Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM 5 PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN DALAM INDEKS KOMPAS 100 PERIODE FEBRUARI JULI 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: ANDRI MARTA H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ABSTRAK Andri Marta. H Analisis Teknikal Harga Saham 5 Perusahaan Sektor Pertanian Dalam Indeks Kompas 100 Periode Februari Juli 2009 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Abdul Kohar Irwanto. Analisis teknikal adalah analisa sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume histories. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui perilaku saham sektor pertanian periode Februari Juli 2009 untuk mendapatkan saat yang tepat untuk membeli, menjual, atau menyimpan saham. (2) M engetahui kapan harus melakukan cut loss (minimisasi kerugian) untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Inonesia yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Kav Jakarta Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa time series harian dari Februari 2009 sampai Juli Penelitian dibatasi selama periode tersebut karena Indeks Kompas 100 melakukan updating setiap 6 bulan sekali. Agar tidak terjadi perubahan terhadap emiten yang diteliti setelah proses updating, oleh karena itu penelitian dibatasi hanya selama periode Februari Juli Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang dilakukan untuk mengolah data adalah analisi teknikal dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dari analisis teknikalnya. Perusahaan sektor pertanian yang diteliti terdiri dari 5 perusahaan, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk(AALI), PT London Sumatera Plantation Tbk (LSIP), PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP). Analisis simple moving average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT Astra Agro Lestari pada periode Februari 2009 Juli 2009 menghasilkan 11 sinyal beli dan sinyal jual sebanyak 10 kali. Hingga akhir Juli 2009, grafik harga masih menunjukan trend naik. Analisis Simple Moving Average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT London Sumatera pada periode Februari 2009 Juli 2009 menghasilkan sinyal beli sebanyak 11 kali dan sinyal jual sebanyak 11 kali. Hingga grafik berakhir pada tanggal 31 Juli, belum terlihat kembali perpotongan antara grafik harga penutupan dengan grafik Simple Moving Average. Analisis Simple Moving Average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT Sumalindo Lestari Jaya menghasilkan 10 sinyal beli dan 8 sinyal jual. Hingga grafik berakhir pada tanggal 31 Juli 2009, grafik masih menunjukan trend mendatar dan belum menunjukan tanda tanda adanya perpotongan, sehingga keputusan untuk membeli atau menjual belum bisa ditentukan. Analisis Simple Moving Average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk memperlihatkan 11 sinyal beli dan 11 sinyal jual. Analisis Simple Moving Average yang dilakukan terhadap grafik harga penutupan saham PT Bakrie Sumatera Plantation menunjukan sinyal beli dan sinyal jual sebanyak masing masing 12 kali. Hingga grafik berakhir, sinyal beli terakhir yang terlihat pada tanggal 14 Juli 2009 di angka Rp 650,- dan belum menunjukan perpotongan kembali hingga memasuki tanggal 31 Juli 2009.

3 ANALISIS TEKNIKAL HARGA SAHAM 5 PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN DALAM INDEKS KOMPAS 100 PERIODE FEBRUARI JULI 2009 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh ANDRI MARTA H PROGAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

4 Judul skripsi : Analisis Teknikal Harga Saham 5 Perusahaan Sektor Pertanian Dalam Indeks Kompas 100 Periode Februari Juli 2009 Di Bursa Efek Indonesia Nama : Andri Marta NIM : H Menyetujui, Dosen Pembimbing, (Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc) NIP: Mengetahui : Ketua Departemen, Tanggal lulus: (Dr. Ir. Jono Mintarto Munandar, M.Sc) NIP:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tanggal 21 Juni Masa kecil hingga kelas 3 SMU dihabiskan di Jakarta. Penulis memulai pendidikan di SDK VIII BPK PENABUR KPS Jakarta pada tahun Penulis memulai Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1998 di SLTPK 5 BPK PENABUR KPS Jakarta, dan menyelesaikannya pada tahun Pada tahun 2004, penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atasnya di SMUK 7 BPK PENABUR KPS Jakarta, dan melanjutkan pendidikan Diploma 3 di Institut Pertanian Bogor. Selepas mendapatkan gelar Ahli Madya, penulis melanjutkan kembali pendidikannya di Institut Pertanian Bogor melalui program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. iii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua berkat, pimpinan, serta penyertaan-nya selama kegiatan magang berlangsung hingga proses pembuatan skripsi selesai. Skripsi ini berjudul Analisis Teknikal Harga Saham 5 Perusahaan Sektor Pertanian Dalam Indeks Kompas 100 Periode Februari Juli 2009 di Bursa Efek Indonesia. Selama pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, semangat serta dukungan, baik secara moril maupun materil. 2. Angelia dan Ceicillia Marta yang juga ikut memberi dukungan saat pembuatan skripsi. 3. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada penulis. 4. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc sebagai Ketua Departemen yang telah memberikan dorongan dan bimbingannya. 5. Rekan rekan Ekstensi Manajemen khususnya angkatan Adrian Ganesh, Lukas Panusunan Siregar, dan Lonica Adysa yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungannya. 7. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati sekretariat Ekstensi Manajemen Departemen Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor, Januari 2010 iv Penulis

7 ABSTRAK DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix I. PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan masalah Tujuan Manfaat Ruang lingkup II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Saham Analisis Teknikal Trend Klasifikasi Analisis Teknis Simple Moving Average Moving Average Envelopes Penelitian Terdahulu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Metode Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data v

8 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT London Sumatera Plantation Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Analisa Teknikal Simple Moving Average Moving Average Envelope V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

9 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Simulasi Portfolio Saham PT Astra Agro Lestari TbK Simulasi Portfolio Saham PT London Sumatera Plantation Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Tunas Baru Lampung Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Astra Agro Lestari Tbk Simulasi Portfolio Saham PT London Sumatera Plantation Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Tunas Baru Lampung Tbk Simulasi Portfolio Saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Rekapitulasi Hasil Analisis vii

10 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Line Chart Bar Chart Candlestick Uptrend Downtrend Sideways Trend Kerangka Pemikiran Penelitian Simple Moving Average (5) PT Astra Agro Lestari Tbk Simple Moving Average (5) PT London Sumatera Tbk Simple Moving Average (5) PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Simple Moving Average (5) PT Tunas Baru Lampung Tbk Simple Moving Average (5) PT Bakrie Sumatera Plantation Moving Average Envelope (5% ) PT Astra Agro Lestari Moving Average Envelope (5%)PT London Sumatera Moving Average Envelope (5%) PT Sumalindo Lestari Jaya Moving Average Envelope (5%) PT Tunas Baru Lampung Moving Average Envelope (5%)PT Bakrie Sumatera viii

11 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. SMA (5) PT Astra Agro Lestari Tbk SMA (5) PT London Sumatera Tbk SMA (5) PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk SMA (5) PT Tunas Baru Lampung Tbk SMA (5) PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Data saham tanggal 2 Februari ix

12 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu : 1. Sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. 2. Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument ( Bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal memberikan berbagai alternative untuk investasinya. Salah satu instrument tersebut adalah saham. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak tertentu (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau persereon terbatas. Dengan memiliki saham, seseorang atau sekumpulan orang atau sebuaha perusahaan berarti ikut memiliki perusahaan tersebut. Saham merupakan salah satu instrument keuangan yang paling popular dan banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan (return) yang menarik (Gregorius Sihombing, 2008) Ada dua cara bagi investor untuk memiliki sebuah saham emiten yaitu:

13 1. investor membeli saham pada saat emiten melakukan Initial Public Offering (IPO), yaitu penawaran saham perdana atau ketika perusahaan melakukan go public. 2. Kedua, melalui pembelian di pasar sekunder, yaitu melalui transaksi jual-beli di setiap hari perdagangan bursa. Pembelian saham melalui IPO biasanya dibatasi. Investor biasanya hanya mendapat jatah sedikit dari underwriter, yaitu perusahaan yang menjamin pelaksanaan emisi saham. Sebaliknya investor dapat membeli berapa pun jumlah saham melalui pasar sekunder sepanjang ada penjual yang akan menjualnya. Sebagai sebuah surat berharga, saham dapat diperjualbelikan setiap hari melalui bursa efek, pasar reguler, maupun pasar negosiasi. Jual beli saham melalui transaksi di pasar regular, mempunyai arti bahwa transaksi dilakukan berdasarkan harga saham yang saat itu terjadi di pasar. Sedangkan transaksi di pasar negosiasi mengandung arti bahwa apabila pembeli dan penjual sepakat untuk melakukan transaksi sebuah saham pada tingkat harga tertentu yang belum tentu merupakan harga pasar. Jadi, mereka biasa melakukan transaksi yang kemungkinan jauh di atas atau di bawah harga pasar. Bursa efek Indonesia memperdagangkan berbagai macam saham yang dikelompokan menjadi sembilan sektor diantaranya adalah pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, perdagangan dan jasa, konsumsi, property, infrastruktur, keuangan dan manufaktur. Seratus saham diantaranya termasuk ke dalam Indeks Kompas-100. Indeks Kompas-100 merupakan suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks Kompas-100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan koran Kompas pada hari Jumat tanggal 10 Agustus Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas-100 ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham yang termasuk dalam Kompas-100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total Rp triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI. Dengan demikian investor bisa melihat 2

14 kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas-100. Akan tetapi, ini bisa saja berlawanan arah dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) maupun indeks lainnya. Tujuan utama BEI dalam penerbitan indeks Kompas-100 ini antara lain guna penyebarluasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan BEI, baik untuk investasi maupun mencari pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional. Manfaat dari keberadaan indeks ini yakni membuat suatu acuan (benchmark) baru bagi investor untuk melihat ke arah mana pasar bergerak dan kinerja portofolio investasinya. Disamping itu pula para pelaku industri pasar modal juga akan memiliki acuan baru dalam menciptakan produk-produk inovasi yang berbasis indeks, misalnya mengacu pada Indeks Kompas 100 ( Selain Indeks Kompas-100, BEI juga memiliki Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memuat seluruh saham yang ditransaksikan di BEI. Indeks ini cakupannya sangat luas dimana saham-saham perusahaan yang tidak aktif diperdagangkanpun juga dimasukkan dalam perhitungan indeks. Terdapat indeks lain yang disebut Indeks LQ-45 yang memuat indeks harga saham dari 45 perusahaan terpilih yang sahamnya paling sering diperdagangkan di BEI. Sedangkan Jakarta Islamic Index yang memuat indeks harga saham-saham perusahaan yang dalam operasionalnya dapat dikategorikan menerapkan prinsipprinsip syariah. Indeks Kompas 100 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan indeks indeks saham lainnya yang terdapat di BEI. Indeks Kompas 100 memuat lebih sedikit saham jika dibandingkan dengan IHSG yang memuat seluruh saham yang terdapat di BEI baik yang liquid maupun yang tidak liquid. Jika dibandingkan dengan LQ 45, Indeks Kompas 100 mencakup lebih banyak saham sehingga cakupannya lebih luas jika dibandingkan dengan LQ 45 yang hanya mencakup 45 saham. Oleh karena alasan tersebutlah Indeks Kompas 100 dipilih sebagai acuan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Saham yang dianalisis pada penelitian ini adalah saham 5 perusahaan sektor pertanian yang masuk ke dalam Indeks Kompas-100 periode Februari - Juli 3

15 2009. Alasan dipilihnya sektor pertanian adalah karena sektor pertanian merupakan salah satu diantara tiga penopang perekonomian Indonesia yang pertumbuhannya melambat akibat dampak krisis global. Dua sektor lainnya yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah-tengah krisis global adalah tingkat konsumsi masyarakat yang tetap terjaga, dan konsumsi pemerintah yang terus meningkat ( Kinerja sektor pertanian pada tahun 2008 dinilai cukup mengesankan. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sektor ini mampu mencapai 5,3%. Angka pertumbuhan tersebut telah melampaui target pertumbuhan 3,6% yang dicantumkan dalam Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Departemen Pertanian 2008, serta melampaui rekor pertumbuhan tahun 2007 yang mencapai 4,6%. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengakui bahwa kinerja setinggi itu hampir tak pernah terjadi, sebab dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini pertumbuhan sektor pertanian di atas 3% baru terjadi tiga kali ( Penelitian dilakukan selama periode Februari Juli karena Indeks Kompas 100 melakukan updating setiap 6 bulan sekali. Susunan perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Kompas 100 bisa saja berubah setelah updating tersebut. Oleh karena itu, penelitian dibatasi selama periode tersebut. Adapun saham sektor pertanian yang termasuk ke dalam Indeks Kompas- 100 dan yang akan dianalisis meliputi: Astra Agro Lestari (AALI), London Sumatera (LSIP), Tunas Baru Lampung (TBLA), Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), Sumalindo Lestari Jaya (SULI). Peningkatan pendapatan kelima perusahaan tersebut mencapai 30% atau secara keseluruhan pendapatan kelima emiten tersebut tumbuh 47,8% pada tahun 2008 dibandingkan dengan tahun Saham sektor pertanian tersebut merupakan saham unggulan (blue chips stock). Saham blue chips merupakan istilah untuk saham perusahaan- perusahaan yang menjadi leader di kelasnya dan yang memiliki kondisi keuangan yang sangat baik. Umumnya emiten yang diklasifikasikan ke dalam golongan ini merupakan perusahaan besar, bahkan raksasa, dan setiap tahun secara konsisten selalu membagikan deviden sebagai bagian dari keuntungan perusahaan. Produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan-perusahaan blue chips umumnya merupakan 4

16 produk berkualitas tinggi dan dijual secara luas. Perusahaan-perusahaan yang termasuk golongan ini biasanya mempunyai kontribusi langsung terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu Negara. Istilah blue chips sendiri diambil dari permainan poker, yang menggambarkan nilai tertinggi yang dimiliki oleh sebuah kartu ( Pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak yang ingin membeli suatu saham, sedangkan harga akan turun jika yang terjadi adalah sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh para investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut sekaligus mewakili pendapat kebanyakan investor. Banyak orang menganggap perdagangan di pasar modal hampir sama dengan tempat judi. Sebagian dari mereka hanya menebak-nebak apakah suatu saham akan naik atau turun. Umumnya mereka mengharapkan hasil yang instant, dengan pengetahuan yang instant pula. Salah satu kemampuan yang sebenarnya sangat penting bagi investor dan spekulan saham adalah kemampuan membaca pergerakan harga (grafik) saham masa lalu. Dengan pengetahuan membaca grafik masa lalu, diharapkan mereka akan dapat mendeteksi pergerakan harga di masa yang akan datang, yang pada akhirnya akan membantu mereka mengambil keputusan dengan tepat. Kemampuan tersebut dapat mereka dapatkan dengan mempelajari Analisis Teknikal. Analisis teknikal adalah analisa sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume histories. Dengan membuat suatu tren atau pola atas grafik historis, seorang investor saham bisa membuat suatu keputusan untuk membeli atau menjual saham. Analisis teknikal lebih mengarah kepada jangka pendek. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Teknikal Harga Saham 5 Perusahaan Sektor Pertanian Dalam Indeks Kompas-100 Periode Februari-Juli 2009 di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Banyak investor dan spekulan yang hanya menebak-nebak pergerakan harga saham dan tidak mengerti bagaimana cara menganalisis suatu saham karena 5

17 mereka hanya menggunakan informasi di layar monitor, rumor, dan berita di media massa untuk mengambil keputusan berinvestasi tanpa mengetahui cara menganalisa pergerakan harga saham. Sebenarnya investor dapat memilih saham yang fundamentalnya bagus seperti saham blue chips yang tergabung dalam indeks kompas-100. Analisa teknikal bisa dilakukan oleh para investor dengan cara mempelajari perilaku saham bersangkutan, hal ini bisa mengurangi biaya transaksi. Jika transaksi harian ini tidak menguntungkan dalam arti saham bergerak turun, sebaiknya investor melakukan cutloss atau merealisasikan kerugiannya sebelum menderita kerugian yang lebih dalam lagi. Mengacu pada hal diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham sektor pertanian agar investasi menguntungkan? 2. Bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam investasi saham agar diperoleh keuntungan maksimal dan kerugian seminimal mungkin? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengkaji/menganalisa perilaku saham sektor pertanian periode Februari-Juli 2009 untuk menentukan saat yang tepat untuk membeli, menjual saham. 2. Menganalisa kapan harus melakukan cutloss (minimasi kerugian) guna menghindari kerugian yang lebih besar. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi investor saham atau pihak-pihak yang akan berinvestasi di bidang saham, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan agar investasi di pasar modal menjadi lebih menarik dan menguntungkan. 6

18 2. Bagi kelima perusahaan yang sahamnya dianalisis dalam penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk menentukan harga saham jika perusahaan tersebut akan melakukan penjualan saham lagi. 3. Bagi pihak-pihak yang ingin melakukan kajian lebih dalam mengenai analisis teknikal, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya. 4. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan sektor keuangan, diharapkan penelitian ini dapat bermafaat dalam melakukan analisis teknikal saham selain analisis fundamental Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di BEI, dengan mengambil data saham harian yang termasuk ke dalam Indeks Kompas-100 periode Februari-Juli 2009 sektor pertanian, di antaranya Astra Agro Lestari (AALI), London Sumatera (LSIP), Tunas Baru Lampung (TBLA), Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), Sumalindo Lestari Jaya (SULI). Pada penelitian ini penulis tidak menganalisa faktor fundamentalnya karena dinilai telah dimasukan dalam kriteria daftar Indeks Kompas-100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, kedua analisis ini sangat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan, agar seorang pemula pun dapat mengerti dengan mudah kedua analisis ini.

19 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti: saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. ( Peran dan manfaat pasar modal adalah sebagai wahana pengalokasian dana secara efisien, sebagai alternatif investasi, memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik, dan peningkatan aktivitas ekonomi social ( 2.2 Saham Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di bursa efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Pemilik saham adalah orang perorangan non badan usaha yang menanamkan sejumlah uang yang dimilikinya ke pasar modal dengan ekspektasi mendapatkan laba keuntungan yang lebih tinggi daripada menabung di bank. Sedangkan pemilik saham organisasi, instansi atau

20 perusahaan adalah badan usaha yang mengelola sebagian atau sekuluh modal yang dimilikinya untuk dikelola di pasar modal untuk mendapatkan keuntungan yang besar secara professional ( Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2006) : 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a. Saham Biasa (common stock) Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut. b. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa dengan saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. 2. Ditinjau dari cara peralihannya a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. b. Saham Atas Nama (Registered Stocks) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 9

21 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a. Blue Chip Stocks Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. b. Income Stocks Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi. c. Growth Stocks 1) Well Known stock Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 2) Lesser Known stock Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten. d. Speculative Stock Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stockss Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. 10

22 Keuntungan yang menjadi daya tarik dari investasi saham adalah menerima dividen dan mendapatkan capital gain. Dividen adalah keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yaitu uang atau dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan sesuai porsi saham yang di miliki. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham pada saat transaksi. Capital gain terbentuk karena aktivitas perdagangan di pasar sekunder. Di pasar sekunder tersebut, harga saham sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Faktor nilai saham yang dihitung berdasarkan asset perusahaan belum tentu berpengaruh banyk pada harga riil saham di pasar modal karena ada faktor lain yang mempengaruhi seperti spekulasi, sentimen pasar, ekspektasi dan potensi perusahaan di masa depan, peraturan pemerintah dan pemegang kendali manajemen perusahaan Di samping dua keuntungan tersebut, pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. 2.3 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah merupakan suatu tekhnik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa 11

23 harga mencerminkan seluruh faktor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisis teknikal mempunyai 3 prinsip dasar pemikiran: 1. Market Price Discount Everything Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar. 2. Price Moves in Trend Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tandatanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah. 3. History Repeats it Selfs Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar. Beberapa jenis chart yang sering dipakai dalam analisis teknikal adalah sebagai berikut: 1. Line Chart (grafik garis ) 12 Gambar 1. Line Chart ( Grafik ini hanya menggambarkan harga penutupan saja, sehingga harga pembukaan tertinggi dan terendah pada hari itu diabaikan. Garis terbentuk dengan cara menghubungkan semua harga penutupan pada suatu periode tertentu. Walaupun Line chart tidak menggambarkan dengan lengkap pergerakan harga

24 saham dalam suatu perdagangan, tetapi memiliki beberapa keuntungan lainnya yaitu: a. Mengabaikan kejadian acak yang terjadi selama jam perdagangan b. Memberikan gambaran yang lebih jelas untuk melihat arah tren c. Harga penutupan dianggap info harga yang paling penting karena menggambarkan harga di mana investor bersedia menyimpan saham tersebut. 2. Bar Chart (grafik batang) 13 Gambar2. Bar Chart/ Grafik Batang ( Grafik ini digambarkan dengan sebuah garis vertical dan dua buah garis horizontal. Garis vertical merupakan gambaran kisaran harga pada saat tertentu, biasanya harian, tapi bisa juga satuan waktu yang lain. Sementara dua buah garis kecil horizontal sebelah kiri menggambarkan harga pembukaan dan yang kanan menggambarkan harga penutupan. Puncak atau ujung atas dari batang tersebut menunjukan harga tertinggi pada saat itu, sedangkan ujung bawah menggambarkan harga terendahnya.

25 3. Candlestik Chart (grafik lilin) 14 Gambar 3. Candlestick ( Sesuai dengan namanya, bentuk grafik ini hampir sama dengan lilin. Candles berbentuk persegi panjang vertical yang dikenal sebagai badan utamanya dan menggambarkan harga pembukaan dan harga penutupan, dengan dua garis di atas dan di bawah yang menggambarkan harga tertinggi dan terendah saat itu. Jika harga naik atau harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, grafik ini akan menggambarkan grafik dengan balok warna transparan. Sementara itu jika harga turun atau harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan maka grafik ini digambarkan dengan balok berwarna gelap. Dengan demikian, pada trend yang sedang bullish, grafik ini akan terlihat transparan, sedangkan pada tren bearish grafik ini akan terlihat gelap. 2.4 Trend Tren sebenarnya adalah arah pergerakan harga pasar saham. Investor harus menyadari kemana harga pergerakan saham saat ini. Trend atau kecenderungan pergerakan dalam satu arah harga adalah salah satu istilah penting dalam melakukan analisis teknikal karena pada dasarnya analisis teknikal sendiri dikembangkan atas sebuah asumsi dasar yaitu harga bergerak dalam sebuah kecenderungan (trend) itu sendiri.

26 Secara sederhana, garis trend (trend line) adalah sebuah garis yang menghubungkan sedikitnya 2 titik harga atau lebih dan kemudian diperpanjang hingga beberapa periode ke depan. Secara garis besar garis trend dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Trend meningkat /up trend (Bullish Market). 15 Gambar 4. Uptrend ( Uptrend, artinya harga saham cenderung naik. Pada kondisi seperti ini, sentiment dari kebanyakan investor sedang dalam kondisi yang positif. Maka sebaiknya investor melakukan posisi beli karena keuntungan yang didapat akan relative lebih besar. 2. Trend menurun /down trend atau Bearish Market Gambar 5. Downtrend (www. istockanalyst.com)

27 Downtrend, artinya harga saham cenderung turun. Jika pasar menunjukan tren ini, sebaiknya investor melakukan posisi jual atau tidak mengambil posisi beli sama sekali sehingga terhindar dari kerugian. 3. Trend mendatar / horizontal trend (Sideways/Consolidation) 16 Gambar 6. Sideways Trend ( Sideways trend, artinya pergerakan harga saham stagnan (hanya naik atau turun pada kisaran harga tertentu) Klasifikasi Analisis Teknis Menurut (Sulistiawan dan Liliana,2007) analisis teknis pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Analisis Teknis Klasik Pengguna analisis ini biasa disebut sebagai chartis. Penggunanya percaya bahwa trend dan sinyal transakasi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik harga saham. Oleh karena itu dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya ditentukan berdasarkan judgement dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang sangat subjektif, maka analisis ini lebih banyak mengandung seni dari pada unsur ilmiahnya.

28 2. Analisis Teknis Modern Pengguna analisis teknis ini biasa disebut technician. Penggunanya percaya bahwa trend dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang ditentukan karena penghitungan kuantitatif, bukan interpretasi terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif, maka secara ilmiah bisa diuji kemampuannya menghasilkan keuntungan bagi investor. Faktor lain yang menguntungkan dari analisis ini adalah bisa diprogram secara otomatis melalui komputer Simple Moving Average Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007), simple moving average adalah indikator analisis teknis yang paling modern yang paling sederhana cara perhitungannya dan mudah dipelajari. Bahkan konsep dasar rata-rata bergerak sederhana ini sudah diaplikasikan sejak sekolah dasar di Indonesia. Dengan demikian tidak ada alasan untuk para investor untuk tidak menggunakan analisis ini karena perhitungannya sulit. Simple Moving Average (SMA) dihitung dari penjumlahan harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari. Sebagai contoh, jika investor ingin membuat SMA 5 hari dari suatu saham, maka ia harus menjumlah saham 5 hari sebelumnya lalu dibagi dengan angka 5. harga saham yang dimaksud disini adalah harga penutupan. M eskipun begitu, pengguna analisis ini bisa juga menggunakan harga penggunaan dalam hari itu. 2.7 Moving Average Envelopes Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007), ketepatan dari penggunaan satu moving average (MA) dapat ditingkatkan kemampuannya dengan bantuan grafik MA yang menggambarkan batas bawah dan atas dari tren grafik saham. Penggunaan MA dengan batas atas dan bawah ini dikenal dengan MA

29 Envelopes(bentuk amplop). Istilah itu sangat tepat mengingat bentuk dari indikator ini mendekati namanya. Batas atas dan bawah ditentukan dengan menggunakan presentase tertentu dari MA yang digunakan. Misalnya indikator envelope SMA (30)-10%, sinyal tersebut menunjukan bahwa indikator yang digunakan adalah simple moving average dengan periode 30 hari, dan menggunakan batas atas sebesar 10% lebih tinggi dari grafik SMA (30), serta batas bawah lebih rendah sebesar10% dari grafik SMA (30). Atau dengan persamaan matematis bisa lihat sebagai berikut: 1. Batas Atas = MA X 1,1 2. Batas Bawah = MA X 0,9 Dengan adanya batas atas dan bawah dalam penggunaan indikator perdagangan ini, investor bisa melihat apakah harga saham bergerak menjauhi grafik MA atau tidak. Jika grafik harga bergerak ke atas menjauhi MA, maka menunjukan bahwa tren naik sangat kuat. Sebaliknya, jika grafik MA bergerak ke bawah menjauhi grafik MA, maka tren harga suatu saham menunjukan penurunan. Indikator, sinyal beli bisa terjadi ketika: Grafik harga saham memotong ke atas grafik MA atau Grafik harga saham memotong ke atas grafik batas bawah. Sementara indikator sinyal jual adalah kebalikan dari kondisi di atas, yaitu: Grafik harga saham memotong ke bawah grafik MA atau Grafik harga saham memotong ke bawah grafik batas atas Penelitian Terdahulu Ganesh (2009) melakukan penelitian tentang Analisis Teknikal Harga Saham Indeks Kompas 100 Sektor Pertambangan Periode Februari-Juli 2008 Di Bursa Efek Indonesia. Saham yang diteliti adalah 7 saham industri pertambangan yang tercatat di BEI diantaranya PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Bumi Resources Tbk, PT. Energi Mega Persada Tbk, PT. Inco Indonesia Tbk, PT. Timah Tbk, PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT. Medco Tbk. Analisis teknikalnya

30 menggunakan pendekatan simple moving average dan moving average envelopes. Analisis Teknikal yang dilakukan pada saham sektor pertambangan dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagi para investor untuk menentukan kapan saatnya membeli atau menjual saham. Sabrini (2008) melakukan penelitian tentang Analisis Harga Saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia Periode Dengan Analisis Fundamental dan Teknikal. Saham yang diteliti adalah 4 saham industri rokok yang tercatat di BEI diantaranya PT British American Tobacco Indonesia(BATI), PT Bentoel Internasional Investama Tbk(RMBA), PT Gudang Garam Tbk(GGRM), dan PT Handjana Mandala Sampoerna Tbk(HMSP). Analisis fundamentalnya menggunakan pendekatan Present value, Model kelipatan laba(price earning ratio), arus kas dan capital asset pricing model. Sedangkan analisis teknikalnya menggunakan pendekatan exponential moving average. Hasil analisis fundamental dan teknikal pada industri rokok, secara umum kondisi perusahaan rokok ada yang mengalami penurunan, stabil, dan peningkatan. Perusahaan yang mengalami penurunan adalah PT BAT Indonesia Tbk, yang stabil adalah PT Gudang Garam Tbk, dan yang mengalami peningkatan adalah PT Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT HM Sampoerna Tbk. 19

31 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/ emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber modal bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber sumber umum yang dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan, dan bantuan luar negeri. Sektor pertanian merupakan salah satu diantara tiga penopang perekonomian Indonesia yang pertumbuhannya melambat akibat dampak krisis global. Dua sektor lainnya yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah-tengah krisis global adalah tingkat konsumsi masyarakat yang tetap terjaga, dan konsumsi pemerintah yang terus meningkat. Investasi pada pasar modal terutama saham memang menawarkan return yang menggiurkan. Banyak investor yang tergiur untuk menanamkan modalnya meskipun pengetahuan yang mereka miliki sangat minim. Mereka bertransaksi tanpa informasi yang jelas. Sebagian dari mereka hanya memperkirakan suatu saham akan naik atau turun tanpa perhitungan yang jelas. Umumnya mereka mengharapkan hasil yang instant, dengan pengetahuan yang instant pula. Alangkah baiknya jika para investor menginvestasikan waktunya lebih dulu untuk mempelajari strategi perdagangan saham yang baik sebelum mereka menginvestasikan uang mereka untuk bertransaksi saham. Ibarat hendak mengembangkan bisnis baru, mereka harus mengenali dulu segal;a aspek yang ada, setidaknya pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu bisnis, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang bertransaksi saham yang baik. Terdapat dua kemampuan dasar yang penting untuk dimiliki oleh para investor sebelum benar benar melakukan transakasi saham, yaitu analisa

32 fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental relative lebih sulit dilakukan karena menggunakan perhitungan yang lebih rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Bagi investor pemula, analisa teknikal dapat lebih mudah dipelajari karena mereka hanya perlu belajar membaca grafik masa lalu untuk mendeteksi pergerakan harga di masa yang akan datang, yang pada akhirnya akan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan analisa teknikal. Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan Simple Moving Average dan Moving Average Envelope, dengan menggabungkan kedua analisis ini dapat dihasilkan informasi pergerakan harga saham yang akan terjadi selanjutnya. Informasi ini sangat berguna bagi investor untuk melakukan transaksi saham baik jual atau beli. Informasi dari kedua alat analisis ini akan menghasilkan sinyal jual atau beli bagi investor. Selain itu, dengan mengamati sinyal jual atau beli yang dihasilkan dari grafik hasil analisis tersebut investor juga bisa merealisasikan kerugiannya, hal ini untuk menghindari kerugian yang lebih dalam lagi. Untuk lebih jelasnya, struktur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: 21

33 INVESTASI Saham sektor pertanian Analisa Teknikal 22 Simple Moving Average Pergerakan harga saham Sinyal Jual dan Beli Informasi Moving Average Envelope Pergerakan harga saham Sinyal Jual dan Beli Sinyal jual, realisasikan kerugian Gambar 7. Kerangka Pemikiran Penelitian

34 3.2 Metode Penelitian Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series harian dari bulan Februari sampai Juli Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis teknikal dengan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dan hasil analisis teknikalnya. 1. Simple Moving Average Simple Moving Average (SMA) dihitung dari penjumlahan harga saham x hari sebelumnya dibagi dengan x hari. Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007) jika ditulis dalam sebuah rumus maka hasilnya adalah sebagai berikut: SMA (5)=(P5+P4+P3+P2+P1)/5 Keterangan: SMA (5) : Rata-rata bergerak sederhana 5 hari perdagangan sebelumnya P5 : Harga saham 5 hari sebelumnya P4 : Harga saham 4 hari sebelumnya P3 : Harga saham 3 hari sebelumnya P2 : Harga saham 2 hari sebelumnya P1 : Harga saham 1 hari sebelumnya 2. Moving Average Envelope Menurut (Sulistiawan dan Liliana, 2007), ketepatan dari penggunaan satu moving average (MA) dapat ditingkatkan kemampuannya dengan bantuan grafik MA yang menggambarkan 23

35 batas bawah dan atas dari tren grafik saham. Penggunaan MA dengan batas atas dan bawah ini dikenal dengan MA Envelopes(bentuk amplop). Istilah itu sangat tepat mengingat bentuk dari indikator ini mendekati namanya. Batas atas dan bawah ditentukan dengan menggunakan presentase tertentu dari MA yang digunakan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Batas Atas = MA X 1,1 Batas Bawah = MA X 0,9 Penentuan jumlah hari dalam perhitungan Simple Moving Average (SMA) maupun Moving Average Envelope ( MAE) didasarkan pada seberapa sensitive hasil yang diinginkan dari pengolahan SMA maupun MAE, sedikit jumlah hari yang diambil akan semakin sensitive sinyal yang dihasilkan, dalam artian sinyal jual dan sinyal beli semakin cepat dihasilkan dari kedua analisis tersebut, begitu sebaliknya semakin banyak jumlah hari yang diambil, sinyal jual dan sinyal beli akan semakin lama kelihatannya. 24

36 4.1. Gambaran Umum Perusahaan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PT ASTRA AGRO LESTARI (AALI) A. Sejarah Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk didirikan dengan nama PT Surya Raya Cakrawala berdasarkan akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., no. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan Akta Perubahan no. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari Notaris yang sama. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan no. C HT TH.89 tanggal 31 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia no. 101 Tambahan No.3626 tanggal 19 Desember Pada tanggal 30 Juni 1997, perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahteramelalui perjanjian penggabungan usaha yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 126 tanggal 19 Juni 1997 beserta perubahannya No.176 tanggal 30 Juni Setelah penggabungan usaha ini maka nama perusahaan berubah menjadi PT Astra Agro Lestari. Perubahan nama dan peningkatan modal dasar perusahaan diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H No.136 tanggal 23 Juni 1997 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam SK No. C HT TH.97 tanggal 2 Juli 1997 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.95 Tambahan No tanggal 27 November 1997.

37 B. Manajemen Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : Michael Dharmawan Muslim : Neville Barry Venter : Gunawan Guniusahardja : Projono Sugiarto : Patrick Morris Alexander 26 Komisaris : Harbrinderjit Singh Dillon Dewan Direksi Presiden Direktur : Maruli Gultom Wakil Presiden Direktur : Widya Miryawan Direktur : Julius Aslan Direktur : Juliani Eliza Syaftari Direktur : Bambang Palgoenadi Direktur : Tonny Hermawan Koerhidayat PT London Sumatera (LSIP) A. Sejarah Perusahaan Sejarah Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lonsum, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, memiliki hampir hektar perkebunan kelapa sawit, karet, teh dan kakao yang tertanam di empat pulau terbesar di Indonesia. Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia

38 merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki 38 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan, pemrosesan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan saat ini memiliki 20 pabrik pengolahan yang sudah beroperasi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Dalam dunia industri perkebunan Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama. B. Manajemen Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Eddy Sariaatmadja Komisaris Komisaris Komisaris : Axton Salim : Hendra Widjaja : Gunadi Sutopo 27

39 Komisaris independent : Rachmat Soebiapradja Komisaris independent Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : Tengku Alwin Azis : Benny Tjoeng : Tjhie Tje Fie : Make Wakeford : Paulus Moleonoto : Joefly J. Bahroeny : Bryan Dyer : Loe Soei Kim : Sonny Lianto PT Tunas Baru Lampung (TBLA) A. Sejarah Perusahaan PT Tunas Baru Lampung Tbk didirikan berdasarkan Akta No. 23 tanggal 22Desember 1973 dari Halim Kurniawan, S.H., notaris di Teluk Betung. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/233/25 tanggal 10 Juli 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 1 Juni 1999, Tambahan No Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No. 28 tanggal 29 Juni 2006 dari Ny. Kartuti Suntana Sastraprawira, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, dan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. C HT TH.2006 tanggal 29 Juni 2006 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2006, tambahan No

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal 2.2 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN masukan kedalam kriteria daftar indeks kompas 100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, karena dengan memakai dua indikator ini akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek dan saham. Fungsi dari bursa efek di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Pemahaman modal kerja sangat erat hubungannya dalam rangka menghitung kebutuhan modal kerja. Pengertian modal kerja yang berbedabeda

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, yang termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Sebagai negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan suatu sarana yang mempertemukan masyarakat yang kelebihan modal dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Investor dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu II. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan kondisi keuangan tersebut mengindikasikan kondisi keuangan secara umum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dilakukan pada perusahaan go public yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan pusat transaksi capital market di Indonesia.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

Investasi Saham di Pasar Modal

Investasi Saham di Pasar Modal Investasi Saham di Pasar Modal Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL ANALISIS HARGA SAHAM INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2007 DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL Oleh SITI BILQIS SABRINI H24104086 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note: Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Saham 2.1.1 Pengertian Saham Untuk memperoleh modal, perusahaan menerima setoran dari para investor. Sebagai bukti setoran, perusahaan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia cukup pesat terutama di dalam Lembaga Keuangan Bukan Bank yang dimana lembaga tersebut memberikan banyak sekali pilihan lembaga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif perusahaan dalam mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran

Lebih terperinci

Pasar Modal Indonesia Pasar Mod M al me m r e u r pakan kegiatan yang ber e h r ubungan den e gan pen e awaran

Pasar Modal Indonesia Pasar Mod M al me m r e u r pakan kegiatan yang ber e h r ubungan den e gan pen e awaran Pasar Modal Indonesia Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA

DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA i ii iii iv v 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 6 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian 8 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi perekonomian dan perdagangan bebas menyebabkan semakin ketatnya persaingan usaha, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Lebih terperinci

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar & Pasar Modal Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar untuk menunjuk pada sejumlah

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakam salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal bagi investor. Investor dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu jenis pasar dimana para investor melakukan kegiatan menjual atau membeli sekuritas atau surat-surat berharga. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA. Maya (2012) Analisis Perbandingan Risk & Return antara sahan syariah

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA. Maya (2012) Analisis Perbandingan Risk & Return antara sahan syariah BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, untuk mempermudah pengumpulan data, analisis, dan pengolahan data. Maya (2012)

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam sebuah perekonomian modern bergantung pada adanya sektor keuangan yang efisien. Salah satu komponen penting dari sektor keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. BAB II LANDASAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut Husnan

Lebih terperinci

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Brigham & Houston (2010: 84) laporan keuangan adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi saham memerlukan suatu analisis untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli atau menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu di dunia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kekayaan taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin memudahkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya terlebih bagi perusahaan yang telah go public. Dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya untuk menciptakan uang lebih banyak (the use of financial capital in

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks kompas 100 diluncurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal menurut Dewan Syariah Nasional adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas teori dan pendapat-pendapat yang berhubungan dengan penelitian. Teori-teori serta pendapat pada penelitian ini merupakan hasil dari studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan bahwa ekonomi global akan pulih dan industri manufaktur akan membaik membuat investor berspekulasi akan naiknya kebutuhan komoditas yang otomatis mendorong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal Indonesia Pasar Modal Indonesia Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

Lebih terperinci

Pengertian Pasar Modal.. (2) Pasar Modal Indonesia. Pengertian Pasar Modal..(1) Peran dan Manfaat Pasar Modal 10/9/2011

Pengertian Pasar Modal.. (2) Pasar Modal Indonesia. Pengertian Pasar Modal..(1) Peran dan Manfaat Pasar Modal 10/9/2011 Pasar Modal Indonesia Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

Lebih terperinci

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 2 DISCLAIMER Presentasi ini dipersiapkan secara khusus dan semata-mata ditujukan kepada pihak-pihak tertentu yang diundang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

Lebih terperinci

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Investasi Investasi Investasi: pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor memiliki klaim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu pasar untuk mendapatkan modal pinjaman (loan capital) jangka panjang perusahaan, modal saham (share capital) dan obligasi (bonds) pemerintah.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang 1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah semua lembaga perantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori CAPM ( Capital Asset Pricing Model ) CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkann,

Lebih terperinci

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Total Assets Turnover (TATO) Menurut Syamsuddin (2009:19) mengatakan bahwa Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

Lebih terperinci