BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Meskipun kerap menjadi sorotan, terutama di dunia muslim,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Meskipun kerap menjadi sorotan, terutama di dunia muslim,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Meskipun kerap menjadi sorotan, terutama di dunia muslim, Amerika Serikat tetap saja menjadi salah satu kiblat dalam hal menyikapi perbedaan. Secara faktual, negeri yang popular ini memang termasuk negeri yang penduduknya berasal dari berbagai suku bangsa, juga beragam agama.toleransi beragama di AS dijunjung tinggi karena kebebasan beragam merupakan bagian terpenting dari implementasi hak-hak asasi manusia (HAM). Barack Obama mendukung upaya aktivis Muslim AS untuk mendirikan masjid dan Islamic Center di lokasi bekas reruntuhan gedung World Trade Center (WTC), New York, sama sekali bukan lantaran ia diduga beragama Islam, tapi karena konstitusi Negara yang dipimpinnya memang benar-benar menjamin kebebasan beragama. Pendirian tempat ibadah merupakan bentuk ekspresi keberagaman yang harus di hormati. 1 Namun, Muslim di tuduh menjadi salah satu penyebab konflik hingga tersebar diseluruh dunia, bahkan muslim di benci hingga terjadi penghinaan dan penganiayaan terhadap muslim. Segala bentuk penghinaan dan penganiyaan yang terjadi adalah bentuk Diskriminasi. Kebencian terhadap muslim sudah mulai terlihat sejak terjadinya 11 september 2001 yaitu hancurnya gedung kembar WTC di Amerika Serikat, saat itu pula 1 Jeffrie Geovanie. The Pluralism Project: Potret Pemilu, Demokrasi, dn Islam di Amerika. PT. Mizan Publika

2 2 islam dan muslim segera menjadi perbincangan publik. Islam di serang di media dan diindetikkan dengan terorisme oleh sejumlah Kristen fundamentalis. Nabi Muhammad yang begitu dicintai umat islam dihina bahkan teroris. Diskriminasi pun mulai semakin terlihat jelas pasca 11 september. Diskriminasi merupakan bentuk perlakuan yang tidak adil yang dilakukan oleh individu atau sekelompok masyarakat karena sesuatu. 2 Hal ini berkaitan dengan segala bentuk perbedaan perlakuan, baik yang terjadi terhadap sesorang atau sekelompok orang berdasarkan sesuatu, seperti ras, atribut kesukuan atau yang lainnya. Perlakuan diskriminasi biasanya berkaitan dengan mayoritas dan minoritas dan perlakuan tersebut cenderung ke arah negatif. Teori diskriminasi juga diungkapkan oleh Dobb, Menurutnya: Diskriminasi adalah perilaku yang ditunjukan untuk mencegah sesuatu kelompok, atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau menguasai sumber daya. Dalam hal ini, diskriminasi juga berarti dapat dilakukan melalui kebijakan untuk mengurangi, menghilangkan, menaklukan, melindungi secara legal, untuk mengasimilasi sebuah kelompok kepada kelompok lainnya. 3 Tindakan diskriminasi terhadap umat muslim yang terjadi dibelahan dunia seperti Pada portal berita Republika Online Di Rohingya, 2 Fulthoni, dkk, Memahami Diskriminasi: Buku Saku untuk Kebebasan Beragam. Jakarta: Indonesia Legal Resource Center, 2009 Hal 8 3 Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta : LKIS, 2005 Hal.218

3 3 Myanmar, sebuah video 9 November 2016 menayangkan adegan polisi yang memukuli beberapa orang Rohingya, Meski demikian, sering kali pemerintah menyangkal laporan pembunuhan atau penganiayaan. Mereka menegaskan hanya melakukan operasi kontraterorisme di Rakhine, berita ini pun palsu dan buatan.menurut PBB, operasi penyapuan oleh militer Myanmar memaksa sekitar 34 ribu Muslim Rohingya ke Bangladesh. Warga dan lembaga advokasi hak asasi manusia menuding pasukan keamanan melakukan kekerasan dalam operasi tersebut. 4 Pada portal berita Kompas.com Di London, Inggris, Muslimah Inggris hadapi diskriminasi Jender dan Agama. Situs berita The Independent, Kamis (26/5/2016), yang mengutip hasil penelitian terbaru mengatakan, perempuan muslim menghadapi banyak hambatan di tempat kerja. Mereka dijadikan subyek pelecehan dan gangguan seksual, Perempuan muslim dengan tingkat pendidikan tinggi diperlakukan dengan upah lebih kecil dibandingkan perempuan lain dengan tingkat pendidikan yang sama. Perlakuan kasar terhadap muslimah di Inggris juga sering terjadi secara fisik, Kejahatan dan kebencian biasanya juga terjadi di ruang publik dan salah satu kejahatan yang paling umum ialah meludahi wanita yang mengenakan jilbab atau menariknya, merobek cadar atau mencabutnya di unduh 20 feb 2017 jam 20: i.jender.dan.agama di unduh 20 feb 2017 jam 20:22

4 4 Pada tahun 1998, Afganistan merupakan Negara yang di tuduh sebagai Negara yang menyembunyikan Osama bin Ladin yaitu pemimpin al-qaeda di Pakistan, terus mereka hancurkan. Akan tetapi setelah Afganistan porak poranda, Osama bin Ladin tidak pernah di temukan sampai saat ini. Ini adalah sebuah kebohongan besar yang di lakukan Amerika Serikat. Begitu pula pada tahun 2003 irak di fitnah memiliki senjata pemusnah massal, irak langsung di hancur leburkan dengan kekuatan supramodern. Namun, setelah irak rata dengan tanah lagi-lagi Amerika tidak menemukan senjata yang ditudingkannya itu. 6 Islamophobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September Di tahun 1997,Runnymede Trust seorang peneliti Inggris mendefinisikan Islamophobia sebagai rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim, dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktek diskriminasi terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan bangsa. Islamophobia adalah keadaan dimana Islam disubyekkan sebagai sesuatu yang negatif dan harus ditakuti dan dibenci sehingga seakan-akan legal untuk membatasi pergerakan Islam, karena Islam diposisikan sebagai ancaman. 7 6 Drs. Ujang Saefullah, M.Si. Kapita Selekta Komunikasi (Pendekatan Budaya dan Agama). Simbiosa Rekatama Media. Bandung Farid Sepriadi. Diskriminasi_Muslim_Inggris_Suatu_Analisis_Multikulturalisme. Universitas Muhammadiyah Malang Diakses pada tgl 30 oktober 2016

5 5 Saat ini Diskriminasi terhadap muslim menjadi penting untuk dibahas karena media yang memiliki dampak psikologi yang besar. Badan Investigasi Federal (FBI) melaporkan bahwa insiden ujaran kebencian kepada Muslim di Amerika Serikat pada 2015 melonjak drastis sekitar 67 persen dari 2014 hingga mencapai 257 kasus, tertinggi sejak 2001.Seperti diberitakan Washington Post, sentimen dan sikap anti-islam semakin sering ditemukan di berbagai penjuru AS pasca serangan teroris yang meluluhlantakkan gedung World Trade Center pada 11 September Selain sentimen Islamophobia, berbagai kasus diskriminasi dan sentimen xenophobia juga ikut muncul di berbagai penjuru AS sebelum dan sesudah Trump diresmikan menjadi pemenang pemilu.the Southern Poverty Law Center melaporkan, sekitar 201 insiden pelecehan dan diskriminasi terhadap kaum minoritas di AS terkait pemilu terjadi. Insiden pelecehan secara menyeluruh meningkat di AS sebanyak 6,7 persen dari tahun Insiden seperti rasisme terhadap kaum kulit hitam naik sekitar 7,6 persen menjadi kasus pada tahun 2015, sementara sentimen berdasarkan orientasi seksual di AS meningkat sekitar 3,5 persen menjadi kasus pada tahun Hal ini mampu mempengaruhi masyarakat dan membangun rasa simpati bagi masyarakat.semakin majunya teknologi yang begitu pesat semakin terlihat tindakan diskriminasi yang dilakukan orang-orang non muslim terhadap umat muslim, berita-berita Diskriminasi Muslim tersebar 8 di unduh pada tgl 26 feb. 2017

6 6 di seluruh media sehingga tindakan diskriminasi ini sudah menjadi konsumsi masyarakat. Indonesia adalah Negara yang mayoritasnya muslim, secara lahiriah Indonesia tidak dijajah oleh Negara dari golongan non muslim melainkan dijajah dengan cara mempengaruhi fikiran warga Negara Indonesia agar mengikuti kebudayaan barat, secara tidak langsung Indonesia dibodohi dengan masuknya kebudayaan barat hingga warga Negara Indonesia banyak yang tidak mengetahui yang dialami muslim di luar Indonesia bahkan sudah tersebarnya berita-berita diskriminasi di luar negri saja, warga Indonesia seperti acuh tak acuh. Agar warga Negara Indonesia mempunyai rasa simpati dan empati terhadap muslim lainnya yang berada di luar negeri maka film maker dituntut untuk menyajikan film yang mendidik, selain fungsi film untuk hiburan, film juga memiliki fungsi sosial sekaligus membawa informasi dan sanggup mempengaruhi sikap, nilai, selera, kesadaran manusia mengenai diri dan pengertian, serta lingkungan kehidupannya. Film yang baik adalah film yang diniatkan untuk menyampaikan pesan pesan lewat cerita-cerita yang diambil dari cerita kehidupan nyata. Selain itu, film juga mampu membuat dan kita memahami pandangan dunia dari peradaban lain, atau kehidupan dan problematika kemanusiaan. Film bisa membuat kita mengetahui budaya negara lain. Film juga bisa menjadi refleksi atas kenyataan. Banyak teori menyatakan bahwa film menjadi cerminan seluruh atau sebagian masyarakatnya. Seorang pakar

7 7 teori film, Sigfried Kracauer mengatakan bahwa film suatu bangsa mencerminkan mentalitas bangsa itu lebih dari yang tercermin lewat media artistik lainnya. 9 Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika masuk 10 film Nasional Terlaris pada tahun Bahkan hanya dalam waktu 10 hari (mulai rilis dibioskop Desember 2015) sudah berhasil menyedot penonton. Menurut Yoen K. Produser Maxima Pictures, semua penerbit biasa dengan mudah menyediakan daftar buku terlaris yang di terbitkannya. Incaran produser film adalah buku yang berada di urutan sepuluh besar. Selain itu produser juga kerap berburu sendiri di toko buku besar untuk memperhatikan buku apa yang sedang diminati pembaca. Selain itu tercatat dalam KDT (Katalog Dalam Terbitan) buku tersebut sudah mengalami cetak ulang beberapa kali dipastikan laris. 10 Film menjadi gambaran bagaimana kehidupan suatu bangsa dan masyarakat karena dalam sebuah film terdapat bahasa, kebiasaankebiasaan, cerita-cerita khas, lokasi-lokasi menarik dan sebuah kebudayaan atau masyarakat dalam suatu bangsa. Banyak aspek yang dapat disajikan dalam sebuah film, misalnya: alur cerita, karakter tokoh atau pemain, gaya bahasa, kostum, ilustrasi musik, dan setting. Apapun jenis atau temanya, Film selalu meninggalkan pesan moral kepada masyarakat yang dapat diserap dengan mudah karena film menyajikan 9 Sigfried Kracauer. From Caligari to Hitler :A Psychological History of the German Film, NewJersey, Princeton University Press hal diunduh pada tgl 26 februari 2017

8 8 pesan tersebut secara nyata. Gambar hidup yang ditampilkan di film memberi dampak yang berbeda dari untaian kata-kata dalam sebuah buku. Mencerna pesan yang disampaikan dalam sebuah film tentunya akan lebih mudah tersampaikan dari pada sebuah tulisan. Bagi para sinemas dan film maker diharapkan memahami konsumsi yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat memiliki hak untuk menentukan film itu baik atau buruk, senang atau tidak senang. Para pekerja media pada hakikatnya adalah mengkontruksi realitas. Isi media adalah hasil para pekerjamedia mengkontruksikan berbagai realitas yang dipilihnya. Sejauh ini pendekatan analisis kepada studi film dianggap sebagai pendekatan yang memadai. Upaya itu akan memberi pengertian yang akan memperdalam apresiasi kita. Jika kitasemakin bisa menyerap dan melihat lebih mendalam kepada sebuah film, tingkat baru pengalaman emosional akan muncul. 11 Dunia perfilman, pada dasarnya juga sebuah bentuk pemberian informasi kepada masyarakat. Film juga memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari seorang sutradara kepada penontonnya. Kebebasan dalam hal ini adalah film seringkali secara lugas dan jujur menyampaikan sesuatu, di pihak lain film juga terkadang malah disertai maksud terselubung, misalnya ingin mendeskripsikan suatu tema 11 Alex Sobur. Analisis Teks Media: Analisis Wacana, Analisis Semiotika DanAnalisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya hal.88

9 9 sentral atau suatu kondisi nyata di seluruh pelosok dunia agar bisa diketahui khalayak ramai. 12 Tema tentang diskriminasi dan perjuangan mendapatkan kesetaraan hak merupakan salah satu wacana penting yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia pada saat ini dalam skala yang begitu besar dan sayangnya tidak banyak film Indonesia yang mengangkat tema tersebut karena didominasi oleh film horor-komedi dengan judul yang absurd. Dan film terdiri dari simbol-simbol komunikasi, dimana setiap simbol memiliki makna. Film cerita adalah film yang menyajikan kepada publik sebuah cerita dan mengandung unsur-unsur yang menyentuh rasa manusia. Film bersifat auditif visual, disajikan kepada publik dalam bentuk gambar yang dapat dilihat dengan suara yang dapat didengar. Film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur yang terkonstruksikan menjadi satu kesatuan yang menarik. 13 Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam seharihari, fim memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan realitas masyarakat, film di artikan sebagai hasil budaya dan alat eksprsi kesenian. Unsur-unsur seks, kejahatan / kriminalitas, roman, kekerasan, sejarah, diskriminasi agama dan rasisme adalah unsur-unsur cerita yang dapat menyentuh rasa manusia, yang dapat membuat publik terpesona, 12 Ibid,hal Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya hal.4.

10 10 tertawa terbahak-bahak, menangis terisak-isak, dapat membuat publik dongkol, marah, terharu, iba, bangga, gembira, tegang, dan lain-lain. Maka diambil lah episode-episode dari kitab Injil, kisah-kisah dari sejarah, cerita nyata dari kehidupan sehari-hari, atau juga khayalan untuk kemudian diolah menjadi film. 14 Berdasarkan yang sudah di jelakan di atas, peneliti ingin meneliti sebuah film drama yaitu Bulan Terbelah di Langit Amerika. Film ini merupakan kelanjutan dari film 99 Cahaya di Langit Eropa. Film Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah salah satu film yang mencerminkan deskriminasi muslim di Amerika setelah tragedi hancurnya menara kembar WTC di Washinton DC, New York City pada 11 September Film Drama "Bulan Terbelah Di Langit Amerika" 2015 merupakan sebuah film yang di ambil ceritanya dari sebuah novel best seller karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berjudul Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Film ini disutaradai oleh Rizal Mantovani dan di bintangi artis papan atas indonesia seperti, Acha Septriasa, Abimana Aryasatya dan Nino Fernandez. Bulan Terbelah Di Langit Amerika" menceritakan tentang seorang jurnalis wanita yang sangat cantik bernama Hanum (Acha Septriasa), dia ditugaskan untuk membuat artikel yang bertema would the world be better without Islam? dari atasannya yang bernama Gettrude Robinson, setelah mendapatkan dari video berjudul Do you know My dad?. 14 Ibid, hal.5.

11 11 Artikel tersebut nantinya akan di muat dalam sebuah koran. Gertrude juga meminta kepada Hanum supaya mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim yaitu Azima Hussein (Rianti Cartwright), seorang mualaf yang bekerja di sebuah museum, dan anaknya, Sarah Hussein yang merupakan istri dan anak dari seorang yang di duga sebagai penghancur gedung WTC, dan dari golongan non muslim yaitu Mr.Michael Jones yang kurang menyetujui adanya pembangunan masjid Ground Zero di ke Amerika serikat. Dalam hal-hal tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti Diskriminasi Muslim di Amerika pada Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang sudah di jabarkan ditas maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana kontruksibentuk diskriminasi dengan menggunakan tanda, gambar, bahasa, gesture yang terdapat di film Bulan Terbelah Di langit Amerika? 1.3. Identifikasi Masalah Dari Fokus Penelitian di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah ini dengan meneliti makna tanda dari bentuk diskriminasi dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang datanya akan diperoleh dan dikumpulkan dari film ini seperti dialog, gambar, bahasa, gesture yang menjadikan kontroversial.

12 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian yang penulis lakukan dengan tujuan untuk mengetahui konstruksi bentuk Diskriminasi terhadap muslim di Amerika dalam Film Bulan Terbelah di Langit Amerika dengan menggunakan analisis semiotika Ferdinand De Saussure. 1.5.Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis yang ingin peneliti hasilkan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dalam bidang kebahasaan mengenai Diskriminasi Muslim di Amerika dalam film Bulan terbelah di Langit Amerika 2. Selain itu juga penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih luas, khususnya mengenai penelitian Diskriminasi Muslim di Amerika dalam semiotik Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi production house untuk membuat film yang berkualitas dan memiliki pesan positif.

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film pertama kali dipertontonkan di Paris, Perancis pada tahun1895. Dari waktu ke waktu film mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang digunakan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, timbul misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras Kulit

BAB I PENDAHULUAN. demikian, timbul misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras Kulit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai beragam ciri fisik manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan dan kesengsaraan, karena suatu salah paham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Batasan komunikasi massa ini lebih menitikberatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia film, pada dasarnya juga bentuk pemberian informasi kepada masyarakat. Film juga memberi kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari seorang pembuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3).

BAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas masyarakat di seluruh dunia sedang mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu negara ke negara lainnya, maupun perjalanan antar benua banyak dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Indonesia boleh merasa lega dengan kehadiran kebijakan baru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada awal tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas yang tumbuh, serta berkembang di dalam masyarakat, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. realitas yang tumbuh, serta berkembang di dalam masyarakat, kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan sarana komunikasi yang menyebarkan informasi untuk mendidik penontonnya. Sobur (2006:127) menulis bahwa film adalah rekaman realitas yang tumbuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penulisan ini akan menggambarkan perempuan pada media massa berupa informasi massal yaitu film. Penulisan ini akan berfokus pada penggambaran perempuan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, komunikasi sudah banyak cara penyaluran pesannya kepada masyarakat, salah satunya adalah film, disamping menggunakan media lain, seperti koran, televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala perbuatan dan tingkah laku yang dilakukan manusia tidak terlepas dari akhlak dan nilai baik atau buruknya. Didalam Islam sudah ditentukan tolak ukur baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin atau seorang Leader tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat pada umumnya, hal ini disebabkan karena setiap manusia yang diciptakan didunia ini

Lebih terperinci

KARAKTER RELIGIUS PADA FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

KARAKTER RELIGIUS PADA FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARAKTER RELIGIUS PADA FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (Analisis Isi Penokohan Pemeran Utama Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Novel ini pun tercatat sebagai novel best seller islami di Indonesia. Ikatan Penerbit

BAB I PENDAHULUAN. Novel ini pun tercatat sebagai novel best seller islami di Indonesia. Ikatan Penerbit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Novel 99 Cahaya di Langit Eropa merupakan novel fenomenal karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Sejak penerbitan perdananya pada tanggal 27 Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang memungkinkan terjadinya rasisme antara orang kulit putih. pemikiran orang kulit putih kepada orang kulit hitam.

BAB V PENUTUP. yang memungkinkan terjadinya rasisme antara orang kulit putih. pemikiran orang kulit putih kepada orang kulit hitam. 89 BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah dilakukan analisis terhadap adegan-adegan yang terdapat pada film The Help, mengenai Rasisme pada Film The Help (Analisis Semiotik Pendekatan Roland Barthes), maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication),

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication), yaitu komunikasi melalui media massa. Film berperan sebagai sarana untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi selama satu dekade ini sangatlah pesat khususnya komunikasi. Karena beberapa saat saja kita dapat berhubungan secara langsung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan munculnya berbagai konflik yang berujung kekerasan karena berbagai aspek seperti politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film adalah sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film yang dibuat untuk memberikan

Lebih terperinci

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI 1 TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI SUSANTO ARI JATMIKO A.220080096 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri media pada saat ini semakin ramai, salah satunya media massa yang merupakan saluran, alat atau fasilitas yang dapat dipergunakan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film merupakan sebuah media yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu, film juga berfungsi sebagai sebuah proses sejarah atau proses budaya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penontonnya (Bordwell dan Thompson, 2008: 2). dunia yang benar-benar terjadi (Bordwell dan Thompson, 2008 : 338).

BAB I PENDAHULUAN. penontonnya (Bordwell dan Thompson, 2008: 2). dunia yang benar-benar terjadi (Bordwell dan Thompson, 2008 : 338). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu media massa, film memfokuskan khayalak untuk membentuk sudut pandang akan sebuah masalah secara budaya untuk menghasilkan sebuah argumen (Turow,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat media cetak dan media elektronik. semakin mudahnya masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam informasi

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat media cetak dan media elektronik. semakin mudahnya masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya, media massa di era globalisasi merupakan wadah bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain dalam jumlah banyak, yang didalamnya

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, fungsi film selain menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana pendidikan.

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang setiap jamannya. Film adalah sebuah produk seni yang memiliki kebebasan dalam berekspresi, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT, yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat. sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT, yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat. sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam. Dakwah Islam adalah dakwah ke arah kualitas puncak dari nilai-nilai kemanusiaan, dan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. 1. hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan atau terjemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. 1. hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan atau terjemahan. 3 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat manusia adalah sesuatu yang amat vital yang menentukan kehidupannya, baik di tengah masyarakat maupun di mata Allah. Amalnya yang mencakup ide/gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Konteks Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa, dikatakan begitu karena sebagai media komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau sarana untuk mereproduksi karya-karya seni pertunjukan lainnya seperti teater. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengaruh, dampak dan implikasi pada seluruh kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengaruh, dampak dan implikasi pada seluruh kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia. Baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media saat ini baik elektronik maupun cetak banyak disorot oleh banyak kalangan sebagai salah satu penyebab utama hancurnya moral umat manusia termasuk golongan remaja.

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah film yang baru dibuat sangat menarik minat penonton untuk menyaksikannya, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut symbol, komunikasi symbol dapat berupa gambar yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial manusia dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekeliling nya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu film berperan sebagai sarana modern yang digunakan untuk menyebarkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan. Film mempunyai kekuatan mendalam untuk memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian ini, penulis tertarik mengangkat mengenai Islamophobia karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian ini, penulis tertarik mengangkat mengenai Islamophobia karena BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Dalam penelitian ini, penulis tertarik mengangkat mengenai Islamophobia karena beberapa alasan, yaitu 1. Islamophobia menjadi isu sentral pasca terjadi penyerangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.komunikasi massa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah kebutuhan dasar bagi manusia. Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu perilaku interaksi yang terjadi di dalam diri seseorang atau di antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Amerika Serikat merupakan salah satu negara adidaya dunia, terlihat dari beberapa industri besar dari teknologi hingga perfilman. Industri perfilman Amerika merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan

Lebih terperinci

Trump is USA President. Now What? (PENNA Januari 2017)

Trump is USA President. Now What? (PENNA Januari 2017) Trump is USA President. Now What? (PENNA Januari 2017) Jum'at, 27-01-2017 Donald Trump telah terpilih dan dilantik menjadi presiden USA ke-45. Banyak yang mendukung, namun banyak pula yang menolak Trump

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi bingkai pemberitaan media massa di Indonesia. Teror bom yang paling terkenal terjadi di Indonesia diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah karya seni merupakan suatu kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa seperti surat kabar, majalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film merupakan salah satu bentuk dari media massa yang sudah tidak asing lagi. Banyak orang yang mengisi waktu senggangnya atau untuk mencari hiburan dari

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat suatu fenomena yang terjadi yaitu para pemilik modal berlomba-lomba menginvestasikan modal mereka guna mengincar keuntungan

Lebih terperinci

KURNIASIH A

KURNIASIH A KONSTRUKSI PENDIDIKAN KEBHINNEKA TUNGGAL IKAAN (Analisiss Isi pada Film Brandal-Brandal Ciliwung sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita,

BAB V KESIMPULAN. menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita, BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pada novel Nadira karya Leila S. Chudori dengan menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita, tema, dan hubungan antarunsur, diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan. Wacana tentang perempuan ataupun feminis berkembang diseluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Perempuan mempunyai peran penting pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi seperti media elektronik dan cetak kian mendekatkan kita dengan arus informasi serta globalisasi yang kian deras. Media menyuguhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard BAB V KESIMPULAN Riset ini membahas salah satu isu yang berkaitan dengan fenomena Islamophobia yang berkembang di Amerika Serikat pasca 9/11 dikarenakan kebijakan hard diplomacy George W.Bush dan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan awal manusia untuk mengetahui kebutuhannya, banyak cara untuk berkomunikasi pada saat sekarang ini. Karena kebutuhan komunikasi semakin tinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk seperti dvd, video streaming via internet, bahkan acara televisi.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk seperti dvd, video streaming via internet, bahkan acara televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Film sebagai media massa yang saat ini telah berkembang ke dalam format yang beragam, menjadikan film semakin mudah dinikmati oleh siapapun. Film tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah gambar yang bergerak. Film merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan

I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Karya sastra adalah gambaran kehidupan manusia yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian berubah menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana media massa pada umumnya, film menjadi cermin atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana media massa pada umumnya, film menjadi cermin atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana media massa pada umumnya, film menjadi cermin atau jendela masyarakat dimana media massa itu berada. Melies dikutip Susanto (2003, h. 237) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi perkembangan dunia perfilman. Film di era modern ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi perkembangan dunia perfilman. Film di era modern ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi komunikasi massa memberikan konstitusi yang besar bagi perkembangan dunia perfilman. Film di era modern ini sangat menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem diskriminasi dan pemisahan ras (apartheid). Sistem diskriminasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sistem diskriminasi dan pemisahan ras (apartheid). Sistem diskriminasi tersebut BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Afrika Selatan pada tahun 1948 merupakan negara yang menerapkan sistem diskriminasi dan pemisahan ras (apartheid). Sistem diskriminasi tersebut kemudian dihapuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dunia terus berkembang dan Mengalami kemajuan di semua sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor informasi dan komunikasi, dengan pertumbuhan segala jenis media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika Film drama religi berjudul Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini yang merupakan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta dari beberapa cabang seni sekaligus. 1 Gambar bergerak adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta dari beberapa cabang seni sekaligus. 1 Gambar bergerak adalah bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut simbol, komunikasi simbol dapat berupa gambar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang bergenre komedi, horor, action, sampai romantik semua dapat dengan mudah diperoleh dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan aktivitas kehadiran orang lain. Menurut Johnson (1980, h. 181),

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan aktivitas kehadiran orang lain. Menurut Johnson (1980, h. 181), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Solidaritas merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena pada hakekatnya manusia itu sendiri merupakan mahkluk sosial yang membutuhkan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangannya, media telah menjadi sumber utama bagi sebagian besar masyarakat dalam memperoleh informasi tentang dunia di sekitarnya. Media menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berusaha melihat bagaimana konstruksi dalam film Samin VS Semen dan film Sikep Samin Semen bekerja. Konstruksi ini dilihat melalui konsep yang ada di dalam film

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui berbagai kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai lingkungan fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Film merupakan gambar bergerak yang di dalamnya memiliki alur dan cerita yang menarik untuk menghibur para penonton. Alur dan cerita pada film diproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci