BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Masa Kehamilan
|
|
- Glenna Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. X sejak tanggal 10 Oktober 2015 sampai 07 Desember 2015 atau sejak masa kehamilan Ny. X berusia 36 minggu (masa hamil), bersalin sampai 6 minggu post partum dan asuhan bayi baru lahir 0 sampai dengan 6 minggu didapatkan hasil sebagai berikut : 4.1 Masa Kehamilan Asuhan kebidanan yang telah diberikan kapada Ny. X pada kehamilan 36 minggu sampai 39 minggu adalah pengkajian data dari mulai anamnesa tentang biodata, status pernikahan, keluhan utama, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, pla kehidupan sehari-hari. Selanjutnya penulis melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar pelayanan minimal 14 T yaitu menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi, mengukur tinggi fundus uteri, melakukan pemeriksaan presentasi kepala dan DJJ, pemberian imunisasi TT sebanyak 2 kali, pemberian tablet zat besi, test penyakit menular seksual tidak dilakukan karena sarana dan failitas tidak tersedia, melakukan tata laksana kasus, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Pemberian imunisasi Tetanus toxoid tidak diberikan pada sat pengkajian karena ibu telah mendapatkan imunisasi TT lengap yaitu TT1 pad umur kehamilan 10 minggu yaitu tanggal 10 Oktober 2015, dan TT2 pada umur 18 minggu yaitu tanggal 07 Desember 2015, tapi penulis sudah memberikan konseling tentang pentingnya imunisasi TT untuk dappatmenurunkan angka kemtian bayi karena infeksi tetanus, dilakukan 2 kali selama hamil. Pemberian tablet zat besi (tablet tambah darah), Ny. X sudah mengonsumsi sejak usia kehamilan 21 minggu, walau setiap bulanya kadagkadang masih ada 4 atau 5 tablet karena Ny. X lupa meminumnya, dan Ny. X sudah merasakan manfaatnya selama ini. Ny. X tidak merasa keluhan yang berarti atau mengarah pada tanda bahaya. 95
2 Penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan Ny. X menemukan beberapa masalah atau keluhan yang diraskan oleh Ny. X yaitu mengeluh sering kencing dan cepat merasa lelah. Hal ini merupakan keadaan fisiologis pada kehamilan trimester III karena bayi sudah masuk pintu atas panggul. Ny. X melakukan kunjungan antenatal care (ANC) sebanyak 6 kali kunjungan selama hamil dan berdasarkan program pemerintah ANC dilakukan minimal 4 kali kunjungan selama hamil. Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan Hb an hasilnya 11 gram %, menunjukan masih batas normal, ini sesuai dengan teori bahwa Hb normal pada ibu hamil adalah 11 gr%. Protein urine hasilnya (-), glukosa (-), pemeriksaan Tes sipilis dan HIV/AIDS tidak dilakukan karena tidak ada indikasi kearah penyakit menular seksual ditandai dengan tidak adda keluhan keputihan berbau dan gatl serta tiak adanya sarana dan fasilitas yang tersedia. Selama melaksanakan asuhan antenatal, semua asuhan yang diberikan pada Ny. X dpat terlaksana dengan baik, keadaan normal. Ny. X suami dan keluarga bersifat kooperatif sehingga tidak terjadi kesulitan dalam memberikan asuhan. 4.2 Persalinan Kala I Pada saat usia kehamilan menginjak 39 minggu, Ny. X dan keluarga datang keklinik bidan, ibu mengeluh mules-mules dan telah mangeluarkan lender bercampur darah. Menurut referensi tanda-tanda awal persalinan adalah his yang datang lebih kuat dan teratur, diikuti dengan keluarnya lender bercampur darah yang menendakan bahwa jalan lahir telah mulai membuka. Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dan ditemukan hasilnya Ny, X benar telah mengalami proses persalinan. Kala I dimulai dari pembukaan serviks sampai menjadi lengkap (10 cm) dimana proses ini dibagi dalam 2 fase, yaitu fase laten (7-8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (6-8 cm) serviks membuka dari 4-10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. 96
3 Pada saat Ny. X datang kerumah bidan pembukaan serviks sudah 5 cm, portio tipis lunak, ketuban sudah pecah, kepala berada dibidang hodge III dan his kuat. Kurang lebih 2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa kemajuan persalinan Ny. X berlangsung normal dengan hasil pembukaan serviks 10 cm dan kepala sudah berada di hodge IV. Kala II Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan menganjurkan ibu untuk minum di sela-sela his, 25 menit kemudian ibu mengatakan bahwa ia ingin meneran dan sudah ada tanda-tanda persalinan yaitu : adanya dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka. Kala II berlangsung selama 25 menit terdapat robekan derajat 1 pada jalan lahir dengan jumlah darah ± 150 cc. Kala III Kala III dimulai dari setelah pengeluaran janin sampai pengeluaran uri biasanya berlangsung 5-30 menit (mohtar, 2007:97). Segera setelah melakukan asuhan pada bayi baru ahir, maka manajemen aktif kala III segeraa dilakukan untuk meminimalkan kejadian kompikasi. Kala III segera selama 10 menit dengan perdarahan ± 100 cc. Kala IV Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya atau pardarahan. (mochtar, 2007). Setelah proses persalinan selesai maka bidan mamntau kondisi Ny. X selama 2 jam diantaranya yaitu melakukan pemantauan tanda-tanda vital, perdarahan dan menilai kontraksi fundus uteri dari hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik secara keseluruhan persalinan Ny. X berlangsung normal tanpa ada penyulit. 97
4 4.3 Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Masa nifas (puerperium) didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera setelah lahirnya dan mencerminkan periode saat fisiologis ibu, terutama sistem reproduksi kembali mendekati keadaan sebelum hamil. (Dunstall, 2007: 304), dimana pada masa nifas ini perlu mendapat perhatian lebih karena banyak hal yang dapat terjadi pad masa nifas ini, yaitu perdarahan dan infeksi. Pengawasan masa nifas berdasarkan program dan kebijakan teknis Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dilakukan untuk menilai keadan ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menagani masalah-masalah yang terjadi, dimana bidan harus melakukan kunjungan dan pengawasan paling sedikti 4 kali yaitu dalam 6-8 jam, 2-6 hari, 2 minggu dan 6 minggu. Dalam hal ini penuis melakukan kunjungan nifas sesuai dengan program yang ada dan hasilnya masa nifas Ny. X belangsung secara normal tanpa ada komplikasi seperti adanya perdarahan, sub involusi, maupun infeksi dan pengeluaran ASI tidak ada masalah. Selama melakukan asuhan penulis melakukanya sesuai dengan tujuan pengawasan masa nifas diantaranya menjaga kesehatan bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, memeberikan pendidikan kesehatn tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, dan imunisasi pada bayi sesuai dengan teori. Dari hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik. Secara keseluruhan persalinan Ny. X berlangsung normal tanpa ada penyulit. 4.4 Bayi Baru Lahir Bayi Ny. X lahir spontan pada tanggal 21 April 2016 pukul wib, menangis keras dan warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, tidak ada cacat kongenital, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm. Asuhan segera yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah bebaskan jalan nafas, mengeringkan bayi, memotong tali pusat, menjaga kehangatan bayi, pemberian ASI, pencegahan infeksi, pemberian imunisasi. Asuhan yang diberikan pada bayi segera setelah lahir yaitu penulis melakukan penilaian dengan cepat dan hasilnya adalah normal, maka langsung meletakan bayi di atas perut Ny. X segera mengeringkan, membungkus kepala 98
5 dan badan bayi, tali pusat kemudian di jepit dengan klem dan memotongnya. Setelah itu mengganti kain yang tadi membungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering kemudian dilakukan IMD. Sebagai upaya profilaksis diberikan salep mata tetracyclin 1 % dn vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan 1 jam setelah IMD. 1 jam kemudian bayi dalam keadaan sehat, bayi dapat menyusu pada ibunya dengan baik dan kebersihan bayinya terjaga dengan baik. Asuhan yang dilakukan penulis dalam setiap kunjungan adalah memberikan konseling tentang menjaga kehangatan dan kebersihan bayi, pemberian ASI, perawatan tali pusat, yaitu dilakukan dengan cara membersihkan dan mengeringkan setelah bayi di mandikan tanpa menggunakan apapun. Setelah melakukan pengkajian sampai evaluasi asuhan bayi baru lahir mulai dari 2 jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi dalam keadaan sehat tanpa komplikasi apapun. 99
6 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Asuhan Antenatal yang diberikan kepada Ny. X pada umur kehamilan minggu sudah sesuai dengan kebijakan Program pelayanan / Asuhan Standar Minimal 14 T. Selama kehamilan tidak ada keluhan yang serius, Ny. X dan janinya dalam keadaan normal. 2. Asuhan Intranatal dari kala I sampai kala IV, dilakukan sesuai dengan asuhan persalinan normal, tidak ada kesenjangan dalam melakukan asuhan Intranatal, ibu dan bayi lahir tanpa ada penyulit maupun komplikasi. 3. Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dilakukan kebanyak 6 kali dengan tujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendetaksi, serta malayani masalah-msalah yang terjadi. Selama memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas, tidak ditemukan adanya masalah atau komplikasi. 4. Asuhan bayi baru lahir Ny.X yang dilanjutkan dengan asuhan kebidanan 2 jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, 2 minggu, 6 minggu postnatal tidak ditemukan masalah ataupun komplikasi. B. Saran 1. Untuk Institusi Pendidikan Memeberikan kesempatan untuk memperluas area lahan praktek di lapangan sehingga diharapkan mahasiswa dapat mahir dan mengenal banyak kasus di lapangan yang tidak diterangkan dalam bacaan, refrensi atau literatur yang ada, termasuk yang tidak diberikan di dalam kelas. 2. Untuk Puskesmas Peningkatan pelayanan harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil dan bayi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Puskesmas sebaagai pelaksana teknik Dinas Kesehatan perlu melengkapi sarana pemeriksaan kehamilan dan laboratorium untuk menyadari bahwa masalah kesehatan,khususnya ibu hamil adalah 100
7 tanggung jawab tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini kemungkinan kegawat daruratan. 3. Untuk Klien Diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk kehamilan-kehamilan berikutnya. 101
8 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ny. X Umur : 22 Tahun Pekerjaan : IRT Alamat : Jln.Krakatau Menyatakan dengan sesungguhnya setuju menjadi klien dalam penatalaksaan Asuhan Kebidanan yang meliputi Asuhan Kehamilan, Asuhan Persalinan, Asuhan Nifas, Asuhan Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana yang kemudian akan disusun sebagai Laporan Tugas Akhir dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma Kebidanan. Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Medan, 17 April 2016 Mahasiswa Pasien ( FITRIANI) (Ny. MURNI) 102
9 Lampiran 2 MATERI PENYULUHAN TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN Tanda bahaya pada kehamilan meliputi : 1. Perdarahan a. Perdarahan pada ibu hamil muda dapat menyebabkan kegugura. b. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. 2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang. 3. Demam tinggi, biassanya disebabkan infeksi atau malaria yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan menyebabkan keguguran atau melahirkan premature. 4. Keluar air ketuban sebelum waktunya, tanda adanya gangguan kehaamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan. 5. Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak 6. Muntah terus menerus dan tidak nafsu makan. 103
10 Lampiran 3 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Post Partum Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Nifas Waktu : WIB Sasaran : Ny. X Tanggal : 10 Mei 2016 Tempat : BPS A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya nifas. B. Tujuan Khusus Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat : 1. Mengetahui pengertian tanda bahaya nifas. 2. menyebutkan macam-macam tanda bahaya nifas. 3. mengatasi kelluhan bahaya nifas. C. Metode Ceramah Tanya jawab D. Materi Terlampir. 104
11 Lampiran 4 MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PAYUDARA 1. Pemeriksaan payudara b. Inspeksi 1. Ukuran payudara dan putting susu 2. Retraksi (penarkan kedalam) atau benjolan 3. Pelebaran vena, warna kulit, radang, luka ulkus 4. Putting terbenam 5. Cairan selain colostrums c. Palpasi 1. Konsentrasi 2. Massa 3. Mammary fold 4. Kista 5. Putting susu 6. Koreksi putting 7. Areola 2. Manfaat perawatan payudara a. mengetahui kelainan pada payudara b. mencegah tersumbatnya saluran susu c. memperlancar sirkulasi darah d. koreksi putting 3. Cara massage payudara pada ibu post patum a. Alat 1. 1 buah handuk besar 2. 1 buah baskom untuk air hangat 3. Kapas 4. Minyak 5. Washlap 105
12 b. Cara kerja 1. Mengompres putting susu dengan minyak untuk melemaskan atau melenturkan putting susu. 2. Memassage payudara dari arah dalam keluar dan melenting untuk mempelancar peredaran darah. 3. Memassage denagn pinggir tangan seluruh payudara. 4. Memasage dengan jari-jari tangan yang dikepal emutari seluruh payudara 5. Memutarkan putting susu untuk menuatkan payudara. 106
13 Lampiran 5 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Cara Menyusui yang baik dan benar Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Nifas Waktu : WIB Sasaran : Ny. X Tanggal : 11 Mei 2016 Tempat : Rumah pasien A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang cara menyusui yang baik dan benar. B. Tujuan Khusus 1. Menegetahui hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyusui 2. Mampu mempraktekan cara menyusui yang baik dan benar 3. Mengatasi keluhan bahaya nifas. C. Metode Ceramah Tanya jawab D. Materi Terlampir 107
14 Lampiran 6 MATERI PENYULUHAN CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi yang menghisap air susu. Oleh karena itu usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik dan benar. Hal-hal berikut ini diperhatikan adalah : 1. Usahakan posisi bayi cukup nyaman saat menyusui 2. Peluk dan letakan kepal bayi pada siku tangan ibu sehingga menompang bayi dengan tahap sebagai berikut : a. Posisi bayi menghadap ibu sehingga telinga dan lenganya berada pada satu garis lurus sehingga dagu bay menyentuh payudara. b. Sangga bawah/dasar payudara dengan jari-jari, jangan terlalu dekat dengan putting (diluar areola) dan tidak menjepit putting susu dengan dua jari. c. Bayi akan meraihpayudara jika lapar. Beri rangsangan pada mulut bayi pada bagian areola sehingga timbul refleks bayi untuk mencari puting. d. Pipi bayi akan kelihatan bulat Karena areola barada dalam mulut bayi. e. Terlihat isapan yang lambat dan dalam disertai gerakan menelan yang teratur. f. Bayi tetap melekat pada payudara dengan tenang karena sentuhan ibu yang penuh kasih sayang. g. Jika ASI keluar tampak menetes, susukan bayi selama menit atau sesuai kebutuhan pada satu payudara sampai terasa kosong (lunak) 108
15 Lampiran 7 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Metode kontrasepsi Waktu : WIB Sasaran : Ny. X Tanggal : 05 Juni 2016 Tempat : Rumah pasien A. Tujuan Umum Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu diharapkan mengetahui dan memahami tentang metode kontrasepsi. B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan mampu : 2. mengetahui pengertian kontrasepsi. 3. menegtahui tentang manfaat, kerugian dan kontra indikasi alat kontrasepsi. 4. menyebutkan macam-macam kontrasepsi. 5. dapat memilih metode kontrasepsi yang akan digunakan. C. Metode Ceramah Tanya jawab D. Materi Terlampir. 109
16 Lampiran 8 MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA Penjarangan kehamilan dilakukan dengan pemberian obat, pemasangan alat, dan tindakan bedah. Program Keluarga Berencana sangat dianjukan untuk pasangan suamu istri yang mempunyai : a. Keinginan untuk mencegah kehamilan dengan alasan-alasan pribadi b. Keinginan untuk menjarangkan kehamilan c. Keinginan untuk membatasi jumlah anak d. Alasan kesehatan Manfaat Keluarga Berencana dari segi kesehatan bagi keluarga adalah : a. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat meningkatakan kesehatanya, baik fisik, mental, maupun sosial. b. Memberikan kesmpatan pada suami untuk meningkatkan atau memperbaiki ksehatan fisik, mental dan sosial. c. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk tumbuh dengan wajar dan memperoleh pendidikan, perhatian, pemeliharaan, kecukupan, makanan serta memperoleh perkembangan mental dan sosial. Kontrasepsi yang dipilih oleh Ny. X adalah Kb Pil. Metode KB ini dilakukan dengan cara mengkonsumsi lewat oral a. Keuntungan KB ini sangat tepat untuk ibu yang sedang menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI. b. Kerugian Perdarahan terjadi secara teratur dan tidak mendapat haid dalam waktu yang lama. c. kontra-indikasi d. wanita yang menderita tumor, terutama tumor ganass pada payudara atau kelamin. e. Varises yang luas, lading pembuluh darah atau kelainan perdarahan jantung. 110
17 f. Penyakit hati (hepar). g. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya. h. Efek saamping 1. Gangguan haid berupa spotting, perdarahan yang tidak teratur, amenorrhea 2. Berat badan bertambah 3. Cenderung ada penigkatan gula darah 4. Keluhan lain berupa mual, muntah, sakit kepala, panas, dingin, pegalpegal dan nyeri perut. 111
18 DAFTAR PUSTAKA Depkes RI Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR Dinkes Kabupaten Indramayu, Laporan Kematian Ibu dan Bayi Datta, Monika Panduan Praktis Kehamilan dan Melahirkan, Jakarta : Pengurus IBI Pusat Dunstall, Melvyn, Anatomi Dan fisiologi Untuk Bidan. Jakarta : EGC. IBI Catatan Tentang Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. Jakarta Cetakan Ke VI-APRIL 2006 Manuaba, IBG Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC Manuaba, IBG Penyakit Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Manuaba, IBG Penyakit Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Mira, Dwi Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 112
19 Prawirohardjo, Sarwono, Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Whalley, Janet Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, Dan Bayi. Jakarta : ARCAN Roesli, Utami Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Jakarta : Depkes RI Saleha, Sitti Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Sulistyawati, Ari Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Sulistyawati Ari Saifuddin, AB, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Varney, Helen Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC. Varney, Helen Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC 113
20 114
SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.
Lebih terperinci(Santi D P Situmorang)
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ny.D Umur : 35Tahun Pekerjaan : IRT Alamat : Hamparan Perak Menyatakan dengan sesungguhnya setuju
Lebih terperinci( Syafriani ) (Ny.S)
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ny.S Umur : 26 Tahun Pekerjaan : Petani Alamat : Kraatau Medan Menyatakan dengan sesungguhnya setuju
Lebih terperinciLEMBARAN PERSETUJUAN INFORMEND CONSENT. Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawa ini :
Lampiran 1 LEMBARAN PERSETUJUAN INFORMEND CONSENT Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawa ini : Nama Umur Pekerjaan Alamat : Ny. I : 26 Tahun : IRT : Jl.Bersama Menyatakan dengan sesungguhnya setuju
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada tanggal 29 Juni 2016, penulis bertemu dengan Ny. Z sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di Klinik Hj. Hamidah. Ibu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014
77 KUESIONER PENELITIAN SETELAH UJI VALIDITAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014. Responden :... (Diisi peneliti) Petunjuk pengisian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2016 Husnul Muthoharoh* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah persalinan (Prawirohardjo, 2010; h.357). Selama masa nifas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun dalam prosesnya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir yang dilaksanakandari usia kehamilan Trimester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas analisa hasil penatalaksanaan studi kasus dengan harapan untuk memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati teratas di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359/1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 19/1000 kelahiran hidup, dan kematian neonatal sebesar 20/1000 kelahiran hidup.
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bayi yang di kandung (Saifuddin, 2009:284). (Hani, 2011:12). Berdasarkan pengalaman praktek di polindes Kradenan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu keadaan yang alamiah. Dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas yang secara berurutan berlangsung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Antenatal Care 2.1.1 Definisi Antenatal Care Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam menghadapi persalinan (Manuaba, 2009). Antenatal care adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian Maternal merupakan kematian seorang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Manajemen Asuhan Kebidanan yang dilakukan pada kasus ini menggunakan
BAB IV PEMBAHASAN Manajemen Asuhan Kebidanan yang dilakukan pada kasus ini menggunakan manajemen 7 langkah varney dan dengan catatan perkembangan menggunakan metode SOAP. Pada pembahasan Studi Kasus ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di mulai dari kehamilan, persalinan bayi baru lahir dan nifas yaang secara berurutan berlangsung secara fisisologis dan diharapkan ibu pasca melahirkan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan
Lebih terperinciDI BPS KOKOM KOSMAYATI PERIODE 10 NOVEMBER JANUARI 2016
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M G2P1A0 DI BPS KOKOM KOSMAYATI PERIODE 10 NOVEMBER 2015 22 JANUARI 2016 AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI HUSADA CIKARANG BEKASI BAB I PENDAHULUAN Menurut WHO pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)
KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS DR. IYOS ROSMAWATI NIP. 19740416 200801 2 003 KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) A.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ante Natal Care Pemeriksaan kehamilan (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga professional kepada ibu selama kehamilan (PWS KIA, 1998). Menurut
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis asuhan kebidanan pada Ny. A 32 tahun G2P1A0. Penulis melakukan asuhan mulai dari usia kehamilan 27 minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada
Lebih terperinciMATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 30 TAHUN G III P II A O DENGAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 I. Pengkajian Tanggal :.. Jam. Tempat :.. Nama Mahasiswa
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciINFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN
KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN Oleh : Anik Sulistiyanti 1, Sunarti 2 AKBID Citra Medika Surakarta Email : anick_yo@ymail.com ABSTRAK Komplikasi
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016
112 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016 Nama Responden : 1. Faktor Internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan bukanlah suatu nilai akhir melainkan lebih merupakan nilai instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari tercapainya tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality).
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015 Kustini* Triana Riski Oktaviani** *Dosen Program Studi D III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu keadaan dari mulainya terjadi pembuahan dalam uterus, pada saat hamil banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal menurut WHO (World Health Organization) seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
Lebih terperinciAKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan persalinan mengakibatkan ancaman, baik bagi jiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur
Lebih terperinciNIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas
MASA NIFAS NIFAS NORMAL Defenisi dan Tujuan Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan kebidanan meliputi Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERATURAN KUNJUNGAN ANC DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI PADA IBU NIFAS DI RUANG BERSALIN. Siti Aisyah* dan Elis Fitriani** ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN KUNJUNGAN ANC DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI PADA IBU NIFAS DI RUANG BERSALIN Siti Aisyah* dan Elis Fitriani** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui. Suami dan istri berperan penting dalam menjaga dan merawat bayinya mulai dari janin agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan LTA Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi, karena seluruh komponen yang lain sangat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi, karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS S1 Keperawatan 3A Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek
Lebih terperinciKONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG
KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG Mutiarawati, Iroma Maulida D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal Telp/Fax
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI Kustini Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Persalinan gemelli merupakan salah satu penyebab kematian
Lebih terperinciKewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya
Kewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya A. Wewenang bidan Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Bidan dalam menjalankan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten
SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR Pokok Bahasan Sub Bahasan Penyuluh : Keluarga Berencana : KB : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten Hari Tanggal : Waktu : Tempat : Sasaran : TUJUAN
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
ASUHAN INTRANATAL ASUHAN INTRANATAL Standar pelayanan kebidanan Persiapan bidan Persiapan rumah dan lingkungan Persiapan alat/bidan kit Persiapan ibu dan keluarga Manajemen ibu intranatal STANDAR PELAYANAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kemampuan Harus diakui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan haruslah dilandasi dengan kemampuan. Tanpa kemampuan, apapun yang dilakukan akan sulit dicapai. Kemampuan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang disebut
Lebih terperinciINTERVIEW GUIDE. 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan AKB? 2. Kapan terbentuknya program Rindu KIA, ANC, Kelas Ibu Hamil dan
LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE Pertanyaan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Kepada Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga Kabupaten Kulon Progo 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
Lebih terperinciMata Kuliah Askeb III (Nifas)
No Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok/Sub Pokok Bahasan Waktu Sumber T P K Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat : Menjelaskan konsep dasar masa nifas. Pengertian masa nifas. tujuan masa nifas. peran dan
Lebih terperinciPENGERTIAN MASA NIFAS
PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling atau asuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan Angka Kematian Ibu yang signifikan yaitu 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat (Pantikawati dan Saryono,2010:1). Namun, dalam prosesnya terdapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat (Pantikawati dan Saryono,2010:1). Namun, dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011). Dalam masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk rencana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada umunya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-20% kehamilan yang disertai penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis (Saifuddin,2009:281).
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih * *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Mukhasanah**
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2011 Ida Susila* Mukhasanah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam
Lebih terperinciM/ WITA/ P4A0
RESUME 1.Ny. E/35 tahun/mrs 7 Juni 2015 jam 05.15 WITA/ G 3 P 2 A 0 Aterm Inpartu Kala I Fase Aktif, PER 2.Ny. M/17 tahun/mrs 6 Juni 2015 jam 15.30 WITA/ G 1 P 0 A 0 gravid 40 minggu, janin tunggal hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut lalage (2013) anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem reproduksi
Lebih terperinci