Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction"

Veronika Sugiarto
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Pertiwi 1 Padang. Rezi Novia Saputri 1, Drs. Khairudin, M.Si 1,Ashabul Khairi,ST.,M.Kom 2 1 JurusanPendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Rezinovia@yahoo.com Abstract The purpose of this research was to know the learning outcome of Information and Communications Technology (ICT) students with Direct Instruction learning model better than conventional learning at seventh grade in SMP 1 Pertiwi Padang. The sampling technique of the research was total sampling. The sample in this research were distributed into two classes: 28 students in class VII.1 and 29 students in class VII.2. Based on data from the learning outcome of Information Technology and Communication students at class sample, hypothesis testing was done by using t-test in the average level. From the calculation of significance between control class and experimental class 0,064 / 2 = <0.05 then H0 was rejected and H1 was accepted. Because sig> 0.05 then the hypothesis was accepted. It can be concluded that the learning outcome of Information and Communication Technology students who apply of Direct Instruction learning model was better than learning outcome Information and Communication Technology students who apply conventional learning. Based on this result, the researcher suggested that Information and Communication Technology teachers can apply Direct Instruction learning model in study of Information and Communication Technology as an effort to make learning becomes more active and makes students learning outcome be better. Keywords: Learning Model, Direct Instruction, ICT. Pendahuluan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa SMP Pertiwi 1 Padang agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan tercermin dari hasil belajar yang akan dicapai siswa. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya adalah faktor eksternal yakni penggunaan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. Metode ceramah menjadikan siswa bersifat pasif, siswa cenderung hanya menerima saja dan dalam memahami pelajaran cenderung selalu menghafal buku catatan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif sehingga suasana kelas dan suasana belajar menjadi membosankan.

2 Kendala yang dihadapipada proses pembelajaranteknologi Informasi dan Komunikasi dikelas VII SMP Pertiwi 1 Padang diantaranyaadalah pembelajaran masih menggunakan metode konvensional, kurangnya motivasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran, kemudian siswa kurang memahami tentang materi pembelajaran yang diberikan guru sehingga hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan yang seharusnya yaitu masih banyak terdapat nilai ulangan harian siswa yang masih di bawah standar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 75 dengan rentang nilai MetodelogiPenelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen.penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Direct Instruction.Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberikan perlakuan dengan penerapan pembelajarankonvensional. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Pertiwi 1 Padang.pada tahun ajaran 2016/2017. Sampel diambil dua kelas dari populasi yang ada dengan cara Total Sampling. KelasVII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan kepada siswa kelompok eksperimen yaitu pendekatan Direct Instruction. dan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK setelah menggunakan metode pembelajaran direct instruction. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal (pretest)dan tes akhir (posttest),tes hasil belajar dan lembar observasi. Soal tes hasil belajar berbentuk essay.tes akhir dilaksanakan setelah semua pokok bahasan selesai dipelajari. Dengan kriteria uji : Jika signifikansi nya < 0,05 maka H₀ ditolak dan H 1 diterima, Jika signifikansi nya > 0,05 maka H₀ diterima dan H 1 ditolak. Hasil dan Pembahasan Data hasil belajar Mata Pelajaran diperoleh melalui tes hasil belajar yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah 6 kali proses pembelajaran. Peserta tes pada kedua kelas sampel terdiri dari 57 orang siswa dengan perincian 28 orang siswa kelas eksperimen dan 29 orang siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil tes akhir belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa maka diperoleh hasil ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi sepertitabel 1 berikut ini: Kelas Nilai 75 Nilai< 75 Eksperimen 64,29% 35,71% (10 (18 orang) orang) Kontrol 37,93% 62,07%

3 (11orang) (18orang) Dari tabel di atas terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar Mata PelajaranTeknologi Informasi dan Komunikasi. Halini juga dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas eksperimen yaitu 64,29% dan persentase ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasikelas kontrol yaitu 37,93%.Berarti ketuntasan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan pengamatan yang telah peneliti lakukan, memang benar bahwa hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Direct Instruction lebih baik dari pada hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat pada saat kegiatan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Direct Instruction. Sedangkan pada kelas kontrol terjadi perubahan sedikit dibandingkan kelas eksperimen pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal ini disebabkan perlakuan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa dimana guru yang banyak berperan aktif sebagai pengajar. Siswa hanya bertugas menyimak dan mencatat pelajaran. Kondisi yang seperti ini memberi dampak pada hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi yang belum memuaskan. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap data hasil belajarsiswa, diperoleh signifikansi yaitu 0,314/2=0,157 maka nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka hipotesis H 1 ditolak dan H 0 diterimapada tingkat kepercayaan 95% (0,05)Dengan demikian nilai signifikansi < 0,05. Halini juga dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas eksperimen yaitu 64,29% dan persentase ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasikelas kontrol yaitu 37,93%. Setelah penelitian selesai, penulis merasakan masih ada kekurangan pada tahap pelaksanaan pembelajaran Direct Instruction yaitu: 1. Kurang optimalnya penulis dalam menguasai kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung karena kurangnya pengalaman peneliti dalam mengajar. 2. Kurangnya managemen waktu yang peneliti lakukan 3. Masih ada siswa yang kurang serius ketika mengerjakan soal yang diberikan sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang serius mengikuti pelajaran. 4. Karena waktu pengerjaan soal dibatasi, maka ada sebagian siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan. Meskipun dalam penelitian ini terdapat kekurangan-kekurangan, secara umum

4 penerapan model pembelajaran Direct Instruction ini dapat meningkatkan kreatifitas dan pemahaman siswa sehingga hasil belajar meningkat. SIMPULAN Dari uraian dan hasil pengujian yang telah dipaparkan pada bab IV di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran Direct Instruction lebih baik dari hasil belajar yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP Pertiwi 1 Padang tahun pelajaran 2015/2016 pada taraf kepercayaan 95% (0,05). Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari hasil belajar kelas kontrol, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang pembelajarannya menggunakan Penerapan Model PembelajaranDirect Instruction lebih tinggi dari pada hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang pembelajarannya menggunakan Penerapan Model Pembelajaran konvensional pada siswa kelasvii SMP Pertiwi 1 Padang. Dengan melihat nilai signifikansi 0,064/2=0,032 maka nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis H 1 diterima dan H 0 ditolak. Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis berikan, maka penulis dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Direct Instruction agar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa. 2. Karena penelitian ini dilakukan di kelas VIISMP Pertiwi 1 Padangpadamateriperangkat lunak maka penulis berharap juga dapat dikembangkan pada materi lain yang sesuai dengan model pembelajaran ini dalam jangka waktu yang lebih lama. 3. Bagi peneliti-peneliti berikutnya yang tertarik dengan penerapan model pembelajaran Direct Instruction, agar dapat memperhatikan manajemen waktu pelaksanaan pembelajaran tersebut. DaftarPustaka Kardi, Soeparman. Mohammad Nur Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Malang. Rusman Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT.Rajawali Grafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

5 Tirtaraharja,Umar dan La Sulo Pengantar Pendidikan.Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud. Tim Penulis 2015.Panduan Penulisan Skripsi. Padang:PTIK-FKIP Universitas Bung Hatta.

dokumen-dokumen yang mirip

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang Maihendra Putra 1, Khairudin 1, Riska Amelia 2 1 Jurusan Pendidikan