ANALISA HUKUM TERHADAP PRAKTEK RUPS & PEMBUATAN AKTA RUPS DALAM RUPS DENGAN TELE/VIDEO KONFERENSI, ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA HUKUM TERHADAP PRAKTEK RUPS & PEMBUATAN AKTA RUPS DALAM RUPS DENGAN TELE/VIDEO KONFERENSI, ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN"

Transkripsi

1 Sinkronisasi UU PT Dengan UUJN & UU ITE Jl. Otista Raya 149 Jakarta Timur Telp Fax ANALISA HUKUM TERHADAP PRAKTEK RUPS & PEMBUATAN AKTA RUPS DALAM RUPS DENGAN TELE/VIDEO KONFERENSI, ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN DAN PEMBUATAN KETENTUAN SURAT SAHAM & KLASIFIKASI SAHAM/SAHAM SERI DALAM ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS Disusun & dibahas dalam MjWinstitute oleh : 1. Muharzah Aman Notaris PPAT Jakarta Timur 2. Imam Wahyudi Notaris PPAT Kota Tangerang Selatan 3. Lisza Nurchayatie Notaris PPAT Kabupaten Bogor 4. Farina SP Soelaeman Notaris PPAT Jakarta Utara 5. Yetty Sofieti Notaris PPAT Kota Depok 6. Firdhonal Notaris PPAT Jakarta Timur 7. Erny Kencanawati Notaris PPAT Kota Bandung 8. Mustaqim Yunus Notaris PPAT Kabupaten Tangerang 9. Suprianto Notaris PPAT Kota Tangerang 10. Sunarto Notaris PPAT Kota Surakarta 11. Zaldy Hakim Notaris PPAT Kab. Bekasi 12. Irma Tan Notaris PPAT Kota Bekasi 13. Herlina Notaris PPAT Kab. Sukoharjo 14. Agus Saptono Notaris PPAT Kab. Sukoharjo 15. Welfri Witra Notaris PPAT Kab. Bogor 16. Erry Gustion (Bowie) Notaris PPAT Kota Palembang Dipaparkan oleh : M.J. Widijatmoko Notaris PPAT Jakarta Timur berikut Teknik Pembuatan Akta & Contoh Akta 1 Dipaparkan dalam Diskusi Hukum Pengurus Wilayah I.N.I & IPPAT DKI Jakarta, Hotel Sahid Jaya Jakarta 23 Agustus 2017

2 1. RUPS DENGAN TELE/VIDEO KONFERENSI, ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN 2

3 1.1 Pasal 77 UU 40/2007 (1) Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. (2) Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan. (3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Setiap penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS. Penjelasan Pasal 77 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Yang dimaksud dengan disetujui dan ditandatangani adalah disetujui dan ditandatangani secara fisik atau secara elektronik. 3

4 1.2 PENGERTIAN TELEKONFERENSI, VIDEO KONFERENSI & MEDIA ELEKTRONIK LAIN Telekonferensi, dalam telekomunikasi, merupakan pertemuan berbasis elektronik secara langsung (live) di antara dua atau lebih partisipan manusia atau mesin yang dihubungkan dengan sistem telekomunikasi yang biasanya berupa saluran telepon. Penggunaan telekonferensi memiliki kelebihan efektivitas biaya dan waktu. Konferensi Video (Videoconference) adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau lebih berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan. Audio Conference atau disebut juga Conference Call adalah percakapan dua atau lebih partisipan dengan menggunakan fasilitas telepon dimana komunikasi yang terjadi hanya dalam bentuk suara (audio). Claud Video Conferencing atau Claud Meeting yaitu video conference dengan menggunakan perangkat laptop/komputer biasa dan koneksi internet yang bagus. Web Conference/Webinars adalah fasilitas telekonferensi interaktif yang menawarkan data stream (aliran data) lebih lengkap dimana partisipan dapat berkomunikasi secara simultan menggunakan teks, suara, video hingga berbagi file (file sharing) atau melakukan slide prensentation. Untuk menjalankan web conference biasanya menggunakan aplikasi (sofware) khusus yang disediakan oleh provider web conference dengan cara berlangganan atau memanfaatkan teknologi internet TCP/IP CONECTION. Berbeda dengan video conference, untuk melakukan web conference cukup menggunakan perangkat komputer yang dilengakapi dengan perangkat multimedia yang memadai seperti webcam, microphone dan speaker, serta koneksi internet. 4

5 1.3 TEMPAT PENYELENGGARAAN RUPS Pasal 76 (1) RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar. (2) RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat kedudukan bursa di mana saham Perseroan dicatatkan. (3) Tempat RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus terletak di wilayah negara Republik Indonesia. (4) Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan semua pemegang saham menyetujui diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS dapat diadakan di manapun dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Penjelasan Pasal 76 ayat (4) : Yang dimaksud dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah RUPS harus diadakan di wilayah negara Republik Indonesia. (5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mengambil keputusan jika keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat. 5

6 1.4 PEMANGGILAN RUPS Pasal 82 (1) Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Penjelasan Pasal 82 ayat (1) : Jangka waktu 14 (empat belas) hari adalah jangka waktu minimal untuk memanggil rapat. Oleh karena itu, dalam anggaran dasar tidak dapat menentukan jangka waktu lebih singkat dari 14 (empat belas) hari kecuali untuk rapat kedua atau rapat ketiga sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini. (2) Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat dan/atau dengan iklan dalam Surat Kabar. (3) Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan. (4) Perseroan wajib memberikan salinan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pemegang saham secara cuma-cuma jika diminta. (5) Dalam hal pemanggilan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dan panggilan tidak sesuai dengan ketentuan ayat (3), keputusan RUPS tetap sah jika semua pemegang saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat. 6

7 1.5 RISALAH RUPS & PENANDATANGANAN (1) Pasal 90 (UU 40/2007) (1) Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Penjelasan Pasal 90 ayat (1) : Penandatanganan oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS dimaksudkan untuk menjamin kepastian dan kebenaran isi risalah RUPS tersebut. (2) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disyaratkan apabila risalah RUPS tersebut dibuat dengan akta notaris. Pasal 91 (UU 40/2007) Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Penjelasan Pasal 91 : Yang dimaksud dengan pengambilan keputusan di luar RUPS dalam praktik dikenal dengan usul keputusan yang diedarkan (circular resolution). Pengambilan keputusan seperti ini dilakukan tanpa diadakan RUPS secara fisik, tetapi keputusan diambil dengan cara mengirimkan secara tertulis usul yang akan diputuskan kepada semua pemegang saham dan usul tersebut disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang saham. Yang dimaksud dengan keputusan yang mengikat adalah keputusan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan RUPS. 7

8 1.5 RISALAH RUPS & PENANDATANGANAN (2) Pasal 46 (UU 30/2004) (1) Apabila pada pembuatan pencatatan harta kekayaan atau berita acara mengenai suatu perbuatan atau peristiwa, terdapat penghadap yang : a. menolak membubuhkan tanda tangannya; atau b. tidak hadir pada penutupan akta, sedangkan penghadap belum menandatangani akta tersebut, hal tersebut harus dinyatakan dalam akta dan akta tersebut tetap merupakan akta otentik. (2) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan dalam akta dengan mengemukakan alasannya. Penjelasan Pasal 46 : Cukup jelas 8

9 1.5.1 RUPS Tahunan Risalah/ Berita Acara RUPS RUPS Luar Biasa Dibawah Tangan Akta Notaris Tanda Tangan Tanda Tangan Tinta Basah Tanda Tangan Elektronik Tanda Tangan Stempel/Cap 9

10 1.5.2 TANDA TANGAN ELEKTRONIK (Ps. 11 & Ps. 12) UU 11/2008 jo Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/2012) Penyelenggara Tanda Tangan Elektronik Pendukung Layanan Tanda Tangan Elektronik Data Pembuat Tanda Tangan Elektronik Tanda Tangan Elektronik Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi Tanda Tangan Elektronik Tidak Tersertifikasi Dibuat dengan menggunakan jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Dibuat tanpa menggunakan jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Dibuktikan dengan Sertipikat Elektronik 10

