BAB IV Nilai Strategis Budaya Kota Palmyra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV Nilai Strategis Budaya Kota Palmyra"

Transkripsi

1 BAB IV Nilai Strategis Budaya Kota Palmyra Di dalam pembahasan mengenai nilai strategis dari segi budaya, penulis membandingkannya dengan salah satu kota kuno di Suriah yakni kota Aleppo, dimana pada tahun kota Aleppo dan kota Palmyra berada di bawah kekuasaan ISIS. Dalam membandingkannya penulis menggunakan karakteristik budaya dalam UNESCO. Dengan adanya nilai strategis budaya kota Palmyra, pemerintah Suriah pun memprioritaskan pembebasan terhadap kota Palmyra. Berikut adalah penjelasannya; Kota Palmyra pada abad ke-16 ditinggalkan dan ditelantarkan oleh orang-orang Tadmur. Orang-orang Tadmur dikatakan hilang dari sejarah setelah runtuhnya kota Tadmur (Palmyra) akibat keserakahan penjajahan. Orang-orang Tadmur pun termasuk ke dalam golongan Al Arab Al Baidah yang berarti bangsa Arab yang telah musnah. Hal ini pun mengakibatkan tidak ada yang merawat dan memelihara bangunanbangunan di kota tersebut. Sehingga banyak bangunan-bangunan yang rusak. Bangunan-bangunan tersebut seperti teater, gedung parlemen, dan kuil-kuil besar, yang menyisakan reruntuhan di sana-sini. Meskipun begitu, kota Palmyra masih disinggahi oleh para pedagang, dan musafir yang pulang pergi. Namun, kota Palmyra tidak lagi menjadi salah satu pusat atau pun jalur-jalur perdagangan internasional seperti keadaan di masa silam. Berbeda dengan kota Palmyra, kota kuno Aleppo mejadi pusat kota yang bersejarah di Suriah. Kota tersebut sejak abad ke-6 SM hingga saat ini terus didiami 88

2 oleh masyarakat. Tidak pernah sekalipun kota ini ditinggalkan oleh masyarakatnya. Banyak distrik kota terdebut yang tidak berubah secara mendasar sejak pembangunannya selama abad ke-12 sampai ke-16. Kota Aleppo sendiri sejak dulu menjadi sasaran konstan dan ketidakstabilan politik, yang membuat penduduk kota dipaksa untuk membangun tempat tinggal mereka menyerupai sebuah tempat tahanan atau sel. Kota kuno Aleppo ditandai dengan adanya rumah-rumah besar, gang-gang sempit, pasar yang tertutup, serta penginapan pinggir jalan kuno, yang membuat kota ini diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun Sedangkan kota Palmyra sejak dulu menjadi perhentian kafilah yang penting bagi para pengelana yang melintasi gurun Suiah. Selain itu juga orang-orang di kota Palmyra membangun monumen berskala besar yang menampilkan seni pemakaman, seperti lempengan batu kapur dengan patung manusia yang menggambarkan orang yang telah wafat. Kota Palmyra merupakan salah satu pusat kebudayaan dan peradaban masa lalu yang sangat penting. Kekayaan arkeologi dan warisan budaya yang berusia ribuan tahun di kota Palmyra tersebutlah yang menjadikan kota Palmyra sebagai warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO pada tahun Menurut UNESCO, kota ini salah satu rute yang menghubungkan Persia, India, dan Tiongkok dengan Kekaisaran Romawi. Kota Palmyra ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu pusat budaya paling penting dari masa lalu. 1 ealeppo:aleppo city major plans throughout the history (in Arab). (n.d.). Diakses Maret 29, 2017, from 89

3 Hal ini pun terlihat bahwasanya kota Palmyra memiliki sejarah peradaban yang lebih tinggi dibandingkan kota kuno Aleppo. Bagi kedua kota kuno tersebut, mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO adalah sesuatu yang sangat penting bagi peradaban di kawasan Timur Tengah, khususnya di Suriah. Dan tentu saja UNESCO sendiri memiliki kriteria-kriteria dalam mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar menjadi warisan manusia dunia sehingga kedua kota kuno tersebut menjadi warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO yang berada dibawah naungan Persarikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kriteria tersebut di bagi menjadi dua kategori, yakni kategori situs budaya dan kategori situs alam. Dalam kriteria tersebut terdapat 10 kriteria penilaian, yang mana 6 kriteria penilaian kategori situs budaya, dan 4 kriteria penilaian kategori situs alam. Bunyi dari krtiteria-kriteria tersebut, yaitu; Kategori Situs Budaya I. Melambangkan mahakarya kreativitas dan kecerdasan manusia serta nilai yang berpengaruh secara signifikan terhadap budaya. II. Menunjukkan keutamaan pada nilai-nilai kemanusiaan yang tidak berubah selama kurun waktu tertentu dalam hal arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan tata kota atau desain lanskap. III. Mengandung kekhasan atau bukti bahwa pernah ada ritual peradaban di masa lampau yang tersisa atau telah lenyap. IV. Wujud mengagumkan pada sebuah bangunan, arsitektur atau teknologi yang memiliki penggambaran tentang tahapan penting dalam sejarah peradaban manusia. V. Wujud mengagumkan pada sebuah tempat tinggal, tanah, atau perairan yang dapat melambangkan budaya atau interaksi manusia dengan lingkungan, khususnya yang masih terpelihara terhadap perubahan zaman yang signifikan. 90

4 VI. Memiliki kaitan yang erat pada suatu peristiwa atau tradisi tertentu, dari sisi pemikiran, kepercayaan, artistik dan sastra. Kategori Situs Alam VII. Mengandung fenomena alam luar biasa atau memiliki keindahan alam dan nilai estetika langka. VIII. Wujud penting yang melambangkan tahapan utama dalam sejarah Bumi termasuk usia, perubahan geologis, perubahan tanah, simbol geomorfik atau fisiografik yang khas. IX. Wujud utama yang memiliki peran penting secara ekologis dan biologis terhadap evolusi dan perkembangan pola tanah, air, terumbu karang dan ekosistem bawah laut, serta kawasan ekosistem tumbuhan dan hewan X. Mengandung habitat alami yang memiliki peran penting dalam konservasi insitu untuk keragaman biologi, termasuk spesies terancam punah yang bernilai khas dari sudut pandang sains dan konservas. 2 Dari pembagian kriteria diatas, kota kuno palmyra dan kota kuno Aleppo termasuk ke dalam kategori situs budaya. Namun dalam mengkatalog, kota kuno Palmyra dan kota kuno Aleppo memiliki kriteria yang berbeda. Kota kuno Palmyra memiliki kriteria pada poin I, II dan IV, yang mana dalam kriteria tersebut dikatakan bahwasanya kota kuno Palmyra melambangkan mahakarya kreativitas dan kecerdasan manusia. Kota tersebut juga menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan yang tidak berubah selama kurun waktu tertentu dalam hal arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan tata kota atau desain lanskap yang memiliki penggambaran tentang tahapan penting dalam sejarah peradaban manusia yang berpengaruh secara signifikan terhadap budaya. 2 Criteria for Selection. (n.d.). Diakses Maret 20, 2017, from UNESCO: 91

5 Hal ini pun dapat dibuktikan dengan melihat beberapa contoh puing-puing di kota Palmyra yang masih ada sampai sekarang, akan terlihat rahasia kejayaan kebudayaan dan peradaban yang telah dimiliki oleh orang-orang Tadmur di masa lampau. Kota Palmyra dibangun sesuai dengan bagan yang sudah direncanakan oleh para ahli bangunan yang berpengalaman pada zaman itu. Bahan baku yang digunakan untuk membangun bangunan tersebut adalah Granit (batu besi). Granit tersebut didatangkan langsung dari Aswan, Mesir Hulu. Selain bangunan yang ada di kota Palmyra, jalan utama di kota ini di kelilingi oleh 750 buah tiang. Tiang-tiang tersebut menggunakan model Corinthus yang terinspirasi dari model sebuah kota di Peloponese, Yunani Lama. Dimana kota Peloponese termasuk ke dalam kota yang aman dan jaya di masanya. Tiang-tiang yang mengelilingi jalan utama kota Palmyra terbuat dari batu Pualam berwarna putih kemerah-merahan. Tinggi masing-masing tiang adalah 55 kaki atau sekitar 18,25 m. Dibangun di tengah padang gurun Suriah, tiang-tiang utama tersebut terhubung dengan bangunan-bangunan yang ada dikota Palmyra, seperti kuil, teater, rumah dan monumen publik lainnya. Sedangkan kota kuno Aleppo memiliki kriteria pada poin III dan IV, yang mana dalam poin tersebut dikatakan bahwa kota Aleppo mengandung kekhasan atau bukti bahwa pernah ada ritual peradaban di masa lampau yang tersisa atau telah lenyap. Serta memiliki sebuah bangunan, arsitektur atau teknologi yang memiliki penggambaran tentang tahapan penting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini dilihat dari gaya arsitektur campuran di kota Aleppo, yang berasal kepemimpinan dari kekaisaran 92

6 Roma, Bizantium, Seljuq, Mamluk dan Ottoman. 3 Selain itu terdapat berbagai jenis bangunan abad ke 13 dan ke 14, seperti karavan, caesar, sekolah Alquran, hammam dan bangunan keagamaan yang banyak ditemukan di kota tua tersebut. Sebuah perempat di distrik Jdeydeh merupakan lokasi yang terdapat banyak rumah yang berasal dari abad ke-16 dan ke-17 dari kaum borjuasi Aleppine, yang menampilkan ukiran batu. Terdapat juga arsitektur baroque abad ke 19 dan awal abad ke 20 di kuartal Azizyeh, seperti Villa Rose. Sedangkan di Kuartal baru ash-shahbaa terdapat arsitektur campuran dari beberapa gaya, seperti arsitektur Neo-klasik, Norman, Oriental dan bahkan Cina. 4 Sejak abad ke-1 dan ke-2, seni dan arsitektur Palmyra berdiri tegak di antara peradaban lainnya. Bangunan-bangunan yang ada di kota Palmyra dibangun dengan kombinasi teknik Romawi-Graeco dengan tradisi lokal dan pengaruh Persia. Kemegahan reruntuhan Palmyra yang berada di padang gurun Suriah merupakan bukti pencapaian estetika yang unik di bawah kekuasaan Romawi pada abad ke-1 sampai ke- 3. Dikenal sebagai Venice of the Sands, kota Palmyra menyimpan kekayaan budaya dari sejumlah peradaban Romawi kuno, Yunani, dan Persia. Banyak para ilmuwan yang melakukan penelitian serta penggalian di situs kuno Palmyra tersebut. Dari hasil penggalian dan juga penelitian yang dilakukan oleh para peniliti terhadap situs kuno menjadi jawaban bahwasanya manusia di zaman tersebut sudah mengenal ilmu 3 Travel Postcard: 48 hours in Aleppo, Syria. (2010, Juli 16). Diakses Maret 16, 2017, from 4 Aleppo. (n.d.). Diakses Maret 16, 2017, from 93

7 pengetahuan dan teknologi khususnya pada teknologi pertanian, pengairan, dan pembuatan bangunan untuk tempat tinggal. Teknologi pertanian yang ada di kota Palmyra seperti saluran air (aqueduct) Romawi, yang disebut oleh UNESCO sebagai Necropolis besar. Jaringan saluran tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang Tadmur pada zaman dahulu untuk menangkap serta menyimpan air hujan. Kemudian air hujan yang tersimpan di saluran air tersebut digunakan untuk irigasi pertanian. Selain itu saluran air tersebut juga digunakan untuk mengalirkan air ke kota yang terletak antara Romawi dan Kekaisaran Persia. Selain itu kota palmyra juga memiliki banyak pasokan air di tengah gersangnya padang pasir. Kota ini pun memiliki sumber mata air (oasis) yang merupakan saah satu keajaiban karena terletak 150 km dari sungai Orontes dan 200 km dari sungai Eufrat. 5 Sehingga kota Palmyra pun disebut juga sebagai kota oasis. Di kota ini juga terdapat Di kota ini juga ditemukan sekitar 20 (dua puluh) desa pertanian yang pernah berjaya di sekitar kota Palmyra. Pada masa itu, ladang-ladang pertanian membudidayakan tanaman zaitun, buah ara, kacang pistasi dan juga jelai. Selain menjadi pusat tertingginya peradaban di kawasan Timur Tengah, kota Palmyra juga menjadi tempat wisata yang menyungguhkan bangunan-bangunan bersejarah bagi para wisatawan maupun para arkeolog. Banyaknya bangunanbangunan kuno yang ada di kota Palmyra menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sejarah. Dari bangunan-bangunan 5 Mencari Jejak Ratu Zanubia di Palmyra. Op. cit. 94

