GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi

1 GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 5A TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM DAN LUAR DAERAH BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH, PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DAN TENAGA SIPIL LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk menyesuaikan dengan prinsip riil cost pada biaya transportasi sebagaimana diamanatkan oleh Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap maka Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 5A Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Tenaga Sipil Lainnya, perlu ditinjau kembali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 5A Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Tenaga Sipil Lainnya;

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 407, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 2

3 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 14. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 3

4 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 07/PMK.05/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; 19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 002 Seri A Nomor 002, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 0012); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 5A TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM DAN LUAR DAERAH BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH, PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DAN TENAGA SIPIL LAINNYA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 5A Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Tenaga Sipil Lainnya diubah sebagai berikut : 4

5 1. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 10 (1) Jumlah biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya : a. Uang Harian meliputi biaya penginapan, uang makan, uang saku dan transportasi lokal; b. Biaya transport. (2) Khusus untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf g dan huruf h, selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga diberikan biaya menjemput/mengantar jenazah, terdiri dari: a. biaya pemetian; b. biaya angkutan jenazah. (3) Biaya transport merupakan biaya yang diperlukan untuk: a. Perjalanan dari tempat kedudukan ke terminal bus/stasion/bandara/pelabuhan keberangkatan sampai tempat tujuan PP; b. PNBP yang dipungut di terminal bus/stasion/bandara/ pelabuhan keberangkatan sampai tempat tujuan PP. (4) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) tingkatan yakni: a. Tingkat A untuk Gubernur/Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD, Ketua/Wakil Ketua/Anggota Komisi, Pejabat Eselon I; b. Tingkat B untuk Pejabat Eselon II; c. Tingkat C diatur sebagai berikut : - Tingkat C1 untuk Pejabat eselon III - Tingkat C2 untuk Pejabat Eselon IV, PNS Golongan IV - Tingkat C3 untuk PNS golongan III, II, I dan tenaga Tidak Tetap; (5) Klasifikasi Tingkat C3 sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c dibagi dalam 3 kelompok yaitu : a. Tingkat C.3.1 untuk PNS golongan III; b. Tingkat C.3.2 untuk PNS golongan II; c. Tingkat C.3.3 untuk PNS golongan I dan Tenaga Tidak Tetap. (6) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan berdasarkan tingkat perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5), dengan pengaturan sebagai berikut: a. Uang Harian, sebagaimana tercantum dalam Lampiran III; b. Fasilitas Transport, sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV; 5

6 c. Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah, termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah, sebagaimana tercantum dalam Lampiran V; dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (7) Biaya-biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dan ayat (2), dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi. (8) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dibayarkan sesuai biaya riil (at cost) atas biaya tiket pergi pulang sesuai dengan harga pada saat pembelian tiket dari tempat keberangkatan ke tempat tujuan sesuai Surat Perintah Tugas dibayarkan sebelum pelaksanaan tugas. (9) Jika kemudian ternyata bahwa biaya tiket yang sebenarnya digunakan untuk melaksanakan perjalanan dinas melebihi dari biaya tiket yang telah dibayarkan semula di luar kemampuan pelaksana perjalanan dinas yang bersangkutan, maka menurut pertimbangan pejabat yang berwenang dapat diberikan tambahan biaya tiket dengan memperhatikan ketersediaan dana dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran. (10) Jika kemudian ternyata bahwa biaya transport yang sebenarnya digunakan untuk melaksanakan perjalanan dinas lebih kecil dari jumlah yang telah dibayarkan sebelumnya, maka kelebihan biaya transport yang telah diterima oleh pelaksana perjalanan dinas harus disetor kembali ke Bendahara pengeluaran yang dibuktikan dengan kwitansi pengembalian uang. (11) Sehubungan dengan perjalanan dinas untuk keperluan khusus yang lokasi kegiatan menjangkau wilayah desa dan sulit dijangkau diberikan tambahan biaya sewa kendaraan berdasarkan ketersediaan dana dalam anggaran kantor/satuan kerja berkenaan. (12) Biaya Sewa Kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (11) sudah termasuk biaya untuk pengemudi, BBM dan Pajak. (13) Klasifikasi Perjalanan Dinas Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (11) dan ayat (12), tercantum dalam Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (14) Satuan Batas Tertinggi Biaya Pindah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tercantum dalam Lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. 6

7 Pasal II Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diundangkan di Kupang pada tanggal 1 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, FRANSISKUS SALEM Ditetapkan di Kupang pada tanggal 1 Desember 2012 GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012 NOMOR 036 7

8 LAMPIRAN I : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 FORMAT SURAT TUGAS SURAT TUGAS NOMOR : 1. Pejabat/ Pemberi tugas : 2. Penerima Tugas : a. Nama : b. NIP : c. Pangkat/Golongan : d. Jabatan : 3. Tempat Kedudukan : 4. Tempat Tujuan : 5. Lamanya : 6. Maksud : Dikeluarkan di : Kupang Pada tanggal : Pejabat yang memberi tugas, NIP. GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

9 LAMPIRAN II : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 FORMAT SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD) Lambang Daerah Hitam KOP PERANGKAT DAERAH Nomor : Lembaran ke : SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD) 1. Pejabat yang memberi : perintah 2. a. Nama : a. b. NIP : b. 3. a. Jabatan : a. b. Pangkat dan Golongan : b. 4. Perjalanan Dinas yang : Dari : diperintahkan Ke : Transportasi yang digunakan : 5. Perjalanan Dinas yang : Selama..hari direncanakan 6. Maksud Perjalanan Dinas : 7. Pengikut : Nama Perhitungan Biaya Perjalanan Keterangan : Atas beban : Kode Rekening : 9. Keterangan : Dikeluarkan di : Pada tanggal : Pejabat yang memberi perintah, Pangkat/Gol NIP. 9

10 KETERANGAN i. DARI PEJABAT PEMBERI PERINTAH Tempat Kedudukan Pegawai yang diberi Perintah Berangkat Kembali Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan ii. DARI PEJABAT DI DAERAH PENUGASAN YANG DIKUNJUNGI Tempat Kedudukan Pegawai yang diberi Perintah Berangkat Kembali Tanggal Tanda Tangan Tanggal Tanda Tangan GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 10

11 LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 BIAYA HARIAN PERJALANAN DINAS NO A SATUAN BIAYA PEGAWAI NEGERI SIPIL TINGKAT PEGAWAI A B C1 C2 C3.1 C3.2 C.3.3 I II III IV KELUAR WILAYAH NTT 1. Uang Harian DALAM WILAYAH NTT 1. Uang Harian PERJALANAN PERGI PULANG KURANG DARI 1(SATU) HARI (TIDAK MENGINAP) Dalam Kota Kupang BIAYA TRANSPORTASI BAGI PESERTA PELATIHAN DALAM DAERAH GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 11

12 LAMPIRAN IV : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 I. GUBERNUR DAN DPRD FASILITAS TRANSPORT NO Pejabat 1. Gubernur /Wakil Gubernur 2. Pimpinan Dewan Anggota Dewan dan Tingkat Perjalanan MODA TRANSPORTASI Pesawat Kapal Bus Lainnya Udara Laut Eksekutif Sesuai Kenyataan A Bisnis Kelas I B A Ekonomi Kelas 1B Eksekutif Sesuai Kenyataan II. PNSD NO Pejabat MODA TRANSPORTASI Tingkat Pesawat Kapal Perjalanan Bus Lainnya Udara Laut 1. Eselon I A Bisnis Kelas I B Eksekutif Sesuai Kenyataan 2. Eselon II B Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai Kenyataan 3 Eselon III/ Golongan IV/ Eselon IV/ C1, C2 Ekonomi Kelas IIA Eksekutif Sesuai Kenyataan 4. Golongan III / Golongan II / Golongan I / Pegawai Tidak Tetap Daerah C3 Ekonomi Kelas IIA Eksekutif Sesuai Kenyataan GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 12

13 LAMPIRAN V : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 BIAYA PEMETIAN DAN ANGKUTAN JENAZAH No 1. Uraian Biaya Pemetian Tingkat Pegawai A B C Pengangkutan Menurut tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 13

14 LAMPIRAN VI : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 KLASIFIKASI PERJALANAN DINAS KHUSUS NO URAIAN TUJUAN KETERANGAN 1. Perjalanan dinas dari ibukota kabupaten ke ibukota kecamatan/desa terpencil 1. Pendampingan DPRD 2. Monitoring dan pendampingan pelaksanaan program Anggur Merah 3. Monitoring pelaksanaan BOS 1. SPPD ditandatangi di wilayah Desa yang dituju 2. Ibu Kota Kecamatan adalah ibukota kecamatan yang harus ditempuh melalui laut. GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 14

15 LAMPIRAN VII : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 36 TAHUN 2012 TANGGAL : 1 Desember 2012 SATUAN BATAS TERTINGGI BIAYA PINDAH NO BERANGKAT DARI TUJUAN BIAYA (Rp) I PROVINSI PROVINSI ,- II PROVINSI KABUPATEN 1 KUPANG KAB. SABU RAIJUA ,- 2 KUPANG KAB.KUPANG (OELMASI) ,- 3 KUPANG ROTE NDAO ,- 4 KUPANG TTS ,- 5 KUPANG TTU ,- 6 KUPANG BELU ,- 7 KUPANG ALOR ,- 8 KUPANG LEMBATA ,- 9 KUPANG FLORES TIMUR ,- 10 KUPANG SIKKA ,- 11 KUPANG ENDE ,- 12 KUPANG NGADA ,- 13 KUPANG MANGGARAI ,- 14 KUPANG SUMBA BARAT ,- 15 KUPANG SUMBA TIMUR ,- 16 KUPANG MANGGARAI BARAT ,- 17 KUPANG MANGGARAI TIMUR ,- 18 KUPANG NAGEKEO ,- 19 KUPANG SUMBA TENGAH ,- 20 KUPANG SUMBA BARAT DAYA ,- III ANTAR KABUPATEN YANG SEDARATAN A. 1. TTS TTU ,- 2. TTS BELU ,- 3. TTU BELU ,- B. 1. LEMBATA FLORES TIMUR ,- 2. LEMBATA SIKKA ,- 3. LEMBATA ENDE ,- 4. LEMBATA NGADA ,- 5. LEMBATA MANGGARAI ,- 6. LEMBATA MANGGARAI BARAT ,- 7. LEMBATA NAGEKEO ,- 7. LEMBATA MANGGARAI TIMUR ,- C. 1. SUMBA BARAT SUMBA TIMUR ,- 2. SUMBA BARAT SUMBA BARAT DAYA ,- 3. SUMBA BARAT SUMBA TENGAH ,- GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, 15