AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Nomor. Barat), berhadapan dengan saya, dalam akhir akta ini. Kecamatan. Indonesia; -

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Nomor. Barat), berhadapan dengan saya, dalam akhir akta ini. Kecamatan. Indonesia; -"

Transkripsi

1 AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. Nomor. Pada hari ini,, tanggal dua ribu empat belas ( ), pukul WIB ( Waktu Indonesia Barat), berhadapan dengan saya, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di penghadap yang akan disebut berikut ini, dengan dihadiri saksi-saksi yang namanya akan disebut dalam akhir akta ini. 1. Tuan lahir di, pada tanggal Pengusaha, bertempat tinggal di Rukun Tetangga 000/Rukun Warga 000, Kelurahan Kecamatan pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor, Warga Negara - Indonesia; - 2. Tuan lahir di, pada tanggal Pengusaha, bertempat tinggal di Rukun Tetangga 000/Rukun Warga 000, Kelurahan 1

2 Kecamatan pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor, Warga Negara - Indonesia; - Para penghadap bertindak untuk diri sendiri - dengan ini menerangkan, bahwa dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang telah sepakat dan setuju untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan anggaran dasar sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian ini, (untuk selanjutnya cukup disingkat dengan Anggaran Dasar ) sebagai berikut: - -NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN - Pasal Perseroan terbatas ini bernama 1 - PT. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di 2 2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di dalam maupun - diluar wilayah Republik Indonesia - sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2. 1 Psl 5 ayat 1, Pasal 16, Pasal 21 ayat 2a UUPT, PP nomor 43 tahun Psl 5, 17 UUPT, tempat di daerah kota atau kabupaten. Perseroan harus mempunyai alamat lengkap di tempat kedudukan. 2

3 Perseroan didirikan untuk jangka waktu 3 tidak - terbatas 4. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA 5 Pasal Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha - dalam bidang jasa, pembangunan, pengangkutan, perbengkelan, percetakan, perdagangan, perindustrian dan pertanian Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut 3 Pasal 6, Pasal 21 ayat 2c, Pasal 142, Pasal 145 UUPT 4 Tentang Jangka Waktu dalam pasal 2 AD, sejak lama dikaitkan dengan Jenis Perseroan dengan kategori PMA dan PMDN. Setiap PMA, berdasarkan UU No. 1 Tahun 1967, mempunyai jangka waktu terbatas. Sebaliknya, untuk PMDN (UU No. 6 Tahun 1968) tidak ada pembatasan jangka waktu. Karena terkait dengan adanya perubahan Jangka Waktu, makanya setiap perubahan status dari PMA ke PMDN/non fasilitas atau sebaliknya akan diperlukan sebagai Perubahan AD yang perlu Persetujuan. Dengan adanya UU No. 25 Tahun 2007, sudah tidak ada pembatasan untuk PMA, namun bisa saja pembatasan diatur dalam izin yang dikeluarkan oleh BKPM. Berdasarkan UU No. 25, semua bentuk kegiatan menanam modal adalah Penanaman Modal baik penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. Dengan konsep ini, maka dalam AHU.WEB.ID hanya mengelompokan Jenis Perseroan dalam PMA dan PMDN saja. 5 Pasal 18, Pasal 21 ayat 2b UUPT. 6 Bidang usaha Perseroan dikelompok dalam bidang Umum dan Khusus. Umum diartikan bahwa bidang-bidang tersebut dapat dijalankan dalam 1 Perseroan. Sedangkan Khusus adalah Perseroan hanya dapat menjalankan bidang usaha Khusus tersebut dan tidak dapat digabungkan dengan usaha lainnya. Uraian Pasal 3 ayat 1 dan 2 AKTA ini adalah jenis bidang usaha Umum, sedangkan bidang usaha Khusus dapat mencakup antara lain : Keuangan (Bank dan nonbank), Kesehatan, Informasi dan Komunikasi, Pertambangan, Perhubungan Laut dan Udara, Pertahanan, Pariwisata, Tenaga Kerja dsb. 3

4 diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatanusaha 7 sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa: - - Konsultasi Manajemen dan Administrasi; - - Periklanan dan Reklame serta Promosi dan pemasaran; - Hiburan, Promosi, Agency, Manajemen dan Produksi; - - Jasa persewaan mesin dan peralatannya; - - Jasa komputer dan kegiatan yang terkait; - Jasa pendidikan Non Formal; - - Konsultasi Arsitek, Landscape, Design dan Interior; - Konsultasi Teknik Engineering; - Instalasi dan Perawatan Jaringan - Komputer dan Peripheral; - Konsultasi Manajemen Sumber Daya - Manusia; - Konsultasi Pelatihan dan Keterampilan; - - Pengelolaan dan penyewaan Gedung, - Perkantoran, Taman Hiburan/Rekreasi dan Kawasan Berikat; 7 Uraian detail Kegiatan Usaha diatur dalam Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009 (Peraturan Ka BPS No 57 Tahun

5 - Jasa Penunjang Kegiatan Penerbangan; b. Menjalankan usaha-usaha di bidang - pembangunan: - Bertindak sebagai pengembang; - Pemborongan pada umumnya (general - contraktor); - - Pembangunan Gedung dan Konstruksi, Jembatan, Jalan, Taman dan - sebagainya; - Pemasangan instalasi-instalasi; - Pengembangan Wilayah Pemukiman; c. Menjalankan usaha-usaha di bidang - transportasi: - - Ekspedisi dan pergudangan; - - Angkutan penumpang; d. Menjalankan usaha-usaha di bidang - perbengkelan: - - Perawatan, Pemeliharaan dan - Perbaikan; - Menjalankan usaha-usaha showroom; - - Pemasangan dan penjualan Assesoris kendaraan; e. Menjalankan usaha-usaha di bidang - percetakan : - Memperdayakan hasil-hasil dari penerbitan; - Penjilidan, Kartonage dan Pengepakan; - Pencetakan buku-buku; 5

6 - Desain dan cetak grafis; - Offset; - - Pencetakan Majalah-majalah dan Tabloid (Media-Masa); - Sablon; - - Pencetakan Dokumen; f. Menjalankan usaha-usaha di bidang - perdagangan: - Import dan eksport; - Perdagangan Besar Lokal; - Bertindak sebagai Grosir, Supplier, Leveransier dan Commision house; - - Distributor Agent dan sebagai perwakilan dari badan-badan - perusahaan-perusahaan; - - Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan property; - Penjualan Mobil dan Sepeda Motor; - - Perdagangan eceran kecuali mobil dan sepeda motor; - - Perdagangan komputer dan alat Elektronika; - - Perdagangan Alat Transmisi - Telekomunikasi; g. Menjalankan usaha-usaha di bidang - perindustrian: - - Industri makanan dan minuman dan - pengalengan/pembotolan (Amatil); - - Industri pengolahan hasil perikanan 6

7 (coldstorage); - Industri tekstil; - - Industri pakaian jadi (garmen); - Industri meubel (furniture); - Industri mesin-mesin; - Industri peralatan rumah tangga; - - Industri kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman; - Industri daur ulang; - Industri Kerajinan Tangan; - h. Menjalankan usaha-usaha di bidang - pertanian: - - Agroindustri; - - Industri pertanian; - Peternakan; - Perikanan darat/laut dan pertambakan; - - Perkebunan Tanaman Pangan; - - Kehutanan. -MODAL - Pasal Modal dasar 8 Perseroan berjumlah Rp. Rupiah) terbagi atas saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. ( Rupiah). 8 Pasal 15 ayat 1d, Pasal 21 ayat 2d, Pasal 31 ayat 1, Pasal 32, Pasal 33 ayat 1, Pasal 42 ayat 1, Pasal 44 ayat 1 Pjls UUPT 7

8 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan - dan disetor 9 penuh sebesar % ( persen) atau sejumlah ( ) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 10. ( Rupiah) oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham dari rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta ini Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh perseroan menurut keperluan modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham 12. Kuorum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 10 Anggaran Dasar ini Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas - saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal 9 Pasal 15 ayat 1d, Pasal 33, Pasal 42 ayat 2, Pasal 47 UUPT 10 Pasal 49 ayat 1 UUPT 11 Pasal 32 ayat 2, Pasal 34 UUPT. 12 Pasal 21 ayat 3, Pasal 33 ayat 3, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36 UUPT, PP No. 15 Tahun Pasal 42 ayat 2, bandingkan dengan Pasal 21 ayat 3 dan Pasal 88 UUPT. 8

9 penawaran dilakukan dan masing-masing - pemegang saham berhak mengambil bagian - seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa - saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih - ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga SAHAM - Pasal Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan - adalah saham atas nama Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat - saham, pemilikan saham dapat dibuktikan 14 Pasal 43 UUPT, Pjls 43 ayat 4, jangka waktu 14 hari termasuk batas waktu bagi pemegang saham untuk mengambil bagian dari pemegang saham lain yang tidak menggunakan haknya. 15 Pasal 43 ayat 4 UUPT 16 Pasal 48 ayat 1 UUPT 17 Ayat ini berlaku untuk PT PMDN, dan harus dihapus untuk PT PMA 18 Pasal 51 dan Penjelasannya UUPT 9

10 dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham. 6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan - sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 7. Pada surat saham harus dicantumkan - sekurangnya: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat saham; - c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat saham Pada surat kolektif saham sekurangnya harus - dicantumkan: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat kolektif saham; c. nomor surat saham dan jumlah saham 20 ; d. nilai nominal saham; e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham. 9. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham Pasal 50 ayat 1 UUPT 20 Bandingkan dengan Surat Saham pada ayat sebelumnya. 21 Pasal 52 ayat 4 UUPT 10

11 10. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang - memiliki bersama sama itu diwajibkan untuk menunjuk seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh - hukum atas saham tersebut Selama ketentuan dalam ayat 10 di atas belum - dilaksanakan, maka para pemegang saham - tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu - ditangguhkan. 12. Seorang pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan - perundang-undangan yang berlaku Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan - Komisaris Utama. - PENGGANTI SURAT SAHAM 24 Pasal Apabila surat saham rusak atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan mereka 22 Pasal 52 ayat 5 UUPT 23 Pasal 4 dan Penjelasannya UUPT 24 Pasal 51 dan Penjelasannya UUPT 11

12 yang berkepentingan, Direksi akan - mengeluarkan surat saham pengganti, setelah - surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai tersebut diserahkan kembali kepada Direksi Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini harus dimusnahkan dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya. 3. Apabila surat saham hilang, atas permintaan - mereka yang berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus. 4. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut, tidak berlaku lagi terhadap Perseroan Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti, - ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan Ketentuan dalam pasal 6 ini, mutatis mutandis juga berlaku bagi pengeluaran - pengganti surat kolektif saham. -PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM - Pasal Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan 12

13 akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima - pemindahan atau kuasanya yang sah Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lain dengan - menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada Direksi - secara tertulis tentang penawaran tersebut Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang, jika peraturan perundang-undangan - mensyaratkan hal tersebut Mulai hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari dilaksanakan Rapat - Umum Pemegang Saham pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi menjadi milik warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, maka dalam jangka waktu 1 (satu) - tahun orang atau badan hukum tersebut wajib - memindahkan hak atas sahamnya kepada warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar Pasal 56 ayat 1 dan 2 26 Pasal 57 ayat 1a 27 Pasal 57 ayat 1c 28 Pasal 57 ayat 1b 29 Pasal 57 ayat 2 UUPT 13

14 -RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM - Pasal Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah 30 : a. RUPS tahunan; - b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga RUPS luar biasa Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini - berarti keduanya, yaitu RUPS tahunan dan RUPS luar biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain. 3. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir Dalam RUPS tahunan: - a. Direksi menyampaikan: - laporan tahunan 32 yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS; - - laporan keuangan 33 untuk mendapat pengesahan rapat; - b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang - positif 34. c. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang 30 Pasal 78 ayat 1 UUPT 31 Pasal 66 ayat 1 UUPT 32 Pasal 66 ayat 2, Pasal 69 UUPT 33 Pasal 66 ayat 2a, Pasal 69 UUPT 34 Pasal 71 UUPT 14

15 telah diajukan sebagaimana mestinya - dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan - Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan - tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan RUPS luar biasa dapat diselenggarakan - sewaktu-waktu 36 berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada - ayat (4) huruf a dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar. -TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS - Pasal RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan - atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan - usaha RUPS diselenggarakan dengan melakukan - pemanggilan terlebih dahulu kepada para 35 Pasal 69 ayat 2, 3 UUPT 36 Pasal 74 ayat 4 UUPT 37 Pasal 76 ayat 1 UUPT 15

16 pemegang saham dengan surat tercatat atau dengan iklan dalam surat kabar dalam jangka - waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan Panggilan RUPS harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan acara rapat, dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat tersedia di kantor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal rapat diadakan. 39 Pemanggilan RUPS tahunan harus pula mencantumkan bahwa laporan tahunan - sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 19 ayat - 4 telah tersedia di kantor Perseroan Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu seperti dimaksud dalam ayat 3 tidak menjadi - syarat dan dalam rapat itu dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan RUPS dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam 38 Pasal 79 ayat 1 UUPT 39 Pasal 82 ayat 1 UUPT 40 Pasal 67 ayat 1 UUPT 16

17 wilayah Republik Indonesia a. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 1, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS - saling melihat dan mendengar secara - langsung serta berpartisipasi dalam - RUPS. 42 b. Risalah rapat hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 (a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh pemegang saham yang ikut serta untuk disetujui dan - ditandatangani a. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, maka RUPS dipimpin oleh Direktur Utama. 44 b. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak - ketiga rapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi lainnya. 41 Pasal 82 ayat 5 UUPT 42 Pasal 77 ayat 1 UUPT 43 Pasal 77 ayat 4 UUPT 44 Pasal 79 ayat 1 UUPT. Dalam keadaan normal, RUPS diselenggarakan oleh Direksi, oleh karenanya Ketua Rapat juga Direksi. Dalam PT Tbk, ketua Rapat adalah Komisaris Utama. 17

18 c. Dalam hal semua anggota Direksi tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. - d. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam rapat. - -KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS - Pasal a. RUPS dapat dilangsungkan apabila - dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan 45 kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat 9. - b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 a tidak tercapai, maka - diadakan pemanggilan rapat kedua 46. c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 b harus dilakukan selambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan tidak termasuk tanggal 45 Pasal 86 ayat 1 UUPT. 46 Pasal 86 ayat 2 UUPT 18

19 panggilan dan tanggal rapat 47. d. Rapat kedua diselenggarakan secepatnya 10 (sepuluh) hari dan selambatnya 21 - (dua puluh satu) hari kalender terhitung sejak rapat pertama dilangsungkan. 48 e. Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jikalau dihadiri oleh pemegang saham - yang mewakili lebih dari 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah 49, kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat 9. - f. Dalam hal kuorum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat - kuasa Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada waktu rapat diadakan Dalam rapat, tiap saham memberikan hak 47 Pasal 86 ayat 8 UUPT 48 Pasal 86 ayat 9 UUPT 49 Pasal 86 ayat 4 UUPT 50 Pasal 86 ayat 5, 6 dan 7 UUPT 51 Pasal 85 ayat 1 UUPT 52 Pasal 85 ayat 6 UUPT 19

20 kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan, boleh bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam rapat tidak - dihitung dalam pemungutan suara Pemungutan suara mengenai diri orang - dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali jika ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam rapat Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan - dalam rapat. 8. Semua keputusan diambil berdasarkan - musyawarah untuk mufakat. 56 Dalam hal - keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat 57, kecuali sebagaimana 53 Pasal 84 ayat 1, Pasal 85 ayat 1 dan 3 UUPT 54 Pasal 85 ayat 4 UUPT 55 Penjls Pasal 15 ayat 1 h UUPT 56 Pasal 87 ayat 1 UUPT 57 Pasal 87 ayat 2 UUPT 20

21 ditentukan dalam ayat 9. - Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. 9. Pemegang saham juga dapat mengambil - keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua - pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan - keputusan yang diambil dengan sah dalam - RUPS 58. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR - Pasal Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh - RUPS, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sekurangnya 2/3 (dua per tiga) - bagian dari seluruh saham yang telah - dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sekurangnya 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS Perubahan anggaran dasar tersebut harus - dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia, yang dibuat selambatnya 30 (tiga 58 Pasal 91 UUPT 59 Pasal 88 ayat 1 UUPT 21

22 puluh) hari sejak tanggal keputusan RUPS Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang - menyangkut perubahan nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan perubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau - sebaliknya, wajib dimohonkan untuk mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia selambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal akta notaris yang memuat perubahan anggaran dasar - tersebut Perubahan Anggaran Dasar selain yang - menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu selambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal - keputusan RUPS 61 tentang perubahan tersebut serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan. 4. Apabila dalam rapat yang dimaksud dalam ayat 1 kuorum yang ditentukan tidak tercapai, - maka dalam jangka waktu paling cepat 10 - (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua - puluh satu) hari setelah rapat pertama itu, 60 Pasal 21 ayat 2, ayat 7 dan ayat 9 UUPT 61 Pasal 21 ayat 3, ayat 7 dan ayat 9 UUPT 22

23 dapat diselenggarakan rapat kedua, dengan syarat dan acara yang sama seperti yang - diperlukan untuk rapat pertama, kecuali - mengenai jangka waktu panggilan harus dilakukan selambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat kedua tersebut tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat. Rapat kedua sah dan berhak mengambil - keputusan jika dihadiri paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian - dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. - Dalam hal RUPS kedua tidak tercapai kuorum, maka dapat dilaksanakan dengan Rapat ketiga, dimana rapat ketiga adalah sah jika - ditetapkan oleh Pengadilan Negeri di tempat Perseroan berdomisili Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) atau lebih surat - kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan dan dalam Berita Negara 62 Pasal 88 ayat 2, 3 dan 4 UUPT 23

24 selambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal - keputusan tentang pengurangan modal - tersebut. 63 PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, PEMISAHAN DAN PEMBUBARAN - Pasal Dengan mengindahkan ketentuan peraturan - perundang undangan yang berlaku, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar - Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri - oleh pemegang saham yang mewakili sekurangnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui sekurangnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat - tersebut Dalam hal RUPS pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai kuorum, maka dapat dilaksanakan rapat kedua, dimana rapat kedua adalah sah dan berhak - mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah 63 Pasal 44 ayat 2 UUPT. 64 Pasal 89 ayat 1 UUPT 24

25 seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam rapat dan keputusan -adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari -jumlah suara yang dikeluarkan Dalam hal RUPS kedua tidak tercapai kuorum, maka dapat dilaksanakan dengan Rapat ketiga, dimana rapat ketiga adalah sah jika - ditetapkan oleh Pengadilan Negeri di tempat Perseroan berdomisili. 3. Direksi wajib mengumumkan paling sedikit - dalam 1 (satu) surat kabar yang terbit atau beredar di tempat kedudukan/tempat kegiatan usaha Perseroan dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan melakukan penggabungan, peleburan, - pengambilalihan dan pemisahan mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan - dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau - dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar berdasarkan - penetapan Pengadilan, maka harus diadakan 65 Pasal 89 ayat 2 dan 3 UUPT 66 Pasal 127 ayat 2 UUPT 25

26 likuidasi oleh likuidator atau kurator Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan RUPS atau penetapan - sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 tidak - menunjuk likuidator Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan pengadilan Likuidator wajib mendaftarkan dalam Daftar Perseroan, mengumumkan dalam Berita Negara dan dalam surat kabar harian yang terbit - atau beredar di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia selambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak Perseroan - dibubarkan Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta perubahannya - dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh RUPS dan diberikannya pelunasan dan - pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator 70. -DIREKSI Pasal Pasal 142 ayat 2a UUPT 68 Pasal 142 ayat 3 UUPT 69 Pasal 147 ayat 1 UUPT 70 Pasal 152 ayat 3 UUPT. 26

27 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari seorang Direktur atau lebih, apabila diangkat lebih dari seorang Direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi - hanya warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan - perundang-undangan yang berlaku. 3. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS 72, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun 73 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya - sewaktu-waktu Anggota Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh - RUPS dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi - lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus di - selenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan -perundangundangan dan Anggaran Dasar Ketentuan masa jabatan anggota Direksi yang - 71 Pasal 92 UUPT. 72 Pasal 94 ayat 1 UUPT. 73 Pasal 94 ayat 3 UUPT. 74 Pasal 94 ayat 4, Pasal 105 ayat 1 UUPT. 75 Pasal 96 UUPT. 27

28 diangkat untuk mengisi jabatan anggota - Direksi yang lowong tersebut adalah sisa masa jabatan anggota Direksi yang -digantikannya Jika oleh sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada - Perseroan dan pemegang saham yang - menominasikannya, sekurangnya 30 (tiga - puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya Jabatan anggota Direksi berakhir, jika: - a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 8; b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; - c. meninggal dunia; - d. diberhentikan berdasarkan keputusan - RUPS TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI - Pasal Pasal 118 UUPT. 77 Pasal 107 a UUPT. 78 Pasal 105 UUPT 28

29 1. Direksi berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan 79, akan tetapi dengan - pembatasan 80 bahwa untuk: a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang perseroan di bank); b. mendirikan suatu usaha atau turut serta - pada perusahaan lain baik di dalam - maupun di luar negeri; harus dengan persetujuan Dewan Komisaris Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan - dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham 79 Pasal 98 ayat 1 UUPT 80 Pasal 98 ayat 3 UUPT 81 Pasal 117 UUPT 29

30 dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat a. Direktur Utama berhak dan berwenang - bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan Dalam hal Perseroan hanya diurus oleh 1 - (satu) orang Direktur, segala tugas dan - wewenang yang diberikan kepada Direktur - Utama atau anggota Direktur lainnya dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, Direksi berhak untuk perbuatan tertentu - mengangkat seorang atau lebih kuasa dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus; kewenangan yang diberikan itu harus dilaksanakan sesuai - dengan anggaran dasar serta peraturan 82 Pasal 102 UUPT 83 Pasal 98 ayat 2 UUPT 30

31 perundang-undangan yang berlaku 84. RAPAT DIREKSI 85 Pasal Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu: a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atau b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atauc. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) - orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh - saham dengan hak suara. 2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh - anggota Direksi yang berhak bertindak untuk - dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar ini Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang - disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling - lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat Pasal 103 UUPT 85 Ketentuan Rapat Direksi tidak diatur dalam UUPT 31

32 4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan - acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat - Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Direksi dipimpin - oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir. 7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa. 8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. 9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil - berdasarkan musyawarah untuk mufakat. - Apabila tidak tercapai maka keputusan - diambil dengan pemungutan suara berdasarkan - 32

