BAB III INTI PENELITIAN. pada perusahaan PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Media relation memberikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III INTI PENELITIAN. pada perusahaan PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Media relation memberikan"

Transkripsi

1 26 BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Media Relation pada perusahaan PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Media relation memberikan pengaruh terhadap segala aktivitas internal maupun eksternal dari perusahaan itu sendiri. Bila dikaitkan dengan hubungannya kepada publikasi suatu kegiatan yang berlangsung di sebuah stasiun televisi, maka media relations itu sendiri memiliki pengaruh yang sangat relevan terhadap proses berlangsungnya kegiatan publikasi tersebut, terlebih kepada cara mempublikasi ataupun melakukan tindak promosi suatu program yang ditampilkan dari sebuah stasiun tv yang mana media relation adalah sebagai getting awareness terhadap suatu program tersebut agar sampai kepada audience, sehingga audience itu sendiri dapat merasa senang dan puas sehingga dapat memberikan loyalitasnya kepada program yang ditampilkan dari sebuah stasiun tv tersebut. Pada penelitian ini, saya mengangkat sebuah program di Metro TV yang mana media relations memberikan perannya dalam keberhasilan program ini yaitu program Provocative Proactive. 26

2 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) Sumber: Company Profile Metro TV

3 28 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Departemen Promosi Sumber: Company Profile Metro TV Sejarah Perusahaan METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimilikii oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibreidel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani. Padaa tahun 1989, Ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisii berita mengikuti

4 29 perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia,selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang. Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi Visi dan Misi Perusahaan Visi : Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

5 30 Misi: Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham

6 Logo & Arti Metro TV Gambar 3.3 Logo Metro TV Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf O, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf O dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR TV sebagai METROTV. Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV. Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal hal sebagai berikut :

7 32 Simpel, tidak rumit Memberi kesan global dan modern Menarik dilihat dan mudah diingat Dinamis dan lugas Berwibawa namun familiar Memenuhi syarat syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif. Selain menampilkan unsur simbol tks / huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang. 1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu : a. Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV. b. Telur Emas Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

8 33 c. Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran. d. Elang Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang. Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :

9 34 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering ) 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering ) Target Audience Tabel 3.1 Target audience Metro TV: Stasiun TV lain Me-too product : 90% Entertainment 10% News Sign on sign off 15-25% in house production target audience : all segment Metro TV Berita/informasi : 70 % news 30% non news 24 hours 75-85% in house production target audience = segmented M/F, AB, 20+ Sumber: Company Profile Metro TV Keterangan: M/F : Male / Female ; Pria / Wanita 20+ : Umur di atas 20 tahun Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan berbagai kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili, expenditure. Expenditure : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.

10 Biro- Biro Metro TV Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat dengan daerah, saat ini Metro TV ada 6 kantor cabang biro yang terletak dikota kota besar, antara lain di daerah : Biro Yogyakarta Biro Medan Biro Makasar Biro Surabaya Biro Bandung Biro Pekan Baru

11 Kategori Pembagian Program Tabel 3.2 Kategori / Pembagian Program Metro TV NO KATEGORI ACARA JENIS PROGRAM 1 Entertainment Variety Show Welcome To BCA 2 Entertainment Music Zona Memori 3 Entertainment Talkshow Democrazy Oprah Winfrey Show Rachel Ray 4 Entertainment Reality Show Nanny 911 Super Nanny 5 Fillers News Surya 16 Eksklusif Reports B-News 6 Fillers Others Advertorial Lensa Bisnis Uang Anda

12 37 7 Information Documentary Inside Metro Files I Witness News Maker Archipelago Zero to Hero Journalist on duty Inovator 8 Information Informercial Signature properties Puri Mnasion Garden House Bukit Golf Mediterania Ancol Mnasion Residence 9 Information Infotainment Showbiz 10 Information Skill/Hobbies E Life Style Otoblitz Techno & Mobile

13 38 11 Information Talkshow Mario Teguh Golden ways Kick Andy Mata Najwa Just Alvin MDGS Insight The Interview Talk Indonesia Provocative Proactive Face 2 Face 12 Information TV Magazine Dunia Kita Auto Zone 13 Information Travel/Lifestyle/Leisure Menu & Venue 14 News Feature Secret Operation Metro Highlights Genta Demokrasi Metro Realitas Metro 10

14 39 15 News Metro Hard News Metro Hari Ini Metro This Week Top Nine News Metro Siang Discover Indonesia Metro Sore Metro Pagi Metro Malam Megapolitan Indonesia Now Indonesia This Morning Metro Xin Wen Market Review Bisnis Hari ini Headline News Jakarta-jakarta 16 News Special News Breaking News

15 40 17 News Talkshow Todays Dialogue Suara Anda Economic Challenges Save Our Nation 8-11 Show Editorial Media Indonesia Public Corner 18 Realigious Dialog Tafsir Al Misbah 19 Sport Journal/ Highlights 12 Pas Metro Sport Sport Club Spirit Football Sumber: Company Profile Metro TV

16 Prosedur yang Berlaku Metro TV adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran. Di Metro TV terdapat departemen PR yang merupakan wadah kegiatan komunikasi dua arah anatara Metro TV dengan publik dalam mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan kerjasama dan pemenuhan kerjasama antara keduanya. Dibawah departemen PR terdapat departemen Promotion yang dibagi menjadi dua yaitu bagian Promo on air dan Promo off air. Job-desk di dalam promo off air terbagi menjadi Media relations dan off air (Partnership dan event) Tugas Media Relations Tugas Media Relations itu sendiri adalah melaksanakan kegiatan promosi perusahaan melalui pemasangan iklan di media cetak dan media elektronik sehingga dapat dibangun kesadaran (awareness) tentang program/ acara Metro TV yang kuat di masyarakat/ pemirsa. Diantaranya adalah : 1. Kerjasama Barter Promosi yaitu, Menjalin kerjasama dengan media cetak dan media elektronik lokal dan nasional sesuai kebutuhan perusahaan 2. MoU/Perjanjian kerjasama yaitu: Promosi menyiapkan data yang diperlukan untuk penyusunan MoU (dibuat oleh Legal Dept) 3. Planning & Schedulling (Reguler, Tematik/Episodik & Tahunan) yaitu, Membuat perencanaan iklan yang bersifat reguler/ rutin. Rencana ini dibuat sesuai dengan jadwal program yang akan dibuatkan versi iklannya oleh Media Relations. ( Election Channel, HUT Metro TV, dll). Rencana ini adalah merupakan rencana awal, karena dibuat setelah periode Perjanjian Kerjasama tahun sebelumnya selesai.

17 42 4. Media Order Menjalankan administrasi pemasangan iklan Metro TV ke media-media partners. Pemesanan materi iklan ( Work Order untuk Grafis cetak dan Scripwriter untuk VO Radio). Pelaksanaan QC internal atas materi iklan dari klien/media Patners. 5. Report & Filling Membuat laporan kerja mingguan Tugas Off Air (Event) Tugas Off Air (event) itu sendiri adalah Mengkoordinasikan, mengadakan kerjasama dengan pihak luar meliputi event & branding (melalui kerjasama barter ) sesuai kebutuhan perusahaan untuk mencapai sasaran program promosi perusahaan, yaitu : 1. Off Air Activity (Event & Branding) Kegiatan yang berkaitan dengan internal program atau kerjasama dari media partner/pihak luar a. Pelaksana Event & Branding b. Membuat Laporan kerja Off air Mingguan & Bulanan c. Mengkoordinasikan pelaksanaan event dilapangan sesuai konsep & rancangan anggaran yang telah disetujui atasan d. Membantu dalam pembuatan konsep bersama dengan atasan

18 Tugas Off Air Partnership Tugas Off Air (Partnership) itu sendiri adalah melaksanakan kegiatan promosi dalam bentuk kerjasama / partnership untuk pemasangan iklan, mencari media partners untuk pencapaian tujuan promosi perusahaan sehingga dapat lebih memperkenalkan suatu program / image perusahaan dengan baik yaitu diantaranya : 1). Kerjasama kemitraan (Partnership) Kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar melalui kerjasama barter dengan memberikan benefit untuk kepentingan perusahaan masing-masing. Membuat rencana kerjasama dan membantu dalam memberi masukan pada pembuatan konsep perjanjian kerjasama baru maupun perpanjangan perjanjian kerjasama dengan mitra kerja yang telah disetujui atasan. Diantaranya : a. Mengumpulkan data mengenai mitra kerja yang akan diajak kerjasama branding b. Memberi masukan (advice) mengenai mitra kerjasama melalui data analisa yang obyektif kepada atasan. c. Membina hubungan dengan mitra-kerja, sehingga dapat terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan mitra-kerja (patners) d. Kerjasama barter event e. Bernegosiasi atas penawaran/proposal kerjasama yang masuk f. Membuat Laporan Kerja Mingguan dan bulanan

19 44 2). Branding & Event Mengkoordinir pelaksanaan branding & event promosi dalam bentuk kerjasama barter mulai dari persiapan anggaran (budget), monitor pelaksanaan sampai dengan menerima laporan pelaksanaan event tersebut dari Tim Event 3.3. Metode Pengumpulan Data Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penedekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami frnomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2006 : 6) Beberapa pertimbangan yang menjadi alasan pemakaian metode kualitatif, menurut Moleong, adalah metode kualitatif lebih mudah disesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Metode ini juga menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, serta lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (moleong, 2006 : 9-10)

20 Sifat penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan fenomena sosial dengan menyajikan gambaran yang lengkap mengenai setting sosial dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian. Kebanyakan penelitian sosial yang digunakan untuk membuat kebijakan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif berfokus pada pertanyaan-pertanyaan how dan who, seperti bagaimana suatu hal bisa terjadi atau siapa yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu memang sudah demikian adanya (Moleong, 2006:6) Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan untuk menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif antara lain : Memberikan gambaran yang detil dan akurat Menempatkan data baru yang kontradiktif dengan data lama Menciptakan seperangkat kategori atau pengklasifikasian Mengklarifikasi langkah-langkah atau tahap-tahap Menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan Melaporkan latar belakang atau konteks sebuah situasi (Moleong, 2006 : 6) Peneliti menggunakan metode ini, karena peneliti menganggap cara tersebut dapat memberikan penjelasan secara menyeluruh dan terperinci atas kegiatan media relations yang dilaksanakan di PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) yang peneliti lakukan.

21 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa menegetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono (2009: 402) gambar dibawah ini terlihat bahwa secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data : Gambar 3.5 Teknik Pengumpulan Data Observasi Macam teknik pengumpulan data - Wawancara Dokumentasi Trianggulasi/ gabungan Sumber : Sugiyono (2009: 409)

22 Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dikumpulkan penulis, berasal dari dua sumber data yaitu : 1. Data Primer a. Wawancara mendalam (Indepth Interview) Burhan (2007:108), menyatakan : Wawancara mendalam adalah, proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dimana peneliti menggunakan wawancara terstruktur atau wawancara mendalam dengan menyiapkan terlebih dahulu bahan wawancara dan melaksanakan wawancara terhadap para responden secara tertulis sehingga para responden dapat melihat pertanyaannya secara sekasama dan baru mengisi jawabannya (Sugiyono 2009 :73) Peneliti melakukan wawancara dengan Departemen Public Relation and Promotion Metro TV, yaitu Head Promotion, Manager Public Relation, dan Produser Provocative proactive. 47 b. Pengamatan (Observasi) Selain melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber di atas, penulis juga akan melakukan observasi. Seperti yang dikemukakan oleh Marshall (dalam Sugiyono, 2009:64) melalui observasi peneliti tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

23 48 2. Data sekunder Menurut (Ruslan, 2006: 35), data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang disusun dalam bentuk arsip atau dokumen yang diperoleh antara lain: a. Studi kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku- buku teks bacaan makalah- makalah, maupun bacaan lainnya serta diktat yang diberikan makalahmakalah kuliah yang menjadi referensi dalam penulisan skripsi, adapun dari contoh- contoh skripsi mahasiswa- mahasiswi lainnya. b. Internet seperti google. Analisis dokumen yang dilakukan penulis berasal dari banyak sumber mengenai Metro TV beserta kegiatan dari Departemen Promosi dan PR serta program Provocative Proactive yang berkaitan dengan judul yang peneliti angkat. yaitu Peran Media Relations Terhadap Keberhasilan Program Provocative Proactive di PT. Media Televisi (Metro TV)

24 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Metro TV adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertelevisian dan perusahaan ini beralamat di jalan Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya, Kebon Jeruk. 2. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penulisan penelitian skripsi untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah mulai tanggal 21 Maret sampai 14 April 2011 mulai dari pukul WIB sampai dengan pukul WIB Permasalahan yang ada Sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu Peran Media Relations Terhadap Keberhasilan Program Provocative Proactive di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV), maka penulis menemukan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, antara lain : 1. Bagaimana program provocative proactive dikenal luas oleh masyarakat Indonesia? 2. Bagaimana strategi pemilihan media terhadap program provocative proactive? 3. Bagaimana program provocative proactive bisa ditulis dan dikenal oleh pers atau wartawan (eksternal PR)?

25 Alternatif Pemecahan Masalah Dalam mencari alternatif pemecahan masalah penelitian ini yaitu Peran Media Relations Terhadap Keberhasilan Program Provocative Proactive di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) dan untuk mengetahui secara lebih jelasnya maka penulis melakukan penelitian ini melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi langsung di departemen Promosi, Public Relations serta produser program provocative proactive di PT. Media Televisi Indonesia (Metro tv). Melalui wawancara penulis mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dilakukan dengan Head of Promotion Departement sebagai key informan dan Manager Public Relations Metro TV sebagai informan satu serta serta produser program provocative proactive sebagai informan ke dua. Penulis juga melakukan pengamatan langsung di Metro TV. Walaupun penulis tidak terlibat secara langsung dalam Peran Media Relations Terhadap Keberhasilan Program Provocative Proactive di Metro TV. Tetapi peneliti sering kali mendapat petunjuk melakukan observasi untuk memperkaya data agar dapat memecahkan dalam permasalahn yang ada sehingga dapat mengetahui apakah program provocative proactive dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dapat menjelaskan strategi pemilihan media terhadap program provocative proactive serta mengetahui program provocative proactive bisa ditulis dan dikenal oleh pers atau wartawan (eksternal PR)

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BAB 3. Inti Penelitian. Alamat Metro TV. Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk

BAB 3. Inti Penelitian. Alamat Metro TV. Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk BAB 3 Inti Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Alamat Metro TV Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta 11520, Indonesia. Phone : (021)-583 000 77(Hunting) Fax : (021)-583 000 66 (General) :

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) : Metro TV Knowledge to Elevate

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) : Metro TV Knowledge to Elevate BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) Slogan Alamat : Metro TV Knowledge to Elevate : Jl. Pilar Mas Raya Kav A D, Kedoya, Kebon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Metro TV 62 4.1.1.1 Sejarah Singkat Metro TV METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan salah satu anak

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan salah satu anak BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan Metro TV 3.1.1 Sejarah Singkat Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November METRO TV merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 Sejarah Metro TV Secara Umum METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. METRO TV merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Unit analisis dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA N 1 SALATIGA yang berjumlah 89 orang sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah METRO TV JATIM PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari Media Group,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Informasi atau berita dewasa ini merupakan hal yang sangatlah penting, dimanapun dan kapanpun setiap orang pasti akan memerlukan suatu informasi baik itu informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi audio visual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Metro TV Sejarah dan Perkembangan PT Media Televisi Indonesia ( Metro TV ) Metro TV adalah televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin pesat dengan perkembangan tekhnologi yang semakin dinamis, dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Landasan Terbentuknya Kecamatan Sukajadi. Tingkat II Kampar dan Kabupaten Tingkat II Bengkalis.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Landasan Terbentuknya Kecamatan Sukajadi. Tingkat II Kampar dan Kabupaten Tingkat II Bengkalis. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kecamatan Sukajadi 1. Landasan Terbentuknya Kecamatan Sukajadi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Manusia mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sehingga mitra tuturnya dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya 1 BAB II LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yayasan Pendidikan Lancang Kuning Dumai (YPLK) dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menunjang perkembangan berbagai sector

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu, manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No.88A Ketewel. Telp : /

BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No.88A Ketewel. Telp : / BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN A. Data Kompas TV Dewata Nama Peusahaan : PT. Mediantara Televisi Bali Alamat : Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No.88A Ketewel Gianyar Telp : 0361 291243 / 291489 Fax : 0361

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang cerdas dan mau membuka diri terhadap perkembangan zaman. Teknologi yang semakin canggih tidak lepasnya sebagai pendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. ABSTRAK SUNDA... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. ABSTRAK SUNDA... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRAK... i ABSTRACT... ii ABSTRAK SUNDA... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN...... xviii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat yang paling tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran media di tengah-tengah masyarakat, membuat kita dapat memperoleh informasi dengan mudah. Media mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

TV BERITA. Metro On Campus Universitas Budi Luhur 18 April (c)$redaksi$metro$tv$2013$

TV BERITA. Metro On Campus Universitas Budi Luhur 18 April (c)$redaksi$metro$tv$2013$ TV BERITA Metro On Campus Universitas Budi Luhur 18 April 2013 TV Menurut jenis siarannya, TV terbagi 2 jenis yaitu: (J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran)! Artistik/ non-berita! Jurnalistik/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara KUISIONER Acara Talk Show Mario Teguh Golden Ways dan PengembanganDiri ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh talk show Mario Teguh Golden Ways di Metro TV terhadap Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya, dan dalam pemakainnya dimungkinkan dapat memakai lebih dari satu bahasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Banyak para pakar yang telah berupaya mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh PT. Media Televisi Indonesia. PT. Media Televisi Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh PT. Media Televisi Indonesia. PT. Media Televisi Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Metro TV Metro TV adalah sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia yang didirikan oleh PT. Media Televisi Indonesia. PT. Media Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan Humas dalam sebuah perusahaan merupakan membangun citra positif terhadap khalayak dengan cara membangun hubungan baik dengan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media televisi sudah sedemikian besar daya tariknya bagi masyarakat, baik sebagai pihak penyelenggara siaran maupun sebagai penikmat siaran-siaran yang disajikan. Begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai mengudara pada tanggal 25 November Metro TV merupakan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Metro TV MERTO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy Talkshow Kick Andy tayang di stasiun televisi Metro TV tanggal 1 Maret 2006. Program ini berawal dari ide dari pemilik stasiun televisi Metro TV sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sudah pasti melakukan kegiatan komunikasi, karena manusia adalah mahluk sosial, dimana artinya manusia tidak bisa hidup sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci