BAB IV KONSEP DESAIN. Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP DESAIN. Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini"

Transkripsi

1 24 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori Teori Animasi Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. 10 Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam (frame) yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Terdapat dua jenis animasi, yaitu 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek didalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Iklan layanan masyarakat ini berupa animasi 2D yang menggunakan teknik lain dari stop motion, yaitu Pixilation. Prinsip-prinsip dasar animasi yang digunakan: a. Squash dan Strecth Tindakan ini memberikan ilusi berat dan volume untuk karakter ketika bergerak. 11 Sangat berguna dalam menghidupkan dialog dan melakukan ekspresi wajah. Bagaimana ekstrem penggunaan squash dan strech, tergantung 10 Teknologi Komputer, Sejarah Animasi, ( 11 Aim, 12 Principles of Animation, (

2 25 pada apa yang diperlukan dalam menghidupkan adegan. Digunakan dalam segala bentuk karakter animasi dari bola memantul ke berat tubuh seseorang berjalan. Dalam iklan layanan masyarakat ini, gerakan pohon yang tumbuh menjadi pohon yang besar menggunakan prinsip squash dan stretch. b. Antisipasi Gerakan ini mempersiapkan penonton untuk tindakan besar karakter, misalnya, mulai berlari, melompat atau mengubah ekspresi. Seorang penari tidak hanya melompat dari lantai. Sebuah gerakan mundur maju terjadi sebelum aksi dijalankan. Gerak terbelakang adalah antisipasi. Seperti gerakan tangan manusia yang akan melakukan penebangan pohon dan membakar hutan menggunakan prinsip antisipasi. c. Staging Penggunaan long, medium, dan close up shots serta arah kamera juga membantu dalam bercerita. Setiap urutan, dan bingkai adegan film harus berkaitan dengan keseluruhan cerita. Staging mengarahkan perhatian penonton dengan cerita atau ide yang disampaikan. Contoh dalam iklan ini adalah penemapatan pohon dalam satu frame yang digambarkan akan tumbang akibat penebangan menggunakan prinsip staging agar dramatisasi adegan dapat menjadi lebih maksimal. d. Straight Forward dan pose to pose Straight Forward dimulai pada gambar pertama dan bekerja gambar untuk menggambar ke akhir adegan. Anda dapat kehilangan ukuran, volume, dan proporsi dengan metode ini, tetapi memiliki spontanitas dan kesegaran. Pose

3 26 to Pose lebih direncanakan dan dipetakan dengan keyframe dibuat pada interval seluruh adegan. Ukuran, volume, dan proporsi dikendalikan lebih baik dengan cara ini. Iklan ini menggunakan prinsip pose to pose dalam membuat suatu gerakan. e. Slow in dan Slow out Sedikit gambar membuat tindakan lebih cepat dan lebih banyak gambar membuat tindakan lebih lambat. Slow-in dan Slow-out melunakkan tindakan, membuatnya tampak lebih hidup. Dalam iklan ini, contoh gerakan slow-in dan slow-out digunakan ketika pohon akan tumbang, digunakan slow-in dan ketika akan menyentuh tanah digunakan slow-out. f. Timing Keahlian dalam waktu datang terbaik dengan pengalaman dan eksperimen pribadi, dengan menggunakan metode trial and error dalam teknik pemurnian. Dasar-dasarnya adalah: lebih banyak in-between membuat gerakan lebih lambat dan halus. Sedikit gambar membuat gerakan lebih cepat. Pada iklan ini menggunakan teknik pixilation yang membuat gerakan tampak patah-patah, dan timing menjadi kunci penting dari teknik ini. g. Exageration Exageration tidak ekstrim distorsi dari sebuah gambar atau sangat luas, tindakan kekerasan sepanjang waktu. Seperti karikatur fitur wajah, ekspresi, pose, sikap dan tindakan. Exageration dalam berjalan atau gerakan mata atau bahkan kepala gilirannya akan memberikan film Anda lebih menarik. Iklan ini menggunakan prinsip ini untuk menciptakan dunia yang indah dan tampak

4 27 asri dengan alam, dan penggambarannya dilebih-lebihkan dari kenyataannya agar terlihat lebih menarik Teori Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan Ide yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat Pohon Sumber Kehidupan Dunia antara lain: a. Memberikan Motivasi dan Inspirasi Ide untuk memberikan stimulus kepada orang agar setuju dengan memberikan orang-orang dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 12 Orang menginginkan iklan tersebut bereaksi seperti suara hati mereka mendorong mereka untuk melakukan sesuatu. Di iklan versi pertama dan kedua terdapat suatu motivasi dengan memberikan tagline yang mengajak orang agar terdorong untuk melakukan suatu perubahan dengan ikut menanam pohon. Caranya dengan menggambarkan suatu dunia yang indah dan harmonis dengan alam karena banyaknya pohon yang ada. Dengan 12 Robin Landa, Advertising By Design: creating visual communications with graphic impact

5 28 memberikan gambaran itu diharapkan memunculkan suatu inspirasi dan motivasi kepada masyarakat untuk menciptakan dunia yang bersahabat dengan alam. b. Penggambaran Fakta Memberikan kejutan, kesenangan, dan sedikit pengetahuan tentang fakta merupakan basis dari sebuah ide ini. Fakta yang diberikan bersifat informatif. Dan bisa menggunakan perbandingan yang membuat orang shock. Di versi pertama, Pohon Mencegah Banjir dan Tanah Longsor digambarkan penebangan liar dapat mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan banjir. Sedangkan di versi kedua, Hutan Akar Kehidupan Dunia yang menjelaskan akibat dari pembakaran hutan akan mempercepat proses pemanasan global serta asapnya membuat polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan kita. Namun faktanya manusia tetap melakukan pembakaran hutan tanpa memikirkan dampaknya. Iklan layanan masyarakat ini memberikan solusinya dengan mengajak orang untuk menanam pohon Teori Persuasi Terdapat beberapa prinsip persuasi 13 : a. Research and Creativity Melakukan penelitian terhadap kasus yang sedang terjadi di masyarakat dan mengambil kesimpulan dari kasus itu. Kemudian memikirkan apa solusinya dan menyebarkan isu ke tengah masyarakat. Untuk menyampaikan isu tersebut agar menarik perhatian orang maka perlu disampaikan dengan menarik perhatian orang agar langsung melihat iklan kita. 13 Sean Brierley, The Advertising Handbook, bab 10 Principles of Persuasion

6 29 b. The Creative Target Perlu diperhatikan pula target penonton dari iklan kita. Dengan mengetahui target, maka kita dapat menyesuaikan gaya visual maupun bahasa yang digunakan untuk penonton. M isalnya target penontonnya adalah anakanak, maka gaya penyampaian pesan dan visual stylenya perlu disesuaikan dengan anak-anak. c. Modes of Address Semua bentuk iklan perlu komunikasi langsung kepada audiennya sekalipun dengan cara yang tidak langsung (indirect), biasanya tetap ada seorang narrator atau suara aktor dan atau teks berupa slogan dan merek dimana akan disampaikan kepada penonton. Dan perlu diperhatikan tata bahasa dan kata-kata yang kita gunakan. Bila kita menggunakan kata-kata yang terlalu spesifik maka kita hanya akan menutup kemungkinan orangorang awam mengerti isu yang kita sampaikan. Untuk itu, gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan umum digunakan orang banyak. Iklan ini menggunakan tagline untuk komunikasinya. Selain prinsip persuasi, ada pula tekniknya. Salah satu teknik persuasi adalah dengan cara membuat suatu fantasi, memasuki alam khayalan (escapism), dan nostalgia. Tujuannya adalah untuk membawa penonton membayangkan diri mereka ikut andil dalam merasakan dunia yang terbentuk di iklan tersebut. Iklan ini juga menggunakan teknik escapism itu untuk membuat orang terpikat dengan indahnya dunia yang bersahabat dengan alam.

7 Teori Warna Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sebagai berikut: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacammacam benda. Dari pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat di lihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang: a. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). Sering dikaitkan dengan evil dan black magic Tips Desain, Warna ( 15 Hideaki Chijiiwa, Color Harmony (A Guide to Creative Color Combinations)

8 31 b. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian, kedamaian dan kepolosan. Objek dengan warna putih bisa terlihat mahal. c. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. d. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Warna merah menarik perhatian kita dan memacu metabolism tubuh kita. Merah terkenal di kalangan muda, sedangkan pink identik dengan kesan romantis. Merah tua (deep red) terlihat aristokratik. e. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. Terlihat bersahabat dan menyenangkan. Terkadang membuat kita cepat lelah melihat warna ini karena terkesan riang (cheerful). f. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), memiliki efek menenangkan, sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan atau kuat (powerful). Biru muda (light blue) terlihat muda dan sporty, sedangkan navy blue terkesan berkelas. g. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru. Hijau terang (bright green) mengingatkan kita akan musim semi dan kesuburan (fertility) tapi juga merupakan warna dari jamur, racun, dan kecemburuan. Hijau gelap (dark green) meupakan warna yang mengesankan dan membawa pikiran dalam kesunyian hutan pinus.

9 Color Scheme (Skema Warna) Merupakan gambaran keseluruhan mood dari sebuah karya. Dan lebih logical daripada mood natural bisa disampaikan dengan warna tanah seperti cokelat dan hijau. Skema warna yang digunakan: a. Natural Warna natural adalah warna yang halus dan tidak menyolok. Warna natural merupakan kombinasi yang kompleks dari beberapa hue. Karena warna natural terlihat membosankan, maka sebaiknya ditambahkan setidaknya satu warna hue yang lebih terang (brighter), seperti hijau muda dari pepohonan atau biru pucat untuk menggambarkan langit Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Fakta Kunci a. Indonesia merupakan Negara yang memiliki tingkat penebangan liar secara liar yang tinggi. b. Indonesia merupakan Negara yang tercatat berada di posisi ketiga terbesar di bawah Amerika Serikat dan China dengan emisi terbesar berdasarkan data panel ahli untuk perubahan iklim (IPCC) karena kebakaran hutan yang terjadi. c. Banjir dan tanah longsor merupakan bencana yang paling sering dialami Indonesia beberapa tahun terakhir.

10 33 d. Minimnya iklan layanan masyarakat yang mengajak orang untuk menanam pohon Masalah yang akan dikomunikasikan Banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat penebangan liar dan kebakaran hutan merupakan masalah semua orang dan bukan hanya pemerintah yang harus menyelesaikan masalah ini. Masyarakat perlu dilibatkan dan membantu pemerintah, salah satu caranya adalah dengan menanam pohon bersama. Namun, kenyataannya masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya menanam pohon dan belum melakukan apapun untuk mengatasi masalah ini. Untuk itu, melalui iklan layanan masyarakat ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan lebih memperhatikan keadaan lingkungan Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi iklan layanan masyarakat ini adalah agar masyarakat Indonesia lebih memperhatikan masalah penebangan liar dan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan kita dan bumi di masa depan dengan mengajak orang untuk menanam pohon. Selain itu juga mengingatkan masyarakat kembali akan fungsi pohon yang begitu berarti bagi kehidupan. a. Versi 1: - Menggambarkan dunia yang damai dan bersatu dengan alam bila banyak pohon yang ditanam.

11 34 - Menjelaskan kegunaan pohon yang dapat menyerap air dan mencegah banjir dan tanah longsor. - Mengajak orang menanam pohon dengan menyertakan tagline. b. Versi 2: - Menyadarkan orang bahwa pohon (hutan) memiliki peranan penting dalam kehidupan dan membakar hutan adalah tindakan yang merugikan dunia dan semua makhluk hidup. - Menjelaskan kegunaan pohon sebagai tempat tinggal makhluk hidup yang tinggal di hutan dan menetralisir polusi udara. - Mengajak membuat perubahan yang lebih baik lagi dengan menanam kembali pohon yang telah terbakar dengan menyertakan tagline Sasaran Khalayak a. Geografis: - Masyarakat yang tinggal di perkotaan. b. Demografi: - Usia: Semua umur - Jenis Kelamin: Pria dan Wanita - Status Ekonomi: Kalangan Menengah ke Atas c. Psikografi: - Semua orang yang tidak dan kurang memperhatikan keadaan lingkungan. - Semua orang yang tidak menyadari kegunaan pohon yang sangat berarti bagi kehidupan.

12 Premis Mengajak orang untuk melakukan perubahan dengan menanam pohon Penetapan judul iklan layanan masyarakat a. Versi 1 : Pohon Mencegah Banjir dan Tanah Longsor b. Versi 2 : Hutan Akar Kehidupan Dunia Pendekatan Komunikasi Dalam perancangan iklan layanan masyarakat Pohon Sumber Kehidupan Dunia, dilakukan melalui berbagai macam pendekatan komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan. Pendekatan yang digunakan diantaranya: a. Pendekatan Persuasif Pendekatan yang mempengaruhi pikiran orang agar percaya dan setuju dengan apa yang kita sampaikan, dan juga mengajak orang untuk melakukan apa yang kita sampaikan dalam hal ini ikut melakukan perubahan dari dunia yang kelam dan sering terjadi bencana menjadi dunia yang indah, asri, dan bersahabat dengan alam, caranya dengan menanam pohon. b. Pendekatan Rasional Diharapkan masyarakat lebih aware dan memperhatikan lingkungan karena masyarakat sendiri telah menjadi korban dari bencana alam di Indonesia. Caranya dengan menggambarkan keadaan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia dari akibat penebangan liar (Versi 1) dan penggambaran visual dampak dari kebakaran hutan yang dilakukan manusia (Versi 2).

13 36 c. Pendekatan Emosional Tujuannya adalah menimbulkan rasa kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan dan hutan dengan cara menanam pohon. Hal ini dilakukan dengan menciptakan dunia yang indah dari hasil menanam pohon Storyline a. Versi 1: Di awal cerita digambarkan hutan yang mengalami penebangan liar oleh manusia dan kemudian di sekitar hutan yang gundul itu dibangun rumahrumah penduduk yang terbuat dari kayu hasil penebangan liar. Kemudian terjadi banjir dan tanah longsor dan sebagian rumah penduduk terendam banjir dan tanah longsor. Selanjutnya adegan tangan manusia yang menanam pohon sehingga terbentuk hutan yang indah dan manusia yang ada pun hidup berdampingan dengan alam. Iklan ditutup dengan tagline yang mengajak orang menanam pohon. b. Versi 2: Cerita dimulai dengan adegan tangan manusia yang membakar hutan demi kemudian mengakibatkan terjadinya hancurnya hutan dan perginya hewanhewan yang tadinya tinggal di hutan, dampak selanjutnya terjadi pemanasan global yang membuat sinar matahari semakin terasa terik. Selanjutnya adegan tangan manusia yang menanam pohon sehingga terbentuk hutan yang indah, hewan pun kembali tinggal di hutan, dan terik matahari tidak terasa menyengat seperti sebelumnya. Iklan ditutup dengan tagline yang mengajak orang untuk menanam pohon.

14 Treatment Cerita a. Versi 1: - Iklan di buka dengan sebuah buku pop up yang terbuka dengan penggambaran tangan manusia melakukan penebangan liar di hutan - Kemudian terbangun rumah-rumah penduduk yang terletak tidak jauh dari hutan gundul. - