BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Batasan Variabel Operasional 1. Keluarga berencana adalah upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga, secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila demi kesejahteraan keluarga. 2. Tingkat pendidikan yang ada di desa Kuntili diambil dari rata-rata atau pendidikan terakhir dari seluruh warga. 3. Tingkat ekonomi yang ada di desa Kuntili diambil dari rata-rata atau pekerjaan warga seluruhnya. 4. Alat kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan contohnya berupa: kondom, spiral / IUD, implan, obat obatan atau pil, suntik, vasektomi dan tubektomi. 5. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisiner dimulai pada bulan Juni 2009 sampai Juli Responden adalah warga Desa Kuntili atau peserta KB aktif atau KB mandiri yang ada di Desa Kuntili sebanyak 237 akseptor. 7. Karakteristik adalah warga yang masih aktif dalam mengikuti program KB di desa Kuntili. 8. Dalam pengumpulan data informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. B. Rancangan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan deskriftif analitik dengan model pendekatan secara observasional. Metode observasional merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan meneliti secara langsung atau survey pada kondisi penelitian. Dalam hal ini peneliti secara langsung mengamati dan meneliti terhadap responden di Desa Kuntili. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan Juli

2 3. Variabel Penelitian a. Variabel independen ( variabel yang tidak tergantung kepada variabel lain atau variabel bebas) adalah tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi. b. Variabel dependen (variabel yang tergantung kepada variabel lain atau variabel terikat) adalah pemilihan alat kontrasepsi. C. Populasi dan Sampel Menurut Sugiono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah warga Desa Kuntili yang masih aktif mengikuti program KB. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian (Nawawi, 1995) Populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian, adapun objek penelitian ini adalah pasangan usia subur di Desa Kuntili. Rentang usia akseptor pada kisaran tahun.diasumsikan sebagai rentang usia produktif dalam siklus kehidupan seseorang. Apabila populasi didalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka p dan q dapat diganti dengan harga maximum yakni ( 0.5 X 0.5 ) = Jadi jumlah sampel minimum yang akan diambil adalah 2 1 a z. 2 n p q b 1.96 n ( 0.5)( 0.5) 0,05 n (0.25) ( ) n Karena peserta KB aktif didesa Kuntili hanya 237, maka Penentuan sampel yang diambil datanya disesuaikan dengan jumlah peserta KB yang ada di Desa Kuntili. Sampel yang ada sebanyak 237 akseptor. D. Tehnik Pengambilan Data

3 1. Kuisioner, yauitu metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis yang diberikan kepada responden yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Observasi, yaitu metode penggumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan meneliti secara langsung pada kondisi penelitian. E. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara langsung akseptor yang diberikan kuisioner. Dalam penelitian ini model kuisioner mengacu pada skala Likert dengan empat tingkat jawaban. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang terhadap sesuatu. Skala ini juga digunakan untuk mempermudah dalam melakukan transformasi data kualitatif menjadi kuantitatif. Dalam pertanyaan tersebut terdapat skor nilai untuk jawaban yang dipilih responden yaitu: Sangat tidak setuju bernilai 1, tidak setuju bernilai 2, kurang setuju bernilai 3, setuju berniai 4. Pada table 1 dapat dilihat penilainya kuisionernya Tabel 1. Penilaian tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap pemilihan alat KB. Katagori Skor Setuju 4 Kurang setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Karakteristik responden merupakan kuisioner dengan jawaban langsung atau jawaban yang tersedia pada kuisioner. Interpretasi Skor Sisi diagnostik suatu proses pengukuran atribut psikologi adalah pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala yang bersangkutan. Sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Skor mentah (raw score) yang dihasilkan suatu skala merupakan penjumlahan dari skor item-item pertanyaan tiap variabel pada kuisioner.

4 F. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Sebelum kuisioner yang berfungsi sebagai instrumen pengambil data digunakan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuisioner tersebut. Pengujian validitas dan reliabilitas kuisioner dilakukan terhadap tiga puluh dua responden awal yang dipilih secara acak pada warga. Menurut Azwar, pengujian ini harus dilakukan minimal terhadap tiga puluh orang responden untuk menghindari adanya spurous overlap, yaitu kesalahan atau kesimpulan yang bias dikarenakan pengukuran terhadap data itu sendiri. Pada dasarnya, validitas diterjemahkan menjadi korelasi antara masing-masing data terhadap keseluruhan data penelitian, dimana data yang diuji termasuk didalam kelompok data keseluruhan yang dikorelasikan. Sehingga, ketentuan jumlah data minimal tiga puluh buah diharapkan dapat menghindari kesalahan ini. Menurut Santoso suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaannya mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pada penelitian ini, digunakan validitas konstruksi, dimana pengujian validitas dilakukan dengan cara mencari korelasi atau hubungan antara suatu konstruksi teoritis (variable) dengan factorfaktor yang diasumsikan mengukur konstruksi teoritis tersebut. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi Product Moment (Arikunto,2006: ), dengan rumus: r xy = Keterangan: ΝΣΧΥ ( ΣΧ)( ΣΥ) { ΝΧ ( ΣΧ )}{ ΝΣΥ ( ΣΧ )} r xy : koefisien korelasi antara skor butir dan skor total x : skor butir y : skor total n : jumlah anggota sample Untuk mengetahui apakah suatu butir pertanyaan valid atau tidak, maka dilakukan dengan membandingkan harga koefisien korelasi total-terkorelasi data yang diperoleh dengan bantuan program SPSS, terhadap koefisien korelasi yang terdapat pada tabel statistika. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai alpha (α) yang diperoleh pada masing- masing perhitungan validasi diatas terhadap nilai koefisien korelasi

5 tabel, maka item tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya, bila nilai alpha yang diperoleh positif dan lebih kecil daripada koefisien korelasi tabel, maka item tersebut tidak reliabel. G. Analisis Data 1. Analisis Karakteristik Responden Krakteristik responden terdiri dari usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan keterangan tentang KB dapat dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Analisis deskriftif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian.penyajian hasil analisis didasarkan pada distribusi frekuensi. Frekuensi karakteristik akseptor dinyatakan dalam persen menggunakan kolom. Penyajian ini sangat membantu memahami keadaan data yang disajikan secara visual. 2. Analisis korelasi Dalam penelitian ini digunakan korelasi Pearson product Moment. Analisis korelasi digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain. Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1, yang kriteria pemanfaatanya dijelaskan sebagai berikut: 1. Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X, makin besar pula nilai variabel Y. Atau sebaliknya, makin kecil variabel X, maka makin kecil pula nilai variabel Y. 2. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X, maka makin besar nilai Y 3. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y. 4. Jika, nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linier sempurna, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0 maka hubungan makin rendah. Bila nilai (r) dikuadratkan, maka hasilnya disebut koefisien determinan yang merupakan petunjuk besar-kecil hasil pengukuran yang sebenarnya (Umar, 2003). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketetuan pada tabel berikut. Tabel 2. Interpretasi koefisien korelasi

6 Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 s.d 0,199 Sangat Rendah 0,20 s.d 0,399 Rendah 0,40 s.d 0,599 Sedang 0,60 s.d 0,799 Kuat 0,80 s.d 1,00 Sangat kuat Bila setelah diuji korelasi terdapat korelasi antara variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen, maka berikutnya dilanjutkan dengan uji regresi. 3. Analisis Regresi Linier Pada penelitian ini, dilakukan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel pada kelompok pertanyaan tentang penilaian tingkat pendidikan dan pemilihan alat kontrasepsi, serta tingkat ekonomi dan pemilihan alat kontrasepsi oleh warga Desa Kuntili. Dari uji regresi linier sederhana ini akan diketahui variabel yang digunakan yang paling berpengaruh pada penilaian responden tersebut. Analisis Regresi linier sederhana, yaitu merupakan metode statistika yang digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi KB. Rumus : Y = a + bx (Sugiyono,2006:251) Keterangan: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Ketika harga Y dan ketika harga X = 0 (Harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. residual. a. Untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi. Rumus : / F = /

7 (Kerlinger dan pendhazur,2002:58) Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α = 0.05 serta derajat kebebasan (df) (k- 1) dan (n-k) maka : 1. Hi diterima apabila F hitung F tabel, berarti kualitas informasi secara bersamasama tidak mempunyai pengaruh antara tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi. 2. Ho ditolak apabila F hitung F tabel, berarti variabel timgkat pendidikan dan tingkat ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi secara bersama- sama mempunyai pengaruh