BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan komunikasi matematik penting dimiliki oleh siswa

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan komunikasi matematik penting dimiliki oleh siswa dikemukakan baroody (yonandi, 2010) bahwa matematika adalah bahasa esensial yang tidak hanya sebagai alat berpikir, menemukan rumus, menyelesaikan masalah, atau menyimpulkan saja namun matematika tidak hanya untuk menyatakan beragam ide secara jelas, teliti dan tepat, dan sebagai jantungnya kegiatan social manusia misalnya dalam pembelajaran matematika adanya interaksi antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, antara bahan pembelajaran dan siswa adalah faktor-faktor penting dalam memajukan potensi siswa. Pada standar isi pelajaran matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dimuat uraian dan ketentuan tentang latar belakang tujuan dan ruang lingkup, serta daftar Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran matematika. Tujuan mata pelajaran matematika disekolah yang salah satunya adalah mengkomunikasikan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Menurut Soekamto (1992) komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Kemampuan siswa dalam 1

2 2 mengkomunikasikan gagasan mata pelajaran matematika melalui simbol, tabel, diargram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah (Wardhani, 2008). Komunikasi diperlukan karena pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan mengemukakan ide-ide yang ada pada dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dimana komunikasi matematika merupakan proses penting untuk belajar maatematika karena melalui komunikasi, siswa dapat memperjelas, memperluas serta merefleksikan, ide mereka tentang pemahaman, hubungan dan argumen matematika. Melalui komunikasi ide dapat tersampaikan dan proses komunikasi membantu siswa membangun pemahaman. Siswa dalam mengekspresikan ide matematika dan pemahaman bisa melalui lisan, visual dan tulisan dengan menggunakan nomor, simbol, gambar, grafik, diagram dan kata-kata untuk menjelaskan dan meyakinkan atas ide-idenya (Anonim, 2005). Akan tetapi dalam belajar matematika siswa seringkali mengalami kesulitan khususnya dalam kemampuan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan tanpa adanya komunikasi, kita mempunyai sedikit keterangan (bukti), data dan fakta tentang pemahaman siswa dalam melakukan penerapan dari proses-proses matematis. Ini berarti, dengan adanya komunikasi kita menjadi lebih berhati-hati untuk tidak berasumsi bahwa siswa memahami konsep/ proses di dalam matematika ketika siswa tidak mengekspresikan ide-ide mereka secara jelas pada materi tersebut.

3 3 Seseorang akan memperoleh prestasi belajar yang baik bila ia menyadari, bertanggung jawab, dan mengetahui cara belajar yang efisien. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar tidak hanya ditentukan tingkat intelegensi (IQ) yang dimilikinya, tetapi dibutuhkan juga kemampuan mengatur dirinya selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini dibutuhkan pengaturan diri (self regulated) yang baik dalam belajar. Menurut Ormrod (2008) untuk menjadi pembelajar yang benar-benar efektif, siswa harus terlibat dalam beberapa aktifitas pengaturan diri (self regulated) dalam belajar yang meliputi: (a) menetapkan tujuan, (b) perencanaan, (c) motivasi diri, (d) kontrol atensi, (e) penggunaan strategi belaar yang fleksibel, (f) monitor diri, (g) mencari bantuan yang tepat, dan (h) evaluasi diri. Hal Ini diperlukan dalam mempelajari matematika yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lainnya dan juga penting dalam kehidupan akademik maupun kehidupan sehari-hari siswa. SMP Negeri 9 Purwokerto merupakan sekolah menengah pertama negeri yang ada di Kabupaten Banyumas jalan Jatisari No.25. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2006 (KTSP). SMP tersebut mendapat predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional, dengan berbagai prestasi yang diraihnya, terdapat 41 guru, untuk kelas 8 terdapat delapan kelas yaitu VIII A H dengan masing masing kelas diisi kurang lebih 35 siswa, dan pembagian siswa disetiap kelas secara heterogen. Jika dilihat dalam proses pembelajaran banyak siswa yang belum berpartisipasi aktif. Hal ini dikatakan oleh guru matematika kelas VIII, dimana siswa belum

4 4 maksimal dalam mengungkapkan ide matematisnya secara lisan. Kemampuan komunikasi lisan akan mempengaruhi siswa mengkomunikasikan ide-ide matematis mereka secara tertulis. Selain itu self regulated juga belum terbentuk secara kuat dimana self regulated merupakan suatu pengaturan diri yang harus dimiliki siswa agar berhasil dalam proses pembelajaran. Self regulated harus dimiliki dalam diri siswa agar dapat mengatur serangkaian tindakan untuk menghadapi permasalahan dalam belajar. Kemampuan Self regulated dibutuhkan siswa agar mampu mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri, mampu menyesuaiakan dan mengendalikan dalam menghadapi tugas-tugas belajar. Self regulated yang baik dapat membantu siswa dalam mengatur, merencanakan dan mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan tertentu dalam hal ini pencapaian prestasi yang maksimal khususnya bidang matematika salah satunya kemampuan komunikasi matematis. Oleh karena itu, dengan adanya self regulated dalam belajar diharapkan lebih bisa menunjukan perilaku-perilaku atau usaha yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam proses belajar siswa. Mengetahui pentingnya kemampuan komunikasi matematis dan self regulated pada diri siswa, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self regulated Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto.

5 5 B. Fokus Penelitian Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas cakupannya maka penelitian ini dibatasi hanya untuk mendeskripsikan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self reglated Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self regulated Siswa Kelas VIII SMP N 9 Purwokerto. D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi siswa Agar siswa dapat mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan self regulated dalam belajar, sehingga siswa melakukan strategistrategi dalam belajarnya untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi 2. Bagi guru Untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan self regulated siswa, sehingga guru melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik dalam pembelajaran. 3. Bagi sekolah Sebagai alat evaluasi untuk menjadi pertimbangan untuk melakukan kebijakan dalam memperbaiki mutu pendidikan.

6 6 4. Bagi peneliti Sebagai pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana gambaran kemampuan komunikasi matematis dan self regulated siswa dalam pembelajaran matematika.