PROTOTIPE OTOMASI PENGENDALIAN KADAR AIR BERBASIS LOGIKA FUZZY PROTOTYPE OF AUTOMATION OF WATER CONTENT BASED ON FUZZY LOGIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROTOTIPE OTOMASI PENGENDALIAN KADAR AIR BERBASIS LOGIKA FUZZY PROTOTYPE OF AUTOMATION OF WATER CONTENT BASED ON FUZZY LOGIC"

Transkripsi

1 PROTOTIPE OTOMASI PENGENDALIAN KADAR AIR BERBASIS LOGIKA FUZZY PROTOTYPE OF AUTOMATION OF WATER CONTENT BASED ON FUZZY LOGIC Irma Yunita Masturi 1, Bayu Erfianto 2, Andrian Rakhmatsyah 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 irmayunitamasturi@student.telkomuniversity.ac.id, 2 erfianto@telkomuniversity.ac.id, 3 kangandrian@telkomuniversity.ac.id Abstrak Perkembangan teknologi saat ini banyak dikembangkan sistem pembudidayaan tanaman dengan memanfaatkan lahan sempit di sekitar daerah perkotaan yang mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas baik dan sehat secara mandiri. Selain itu, keterbatasan waktu juga mengakibatkan kesulitan pemantauan tanaman seperti kontrol penyiraman dan intensitas penyinaran sehari-hari menjadi tantangan tersendiri yang sering ditemui. Tanaman membutuhkan air dan cahaya yang cukup agar dapat tumbuh maksimal sehingga perlu adanya pemantauan dan kontrol yang baik terhadap faktor-faktor pertumbuhan tanaman. Dalam penelitian ini dibangun prototipe sistem pemantauan kondisi tanaman dan pengendalian kadar air tanah pada tanaman. Pemantauan dan kontrol menggunakan data kondisi tanaman dalam selang waktu tertentu kemudian diolah menjadi referensi aksi aktuator. Model perancangan sistem memanfaatkan teknologi WSN (Wireless Sensor Network). Data diolah dan disimpulkan menjadi klasifikasi kondisi tanaman menggunakan metode Logika Fuzzy sebagai kendali sistem dan memberikan keluaran berupa aksi aktuator. Implementasi sistem yang dibangun menggunakan multisensor yaitu kadar air tanah, intensitas cahaya, ketinggian, waterflow dan pompa air sebagai aktuator. Hasil dari sistem ini berupa data kondisi tanaman, klasifikasi kondisi tanah berdasarkan hasil pengolahan akuisisi data sensor, dan aksi aktuator pompa berdasarkan hasil fuzzy. Kata Kunci : Wireless Sensor Network, logika fuzzy, aktuator. Abstract Now days with technologies we could developed cultivation system by utilizing narrow land around urban areas. We able to produce good quality and healthy crops independently. But, time constraints cause the difficulty of monitoring crops such as watering control intensity and daily irradiation intensity. The crops need enough water and light to be able to grow optimally, so that need good monitoring and controlling. In this research, I built a prototype system that could monitoring and controlling the ground water level in plants. In this research I use data of crops condition within a certain time interval and then will be processed into action actuator reference. The design of system will be implemented by of Wireless Sensor Network (WSN) technology. The data will be processed and summarized into classification of crops condition by using Fuzzy Logic method as control systems and provides output in the form of actuator. Implementation of the system will be built using a multisensor i.e. soil moisture, light intensity, height detection sensor, waterflow and water pumps as actuator. The result of this system are data crop conditions, soil conditions classification based on the results of processing data sensor acquisition, and pump actuator action based on the results of fuzzy. Key Words: Wireless Sensor Network, Fuzzy Logic, actuator. 1. Pendahuluan Kondisi perkotaan yang padat dan semakin sempitnya lahan kosong yang tersedia serta keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakatnya karena mobilitas dan aktivitas masyarakatnya yang tinggi sehingga menjadi kendala dalam meproduksi bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan kebutuhan pokok akan konsumsi sejenis sayuran semakin meningkat khususnya di perkotaan. Meningkatnya permintaan tidak cukup hanya mengandalkan hasil produksi pembudidayaannya saja. Oleh karena itu, dengan memanfaatan lahan sempit ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembudidayaan sayuran secara mandiri. Pembudidayaan tanaman secara mandiri membutuhkan pemantauan khusus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Melihat kondisi masyarakat perkotaan, proses pembudidayaan dapat dibantu dengan teknologi jaringan nirkabel yaitu WSN (Wireless Sensor Network) untuk memantau kondisi tanaman dan mengontrol penyiraman menggunakan sensor untuk mendapatkan data tanaman dengan memanfaatkan komunikasi nirkabel sebagai transmisi data. Hasil akuisisi dan pengolahan data dikirim dan disimpan dalam sebuah server. Implementasi dilakukan dengan membentuk jaringan beberapa sensor yaitu sensor kadar air tanah, sensor cahaya, ketinggian tanaman berupa sensor sonar, sensor waterflow, dan aktuator pompa air yang diletakkan pada posisi tertentu disekitar area tanam untuk merekam kondisi tanaman dan lingkunngannya. Data hasil rekam diolah menajdi informasi menggunakan metode Fuzzy Logic untuk

2 memperoleh rule sebagai kunci untuk mengklasifikasikan kondisi tanaman dan instruksi penyiraman sebagai aksi aktuator. Pengiriman data dilakukan melalui wireless dengan perangkat Xbee, PC sebagai node coordinator, dan OpenMTC sebagai server. Dengan sistem automasi ini dapat mempermudah proses pemantauan dan kontrol tanaman, hemat biaya, efektif karena sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tanaman, dan memperoleh sayuran lebih cepat dan segar. 1.1 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun prototipe otomasi pengendalian air tanah pada sistem pemantauan dan kontrol tanaman bayam dengan menerapkan metode Logika Fuzzy? 2. Bagaimana keberhasilan kerja aktuator dalam proses otomasi pengendalian air tanah pada tanaman? 3. Bagaimana mengukur dan menganalisis keberhasilan sistem yang telah dibangun? 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Membangun prototipe otomasi pengendalian air tanah pada sistem pemantauan dan kontrol tanaman bayam dengan menerapkan metode Logika Fuzzy. 2. Mengukur keberhasilan kerja aktuator dalam proses otomasi pengendalian air tanah pada tanaman. 3. Mengukur dan menganalisis keberhasilan sistem yang telah dibangun. 1.3 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Literatur Melakukan pencarian referensi dari dengan membaca jurnal ilmiah, buku, hasil penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya, atau website ilmiah untuk mendukung penelitian. Studi Lapangan Melakukan pengamatan secara langsug pada tanaman bayam. Perancangan Sistem Perancangan sistem berdasarkan studi literatur dan studi lapangan serta hasil analisis kebutuhan komponen lainnya serta arsitektur sistem dan skenario pengujian yang akan dilakukan pada proses pengujian sistem. Implementasi Membangun sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat. Pengujian dan Analisis Melakukan pengujian berdasarkan skenario pengujian dan melakukan analisis terhadap hasil pengujian yang telah dilakukan. Kesimpulan dan Saran Menarik kesimpulan dari hasil analisis pengujian yang dilakukan dan memberikan masukan untuk pengembangan kedepannya. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir Mendokumentasikan proses penelitian dan menyusun laporan Tugas Akhir. 2. Dasar Teori 2.1 Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah metode yang dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan berdasarkan aturan (rule) untuk memecahkan masalah non-linear menggunakan persamaan logika dari identifikasi kasus. Metode ini umum merepresentasikan hal-hal di dunia nyata dengan variabel linguistiknya dan nilai keangotaan antara 0 hingga1. Sistem logika fuzzy terdiri dari himpunan fuzzy(set), aturan fuzzy (rule) dan bilangan fuzzy. Proses penyelesaian fuzzy logic terdiri dari 4 tahapan yaitu : pembentukan himpunan fuzzy (Fuzzifikasi), pembentukan aturan (Operasi Fuzzy dan Implikasi), komposisi aturan (Agregasi), dan penegasan (Defuzzifikasi). [1] 2.2 Pompa Air Gambar 1 Water Pump Pompa air merupakan rangkaian elektronika yang dikemas dalam satu kesatuan. Berfungsi untuk menyediakan air dalam jumlah besar dengan memanfaatkan prinsip kerja daya centrifugal dengan bantuan motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Daya centrifugal dihasilkan oleh kipas yang

3 diputar oleh motor listrik sehingga akan memompa aliran air dari sumber air kemudian didistribusikan ke saluran air keluarannya secara terus menerus. [2] Dalam penelitian ini pompa air yang akan berperan sebagai aktuator adalah pompa air akuarium Lukineess Dengan tegangan 220V/240V 5Hz, 13 Watt. Mengalirkan air sebanyak 700 liter per jam dengan H-max 1.15M. Menggunakan pompa jenis ini karena desain yang sederhana dan cukup untuk digunakan sebagai aktuator penyiraman tanaman yang tidak membutuhkan daya besar dan arus air yang normal untuk penyiraman tanaman. 2.3 Relay Gambar 2 Relay HKE HRS4H Relay adalah saklar yang dapat membuka dan menutup jalannya arus listrik dengan coil relay yang terdapat di dalamnya. Coil relay yang mendapat tegangan listrik akan menghasilkan medan elektromagnetik yang dapat mempengaruhi batang logam disekitarnya. Logam tersebut terhubung ke saklar, sehingga memicu saklar terbuka dan tertutup. Biasanya, relay digunakan untuk pengendalian rangkaian, pengontrol sistem tegangan tinggi dengan tegangan rendah, pengontrol sistem arus tinggi dengan memakai arus rendah, atau fungsi logika. [3] 2.4 Waterflow Sensor Gambar 3 Waterflow Sensor G ½ Sensor ini terdiri dari katup plastic, water rotor, dan sensor hall-effect. Prinsip kerja sensor ini dengan memanfaatkan hall-effect, berdasarkan efek dari medan magnet terhadap sebuah partikel yang bergerak. Ketika perangkat hall-effect dialiri arus listrik yang ditempatkan di medan magnet yang geraknya tegak lurus dengan arus listrik tersebut, maka akan mengakibatkan pergerakan ke salah satu sisi sehingga menghasilkan medan listrik. Semakin besar medan listrik yang terbentuk, maka gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Hal ini menyebabkan beda potensial antara kedua sisi yang disebut dengan potensial Hall. Dan potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang mengalir pada perangkat tersebut. Sensor ini memiliki 3 buah kabel penghubung dengan perangkat lainnya yaitu 1 kabel kuning sebagai output, 1 kabel hitam untuk Ground (Gnd), dan 1 kabel merah untuk 5V. [4] 3. Pembahasan 3.1 Gambaran umum sistem Gambar 4 Skema Sistem Monitoring Tanaman Pada gambar 18, proses pemantauan tanaman di lapangan menggunakan beberapa sensor untuk mengakuisisi data tanaman dibantu dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengatur kerja akuisisi data oleh sensor. Data yang telah terkumpul dikirimkan ke node coordinator melalui koneksi wireless menggunakan perangkat Xbee Series 2, terdiri dari Xbee Transmitter yang dihubungkan dengan mikrokontroler dan Xbee Receiver dengan node coordinator. Node coordinator berperan sebagai gateway yang akan mendistribusikan semua data pemantauan untuk disimpan di server. Pada node coordinator ini menggunakan platform OpenMTC untuk mengakses dan mengatur pertukaran dan penyimpanan data ke server. Transmisi data ke server,

4 gateway menggunakan jaringan komunikasi dengan GSCL OpenMTC yang menjadi kunci untuk mengakses server M2M sehingga data dapat tersimpan secara virtual di cloud. Semua data yang telah tersimpan ke cloud dapat diakses dan dipantau oleh user melalui aplikasi monitoring tanaman. 3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem dibuat secara bertahap. Langkah pertama yang dikakukan yaitu merancang letak sensor serta aktuator, kalibrasi dan akuisisi data tanaman menggunakan sensor yang telah dilakukan pada penelitian dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Tanaman Menggunakan Zigbee dan Platform M2M. Setelah itu mendesain rencana proses pengolahan data hasil pemantauan dan aktuator sebagai respon dari kondisi tanaman yang didapatkan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. Perancangan sistem ini dilakukan di dalam ruangan dengan penyinaran dibuat teratur menggunakan lampu LED. Peletakkan sensor kelembaban, cahaya, dan ketinggian menyesuaikan dengan posisi tanaman. Tanaman di tanam dalam pot berukuran ± 40 x 10 x10 cm 3 dengan media tanam tanah. Letak aktuator pompa dibuat lebih rendah dari posisi tanaman sekitar ± 50 cm. Hal ini dilakukan menyesuaikan dengan kekuatan pompamair yang digunakan sebagai aktuator. Media penyiraman menggunakan selang dengan ukuran diameter ½ cm dan panjang 1 meter. Berikut gambaran letak sensor dan aktuator pada tanaman. Gambar 5 Rancangan Sensor dan Aktuator 3.3 Perancangan Aktuator Pada perancangan aktuator, pompa yang digunakan sebagai aktuator dihubungkan dengan rangkaian relay. Ini bertujuan untuk menyetarakan arus yang mengalir antara pompa dengan arduino, dan mengatur kerja pompa berdasarkan instruksi yang diberikan arduino. Instruksi yang diterima relay berupa sinyal LOW untuk pompa mati dan sinyal HIGH untuk pompa menyala. Kedua sinyal tersebut merupakan hasil dari logika fuzzy yang ditanamkan pada arduino berdasarkan data kondisi tanaman. 3.4 Kalibrasi dan Akuisisi Data Tanaman Menurut [18], menjelaskan bahwa kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Bertujuan untuk menentukan nilai kebenaran atau nilai keakratan dari suatu perangkat, alat ukur, atau bahan ukur dengan membandingkan terhadap standar ukur acuan nasional atau internasional yang memiliki sertifikasi. Kalibrasi dilakukan pada perangkat baru, perangkat yang biasa digunakan setiap waktu atau pada waktu tertentu, pada perangkat yang mengalami gangguan (error), dan pada perangkat yang hasilnya diperkirakan berbeda jauh dengan realita secara kasat mata. Data setiap sensor beserta data rata-rata sensor kelembaban disajikan dalam bentuk persentase untuk menyetarakan nilai dan mempermudah pengolahan data. Persentase dibuat dengan rumus sebagai berikut : % = Nilai Sensor 1023 x 100% 3.5 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Yaitu melakukan pengamatan sederhana secara langsung pada tanaman bayam. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati kebutuhan penyiraman tanaman bayam sehari-hari. Data dan informasi dari hasil observasi akan dijadikan acuan dalam pembuatan sistem pemantauan tanaman. Manfaat teknik observasi adalah peneliti dapat lebih memahami karakter, perilaku, dan kebutuhan tanaman sehari-hari secara langsung dan nyata. Pengamatan dilakukan mengikuti waktu tumbuh bayam yaitu ±28 hari. Selama masa pertumbuhan data diambil dari pukul sampai selama 2 hari di dalam ruangan. Penyiraman awal dilakukan sebelum data pertama terbaca oleh sensor. Untuk menentukan data yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan aturan fuzzy, digunakan penggabungan antara data yang diberikan oleh sensor dengan pengamatan langsung terhadap kondisi dan tekstur tanah oleh pengamat, data tersebut kemudian dikelompokan menjadi variabel linguistik yang menjadi dasar penyiraman tanaman pada pembuatan aturan fuzzy berikutnya.

5 3.6 Metode Logika Fuzzy Sugeno Dalam pembuatan sistem ini, input fuzzy berupa data kelembaban tanah dan Intensitas Cahaya, sedangkan output fuzzy berupa penyiraman dengan aktuator. Masing-masing input dan output memiliki nilai keanggotaan yang menyatakan keanggotaannya dalam sebuah himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan ini yang nantinya akan digunakan dalam proses fuzzy untuk menarik kesimpulan dari beberapa proses fuzzy. Berikut ini pengolahan data dalam proses fuzzy yaitu : 1. Fuzzifikasi Memetakan nilai crisp ke dalam himpunan fuzzy dan menentukan derajat keanggotaannya. Kelembaban Tanah Gambar 61 Grafik Kelembaban Tanah Pada Input FIS kelembaban tanah di atas, ditetapkan bahwa batas bawah untuk kondisi lembab adalah 28.5 dan batas atas untuk kondisi lembab adalah Nilai ini didapatkan dari datasheet pada sensor kelembaban tanah yang digunakan. Untuk memetakan nilai crisp dibutuhkan satu nilai masukan dari data kondisi tanaman. Karena dalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu sensor, maka nilai masukan akan diambil dari rata-rata nilai sensor untuk setiap satu kali pengambilan data sensor. Intensitas Cahaya Gambar 7 Grafik Intensitas Cahaya Pada Input FIS intensitas cahaya di atas, ditetapkan bahwa batas bawah kondisi redup untuk tanaman adalah 51 dan batas atas adalah 91. Nilai ini didapatkan dari pengamatan terhadap tanaman bayam. Seperti halnya pada kelembaban tanah, untuk memetakan nilai crisp dibutuhkan satu nilai masukan dari data kondisi tanaman. Karena dalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu sensor, sehingga nilai masukan diambil dari rata-rata nilai sensor untuk setiap satu kali pengambilan data sensor. Fungsi Keanggotaan Dalam pembuatan sistem ini menggunakan fungsi keanggotaan trapesium untuk menentukan derajat keanggotaan suatu himpunan fuzzy. 0, x a µ(x) = { b a, 1, x a a < x < b b x c 0, d x µ(x) = { d c, 1, x d c < x < d b x c

6 Operasi Logika Fuzzy dan Implikasi Menghubungkan antesenden dengan konektor AND, OR, dan NOT. Dalam tahap ini akan dibuat beberapa aturan logika yang sesuai dengan sistem kontrol yang dibuat. Oleh karena itu, aturan logika yang dibangun untuk pemantauan tanaman adalah sebagai berikut : IF (Kelembaban = Kering) AND (Cahaya = Gelap) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Kering) AND (Cahaya = Redup) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Kering) AND (Cahaya = Terang) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Lembab) AND (Cahaya = Gelap) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Lembab) AND (Cahaya = Redup) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Lembab) AND (Cahaya = Terang) THEN (Pompa = ON) IF (Kelembaban = Basah) AND (Cahaya = Gelap) THEN (Pompa = OFF) IF (Kelembaban = Basah) AND (Cahaya = Redup) THEN (Pompa = OFF) IF (Kelembaban = Basah) AND (Cahaya = Terang) THEN (Pompa = ON) Berdasarkan aturan logika di atas, aktuator tidak akan aktif jika kelembaban tanah dalam kondisi basah dengan intensitas cahaya redup atau gelap. Derajat keanggotaan ditentukan dengan menggunakan fungsi MIN yaitu nilai derajat keanggotaan terkecil dari variabel linguistik pada satu aturan fuzzy. Berikut ini adalah rumus fungsi keanggotaan MIN : IF X = A AND Y = B THEN Z = C µ(z) = MIN( (µ(x)), (µ(y) ) Agregasi Pada metode logika fuzzy Sugeno, agregasi hanya berupa singleton. Dalam penelitian ini nilai singleton menyatakan status dari aktuator pompa yaitu Pompa ON atau Pompa OFF. Defuzzifikasi Defuzzifikasi pada metode logika fuzzy Sugeno diperoleh dengan menghitung nilai center of singleton yaitu jumlah dari perkalian antara nilai keanggotaan dengan nilai singleton kemudian dibagi dengan jumlah nilai keanggotaannya. Hasil defuzifikasi akan menentukan status aktuator pompa. Status aktuator terdiri dari ON atau OFF. Karena dalam sistem ini merupakan sistem real time, maka perhitungan defuzifikasi dilakukan untuk setiap data terakhir yang masuk dalam rule fuzzy. Sehingga rumus yang digunakan menjadi : Z = μ c(z ). z μ c (z ) 3.7 Implementasi Rancangan Waterflow dan Aktuator Untuk menghubungkan sensor waterflow dengan arduino uno menggunakan 3 kabel pin yaitu hitam untuk Gnd, merah untuk VCC, dan biru untuk pin data. Kabel pin data ini yang akan digunakan untuk melewatkan data aliran air yang terbaca oleh sensor. Berikut skema perancangan hardware pada sistem yang dibangun : Gambar 8 Sensor Waterflow dan Arduino Uno

7 Berikut ini merupakan rangkaian relay dengan pompa yang akan dihubungkan ke Arduino Uno. Sumber Tegangan Pompa VCC Pin Data GnD Gambar 92 Rangkaian Relay dan Pompa Pompa Sumber Tegangan VCC Pin Data GnD Gambar 10 Rangkaian Pompa dan Relay ke Arduino Uno Pada Gambar 10, terlihat bahwa ada 2 kabel yang masuk ke relay dari pompa. Satu kabel untuk sumber tegangan dan satu untuk pompa. Arus listrik dari sumber tegangan akan diubah dari AC menjadi DC sehinggan pompa dapat terhubung dengan mikrokontroler. Karena jika tidak di ubah dalam DC akan mengakibatkan kerusakan pada komponen mikrokontoler akibat tegangan yang diterima melebihi kapasitasnya. Setelah itu, relay yang akan mengontrol kerja pompa berdasarkan instruksi dari mikrokontroler. Instruksi tersebut berupa aliran arus listrik yang diterima oleh switch pada relay. Sedangkan mikrokontroler menerima instruksi tersebut dan mengubah ke bentuk arus listrik berdasarkan hasil pengolahan akuisisi data oleh sistem fuzzy yang di tanamkan pada mikrokontroler. Flowchart Kendali Aktuator Gambar 11 Flowchart Sistem Fuzzy Dari gambar 11, dapat dilihat bahwa hasil defuzzifikasi akan menjadi referensi aktifasi switch relay untuk menggerakkan aktuator pompa. Selain itu, pengecekan kondisi tanaman dilakukan secara real time. Ditunjukan dengan dilakukannya pengecekan kondisi tanaman setiap selama pompa aktif.

8 Sedangkan untuk status pompa mati terjadi ketika pengecekan kondisi tanaman pertama kali dan saat hasil defuzzifikasi diberikan. 4. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil penelitian dan pengamatan diperoleh pola kebutuhan air tanaman per harinya. Dari pola tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam sistem pengendalian air tanah otomatis dengan menerapkan metode logika fuzzy. Metode ini sangat cocok digunakan untuk membangun sistem kendali sederhana yang tidak membutuhkan perhitungan mendalam secara matematis tetapi lebih kepada keputusan berdasarkan logika manusia umumnya. Karena pada umumnya permasalahan di dunia nyata kebanyakan bersifat non-linear, dan dilihat dari proses dan keluarannya sistem dengan logika fuzzy memiliki sifat non-linear. Selain itu, pengendalian dengan menerapkan logika fuzzy sangat mudah diterapkan dalam bahasa pemrograman dan aplikasi apapun, lebih mudah dipahami dan dikembangkan, dan dapat didesain sesuai dengan kebutuhan pada kondisi nyata. 2. Untuk sistem kendali berbasis logika fuzzy, metode logika fuzzy Sugeno sangat cocok untuk diterapkan. Karena perhitungannya yang sederhana hanya membutuhkan waktu relatif cepat dan memberikan respon cepat sehingga cocok untuk sistem kendali. Hal ini dapat dilihat pada sistem yang dibangun, yaitu pada proses defuzifikasi dan kerja aktuator yang bekerja berdasarkan setiap data yang diterima secara real time. Saran untuk pengembangan Tugas Akhir selanjutnya sebagai berikut : 1. Untuk sistem penyiraman yang lebih efektif, diperlukan perangkat atau rangkaian tambahan untuk pengendalian arus air pada saat penyiraman. Sehingga porsi air yang diberikan lebih tepat. 2. Perlunya pengembangan pada keampuan transmisi data hasil pemantauan dalam skala besar sehingga komunikasi antar komponen sistem lebih luas. Daftar Pustaka [1] Suyanto, S. M. (2011). Artificial Intelligence. Bandung: Informatika Bandung [2] Luckiness Pump. Dipublikasi pada 5 November Luckiness : [3] Relay Datasheet. Dipublikasi pada 2 Maret HKERelays : [4] Waterflow Datasheet. Dipublikasi pada 7 Mei Seed Studio Works Waterflow Sensor : [5] Saelan Athia Logika Fuzzy. Makalah IF2091 Struktur Diskrit, 5 halaman. [22 Februari 2015].

9 Lampiran A Tabel 1 Hasil Kalibrasi Sensor Kelembaban Tanah Waktu Kelembaban 1 (%) Kelembaban 2 (%) Rata-Rata (%) 8:00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30:

10 Tabel 2 Hasil Kalibrasi Sensor Cahaya Waktu Intensitas Cahaya (Lux) 8:00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30:00 91

11 Tabel 3 Hasil Kalibrasi Waterflow Sensor No Status Pompa Waterflow (L/Menit) Keterangan 1 ON 5 Air Mengalir 2 ON 4 Air Mengalir 3 ON 3 Air Mengalir 4 OFF 0 Air Tidak Mengalir 5 OFF 0 Air Tidak Mengalir 6 ON 3 Air Mengalir 7 ON 3 Air Mengalir 8 OFF 0 Air Tidak Mengalir 9 OFF 0 Air Tidak Mengalir 10 OFF 0 Air Tidak Mengalir 11 ON 3 Air Mengalir 12 ON 2 Air Mengalir 13 ON 3 Air Mengalir 14 ON 3 Air Mengalir 15 ON 3 Air Mengalir 16 ON 3 Air Mengalir 17 ON 3 Air Mengalir 18 ON 3 Air Mengalir 19 OFF 0 Air Tidak Mengalir 20 OFF 0 Air Tidak Mengalir 21 OFF 0 Air Tidak Mengalir 22 OFF 0 Air Tidak Mengalir 23 OFF 0 Air Tidak Mengalir 24 ON 3 Air Mengalir 25 ON 3 Air Mengalir 26 ON 3 Air Mengalir 27 ON 3 Air Mengalir 28 ON 3 Air Mengalir 29 ON 2 Air Mengalir 30 ON 3 Air Mengalir

12 Tabel 4 Hasil Pengujian Klasifikasi Kondisi Tanaman Lampiran B No Air1 Air2 Rata-rata Air Cahaya µair µcahaya Kondisi Tanah Kering Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Basah Basah Basah Basah Basah Basah Tabel 5 Hasil Pengamatan Kerja Aktuator Pompa No Volume (ml) Waktu (detik) Aliran Air (L/Menit)

13 Tabel 6 Hasil Pengujian Aktuator No µair µcahaya Kondisi Tanah Status Siram Kering ON Lembab OFF Lembab OFF Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab ON Lembab OFF Lembab ON Lembab ON Lembab OFF Lembab ON Lembab ON Basah ON Basah ON Basah ON Basah OFF Basah OFF Basah OFF Tabel 7 Hasil Pengujian Keberhasilan Kerja Sistem No Soil 1 Soil 2 Cahaya Tinggi Waterflow Status Status Waktu Aksi Kelembaban Pompa Nyala Pompa 1 31,38 33, Lembab ON 95 Nyala 2 32,46 33, Lembab ON 105 Nyala 3 35,56 34, Lembab ON 115 Nyala 4 43,10 39, Lembab ON 125 Nyala 5 47,63 43, Lembab ON 135 Nyala 6 52,37 49, Basah OFF 0 Mati 7 64,00 61, Basah OFF 0 Mati 8 64,00 61, Basah OFF 0 Mati 9 62,81 61, Basah OFF 0 Mati 10 61,88 60, Basah OFF 0 Mati 11 61,88 60, Basah OFF 0 Mati 12 61,88 60, Basah OFF 0 Mati

14 Lampiran C Gambar 12 Pompa Penyiraman Nyala Gambar 13 Pompa Penyiraman Mati Gambar 14 Running Program Fuzzy 1 Gambar 15 Running Program Fuzzy 2

15 Gambar 16 Running Program Fuzzy 3 Gambar 17 Running Program Fuzzy 4 Gambar 18 Running Program Fuzzy 5 Gambar 19 Running Program Fuzzy 6

16 Gambar 20 Running Program Fuzzy 7 Gambar 21 Running Program Fuzzy 9 Gambar 22 Running Program Fuzzy 10 Gambar 23 Running Program Fuzzy 11

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT IV. Desain Sistem Disain sistem yang dibangun dibagi menjadi tiga proses yaitu pencampuran larutan di tabung pencampur, pemberian

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis MM Dio Permana 1 School of Computing Telkom University Bandung, Indonesia 1 oidpermana@gmail.com Maman Abdurohman, Novian Anggis 3

Lebih terperinci

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC Richa Watiasih, Nurcholis 2,2 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya richa@ubhara.ac.id, 2 cholis94@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam memperoleh informasi dan berita pada saat ini. Dengan berkomunikasi kita dapat bertukar informasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK MENGGUNAKAN ARDUINO UNO PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK MENGGUNAKAN ARDUINO UNO Sandy Kosasi Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak Jln.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY Nesi Syafitri. N Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution No. 3,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS Oleh : Fauzia Hulqiarin Al Chusni (13507134014), Universitas Negeri Yogyakarta smartfauzia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan sistem kendali otomatis gorden dan lampu ini bertujuan untuk mereduksi penggunaan listrik sehingga lebih efisien, selain itu juga untuk mengurangi resiko

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Lahan Percobaan Pengujian sifat fisik tanah dilakukan di balai penelitian tanah kota bogor. Pengujian tanah berupa nilai pf tanah, sifat fisik tanah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 2, SEPTEMBER 2012: 89-95 89 Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 Muhammad Rozali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOCK DIAGRAM Dalam bab ini akan dibahas perancangan perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem kendali kecepatan robot troli menggunakan fuzzy logic. Serta latar belakang

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi merupakan teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dewasa ini kebutuhan informasi yang semakin meningkat mengharuskan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan serta

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP Hery Andrian (NRP : 1022048) Email : heryandrian.engineer@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA APLIKASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA APLIKASI 33 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA APLIKASI Pada bab ini, akan membahas mengenai pengujian dari aplikasi yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui kinerja aplikasi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak

PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI. Abstrak PEMANFAATAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MEMANTAU KELEMBABAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI Agung Priyanto Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta agungpriyanto@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu dengan studi kepustakaan. Dengan cara ini penulis berusaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan

Lebih terperinci

Kontrol Ketinggian Air pada Budidaya Ikan dan Tanaman Yumina Bumina Menggunakan Metode Fuzzy Takagi-Sugeno

Kontrol Ketinggian Air pada Budidaya Ikan dan Tanaman Yumina Bumina Menggunakan Metode Fuzzy Takagi-Sugeno Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2730-2737 http://j-ptiik.ub.ac.id Kontrol Ketinggian Air pada Budidaya Ikan dan Tanaman Yumina

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH Akhmad Wahyu Dani Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta, Indonesia ahmad_wahyudani@yahoo.co.id Aldila Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bagian dari bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun pada pengerjaan tugas akhir ini. Pembahasan analisa meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic Luh Kesuma Wardhani, Elin Haerani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA Riau

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini adalah mengatur suhu di dalam ruangan kandang brooding ayam sesuai keinginan user. Bisa dikatakan adalah sistem kontrol

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 03, No.2 (2015), hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 03, No.2 (2015), hal ISSN : x PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Tulus Pranata, [2] Beni Irawan, [3] Ilhamsyah [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 1035

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 1035 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 1035 PROTOTIPE SISTEM PEMANTAU KEBISINGAN MENGGUNAKAN KOMUNIKASI MACHINE TO MACHINE (M2M) Bimandanu Nur Indratma 1, Maman Abdurohman

Lebih terperinci

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER Hasani 20108927 Latar Belakang Teknologi dan inovasi alat yang menggunakan sistem kendali jarak jauh, turut mengalami

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO

MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO MODEL SISTEM PENYIRAMAN DAN PENERANGAN TAMAN MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DAN RTC (REAL TIME CLOCK) BERBASIS ARDUINO UNO Achmad Dimas Permadi, Ing.Soewarto Hardhienata 1, Andi Chairunnas 2. Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x ABSTRAK... xi ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem IOT dari proyek yang sudah dijelaskan sebelumnya. 3.1. Diagram Blok Sistem Perancangan diagram blok sistem alat ini ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis ini merupakan pungujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2254

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2254 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2254 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ROBOT PENGGENGGAM BENDA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC DESIGN AND IMPLEMENTATION OF FUZZY

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Dan Simple Additive Weighting

Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Dan Simple Additive Weighting Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2085-2093 http://j-ptiik.ub.ac.id Rancang Bangun Pengendali Pintu Air Sungai Dengan Menggunakan

Lebih terperinci

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Monitoring Urban Farming Aeroponic Berbasis Web (Ramadhan dkk.) MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB Rizal Aulia Ramadhan, Michael Jacob, Fahmi Adinul Haq, Dyah Ayuningtyas, Josaphat Pramudijanto

Lebih terperinci

MONITORING PENERANGAN RUANGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

MONITORING PENERANGAN RUANGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC MONITORING PENERANGAN RUANGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC Edy Victor Haryanto, Ratih PuspaSari Universitas Potensi Utama Jl. KL. Yos Sudarso, Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan edyvictor@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air. 3.1. Gambaran Alat

Lebih terperinci

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER Wisnu Panjipratama / 1027036 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino

Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino MUHAMMAD RISAL 1, AGUS HERLI MUNANDAR 2, ARI RISKI WALI 3, 1,2,3 Sistem Komputer STMIK Handayani, Jl. Adiaksa Baru No 1 Makassar 90231 1 ristone_02@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 1. Perumusan Masalah Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Untuk memehami cara rancang bangun pengontrol suhu dan kelembaban media cacing dengan metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) dibutuhkan studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) A261 Rancang Bangun Sistem Irigasi Tanaman Otomatis Menggunakan Wireless Sensor Network M.Dzulkifli S, Muhammad Rivai, dan Suwito Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL INTENSITAS LAMPU MOTOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL INTENSITAS LAMPU MOTOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 619 DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL INTENSITAS LAMPU MOTOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DESIGN AND IMPLEMENTATION CONTROL SYSTEM

Lebih terperinci

ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN LOGIKA FUZZY BERBASIS ATMEGA16 THE AUTOMATIC PLANT SPRINKLER WITH A FUZZY S LOGIC BASED ON ATMEGA 16

ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN LOGIKA FUZZY BERBASIS ATMEGA16 THE AUTOMATIC PLANT SPRINKLER WITH A FUZZY S LOGIC BASED ON ATMEGA 16 Alat Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Logika Fuzzy Berbasis ATMega16 (Bayu Aji Kurniawan) 1 ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN LOGIKA FUZZY BERBASIS ATMEGA16 THE AUTOMATIC PLANT SPRINKLER WITH A FUZZY

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Sistem Bab ini membahas perancangan alat yang meliputi perancangan perangkat keras hingga perancangan perangkat lunak. Bentuk dari perancangan akan di jabarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Implementasi Prototype Sistem Home security dengan Pemanfaatan Kode Akses berbasis Arduino Mega

Implementasi Prototype Sistem Home security dengan Pemanfaatan Kode Akses berbasis Arduino Mega Jurnal ELKOMIKA Vol. 5 No. 2 Halaman 119-137 ISSN (p): 2338-8323 Juli - Desember 2017 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Prototype Sistem Home security dengan Pemanfaatan Kode Akses berbasis Arduino Mega

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat pengaman yang dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi keadaan sepeda motor dari tindakan kejahatan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE

KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE KENDALI LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERDASARKAN URGENCY DAN STOP DEGREE Fitria Suryatini Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 (UNISMA) E-mail: fitriasuryatini88@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI PENYIRAMAN DAN PENCAHAYAAN TANAMAN OTOMATIS PADA SMART GREENHOUSE MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM KENDALI PENYIRAMAN DAN PENCAHAYAAN TANAMAN OTOMATIS PADA SMART GREENHOUSE MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 27 Page 326 SISTEM KENDALI PENYIRAMAN DAN PENCAHAYAAN TANAMAN OTOMATIS PADA SMART GREENHOUSE MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY AUTOMATIC LIGHTING

Lebih terperinci