11 1.5.3 SISTEM VERIFIKASI ONLINE (SIVION) UNTUK PENDAFTARAN TANDA TANGAN DIGITAL/ELEKTRONIK TERSERTIFIKASI. (Penerapan Ketentuan Hukum tentang Tanda Tangan Elektronik/Digital Berdasarkan UU ITE) Bagi Anda yang ingin mendaftarkan untuk memperoleh tanda tangan digital dapat mendaftarkan diri Anda pada laman Diperlukan hanya 6 langkah dan tanda tangan digital milik Anda sudah dapat Anda unduh. Berikut langkah-langkahnya : 1. Pemohon Sertifikat Digital mendaftarkan data pribadinya ke Registration Authority (RA) secara off line atau melalui website RA. Data yang diperlukan untuk mendaftar pada website sivion hanyalah Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nama Lengkap beserta alamat Pemohon dapat membuat pasangan kuncinya sendiri atau menggunakan aplikasi yang disediakan oleh website Certification Authority (CA), seperti yang dilakukan pada website pendaftaran sertifikat pada website sivion 3. Apabila verifikasi merupakan syarat permohonan sertifikat, maka pemohon datang membawa KTP ke loket RA beserta kunci publik miliknya dalam bentuk certificate signing request (CSR) kepada RA untuk diterbitkan sertifikat digitalnya oleh CA. Proses CSR otomatis dilakukan pada website sivion ini 4. CA menerbitkan Sertifikat Digital secara online kepada user. Dengan cara user diberikan link khusus (beserta user name dan password) untuk download file.p12 yang berisi (sertifikat digital, pasangan kunci dan PIN) melalui user. File.p12 hanya bisa sekali diunduh. 5. User wajib menjaga baik-baik file.p12 tersebut karena file tersebut adalah identitas dirinya di dunia digital. Kegagalan menjaga file.p12 dapat berakibat hukum bagi pemilik sertifikat digital. 6. CA mengirimkan Sertifikat Digital (file.p12) kepada tiap pemohon secara online agar diunduh. Mari kita mulai penggunaan tanda tangan digital agar dokumen elektronik yang saat ini sering kita gunakan menjadi sah dan memiliki kekuatan hukum. 11

12 1.5.4 SYARAT SAHNYA TANDA TANGAN ELEKTRONIK (Ps. 11 ayat (1) UU 11/2008 jo Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/2012) a. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan; b. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan; c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui; d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui; berlaku sepanjang Tanda Tangan Elektronik digunakan untuk menjamin integritas Informasi Elektronik. e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penanda Tangannya; dan f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait. Ps. 55 ayat (3) : Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik harus memenuhi ketentuan: a. seluruh proses pembuatan Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik dijamin keamanan dan kerahasiaannya oleh Penyelenggara Tanda Tangan Elektronik atau Pendukung Layanan Tanda Tangan Elektronik; b. jika menggunakan kode kriptografi, Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik harus tidak dapat dengan mudah diketahui dari data verifikasi Tanda Tangan Elektronik melalui penghitungan tertentu, dalam kurun waktu tertentu, dan dengan alat yang wajar; c. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik tersimpan dalam suatu media elektronik yang berada dalam penguasaan Penanda Tangan; dan d. data yang terkait dengan Penanda Tangan wajib tersimpan di tempat atau sarana penyimpanan data, yang menggunakan sistem terpercaya milik Penyelenggara Tanda Tangan Elektronik atau Pendukung Layanan Tanda Tangan Elektronik yang dapat mendeteksi adanya perubahan dan memenuhi persyaratan: 1. hanya orang yang diberi wewenang yang dapat memasukkan data baru, mengubah, menukar, atau mengganti data; 2. informasi identitas Penanda Tangan dapat diperiksa keautentikannya; dan 3. perubahan teknis lainnya yang melanggar persyaratan keamanan dapat dideteksi atau diketahui oleh penyelenggara. 12

13 PERATURAN HUKUM TENTANG INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK YANG TERKAIT DENGAN RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN (UU 11/2008 & UU 19/2016, PP 82/2012) A. TANDA TANGAN ELEKTRONIK B. PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK C. SERTIFIKASI ELEKTRONIK 13

14 1.6 UU ITE (UU 11/2008 & UU 19/2016) Pengertian dalam ITE Ps. 1 Tanda Tangan Elektronik Ps. 11 & Ps. 12 PP 82/2012 Pengertian dalam ITE Ps. 1 Tanda Tangan Elektronik Ps. 52 s/d Ps. 58 Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik Ps. 59 s/d Ps. 64 Penyelenggaraan Transaksi Elektronik Ps. 40 s/d Ps

15 UU 40/2007 (UU PT) KETENTUAN TENTANG KORUM TERHADAP RUPS 15

16 1.7 KORUM RUPS 1. KORUM RUPS Tahunan, pemindahan hak atas saham, perubahan direksi & komisaris, perbuatan hkm yg berkaitan dgn kepemilkaan shm calon pendiri sblm perseroan didirikan, perbuatan hkm atas nama perseroaan yg blm memperoleh status bdn hkm pasal 86, 12 jo 13, 14 = R 1 : > 1/2, R 2 : > 1/3 & Kpts > 1/2, R 3 : PN & Kpts > 1/2 2. KORUM RUPS Perubahan anggaran dasar, kompensasi hak tagih dgn setoran shm, pembelian kembali shm oleh perseroan, penambahan mdl dsr, pengurangan mdl) pasal 88, 35, 38, 42, 44 = R 1 : > 2/3, R 2 : > 3/5 & Kpts < 2/3, R 3 : PN & Kpts < 2/3 3. KORUM RUPS => Pengambilalihan, pemisahan, penggabungan, peleburan, permohonan agar perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya & pembubaran = pasal 88) => mengalihkan/menjaminkan 50 % kekayaan bersih pasal 102 R 1 : > 3/4, R 2 : > 2/3 Kpts < 3/4, R 3 : PN & Kpts < 3/4 4. KORUM RUPS Penambahan Modal Ditempatkan & Disetor Pasal 42 (2) = R : > ½, Kpt : > ½ atau mayoritas 5. KORUM RUPS Telekonferen/Video Telekonferen/Media Elektronik lainnya pasal 77 ayat (2) & ayat (3) = Ikuti Korum no. 1, 2, 3 & no. 4 + dibawah tangan semua ttd 16

17 1. SAHNYA RUPS MENURUT UU PT 2. SYARAT SAHNYA RUPS TELE KONFERENSI, VIDEO KONFERENSI & MEDIA ELEKTRONIK LAIN (Ps. 77 UU PT) 3. CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM & RISALAH KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM MENURUT UU PT 17

18 1.8 SAHNYA RUPS MENURUT UU PT Pemohon RUPS Pemberitahuan Rencana RUPS 14 hari 15 hari (Ps 79 (5) jo (7)) Surat Undangan RUPS : 1. Tanggal 2. Waktu 3. Tempat 4. Mata acara 5. Bahan/materi 14 hari dgn tidak memperhitungkan tgl panggilan & tgl RUPS RUPS RUPS Tahunan (Ps 78) RUPS Luar Biasa (Ps 78 (4)) Max 6 bulan setelah tahun buku berakhir RUPS Konvensional (Ps 75 s/d Ps 91) RUPS Tele konferensi, Video Konferensi & Media Elektronik lain (Ps 77) 1. Pencocokan kehadiran pemegang saham dengan Daftar Pemegang Saham (DPS) 1. Pemegang Saham Min 10% 2. Direksi 3. Komisaris Penyelenggara RUPS 1. Direksi 2. Komisaris 3. Pemegang Saham Bila Direksi/Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS Ketua Pengadilan Negeri menetapkan pemberian ijin penyelenggaraan RUPS (Ps 80) -Diumumkan di koran (PT Tbk) -dikirim dg surat tercatat kepada : 1.Pemegang Saham 2.Direksi 3.Komisaris Dapat diabaikan bila RUPS dihadiri oleh 100 % Pemegang saham 2. Pembukaan dan penetapan pimpinan RUPS (Direksi / Komisaris / Pemegang Saham) 3. Pengesahan Korum RUPS oleh Pimpinan/Ketua RUPS 4. Pemberitahuan proses dan prosedur dan hal-hal lain yang terkait dengan penyelenggaraan RUPS sesuai ketentuan UU PT dan AD PT oleh pimpinan RUPS 5. Pembacaan dan pengambilan keputusan acara RUPS 6. Pembahasan materi / bahan yang akan diputus dalam RUPS 7. Pengambilan keputusan materi/bahan yang dibahas dalam RUPS 8. RUPS DITUTUP 9. Tanda tangan Notulen/Risalah RUPS (Ps. 90 UUPT jo Ps 44, Ps. 45, 46 UUJN) 18

19 1.9 SYARAT SAHNYA RUPS TELE KONFERENSI, VIDEO KONFERENSI & MEDIA ELEKTRONIK LAIN (Ps. 77) 1. RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. 2. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan. 3. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan dihitung berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya. 4. Setiap penyelenggaraan RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS. Penjelasan Pasal 77 ayat (4) : Yang dimaksud dengan disetujui dan ditandatangani adalah disetujui dan ditandatangani secara fisik atau secara elektronik. 19

20 1.10 CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM & RISALAH KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM MENURUT UU PT Pemegang Saham (Ps. 75 s/d Ps. 91) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Keputusan Pemegang Saham Diluar RUPS (Ps. 91) RUPS (Ps. 75 s/d Ps. 91) Non Tele/Video Konferensi Risalah Rapat RUPS (Ps. 77) Tele/Video Konferensi Disetujui & ditandatangani oleh : (Ps. 77 ayat 4) Semua peserta RUPS Keputusan Pemegang Saham (Circular Resolution of Shareholder) Semua pemegang saham harus menyetujui dan menandatangani Keputusan Pemegang Saham (Ps. 91) Risalah Rapat Akta Notaris Risalah Rapat Dibawah tangan Tanda Tangan Tandatangan tidak disyaratkan (Ps. 90 ayat 2) Ditandatangani oleh : (Ps. 90 ayat 1) 1. Ketua Rapat, dan 2. min 1 org pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS Tandatangan secara Fisik (Penjelasan Ps. 77 ayat 4 UU PT) Tandatangan Elektronik (Penjelasan Ps. 77 ayat 4 UU PT) Tandatangan Stempel/Cap (praktek & internasional) 20

21 UUJN (UU 30/2004 & UU 2/2014) KETENTUAN YANG TERKAIT DENGAN RUPS TELE/VIDEO TELEKONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAINNYA 21

22 Notaris Ps. 1 angka 1 & Ps. 15 UU 2. Kewajiban Notaris Ps. 16 ayat (1), ayat (2), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9), ayat (10), & ayat (11) 3. Akta Notaris Ps. 38, Ps. 39, Ps. 40, Ps. 41, Ps. 42, Ps. 43, Ps. 44, Ps. 45, Ps. 46, Ps. 47, Ps. 48, Ps. 49, Ps. 50, &Ps Penghadap Dalam Akta Notaris Ps Saksi Dalam Akta Notaris Ps Sanksi Terhadap Ketentuan Tentang Akta Notaris, Penghadap Dalam Akta Notaris & Saksi Dalam Akta Notaris Ps Penulisan Akta Notaris Ps Bahasa Dalam Akta Notaris Ps Kuasa Penghadap Dalam Penandatanganan Akta Notaris Ps Perubahan Dalam Akta Notaris Ps. 48, Ps. 49 & Ps Pembetulan Terhadap Akta Notaris Ps Tanda Tangan Dalam Akta Notaris Ps. 44, Ps. 45, & Ps Surat/Akta Kuasa Dalam Akta Notaris Ps

23 KESIMPULAN TENTANG SAHNYA PENYELENGGARAAN & PEMBUATAN NOTULEN ATAU AKTA RISALAH/BERITA ACARA RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAINNYA (DALAM DIAGRAM GAMBAR) 23

24 1.12 RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN UU ITE 11/2008 & 19/2016 Penyelengaraan RUPS UU 40/2007 Permohonan RUPS UU 40/2007 Pemberitahuan & Undangan RUPS UU 40/2007 RUPS RUPS Tele/Video Konferensi & Media Elektronik lain RUPS Tahunan RUPS Luar Biasa 1. Pemegang Saham Min 10% 2. Direksi 3. Komisaris Penyelenggara RUPS 1. Direksi 2. Komisaris 3. Pemegang Saham Surat Undangan RUPS : 1. Tanggal 2. Waktu 3. Tempat 4. Mata acara 5. Bahan/materi -Diumumkan di koran (PT Tbk) -dikirim dg surat tercatat kepada : 1. Pemegang Saham 2. Direksi 3. Komisaris UU ITE 11/2008 & 19/2016 Penyelenggaraan RUPS & Tanda Tangan Risalah RUPS UUJN 30/2004 & 2/2014 Notulen RUPS Dibawah Tangan Akta Risalah/Berita Acara RUPS Akta PKR RUPS UUJN 30/2004 & 2/2014 Tanda tangan Notulen/Risalah RUPS Ps. 77 jo Ps.90 UUPT jo Ps. 44, Ps. 45, Ps. 46 UUJN jo Ps. 11, Ps. 12 UU 11/ Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/

25 2. CONTOH DRAFT AKTA RISALAH RAPAT/BERITA ACARA RAPAT RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN 25

26 CONTOH AKTA RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI BERITA ACARA/RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) LUAR BIASA/TAHUNAN PT... Nomor :... -Pada hari ini, jam.. (..) Waktu Indonesia., hari., tanggal.., bulan, tahun.. -atas permintaan Direksi dari perseroan terbatas : PT..., berkedudukan di, dan pada saat ini berkantor di.. (selanjutnya disebut "Perseroan"), yang anggaran dasar dan pengubahan-pengubahannya berturut-turut termaktub dalam :... -Pada Rapat ini hadiri secara fisik dan melalui media telekonferensi/video konferensi/media elektronik lain... (uraikan cara tele/video konferensi atau media elektronik lain yang dipergunakan dalam Rapat) dan oleh karena itu berada dihadapan saya, Notaris, dengan dihadiri oleh para saksi yang sama, yang dikenal oleh saya, Notaris, dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini : 26

27 l. Hadir secara fisik : A. Direksi Perseroan : 1. Tuan... selaku Direktur Utama Perseroan; 2. Tuan... selaku Direktur Perseroan; B. Komisaris Perseoan : 1. Tuan... selaku Direktur Utama Perseroan; 2. Tuan... selaku Direktur Utama Perseroan; C. Pemegang Saham 1. Nyonya... selaku pemegang... saham; 2. Nona... selaku pemegang... saham; II. Hadir melalui media telekonferensi/video konferensi/media elektronik lainnya... : -Pemegang Saham : 1. Tuan... -selaku pemegang... saham; 2. Nyonya... -selaku pemegang... saham.... dst... 27

28 -tuan.. tersebut di atas bertindak dalam jabatannya selaku.. Perseroan, sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam pasal ayat. Anggaran Dasar Perseroan membuka dan memimpin Rapat ini dan mengucapkan selamat datang serta terima kasih kepada para hadirin atas kesediannya untuk hadir dalam Rapat ini dan selanjutnya menyatakan kepada Rapat sebagai : A. Bahwa untuk Rapat ini telah dilakukan panggilan terlebih dahulu oleh Direksi Perseroan kepada seluruh pemegang saham Perseroan, yaitu kepada : 1. Tuan.., selaku pemengang saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor.., tanggal., yang dikeluarkan oleh.., dan bukti penerimaan tanggal. (nomor.) ; 2. Nyonya.., selaku pemengang. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor.., tanggal., yang dikeluarkan oleh.., dan bukti penerimaan tanggal. (nomor.) ; 3. Nona.., selaku pemengang. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor.., tanggal., yang dikeluarkan oleh.., dan bukti penerimaan tanggal. (nomor.) ; 4. Tuan.., selaku pemengang. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor.., tanggal., yang dikeluarkan oleh.., dan bukti penerimaan tanggal. (nomor.) ; yang asli bukti-bukti pengiriman surat melalui perusahaan jasa pengiriman tersebut telah diperlihatkan kepada saya, Notaris, dan kemudian telah dikembalikan oleh saya, Notaris kepada Perseroan, dan foto kopinya telah diserahkan kepada saya, Notaris dan telah pula saya, Notaris cocokkan dengan aslinya yang terbukti telah sesuai dengan aslinya yang diperlihatkan kepada saya, Notaris, dan kemudian foto kopinya tersebut dijahitkan pada minuta akta ini, dan surat undangan dan panggilan Rapat tersebut yang berbunyi sebagai berikut : 28