8 tersebutlah mereka mempelajari atau mengetahui sejarah tentang peradaban di kawasan Timur Tengah khususnya di kota Palmyra, Suriah. Di kota Palmyra terdapat runtuhan dari kuil Dewa Matahari atau biasa disebut dengan Ba al. Kuil ini dibangun untuk memuliakan dewa Mesopotamia Bel, yang dipuja di Tadmur sebagai salah satu tiga serangkai dengan dewa bulan Aglibol dan dewa matahari Yarhibol. Kepercayaan ini membentuk dasar kehidupan beragama di Palmyra. Kuil ini diresmikan pada 32 M. Reruntuhan kuil ini adalah salah satu bangunan yang paling utuh di Tadmur. Kuil tersebut dibuat menggunakan model Lonia yaitu tanah perantauan bangsa Yahudi di Asia Kecil. Reruntuhan kuil tersebut, sampai saat ini masih menunjukkan bagaimana megahnya bangunan atau rumah pujaan itu di masa lalu. Di dalam kuil tersebut ada sebuah ruangan megah yang dijadikan sebagai tempat penduduk kota Palmyra melakukan musyawarah. Di dalam ruangan tersebut terdapat sekitar 200 buah dasar patung. Dasar patung tersebut terdiri dari pembesarpembesar angkatan bersenjata, pembesar-pembesar administrasi, pemerintahan dan orang-orang terkemuka yang bergerak dalam bidang perdagangan. Golongan-golongan tersebutlah yang mewakili rakyat dalam musyawarah atau bersidang didalam ruangan tersebut. Selain itu ada sebuah gedung kesenian yang megah serta sebuah Pelengkung Kemenangan yang masyarakat Tadmur dirikan di dekat kuil Dewa Matahari. Selain kuil Dewa Matahari, kota Palmyra memiliki dua kuil lainnya yang juga menjadi daya Tarik bagi para wisatawa. Kuil tersebut yakni Kuil Baalshamin dan Kuil Bel. Kuil Baalshamin merupakan bangunan paling terkenal di kawasan kota kuno 95

9 tersebut. Kuil tersebut dibangun hampir tahun yang lalu. 6 Kuil Baalshamin sendiri adalah sebuah kuil yang dipersembahkan untuk memuliakan dewa Agama Kanaan Baalshamin. Kuil ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO di tahun Namun sayangnya di tahun 2015, kuil tersebut dihancurkan oleh ISIS yang menguasai kota Palmyra pada saat itu. Penghancuran kuil Baalshamin oleh ISIS menjadi sorotan dunia, terutama bagi UNESCO. Menurut direktur Jenderal UNESCO, Irina Bukova, penghancuran terhadap simbol kebudayaan di Suriah adalah tujuan dari ISIS untuk menghilangkan pengetahuan bangsa Suriah mengenai pengetahuan, identitas dan sejarah bangsa Suriah. 7 Gambar 4.1. Kuil Baalshamin Sumber: 6 Penghancuran Palmyra "Kejahatan Perang". (2015, Agustus 25). Diakses Januari 2, 2017, from BBC News: 7 Ibid. 96

10 Gambar 4.2. Foto Sebelum dan Sesudah Kuil Baalshamin dihancurkan oleh ISIS Sumber: Kemudian, ada kuil Bel yang merupakan tempat pemujaan dewa-dewa Palmyra Kuil tersebut usianya sekitar 2000 tahun. Selain itu Kuil Bel menjadi salah satu tempat paling terawat di situs bersejarahnya Palmyra, Suriah. Pada tahun 2010 jumlah pengunjung yang datang ke kuil Bel sebanyak orang yang meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebanyak orang. 8 Namun situs bersejarah tersebut, kembali dihancurkan oleh ISIS pada tahun Tiang-tiang berbentuk kolom di sekitar kuil tersebut hancur akibat bom yang ditanam oleh ISIS. Kelompok militant 8 Visitors To Antiquities, (English). (n.d.). Retrieved Mei 2, 2017, from Central Bureau Of Statistics: 97

11 asing atau ISIS menghancurkan kuil-kuil di kota tersebut, karena bagi mereka sosok yang mewakili eksistensi ketuhanan selain Tuhan mereka adalah penghinaan. Namun, dibandingkan dengan situs bersejarah yang dihancurkan oleh ISIS, reruntuhan kuil Bel merupakan salah satu bangunan yang paling utuh di Palmyra. Gambar 4.3. Kuil Bel Sumber: Selain kuil, di kota Palmyra juga terdapat sebuah makam yang terletak di sebelah barat dinding kuno. Orang-orang Palmyra membangun sejumlah monumen penguburan dengan skala besar yang membentuk Lembah Makam di sebuah pekarangan sepanjang 1 km (0,62 mi). 9 Terdapat lebih dari 50 monumen yang berbentuk menara dan memiliki empat lantai. Menara-menara tersebut pernah 9 Darke, D. (2006). Syria. Bradt Travel Guides. Diakses Maret 20,

12 digantikan dengan kuil penguburan di paruh pertama abad kedua Masehi, karena menara yang paling baru hanya dapat bertahan sampai tahun 128 M. 10 Kota ini juga memiliki pemakaman lain di utara, barat daya dan tenggara, di mana makam utamanya berada di bawah tanah (hipogoni). 11 Gambar 4.4. Foto Sebelum dan Sesudah Kuil Bel dihancurkan oleh ISIS Sumber: Namun pada bulan September 2015, ISIS kembali menghancurkan tiga menara pemakaman di kota kuno tersebut. Salah satu menara yang dihancurkan adalah Menara Elahbel. Menara tersebut dibangun pada tahun 103 Masehi. Menara tersebut juga salah satu menara yang paling terpelihara. Menara Elahbel merupakan makam menara batu 10 Gawlikowski, M. (2005). "The City of the Dead". In Cussini, Eleonora. A Journey to Palmyra: Collected Essays to Remember Delbert R. Hillers. Brill. Diakses Maret 20, Burns, R. (2009). Monuments of Syria: A Guide. I.B.Tauris. Diakses Maret 20,

13 pasir di dekat kota Palmyra 12. Menara tersebut memiliki tiga tingkat. Menara Elahbel sendiri dibangun diluar tembok kota di daerah yang dikenal dengan Lembah Makam milik keluarga kaya Palmyra. Lembah Makam yang berada di bukit arah barat dan selatan reruntuhan Greco-Roman itu berisi serangkaian menara makam dalam berbagai bentuk. Menara tersebut terbagi menjadi berbagai ruang. Seperti tempat sarfokagus sebelum ditutup batu yang diukir gambar orang yang sudah meninggal dengan menggunakan warna yang hidup atau terang. Gambar 4.5. Foto Sebelum dan Sesudah The Arch of Triumph dihancurkan oleh ISIS Sumber: _palmyra Selain itu, kota Palmyra juga memiliki sebuah gerbang yang dinamai dengan Gerbang Arkus Kemenangan (The Arch of Triumph). Gerbang tersebut terletak di kota Situs Bersejarah Suriah yang Hancur Akibat Konflik. (2016, Mei 2). Diakses Januari 3, 2017, from htpps://m.kiblat.net/201/05/02/10-situs-bersejarah-suriah-yang-hancur-akibat-konflik 100

14 kuno Palmyra di bagian tengah Suriah. 13 Gerbang tersebut juga menjadi salah satu daya Tarik para wisatwan. Gerbang Kemenangan begitu penting bagi Suriah, karena dianggap sebagai pintu masuk kota Palmyra. Selain itu Gerbang Arkus Kemenangan merupakan sebuah lambang atau icon dari kota Palmyra. Gerbang itu sendiri dibangun pada abad kedua. Pada bulan Oktober, kelompok militant asing atau ISIS menghancurkan gerbang tersebut. Gerbang tersebut dihancurkan oleh ISIS beberapa pekan setelah ISIS membuat jebakan di gerbang tersebut. Penghancuran gerbang oleh ISIS dilakukan karena simbol-simbol dan tulisan yang tertera di dinding gerbang tersebut. Kota Palmyra juga memiliki Patung Lion of Al-lat, yang mana patung tersebut merupakan patung kuno singa memegang kijang berjongkok yang menghiasi kuil Dewi pra-islam al-lat di Palmyra. Patung Lion of Al-lat dibuat pada awal abad pertama. Patung tersebut dihancurkan oleh ISIS pada tanggal 27 Juni Pengerusakan terhadap patung Lion of Al-lat merupakan pengrusakan warisan yang paling serius. Namun potongan-potongan dari patung tersebut masih berada pada tempatnya, sehingga memungkinkan untuk di rekonstuksi ulang oleh pemerintah Suriah. Berbeda dengan kota Palmyra yang kaya akan bangunan-bangunan kuno dan bersejarahnya, kota Aleppo dianggap sebagai salah satu pusat utama musik tradisional dan klasik Arab dengan Muzashshah Bahrain yang terkenal, seperti Qudud Halabiya 13 ISIS Hancurkan Gerbang Kota Kuno. (2015, Oktober 5). Diakses Januari 3, 2017, from Antara News: 101

15 dan Maqams (genre musik religius sekuler dan folk). Musik populer yang pada umumnya disukai oleh masyarakat Arab adalah musik klasik Arab, Tarab. Hal ini pun tidak mengherankan, jika banyak seniman dari Aleppo dianggap perintis di antara orang-orang Arab dalam musik klasik dan tradisional. Tokoh paling menonjol di bidang ini adalah Sabri Mdallal, Sabah Fakhri, Shadi Jamil, Abed Azrie dan Nour Mhanna. Banyak seniman ikonik musik Arab seperti Sayed Darwish dan Mohammed Abdel Wahab mengunjungi Aleppo untuk mengenali warisan seni masyarakat Aleppo dan belajar dari warisan budayanya. Kota Aleppo pun menyelenggarakan banyak pertunjukan musik dan festival setiap tahun di amfiteater benteng, seperti "Festival Lagu Syria", "Festival Jalan Sutra" dan "Festival Khan al-harir". Sedangkan untuk mengenang masa kejayaan kota Palmyra sebagai pusat perdagangan, Pemerintah Suriah mengadakan sebuah festival budaya tahunan yang dilaksanakan di Kota Palmyra. Festival tersebut bernama Silk Road Festival 14 yang dirayakan pada bulan September. Festival tersebut bertujuan untuk merayakan warisan kuno kota Palmyra, seperti mengenang perdagangan sutera yang melintasi kota ini Dengan banyaknya budaya di kota Palmyra seperti bangunan-bangunan yang memiliki arsitektur campuran, serta artefak-artefak yang terdapat di museum kota Palmyra, menjadikan kota ini sebagai tujuan para wisatawan yang ingin merasakan atmosfir dari sejarah-sejarah peradaban yang pernah jaya pada masanya. Di kota 14 Addison, C. G. (1838). Op. cit. 102

16 Palmyra sendiri, para pengunjung (para wisatawan), pedagang atau pun musafir bisa menyaksikan bangunan-bangunan perkasa dan indah yang masih berdiri sampai sebelum kota tersebut dikuasai oleh ISIS. Bangunan-bangunan kuno tersebut yaitu; Kamp Diokletian, Teater Romawi di Palmyra, Gedung senat yang merupakan bangunan kecil yang terdiri dari halaman peristyle dan sebuah ruangan yang memiliki apse di salah satu ujung dan deretan kursi di sekitarnya. 15 Kemudian terdapat Baths of Diocletian yang merupakan pintu masuk kompleks ditandai oleh empat kolom granit Mesir besar berdiameter 1,3 meter (4 ft 3 in), tinggi 12,5 meter (41 kaki) dan beratnya 20 ton. 16 Di dalamnya terdapat kolam pemandian yang dikelilingi oleh barisan tiang kolom Korintus yang terlihat disamping ruangan segi delapan yang berfungsi sebagai ruang ganti yang juga berisi saluran pembuangan di tengahnya. Bangunan selanjutnya, Agora Palmyra yang digunakan untuk menampung patung-patung warga terkemuka ditemukan. Kemudian, terdapat Pengadilan Tarif yang memuat lempengan batu sepanjang 5m yang memiliki undang-undang pajak orangorang Palmyra yang tertulis di atasnya. 17 Ada Triclinium dari Agora yang merupakan aula kecil berukuran 12 kali 15 kaki (39 kaki 49 kaki) yang dihiasi motif kunci Yunani, yang terletak di sudut barat laut Agora dan bisa menampung hingga 40 orang. 18 Terdapat juga kuil-kuil lainnya selain kuil Bel dan Baalshamindi kota Palmyra seperti 15 Bryce, T. (2014). Ancient Syria: A Three Thousand Year History. Oxford University Press. Diakses Maret 20, Darke, D. (2006). Syria. Bradt Travel Guides. Diakses Maret 20, Pepper, A. B. (2001). The Rough Guide to Syria (2 ed.). Rough Guides. Diakses Maret 16, Carter, T., Dunston, L., & Thomas, A. (2008). Syria & Lebanon. Lonely Planet. Diakses Maret 16,

17 Kuil Nabu, Kuil Al-lāt, dan Kuil Baal-hamon. Bangunan lainnya yaitu Colonnade Besar, The Funerary Temple no.86 (juga dikenal sebagai House Tomb), Tetrapylon, dan dinding Diokletianik yang memiliki menara pelindung dan gerbang yang diperkuat. Bangunan-bangunan tersebut mampu dijadikan sebagai sumber sejarah. Dimana bangunan-bangunan tersebut melukiskan kejayaan bangsa Arab atau orangorang Tadmur sebelumnya. Selain itu bangunan-bangunan tersebut juga dapat menjadi saksi yang berbicara bagaimana penduduk kota tersebut dapat mempertahankan dan menciptakan kebudayaannya pada saat itu. Sedangkan di kota Aleppo bangunan bersejarah yang paling penting dari kota kuno meliputi The Citadel yang merupakan sebuah benteng besar yang dibangun di atas sebuah gundukan besar buatan sebagian yang naik 50 m (160 kaki) di atas kota, berasal dari milenium pertama SM. Pada tahun 2010, jumlah pengunjung ke Aleppo Citadel ini mencapai angka orang. 19 Kemudian terdapat Sekolah Al-Shibani, Al-Halawiyah Madrasa, Madhasa Al-Muqaddamiyah, Madhasa Al-Zahiriyah, Al- Sultaniyah Madrasa, Al-Firdaws Madrasa, Bimaristan Arghun al-kamili, Istana Junblatt, Madrasa Al-Uthmaniyah, Bab Al-Faraj Clock Tower. Jika di kota Palmyra terdapat Kuil, di kota Aleppo terdapat tempat ibadah masjid, seperti Masjid Agung Aleppo (Jāmi 'Bani Omayya al-kabīr), Masjid Al-Nuqtah. Kota Aleppo juga memiliki gereja di Jdeydeh Christian Quarter, yakni Katedral Apostolik Armenia Forty Martyrs, gereja Orthodox Orthodox Maria Our Lady, Mar 19 Visitors To Antiquities, (English). Op. cit. 104

18 Assia Al-Hakim Gereja Katolik Suriah, Katedral Saint Elias Maronite, Katedral Katolik Armenia Ibu Pertolongan dan Bahasa Yunani Melkite Katedral Katolik Perawan Maria. Selain itu kota Aleppo memiliki museum nasional Aleppo yang didirikan pada tahun 1931 dimana museum tersebut terletak di Baron Street. Kebanyakan pameran museum dikhususkan untuk areologi Suriah. Kota Aleppo juga memiliki Gerbang Antioch yang merupakan bagian dari kota tersebut. Berikut adalah tabel mengenai bangunan-bangunan, artefak maupun festival budaya yang ada di kota Palmyra dan kota Aleppo; Kota Palmyra Bangunan-bangunan dan artefak; 1. Kuil Dewa Matahari, Kuil Baalshamin, Kuil Bel, Kuil Nabu, Kuil Al-lāt, dan Kuil Baal-hamon 2. Gerbang Arkus Kemenangan (The Arch of Triumph) 3. Lembah Makam 4. Patung Lion of Al-lat 5. Teater Romawi di Palmyra 6. Baths of Diocletian (Kamp Diokletian) 7. Agora Palmyra 8. Colonnade Besar 9. The Funerary Temple no.86 (juga dikenal sebagai House Tomb) 10. Tetrapylon Kota Aleppo Bangunan-bangunan dan artefak; 1. The Citadel 2. Masjid Agung Aleppo (Jāmi 'Bani Omayya al-kabīr), Masjid Al-Nuqtah 3. Gereja di Jdeydeh Christian Quarter, yakni Katedral Apostolik Armenia Forty Martyrs, Gereja Katolik Suriah, dll. 4. Museum Nasional Aleppo 5. Gerbang Antioch Tabel 4.1. Situs Budaya di Kota Palyra dan Kota Aleppo Hancurnya warisan budaya di kota Palmyra, seperti runtuhnya kota besar yang monumental merupakan tragedi bagi sejarah dan peradaban dunia. Penghancuran atau 105

19 pun pengrusakan yang dilakukan oleh ISIS menargetkan pada patung-patung, kuil, makam atau kuburan. Hal ini dikarenakan ISIS menganggap bahwa benda dan bangunan tersebut merupakan bentuk dari politeisme era pra-islam. Walaupun banyak mengalami kehancuran, ada harapan bahwasanya reruntuhan bangunan sejarah kota Palmyra dapat direstorasi atau diperbaiki seperti semula. Direktur balai arkeologi Suriah, memperkirakan bahwa sekitar 80% dari situs reruntuhan kota kuno Plamyra tetap utuh. Seperti amfiteater peninggalan Romawi, kemudian sepotong jalan kuno dengan reruntuhan tiang-tiang dikanan-kirinya (Decumanus Maximus road), serta sebuah benteng di atas bukit. 20 Para ahli mengatakan bahwa dengan bantuan teknologi, banyak situs kuno Palmyra yang mengalami kerusakan dapat direkonstruksi. 21 Namun pemerintah Suriah harus mempertimbangkan secara seksama tentang ide untuk memperbaiki situs-situs yang rusak. Hal ini dikarenakan, di satu sisi, perbaikan tersebut merupakan sesuatu yang penting bagi sejarah kota Palmyra. Namun di sisi lain, reruntuhan kota Palmyra pasca penguasaan ISIS, bisa menjadi saksi bisu terhadap apa yang terjadi dengan kota tersebut dalam perjalanan sejarahnya. 20 Hopewell, D. (2016, April 12). Haruskah situs kuno Palmyra dibangun kembali? Diakses Januari 3, 2017, from BBC Indonesia: 21 Farhan, A. (2016, April 12). Mengenang Palmyra, Kota Kuno Tahun yang Dihancurkan ISIS. Diakses Januari 8, 2017, from Detik Travel: tahun-yang-dihancurkan-isis 106

20 Dalam hal ini, jelas terlihat bahwasanya kota Palmyra memiliki keunggulan dari nilai strategis budaya dibandingkan dengan kota kuno Aleppo. Kota Palmyra menunjukkan bahwasanya kota tersebut memiliki mahakarya kreativitas dan kecerdasan manusia yang menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan yang tidak berubah selama kurun waktu tertentu dalam hal arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan tata kota atau desain lanskap serta memiliki penggambaran tentang tahapan penting dalam sejarah peradaban manusia yang berpengaruh secara signifikan terhadap budaya. Hal ini pun dapat dilihat dari bangunan-bangunan yang masih ada di kota palmyra, seperti Kuil Bel, Kuil Baalshamin, Amfitheater, makam, bentengbenteng dan tiang-tiang yang berada disepanjang jalan utama kota Palmyra. Terdapat pula artefak-artefak yang tersimpan di monumen, serta hasil dari penggalian-penggalian yang dilakukan oleh sejumlah arkeolog yang menemukan sebuah desa dengan teknologi pertanian yang unggul dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Hasil dari penggalian tersebut menjadi jawaban bahwasanya manusia di zaman tersebut sudah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi pertanian, pengairan, dan pembuatan bangunan untuk tempat tinggal. Selain itu juga, bangunan-bangunan bersejarah di kota Palmyra lebih banyak dibandingkan kota Aleppo yang hanya terdapat benteng, sekolah dan tempat ibadah. Sehingga kota Palmyra pun menjadi tujuan para wisatawan untuk melihat pusat tertingginya sejarah peradaban Timur Tengah. 107

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah. BAB V KESIMPULAN Fenomena Arab Spring yang dimulai dari Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah. Fenomena ini menjadi momen

Lebih terperinci

PERADABAN PALMYRA. Sejarah Perkembangan Arsitektur Barat dan Timur

PERADABAN PALMYRA. Sejarah Perkembangan Arsitektur Barat dan Timur PERADABAN PALMYRA Kelompok: 1. Muanisya Sanjaya (37368) 2. Rifan Ridwana (36867) 3. Fauzi Abdul Aziz (37062) 4. Candra Bayu P. (36448) 5. M. Cakra buana (36147) 6. Andhi Ardianto (36625) 7. Wisnu Rizky

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 23/2/2017 MATERI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung

Lebih terperinci

PERADABAN MESOPOTAMIA

PERADABAN MESOPOTAMIA PERADABAN MESOPOTAMIA 1. Keadaan Gegrafis Mesopotamia adalah daerah Irak yang terletak di antara Sungai Tigris dan Eufrat Daerah ini sangat ideal untuk pemukiman penduduk karena kebutuhan air selalu terpenuhi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Pelestarian Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PERSIA KUNO

ARSITEKTUR PERSIA KUNO ARSITEKTUR PERSIA KUNO ARSITEKTUR PERSIA KUNO ANGGOTA KELOMPOK Fajar Rausyanfikr Ramadhan 36558 Bayu Krisna Suryantara 37107 Helmy Ardiansyah 37485 Brilian Echonery 37053 Ahmad Pratama 37063 Muhammad Indra

Lebih terperinci

KARYA SENI RUPA TRADISIONAL MANCANEGARA. Oleh : Arna Ningsih Kelas XII IPA 1 MAN 2 PAREPARE

KARYA SENI RUPA TRADISIONAL MANCANEGARA. Oleh : Arna Ningsih Kelas XII IPA 1 MAN 2 PAREPARE KARYA SENI RUPA TRADISIONAL MANCANEGARA Oleh : Arna Ningsih Kelas XII IPA 1 MAN 2 PAREPARE 1. Karnak (mesir) terdiri dari konglomerasi besar candi hancur, kapel, tiang dan bangunan lain, terutama Candi

Lebih terperinci

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SABRINA SABILA L2D 005 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya Allah di

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PERSIA KUNO

ARSITEKTUR PERSIA KUNO ARSITEKTUR PERSIA KUNO ANGGOTA KELOMPOK Fajar Rausyanfikr Ramadhan 36558 Bayu Krisna Suryantara 37107 Helmy Ardiansyah 37485 Brilian Echonery 37053 Ahmad Pratama 37063 Muhammad Indra Fatmoko 36535 I Putu

Lebih terperinci

ARSITEKTUR BYZANTIUM

ARSITEKTUR BYZANTIUM ARSITEKTUR BYZANTIUM Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai arsitektur klasik, karena prinsip-prinsip, konsep dan romantika bangunan pada jaman itu akan tetap abadi. Salah satu jenis arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri pada akhir dekade pertama abad ke-19, diresmikan tanggal 25 September 1810. Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun didirikan pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1909.Secara keseluruhan biaya pembangunan masjid ditanggung sendiri oleh Sultan Maamun Al-Rasyid

Lebih terperinci

new7wonders 7 Keajaiban Dunia

new7wonders 7 Keajaiban Dunia new7wonders 7 Keajaiban Dunia Mengetahui peninggalan bersejarah atau tempat-tempat unik yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia wajib untuk diketahui setiap orang, apalagi jika tujuh keajaiban dunia tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Tuban provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Sebelah utara Kabupaten Tuban membentang luas lautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik arsitektur bangunan kuno maupun arsitektur bangunan modern. Arsitektur bangunan dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kisaran adalah ibu kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang bejarak 160 km dari Kota Medan ( ibu kota Provinsi Sumatera Utara). Kota Kisaran

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA I. UMUM Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa negara memajukan

Lebih terperinci

Kandy City Sri Lanka. dataran tinggi Kandy. Saat ini kota Kandy menjadi ibu kota administratif dan kota suci Central Province, Sri Lanka.

Kandy City Sri Lanka. dataran tinggi Kandy. Saat ini kota Kandy menjadi ibu kota administratif dan kota suci Central Province, Sri Lanka. Kandy City Sri Lanka Kota Kandy adalah sebuah kota terbesar kedua setelah Colombo di Sri Lanka. Letaknya di Central Province, Sri Lanka. Kota yang dulunya merupakan ibukota terakhir dari era raja-raja

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni merupakan bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek nilai budaya dan tingkat peradabannya. Warisan budaya Indonesia yang berupa adat istiadat,

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam budaya dan nilai tradisi yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam peninggalan yang ditemukan dari berbagai provinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan pada tanggal 4 April 1974. Nama lain dari museum ini adalah Museum Fatahillah. Sesuai dengan nama resminya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pesisir Timur pantai Sumatera Utara sejak abad ke-13, merupakan tempat persinggahan bangsa-bangsa asing dan lintas perdagangan. Bangsa India dan Arab datang dengan

Lebih terperinci

Kandy City Sri Lanka. di Indonesia.

Kandy City Sri Lanka. di Indonesia. Kandy City Sri Lanka Kota Kandy adalah sebuah kota terbesar kedua setelah Colombo di Sri Lanka. Letaknya di Central Province, Sri Lanka. Kota yang dulunya merupakan ibukota terakhir dari era raja-raja

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM Sejarah Singkat Byzantium Pada mulanya, daerah Eropa Timur yang disebut Byzantium adalah koloni bangsa Yunani sejak tahun 660 sebelum masehi,

Lebih terperinci

PERADABAN MESIR 1. Keadaan Goegrafis 2. Sistem Pemerintahan

PERADABAN MESIR 1. Keadaan Goegrafis 2. Sistem Pemerintahan PERADABAN MESIR 1. Keadaan Goegrafis Mesir terletak di Benua Afrika bagian utara. Sebagian besar wilayahnya merupakan daerah padang pasir yang tandus. Di tengah-tengah gurun yang tandus tersebut mengalir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan arsitektur di dunia maupun di Indonesia sendiri. Indonesia

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa yang besar adalah bangsa yang yang menghargai sejarah. Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman tentang hal yang telah terjadi di masa lalu. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang BAB II FIRST IMPRESSION Berdasarkan pengetahuan perancang tentang kondisi dan potensi yang mendasari perencanaan untuk penambahan fasilitas pada lokasi Istana Maimun. Selanjutnya, perancang melakukan survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Mesir Kuno merupakan salah satu kebudayaan tertua dan paling maju di dunia. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil yang merupakan urat nadi

Lebih terperinci

RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH

RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH Reny Kartika Sary Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email : renykartikasary@yahoo.com Abstrak Rumah Limas

Lebih terperinci

PERADABAN MACHUPICCHU

PERADABAN MACHUPICCHU PERADABAN MACHUPICCHU Masyiana Arifah A R (36911) Audra Nesia Pratidina (37269) Irma Ramadan (36688) Nurinda Fauzia A (36452) Maya Meiditta F (36462) Riri Chairiyah (36143) Nuzuli Ziadatun N (37195) Annisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

Kerukunan Rumah Ibadah di. Mylapore

Kerukunan Rumah Ibadah di. Mylapore Langlang Kerukunan Rumah Ibadah di Mylapore Menyusuri sudut-sudut kota Mylapore, sambil menjelajahi berbagai simbol keagamaan, mendatangkan kekaguman tersendiri terhadap pluralisme India. Penulis & Fotografer:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing BAB V KESIMPULAN Barus merupakan bandar pelabuhan kuno di Indonesia yang penting bagi sejarah maritim Nusantara sekaligus sejarah perkembangan Islam di Pulau Sumatera. Pentingnya Barus sebagai bandar pelabuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang merepresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Bangsa bisa disebut juga dengan suku,

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR Oleh: KHAIRINRAHMAT L2D 605 197 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.

Lebih terperinci

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten Alya Nadya alya.nadya@gmail.com Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman warisan sejarah, seni dan budaya yang tercermin dari koleksi yang terdapat di berbagai museum di Indonesia. Dengan tujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tentu tidak terlepas dari kegiatan pembangunan. Dewasa ini pembangunan di Indonesia meliputi pembangunan di segala bidang

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion Bioregion merupakan area geografis yang mempunyai karakteristik tanah, daerah aliran sungai (DAS), iklim, tanaman lokal serta hewan, yang unik dan memiliki nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan

Lebih terperinci

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-169 Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan Shinta Octaviana P dan Rabbani Kharismawan Jurusan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Wilayah Jakarta terbagi menjadi 6 wilayah yang termasuk 5 wilayah kota administratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Gereja merupakan bangunan ibadat umat kristiani yang mewadahi kegiatan spiritual bagi jemaatnya. Berbagai bentuk desain gereja telah tercipta sejak berabad-abad silam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Sejarah dan Budaya Lanskap merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia. Semakin jelas harmonisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi rajaraja yang memerintah.

Lebih terperinci

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55 Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan

Lebih terperinci

EFESUS KOTA YANG HILANG

EFESUS KOTA YANG HILANG EFESUS KOTA YANG HILANG Anggota Kelompok : Neviana Gusti Kalpikandani (36236) Lini Ocvenety (36321) Okta Liefiani (36415) Anastasia Afa Viananda (36556) Wahyuni Pratiwi (37239) Devina Cinthya Pratiwi (37245)

Lebih terperinci

Kota Pusaka Dunia. 1. Kota Pusaka Dunia 2. Konvensi dunia tentang pusaka budaya dan pusaka alam 3. Penetapan Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO

Kota Pusaka Dunia. 1. Kota Pusaka Dunia 2. Konvensi dunia tentang pusaka budaya dan pusaka alam 3. Penetapan Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO 1. Kota 2. Konvensi dunia tentang pusaka budaya dan pusaka alam 3. Penetapan Kota oleh UNESO Kota merupakan kota yang ditetapkan UNESO yang memiliki Outstanding Universal Value/OUV (Keunggulan Nilai Sejagad/KNS)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA PENEKANAN DESAIN TIPOLOGI PADA ARSITEKTUR BANGUNAN SETEMPAT Diajukan

Lebih terperinci

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Indonesia adalah sebuah Negara yang kaya akan sejarah yang dimilikinya. Sebelum terbentuknya NKRI, daratan di Indonesia banyak terdiri dari kerajaan-kerajaan yang tersebar

Lebih terperinci

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2 Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : 2009 Era Neolitikum Pertemuan 2 Era Neolitikum Di Eropa Barat pembaharuan hidup dari berburu dan beternak, mempengaruhi bentuk seni baru: arsitektur batu yang monumental.

Lebih terperinci

MESOPOTAMIA ARSITEKTUR BABILONIA SEJARAH PERKEMBANG ARSITEKTUR BARAT DAN TIMUR

MESOPOTAMIA ARSITEKTUR BABILONIA SEJARAH PERKEMBANG ARSITEKTUR BARAT DAN TIMUR MESOPOTAMIA ARSITEKTUR BABILONIA SEJARAH PERKEMBANG ARSITEKTUR BARAT DAN TIMUR William Surya Dinata Irfan Setyawan KarTika Eka Putri MargarEtha Liliana S. Putri Sabrina Vrata RaFika Isna Nur A. Victor

Lebih terperinci

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance SEJARAH RENAISSANCE Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan Atau masa kelahiran, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari

Lebih terperinci

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang mempresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi

Lebih terperinci

Tugas Sejarah Seni Rupa. Budaya Mesir Kuno

Tugas Sejarah Seni Rupa. Budaya Mesir Kuno Tugas Sejarah Seni Rupa Budaya Mesir Kuno Martinus Darma Setiawan 211140010 Desain Produk Lukman Zaman PCSW. S.Kom., M.Kom. 1. PHOENIX Mitos dan legenda memang banyak diperdebatkan. Namun jika kita pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan kekayaan alam tropis yang tak ternilai harganya dan dipandang di dunia internasional. Tidak sedikit dari wilayahnya ditetapkan

Lebih terperinci

Lalu, Ada Makam Hoo Tjien Siong

Lalu, Ada Makam Hoo Tjien Siong Selain peninggalan situs kuno berupa lingga yoni, ternyata di wilayah banyak ditemukan situs Arca Megalit. Untuk batu berbentuk arca ini ditemukan di Dusun Kaum, Desa Pangayan, Kecamatan Doro. Situs tersebut

Lebih terperinci

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D 304 155 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) ini mengambil judul Museum Telekomunikasi di Surakarta. Berikut ini adalah pengertian dari judul tersebut. 1.2 Pengertian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di dunia. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2 PENDAHULUAN PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2 Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya (cultural heritage), yang berasal dari berbagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa

Lebih terperinci

BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI. perjalanan panjang sejarah Jambi yang telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai

BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI. perjalanan panjang sejarah Jambi yang telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI 2.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Pembangunan Museum Negeri Provinsi Jambi pada hakekatnya merupakan perwujudan nyata dari gagasan sebuah museum diwilayah Propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencapai pulau dengan panjang pantai sekitar km 2 dan luas

BAB I PENDAHULUAN. yang mencapai pulau dengan panjang pantai sekitar km 2 dan luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang mencapai 17.508 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km 2 dan luas laut mencapai 5,8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sangat luas. Wilayah Indonesia memiliki luas sekitar 1.910.931.32 km. dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang memiliki jaringan yang luas. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai

Lebih terperinci

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010 Hubungan Arsitektur dan Budaya Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010 Budaya dan Peradaban Budaya: Totalitas dari pola-pola perilaku yang terproyeksikan

Lebih terperinci

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk Gambar 16. Sketsa Perspektif Masjid Paljagrahan di Cireong, Cirebon Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk dengah persegi dengan pembagian ruang sama dengan yang

Lebih terperinci

KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM

KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM PERADABAN ISLAM I: TELAAH ATAS PERKEMBANGAN PEMIKIRAN KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM Oleh Nurcholish Madjid Dalam kajian modern, agama Islam disebut sebagai agama yang sangat ikonoklastik,

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi berbagai elemen masyarakat. Pariwisata dalam UU NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik sudah dikenal sekitar abad ke-13, yang pada saat itu masih ditulis dan dilukis pada

Lebih terperinci

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014 Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014 Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu tinggal secara tidak menetap. Semenjak itu pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di

Lebih terperinci

ROMA. Pons Fabricius, jembatan Romawi tertua di Roma

ROMA. Pons Fabricius, jembatan Romawi tertua di Roma ROMA Roma adalah sebuah kota dengan kekayaan sejarah di setiap sudutnya, yang memperlihatkan kehebatan kota ini di bidang seni, arsitektur dan teknik, dan sebagai pemilik salah satu sistem politik paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dark tourism memang berbeda dari jenis wisata lainnya, ketika wisata lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dark tourism memang berbeda dari jenis wisata lainnya, ketika wisata lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dark tourism masih terdengar asing dan belum populer di Indonesia, meskipun secara tidak disadari wisata ini sudah dilakukan oleh banyak wisatawan. Dark tourism memang

Lebih terperinci