BAB I PENDAHULUAN. mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga akhirnya kembali lagi ke laut. Lebih dari 98

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Salah satu sumber air yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari hari adalah air tanah. Air tersebut berasal dari hujan yang merembas masuk ke dalam tanah dan mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga akhirnya kembali lagi ke laut. Lebih dari 98 persen dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Dari sifat tersebut, air tanah tidak bisa sewaktu-waktu diambil untuk digunakan apa lagi pada saat musim kemarau. Oleh karena itu perlu adanya tempat penampung air yang baik agar air tanah dapat digunakan sewaktu-waktu. Penentuan bahan penampungan air dalam tanah memerlukan pengkajian yang tepat baik cara pembuatan maupun sifat mekanik dari materialnya. Tempat penampung air berupa lapisan yang kokoh dan kedap terhadap air dalam tanah biasa disebut sebagai aquafir. Aquafir adalah suatu bahan yang tidak bisa ditembus oleh air. Bahan bak penampungan yang di pakai haruslah kokoh walaupun diberi tekanan yang besar juga dari serangan zat perusak lapisan aquafir. Bahan yang umum dipakai untuk membuat penampungan bak air biasanya berupa beton yang kuat dan kedap air. Konsentrasi komposit beton yang terdiri dari campuran semen dan air sebagai bahan perekat dapat disesuaikan menurut kondisi dari sifat tanah yang akan dilapisi. Hal penting untuk mengetahui kekuatan dan derajat kekedapan beton terhadap air 1

2 yaitu dengan menguji daya tahan dan permeabilitas dengan tekanan yang tinggi serta melakukan pengukuran porositas beton dengan parameter komposisi yang bervariasi. Berdasarkan sifat beton yang sebelumnya berupa cairan dapat dimanfaatkan dalam cara pembuatan dan pembentukan lapisan aquafir. Salah satu cara pembuatan lapisan kedap air yaitu dengan mengalirkan bahan beton tersebut ke dalam tanah berupa teknik injeksi. Teknik injeksi adalah penyuntikan zat cair kedalam sistem material berpori seperti tanah. Terlepas dari cara pembuatan aquafir dalam tanah, lapisan beton yang dibuat tentunya tidak hanya kokoh dan keras, akan tetapi bahan tersebut memiliki permeabilitas yang tinggi sehingga air dalam tanah pada tekanan tinggi dapat ditahan. Oleh sebab itu bahan tambahan pengikat beton sangat diperlukan. Salah satu bahan aditif beton adalah material polimer yang merupakan matriks pengikat partikel semen. Dengan adanya polimer seperti misalnya resin diharapkan dapat meningkatkan kekuatan, densitas ataupun kerapatan dan daya lentur beton menjadi lebih baik. Komposit beton polimer juga dapat merubah kecepatan proses pengerasan atau curing pada setting time beton. Berbagai macam polimer resin telah banyak digunakani untuk bahan aditif pembentukan beton. Polimer yang digunakan pada penelitian tugas akhir kali ini adalah jenis resin polivinil alkohol (PVAL) kopolimer dengan polivinil asetat (PVAc). 2

3 1.2 Tujuan Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Membuat lapisan beton dalam tanah sebagai bahan aquafir dengan metoda penyuntikan. 2. Melakukan pengukuran porositas dan kekuatan terhadap tekanan dengan beberapa perubahan parameter untuk mengetahui sifat mekanik dari komposit beton polimer. 3. Mendapatkan karakteristik komposit beton-polimer terhadap setting time atau waktu pengerasan beton (curing) tiap parameter yang berbeda. 1.3 Batasan Masalah lain: Dalam penyusunan pengujian ini memiliki beberapa batasan-batasan penelitian antara 1. Material yang digunakan : a. Semen portland tipe I (Tiga Roda) b. Air keran biasa c. Bahan adhesif tambahan berupa resin Kopolimer PVAL PVAc 2. Pembentukan beton / aquafir pada kondisi laboratorium 3. Pengujian beton hanya dibatasi pada pengukuran kuat tekan dan porositas dengan perameter komposisi dan waktu yang berbeda. 4. Rencana pengukuran kekuatan mekanik komposit beton-polimer untuk pengmbangan lebih lanjut. 3

4 1.4 Metoda Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pembuatan komposit beton polimer dengan mem-variasikan parameter yang diukur. 2. Melakukan eksperimen dalam pembuatan lapisan komposit beton-polimer pada kondisi laboratorium 3. Melakukan eksperimen dalam pembuatan komposit beton-polimer dengan ukuran menurut standard ASTM 4. Melakukan pengukuran porositas dan pengujian kekuatan tekan 5. Studi pustaka melalui artikel maupun jurnal jurnal ilmiah dan buku teks yang berkaitan, serta konsultasi dengan rekan penelitian tugas akhir, pembimbing dan pakar dari luar institusi. 1.5 Sistematika Penulisan berikut: Secara umum penelitian ini disusun dalam beberapa bab yang diuraikan sebagai BAB I Pendahuluan yang berisi pembahasan latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, metoda penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Studi literatur. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai pengertian tentang beton yang berisi tentang semen dan sejarah perkembangannya, senyawa, panas hidrasi, 4

5 kekuatan, jenis, air pencampur semen juga membahas tentang polimer dan mekanismenya, polivinil asetat dan polivinil alkohol yang merupakan komponen dari komposit beton. BAB III Metodologi penelitian. Pada bagian ini penulis membahas tentang prinsip dasar percobaan yang menyangkut pelaksanaan pencampuran beton, rancangan alat, pengujian kekuatan tekan, dan pengujian porositas beton terhadap konsentrasi, maupun usia beton. BAB IV Data dan Analisis. Pada bab ini dikemukakan data-data hasil percobaan dan analisis tentang data-data tersebut. BAB V Kesimpulan dan Saran. Mengemukakan kesimpulan dari eksperimen-eksperimen yang dilakukan dan saran untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya. 5