33 suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang - dikeluarkan dalam rapat Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. 11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota - Direksi lain yang diwakilinya. - b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan - suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak -dihitung dalam menentukan jumlah suara -yang dikeluarkan. 12. a. Selain penyelenggaraan Rapat Direksi - sebagaimana dimaksud dalam ketentuan - ayat 5, Rapat Direksi dapat juga - dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana - media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi 33

34 saling melihat dan mendengar secara - langsung serta berpartisipasi dalam - Rapat Direksi. b. Risalah Rapat hasil penyelenggaraan - Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 12 (a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Direksi yang ikut serta untuk disetujui dan ditandatangani. 13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang - sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah - diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian - mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. - DEWAN KOMISARIS - Pasal Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila - diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama Pasal 108 ayat 3 UUPT 34

35 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang - memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS 87 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun 88 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk - memberhentikan sewaktu-waktu Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan - Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini. 6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak - mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 7. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: - a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia; 87 Pasal 111 ayat 1 UUPT 88 Pasal 111 ayat 3 UUPT 89 Pasal 113 UUPT 35

36 b. mengundurkan diri sesuai dengan - ketentuan ayat 6; c. tidak lagi memenuhi persyaratan - perundang-undangan yang berlaku; - d. meninggal dunia; e. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. -TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS - Pasal Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang -dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua bukti lainnya, pembukuan, surat dan alat memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui -segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 3. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak - mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas - 36

37 tanggungan Dewan Komisaris Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau - anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. - RAPAT DEWAN KOMISARIS 91 Pasal Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap - waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih - anggota Direksi atau atas permintaan dari 1 - (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per - sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah. 2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama berhalangan maka anggota Dewan Komisaris yang lain berhak melakukan panggilan rapat berdasarkan kuasa dari - Komisaris Utama. 3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan - dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima 90 Pasal 106 UUPT 91 UUPT tidak mengatur tentang mekanisme Rapat Komisaris 37

38 paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan - tanggal panggilan dan tanggal rapat. 4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan - acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, -Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang -anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir. 7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat - diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak - mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili - dalam rapat. 38

39 9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus - diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan. 11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang - hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan - suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak -dihitung dalam menentukan jumlah suara -yang dikeluarkan. 12. a. Selain penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam - 39

40 ketentuan ayat 5, Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Dewan Komisaris saling melihat dan mendengar secara langsung serta - berpartisipasi dalam Rapat Dewan - Komisaris. b. Risalah Rapat hasil penyelenggaraan - Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 12 (a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan - kepada seluruh anggota Dewan Komisaris yang ikut serta untuk disetujui dan - ditandatangani Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian - mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. -RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN - 40

41 PASAL Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan - kepada Dewan Komisaris 92 untuk mendapat - persetujuan, sebelum tahun buku dimulai Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku Perseroan dimulai pada tanggal dari akta pendirian ini dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2014 (dua ribu empat belas). 4. Dalam waktu selambatnya 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku yang ditandatangani oleh semua anggota - Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam RUPS tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS 92 Pasal 64 ayat 1 UUPT 93 Pasal 63 ayat 1 UUPT 41

42 tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya dikantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS - tahunan PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN - Pasal Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan - perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara - penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut Dalam hal RUPS tidak menentukan penggunaannya, laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar - Perseroan dibagi sebagai dividen Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya perseroan - 94 Pasal 67 ayat 1 UUPT 95 Pasal 71 UUPT 42

43 dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam - perhitungan laba rugi itu belum sama sekali - tertutup. 4. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang - tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun - setelah disediakan untuk dibayarkan, - dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen - dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak - sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan 96. Dividen yang tidak diambil setelah lewat - waktu 10 (sepuluh) tahun tersebut akan menjadi hak Perseroan. 5. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang - berlaku PENGGUNAAN CADANGAN Pasal Penyisihan laba bersih untuk cadangan - dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan 96 Pasal 73 ayat 1 UUPT 97 Pasal 72 UUPT 43

44 disetor 98 hanya boleh dipergunakan untuk - menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS dapat - memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) - yang belum dipergunakan untuk menutup - kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana - dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut - pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba. -KETENTUAN PENUTUP - Pasal 22. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputuskan dalam RUPS. - Akhirnya, para penghadap bertindak dalam - kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa: 1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian 98 Pasal 70 ayat 3 UUPT 99 Pasal 70 ayat 4 UUPT 44

45 dan disetor penuh dengan uang tunai 100 melalui -kas Perseroan sejumlah ( ) saham atau seluruhnya dengan nilai nominal Rp. ( Rupiah) yaitu oleh para pendiri 101 : - a. Nyonya, sejumlah ( ) saham atau % ( persen) saham dengan nilai nominal -seluruhnya sebesar Rp. ( Rupiah). - b. Nyonya, sejumlah ( ) saham atau % ( persen) saham dengan nilai nominal -seluruhnya sebesar Rp. ( Rupiah). - - sehingga seluruhnya berjumlah ( ) saham, dengan 100 Pasal 34 ayat 1 UUPT 101 Pasal 8 ayat 2 c UUPT 45

46 nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. ( ).- 2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 13 dan Pasal 16 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan - Komisaris 102, telah diangkat sebagai : - DIREKSI : Direktur : Tuan DEWAN KOMISARIS : - Komisaris : Nyonya Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris 102 Pasal 8 ayat 2b UUPT

47 tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. - Akhirnya, para penghadap bertindak dalam - kedudukannya sebagaimana tersebut diatas - menerangkan dengan ini memberi kuasa 104 kepada - saya, Notaris dan/atau karyawan kantor saya, - Notaris, bertindak baik bersama-sama maupun - sendiri-sendiri, dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk memohon pengesahan atas Anggaran Dasar ini dari instansi yang berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk - memperoleh pengesahan tersebut dan untuk - mengajukan dan menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan. - Para penghadap saya, Notaris, kenal. DEMIKIANLAH AKTA INI 104 Pasal 9 ayat 3 UUPT 47

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya CONTOH AKTA PENDIRIAN / ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS =============== ------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------- ---------------------- Pasal 1 ---------------------- 1. Perseroan terbatas

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di...

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di... AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. NOMOR: Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di... Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini.-------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor : 1

ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor : 1 ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor : 1 Pada hari ini, hari, tanggal.bulan..tahun..berhadapan dengan saya, M HASAN, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dengan dihadiri

Lebih terperinci

ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS ANALISA AKTA PENDIRIAN PT LUMBUNG BERKAT SEJAHTERA TERHADAP UU No. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS RENHARD 0906627530 KELAS A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 2011 Analisis Akta Pendirian

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 1 tahun ~ keharusan Perseroan menyesuaikan ketentuan Undang-undang ini Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Perseroan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.04/2014 Sebelum/ Before Pasal 11 Ayat 5 Pasal 11 Ayat 5 5. (a) Seorang

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,

Lebih terperinci

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) Sebelum MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA PASAL 3 1. Maksud dan tujuan Perseroan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. Ayat 1 Tidak Ada Perubahan Perubahan Pada Ayat 2 menjadi berbunyi Sbb: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perseroan dapat membuka kantor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan )

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan ) ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan ) Akta Pendirian Perseroan yang memuat ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LAMPIRAN 218 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Pusat. 2. Perseroan dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk.

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. Anggaran Dasar PT. AKR Corporindo, Tbk., sebagaimana dimuat dalam Akta Nomor 5 tanggal 5 Mei 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang

Lebih terperinci

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PEMBUATAN AKTA-AKTA TERKAIT DENGAN PERSEROAN TERBATAS YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH NOTARIS Oleh: Alwesius, SH, MKn Notaris-PPAT Surabaya, Shangrila Hotel, 22 April 2017 PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN

Lebih terperinci

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Versi Final 1 RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015 Pasal 4 Ayat 3 Ayat 3 Pasal 4 Pasal 4 Saham-saham yang masih dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN

BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN 34 BAB II PENENTUAN KEABSAHAN SUATU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DALAM PERSEROAN A. Rapat Umum Pemegang Saham Dalam setiap Perseroan Terbatas mempunyai alat yang disebut dengan organ perseroan yang bertugas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama [ ] disingkat [ ], dalam bahasa Inggris disebut [ ] disingkat [ ], untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut "Yayasan" berkedudukan di

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 ANGGARAN DASAR SEKARANG Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 6. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) pemegang saham

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di

Lebih terperinci

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN

CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN Nomor: - Pada hari ini, - tanggal - bulan - tahun - pukul WI (Waktu Indonesia ). -------------------------------------- Menghadap kepada saya 1,--------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R No.374, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. RUPS. Perusahaan Terbuka. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5644) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra ORGAN-ORGAN PT 1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 2. DIREKSI 3. DEWAN KOMISARIS RUPS 0 RUPS mempunyai

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama PT DUTA INTIDAYA Tbk, selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Global Teleshop Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan "Perseroan").

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan CONTOH AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN UNTUK YAYASAN YANG DIDIRIKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, TAPI PENGESAHAN SEBAGAI BADAN HUKUMNYA BELUM/TIDAK DIURUS. YAYASAN

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum

YAYASAN Contoh akta perubahan anggaran dasar Yayasan untuk Yayasan yang didirikan sebelum CONTOH AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN UNTUK YAYASAN YANG DIDIRIKAN SEBELUM BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, DAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN PASAL 37 A PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015

DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015 Disusun oleh : NOTARIS & PPAT FATHIAH HELMI, SH DRAFT LAMPIRAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN MATRIKS ANGGARAN DASAR PT PONDOK INDAH PADANG GOLF Tbk Tgl 22 Juni 2015 Referensi: 1. UU No 40 Tahun 2007

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. BAB II JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2

ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. BAB II JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2 ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1.Perseroan ini bernama CV.KALIFAH KARYA GRUB (KKG) CV.KALIFAH BERSAUDARA GRUB (KBG) CV.BATE JAYA GRUB CV.... 2.CV... ini berkedudukan di Desa

Lebih terperinci

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER CV. Nomor: -Pada hari ini,

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER CV. Nomor: -Pada hari ini, AKTA PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER CV. Nomor: -Pada hari ini, -Jam 08.00 WIB (delapan Waktu Indonesia bagian Barat). --------------------------- -Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris di Pekanbaru,

Lebih terperinci

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16

YAYASAN Contoh akta Yayasan yang didirikan sebelum berlakunya Undang-undang nomor 16 CONTOH AKTA YAYASAN YANG DIDIRIKAN SEBELUM BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, DAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN PASAL 15 A PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BUPATI KEPULAUAN YAPEN BUPATI KEPULAUAN YAPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAN DAERAH PT. YAPEN MANDIRI SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN

Lebih terperinci

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya -menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak ---- ----------- dalam kedudukan mereka masing-masing, berturut-turut ---- ---- selaku Presiden Direktur dan Direktur PT MERDEKA COPPER GOLD Tbk, suatu

Lebih terperinci

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama: PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk., (selanjutnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama Yayasan Gedhe Nusantara (selanjutnya dalam anggaran dasar ini cukup disingkat dengan Yayasan), berkedudukan

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 28-2004 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan

Lebih terperinci

XVIII. LAPORAN PENILAI

XVIII. LAPORAN PENILAI XVIII. LAPORANPENILAI 243 Halaman ini sengaja di kosongkan 244 245 246 247 248 249 250 251 252 XIX. 1. ANGGARANDASARPERSEROAN NAMADANTEMPATKEDUDUKAN Pasal1 PerseroanterbatasinibernamaPT.MNCSKYVISIONTbk.,(selanjutnyadalamAnggaranDasarinicukup

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK Copyright (C) 2000 BPHN PP 28/1999, MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK *36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT POLARIS ISVESTAMA Tbk

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT POLARIS ISVESTAMA Tbk PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT POLARIS ISVESTAMA Tbk PT POLARIS ISVESTAMA Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan ini memberitahukan bahwa pada hari Jumat, tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 2007 (Judul pasal-pasal ditambahkan)

UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 2007 (Judul pasal-pasal ditambahkan) UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 2007 (Judul pasal-pasal ditambahkan) BAB I KETENTUAN UMUM 5 Pasal 1 Ketentuan umum (16 butir) 5 Pasal 2 Tujuan perseroan 6 Pasal 3 Tanggungawab pemegang saham 7 Pasal 4

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT. SURYA CITRA MEDIA Tbk

ANGGARAN DASAR PT. SURYA CITRA MEDIA Tbk ANGGARAN DASAR PT. SURYA CITRA MEDIA Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. Surya Citra Media Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A. PIAGAM DIREKSI Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. 1. Peraturan Perseroan No. 40/2007 A. LEGAL BASIS 2. Peraturan Pasar Modal

Lebih terperinci

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 UU Tentang Yayasan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar (AD)

Usulan Perubahan Anggaran Dasar (AD) AD PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10 10.8. N.A 10.8.Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (6) wajib tidak mengalihkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

2016, No Manusia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar sert

2016, No Manusia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar sert BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2016 KEMENKUMHAM. Perseroan Terbatas. Permohonan. Perubahan. Anggaran Dasar. Penyampaian Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk (selanjutnya disebut Perseroan), berkedudukan di Jakarta

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- /BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) ( Perseroan ) A. UMUM Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Direksi dan pengelolaan perusahaan yang baik,

Lebih terperinci

W A K T U Pasal

W A K T U Pasal AKTA PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER CV SAYA SUKA ANDA SUKA Nomor: - Pada hari ini, tanggal pukul WIB ( Waktu Indonesia Barat) Berhadapan dengan saya, Notaris di Jakarta, dengan dihadiri oleh saksi-saksi

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara. No.392, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci