Siti Uswatun Chasanah 1, Anida 2, Desi Susana 3 ABSTRACT

Transkripsi

1 RELATIONSHIPS LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT THE BLOOD SUGAR LEVELS OF COMPLIANCE PATIENT DIABETES MELLITUS IN CONTROLLING BLOOD SUGAR IN HEALTH CENTERS DEPOK 3, SLEMAN, YOGYAKARTA Siti Uswatun Chasanah 1, Anida 2, Desi Susana 3 uswcha.pit@gmail.com ABSTRACT Background: Mellitus Diabetes is a chronic degenerative disease of increasing prevalence. Diabetes Mellitus has characteristics such as hyperglycemia that occurs due to abnormal insulin sekreksi. Insulin or both that cause a variety of chronic complications in the eyes of the kidneys, nerves, and blood vessels. Objective: to determine the relationship of the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in the health center in Depok 3, Sleman, Yogyakarta. Method: Kind of research is observasional analytic with cross sectional approach. The study population was all patients with Diabetes Mellitus in the health center in Depok 3, Sleman, Yogyakarta, totaling 95 people. A sample size 48 people. Data collection was done bygiving kueaioner to all the respondents of the study. Processing data using Chi Square test with a standard error of 5% and α = 0,05. Result: Based onbiavariate analiysis there is no relationship between the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in primary Depok 3, Sleman, Yogyakarta is (p = 0,119). Conclusion: There is no relationship between the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in health center in Depok 3, Sleman. Yogyakarta. Keyword: diabetes mellitus, blood sugar levels, knowledge, obedience Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada 1

2 Relationships Level Of Knowledge About The Blood Sugar Levels Of Compliance Patient Diabetes Mellitus In Controlling Blood Sugar In Health Centers Depok 3, Sleman, Yogyakarta PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif kronis yang semakin meningkat prevalensinya. Diabetes Mellitus mempunyai karakteristik seperti hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Diabetes Mellitus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang mendunia dengan prevalensi kejadian yang terus mengalami peningkatan 1.Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh beberapa faktor usia, penyakit lain, makanan, latihan fisik, obat hipogelikimia oral, insulin, emosi dan stress. Makanan atau diet merupakan faktor utama yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes terutama setelah makan 2. Respon peningkatan kadar glukosa darah setelah makan berhubungan dengan sifat monosakarida yang diserap, jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, tingkat penyerapan dan fermentasi kolon 2. Pengetahuan pasien tentang diabetes mellitus merupakan sarana yang dapat membantu penderita menjalankan penanganan diabetes sehingga semakin banyak dan semakin baik pasien diabetes mellitus mengetahui tentang diabetes mellitus, kemudian selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga ia dapat hidup lebih lama dengan kualitas hidup yang baik. Pengendalian gula darah penderita diabetes mellitus merupakan hal yang sangat penting. Pengendalian gula darah yang baik berarti menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal seperti halnya penderita bukan diabetes mellitus, sehingga terhindar dari keadaan hiperglikemia ataupun hipoglikemia 3. Kepatuhan dalam mengontrol kadar gula darah bertujuan untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Pengetahuan dan dukungan keluarga merupakan dua faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan 4. Melakukan kontrol adalah suatu keharusan bagi semua penderita Diabetes Mellitus. Kebanyakan penderita Diabetes Mellitus tidak memeriksakan kadar gula darah bila tidak ada keluhan dan merasa ada gangguan. Semakin buruk kontrol seseorang terhadap gula darah,,aka semakin mudah seseorang terkena komplikasi 5. Menurut American Diabetes Assciation (2012), komplikasi Diabetes dapat dicegah, ditunda dan diperlambat dengan mengontrol glukosa darah 6. Diabetes melitus tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi atau dikontrol kadar gula darahnya.pengontrolan kadar gula darah secara teratur harus dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kronis, dengan pengontrolan yang teratur pada penderita diabetes mellitus. Ada empat cara pengelolaan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah yang dikenal dengan empat serangkai pengelolaan diabetes mellitus, yaitu edukasi, perencanaan makanan, latihan jasmani dan intervensi medis. Bila penderita diabetes mellitus taat dan disiplin serta mau berperilaku sehari-hari dengan baik dan mengikuti empat serangkai dalam pengelolaan diabetes mellitus, maka kualitas kesehatan penderita diabetes mellitus juga akan baik 7. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti 2

3 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 09 NO. 02/ SEPTEMBER / 2016 pada tanggal 23 juni 2016 di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta diperoleh Data pada bulan mei tahun 2016 jumlah penderita Diabetes Mellitus sebanyak 95 orang, diantaranya perempuan 63 orang dan laki-laki 32 orang. Data perhari pasien di Puskesmas Depok 3 sebanyak 8 orang sedangkan perminggu ada 18 orang.pasien yang aktif datang perhari untuk mengontrol gula darah sebanyak 8-9 orang. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden mengenai hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kadar Gula Darah dengan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Dalam Mengontrol Kadar Gula Darah di Puskesmas Depok 3, Sleman, Yogyakarta. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectionaldan pengambilan sampel menggunakan accidental sampling sebanyak 48 orang. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi (n) Presentase (%) , , , ,3 Berdasarkan tabel 1 diketahui umur terbanyak berada pada tahun (50,0 %) dan terendah pada tahun (8,3 %). Tabel 2. Karaketristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Frekuensi (n) Presentase (%) 1 Laki-laki 19 39,6 2 Perempuan 29 60,4 Berdasarkan tabel 2 diketahui jenis kelamin responden laki-laki adalah 19 (39,6 %) dan perempuan yaitu 29 (60,4%). Tabel 3. Karaketristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%) 1 SD 6 12,5 2 SMP 7 14,6 3 SMA 23 47,9 4 Perguruan Tinggi 12 25,0 3

4 Relationships Level Of Knowledge About The Blood Sugar Levels Of Compliance Patient Diabetes Mellitus In Controlling Blood Sugar In Health Centers Depok 3, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan tabel 3 diketahui responden dengan pendidikan SMA yaitu 23 (47,9%) dan pendidikan SD 6 (12,5%). Tabel 4. Karaketristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi (n) Presentase (%) 1 Tidak bekerja 1 2,1 2 Ibu rumah tangga 18 37,5 3 Buruh 3 6,2 4 Wiraswasta 21 43,8 5 PNS 5 10,4 Berdasarkan tabel 4 diketahui responden Wiraswasta yaitu 21 (43,8%), buruh 3 (6,2%) dan tidak bekerja 1 (2,1%). Tingkat Pengetahuan tentang Kadar Gula Darah Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Tentang Kadar Gula Darah No Kategori Frekuensi (n) Presentase (%) 1 Baik 27 56,2 2 Kurang baik 21 43,8 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa kategori pengetahuan baik sebanyak 27 responden (56,2%) dan pengetahuan kurang baik 21 responden (43,8%). Pengetahuan merupakan hasil dari penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang 8. Dan pengetahuan kurang baik adalah 21 (43,8%). Hal ini disebabkan karena banyak faktor salah satunya tidak semua penderita hadir apabila dilakukan penyuluhan dan tidak semua penderita rutin melakukan kontrol, karena kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya penderita mengenai pentingnya pengetahuan diabetes mellitus. Diabetes mellitus (DM ) merupakan penyakit metabolik heterogen yang bersifat kronik, dan hingga kini menjadi masalah kesehatan karena prevalensinya di kalangan tertentu cukup tinggi dan meningkat dengan cepat. Diabetes mellitus tipe I dan tip II merupakan penyakit yang di sebabkan faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya dan Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat, banyak makanan cepat saji yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat. Secara teori, kadar gula darah adalah tingkat glukosa di dalam darah, yang berasal dari dua sumber, yaitu makanan dan yang diproduksi dari hati 5. Tingkat kadar gula darah adalah suatu uji untuk mendiagnosa atau menetukan bahwa seseorang terkena atau mengidap 4

5 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 09 NO. 02/ SEPTEMBER / 2016 penyakit Diabetes Mellitus. Kadar gula darah normal waktu puasa antara mg/dl dan dua jam sesudah makan di bawah 140 mg/dl. Bila terjadi gangguan pada keseimbangan kerja insulin, baik secara kuantitas maupun kualitas mempengaruhi pengambilan menyebabakan kadar glukosa darah Semakin cenderung naik turun. Hal ini di perkuat dengan penelitian sebelumnya manan (2010) tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam upaya mengontrol gula darah di Poliklinik RS. Immanuel Bandung (p= 0,266) 9. Menurut Notoatmojo (2005), dengan bertambahanya usia seseorang akan mempengaruhi pengelihatan, persepsi maupun kemampuan seseorang dalam menerima informasi, sehingga akan keputusan. bertambahnya usia juga akan berdampak pada tanggunga jawab. Usia lebih dewasa umumnya lebih bertanggung jawab, lebih tertib, teliti, normal, dan lebih berbakti daripada usia muda 10. Kepatuhan pasien Diabetes Mellitus dalam Mengontrol Gula Darah di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta Tabel 7. Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus dalam Mengontrol Gula Darah No Kategori Frekuensi (n) Presentase (%) 1 Patuh 31 64,6 2 Tidak patuh 17 35,4 Berdasarkan tabel 6dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan Kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta, termasuk kategori patuh yaitu sebanyak 31 responden (64,6%) dan kategori tidak patuh yaitu sebanyak 17 (35,4%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden patuh dalam mengontrol gula darah.secara teoritis, kepatuhan merupakan salah satu contoh dari perilaku bentuk aktif atau terbuka, yang merupakan respon terhadap stimulant dalam bentuk tindakan nyata atau terbukti.kepatuhan kontrol adalah ketaatan yang dilakukan oleh seseorang yang menderita suatu penyakit dalam melakukan kontrol atau periksa.faktor yang mempengaruhi kepatuhan kontrol adalah pendidikan, lingkungan, tingkat kebutuhan pasien, derajat penyakit, tenaga medis dan keluarga. Hasil penelitian bahwa sebanyak 17 responden (35,4%) kurang patuh terhadap kontrol. Hal ini dimungkinkan karena faktor derajat penyakit dan tingkat pendidikan.berdasarkan dari derajat penyakit karena komunikasi yang tidak terapeutik oleh tenaga kesehatan baik dokter atau perawat dapat menurunkan ketaatan bagi pasien dalam melakukan kontrol. Disisi lain dukungan keluarga juga sanagat penting karena keluarga secara tidak langsung dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien misalnya adalah kebutuhan psikologis, financial, dan kenyamanan 5

6 Relationships Level Of Knowledge About The Blood Sugar Levels Of Compliance Patient Diabetes Mellitus In Controlling Blood Sugar In Health Centers Depok 3, Sleman, Yogyakarta dengan dukungan keluarga yang terbatas maka tidak langsung berdampak pada tingkat motivasi pasien sehingga akan berpengaruh terhadap kepatuhan kontrol pasien. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kadar Gula Darah dengan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus dalam Mengontrol Gula Darah di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta Tabel 8. Tingkat Pengetahuan tentang Kadar Gula Darah dengan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus dalam Mengontrol Gula Darah di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta Kepatuhan Pengetahuan Patuh Tidak patuh Total P n % n % N % Value Baik 20 41,7% 7 14,6% 27 56,2% Kurang baik 11 22,9% 10 20,8% 21 43,8% 0, ,6% 17 35,4% % Sumber: Data Primer 2016 Setelah dilakukan hasil analisis uji statistik chi- square di dapatkan p value 0,119 (p> 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kadar gula darah dengan kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah di Puskesmas Depok 3. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang memiliki pengetahuan yang baikakan kadar gula darah pastinya memiliki sikap yang baik dalam mengontrol gula darahagar tidak terjadi komplikasi. Hal ini di perkuat dengan penelitian sebelumnya sugiarto (2012) tentang kepatuhan kontrol dengan Tingkat Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Baptis Kediri menunjukan tidak ada hubungan antara variabel kepatuhan kontrol dengan tingkat kadar gula darah dengan hasil (p= 0,489)11. Secara teori, tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan mengontrol gula darah pada pasien diabetes mellitus.pengetahuan merupakan doamain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Hal lain yang mempengaruhi adalah pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan pasien maka dapat meningkatkan kepatuhan, selama pendidikan tersebut adalah pendidikan aktif, misal membaca berbagai buku dan mendapatkan pendidikan kesehatan atau penyuluhan dari petugas kesehatan12. kontrol yang rutin dan sesuai jadwal akan berdampak terhadap hasil pemeriksaan tingkat kadar gula yang baik pada pasien diabetes mellitus. Dimana salah satu faktor internal yang memepengaruhi pengendalian diabetes mellitus adalah kepatuhan kontrol.melakukan kontrol adalah suatu keharusan bagi semua penderita diabetes mellitus5.kontrol yang rutin dan sesuai jadwal akan membuat kadar gula darah selalu berada dalam batas yang normal. Kadar gula darah adalah tingkat glukosa di dalam darah 6

7 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 09 NO. 02/ SEPTEMBER / 2016,yang berasal dari dua sumber, yaitu dari agar hasil penelitian lebih tepat dan makanan dan yang diproduksi dari hati5. akurat. KESIMPULAN 1. Pengetahuan tentang kadar gula darah di Pusekesmas Depok 3, sebagian besar responden berpengetahuan baik sebesar 27 (56,2%) dan berpengetahuan kurang baik 21 (43,8%). 2. Kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah di Pusekesmas Depok 3, sebagian besar responden termasuk kategori patuh 64,6% dan yang tidak patuh 35,4%. 3. Tidak ada hubungan antara hubungan tingkat pengetahuan tentang kadar gula darah dengan kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah. SARAN 1. Bagi Pasien Diabetes Mellitus Sebagai tambahan informasi kesehatan pada pasien Diabetes mellitus sehinggga peneliti berharap pasien Diabetes mellitus dapat lebih memahami dapat melakukan pencegahan penyakit Diabetes mellitus 2. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dan informasi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan pengetahuan tentang kadar gula darah dengan kepatuhan pasien Diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah. Perbaikan jumlah sampel ataupun metode penelitian DAFTAR PUSTAKA ADA Self Management Education (DSME) Sebagai Metode Alternative Dalam Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Mellitus Di Dalam Keluarga. File:///C:/User/ASUS/Downloads/ PB%20(1).pdf. Diakses 14 mei Manan (2010). Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam upaya mengontrol gula darah di poliklinik RS Immanuel Bandung. Diakses pada tanggal 11 agustus Marsono, Y. (2003). Pengaruh Diet Kacang Merah Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Induxxi Alloxan. Diakses pada tanggal 17 april Niven, Neil. (2013). Fsikologi kesehatan; pengantar untuk perawat dan propesional kesehatan lain. Jakarta. EGC. Notoatmodjo Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo Metodologi penelitian kesehatan (Edisi revisi). Jakarta:Rineka Cipta. Perkeni Konsesnsus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Tipe 2 Di Indonesia Tahun Diakses pada tanggal 4 juni 2016, dar 7

8 Relationships Level Of Knowledge About The Blood Sugar Levels Of Compliance Patient Diabetes Mellitus In Controlling Blood Sugar In Health Centers Depok 3, Sleman, Yogyakarta Sudoyo, Aru W Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: internal publishing. Sugiarto Kepatuhan Kontrol dengan Tingkat Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal Stikes RS Baptis Kediri. Diakses pada tanggal 20 mei Tandra Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes Mellitus. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Waspaji S Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis Dan Strategi Pengelolaan. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, pp Yusra, Thiodora Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tentang Manajemen Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Jakarta; FIKUI. 640

9 641