29 B. Bahwa sesuai Daftar Hadir dalam Rapat ini, yang dijahitkan pada minuta akta ini, telah : 1. hadir secara fisik dalam Rapat dihadapan saya, Notaris dengan sah sebanyak. saham atau sebesar. persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan hingga saat ini, yakni berjumlah. saham dengan nilai nominal Rp..... setiap saham dengan hak suara; 2. hadir melalui media telekonferensi/video konferensi/sarana elektronik... dalam Rapat dihadapan saya, Notaris dengan sah sebanyak. saham atau sebesar. persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan hingga saat ini, yakni berjumlah. saham dengan nilai nominal Rp..... setiap saham dengan hak suara dan telah sesuai dengan Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) yang ada dalam Perseroan, yang salinan Daftar Pemegang Saham tersebut diserahkan kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta ini, hal ini terbukti dengan Daftar Hadir Rapat yang telah ditanda tangani oleh para pemegang saham dan/atau wakilnya yang sah, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini, dan karenanya sesuai dengan ketentuan : -Pasal. ayat juncto pasal. ayat Anggaran Dasar Perseroan, juncto -pasal. ayat juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka Rapat ini adalah sah untuk diselenggarakan dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat. -Saham-saham Perseroan hingga saat ini belum pernah dicetak dan karenanya tidak diperlihatkan kepada saya, Notaris, akan tetapi Ketua Rapat menjamin sepenuhnya bahwa susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham-saham yang termuat dalam Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) Perseroan dan salinan Daftar Pemegang Saham yang diserahkan kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta ini dan Daftar Hadir dalam Rapat ini, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini adalah benar dan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) Perseroan. Catatan : BILA SAHAM SUDAH DICETAK -Saham-saham Perseroan telah dicetak dalam bentuk saham kolektif sebanyak. lembar saham kolektif dan telah diperlihatkan kepada saya, Notaris, selanjutnya Ketua Rapat dan saya, Notaris, mencocokan saham-saham tersebut dengan data saham dalam Perseroan dan Daftar Pemegang Saham Perseroan, dan Ketua Rapat menjamin sepenuhnya bahwa : 1. Surat-surat saham yang diperlihatkan adalah benar dan sah; 2. Surat-surat saham yang diperlihatkan tersebut adalah sesuai dengan susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham-saham yang termuat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan salinan Daftar Pemegang Saham yang diserahkan kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta ini, 3. Daftar Hadir pemegang saham dalam Rapat ini, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini adalah benar dan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan. 29

30 -Selanjutnya Ketua Rapat menyatakan bahwa acara dalam Rapat ini, sebagaimana tercantum dalam surat panggilan tersebut adalah :. -selanjutnya Ketua Rapat memberitahukan kepada Rapat, bahwa sehubungan dengan acara Rapat, hal-hal yang akan menjadi pembahasan dalam acara Rapat adalah : Ketua Rapat mempersilahkan Direksi Perseroan untuk menjelaskan segala sesuatu sehubungan dengan acara Rapat tersebut. -Setelah Direksi Perseroan menjelaskan seperlunya segala hal yang berhubungan dengan acara Rapat, selanjutnya dilakukan pembicaraan seperlunya oleh para pemegang saham Perseroan. -Ketua Rapat setelah mendengarkan pembicaraan seperlunya dari para pemegang saham Perseroan mengusulkan kepada Rapat untuk mengesahkan acara Rapat sebagaimana tersebut di atas, dan kemudian para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat mengesahkan acara Rapat dengan suara bulat. -Selanjutnya Ketua Rapat menyatakan bahwa karena keputusan atas acara Rapat tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat dengan.. Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan : 1. Musyawarah untuk mufakat, atau 2. Pemungutan suara (Voting). 30

31 -Maka sesuai ketentuan : -Pasal. ayat juncto pasal. ayat Anggaran Dasar Perseroan, juncto -pasal. ayat juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk keputusan tersebut adalah sah dan mengikat sehingga acara Rapat ini adalah sebagai berikut : Ketua Rapat langsung melakukan pembahasan tentang acara Rapat ini dan mempersilahkan kepada para pemegang saham untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap acara Rapat ini, -Ketua Rapat mempersilahkan Direksi Perseroan untuk menjelaskan segala sesuatu sehubungan dengan acara Rapat ini. -Setelah Direksi Perseroan memberi penjelasan perihal acara Rapat kepada para pemegang saham Perseroan, kemudian dilakukan pembicaraan seperlunya oleh para pemegang saham Perseroan, selanjutnya Ketua Rapat setelah mendengarkan pembicaraan seperlunya dari para pemegang saham Perseroan mengusulkan kepada Rapat untuk menyetujui acara Rapat; -Setelah dilakukan pembicaraan seperlunya para pemegang saham Perseroan, Ketua Rapat mengusulkan bunyi naskah keputusan Rapat ini terhadap acara Rapat adalah sebagai berikut :

32 -Terhadap usulan naskah keputusan Rapat terhadap acara Rapat, Ketua Rapat mempersilahkan para pemegang saham Perseroan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan dan setelah dilakukan pembicaraan seperlunya terhadap naskah keputusan Rapat terhadap acara Rapat, para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat dengan.. Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan : 1. Musyawarah untuk mufakat, atau 2. Pemungutan suara (Voting). -Oleh karena usulan naskah keputusan acara Rapat telah disetujui dan disepakati oleh para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat dengan.. Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan : 1. Musyawarah untuk mufakat, atau 2. Pemungutan suara (Voting). -Sesuai ketentuan : -Pasal. ayat juncto pasal. ayat Anggaran Dasar Perseroan, juncto -pasal. ayat juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, keputusan Rapat ini telah memenuhi kuorum yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka keputusan Rapat ini atas naskah keputusan Rapat adalah sah dan mengikat, dan keputusan Rapat ini terhadap acara Rapat adalah berbunyi sebagai berikut : Oleh karena tidak ada hal-hal lain yang perlu dibicarakan dalam Rapat ini, maka Ketua Rapat menutup Rapat ini pada jam.. Waktu Indonesia Barat. 32

33 Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya ditandatangani oleh pemegang saham (tandatangan elektronik) -Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan. -Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. DEMIKIANLAH AKTA INI -Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik lainnya..., pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta; -Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh : 1. para penghadap tuan... dan nona... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara fisik pada minuta akta ini; 2. para penghadap tuan... dan nyonya... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara elektronik yang dijahitkan pada minuta akta ini; para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di... -Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para saksi, yaitu : Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu; -Dilangsungkan dengan 33

34 Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya tidak ditandatangani oleh pemegang saham yang hadir dengan Tele/Video Konferensi -Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan. -Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. DEMIKIANLAH AKTA INI -Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik lainnya..., pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta; -Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh : -para penghadap tuan... dan nona... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara fisik pada minuta akta ini; Akan tetapi para penghadap tuan... dan nyonya... tersebut di atas tidak membubuhkan tandatangannya pada minuta akta ini, dikarenakan ; para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di... -Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para saksi, yaitu : Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu; -Dilangsungkan dengan 34

35 Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya tidak ditandatangani oleh pemegang saham. -Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan. -Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. DEMIKIANLAH AKTA INI -Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik lainnya..., pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta; -Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh : para penghadap tersebut di atas, dikarenakan para penghadap telah meninggalkan ruang Rapat pada saat selesainya Rapat ini. para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di... -Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para saksi, yaitu : Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu; -Dilangsungkan dengan 35

36 PENDAFTARAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK COPY DARI HTTP :// SISTEM VERIFIKASI ONLINE - MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK 36

37 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K A. Registrasi Sertifikat Elektronik pada RA Kominfo Wajib memiliki NIK dan 1 B u k a a p l i k a s i b r o w s e r k e t i k k a n a l a m a t h t t p s : / / r a k o m i n f o. r o o t ca. o r. i d / Apabila anda belum memiliki akun maka klik daftar pada laman tersebut 2 P e n d a f t a r a n Lakukan pendaftaran dengan memasukkan NIK, nama lengkap, serta yang anda gunakan. 37

38 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 3 B u k a e - m a i l A n d a Anda akan mendapatkan konfirmasi. Selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah menghubungi pihak Kominfo dengan membawa kartu identitas (KTP) anda untuk memverifikasi identitas anda M e n d a p a t e - m a i l v e r i f i k a s i Pada tersebut terdapat Username dan Password yang perlu anda ingat dan anda hafalkan, karena data tersebutlah yang diperlukan untuk mengakses file p12 milik anda. 38

39 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 5 K e m b a l i k e L a m a n h t t p s : / / r a k o m i n f o. r o o t c a. o r. i d / L o g i n File P12 akan langsung terunduh kedalam computer anda. Pilihlah direktori untuk menyimpan file P12 anda. 6 F i l e P 1 2 S i a p D i g u n a k a n File P12 sudah dapat digunakan dengan terlebih dahulu dilakukan import. 39

40 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K B. Import File P12 Kedalam pada Windows Sistem Syarat Aplikasi : Ms. Windows 1 B u k a F i l e E x p l o r e r d a n J a l a n k a n F i l e P 1 2 Double klik pada file P12 maka akan muncul dialog box P12 2 P i l i h C u r r e n t U s e r > K l i k N e x t 40

41 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 3 B e r i k a n N a m a F i l e > K l i k N e x t 4 M a s u k k a n P a s s w o r d > P i l i h I m p o r t O p t i o n s > K l i k N e x t Lalu pilih import option sesuai kebutuhan. Apabila membutuhkan pengamanan yang kuat pada kunci privat maka pilih pilihan pertama, untuk membuat kunci menjadi exportable maka pilih pilihan kedua dan untuk memenuhi kedua pilihan diatas maka gunakan pilihan ketiga. 41

42 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 5 P i l i h f i l e t i p e. p 1 2 d i d a l a m f o l d e r l o k a l > O p e n 6 P e r i k s a k e m b a l i f i l e y a n g a k a n a n d a I m p o r t > K l i k F i n i s h Periksa kembali pengaturan yang anda lakukan. Bila sudah sesuai klik Finish 42

43 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K C. Implementasi Tanda Tangan Elektronik pada layanan dokumen Microsoft Word Syarat Aplikasi : Microsoft Office 1 B u k a M i c r o s o f t W o r d 2 P i l i h M e n u F i l e > I n f o 43

44 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 3 P i l i h P r o t e c t D o c u m e nt > A d d a D i g i t a l S i g n a t u r e 4 A k a n m u n c u l d i a l o g b o x p e r s e t u j u a n, k l i k Y E S. 44

45 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 5 S i m p a n d o k u m e n y a n g i n g i n d i b u b u h k a n t a n d a t a n g a n d i g i t a l. 6 Anda dapat menambahkan informasi mengenaitan datangandigital yang dibubuhkan. Terdapat 3 jenis peruntukan tanda tangan digital pada dokumen, antara lain : a. Created and approved this document (telah membuat dan telah menyetujui/melegalkan dokumen ini). b. Approved this document (telah menyetujui/melegalkan dokumen ini). c. Created this document (telah membuat dokumen ini) 45

46 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 7 Cantumkan tujuan anda membubuhkan tanda tangan elektro ik pada kolom Purpose for signing this document ( jika dibutuhkan ). Klik DETAILS, jika anda ngin mencantumkan beberapa informasi tambahan. 8 Untuk memilih sert i f i k a t, p i l i h C h a n g e > p i l i h s e r t i f i k a t > O K. 46

47 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 9 Apabila telah memi lih sertifikat, maka klik Sign 10 Ta m p i l a n a k h i r d o k u m e n y a n g s u d a h d i b u b u h k a n t a n d a t a n g a n d i g i t a l. Apabila ingin melihat tanda tangan digital yang sudah valid dapat klik View Signature > Signature Details. 47

48 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 11 A p a b i l a i n g i n m e l i h a t t a n d a t a n g a n d i g i t a l y a n g s u d a h v a l i d d a p a t k l i k V i e w S i g n a t u r e > S i g n a t u r e D e t a i l s. Untuk memastikan legalitas tanda tangan elektronik, klik View Signature > Signature Details. 12 S e t e l a h m u n c u l b o x S i g n a t u r e D e t a i l s > V i e w 48

49 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K M a k a a k a n m u n c u l t a b e l i n f o r m a s i s e p e r t i b e r i k u t 13 B e r i k u t i n i m e r u p a k a n c o n t o h d o k u m e n y a n g d i m o d i f i k a s i d a n h i l a n g t a n d a t a n g a n e k l e k t r o n i k n y a Tanda tangan elektronik pada dokumen Ms Word menyediakan Layanan autentikasi dan integritas. Autentikasi menjelaskan bahwa penandatanganan elektronik merupakan pihak yang melegalkan dokumen, sedangkan integritas menjelaskan bahwa apabila dokumen telah melewati masa editing (modifikasi) maka tanda tangan elektronik akan terhapus secara otomatis dari dokumen. 49

50 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 14 K l i i k Y e s > O K 15 T a m p i l a n d o k u m e n W o r d t a n p a t a n d a t a n g a n e l e k t r o n i k 50

51 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K D. Implementasi Tanda Tangan Elektronik pada Dokumen PDF Syarat Aplikasi : Demo dilakukan pada aplikasi Acrobat Reader DC 1 P i l i h f i l e P D F y a n g a k a n d i b e r i k a n t a n d a t a n g a n d i g i t a l 2 P i l i h M e n u T o o l s > C e r t i f i c a t e s 51

52 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 3 P i l i h D i g i t a l l y S i g n 4 K l i k O k, l a l u p i l i h a r e a y a g a k a n d i b e r i t a n d a t a n g a n \ 52

53 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 5 L a l u k l i k S i g n u n t u k m e n a n d a t a n g a n i f i l e t e r s e b u t Pada kolom sign as, pilih tanda tangan yang dibubuhkan pada file PDF. 6 S a v e f i l e y a n g t e l a h d i b e r i t a n d a t a n g a n File yang telah diberi tanda tangan akan mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan file yang sama yang tidak dibubuhkan tanda tangan. 53

54 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 7 B e r i k u t m e r u p a k a n f i l e P D F y a n g t e l a h d i b e r i k a n t a n d a t a n g a n d i g i t a l Tanda tangan digital akan muncul sebagai appereance pada area yang telah kita tentukan sebelumnya 8 U n t u k m e l i h a t s t a t u s v a l i d a s i t a n d a t a n g a n, k l i k a p p e r e a n c e t a n d a t a n g a n t e r s e b u t Pada dialog box disamping, menandakan bahwa tanda tangan tersebut valid dan menunjukkan siapa penanda tangan dokumen tersebut. 54

55 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 9 K l i k p r o p e r t i e s u n t u k m e l i h a t i n f o r m a s i l e b i h l a n j u t m e n g e n a i t a n d a t e r s e b u t Pada dialog box tersebut menunjukkan waktu penandatanganan dari dokumen tersebut, dimana waktu diambil dari waktu pada komputer. Karena waktu signing time pada dokumen mengikuti waktu pada komputer, hal tersebut dinilai kurang otentik karena waktu pada komputer dapat diubah-ubah, sehingga perlunya timestamp dari Server terpercaya dengan cara berikut 10 P i l i h t o o l s > C e r t f i c a t e s > T i m e s t a m p Memilih sertifikat yang digunakan untuk melakukan tanda tangan elektronik pada pesan 55

56 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 11 Klik New untuk menambah konfigurasi timestamp server baru Pada dialog box disamping menunjukkan untuk konfigurasi server timestamp, untuk menambahkan server baru klik New 56

57 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 12 I s i k o l o m - k o l o m b e r i k u t l a l u k l i k O K Isi kolom Name untuk nama timestamp server, dan masukkan url dari alamat timestamp server pada kolom server url 13 K l i k S e t D e f a u l t, l a l u k l i k N e x t Agar konfigurasi timestamp server yang dipilih digunakan dalam setiap pemberian timestamp, klik Set Default 57

58 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 14 S a v e f i l e y a n g t e l a h b e r i s a t i m e s t a m p, l a l u k l i k O K 15 U n t u k m e n g e c e k a p a k a h t i m e s t a m p b e r h a s i l d i b u b u h k a n, k l i k S i g n a t u r e P a n e l Pada nomor pertama file telah ditandatangani dengan tanda tangan digital dan pada nomor kedua memperlihatkan bahwa file telah diberi timestamp oleh Kominfo CA 58

59 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 16 K l i k k a n a n p a d a t i m e s t a m p p a d a s i g n a t u r e p a n e l, p i l i h S h o w S i g n a t u r e P r o p e r t i e s 59

60 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K E. Implementasi Tanda Tangan Elektronik pada layanan Mozilla Thunderbird Syarat Aplikasi : Mozilla Thunderbird versi minimal B u k a W i n d o w s T h u n d e r b i r d 2 P i l i h M e n u T o o l s > A c c o u n t S e t t i n g s 60

61 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 3 P i l i h M e n u S e c u r i t y > V i e w C e r t i f i c a t e s 4 P i l i h T a b Y o u r C e r t i f i c a t e s > T o m b o l I m p o r t.. 61

62 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 5 P i l i h f i l e t i p e. p 1 2 d i d a l a m f o l d e r l o k a l > O p e n File.p12 menyimpan sertifikat dan kunci private pengguna. Serifikat akan disimpan dalam repository aplikasi thunderbird 6 M a s u k k a n P a s s p h r a s e b a r u > O K Passphrase digunakan sebagai kunci untuk mengamankan kunci private. Sistem akan meminta passphrase ketika pengguna akan mengakses kunci private. 62

63 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 7 M a s u k k a n p a s s w o r d y a n g d i g u n a k a n u n t u k e n k r i p s i s e r t i f i k a t > O K Password fungsinya sama dengan passphrase hanya saja pada kasus ini pengguna hanya memasukkan password saat pertama import saja. Password diberikan ketika pengguna atau pihak ketiga (CA) pertama 8 P i l i h t a b A u t h o r i t i e s > C a r i C A y a n g m e n e r b i t k a n s e r t i f i k a t p e n g g u n a > E d i t T r u s t.. 63

64 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 9 C e n t a n g p e n g g u n a a n s e r t i f i k a t y a n g d i p e r l u k a n > O K > O K 10 P i l i h S e l e c t.. p a d a k o l o m D i g i t a l S i g n i n g Memilih sertifikat yang digunakan untuk melakukan tanda tangan elektronik pada pesan 64

65 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 11 P i l i h S e r t i f i k a t y a n g a k a n d i g u n a k a n > O K Sebelum menggunakan sertifikat pastikan sertifikat tersebut valid digunakan, pengguna dapat memeriksa di kolom Details of selected certificate: 12 P i l i h! A p a k a h s e r t i f i k a t u n t u k S i g n i n g a k a n d i g u n a k a n j u g a u n t u k e n k r i p s i p e s a n y a n g a k a n d i k i r i m k a n k e p e n g g u n a 65

66 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 13 T e k a n t o m b o l W r i t e u n t u k m e m b u a t p e s a n b a r u 14 I s i t u j u a n p e s a n, s u b j e k d a n i s i p e s a n Untuk menggunakan fitur enkripsi, pastikan Repositori menyimpan sertifikat penerima pesan 66

67 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 15 P i l i h t a b S e c u r i t y > c e n t a n g a k s i y a n g a k a n d i l a k u k a n > P i l i h V i e w S e c u r i t y I n f o 16 C e k a p a k a h s e r t i f i k a t y a n g d i p e r l u k a n t e r s i m p a n d a l a m R e p o s i t o r i > O K Untuk melakukan enkripsi pesan, pengguna memerlukan sertifikat penerima pesan. Pastikan sertfikat tersebut masih valid digunakan. 67

68 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 17 T e k a n t o m b o l S e n d u n t u k m e n g i r i m k a n p e s a n 18 P e s a n y a n g d i t e r i m a j i k a d i b u k a d e n g a n a p l i k a s i s e l a i n t h u n d e r b i r d Pesan yang diterima akan ditampilkan dalam format file.p7m 68

69 M A N U A L B O O K I M P L E M E N T A S I T A N D A T A N G A N E L E K T R O N I K 19 P e s a n y a n g d i t e r i m a p a d a a p l i k a s i T h u n d e r b i r d Pastikan sertifikat pengirim pesan sudah tersimpan dalam repositori. Sertifikat ini digunakan untuk verifikasi tanda tangan elektronik 20 T e k a n i k o n u n t u k m e m e r i k s a t a n d a t a n g a n e l e k t r o n i k 69

70 3. SURAT SAHAM & SAHAM SERI 70

71 Ps. 31 s/d Ps 47 UU PT Modal PT Ps. 48 s/d Ps 62 UU PT Surat Saham 3.1 MODAL PT & SAHAM Modal Dasar PT. Biasa = min Rp.50 jt PT. Tbk = UU Pasar Modal PT. UKM = min Rp.1 jt Modal Ditempatkan 25 % dari Modal Dasar Modal Disetor 100 % dari Modal Ditempatkan Saham atas nama Pemegang Saham Ps. 53 UU PT Ps. 34 & Ps 35 UU PT Uang Barang Hak Tagih (Konversi) Persetujuan RUPS Klasifikasi Saham Kreditur Penjelasan Pasal 34 Ayat (1) Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun, tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun benda tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima oleh Perseroan. Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain yang dianggap perlu demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut. Ayat (2) Nilai wajar setoran modal saham ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia, nilai wajar ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik setoran, berdasarkan informasi yang relevan dan terbaik. Yang dimaksud dengan ahli yang tidak terafiliasi adalah ahli yang tidak mempunyai: a. hubungan keluarga karena perkawinan atau keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan pegawai, anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau pemegang saham dari Perseroan; b. hubungan dengan Perseroan karena adanya kesamaan satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris; c. hubungan pengendalian dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; dan/atau d. saham dalam Perseroan sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih. Pasal 35 ayat (2) Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat dikompensasi dengan setoran saham adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena: a. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang; b. pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin; atau c. Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan Perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima Perseroan. Pasal 53 ayat (4) Klasifikasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat (3), antara lain: a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara; b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain; d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi. 71

72 3.2 KLASIFIKASI SAHAM Ps. 53 ayat (3) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan salah satu di antaranya sebagai saham biasa a. saham dengan : i. hak suara, atau ii. tanpa hak suara; b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan : i. anggota Direksi, dan/atau ii. anggota Dewan Komisaris; c. saham yang setelah jangka waktu tertentu : i. ditarik kembali, atau ii. ditukar dengan klasifikasi saham lain; d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi. 72

73 3.3 CONTOH SURAT SAHAM Ps. 51 UU PT 73

74 3.4 Ps. 50 UU PT Pemegang Saham Saham Nama Alamat Jumlah Nomor Tanggal Perolehan DAFTAR PEMEGANG SAHAM PT, BERKEDUDUKAN DI. Jumlah Gadai / Fidusia Klasifikasi Yang Disetor Nama Alamat Tanggal Perolehan Ket JAKARTA, 2007 DIREKSI DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA 74

75 3.5 Ps. 50 UU PT Direksi / Komisaris Saham & Keluarga Nama Alamat Jumlah Nomor Tanggal Perolehan DAFTAR KHUSUS PT, BERKEDUDUKAN DI. Jumlah Gadai / Fidusia Perolehan Yang Disetor Nama Alamat Tanggal Perolehan Ket JAKARTA, 2007 DIREKSI DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA 75

76 3.6 KETENTUAN MODAL, SAHAM, DIREKSI & DEWAN KOMISARIS DALAM ANGGARAN DASAR PT 76

77 3.6.1 KETENTUAN MODAL DALAM ANGGARAN DASAR (Standar Yang Biasa Digunakan) 1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp... a). M O D A L PASAL 4 terbagi atas saham b), masing-masing saham bernilai nominal Rp Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor. % atau sejumlah saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp... oleh Para Pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta. 3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. c) Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. d) Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada Pihak Ketiga. Catatan : a) Besarnya modal dasar perseroan tidak boleh kurang dari Rp ,- (lima puluh juta rupiah), dengan memperhatikan ketentuan jumlah modal minimal untuk Perseroan dengan kegiatan usaha tertentu. Bagi Perseroan penanaman modal asing apabila akan mencantumkan nilai mata uang asing harus dalam bentuk dollar Amerika dan ditulis setelah menyebutkan nominal rupiahnya b) Jika terdapat saham dengan klasifikasi atau nilai nominal yang berbeda agar disebutkan perbedaannya dengan menggunakan penyebutan seri A, B, dan seterusnya. c) Tidak perlu dicantumkan bila modal sudah dikeluarkan seluruhnya. d) Ketentuan ini berlaku dalam hal perseroan hanya mempunyai satu klasifikasi saham atau dalam hal perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham, dan saham yang akan dikeluarkan adalah saham dengan klasifikasi yang belum pernah dikeluarkan. Jika saham yang dikeluarkan dengan klasifikasi yang sudah pernah dikeluarkan maka yang mempunyai hak terlebih dahulu hanyalah pemegang saham dengan klasifikasi yang sama. 77

78 3.6.2 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (1) (Standar Yang Biasa Digunakan) S A H A M PASAL 5 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama 1) 2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. 2) 3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham. 4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. 3) 5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham. 6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 1) Jika Perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham agar diatur mengenai masing-masing klasifikasi saham beserta hak yang melekat pada masing-masing klasifikasi tersebut. 2) Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam undang-undang Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan lainnya. 3) Surat Keterangan atau catatan tersebut antara lain berbentuk recepis, catatan atau kutipan dari buku daftar saham, akta notaris mengenai pengeluaran atau pemindahan hak atas saham. 78

79 3.6.3 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (2) (Standar Yang Biasa Digunakan) 7. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya : a. nama dan alamat pemegang saham b. nomor surat saham c. nilai nominal saham d. tanggal pengeluaran surat saham 8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. nama dan alamat pemegang saham b. nomor surat kolektif saham c. nomor surat saham dan jumlah saham d. nilai nominal saham e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham. 9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh 4) 4) Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris. 79

80 3.6.4 KETENTUAN DIREKSI DALAM ANGGARAN DASAR PT (Standar Yang Biasa Digunakan) D I R E K S I PASAL Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari anggota Direksi. 1) 2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai.. 2) 3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu tahun 3) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. 4. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 5. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris. 6. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 7. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika : a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6); b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 1) Harap diisi berapa jumlahnya. 2) Nama jabatan Direktur Utama adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, Presiden Direktur atau hanya menyebutkan Direktur I 3) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. 80

81 3.6.5 KETENTUAN KOMISARIS DALAM ANGGARAN DASAR PT (Standar Yang Biasa Digunakan) DEWAN KOMISARIS PASAL Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. 1) 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu.. Tahun 2) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 4. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini. 5. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 6. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia; b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5; c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; d. meninggal dunia; e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 1) Nama jabatan Komisaris Utama adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, Presiden Komisaris atau hanya menyebutkan Komisaris I 2) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun 81

82 3.6.6 Bagian Akhir Akta PT (1) Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa : 1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas e) Perseroan sejumlah.. saham atau seluruhnya dengan nilai nominal Rp. yaitu oleh para pendiri : - Tuan.. tersebut, sejumlah.. saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. - PT.. tersebut, sejumlah saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.. sehingga seluruhnya berjumlah saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.. e) Jika disetor dalam bentuk lain, harus disebutkan dengan jelas perincian nama benda atau hak atas benda bertubuh atau tidak bertubuh, bergerak atau tidak bergerak yang digunakan sebagai setoran saham serta penilaiannya. 82

83 3.6.7 Bagian Akhir Akta PT (2) 2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 8 dan Pasal 11 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris, telah diangkat sebagai.. - Direktur Utama : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. - Direktur : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. - Komisaris Utama : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masingmasing yang bersangkutan. 83

84 3.7 TEKNIK PEMBUATAN AKTA NOTARIS KETENTUAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT 84

85 3.7.1 KETENTUAN MODAL (1) (DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT) 1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp.... M O D A L PASAL 4 terbagi atas saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor. % atau sejumlah : a. saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memiliki hak suara; b. saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang tidak memiliki hak suara; c. saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi; e. saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan Komisaris; f. saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan; g. saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain; h. saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; i. saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi; dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp... oleh Para Pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta. 85

86 3.7.1 lanjutan 1 3. Saham Seri A mempunyai hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS, sedangkan : a. saham seri B, tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; b. saham seri C, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan.. (..) orang anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; c. saham seri D, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan.. (..) orang anggota Direksi, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; d. saham seri E, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan.. (..) orang anggota Dewan Komisaris, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; e. saham seri F, setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan dan tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; f. saham seri G, setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain dan tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; 86

87 3.7.1 lanjutan 2 g. saham seri H, memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; h. saham seri I, memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS; 4. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada Pihak Ketiga. 87

88 3.7.2 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (1) (DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT) S A H A M PASAL 5 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama 1) 2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. 2) 3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham. 4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. 3) 5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham. 6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 1) Jika Perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham agar diatur mengenai masing-masing klasifikasi saham beserta hak yang melekat pada masing-masing klasifikasi tersebut. 2) Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam undang-undang Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan lainnya. 3) Surat Keterangan atau catatan tersebut antara lain berbentuk recepis, catatan atau kutipan dari buku daftar saham, akta notaris mengenai pengeluaran atau pemindahan hak atas saham. 88

89 3.7.2 lanjutan (1) 7. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya : a. nama dan alamat pemegang saham b. nomor surat saham c. nilai nominal saham d. tanggal pengeluaran surat saham 8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. nama dan alamat pemegang saham b. nomor surat kolektif saham c. nomor surat saham dan jumlah saham d. nilai nominal saham e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham. 9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh 4) 4) Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris. 89

90 3.7.2 lanjutan (2) 10. Semua saham atas nama yang dikeluarkan oleh Perseroan terdiri atas : a. saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memiliki hak suara; b. saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang tidak memiliki hak suara; c. saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi; e. saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan Komisaris; f. saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan; g. saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain; h. saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; i. saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi; 90

91 3.7.3 KETENTUAN DIREKSI DALAM ANGGARAN DASAR PT (DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT) D I R E K S I PASAL Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari anggota Direksi. 1) 2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai.. 2) 3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu tahun 3) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. 4. Anggota Direksi dicalonkan oleh Pemegang Saham : a... (... ) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri C; b... (... ) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri D; 5. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 1) Harap diisi berapa jumlahnya. 2) Nama jabatan Direktur Utama adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, Presiden Direktur atau hanya menyebutkan Direktur I 3) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. 91

92 3.7.3 lanjutan 6. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris. 7. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 8. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika : a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6); b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 92

93 3.7.4 KETENTUAN KOMISARIS DALAM ANGGARAN DASAR PT (DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT) DEWAN KOMISARIS PASAL Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. 1) 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu.. Tahun 2) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 4. Anggota Dewan Komisaris dicalonkan oleh Pemegang Saham : a... (... ) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri C; b... (... ) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri E; 5. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini. 1) Nama jabatan Komisaris Utama adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, Presiden Komisaris atau hanya menyebutkan Komisaris I 2) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun 93

94 3.7.4 lanjutan 6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 7. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia; b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5; c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; d. meninggal dunia; e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 94

95 3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (1) Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa : 1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan sejumlah : a. saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memiliki hak suara; b. saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang tidak memiliki hak suara; c. saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi; e. saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan Komisaris; f. saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan; g. saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain; h. saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; i. saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi; atau seluruhnya sebesar Rp., yaitu oleh para pendiri : 95

96 3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (2) 1) Tuan.. tersebut, sejumlah : a. saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memiliki hak suara; b. saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang tidak memiliki hak suara; c. saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi; e. saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan Komisaris; f. saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan; g. saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain; h. saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; i. saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi; atau seluruhnya sebesar Rp. 96

97 3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (3) 2) PT.. tersebut, sejumlah : a. saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memiliki hak suara; b. saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang tidak memiliki hak suara; c. saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi; e. saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp.., dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan Komisaris; f. saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan; g. saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang setelah jangka waktu. (.....) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain; h. saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif; i. saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp.., yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi; atau seluruhnya sebesar Rp. 97

98 3.7.6 lanjutan 6 2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 8 dan Pasal 11 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris, telah diangkat sebagai.. - Direktur Utama : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. - Direktur : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. - Komisaris Utama : tuan., lahir di, pada tanggal., swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor.. Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masingmasing yang bersangkutan. 98

99 LAMPIRAN 1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas 2. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris 3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU 30/2004 Tentang Jabatan Notaris 4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik 5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU 11/2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Elektronik 8. Peraturan Pemerintah 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 9. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas 10. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas 11. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler Dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas 12. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Sertifikasi Alat Dan Perangkat Telekomunikasi 13. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik 14. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pendaftaran Sistem Elektronik Instansi Penyelenggara Negara 15. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi 16. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik 17. Standar Draft Akta Notaris Tentang Pendirian Dan Anggaran Dasar PT 99

100 SEKIAN & TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT 100

101 Bila anda berminat silahkan menghubungi Sekretariat MjWinstitute Telp. (021) , Hp/WA

A. Registrasi Sertifikat Elektronik pada RA Kominfo

A. Registrasi Sertifikat Elektronik pada RA Kominfo A. Registrasi Sertifikat Elektronik pada RA Kominfo Wajib memiliki NIK dan e-mail 1 Buka aplikasi browser ketikkan alamat https://rakominfo.rootca.or.id/ Apabila anda belum memiliki akun maka klik daftar

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. Ayat 1 Tidak Ada Perubahan Perubahan Pada Ayat 2 menjadi berbunyi Sbb: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan dapat membuka kantor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LAMPIRAN 218 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 1 tahun ~ keharusan Perseroan menyesuaikan ketentuan Undang-undang ini Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Perseroan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.04/2014 Sebelum/ Before Pasal 11 Ayat 5 Pasal 11 Ayat 5 5. (a) Seorang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Versi Final 1 RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Pasal 4 Ayat 3 Ayat 3 Pasal 4 Pasal 4 Saham-saham yang masih dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra ORGAN-ORGAN PT 1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 2. DIREKSI 3. DEWAN KOMISARIS RUPS 0 RUPS mempunyai

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,

Lebih terperinci

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- /BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.) Rahmad Hendra DASAR HUKUM Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di...

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di... AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. NOMOR: Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di... Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini.-------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015

DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015 Disusun oleh : NOTARIS & PPAT FATHIAH HELMI, SH DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015 Referensi: 1. UU No 40 Tahun 2007

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya CONTOH AKTA PENDIRIAN / ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS =============== ------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------- ---------------------- Pasal 1 ---------------------- 1. Perseroan terbatas

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R No.374, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. RUPS. Perusahaan Terbuka. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5644) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan )

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan ) ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan ) Akta Pendirian Perseroan yang memuat ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Pusat. 2. Perseroan dapat

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama PT DUTA INTIDAYA Tbk, selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A. PIAGAM DIREKSI Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. 1. Peraturan Perseroan No. 40/2007 A. LEGAL BASIS 2. Peraturan Pasar Modal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 Peraturan Nomor IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEROAN

ANGGARAN DASAR PERSEROAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT Trikomsel Oke Tbk. (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Nomor. Barat), berhadapan dengan saya, dalam akhir akta ini. Kecamatan. Indonesia; -

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Nomor. Barat), berhadapan dengan saya, dalam akhir akta ini. Kecamatan. Indonesia; - AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. Nomor. Pada hari ini,, tanggal dua ribu empat belas ( - -2014), pukul WIB ( Waktu Indonesia Barat), berhadapan dengan saya, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK 1 SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN, DAN KELEMBAGAAN PENYELENGGARA LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sehubungan dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara. No.392, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 ANGGARAN DASAR SEKARANG Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 6. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) pemegang saham

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab: PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk. (Perseroan) 1. PENGANTAR Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN

BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN 34 BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN A. Rapat Umum Pemegang Saham Dalam setiap Perseroan Terbatas mempunyai alat yang disebut dengan organ perseroan yang bertugas

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Dewan Komisaris... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Waktu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.AH.01.01 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM DAN PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.AH.01.01 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM DAN PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT INDOSAT Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR PT INDOSAT Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR PT INDOSAT Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan Terbatas ini bernama : PT. Indosat Tbk, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat dengan cabang-cabang, perwakilan-perwakilan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Latar Belakang Sebagai perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia, PT Surya Artha Nusantara Finance ( Perseroan ) memiliki

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk. PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk., berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan ini memberitahukan bahwa pada hari

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk (selanjutnya disebut Perseroan), berkedudukan di Jakarta

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk. PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk. I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT Indosat Tbk. ( Indosat atau Perseroan ) adalah suatu penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan serta suatu penyedia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.17, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. PERSEROAN. Pengesahan. Badan Hukum. Perubahan. Anggaran Dasar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: M.HH-02.AH.01.01 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN HUKUM PERSEROAN, PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M-01-HT.01-10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RANCANGAN PERUBAHAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG 1 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERUBAHAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK./ TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN NOMOR IX.I.1 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM

Lebih terperinci

ditetapkan dan diatur dalam anggaran dasar Yayasan yang bersangkutan.

ditetapkan dan diatur dalam anggaran dasar Yayasan yang bersangkutan. CONTOH AKTA 1 BERITA ACARA/RISALAH RAPAT YAYASAN 2 (DALAM LIKUIDASI) TENTANG PEMBUBARAN YAYASAN Nomor : - Pada hari ini, - - - - pukul WI (Waktu Indonesia ) Menghadap kepada saya 3, Notaris 4 berkedudukan

Lebih terperinci

ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS RENHARD 0906627530 KELAS A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 2011 Analisis Akta Pendirian

Lebih terperinci

RANCANGAN PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEROAN TERBATAS

RANCANGAN PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEROAN TERBATAS RANCANGAN PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERSEROAN TERBATAS I. UMUM Pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi

Lebih terperinci

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 UU Tentang Yayasan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Data PT. Penyampaian. Prosedur. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 28-2004 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan

Lebih terperinci

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) Sebelum MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA PASAL 3 1. Maksud dan tujuan Perseroan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM A. Bentuk-bentuk Rapat Umum Pemegang Saham dan Pengaturannya 1. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Notaris yang hadir dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

AGENDA & TATA TERTIB. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk Tahun Buku 2015

AGENDA & TATA TERTIB. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk Tahun Buku 2015 AGENDA & TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk Tahun Buku 2015 Kamis, Ruang Monas 2, Lantai Mezzanine Hotel Aryaduta Jakarta Jalan Prapatan 44 48 Jakarta - 10110

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. S ALIN AN

H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. S ALIN AN NOTARIS & PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH H A N N Y W A T I G U N A W A N, S.H. SK Menkeh & HAM RI No. C-796 HT. 03-02-th. 2002 tanggal 13 Mei 2002 SK Kepala BPN No. 16 - X - 2002 tanggal 29 Oktober 2002 Surat

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 3587 (Penjelasan Atas Lembaran Negara

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Jln. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan, Indonesia Telp/Faks: (021) 520 5310 - Email: Website: http://www.djpp.depkumham.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan notaris..., E. Paramitha Sapardan, FH UI, hlm. 1. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Peranan notaris..., E. Paramitha Sapardan, FH UI, hlm. 1. Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perseroan dalam pengertian umum adalah perusahaan atau organisasi usaha. Sedangkan perseroan terbatas adalah salah satu bentuk organisasi usaha atau badan usaha yang

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Perseroan Terbatas 1. Dasar Hukum Perseroan Terbatas Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT),

Lebih terperinci

Sebutkan organ Yayasan yang dapat membubarkan Yayasan, yang ditetapkan dan diatur dalam anggaran dasar Yayasan yang bersangkutan.

Sebutkan organ Yayasan yang dapat membubarkan Yayasan, yang ditetapkan dan diatur dalam anggaran dasar Yayasan yang bersangkutan. CONTOH AKTA 1 BERITA ACARA/RISALAH RAPAT YAYASAN 2 (DALAM LIKUIDASI) TENTANG PERSETUJUAN TERHADAP LAPORAN AKHIR TIM LIKUIDASI YAYASAN Nomor: - Pada hari ini, - - - - pukul WI (Waktu Indonesia ) Menghadap

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS - 60 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS I. UMUM Pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan

Lebih terperinci

XVIII. LAPORAN PENILAI

XVIII. LAPORAN PENILAI XVIII. LAPORANPENILAI 243 Halaman ini sengaja di kosongkan 244 245 246 247 248 249 250 251 252 XIX. 1. ANGGARANDASARPERSEROAN NAMADANTEMPATKEDUDUKAN Pasal1 PerseroanterbatasinibernamaPT.MNCSKYVISIONTbk.,(selanjutnyadalamAnggaranDasarinicukup

Lebih terperinci

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT A. Pengertian Perseroan Terbatas Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan berasal dari kata Sero", yang mempunyai arti Saham.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk.

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. Anggaran Dasar PT. AKR Corporindo, Tbk., sebagaimana dimuat dalam Akta Nomor 5 tanggal 5 Mei 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci