangan dan bentuk terhadap tubuh 2. Pergerakan, tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang tertanam pada tulang) berkontraksi. Kekuatan yang diberikan pad apengungkit menghasilkan gerakan. 3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh 31

31 4. Pembentukan sel darah (hematopoiesis). Sum-sum tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang, merupakan tempaat produksi sel darah merah sel darah putih, dan terombosit darah. 5. Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam anorganik, terutama kalsium posfat dan kalsium karbonat dengan jumlah magnesium, klorida, sitrat yang lebih sedikit, rangka mengandung 99% kalsium tubuh. Kalsium dan posfor disimpan dalam tulang agar bisa di tarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh. Zat tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima II.2 INTEGUMEN II.2.1 Pengertian Integumen Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorinya, termasuk rambut, kuku, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). II.2.2 Anatomi Integumen Komponen integumen I. Kulit Kulit adalah organ terbesar tubuh. Kulit terbagi atas 3 lapisan yaitu: a. Epidermis adalah lapisan teratas atau terluar yang tersusun dari jaringan epitel skuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal dapat ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki. b. Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat epidermis dengan struktur yang ada di bawahnya. Dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. 32

32 c. Lapisan subkutan atau hipodermis (fasia superfisial) mengikat kulit secara longgar dengan organ organ yang terdapat di bawahnya. Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang beragam, bergantung pada area tubuh dan nutrisi individu, serta berisi banyak pembuluh darah dan saraf. Derivatif kulit II. Bagian bagian yang termasuk derivatif kulit yaitu: 1. Kuku Kuku jari tangan dan kaki adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke dalam dermis a. Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak di atas dasar kuku yang nutrisinya di suplay dari pembuluh darah b. Badan kuku, tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan kuku kira kira 0,5 mm/ minggu lebih cepat dimusim panas dari pada di musim dingin. 33

33 c. Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis yang berlekuk yang menutup akar kuku. Hipokinium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. d. Lunula (bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel. 2. Rambut (pili) Pili terdapat di hampir di seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak bewarna, atau tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat di lihat. Rambut ini tertanam di kulit kapala, alis, dan bulu mata. Ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus di area ketiak dan pubis dan di wajah laki laki. III. kelenjar pada kulit 1. Kelenjar keringat (sudoriferus) terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan struktur dan lokasinya a. Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubular simple dan berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya meluas keseluruh tubuh, terutama pada telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh b. Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini di temukan pada aksila, areola payudara, dan regia anogenetal 2. Kelenjar sebasea, kelenjar yang mengeluarakan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut a. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin (sel sel sekretori menghilang selama sekresi sebum) 34

34 b. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan pecahan sel. Zat ini berfungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit dan merupakan suatu barier terhadap epoavorasi. II.2.3 Fisiologi Integumen Kulit merupakan organ yang paling luas permukaannya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Kulit merupakan indicator bagi seseorang untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuning-kuningan, kemerahmerahan atau suhu kulit meningkat memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit pada penyakit tertentu. Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit. Misalnya karena stress, ketakutan atau dalam keadaan marah akan terjadi perubahan kulit wajah. Perubahan struktur kulit dapat menentukan apakah seseorang telah lanjut usia atau masih muda. Selain itu warna kulit juga dapat menentukan ras atau suku bangsa Fungsi kulit a. Fungsi proteksi, yaitu kulit bertugas menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi. Gangguan panas misalnya radiasi,sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung tarhadap gangguan fisis. b. Fungsi absorbsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air,larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap begitu juga yang larut dalam lemak. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit,hidrasi,kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui cerah diantara sel,menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis. c. Fungsi kulit sebagai pengatur panas, suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. hal ini terjadi karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. d. Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan ammonia. 35

35 e. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respon terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. f. Fungsi pembentukan pigmen, sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pimen kulit, melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit,reduksi Hb dan karoten g. Fungsi keratinisasi, keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah keatas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya menghilan dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Sel keratinosit memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik. h. Fungsi pembentukan vitamin D, dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut. Pemberian vitamin D sistematik masih tetap diperlukan. II.3. Proses Metabolisme Energi Otot Metabolisme Otot Rangka Tiga jalur pemasok ATP tambahan sesuai keperluan selama kontraksi a. Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari kreatin fosfat ke ADP CP memberikan fosfat berenergi tinggi ke ADP untuk membentuk ATP. Simpanan energi pertama yang digunakan pada awal aktifitas kontraktil. Cadangan energi bertambah pada otot yang beristirahat, peningkatan konsentrasi ATP cenderung menyebabkan pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi ke kreatin fosfat. Sebagiab besar energi di otot tersimpan dalam bentuk kreatin fosfat (otot istirahat, kreatin fosfat 5x lebih banyak dari ATP. Kebutuhan untuk istirahat 36

36 Dalam sehari jantung berdenyut kali. Darah melewati pembuluh-pembuluh darah arteri, vena dan kapiler yang panjang seluruhnya 17 juta mil (sekitar 255 juta km). Kita mengucapkan kira-kira 4000 hingga 5000 kata, bernafas kali, menggerakkan otot-otot besar 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Manfaat Istirahat Hormon pertumbuhan diproduksi waktu tidur untuk meningkatkan pengantaran asam amino dari darah ke otak, yang membuat sel-sel syaraf dapat menjadikan apa yang dipelajari dan berguna. Hormon kortisol, puncak produksinya dari tengah malam hingga menjelang subuh. Yang membantu tubuh menghadapi stresor (penyebab stres) pada pagi hari, mengurangi peradangan dan keletihan. Istirahat memulihkan sel-sel otot kita, termasuk jantung ginjal, sumsum tulang, lambung dan otak. Pemindahan fosfat berenergi dari kreatin fosfat ke ADP Karena hanya satu reaksi enzimatik yang terlibat, pembentukan ATP lewat CP dapat berlangsung cepat dalam waktu sepersekian detik. CP merupakan pemasok ATP tambahan ketika olahraga dimulai. Kadar ATP otot relatif konstan pada awal kontraksi, tetapi simpanan CP akan habis dan jika aktifitas berlanjut, otot akan beralih ke jalur alternatif lain yaitu fosforilasi oksidatif dan glikolisis akan tetapi jalur-jalur ini memerlukan waktu untuk menghasilkan ATP. b. Fosforilasi oksidatif (Siklus asam sitrat dan sistem transportasi elektron) Berlangsung didalam mitokondria otot jika cukup O2 (bahan bakarnya glukosa atau asam lemak, intensitas dan durasi lemak). Prosesnya lambat karena panjangnya langkah yang terlibat (1 molekul glukosa = 36 ATP). Membutuhkan pasokan O2 dan nutrien yang konstan dan adekut melalui sistem sirkulasi untuk mempertahankan aktivitas mereka. Pada kontraksi otot maksimum, pembuluh darah di otot hampir tertutup oleh kontraksi yang sangat kuat, sehingga penyaluran O2 ke otot terganggu. Pasokan Nutrien 37

37 Glukosa dan asam lemak yang berasal dari makanan. Kelebihan zat gizi yang tidak segera digunakan akan disimpan di hati sebagai glikogen (rantai glikosa) dan jarinagn lemak. Sel otot menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dalam jumlah terbatas. Walaupun O2 tersedia akan tetapi sistem fosforilasi oksidatif yang lambat sehingga kebutuhan ATP seiring dengan peningkatan aktifitas Olahraga, maka serat-serat otot lebih mengandalkan glikolisis untuk menghasilkan ATP. c. Glikolisis Reaksi-reaksi kimianya menghasilkan produk-produk yang akhirnya dapat berdiri sendiri (< ATP) atau masuk ke fosforilasi oksifatif (> ATP). 1 molekul glukosa diuraikan menjadi 2 molekul asam piruvat yang menghasilkan 2 ATP. Asam pirufat dapat diuraikan lebih lanjut oleh fosforilasi oksidatif untuk mendapatkan lebih banyak energi. Proses ini dapat menghasilkan fosforilasi oksidatif dalam periode waktu tertentu apabila cukup tersedia glukosa. 38

38 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Semua sistem tersebut saling berhubungan dalam berkinerja. 3.2 Saran Setelah mengetahui mengenai sistem muskuloskeletal, para pembaca seharusnya lebih memperhatikan pengaturan aktivitas mereka. Karena segala aktivitas dapat mempengaruhi sistem tersebut. 39

ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI

ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI : Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI Lengkap, Komposisi ASI A. Pengertian laktasi Laktasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

@ OTOT Merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. * Sel Otot Dibagi Menjadi 3 Golongan yaitu : 1. Otot Motoritas - Otot

@ OTOT Merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. * Sel Otot Dibagi Menjadi 3 Golongan yaitu : 1. Otot Motoritas - Otot @ OTOT Merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. * Sel Otot Dibagi Menjadi 3 Golongan yaitu : 1. Otot Motoritas - Otot serat lintang - Otot kerangka - Otot sadar 2. Otot Otonom

Lebih terperinci

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu: SISTEM RANGKA Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari tulangm rangka disebagian tempat

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak? Belajar IPA itu asyik, misalnya saat mempelajari tentang astronomi dan benda-benda langit, kita bisa mengenal lebih dekat tentang planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya. Pelajaran seperti ini

Lebih terperinci

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, otot, tulang rawan (cartilago), ligamen, tendon, fasia, bursae dan persendian. 1.Osteoblast. Yang berfungsi dalam

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK Sistem gerak terdiri dari Tulang - gerak pasif Otot gerak aktif Tendon ; Ujung otot lurik yang melekat pada tulang Ligamen : otot yang menghubungkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Senam lantai Senam lantai berawal dari negara tirai bambu. Sejak tahun 2700 sebelum masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk sederhana dari gerakan senam

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula

Lebih terperinci

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com

Lebih terperinci

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu SENDI PADA MANUSIA Anggota : Annisa Rahma Bassalamah [ 4 ] Fadhila Rahma Leilani [ 9 ] Isna Nur Aqidatul Azizah [ 14 ] Najmia Salsabila [ 21 ] Syafiyatulqulub Soka Nugroho [ 27 ] Zulfa Nur Kholishoh [

Lebih terperinci

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dpl2gerak Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kerangka Kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama tengkorak dan panggul. Kerangka berfungsi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 1. fungsi tulang bagi tubuh kita antara lain... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 memberi bentuk tubuh tempat peredaran darah membentuk otot tempat melekatnya organ

Lebih terperinci

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA 16 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 16 ALAT GERAK A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA Tulang-tulang yang membangun rangka tubuh hewan vertebrata terlindungi oleh otototot dan kulit.

Lebih terperinci

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. SISTEM RANGKA 1. RANGKA SEBAGAI ALAT GERAK PASIF. 2. OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF. GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. BAGAIMANA GERAK

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT Pengenalan Salah satu sistem yang penting dalam badan. Pergerakan terhasil daripada penguncupan dan pemanjangan otot. Selain itu ia juga menentukan magnitud pergerakan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Tulang Terdapat berbagai bentuk dan saiz tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA Sistem gerak: 1. Tulang (alat gerak pasif) 2. Otot (alat gerak aktif) TULANG Jumlah tulang manusia: 206 tulang. Tulang terdiri dari: 1. Tulang Rawan (Kartilago) RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG

ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung

Lebih terperinci

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot OTOT DAN SKELET Tujuan. Mengidentifikasi struktur otot. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi. Mengetahui macam-macam otot berdasarkan lokasi 4. Mengetahui macam-macam kerja otot yang menggerakan

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula

BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA Sendi adalah hubungan antara dua tulang. Sendi temporomandibula merupakan artikulasi antara tulang temporal dan mandibula, dimana sendi TMJ didukung oleh 3 : 1. Prosesus

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Sistem Rangka dan Otot 1 Rangka Rangka adalah kumpulan berbagai tulang Pemberi bentuk tubuh Tempat melekatnya otot-otot Pelindung organ lunak Mengganti sel-sel yg rusak Penopang tubuh Menyerap gaya/beban

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Setiap kita bergerak, apakah itu berjalan, menulis, mengangkat beban, serta yang lainnya. Kalaupun sedang duduk, ada bagian tubuh yang bergerak, yaitu jantung yang berdetak

Lebih terperinci

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik III. OTOT 1. Jenis-Jenis Jaringan Otot Ada beberapa jeni jaringan otot pada tubuh manusia yang perlu diketahui, antara lain: a. Jaringan Otot polos (Otot Volunter) Jaringan otot polos merupakan otot yang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER

UJIAN AKHIR SEMESTER PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. Raya Tampaksiring, Desa Sanding, KecamatanTampaksiringTelp. (0361) 981 681 Gianyar Bali UJIAN AKHIR SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,

Lebih terperinci

BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7

BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7 BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH Sepertiga tengah wajah dibentuk oleh sepuluh tulang, dimana tulang ini saling berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7 2.1 Tulang-tulang yang

Lebih terperinci

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Lebih terperinci

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1 1. Tempat melekatnya otot-otot utama tubuh adalah fungsi dari... Rangka Paru-paru Lemak Tengkorak Rangka

Lebih terperinci

Sistem Gerak. pada Manusia

Sistem Gerak. pada Manusia Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia Gambar 2.1 Olahraga Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyehatkan tubuh kita. Ketika berolahraga, tentunya kita akan melakukan gerakan, seperti meloncat,

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA LAPORAN PENELITIAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA OLEH : RESTI GHITA PRIBADI XI IPA 6 35 SMA NEGERI 3 BANDUNG SISTEM GERAK PADA MANUSIA A. Macam-Macam Organ Penyusun Sistem Gerak Fungsi Rangka Pada Manusia

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya Gambar Kerangka Manusia Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya Rangka mempunyai fungsi sebagai berikut : Penopang dan penunjang tegaknya tubuh. Memberi bentuk tubuh. Melindungi alat-alat atau bagian

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

Lebih terperinci

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG M O D U L T A N P A M U, A K U b a g a i k a n P A T U N G 1 SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG Oleh: HERWIM ENGGAR PRATIWI Pembimbing: Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Nursasi Handayani, M.Si UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 1. Berikut ini merupakan kandungan keringat, kecuali?? SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 Air NaCl Urea Glukosa Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit mengeluarkan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis

Lebih terperinci

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis KULIT MANUSIA FUNGSI KULIT Membantu mengontrol temperatur tubuh Melindungi tubuh dari kuman Melindungi struktur dan organ vital dari perlukaan Terlibat dalam proses pembuangan sampah sisa metabolisme tubuh

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 1. Definisi Spinal Cord Injury Tulang belakang (vertebrae) adalah tulang yang memanjang dari leher sampai ke selangkangan. Tulang vertebrae terdiri dari 33 tulang, antara lain :

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Rangka

Fungsi Sistem Rangka Sistem Rangka Tujuan Membuat daftar fungsi sistem rangka Menjelaskan struktur dari tulang panjang Menjelaskan peran dari osteoblast dan osteosit Membuat daftar tulang dari skeleton aksial Membuat daftar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang. 12 II. TINJAUAN PUTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Sepak Bola Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola dengan mengunakan kaki, bola dperebutkan dintara para pemain, yang

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI OTOT MANUSIA UNIVERSITAS PGRI Y O G T A Y A K A R DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI (09144600025) HERKA ARDIYATNO (09144600172) LESTARI PUJI UTAMI (09144600214) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia Sistem komunikasi utama dalam tubuh manusia: Sistem Syaraf Perangkat Penunjang: Otot Perangkat sensor tubuh (panca indera) Berfungsi mengontrol keseimbangan

Lebih terperinci

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari : 116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya 31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya Sumsum tulang belakang adalah struktur yang paling penting antara tubuh dan otak. Sumsum tulang belakang membentang dari foramen magnum di mana ia kontinu dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya 10 BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA A. Pengaturan Awal (Advance Arganizer) Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan strategi pembelajaran.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari ANATOMI PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM by : Hasty Widyastari Posisi Posisi Anatomi : Berdiri tegak, kedua lengan disamping lateral tubuh, kedua telapak tangan membuka kedepan Posisi Fundamental : Berdiri

Lebih terperinci

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya 31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya January 22, 2015 Tedi Mulyadi 0 Comment Saraf spinal Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dan ganglia di luar otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN Indicator kompetensi Indicator pembelajaran Indikator soal Jeni s soal No soal Soal Kunci Rubrik Mendeskrip Mendeskripsika Mendeskripsi PG 6 Pernyataan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Kamus Besar

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 3 Sumber: Biology: Sumber: Realm Human of Life, Body, 006 00 -tulang penyusun tengkorak pada bayi yang baru lahir. Sistem Gerak pada Manusia Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi

Lebih terperinci

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN 2010 SISTEM GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA SUPARMUJI DIKTAT 3 SISTEM GERAK (Moving Systems) Oleh SUPARMUJI, S.Pd 19831029 200604 1 007 Tujuan Pembelajaran : 1. Mendefinisikan gerak pada makhluk hidup. 2.

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan I. Jaringan epitel : jaringan yang berfungsi melapisi / melindungi sel-sel lainnya serta membantu dalam mensekresikan zat. 1. Ciri : a. Sel-selnya rapat b. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainanyang cukup populer di masyarakat, sehingga permainan bola voli ini banyak dimainkan oleh masyarakat, mulai

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 1. Persamaan antara otot lurik dan otot jantung adalah... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 Sifat kerja secara sadar Memiliki percabangan Berinti satu Ada garis gelap

Lebih terperinci

Luka dan Proses Penyembuhannya

Luka dan Proses Penyembuhannya Luka dan Proses Penyembuhannya Anatomi Kulit Epidermis Dermis Subkutan 1 Epidermis Merupakan lapisan kulit terluar, tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh darah Berupa sel-sel berlapis gepeng yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Panjang Tungkai Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah memiliki peran penting dalam unjuk kerja olahraga. Sebagai anggota gerak bawah,

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R. Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 ANATOMI : adalah ilmu yang

Lebih terperinci

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr Sistem Gerak A. PENDAHULUAN B. RANGKA Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh. Organ yang mendukung kerja sistem gerak: 1) Rangka, alat gerak pasif, terdiri atas

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi BAHAN AJAR Mata Kuliah : Kinesiologi Kode Mata Kuliah : IOF 219 Materi : Sendi A. Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini? BAB 4 sistem gerak Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini? I. RANGKA TUBUH Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. BAB I SISTEM TRANSPORTASI A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. A. Darah system transportasi pada manusia diselenggarakan

Lebih terperinci

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi Tulang Rawan Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi Suatu tulang rawan memiliki khondrosit yang tersimpan di dalam ruangan (lacunae) dalam matriks ekstraselular. Tulang rawan mengandung banyak air (menyebabkannya

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 UPT Balai Informasi Teknologi LIPI BAB I Anatomi Tubuh Manusia Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam beberapa bagian sistem tubuh, yaitu : 1. Sistem Kerangka Kerangka tubuh Kerangka tubuh manusia terdiri

Lebih terperinci

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN :

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN : H. Paryono, S.Kep,Ns,M.Kes TUJUAN PEMBELAJARAN : Menyebutkan bagian-bagian kulit Menyebutkan jenis jaringan yang menyusun epidermis dan dermis Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit. Menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Bagaimanakah perbandingan organ penyusun sistem gerak pada manusia dan vertebrata? Bagaimanakah fungsi tulang rawan, tulang keras, dan sendi sebagai penyusun

Lebih terperinci

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan Jaringan Rawan dan Tulang Struktur Hewan Anggota kelompok : Ahmad Tosin (16-1010) Putri Intan Kumalasari (16-1013) Yennita Dwi April Liana (16-1020) Iqbal Setiawan Saputra (16-1023) Atim Ainul Hidayah

Lebih terperinci

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA A. GERAK Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat

Lebih terperinci

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Bab 2 Sumber: www.marfansyndrome.info Sistem Gerak pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTASA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut: Histologi kulit Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar. Luas kulit pada orang dewasa sekitar 1.5 m 2 dan beratnya sekitar 15% dari berat badan secara

Lebih terperinci

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi - - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl1ekskresi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web : 1. PENGERTIAN RAMBUT Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK LABORATORIUM BASIC ANIMAL JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf Titta Novianti Pendahuluan Jaringan : sekelompok sel yang memiliki bentuk, fungsi, letak serta perkembangan yang sama. Organisme tingkat tinggi jutaan sel Jaringan pada hewan vertebrata dikelompokkan 4

Lebih terperinci