DAFTARISI HALAMAN JUDUL LEMBARPENGESAHAN»» KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR *" DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ***

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL l LEMBARPENGESAHAN»» KATA PENGANTAR iv MOTTO V1 DAFTARISI vii DAFTAR TABEL n DAFTAR GAMBAR *" DAFTAR LAMPIRAN INTISARI *** BAB I PENDAHULUAN LatarBelakangMasalah Batasan Masalah * 1.3. Maksud dan Tujuan 3 BABE TINJAUANPUSTAKA Pendahuluan ModelHidrolika Model FisikDuaDimensi Model FisikTigaDimensi Jenis Eksperimen Eksperimen Pembuktian Eksperimen Evaluasi Eksperimen Hubungan Variabel Pintu Sorong Kondisi AliranModular Hasil Penelitian Empiris Kondisi BatasModular 13 Vll

2 2.5. Bendung Ambang Lebar Kondisi Aliran Modular Hasil Penelitian Empiris Berdasarkan Pendekatan Konsep Lapis Batas Kondisi Batas Modular Bendung Ambang Tajam Kondisi Aliran Modular Penelitian Empiris Batas Modular Bendung Peluap Tipe "V-Notch" Kondisi Aliran Modular Hasil Penelitian Empiris Ikhtisar 30 BABEt LANDASANTEORI Pendahuluan Klasifikasi Aliran Kondisi Aliran Persamaan Dasar Aliran Persamaan Kontinuitas Persamaan Energi Persamaan Momentum FenomenaLokal FenomenaJatuhBebas Loncat Air FenomenaLapis Batas 52 BABIV METODOLOGIPENELrnAN Pendahuluan CaraKerjaAlat Saluran Tangki Air 57 via

3 Pelat Pembendungan Pengatur Kemiringan Dasar Saluran Tangki Pengukur Debit "Point Gauge" "Piezometer" Pompa air, Pengatur Debit, dan "Stabilizer" Teori Kesalahan PerhitunganRalat Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian PintaSorong ^ Prosedur Penelitian Ambang Tajam Prosedur Penelitian Bendung "V-Notch" Prosedur Penelitian Bendung Ambang Lebar 69 BABV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendahuluan Kondisi'Tilting Flume" Pompa Saluran'Tilting Flume" Sistem"Outlet" "Point Gauge" "Piezometer" Tangki Penampungan Kondisi Model Fisik Hidrolik Model Pintu Sorong Model Bendung Ambang Tajam Model Bendung "V-Notch" Kesalahan padapengamatan Pembahasan Penelitian pada Model Pintu Sorong Pengukuran Cd padakondisi Modular Analisa Grafik danpengamatan 82 IX

4 Kondisi Batas Modular Pembahasan Penelitian pada Model Bendung Ambang Lebar Pengukuran Koefisien Debit pada Kondisi Modular Analisa Grafik dan Pengamatan Kondisi Batas Modular Pembahasan Penelitian pada Model Bendung Ambang Tajam Pengukuran Koefisien Debit padakondisi Modular Analisa Grafik dan Pengamatan Kondisi Batas Modular Pembahasan Penelitian pada Model Bendung Ambang "V-Notch" Pengukuran Koefisien Debit pada Kondisi Modular Analisa Grafik dan Pengamatan Fenomena Aliran Kondisi Batas Modular Kesalahan Relatif Model Pintu Sorong Model Bendung Ambang Tajam Model Bendung Ambang"V-Notch" Model BendungAmbang Lebar AlatUkur Debit Aliran Standar CaraLangsung CaraTidak Langsung 109 BABVI KESIMPULANDANSARAN Kesimpulan Saran 119 DAFTAR PUSTAKA 120 LAMPIRAN

5 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1. Koefisien debit empiris 2i 2.2. Perbandingan B^ Koefisien debit pelimpah ambang "v-notch" Kesalahan pengukuran '' 5.2. Regresi model matematika pada penelitian model pintu sorong Regresi model matematika pada penelitian model ambang lebar Regresi model matematika pada penelitian model ambang tajam 97 XI

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Distribusi tekanan pada pintu sorong 2.2. Variasi koefisien debit 2.3. Aliran di atas ambang lebar 2.4. Fenomena lapis batas pada ambang lebar 2.5. Grafik lapis batas relatif 2.6. Batas modular sebagai fungsi Hi/w 2.7. Aliran melalui ambang 2.8. Aliran melalui "v-notch" 2.9. Distribusi tekanandi hulu 3.1. Klasifikasi aliran 3.2. Sistem aliran Halaman 3.3. Garis aliran., Pipa aliran 3.5. Gaya-gaya pada aliran 3.6. Jatuh bebas 3.7. Profil loncatan air 3.8. Kehilangan tenagapada loncat air 3.9. Pembagian kecepatan pada permukaan saluran yang halus 'Tilting flume" Rel "point gauge" 4.3. Tangki penampungan 4.4. Pelat pembendungan di dalam saluran "outlet" padao Pengatur kemiringan dasar saluran 4.6. Papan duga pada tangki penampungan 4.7. "Point gauge" 4.8. "Piezometer" terpasang Xll

7 4.9. Pompa dan pendukung laiimya 5.1. Sistem "outler Kalibrasi "point gauge" 5.3. Jarak jaruh limpasan air menuju pompa 5.4. Pipa"outlef diarahkan padabagian penampungan Saatpengukuran debit 5.6. Grafik perbandingan antarahargateori dan pengukuran Grafik hubungan koefisien debit pengukuran dengan koefisien kontraksi 5.8. Grafik hubungan koefisien debit dengan tinggi muka air hilir Grafik hubungan koefisien debit dengan debit aliran Grafik perbandingan dengan debit tetap Grafik perbandingan nilai koefisien debit antara debit tetap dan debit berubah Model pintu sorong padakondisi modular Grafik perbandingan antara nilai pengukuran dan nilai empiris Grafik perbandingan dengan debit aliran Percobaan ambanglebar Grafik perbandingan koefisien debit Grafik nilai pengukuran Penelitian model ambang tajam pada kondisi modular Perkiraan kondisi batas modular Grafikperbandingan Grafik pengukuran Aliran pada model'v-notch" pada kondisi modular Aliran "v-notch" terlihat dari depan, tampak olakan pada hilir yang cukupbesar Kondisi batas modular Kondisi aliran menyelam "Orificemeter" 1V 7/ Xlll

8 5.27. Letak"orificemeter" dan"venturimeter" pada "tilting flume" Profil "Current Meter" "Current meter" pada "tilting flume" Ill SistemkerjaLDV H Berkas sinar laser memasuki sistem interferensi optik Berkas sinar laser yang keluar dari sistem interferensi optik membentuk pola interferensi tiga dimensi Sistem pengubahcahayamenjadiisyaratlistrik 114 XIV

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1. Penelitian I: Model Pintu Sorong 1.2. Gambarmodel pintu sorong 1.3. Tabel-tabel pengukuran dan penelitian pada model pintu sorong 2.1. Penelitian II: Model Bendung Ambang Tajam 2.2. Gambar model bendung ambang tajam 2.3. Gambar model bendung ambang tajam 2.4. Tabel-tabel pengukuran dan penelitian pada model bendung ambang tajam 2.5. Grafik hubungan antara koefisien debit pengukuran terhadap debit aliran (pengukuran volume tampungan) pada model bendung ambang tajam 3.1. Penelitian m: Model Bendung Ambang Lebar 3.2. Gambar model bendung ambang lebar 3.3. Tabel-tabel pengukuran dan penelitian pada model bendung ambang lebar 3.4. Grafik hubungan antara koefisien debit dengan debit aliran pada model bendung ambang lebar 3.5. Grafik perbandingan koefisien debit model bendung ambang lebar 4.1. Penelitian IV: Model Bendung "V-Notch" 4.2. Gambar bendung "v-notch" standar yang digunakan untuk keperluan pengukuran 4.3. Gambar bendung "v-notch" 4.4. Tabel-tabel pengukuran dan penelitian pada model bendung "v notch" 4.5. Grafik hubungan antara koefisien debit dengan debit aliran pada model bendung "v-notch" 4.6. Grafik perbandingan koefisien debit model bendung "v-notch" 4.7. Grafik koefisien debit empiris berdasarkan penelitian oleh Herschy (1985) pada model bendung "v-notch" XV