TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAYAGUNAAN WAKAF UANG DI DPU DARUT TAUHID MENURUT PERSPEKTIF IMAM ABU HANIFAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAYAGUNAAN WAKAF UANG DI DPU DARUT TAUHID MENURUT PERSPEKTIF IMAM ABU HANIFAH"

Transkripsi

1 Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAYAGUNAAN WAKAF UANG DI DPU DARUT TAUHID MENURUT PERSPEKTIF IMAM ABU HANIFAH Yuniasari Siti Latifah Keuangan dan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung yuniasarisl@yahoo.com Abstrak. Imam Abu Hanifah merupakan salah satu ulama besar di bidang fiqih dari kalangan thabiín pendiri mazhab Hanafiyah telah banyak menguraikan pendapatnya terkait perwakafan. Mazhab Hanafiyah merupakan salah satu Madzhab yang menjadi sumber nilai yang berkembang di Indonesia sekaligus sebagai salah satu referensi dalam perumusan perundang-undangan perwakafan di Indonesia. Wakaf di Indonesia merupakan sumber penyediaan harta keagamaan, yang dipergunakan untuk kelancaran ibadat umat Islam baik untuk bangunan mesjid, madrasah, pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan kegiatan-kegiatan umat Islam lainnya, juga merupakan penyediaan harta keagamaan yang dapat digunakan sebagai sarana pembangunan kehidupan umum dalam rangka menuju tercapainya kesejahteraan spiritual dan material serta mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam dekade terakhir terjadi perubahan yang sangat besar dalam masyarakat Muslim terhadap paradigma wakaf ini. Wacana dan kajian akademis ini kemudian merebak ke Indonesia enam tahun terakhir. Salah satu pembahasan yang mengemuka adalah wakaf uang. Wakaf uang sebenarnya sudah menjadi pembahasan ulama terdahulu ; salah satunya Imam az-zuhri yang membolehkan wakaf uang (saat itu dinar dan dirham). Bahkan pendapat mayoritas sebagian besar ulama mazhab Hanafiyyah juga membolehkan wakaf uang juga membolehkan dana wakaf tunai untuk investasi mudharabah atau sistem bagi hasil lainnya. Keuntungan dari bagi hasil digunakan untuk kepentingan umum. Kata Kunci : Wakaf, Uang, Pendayagunaan, Produktif. A. Pendahuluan Imam Abu Hanifah merupakan salah satu ulama besar di bidang fiqih dari kalangan thabiín pendiri mazhab Hanafiyah telah banyak menguraikan pendapatnya terkait perwakafan. Mazhab Hanafiyah merupakan salah satu Madzhab yang menjadi sumber nilai yang berkembang di Indonesia sekaligus sebagai salah satu referensi dalam perumusan perundang-undangan perwakafan di Indonesia. Wakaf di Indonesia merupakan sumber penyediaan harta keagamaan, yang dipergunakan untuk kelancaran ibadat umat Islam baik untuk bangunan mesjid, madrasah, pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan kegiatan-kegiatan umat Islam lainnya, juga merupakan penyediaan harta keagamaan yang dapat digunakan sebagai sarana pembangunan kehidupan umum dalam rangka menuju tercapainya kesejahteraan spiritual dan material serta mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam dekade terakhir terjadi perubahan yang sangat besar dalam masyarakat Muslim terhadap paradigma wakaf ini. Wacana dan kajian akademis ini kemudian merebak ke Indonesia enam tahun terakhir. Salah satu pembahasan yang mengemuka adalah wakaf uang. Wakaf uang sebenarnya sudah menjadi pembahasan ulama terdahulu ; salah satunya Imam az-zuhri yang membolehkan wakaf uang (saat itu dinar dan dirham). Bahkan pendapat mayoritas sebagian besar ulama mazhab Hanafiyyah juga membolehkan wakaf uang juga membolehkan dana wakaf tunai untuk investasi 583

2 584 Yuniasari Siti Latifah mudharabah atau sistem bagi hasil lainnya. Keuntungan dari bagi hasil digunakan untuk kepentingan umum. 1 Menurut Imam Abu hanifah dan para ulama Hanafiyyah lainnya, harta yang diwakafkan itu ain (zatnya) harus kekal yang memungkinkan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Sehingga dalam hal ini, ulama Hanafiah menetapkan dasar dari harta wakaf adalah harta tidak bergerak. Akan tetapi ada beberapa pengecualian bolehnya benda bergerak diwakafkan. 2 Dari keterangan tersebut, maka menurut mazhab Hanafiyyah wakaf uang diperbolehkan selama kemanfaatan dari uang tersebut bersifat kekal. Perkembangan wakaf uang tidak terlepas dari tuntutan zaman juga kondisi umat yang memungkinkan atau menuntut hal itu terjadi. Jika wakaf uang dapat diimplementasikan maka ada dana potensial yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan ummat. Jika saja terdapat 1 juta saja masyarakat Muslim yang mewakafkan dananya sebesar Rp , maka akan diperoleh pengumpulan dana wakaf sebesar Rp 100 milyar setiap bulan (Rp 1,2 trilyun per tahun). Jika diinvestasikan dengan tingkat return 10 persen per tahun maka akan diperoleh penambahan dana wakaf sebesar Rp 10 miliar setiap bulan (Rp 120 miliar per tahun) 3. Darut Tauhid sebagai lembaga keagamaan yang cukup pesat perkembangannya di Kota Bandung, memiliki lembaga pengembangan umat di sektor ekonomi yaitu lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) Darut tauhid. Pada lembaga tersebut ada sublembaga yang khusus menangnai perwakafan yaitu Pusat Pengembangan Wakaf Daarut Tauhiid Bandung. Pusat Pengembangan Wakaf Daruut Tauhiid Bandung telah membuktikan eksistensinya dengan mengembangkan program optimalisasi wakaf uang. Tidak bisa diungkiri bahwa pelaksanaan wakaf uang di DPU Darut Tauhid tersebut dapat dirasakan hasil dan manfaatnya, akan tetapi dari perspektif legalitas syarí masih butuh pengkajian lebih dalam. Hal ini didasarkan kepada pendapat Imam Abu Hanifah yang membolehkan wakaf uang akan tetapi kemanfaatannya harus bersifat kekal. Pendapat Imam Abu Hanifah ini dikhawatirkan penggunaan uang yang bersifat sementara dan akan habis masa kemanfataannya. Dilema yang terjadi inilah yang harus mendapat jalan keluar atau mengeluarkan solusi yang mashlahat bagi umat juga selaras dengan penegakan hukum syarí-nya. Pada dasarnya Imam Abu Hanifah melarang penggunaan uang sebagai benda yang menjadi objek wakaf, namun hal ini masih dimungkinkan selama kriteria pelaksanaan atau pendayagunaan wakafnya tidak bertentangan dengan esensi dari perwakafan itu sendiri yaitu abadinya kemanfaatan benda wakaf. Pelaksanaan perwakafan dengan objek benda wakaf berupa uang di DPU Darut Tauhid selama kriteria persyaratan tidak menyimpang dari esensi keabadian manfaat benda wakaf dapat dilakukan. Akan tetapi, fenomena yang terjadi di lapangan memperlihatkan bahwa pengelolaan dana wakaf uang tidak selamanya dibelanjakan pada hal-hal yang produktif sehingga tidak mengurangi nilai pokoknya. Seperti dalam pembelian obat-obatan untuk kepentingan klinik kesehatan, manfaatnya bersifat insidental. 1. Rumusan Masalah Farida Prihatini, Hukum Islam Zakat dan Wakaf, Lentera Ilmu, Surabaya, 2005 : Hal Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

3 Tinjauan Pelaksanaan Pendayagunaan Wakaf Uang di DPU Berdasarkan latar belakang masalah yng diuraikan di atas, maka rumusan masalah disusun ke dalam pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana konsep dan ketentuan wakaf uang menurut Imam Abu Hanifah? b. Bagaimana pelaksanaan pendayagunaan wakaf uang di DPU Darut Tauhid Kota Bandung? c. Bagaimana tinjauan pelaksanaan pendayagunaan wakaf uang di DPU Darut Tauhid menurut perspektif Imam Abu Hanifah? B. Landasan Teori 1. Tinjauan Umum Wakaf Uang Wakaf adalah sebuah pranata yang berasal dari hukum Islam, oleh karena itu apabila kita berbicara tentang masalah perwakafan kita tidak mungkin lepas dari pembicaraan tentang konsepsi wakaf menurut Hukum Islam. Telah menjadi kesepakatan ulama, bahwa wakaf termasuk salah satu corak sosial ekonomi yang sudah berakar di tengah-tengah masyarakat Islam, sebagai ajaran dan tradisi yang telah disyariatkan. Dalam tinjauan al-qur an, wakaf merupakan konsep dasar ajaran Islam tentang amal shaleh, sebagai aplikasi dari iman. Yang secara tersirat diatur dalam beberapa ayat dalam al-qur an seperti dalam Surat Ali Imran ayat 92 : ل ه ت ى ال وا ال ب ر ح ت ى ت ى ف ق وا م م ا ت ح ب ون و م ا ت ى ف ق وا م ه ش ي ء ف إ ن ا لل ب ه ع ل يم Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. 4 Selain itu tuntutan wakaf ini bersumber pula dari ajaran Rasulullah tentang konsep shadaqah jariyah, sebagaimana sabda beliau: عه ابي هريرة ان رسول هللا صلعم قال : اذا ماث االوسان اوقطع عمله اال مه ثالثت اال مه صدقت جاريت او علم يىتفع به او ولد صالح يدعو له )صحيح مسلم ) Dari Abi Hurairah, Nabi SAW bersabda : apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu : shadaqah jariah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang shaleh yang mendo akan untuknya. 5 Wakaf bukan hanya merupakan shadaqah biasa, tetapi merupakan shadaqah yang memiliki nilai lebih daripada shadaqah-shadaqah lainnya. Shadaqah berupa wakaf lebih besar pahala dan manfaatnya bagi orang yang memberikan wakaf, karena harta yang diwakafkan itu akan terus-menerus mengalir pahalanya kepada orang yang memberikan wakaf (wakif). Dengan demikian, asas dasar dari perwakafan adalah kebadian dari manfaat objek wakaf itu sendiri. Sekalipun seorang wakif (yang melakukan wakaf) telah meninggal, perwakafan harus terus berlanjut selama harta yang diwakafkan itu masih bisa dimanfaatkan6. Selain itu, wakaf bisa menjadi jalan dan perantara untuk membangun memajukan agama serta membangun masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti : pendidikan, dakwah, sosial, kesehatan, dan lainlain. Asas keabadian dari manfaat benda wakaf, hal ini didasarkan kepada prinsip Wakaf sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad saw ketika memberikan arahan kepada Umar bin Khathab ra. yang ingin menyerahkan sebidang tanahnya di Khaibar 4 Depag RI, Al Quran dan Terjemahan, CV Diponegoro, Bandung, 1996 : Hal A. Hassan, Terjemahan bulughul maram, CV Diponegoro, Bandung 1986 : hal Muhammad Al Kabisi, Hukum Wakaf, Al Imaan, Jakarta, 2004 : Hal. 2 Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 2, Tahun Akademik

4 586 Yuniasari Siti Latifah untuk kepentingan sabilillah. Beliau bersabda, Tahanlah barang pokoknya dan sedekahkan hasilnya (Habbis ashlaha, wasabbil tsamrataha). Dari pernyataan Nabi Muhammad saw tersebut, ada dua prinsip yang membingkai tasyri wakaf, yakni: prinsip keabadian (ta bidul ashli) dan prinsip kemanfaatan (tasbilul manfaah). 7 Sebagai sumber hukum, maka wakaf memerlukan pengelolaan yang akan bertindak dan atas nama wakaf dan pengurus segala macam harta benda yang termasuk dalam lingkup wakaf tersebut, pengelola tersebut dalam hukum disebut nadzir. Nadzir wakaf adalah orang yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut. Pada dasarnya, siapa saja dapat menjadi nadzir selama ia mempunyai hak melakukan tindakan hukum. Yang berhak menentukan nadzir wakaf adalah wakif. Mungkin ia sendiri yang menjadi nadzir, mungkin pula menyerahkan pengawasan wakaf kepada orang lain, baik perseorangan maupun organisasi. Agar perawatan dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya, pemerintah berhak campur tangan mengeluarkan peraturan mengenai perwakafan, termasuk pengawasannya. Dalam sejarah Islam, cash waqf berkembang dengan baik pada zaman Bani Mamluk dan Turki Usmani. Namun baru belakangan ini menjadi bahan diskusi yang intensif di kalangan para ulama dan pakar ekonomi Islam. Dalam sejarah Islam, wakaf tunai sudah dipraktekkan sejak abad kedua Hijriyah. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Imam az Zuhri (wafat 124 H), salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al-hadits, memberikan fatwanya untuk berwakaf dengan Dinar dan Dirham agar dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembangunan, dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam. Cara yang dilakukan adalah dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha (modal produktif) kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf Wakaf Uang Menurut Imam Abu Hanifah Menurut Imam Abu hanifah dan para ulama Hanafiyyah lainnya, harta yang diwakafkan itu ain (zatnya) harus kekal yang memungkinkan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Sehingga dalam hal ini, ulama Hanafiah menetapkan dasar dari harta wakaf adalah harta tidak bergerak. Akan tetapi ada beberapa pengecualian bolehnya benda bergerak diwakafkan. 9 Dari keterangan tersebut, maka menurut mazhab Hanafiyyah wakaf uang diperbolehkan selama kemanfaatan dari uang tersebut bersifat kekal. Menurut ulama Hanafiah, harta yang diwakafkan itu ain (zatnya) harus kekal yang memungkinkan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Sehingga dalam hal ini, ulama Hanafiah menetapkan dasar dari harta wakaf adalah harta tidak bergerak. Akan tetapi ada beberapa pengecualian bolehnya benda bergerak diwakafkan, yaitu : 1) Keadaan harta bergerak itu mengikuti benda tidak bergerak, ada dua macam : a. Benda tersebut mempunyai hubungan dengan sifat diam ditempat dan tetap. Misal ; bangunan dan pohon, termasuk benda bergerak yang bergantung pada benda tak bergerak. b. Benda bergerak yang dipergunakan untuk membantu benda tidak bergerak seperti alat untuk membajak dan kerbau yang dipergunakan untuk bekerja 7 KH. Tholhah Hasan, Artikel Perwakafan, Badan Wakaf Indonesia, Jakarta Thn Hafidhuddin Didin, M. Sc, Wakaf Uang Dalam Pandangan Syariat Islam, Kumpulan Hasil Seminar Perwakafan, Bimas dan Haji DEPAG RI, Jakarta, Farida Prihatini, Hukum Islam Zakat dan Wakaf, Lentera Ilmu, Surabaya, 2005 : Hal Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

5 Tinjauan Pelaksanaan Pendayagunaan Wakaf Uang di DPU ) Kebolehan wakaf benda bergerak tersebut berdasarkan atsar yang membolehkan wakaf senjata dan binatang-binatang yang dipergunakan untuk berperang; dalam hadits : artinya ; dan dari Abu Hurairah berkata : bersabda Rasulullah SAW : barang siapa mewakafkan kudanya (untuk dipersiapkan) dalam perjuangan di jalan Allah dengan penuh perasaan Iman dan mengharap ridha Allah, maka makanannya, kotoran dan air kencingnya di hari kiamat nanti dalam timbangannya akan terdapat beberapa kebaikan (HR. Ahmad dan Bukhari). 3) Wakaf benda bergerak tersebut mendatangkan pengetahuan seperti wakaf kitab dan mushhaf. Menurut Ulama Hanafiah, pengetahuan adalah sumber pemahaman dan tidak bertentangan dengan nas. Mereka menyatakan bahwa untuk mengganti benda wakaf yang dikhawatirkan tidak kekal adalah memungkinkan kekalnya manfaat. Menurut meraka mewakafkan buku-buku dan mushaf dimana yang diambil adalah pengetahuannya, kasusnya sama dengan mewakafkan dinar dan dirham. Ulama Hanafiah juga memperbolehkan mewakafkan barang-barang yang memang sudah biasa dilakukan pada masa lalu atau telah menjadi suatu adat kebiasaan di kalangan muslimin. 10 Dari uraian tersebut, terlihat bahwa dalam masalah benda yang diwakafkan ulama Hanafiyah lebih menekankan kepada keharusan kekalnya benda yang diwakafkan. Hal tersebut didasarkan pada pemanfaatan benda wakaf tersebut harus dapat dimanfaatkan secara terus menerus, karena dalam pandangan ulama Hanafiyah yang paling utama dalam perwakafan adalah kemanfaatan dari benda wakaf itu sendiri, sehingga dalam pandangan Ulama Hanafiah bahwa pada prinsipnya benda yang dapat diwakafkan adalah benda tidak bergerak, hanya benda-benda bergerak tertentu saja yang boleh diwakafkan, yakni benda-benda yang memenuhi syarat yang sudah dikemukakan dan jenis-jenis benda yang sudah diwakafkan oleh para sahabat atau juga kaum muslimin terdahulu. Bolehnya mewakafkan bergerak ini sangat penting untuk mengembangkan benda-benda tidak bergerak. Adapun mengenai wakaf yang mendatangkan pengetahuan seperti wakaf kitab dan mushhaf seperti yang telah disebutkan di atas, ulama Hanafiyah menyatakan bahwa untuk mengganti benda wakaf yang tidak kekal adalah memungkinkan kekalnya manfaat. Mewakafkan buku-buku dan mushhaf dimana yang diambil adalah pengetahuannya adalah sama dengan mewakafkan dirham dan dinar. Dengan demikian jelas bahwa ulama Hanafiyah membolehkan wakaf uang. 3. Wakaf Uang Menurut Undang-Undang di Indonesia Ruang lingkup wakaf yang selama ini dipahami oleh masyarakat cenderung terbatas pada benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, padahal tidaklah demikian, wakaf dapat pula berbentuk benda bergerak. Dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, telah diatur berbagai hal penting dalam pengembangan wakaf. Jika dibandingkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan tentang wakaf yang sudah ada selama ini terdapat beberapa hal baru dan penting. Diantaranya adalah masalah nadzir. Dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf pasal 9 menyebutkan sebagai berikut : nadzir meliputi perseorangan, organisasi atau badan hukum. 11 Mengenai harta benda yang diwakafkan (maukuf bih) Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf Pasal 16 ayat (1) menyebutkan : harta benda wakaf terdiri 10 Ibid, Hal Hadi Setia Tunggal, Perwakafan di Indonesia, Lentera Ilmu, Jakarta, 2005 : Hal. 5 Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 2, Tahun Akademik

6 588 Yuniasari Siti Latifah dari benda tidak bergerak dan benda bergerak. Selanjutnya mengenai peruntukkan harta wakaf (Maukuf alaih) Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf Pasal 22 menyebutkan : Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda hanya dapat diperuntukkan bagi : a. sarana dan kegiatan ibadah; b. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; c. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa ; d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat, dan/atau ; e. kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syari ah dan peraturan perundang-undangan. 12 Serta perlunya dibentuk Badan Wakaf Indonesia sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf BAB VI Pasal 47 sampai dengan Pasal 61. Dalam Undang-undang ini juga harta benda wakaf tidak dibatasi pada benda tidak bergerak saja tetapi juga benda bergerak seperti uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa, dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagaimana yang termaktub dalam Undang undang nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf Pasal 16 ayat (1) : Harta benda wakaf terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak. Dijelaskan lebih rinci mengenai maksud harta benda bergerak yaitu harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi dalam pasal 16 ayat 3 sebagai berikut : (3). Benda bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi : a. uang; b. logam mulia; c. surat berharga; d. kendaraan; e. hak atas kekayaan intelektual; f. hak sewa; dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 13 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pelaksanaan perwakafan di lembaga DPU Daarut Tauhid secara umum terbagi ke dalam beberapa bentuk perwakafan. Keberagaman bentuk perwakafan di lembaga DPU Daarut Tauhid, hal ini disandarkan pada aturan mengenai macam-macam wakaf menurut Undang-undang nomor 41 tahun 2004 Tentang Wakaf yang membagi macam perwakafan tersebut ke dalam dua bagian yaitu benda bergerak dan benda tidak bergerak. Yang dimaksud dengan wakaf benda bergerak dalam tatanan lembaga DPU Daarut Tauhid adalah wakaf benda-benda yang dapat dipindah-pindahkan dan tidak habis karena dikonsumsi, atau dalam kata lain tidak sekali pakai. Benda-benda tersebut meliputi uang, logam mulia, surat-surat berharga atau semacam obligasi, kendaraan seperti mobil, motor dan lain-lain, hak atas kekayaan intelektual yang meliputi karya 12 Ibid, Hal Ibid, Hal. 8 Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

7 Tinjauan Pelaksanaan Pendayagunaan Wakaf Uang di DPU cipta, mengajarkan keahlian tertentu dan sejenisnya serta benda-benda lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan syari'ah atau hukum Islam. Kategori benda bergerak dalam perwakafan yang dilakukan oleh manajemen DPU Daarut Tauhid meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan ketentuan syari ah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan konsep pemahaman kegiatan perwakafan yang menjadi landasan perwakafan di DPU Daarut Tauhid tersebut, bahwa wakaf benda bergerak intinya adalah penyerahan asset baik berupa uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa atau benda bergerak lainnya yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan selain untuk kepentingan umum dengan tidak mengurangi atau menghilangkan jumlah pokoknya. Dengan demikian, pelaksanaan wakaf uang di lembaga DPU Daarut Tauhid secara umum telah sesuai dengan konsep wakaf uang menurut Imam Abu Hanifah. Adapun mengenai pengelolaan wakaf benda bergerak, konsepsi ulama Hanafiah menyatakan bahwa pengelolaan wakaf benda bergerak dikelola dengan sistem mudharabah. Yaitu sistem kerja sama antara nadzir atau pihak yang mengelola wakaf selaku pemodal dengan pihak lain atau maukuf (sasaran wakaf) selaku pekerja yang keuntungannya dibagi dua sesuai dengan perjanjiannya semula (sistem bagi hasil). Pengelolaan wakaf uang di Lembaga DPU Daarut Tauhid mengacu kepada aturan pengelolaan benda bergerak menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Pengelolaan wakaf uang tersebut dilakukan dengan cara-cara produktif antara lain meliputi pengumpulan, investasi, penanaman modal, produksi, kemitraan perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syari'ah. Dengan demikian, terkait pengelolaan wakaf uang di lembaga DPU Daarut Tauhid, hal ini tidak bertentangan dengan konsep pengelolaan wakaf Uang menurut Imam Abu Hanifah. Wakaf dalam perspektif Imam Abu Hanifah adalah salah satu lembaga Islam yang sangat erat kaitannya dengan masalah sosial ekonomi masyarakat. Di beberapa negara yang telah mengembangkan wakaf secara produktif, termasuk Indonesia wakaf sangat berperan dalam memajukan bidang pendidikan, kesehatan, penelitian, pengentasan kemiskinan, peningkatan ekonomi umat, dan lain sebagainya. Hal ini selaras dengan pendayagunaan wakaf uang di DPU Daarut Tauhid Kota Bandung. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dilakukan manajemen DPU Daarut Tauhid dilakukan dengan prinsip syariah dan sesuai dengan perspektif Imam Abu Hanifah. Pengelolaan wakaf uang pada lembaga DPU Daarut Tauhid Kota Bandung dilakukan melalui pembiayaan mudharabah, murabahah, musharakah, atau ijarah. Selain itu untuk memproduktifkan harta benda wakaf dimungkinkan dengan cara investasi, penanaman modal, produksi, kemitraan, perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan ataupun sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah. Untuk sarana kesehatan sebagaimana pada tabel keterangan di atas, wakaf di sektor kesehatan diaplikasikan ke dalam bentuk pembangunan klinik umum bernama Klinik Daarut Tauhid dan apotek dengan total aset senilai Rp ,- (sebesar 10% dari total wakaf uang yang terdaftar terhitung tanggal 31 Desember 2014). Keuangan dan Perbankan Syariah, Gelombang 2, Tahun Akademik

8 590 Yuniasari Siti Latifah Kehendak dari perspektif Imam Abu Hanifah yang menyatakan bahwa manfaat dari benda wakaf harus abadi dan berkesinambungan, hal ini telah dilakukan oleh manajemen DPU Daarut Tauhid dalam pengelolaan serta pengembangan wakaf uangnya. Pihak manajemen DPU Daarut Tauhid berupaya agar senantiasa menghindari pengelolaan yang tidak baik dan profesional. Hal ini didasarkan dari pengalaman sebelumnya tentang pengelolaan wakaf akhir-akhir ini menunjukkan masih adanya wakaf yang kurang memberi dampak positif karena tidak dikelola dengan baik. Pihak manajemen DPU Daarut Tauhid menyadari bahwa pengelolaan dan pendayaguanaan wakaf uang yang tidak maksimal antara lain disebabkan karena terjadinya mismanajemen, bahkan tidak jarang terjadi penyelewengan harta wakaf. Bahkan wakafnya menurun sehingga tidak cukup untuk memelihara aset harta wakaf yang ada, apalagi untuk memberikan manfaat kepada fakir miskin, atau dengan kata lain tidak dapat meraih tujuan yang ditetapkan wakif. Berkenaan dengan kondisi tersebut, pihak manajemen DPU Daarut Tauhid senantiasa berupaya mengkaji kembali strategi pengelolaan wakaf, dengan harapan di masa yang akan datang wakaf dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sosialisasi dan berbagai bentuk kajian wakaf dilakukan pihak manajemen Daarut Tauhid tidak hanya di sekolah-sekolah/madrasah atau perkumpulan pengajinapengajian, tetapi juga perguruan-perguruan tinggi umum. Hal ini dilakukan pihak manajemen DPU Daarut Tauhid semata-mata karena kesadaran mengenai konsepsi wakaf merupakan salah satu lembaga Islam yang sangat potensial, sehingga perlu digali dan dikembangkan. Dalam pandangan perspektif Abu Hanifah, proses sosialisasi ini dapat dikatakan sebagai pengejawantahan dari prinsip dasar wakaf sebagai bentuk shadaqah jariyah yang kemanfaatannya harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. D. Kesimpulan 1. Konsep dan ketentuan wakaf uang menurut Imam Abu Hanifah adalah boleh. 2. Pelaksanaan pendayagunaan wakaf uang di DPU Darut Tauhid Kota Bandung secara regulasi formal mengacu kepada UU Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan peraturan pemerintah lainnya di bawah Undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan perwakafan. pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dilakukan oleh manajemen DPU Daarut Tauhid dengan prinsip syariah. 3. Tinjauan pelaksanaan pendayagunaan wakaf uang di DPU Darut Tauhid menurut perspektif Imam Abu Hanifah, hal ini tidak bertentangan dengan konsep pengelolaan wakaf Uang menurut Imam Abu Hanifah. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Wakaf Uang Baitul Maal Hidayatullah Semarang menurut hukum positif Dengan lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna, dalam kehidupannya manusia tidak lepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama yang sempurna, Islam mengajarkan cara ibadahnya dengan berbagai cara, ada ibadah yang berdampak secara personal atau individual, seperti shalat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam menganjurkan, ada dua tata hubungan yang harus dipelihara oleh para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa hablum minan nas.

Lebih terperinci

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh dan hablu min an-nâs, yaitu ibadah yang selain berhubungan dengan Tuhan juga berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI WAKAF TUNAI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI WAKAF TUNAI BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI WAKAF TUNAI A. Wakaf Tunai 1. Pengertian Wakaf Tunai Dalam peristilahan syāra secara umum, wakaf adalah sejenis pemberian yang pelaksanaannya dilakukan dengan jalan menahan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 159, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki potensi dan manfaat ekonomi perlu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON A. Analisis tentang Pendelegasian Pengelolaan Wakaf di Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon Dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 286 ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا ل ه ا م ا ك س ب ت و ع ل ي ه ا م ا اك ت س ب ت ر ب ن ا ل ا ت و اخ ذ ن ا ا ن ن س ين ا ا و ا خ ط ا ن ا ر ب ن ا و ل ا ت ح

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS HUKUM RUISLAG TANAH WAKAF

BAB III ANALISIS HUKUM RUISLAG TANAH WAKAF BAB III ANALISIS HUKUM RUISLAG TANAH WAKAF A. Ketentuan Ruislag Tanah Wakaf Ruislag dapat diartikan sebagai tukar menukar harta benda wakaf dengan tidak menggunakan ganti kerugian uang, akan tetapi dengan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hadits-hadits Shohih Tentang Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam adalah agama yang universal mempunyai ajaran sempurna, mengatur segala aspek kehidupan manusia guna menuju kebahagiaan yang abadi. Islam tidak hanya mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap kesejahteraan ekonomi akhir-akhir ini, keberadaan lembaga wakaf menjadi cukup strategis.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO 65 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO B. Analisis Terhadap Penerapan Akad Qard\\} Al-H\}asan Bi An-Naz ar di BMT

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO Setelah memberikan gambaran tentang praktik pengupahan kulit

Lebih terperinci

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota BAB IV PRODUK SANTUNAN MUAWANAH BMT UGT SIDOGIRI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN KEPMEN NO 91 TAHUN 2004 (PETUNJUK KEGIATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH) 1. Analisis Produk Santunan Muawanah dan Asuransi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN 69 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN A. Analisis Sistem Penetapan Harga {Pada Jual Beli Air Sumur di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan ibadah dipraktikkan dan dimanifestasikan melalui pengabdian keseluruhan diri manusia beserta segala apa yang dimilikinya. Ada ibadah melalui bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM EKSISTENSI WAKAF UANG DAN PROSES IKRAR WAKAF MENURUT UNDANG UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM EKSISTENSI WAKAF UANG DAN PROSES IKRAR WAKAF MENURUT UNDANG UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HUKUM EKSISTENSI WAKAF UANG DAN PROSES IKRAR WAKAF MENURUT UNDANG UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis Eksistensi Wakaf Uang 1. Analisis Wakaf

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 77 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Masjid

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wakaf berasal dari kata waqfa yang mempunyai arti menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Pengertian menahan atau berhenti atau diam ditempat dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN TANAH WAKAF DI YAYASAN MASJID RAYA BAITURRAHMAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN TANAH WAKAF DI YAYASAN MASJID RAYA BAITURRAHMAN SEMARANG BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN TANAH WAKAF DI YAYASAN MASJID RAYA BAITURRAHMAN SEMARANG Dalam bab ini penulis akan mencoba membuat suatu analisa data yang ada atau kenyataan-kenyataan yang telah penulis tulis

Lebih terperinci

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL AKAD MURA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu dari bentuk ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT yang berkaitan dengan harta benda adalah wakaf. Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan

Lebih terperinci

RESUME TESIS WAKAF DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Study Naratif Wakaf Produktif dan Pengembangannya melalui Investasi)

RESUME TESIS WAKAF DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Study Naratif Wakaf Produktif dan Pengembangannya melalui Investasi) RESUME TESIS WAKAF DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Study Naratif Wakaf Produktif dan Pengembangannya melalui Investasi) Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA A. Analisis Mekanisme Pendayagunaan Dana Wakaf Masjid dan Wakaf Qur an di YDSF Surabaya Nāżir merupakan

Lebih terperinci

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni 15 BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH A. PENGERTIAN SYIRKAH Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis AKHLAQ BISNIS ISLAMI تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188) ن - 2 # 5 وا 2 6 + س 3% "! ا ا ال ا # & م %

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya pada unsur kebajikan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya pada unsur kebajikan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu lembaga ekonomi Islam yang sangat berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat adalah wakaf. Dalam sejarah, wakaf telah berperan dalam pembangunan sosial, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh dan

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh dan hablu min an-nâs, yaitu ibadah yang selain berhubungan dengan Tuhan juga berhubungan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ت ب د ل س ب ب ال م ل ك ك ت ب د ل ال ع ي Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1437 H_2016 M Perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA A. Kedudukan Koperasi Dalam Perspektif Hukum Islam Dalam garis besarnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan

Lebih terperinci

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MUZARA'AH dan MUSAQAH MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok penghasilan penduduk di bawah US$ 1

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PENGELOLAAN WAKAF UANG DI INDONESIA

TATA CARA DAN PENGELOLAAN WAKAF UANG DI INDONESIA TATA CARA DAN PENGELOLAAN WAKAF UANG DI INDONESIA Junaidi Abdullah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus e-mail: abdillahrafandra@gmail.com Abstract Cash waqf is not refers to money waqf only

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT A. Analisis Wakaf Uang Di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur Cabang Babat Perkembangan

Lebih terperinci

Makalah Syar u Man Qoblana

Makalah Syar u Man Qoblana Makalah Syar u Man Qoblana Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah : Ushul Fiqih Dosen Pengampu : Misbah Khoirudin Zuhri, MA. Di Susun Oleh: 1. Ludia Nur Annisa (1604026142) 2. Dina Zulfahmi (1604026152) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV. mensyaratkan kekekalan di dalamnya dengan membeli sesuatu harta yang lain

BAB IV. mensyaratkan kekekalan di dalamnya dengan membeli sesuatu harta yang lain 65 BAB IV KESESUAIAN ISTIBDA@L (TUKAR GULING) TANAH DAN RUMAH WAKAF DI DUSUN UJUNG SARI DESA RANDUBOTO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK DENGAN KETENTUAN HUKUM ISLAM Istibda@l wakaf merupakan suatu perbuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Wakaf diambil dari kata waqafa, menurut bahasa berarti menahan atau berhenti. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan disajikan pada bab III,

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK A. Pelaksanaan Pemberian Hadiah/ Uang yang Diberikan oleh Calon anggota DPRD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Bunga Kamboja Kering

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling tolong menolong antara satu dengan yang lain, sebagaimana. firman Alloh SWT dalam Al Qur an surat Al Maidah ayat 2:

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling tolong menolong antara satu dengan yang lain, sebagaimana. firman Alloh SWT dalam Al Qur an surat Al Maidah ayat 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dibangun dengan semangat bersaudara, penuh toleransi antara satu dengan yang lain. Mereka diajari agar hidup saling tolong

Lebih terperinci

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF A. Ruang Lingkup Wakaf HAKI Dalam Pasal 16 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. Salah satu substansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Wakaf a. Pengertian Wakaf Wakaf berasal dari kata kerja bahasa Arab Waqafa yang berarti menahan atau berhenti.yang dimaksud dengan menahan disini adalah yang berkenaan

Lebih terperinci

Mas}laha<t atau kemaslahatan merupakan tujuan inti

Mas}laha<t atau kemaslahatan merupakan tujuan inti 62 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN NOMINAL INFA>Q BAGI PNS DI BAZ KABUPATEN GRESIK A. Analisis Praktek Penentuan Nominal Infa>q Bagi Karyawan / Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURAbah}ah Yang Direalisasi Sebelum Barang Yang Dijual

Lebih terperinci

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Abdul Aziz bin Baz Syaikh Abdullah bin Jibrin Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2012-1433

Lebih terperinci

MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H

MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H A. PENDAHULUAN Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, pengaturan tentang wakaf hanya menyangkut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH Dalam menganalisa kewenangan Hakim Tata Usaha Negara dalam perspektif Fiqh Siyasah

Lebih terperinci

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[ 2. Tauhid dan Niat TUJUAN Peserta memahami makna iman kepada Allah Peserta memahami hukum niat Peserta mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan niat Peserta termotivasi untuk selalu berusaha meluruskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia muslim dan Barat. Perbankan Islam merupakan bentuk perbankan yang pembiayaannya berusaha memberikan

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT yang berkaitan dengan harta benda adalah wakaf. Wakaf telah

BAB I PENDAHULUAN. SWT yang berkaitan dengan harta benda adalah wakaf. Wakaf telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu dari bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang berkaitan dengan harta benda adalah wakaf. Wakaf telah disyari atkan dan telah dipraktekkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier. BAB V ANALISIS Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa terdapat perbedaan pendapat di membolehkan keluar rumah dan berhias bagi wanita karier dan ada yang melarang keluar rumah dan berhias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga, yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF Wakaf merupakan perbuatan yang sangat mulia karena dengan rela memberikan

Lebih terperinci

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r: Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

Lebih terperinci

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap Penyelesaian Masalah Perjanjian Kerja

Lebih terperinci

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Analisis Pendapat Ulama Hanafiyah terhadap Pelaksanaan Wakaf Benda Bergerak pada Bidang Kesehatan di Pimpinan Cabang Persatuan Islam Kecamatan Pangalengan

Lebih terperinci

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING 53 BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING A. Analisis Terhadap Peran Badan Anggaran Menurut UU No. 27 / 2009 Tentang Susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-6561 Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi 1 Fatimah Rahmawati, 2 Asep

Lebih terperinci

KEUTAMAAN MENGANDUNG

KEUTAMAAN MENGANDUNG KEUTAMAAN MENGANDUNG فضيلة حلمل اجلن ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi: dimensi ḥāblūm mīnāllāh (vertikal) dan dimensi ḥāblūmmīnānnaas (horinzontal). Ibadah zakat bila ditunaikan dengan baik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa wakaf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa wakaf BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa wakaf merupakan perbuatan seseorang atau kelompok atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta wakaf adalah dibolehkan karena menurut pendapat mazhab Abu Hanifah, ibdal dan istibdal adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Zakat Perdagangan Dengan Modal Hutang di Usaha Dagang Lima

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN 74 BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Analisis Aplikasi Perjanjian Sewa Safe Deposit Box di PT. BNI

Lebih terperinci

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Pendapat Ulama NU, Persis, dan Muhammadiyah tentang Wakaf Uang Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf The Opinions of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, semua manusia sejak mereka dilahirkan ke muka bumi tidak akan mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Semua orang butuh bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak

Lebih terperinci