BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
|
|
- Dewi Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Peran dan perkembangan sebuah olahraga berbanding lurus dengan perkembangan sebuah fasilitas olahraga. Klub olahraga, organisasi masyarakat, sekolah, supporter dan lain-lain merupakan subjek atau peminat yang akan memengaruhi peran dan perkembangan olahraga tersebut. Semakin penting peran olahraga tersebut bagi masyarakat semakin penting juga sebuah sarana atau fasilitas yang menunjang olahraga tersebut. Oleh karena itu kelengkapan dan kelayakan sebuah fasilitas olahraga harus dapat mewadahi minat masyarakat terhadap olahraga tersebut. Dan berikut adalah penjabarannya. 1. Peran Penting dan Perkembangan Sepak Bola di Indonesia Olahraga di Indonesia sangat populer dari partisipasinya pada ajang internasional. Olahraga yang paling terkenal di Indonesia adalah sepak bola, diikuti dengan bulu tangkis. Olahraga ini dimainkan oleh banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Liga Indonesia sangat terkenal di Indonesia. Beberapa klub terkenalnya adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar,PSMS Medan, PSIS Semarang, dan lain-lain. Badan sepak bola nasional adalah PSSI. Pada tahun 1993, PSSI mengkombinasikan dua liga menjadi satu, yang kemudian dikenal sebagai Liga Indonesia. Pada ajang internasional, Indonesia sangat miskin pengalaman walaupun merupakan tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia pada tahun 1938(sebagai Hindia-Belanda). 1 Dalam peringkat prestasinya pun Indonesia berada pada peringkat yang terpuruk. Dilihat dari rangking prestasi sepak bola Indonesia tahun ini yang dirilis oleh Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Indonesia menembus peringkat terburuk ranking FIFA dalam sejarah, 1 Olahraga yang paling terkenal di Indonesia adalah sepak bola. Liga Indonesia sangat terkenal di Indonesia. Beberapa klub terkenalnya adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar,PSMS Medan, PSIS Semarang, dan lain-lain. Badan sepak bola nasional adalah PSSI. Sebagai tuan rumah, Indonesia memenangkan medali emas untuk sepak bola pada Asian Games Indonesia pertama kali masuk ajang Piala Asia pada tahun 1996, namun gagal ketika mereka dikalahkan oleh dua tim kuat yaitu Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. Timnas Indonesia juga sering sekali ikut dalam Piala Asia 1
2 dengan terpuruk di urutan ke-170 dari 209 negara. 2 Hal ini sungguh memprihatinkan, mengingat Indonesia merupakan negara dengan minat sepak bola yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu subyek dan obyek. Subyek tersebut adalah pemain, ofisial dan suporter, sedangkan obyek adalah lapangan atau fasilitas penunjang sepak bola dan tribun. Jika subyek dan obyek tersebut dapat saling melengkapi dengan baik, maka akan dapat meningkatkan kualitas sepakbola. 2. Sepakbola di Yogyakarta Partisipasi penduduk Indonesia dalam melakukan aktivitas olahraga bervariasi antar provinsi. Minat tertinggi penduduk dalam berolahraga terdapat di Provinsi DI Yogyakarta. 3 Sepakbola dan futsal merupakan salah satu olahraga terpopuler di Yogyakarta. Sepakbola dan futsal menduduki peringkat tiga dalam olaharaga paling diminati di Yogyakarta. Yang pertama adalah senam dan peringkat kedua adalah bola voli. 4 Secara umum, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak klub sepakbola, namun hanya 3 klub yang mampu berkompetisi di level nasional, yaitu Liga Divisi Utama. 3 klub itu adalah Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM), Persatuan Sepakbola Sleman (PSS) dan Persatuan Sepakbola Bantul (Persiba). PSIM merupakan klub kebanggaan kota Yogyakarta, yang memiliki homebase di Mandala Krida. PSIM memiliki sejarah penting dalam terbentuknya PSSI, bahkan di kawasan mandala krida tersebut terdapat monumen PSSI yang melambangkan peristiwa tersebut. Namun kondisinya sekarang sudah tidak terawat lagi. Dalam prestasinya, PSIM mengalami pasang surut yang sekarang hanya berada di divisi utama, dan bahkan belum mampu untuk naik ke liga Indonesia diatasnya, yaitu ISL. 2 Peringkat ke-170 tersebut mengulang peringkat serupa pada Oktober Setelah menembus peringkat terburuk pada bulan itu, peringkat Indonesia sempat naik ke-165 (November 2012), 156 (Desember 2012 dan Januari 2013), tetapi kembali merosot ke-163 (Februari) dan 166 (Maret) sebelum terpuruk ke peringkat terburuk dalam sejarah, bulan April ini. 3 Buku Penyajian Data dan Informasi Statistik Keolahragaan 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi DI Yogyakarta (30,3 persen), DKI Jakarta (27,4 persen), dan Banten (26,1 persen). Sementara penduduk yang berolahraga dengan persentase paling rendah terdapat pada Provinsi Papua Barat. 4 D. I. Yogyakarta Dalam Angka 2008 Presentase minat olahraga di Yogyakarta : senam (42.7%), bola voli (23.37%), sepak bola/futsal (9.77%), atletik (7.44%), bulutangkis (5.3%), tenis meja (2.04%), beladiri (1.11%), renang (0.56%), lainnya (7.77%). 2
3 3. Peran dan Kondisi Stadion Mandala Krida Stadion Mandala Krida adalah stadion tertua di Yogyakarta, Propinsi DIY. Stadion ini digunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola pada umumnya dan juga menggelar beberapa acara besar di Kota Yogyakarta, seperti konser grup band, kampanye presiden, dan Salat Id. Stadion ini merupakan markas dari PSIM Yogyakarta. Stadion ini mampu menampung orang. 5 Fungsi stadion ini dinilai sudah tidak maksimal, dikarenakan tidak adanya usaha untuk peningkatan kualitas dar awal pembangunan stadion tertua di Yogyakarta ini. Beberapa fasilitas di stadion ini dinilai tidak lengkap dan tidak dapat digunakan dengan maksimal. Ditambah dengan penambahan fungsi-fungsi lain yang tidak sesuai dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai stadion sepak bola. Statusnya sebagai stadion termegah di propinsi DIY mulai tergeser dengan adanya stadion baru dan megah di Sleman, Stadion Maguwoharjo dan di Bantul, Stadion Sultan Agung. Padahal stadion ini memiliki potensi sebagai landmark kawasan, selain karena ukurannya yang besar dan bentuk yang berbeda dari bangunan-bangunan lainnya, namun juga karena stadion ini merupakan stadion tertua dan homebase klub bersejarah. Keberadaan stadion ini juga didukung oleh adanya monumen PSSI, yang letaknya pada bagian Utara stadion. Keadaan monumen PSSI tersebut tampak sangat memprihatinkan. Kondisinya tidak terurus dan beberapa bagiannya rusak. Kolam di halaman depan juga tak pernah berisi air. Ironis memang. Akan tetapi, bagi PSSI, monumen itu tetap punya arti nilai sejarah tersendiri. Sebagai penanda lahirnya badan tertinggi sepak bolaindonesia, yang dibidani Ir. Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930 silam Stadion Mandala Krida adalah sebuah stadion yang terletak di Yogyakarta, Propinsi DIY. Stadion ini digunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola pada umumnya dan juga menggelar beberapa acara besar di Kota Yogyakarta. 6 Monumen PSSI yang mempunyai nilai sejarah yang penting bagi perkembangan sepak bola Indonesia, namun keberadaanya sekarang tidak banyak diketahui orang dan bahkan konsisinya sekarang sudah sangat memprihatinkan. 3
4 4. Stadion Tengah Kota Sebagai Tempat Rekreasi Stadion memang mempunyai permasalahan dalam gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Dari gangguan kebisingan, keamanan sampai pencahayaan. Oleh sebab itu, dulu stadion ditempatkan pada pinggir-pinggir kota yang jauh dari pusat kota. Namun dalam perkembangannya sekarang dapat dilihat bahwa banyak terdapat stadion yang berada pada pusat kota. Pemasalahan seperti itu dapat diatasi pada desain bangunan stadion itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh arsitek stadion, Albert Speer, In Germany, for a long time people thought that a football stadium has to be far out in the middle of nowhere because of noise and litter. This changed completed. It is tied into the stadium design. Ia juga percaya bahwa stadion yang berada di tengah kota dapat memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat. A stadium can be a community meeting point. Our Allianz Arena in Munich is a good example, with all the facilities, restaurants and playgrounds. It s not only the play itself, it s the lifestyle., menurutnya. Ia juga berpendapat bahwa stadion harus menjadi stadion yang atraktif dan berkelanjutan. Seperti yang dia katakan, If it s more attractive and people can bring their children, if it s open for women, it s interesting to stay there because you have restaurants and playgrounds and a place of worship, then people are not just spending one and a half hours there, but five hours. Dan juga seperti kritiknya terhadap stadion di Beijing, The Bird s Nest is incomparable. The Chinese wanted something spectacular but it is not sustainable. They have used steel to an amount that is incredible. It s an icon but it s not used. I heard it is starting to rust Wawancara dengan Albert Speer mengenai stadion tengah kota. 4
5 B. PERMASALAHAN Permasalahn disini terbagi dua yaitu permasalahan umum dan khusus. Permasalahan umum membahas masalah-masalah dari kota Yogyakartanya dalam perannya di bidang sepak bola. Permasalahan khusus membahas adalah bagaimana mengatasi dari permasalahn-permasalahn yang ada di Kota Yogyakarta tersebut. 1. Permasalahan Umum Permasalahan umum mencakup atas masalah dari Kota Yogyakartanya sendiri yang dinilai sebagai kota dengan minat olahraga tinggi dan kota yang memiliki nilai sejarah perkembangan sepak bola Indonesia, diantaranya adalah : a. sepak Bola merupakan olahraga paling diminati di Indonesia, b. kualitas sepak bola dipengaruhi oleh subyek dan obyek. Subyek adalah pemain, ofisial dan suporter, sedangkan obyek adalah lapangan atau fasilitas penunjang sepak bola dan tribun, c. Kota Yogyakarta yang memiliki klub PSIM sebagai klub tertua namun dengan prestasi yang pasang surut, d. kota yang memiliki monumen PSSI sebagai nilai sejarah penting perkembangan sepak bola dengan kondisi yang sudah memprihatinkan, e. Stadion Mandala Krida sebagai stadion tertua di Yogyakarta yang dinilai sudah tidak layak dan f. stadion tengah kota sebagai rekreasi yang harus bisa menampung kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat. 2. Permasalahan Khusus Permasalahn khusus membahas permasalahan dalam bagaimana cara mengatasi masalah umum tersebut. a. Bagaimana cara merancang stadion yang terletak di tengah kota dengan pengoptimalan lahan dan fungsi pendukung yang dapat menampung minat masyarakat yang tinggi terhadap sepak bola serta menjadi homebase PSIM, b. bagaimana sebuah stadion memunculkan kembali nilai sejarah sepak bola yang dimiliki kota Yogyakarta sekaligus menjadi tempat rekreasi yang dapat menampung kebutuan masyarakat. 5
6 C. TUJUAN Dalam tujuannya terbagi atas tujuan umum dan khusus, Tujuan umum merupakan tujuan besar terhadap perkembagnan sepak bola di Kota Yogyakarta. Sedangkan tujuan umum adalah tujuan yang lebih spesifik lagi dari tujuan besar tadi, yaitu mencipatakan perancangan stadion. 1. Tujuan Umum Mendapatkan konsep perancangan dan perencanaan Stadion Mandala Krida yang dapat memfasilitasi minat masyarakat Yogyakarta serta menjadi homebase klub dan tempat rekreasi atau sportainment. 2. Tujuan Khusus Menciptakan perancangan stadion yang terletak di tengah kota dengan pengoptimalan lahan dan fungsi, fasilitas yang tepat sebagai pendukung prestasi sepak bola, sirkulasi dan kapasitas yang aman dan nyaman bagi pemain maupun penonton dan merancang stadion yang dapat menjadi tempat rekreasi atau sportainment. D. SASARAN 1. Sasaran Umum Sasaran yang akan dicapai dalam perancangan Stadion Mandala Krida ini adalah merumuskan konsep perancangan melalui : a. Mengidentifikasi potensi dan masalah site eksisting, b. melakukan studi terhadap tuntutan fasilitas dan kegiatan yang akan diwadahi terkait peningkatan prestasi sepak bola, keamanan dan kenyamanan pengunjung, sirkulasi dan pemenuhan kapasitas dan c. mengidentifikasi standar yang berhubungan dengan perancangan Stadion Sepak Bola juga menganalisis segala kebutuhan dalam Stadion Sepak Bola. 2. Sasaran Khusus Dapat merumuskan konsep perancangan Stadion Mandala Krida sebagai stadion nasional dan landmark kota melalui : a. Studi preseden bangunan Stadion Sepak Bola di luar dan dalam negeri dan b. studi mengenai Stadion sebagai sportainment di suatu kawasan. 6
7 E. LINGKUP PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan ditekankan pada masalah serta kondisi kelayakan stadion Mandala krida saat ini, melihat kekurangan yang ada untuk diperbaiki dan mengamati potensi yang ada untuk dapat dikembangkan. Kondisi yang ada akan dibandingkan dengan beberapa objek pembanding agar dapat dilakukan studi kasus untuk mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki. Pembahasan akan terbagi menjadi 2 permasalahan, yaitu arsitektural dan non-arsitektural : 1. Arsitektural Permasalahan arsitektural mencakup pada kondisi fisik bangunan, dilihat dari segi fungsi, struktur dan estetika. Pengembangan desain akan mengacu pada maksimalisasi ketiga unsur tersebut. 2. Non-Arsitektural Permasalahan non-arsitektural mencakup kegiatan yang diwadahi serta aktivitas masyarakat di dalam dan di sekitar bangunan. Kegiatan terbagi sesuai fungsinya masin-masing. Selain itu kondisi sosial masyarakat juga ikut berdampak pada pengembangan desain stadion. F. METODOLOGI 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mencari data-data statistik terkait site, mempelajari standar-standar tentang bangunan stadion dan juga studi kasus mengenai beberapa stadion di Indonesia maupun di luar negeri dengan iklim yang sama, yaitu tropis. Dan juga studi literatur mengenai Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Observasi Studi lapangan dilakukan dengan meninjau langsung lokasi site dan mengamati bangunan eksisting agar dapat daiamati kelayakannya dan apa yang menjadi potensi untuk dikembangkan dan apa yang menjadi kekurangan untuk diperbaiki. 3. Wawancara Kegiatan wawancara meliputi pihak pihak terkait dan masyarakat Yogyakarta yang memiliki minat olahraga yang tinggi dan pendapat masyarakat mengenai stadion yang sudah ada, khususnya Stadion Mandala Krida. 7
8 4. Analisa dan Pendekatan Menganalisa apa yang didapat pada studi literatur dengan kenyataan yang ada pada site. Kemudian dari analisa tersebut dilakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan berbagai pendekatan. 5. Perumusan Konsep Memunculkan konsep perancangan sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan, kemudian mewujudkannya ke dalam desain. G. SISTEMATIKA PENULISAN 1. Bab I Pendahuluan Mengungkapkan latar belakang permasalahan, permasalahan, tujuan, sasaran, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, sistematika pembahasan, keaslian penulisan dan kerangka berpikir yang merupakan uraian tentang garis besar isi penulisan. 2. Bab II Stadion Sepak Bola Membahas tentang pengertian sepak bola dan olahraga, stadion sepak bola dan fasilitas pendukung kegiatan komunitas pemuda, dan studi preseden mengenai stadion sepak bola untuk menjadi literatur dalam mendesain. Dan juga membahas tentang stadion sepak bola sebagai landmark. 3. Bab III Wilayah Yogyakarta Membahas tentang karakteristik wilayah, penduduk, potensi, perkembangan sepak bola di Yogyakarta, klub-klub yang ada di Yogyakarta, dan stadion sepak bola yang sudah ada di Yogyakarta sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain. 4. Bab IV Analisa Konsep Perancangan Berisi tentang analisis site dan keadaan sekitar site, serta prinsip-prinsip, pendekatan, dan alternatif konsep yang digunakan sebagai pedoman untuk mendapatkan konsep. 5. BAB V Konsep Perancangan Berisi tentang penerapan konsep sesuai analisa dan prinsip-prinsip desain, dan pengembangan desain yang direncanakan. 8
9 H. KEASLIAN PENULIS Beberapa laporan penelitian yang memiliki fungsi bangunan serupa telah dilakukan namun terdapat beberapa perbedaan yang menjadi keunikan laporan penelitian penulis. Beberapa laporan penelitian yang sudah ada dan ditemukan penulis antara lain : 1. Judul : Redesain Stadion Mandala Krida sebagai Sarana Multifungsi dengan Pendekatan Green Architecture Oleh : Christian Nindyaputra Octarino (07/251059/TK/32541) Rangkuman : Redesain Stadion Mandala Krida yang dianggap sudah tidak layak dam menambahkan fasliitas-fasilitas lainnya yang menjadi sarana multifungsi. Kemudian memasukan aspek architecture green sebagai pendekatannya. 2. Judul : Redesain Stadion Mandala Krida Sebagai Football Center Oleh : Tutur Thesrianto Wicaksono (02/157407/TK/27362) Rangkuman : Redesain Stadion Mandala Krida dalam rangkameningkatkan minat dan prestasi masyarakat Indonesia dalam sepak bola. Konsepnya ialah football inside football penggabungan pelatihan sepak bola dan komersial. 3. Judul : Redesain Stadion Mattoanging Makassar dengan Pendekatan High-Tech Structure Oleh : Syamsuardi Alpat (07/255173/TK/05553) Rangkuman : Redesain Stadion Mattoanging dengan permasalahan seperti kelayakan stadion, kapasitas yang sudah tidak mampu menampung jumlah penonton dan site yang terbatas. Tujuannya untuk menghasilkan stadion yang layak dan memenuhi standar, dan juga mempunyai pendekatan dengan mengekspresikan sistem konstruksi high-tech. 9
10 I. KERANGKA BERPIKIR Bagan Kerangka Berfikir (Sumber : Analisa Penulis) 10
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam budaya Indonesia, tidak ada keterlibatan latihan fisik seperti olahraga modern. Suku asli Indonesia umumnya menghubungkan aktivitas fisik dengan praktik kesukuaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olah raga merupakan bentuk aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (Wikipedia). Aktifitas olah raga telah dikenal
Lebih terperinciREDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai garis besar landasan konsep yang meliputi pengertian judul, latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada tahun 2014, jumlah persentase masyarakat yang mengenal olah raga sepak bola di indonesia adalah 90,8%. Dari seluruh masyarakat Indonesia, 47,6% menyukai olah raga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bermula dari Asian Games III Tahun 1958 di Tokyo dimana oleh Asian Games Federation, Indonesia ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Asian Games ke IV Tahun 1962.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain. Stadion. Satria. Integrasi. Fasad. Tabel I.1.1 Pengertian Judul Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Judul Proyek Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Redesain Stadion Satria dengan Mengintegrasikan Fasad Bangunan Sebagai Arena Olahraga Wall
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Solo International Futsal Academy. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak saat itu sepakbola di Indonesia terus mengalami
Lebih terperinciREDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Sulistiono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang bermaksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh, Kegiatan olahraga ini dapat menjadi kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia olahraga akhir-akhir ini terutama di Indonesia sedang mengalami kemunduruan, dapat dilihat dari menurunnya prestasi atlet-atlet Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SOLO RACQUET SPORTS CENTER
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL SOLO : nama Kota di Provinsi Jawa Tengah Indonesia RACQUET : alat untuk memukul bola, pada ujungnya berbentuk bidang oval (bulat telur) berjaring (dari bahan nilon),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya
Lebih terperinciSTADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ELJA TV. seperti mahalnya harga tiket yang tiap musim mengalami kenaikan. Sejak
BAB II GAMBARAN UMUM ELJA TV A. Media Komunitas Sepakbola Indonesia Media komunitas di sepakbola sudah hadir pada jangka waktu yang lama. Di Inggris contohnya, perkembangan internet yang sangat cepat dimanfaatkan
Lebih terperinciDesain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini
Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini KOMPETISI adalah kegiatan yang langka, khususnya kompetisi berjenjang di tingkat usia dini, dalam konteks pembinaan sepak bola di Indonesia yang baik dan terarah.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI, Semester Gasal, Tahun 2014/2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM GOR TRI LOMBA JUANG DI SEMARANG Tema Desain HIGH TECH ARCHITECTURE Fokus Kajian KENYAMANAN PENGGUNA PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PNDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak bola merupakan olah raga paling popular dan digemari bukan hanya di Indonesia bahkan juga didunia saat ini. Sepak bola telah menjadi suatu fenomena tersendiri.
Lebih terperinciKOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : LULUT ANDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Blitar adalah sebuah kabupaten yang sedang berkembang dengan kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Sport Hall Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 1!http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_basket - September 2012!
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Olahraga bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab atas turnamen sepak bola tingkat internasional, World Cup (Piala Dunia) dan Women s World Cup.
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang terkenal dan mendunia. Di Cina, sepak bola sudah ada pada masa Dinasti Han,
Lebih terperinciPERANCANGAN FUTSAL CENTER DI KOTA PONTIANAK
PERANCANGAN FUTSAL CENTER DI KOTA PONTIANAK Abang Gilang Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia marleyaang@gmail.com ABSTRAK Olahraga futsal merupakan olahraga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,
Lebih terperinciBAB II STUDI HAKIKAT STADION TIPE B
BAB II STUDI HAKIKAT STADION TIPE B II. 1. Sejarah Sepak Bola II. 1. 1. Sepak Bola Mendunia Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat terkenal di Eropa dan Amerika. Sebuah penemuan mengungkapkan
Lebih terperinciREDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Kota Yogyakarta merupakan ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain itu kota Yogyakarta juga merupakan Pusat Kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN PSSI mulai menggulirkan liga sepakbola Indonesia pertama kali pada tahun 1931 setelah terbentuk satu tahun sebelumnya, liga sepakbola nasional tersebut diberi nama Perserikatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek 1.1.1 Pengertian Sepak Bola Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer di dunia. Olahraga ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://www.jatengprov.go.id/id/berita-utama/gub-tinjau-pplp-jatidiri)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan prestasi olahraga di Indonesia belakangan ini kurang memuaskan dalam perolehan medali bahkan cenderung menurun drastis. Tahun 1970-an sampai 1990, olahraga
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perancangan Sepakbola merupakan olahraga yang paling dikenal dan digemari di dunia. Hampir semua orang dari berbagai golongan menyukai olahraga ini. Di dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan saja dan dimana saja kita berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciDASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER
DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun
Lebih terperinciIchsan Ahmadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut TAP MPR No. IV/MPR/1999 (GBHN), olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang bermaksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh, Kegiatan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. aktifitas olahraga, hal itu disebabkan karena kurangnya fasilitas yang ada.
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan Lamongan Sport Park didapat dari sebuah permasalah terhadap kebutuhan fasilitas olahraga yang ada di Kabupaten Lamongan pada saat ini. Animo
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Judul Stadion adalah : Sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga dan konser, di mana di dalamnya terdapat lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Keith Cooper
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pada tanggal 24-25 Juni 2005, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kepemudaan dan Keolahragaan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Joko Kirmanto sebagai
Lebih terperinciPusat Pelatihan Sepakbola Terpadu PSS di Sleman BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK I.1.1. Perkembangan Sepakbola Secara Global Sepakbola merupakan olah raga paling populer di seluruh dunia, sepakbola sudah menjamah diberbagai kalangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus
Lebih terperinciHOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL ATLET DAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA - 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT
Lebih terperinciREDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciSTADION UTAMA GELORA BUNG TOMO DI SURABAYA
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur STADION UTAMA GELORA BUNG TOMO DI SURABAYA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh : HAMDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolam renang merupakan fasilitas umum yang digemari oleh anakanak, remaja dan juga dewasa. Terutama remaja dan anak-anak sangat menyukai tempat yang menyediakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah
Lebih terperinciAKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia negara besar yang memiliki banyak keistimewaan. Satu diantaranya adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar berdampak pada sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan pada manusia. Olahraga juga merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : AHMAD ROFIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang tergolong dalam permainan bola besar dan sangat populer hampir di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak
Lebih terperinciBAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM
1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Dimana fungsi olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar mengolah
Lebih terperinciKolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di Kota Semarang. Universitas Diponegoro telah
Lebih terperinciRevitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1995) adalah ruang/lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu(kuda), olahraga dan sebagainya.
Lebih terperinciSTADION RENANG DI YOGYAKARTA
STADION RENANG DI YOGYAKARTA Oleh : Muhammad Hafidh Alhaq, Bambang Suyono, Eddy Darmawan Yogyakarta menargetkan agar semua fasilitas maupun infrastruktur olahraga dalam keadaan siap. Akan tetapi cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan olahraga di dunia saat ini berkembang sangat cepat, banyak cabang olahraga baru yang muncul di dunia dan mulai diakui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup guna menjaga kesehatan tubuh seseorang. Olahraga sendiri terdiri dari berbagai jenis yang salah satunya yaitu
Lebih terperinciT U G A S A K H I R 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara selalu memiliki atlet-atlet berbakat terutama di bidang olahraga renang. Dimana prestasi terakhir yang membanggakan adalah mendapat medali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 KEADAAN KOTA YOGYAKARTA Kota Yogyakarta merupakan kota yang sangat kaya akan warisan budaya, masyarakat kota Yogyakarta sebagian besar berkebudayaan jawa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Yogyakarta sering dikenal sebagai kota pelajar. Dapat dilihat dari banyaknya generasi muda yang setiap tahun melanjutkan pendidikan
Lebih terperinciPUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Syamsul Bahri 1, Taufik Arfan 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Pusat Olahraga tinju di Makassar
Lebih terperinci1.1 Pengertian Judul.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul. Djogja Freestyle Park, dari judul tersebut dapat diartikan perkata sebagai berikut : Freestyle Secara Umum : Berarti gaya bebas. Freestyle : Suatu kegiatan olahraga
Lebih terperinciGOR BASKET DI KAMPUS UNDIP SEMARANG
GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP SEMARANG Oleh : Endi Burhan, Bharoto, Abdul Malik Universitas Diponegoro sebagai salah satu institusi pendidikan Tinggi terkemuka di Indonesia memiliki peranan dan fungsi yang
Lebih terperinciKOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : HALIM LAKSANA JAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menjamurnya sekolah sekolah sepakbola yang ada di Indonesia membuktikan bahwa semakin besar animo masyarakat akan kecintaannya terhadap sepakbola. Terbukti juga dengan
Lebih terperinciGEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 ini akan dijabarkan mengenai latar belakang diperlukannya Gedung Olahraga Air Di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gelanggang Olahraga Bulutangkis Di Sleman D.I.Yogyakarta Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat ditandai dengan semakin meningkatnya populasi masyarakat
Lebih terperinciPUSAT PELATIHAN DAN PERTANDINGAN BASKET YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN PERTANDINGAN BASKET YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan
Lebih terperinciSTADION UNIVERSITAS DIPONEGORO DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STADION UNIVERSITAS DIPONEGORO DI SEMARANG Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : NOOR
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012 Oleh: Sujarwo FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSIATAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil merupakan suatu hal yang beberapa tahun belakangan ini sedang marak diperbincangkan di kota-kota
Lebih terperinciSEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas olah raga sudah menjadi bagian kehidupan dari masyarakat saat ini. Kehidupan masyarakat perkotaan yang sibuk menuntut kebugaran fisik agar dapat beraktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinci2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya usia dan semakin bertambah padatnya aktivitas yang di jalani seseorang, semakin menurun pula tingkat kesadaran seseorang itu akan pentingnya berolahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam sepak bola saat ini sedang melanda di Indonesia. Usai gelaran piala
BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek Demam sepak bola saat ini sedang melanda di Indonesia. Usai gelaran piala AFF yang berakhir pada bulan Desember 2010. Indonesia
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ERLITA WIDIYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Kota Yogyakarta dikenal dengan berbagai julukan. Salah satu julukan yang terkenal mengenai kota tersebut, yaitu kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan digemari diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada waktu piala dunia 2010 yang diselenggarakan di Afrika Selatan, banyak
Lebih terperinciMEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI
7-06-2018 1/5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 12 APRIL 2018 00:00:00, DIBACA : 377
Lebih terperinciFUTSAL CENTRE DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FUTSAL CENTRE DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM
Lebih terperinciPERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia olahraga semakin bangkit dari tidurnya ketika piala AFF 2010 digelar di Jakarta. Kepercayaan dan harapan masyarakat semakin tinggi kepada bidang olahraga untuk
Lebih terperinciSTUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder
K ERANGKA B ERPIKIR LATAR BELAKANG Minimnya prestasi di bidang olahraga renang Kesimpulan Perlu wadah baru sebagi tempat berlatih renang yang memiliki fasilitas lengkap JDL (Pusat Olahraga Aquatic di Yogyakarta
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perwujudan penduduk Indonesia yang berkualitas, antara lain ditentukan oleh derajat kesehatan dan kebugaran jasmani, serta perilaku terpuji seperti kejujuran dan sportivitas.
Lebih terperinciRenovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017
Rilis PUPR #2 3 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/486 Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017 Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), yang juga Ketua Dewan Pengawas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga adalah suatu kegiatan untuk menyehatkan tubuh baik secara jasmani maupun rohani. Kegiatan olahraga ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinci