LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG
|
|
|
- Ari Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbg : a. bahwa deng terbentuknya Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi sebagaima ditetapk berdasark Undg-Undg Nomor 25 Tahun 2008, maka Kota Sungai Penuh sebagai Daerah Otonom perlu memiliki Lambg Daerah; b. bahwa berdasark ketentu Pasal 5 Peratur Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentg Lambg Daerah, bahwa Lambg Daerah ditetapk deng Peratur Daerah; c. bahwa dalam rgka meningkatk kesatu d persatu masyarakat maka dalam penetap Lambg Daerah sebagai identitas daerah perlu mencermink karakteristik d ciri khas daerah serta memiliki makna d filosofis yg menunjuk nilai-nilai luhur masyarakat Kota Sungai Penuh;
2 d. bahwa berdasark pertimbg sebagaima dimaksud pada huruf a, huruf b d huruf c, perlu ditetapk Peratur Daerah tentg Lambg Daerah Kota Sungai Penuh; Mengingat : 1. Undg-Undg Nomor 10 Tahun 2004 tentg Pembentuk Peratur Perundg-undg (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undg-Undg Nomor 32 Tahun 2004 tentg Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaima telah beberapa kali diubah, terakhir deng Undg-Undg Nomor 12 Tahun 2008 tentg Perubah Kedua Atas Undg-Undg Nomor 32 Tahun 2004 tentg Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undg-Undg Nomor 25 Tahun 2008 tentg Pembentuk Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 98, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4871); 4. Peratur Pemerintah Nomor 42 Tahun 1958 tentg Pji d Bendera Jabat (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 70, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1635); 5. Peratur Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentg Pengguna Lambg Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 71, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1636);
3 6. Peratur Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentg Lambg Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 161, Tambah Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4790); 7. Peratur Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentg Pedom Pengelola Keug Daerah sebagaima telah diubah beberapa kali terakhir deng Peratur Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentg Perubah Kedua Atas Peratur Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentg Pedom Pengelola Keug Daerah; Deng Persetuju Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SUNGAI PENUH d WALIKOTA SUNGAI PENUH MEMUTUSKAN : Menetapk : PERATURAN DAERAH TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SUNGAI PENUH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peratur Daerah ini yg dimaksud deng : 1. Daerah adalah Kota Sungai Penuh. 2. Pemerintah Daerah adalah walikota d pergkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
4 3. Walikota adalah Walikota Sungai Penuh. 4. Lambg Negara adalah Garuda Pcasila deng semboy Bhinneka Tunggal Ika. 5. Dew Perwakil Rakyat Daerah, yg seljutnya disingkat DPRD adalah Dew Perwakil Rakyat Daerah Kota Sungai Penuh. 6. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara urus pemerintah oleh pemerintah daerah d DPRD menurut asas otonomi d tugas pembtu deng prinsip Negara Kesatu Republik Indonesia sebagaima dimaksud dalam Undg-Undg Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lambg Daerah adalah pji kebesar d simbol kultural bagi masyarakat daerah yg mencermink kekhas daerah dalam Negara Kesatu Republik Indonesia. 8. Logo Daerah Kota Sungai Penuh yg seljutnya disingkat Logo daerah adalah logo daerah Kota Sungai Penuh. 9. Bendera Daerah adalah bendera daerah Kota Sungai Penuh. 10. Bendera Jabat Kepala Daerah adalah bendera jabat Walikota Sungai Penuh. 11. Himne Daerah adalah himne Kota Sungai Penuh. 12. Satu Kerja Pergkat Daerah, yg seljutnya disingkat SKPD adalah pergkat daerah yg terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah d Lembaga Teknis Daerah. BAB II JENIS LAMBANG DAERAH Pasal 2 Lambg Daerah meliputi : a. Logo daerah; b. Bendera daerah; c. Bendera jabat kepala daerah; d d. Himne daerah.
5 BAB III KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Lambg daerah berkeduduk sebagai tda identitas daerah. (2) Lambg daerah berfungsi sebagai pengikat kesatu sosial budaya masyarakat daerah dalam Negara Kesatu Republik Indonesia. Pasal 4 Lambg daerah buk merupak simbol kedaulat daerah. BAB IV LAMBANG DAERAH Bagi Kesatu Bentuk Logo Daerah Pasal 5 (1) Logo daerah berbentuk tameng deng bagi atas berbentuk atap rumah adat Kota Sungai Penuh, dibagi menjadi beberapa bagi yg terdiri dari : a. dasar berbentuk tameng, berwarna biru; b. latar belakg hampar sawah d perbukit berwarna hijau, biru d biru tua; c. masjid - masjid Kota Sungai Penuh, yg terdiri dari : - puncak berwarna hitam; - atap berwarna coklat muda; - dinding berwarna kuning tua; - pintu berwarna hitam; d - tgga berwarna kuning. d. gong bertali, berwarna putih, kuning d coklat muda; e. garis-garis yg melingkari gong (gema), berwarna hijau tua; f. keris, berwarna hitam;
6 g. padi berwarna kuning d Kapas berwarna putih d hijau tua; h. tulis incung yg bertulisk, berwarna putih; i. pita bertulisk semboy SAHALUN SUHAK SALETUH BEDIL, berwarna hitam deng dasar putih; j. figura, berwarna biru tua; k. bunga melati air d ukir keluk paku kacg belimbing, berwarna biru muda; l. tulis KOTA SUNGAI PENUH, berwarna kuning. (2) Bentuk d makna lengkap logo daerah terctum dalam Lampir I yg tidak terpisahk dari Peratur Daerah ini. Bagi Kedua Bendera Daerah Pasal 6 (1) Bendera daerah berbentuk segi empat persegi pjg deng ukur 3 (tiga) berbding 2 (dua) yg memuat logo daerah. (2) Bendera daerah berwarna dasar biru deng pingir berwarna kuning emas. (3) Bentuk bendera daerah terctum dalam Lampir II yg tidak terpisahk dari Peratur Daerah ini. Bagi Ketiga Bendera Jabat Kepala Daerah Pasal 7 (1) Bendera jabat kepala daerah berbentuk empat persegi pjg, deng ukur pjg 30 (tiga puluh) sentimeter d lebar 20 (dua puluh) sentimeter, ditengah tengahnya terdapat gambar lambg negara deng warna dasar biru. (2) Lambg negara pada bendera jabat kepala daerah, berwarna perak deng pinggir berwarna perak.
7 (3) Bentuk bendera jabat kepala daerah terctum dalam Lampir III yg tidak terpisahk dari Peratur Daerah ini. Bagi Keempat Himne Daerah Pasal 8 (1) Himne daerah berjudul Himne Kota Sungai Penuh. (2) Himne Daerah terctum dalam Lampir IV yg tidak terpisahk dari Peratur Daerah ini. BAB V PENGGUNAAN DAN PENEMPATAN Bagi Kesatu Logo Daerah Pasal 9 (1) Logo daerah dapat digunak pada : a. bgun resmi pemerintah daerah; b. gapura; c. tda batas daerah deng kabupaten/kota yg berbatas; d. kop surat pemerintah daerah/skpd; e. stempel pemerintah daerah/skpd; f. ktor kecamat; g. ktor desa/kelurah; h. lenca atau gambar; i. kelengkap pakai dinas d pakai lain; j. pengguna lainnya yg tidak bertentg deng peratur perundg-undg. (2) Logo daerah tidak digunak pada pertemu resmi walikota deng mitra kerja/bad/lembaga dari luar negeri. (3) Logo daerah tidak digunak pada dokumen perjji yg ak ditdatgi oleh walikota deng mitra kerja/bad/lembaga dari luar negeri.
8 Pasal 10 (1) Logo daerah yg digunak pada bgun sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, dapat ditempatk di bagi luar d/atau di bagi dalam bgun resmi pemerintah daerah. (2) Penempat logo daerah di bagi luar bgun dimaksud pada ayat (1) dapat dilakuk pada pap nama: a. ktor walikota; b. ktor Dew Perwakil Rakyat Daerah; c. ktor SKPD; d. ktor kecamat; e. ktor desa/ kelurah; f. rumah jabat walikota d wakil walikota; g. bgun sekolah/fasilitas pendidik milik pemerintah daerah; d h. bgun resmi lainnya yg digunak oleh pemerintah daerah. (3) Penempat logo daerah di bagi luar bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (1) tidak lebih tinggi atau sejajar deng posisi penempat Lambg Negara. (4) Penempat logo daerah di bagi dalam bgun resmi pemerintah daerah dimaksud pada ayat (1), dilakuk pada: a. rug kerja walikota d wakil walikota; b. rug sidg DPRD; c. rug kerja Kepala SKPD; d. ktor kecamat; e. ktor desa/kelurah; f. rug tamu di rumah jabat walikota d wakil walikota; g. rug kepala sekolah/pimpin lembaga pendidik, rug guru, rug tata usaha, rug kelas, rug pertemu/aula d rug tamu pada bgun sekolah/ fasilitas pendidik milik pemerintah daerah; d h. rug kerja resmi lainnya yg digunak oleh pemerintah daerah.
9 (5) Penempat logo daerah di dalam gedung bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (4) tidak lebih tinggi atau sejajar deng posisi penempat lambg negara. Pasal 11 (1) Logo daerah dapat ditempatk bersama-sama deng logo lambg lain/bad usaha komersial pada rug terbuka/tertutup. (2) Penempat logo lembaga lain/bad usaha komersial tidak lebih tinggi dari posisi logo daerah. Pasal 12 Logo daerah yg digunak pada kop surat SKPD sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf d d pada stempel SKPD sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf e diatur lebih ljut deng Peratur Walikota. Pasal 13 Logo daerah yg digunak pada pakai dinas diatur lebih ljut deng Peratur Walikota. Pasal 14 (1) Logo daerah yg digunak sebagai lenca atau gambar d/atau kelengkap pakai lainnya sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf h ditempatk pada dada kiri atas atau kerah baju atau topi. (2) Penempat logo daerah sebagai lenca atau gambar d/atau pakai lainnya sebagaima dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf h d huruf i, tidak lebih tinggi atau sejajar deng penempat lenca atau gambar lambg negara. Pasal 15 Logo daerah yg digunak sebagai lenca ggota DPRD, dapat ditambah deng singkat kata DPRD.
10 Bagi Kedua Bendera Daerah Pasal 16 (1) Bendera daerah dapat digunak sebagai pendamping bendera negara pada bgun resmi pemerintah daerah, gapura, perbatas tar provinsi, kabupaten/kota serta sebagai lenca atau gambar d/atau kelengkap pakai lainnya. (2) Bendera daerah yg digunak sebagai pendamping bendera negara, ukurnya tidak boleh sama atau lebih besar dari bendera negara. (3) Bendera daerah dapat digunak d ditempatk dalam pertemu walikota deng mitra kerja/bad/lembaga dari luar negeri. (4) Pengguna d penempat bendera daerah dalam pertemu resmi sebagaima dimaksud pada ayat (3), dilakuk sebagai pendamping bendera negara. Pasal 17 (1) Bendera daerah yg digunak pada bgun sebagaima dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), dapat ditempatk di bagi luar d/atau di bagi dalam bgun resmi pemerintah daerah. (2) Penempat bendera daerah di bagi luar bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (1), dapat dilakuk pada: a. ktor walikota; d b. rumah jabat walikota d wakil walikota. (3) Penempat bendera daerah di bagi luar bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (2), tidak lebih tinggi atau sejajar deng bendera negara. (4) Penempat bendera daerah di bagi dalam bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (1) d ayat (2), dilakuk pada : a. rug tamu d rug kerja walikota d wakil walikota; b. rug rapat utama pada ktor walikota; c. rug kerja pimpin d rug sidg Dew Perwakil Rakyat Daerah;
11 d. rug tamu di rumah jabat walikota d wakil walikota; e. rug kerja camat d kepala desa; d f. rug kepala sekolah/pimpin lembaga pendidik pada bgun sekolah/ fasilitas pendidik milik pemerintah daerah. (5) Penempat bendera daerah di dalam gedung bgun resmi pemerintah daerah sebagaima dimaksud pada ayat (4), tidak lebih tinggi atau sejajar deng bendera negara. (6) Dalam hal bendera daerah ditempatk berdamping deng bendera negara, bendera daerah diposisik di sebelah k. Pasal 18 Bendera daerah tidak dikibark pada upacara peringat hari-hari besar kenegara di daerah, upacara hari ulg tahun daerah d/atau upacara/apel bendera lainnya. Pasal 19 Bendera daerah yg digunak pada gapura tda batas tar kabupaten d kota sebagaima dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1), ditempatk lebih tinggi dari bendera atau umbul-umbul bad usaha komersial. Pasal 20 (1) Bendera daerah yg digunak sebagai lenca atau gambar/kelengkap busa sebagaima dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) ditempatk pada dada kiri atas atau kerah baju atau topi. (2) Penempat bendera daerah sebagaima lenca atau gambar / kelengkap busa sebagaima dimaksud pada ayat (1) tidak lebih tinggi atau sejajar dari lenca lambg Negara. Bagi Ketiga Bendera Jabat Kepala Daerah Pasal 21 (1) Bendera jabat kepala daerah ditempatk pada kendara dinas/resmi walikota di luar bagi dep di tengah-tengah.
12 (2) Bendera jabat kepala daerah sebagaima dimaksud pada ayat (1), digunak hya pada upacara hari-hari besar kenegara di daerah d upacara hari ulg tahun daerah. Bagi Keempat Himne Daerah Pasal 22 (1) Himne daerah sebagai simbol seni budaya daerah dapat diperdengark setelah lagu kebgsa Indonesia Raya pada upacara hari-hari besar kenegara di daerah d upacara hari ulg tahun daerah. (2) Himne daerah tidak diperdengark pada pertemu resmi kepala daerah deng mitra kerja/bad/lembaga dari luar negeri. BAB VI LARANGAN Pasal 23 Lambg daerah dilarg dibuat d/atau digunak tidak sesuai deng yg diatur dalam Peratur Daerah ini, kecuali ditentuk lain oleh peratur perundg-undg. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 Deng ditetapknya Peratur Daerah ini, maka Peratur Walikota Sungai Penuh Nomor 54 Tahun 2009 dicabut d dinyatak tidak berlaku lagi. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 25 Hal-hal yg belum diatur dalam Peratur Daerah ini, sepjg mengenai teknis pelaksa, diatur deng Peratur Walikota.
13 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Peratur Daerah ini mulai berlaku pada tggal diundgk. Agar setiap org mengetahuinya, memerintahk pengundg Peratur Daerah ini deng penempatnya dalam Lembar Daerah Kota Sungai Penuh. Diundgk di Sungai Penuh pada tggal 8 Agustus 2011 Ditetapk di Sungai Penuh pada tggal 8 Agustus 2011 WALIKOTA SUNGAI PENUH, ttd H. ASAFRI JAYA BAKRI SEKRETARIS DAERAH KOTA SUNGAI PENUH, ARFENSA SALAM LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2011 NOMOR 3
14 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2011 TANGGAL 2011 LOGO DAERAH A. BENTUK LOGO DAERAH
15 B. MAKNA Makna gambar/simbol d tulis yg terdapat logo daerah adalah : No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis Warna 1. Tameng Dasar logo berbentuk tameng, yg berarti tameng yg telah lama dikenal dalam kebudaya d peradab Indonesia sebagai bagi senjata yg melambgk perjug, pertah d perlindung diri untuk mencapai tuju. Warna Biru melambgk kedamai/k esejuk/ket eduh 2. Latar belakg Perbukit d Hampar Sawah Dua baris bukit yg melambgk 2 (dua) latih di Kota Sungai Penuh, yaitu Latih Koto Bingin d Latih Koto Pd yg merupak asal usul d pola perkampung tertua di Kota Sungai Penuh yg mempunyai kait yg sgat erat sekali deng daerah lain di nustara, terutama Ming Kabau d Jawa Mataram. Warna Biru Muda, Biru Tua d Hijau Tua melambgk kesejuk, kedamai d kesubur Topografi d merupak perbukit hampar potensi
16 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis sekaligus bentuk bentg alam Kota Sungai Penuh Sebagi dari wilayah Kota Sungai Penuh merupak yg kaya ak potensi wisata alam. Hampar lah subur/ persawah. Kota Sungai Penuh dikelilingi Bukit Baris. Tahun ditetapknya Sungai Penuh Sebagai Ibukota Kerinci Berdasark besluit Pemerintah Belda Nomor 13 adalah Tahun 1909 tggal 3 November 1909 (STB Nomor 523). Warna 3. Masjid Masjid-masjid deng atap bertumpg 3 (tiga), berkait deng 3 (tiga) filosofi hidup yg dijalk sehari-hari, yaitu; berpucuk satu, melambgk bahwa masyarakat Kota Sungai Penuh berim kepada Tuh Yg Maha Esa; coklat muda d kuning melambgka n keagung/ kejaya/kebe sar
17 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis Warna berjurai empat, melambgk Kaum 4 jenis bersatu (Ulama, Adat, Cendikiaw d Pemuda) dalam pembgun Kota Sungai Penuh; bertumpg tiga, melambg k keteguh masyarakat dalam menjaga 3 pusaka yg telah diwarisk secara turun temurun yaitu pusaka Tegai, pusaka Ninik Mamak d pusaka Depati. Berpintu Delap melambg k Pucuk Larg d Undg yg 8 (delap). 4. Gong** Kekuat Kebudaya d adat istiadat Kota Sungai Penuh. Mempertahk Kedaulat Daerah. Penyampai pes dari bathin kepada masyarakat. Bermusyawarah mufakat. untuk Warna Putih, Kuning d Coklat muda melambgk Kebersih, kebesar d kejaya
18 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis Warna 5. Garis-garis yg melingkari Gong adalah Gema Gong berjumlah 11 (sebelas) garis Bul terbentuknya Kota Sungai Penuh yaitu bul sebelas (bul Nopember). Warna Hijau Tua melambgk pertumbuh / perkembg /pemerata 6. Sebagai Pusaka Suci peninggal Depati- Depati yg melambg k perjug rakyat Kota Sungai Penuh. Hitam melambgk kewibawa d kekuat Keris ** Simbol dari menjunjung tinggi adat istiadat 7. Padi d Kapas (Padi = 20 Butir, Kapas = 8 Buah) Cita-cita Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk mewujudk Kondisi Masyarakat yg makmur sejahtera dalam sdg d pg. Kapas 8 buah adalah tggal terbentuknya Kota Sungai Penuh Kuning, Putih d Hijau melambgk kebesar, kebersih, d kemakmur
19 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis Warna Padi 20 Butir d Kapas 8 buah adalah tahun terbentuknya Kota Sungai Penuh yaitu Tahun Tulis Incung Pita Tulis incung: dibaca sesuai deng tulis yg ada dipita : SAHALUN SUHAK SALETUH BEDIL. diketahui tulis Incung Kuno yg terdapat hampir disetiap benda Pusaka Kota Sungai Penuh. Hitam d Putih melambgk kewibawa d kebersih/ kesuci Ini berarti pula bahwa masyarakat Kota Sungai dari dulu sudah bisa menulis/ membaca d mempunyai SDM yg baik untuk berkomunikasi/ bermasyarakat serta melakuk kegaiat lain dalam kehidup sehari-hari. Merupak semboy yg memperlihatk kekompak d selalu
20 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis bermusyawarah untuk bermufakat dalam setiap pengambil keputus deng satu kata d perbuat. Warna 9. Berbentuk tameng yg bagi atasnya berbentuk atap rumah adat Kota Sungai Penuh Warna Biru Tua Melambgk Perdamai Figura 10. Bunga Melati Air Adalah stempel/cap yg tertera pada piagam/surat kuno baik yg berasal dari Jambi maupun Sumatera Barat masih byak tersimp pada Rumah Adat Kota Sungai Penuh. Ini bermakna secara kekerabat Kota Sungai Penuh memiliki hubung deng Sumatera Barat, sedgk deng Jambi merupak hubung administrasi Pemerintah yaitu Kota Sungai Penuh merupak salah satu Kabupaten/Kota yg ada di Provinsi Jambi. Warna Biru melambgk kedamai/ kesejuk/ keteduh
21 No. Gambar/Simbol/ Tulis Makna Gambar/Simbol/Tulis Warna 11. Gambar Ukir Keluk Paku d Akar Kacg Belimbing Masyarakat Kota Sungai Penuh dalam menuntut ilmu tidak ada hentihentinya seperti keluk paku d akar kacg belimbing yg menjalar terus menerus. Warna Biru melambgk kedamai/ kesejuk/ keteduh 12. KOTA SUNGAI PENUH Daerah Otonom yg dibentuk berdasark Undg-undg Nomor 25 Tahun 2008 tentg Pembentuk Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi. Kuning melambgk Keagung WALIKOTA SUNGAI PENUH, ttd H. ASAFRI JAYA BAKRI
22 LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2011 TANGGAL 2011 BENDERA DAERAH WALIKOTA SUNGAI PENUH, ttd H. ASAFRI JAYA BAKRI
23 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2011 TANGGAL 2011 BENDERA JABATAN KEPALA DAERAH WALIKOTA SUNGAI PENUH, ttd H. ASAFRI JAYA BAKRI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH
WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa Kota Tangerang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, Menimbang : a. bahwa dengan dimekarkannya Kabupaten Pasaman berdasarkan Undang-Undang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN BUPATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT Menimbang Mengingat : a.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah,
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a.
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
7 PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kota Serang perlu mempunyai identitas
BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SALINAN BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MEMPAWAH NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MEMPAWAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MEMPAWAH, Menimbang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa sehubungan dengan adanya
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUBU RAYA, Menimbang : a bahwa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang Mengingat : a. bahwa lambang daerah Kabupaten Kendal
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG HARI JADI DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Jembrana
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa nilai sosial
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN, Menimbang :
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG HARI JADI DAERAH, LOGO DAERAH, MOTTO DAERAH DAN MARS DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SERTA PENGUNAANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
1 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Menimbang : PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU, a. bahwa
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2001 T E N T A N G BENTUK DAN TATA CARA PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang Mengingat : a. bahwa Kota Tasikmalaya perlu mempunyai
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG LOGO / LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,
LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU
LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang :
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN, PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan inspirasi dan motivasi kepada
: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 60 TAHUN 2007 TANGGAL : 31 OKTOBER Mutz Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri.
LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 60 TAHUN 2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 A. MUTZ 1. Mutz Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri. Dari Depan Bahan dasar warna khaki
-1- PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 42/Menhut-II/ 2011 TENTANG
-1- PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 42/Menhut-II/ 2011 TENTANG STANDAR KOMPETENSI BIDANG TEKNIS KEHUTANAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TORAJA UTARA,
PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,
PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Lambang Daerah merupakan jati diri Kota
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN
TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 2 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOLOK SELATAN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang Mengingat
BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH
BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI KABUPATEN BENER MERIAH Menimbang Mengingat
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAERAH, MOTTO DAERAH DAN HARI LAHIR KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI
LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 26 Tahun 1974 1 April 1974 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TABANAN. NOMOR ; 3/DPRD./1972.- MENETAPKAN PERATURAN DAERAH
GUBERNUR PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PROVINSI PAPUA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA Lampiran : 2 (dua) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN
BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN 2.1. Sejarah Instansi Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten merupakan salah satu
WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA
1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk
KATA PENGANTAR. Terima Kasih. Medan, Desember BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MEDAN Kepala,
KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapk kehadirat Allah SWT, Tuh Yg Maha Esa, dima melalui bimbingnya, Tim penyusun dapat merampungk perumus Renca Strategik (Renstra) Bad Perenca Pembgun Daerah (Bappeda)
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa
Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI RPJMD SUMATERA BARAT Visi jgka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut : Terwujudnya Masyarakat Sumatera
NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu mengadakan
LAMBANG DAERAH DAN LOGO DPRD
LAMBANG DAERAH DAN LOGO DPRD Di dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Lambang Daerah Kota Serang, dijelaskan bahwa selain Bendera
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN
2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No
No.736, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Panji. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PANJI BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
I. MODEL PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI LINGKUNGAN
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BADUNG 1 NOMOR : 4 TAHUN 2013 TANGGAL : 2 JANUARI 2013 TENTANG : PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG I. MODEL PAKAIAN DINAS PEGAWAI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2016 SERI : E Menimbang PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH, DAN BENDERA JABATAN BUPATI
Ringkasan Dari Kebijakan-Kebijakan Yang Mengatur Tentang Pengelolaan DAS
Ringkas Dari Kebijak-Kebijak Yg Mengatur Tentg Pengelola DAS No Kebijak 01 UU No 7 2007 sumber daya air 02 UU No 11 1974 pengair Secara berkeljut Secara optimal Secara terpadu Secara adil Secara menyeluruh
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TEMANGGUNG SELAKU PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jal Suwdi Suwardi No. 17 Kode Pos No. 56218 Telp. (0293) 491329 Fax (0293) 491329 e-mail dishubkominfo@temggungkab.go.id websitehttp//www.dishubkominfo.temggungkab.go.id
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penganugerahan Satyalancana Karya Satya merupakan
PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbang : a. bahwa untuk
2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion
No.1204, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Monumen Kawasan Perbatasan Negara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG MONUMEN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KOTO BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbang : a. bahwa
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBAR DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 8 PERATUR DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTG PEMBENTUK ORGISASI INSPEKTORAT KOTA CILEGON DENG RAHMAT TUH YG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang
PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN : 2002 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TENTANG LAMBANG KOTA CIMAHI BAGIAN HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIMAHI LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbang : a. bahwa dalam
: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENEMPATAN DAN PEMASANGAN RAMBU LALU LINTAS DI JALAN DALAM KOTA SUNGAI PENUH DENGAN
2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil
No.183, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Logo, Pataka dan Pakaian Dinas. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LOGO, PATAKA, DAN
- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG
- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN
LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 19 TAHUN 2002 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 19 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa penganugerahan Satyalancana Karya Satya merupakan
PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,
PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, Menimbang : a. Bahwa setiap manusia berhak memperoleh penghormatan
Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KARTU TANDA PENGENAL APARTUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT
2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio
No.887, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Pakaian Dinas Pegawai. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH GOTONG ROYONG KABUPATEN MUARA ENIM Memperhatikan 1. bahwa
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTA
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTA MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH, Menimbang : a. bahwa
PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 1971 TENTANG BENTUK LAMBANG DAERAH PROVINSI LAMPUNG
PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 1971 TENTANG BENTUK LAMBANG DAERAH PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Memperhatikan : 1. Surat Keputusan DPRD Provinsi
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk menentukan jati diri dan identitas suatu
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.
SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
-2- Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
-2-2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058);
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PONDOK TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUNGAI PENUH, Menimbang : a. bahwa
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa
PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT
Menimbang: PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan
2018, No Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang Universitas Pertahanan sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah;
No.83, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Logo, Kop, dan Cap Dinas UNHAN. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG LOGO, KOP, DAN CAP DINAS UNIVERSITAS PERTAHANAN
RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN TAHUN 215 PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jl. Veter No : 15 Telp. (357) 885272 P A C I T A N
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG
Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN WAKATOBI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2005
PERATURAN ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI NOMOR : PO-06 / PP.AMS / II / 2007 ATRIBUT ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI
PERATURAN ORGANISASI NOMOR : PO-06 / PP.AMS / II / 2007 ATRIBUT ORGANISASI RAPAT PIMPINAN PARIPURNA PUSAT Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penataan dan penertiban atribut-atribut Organisasi Angkatan Muda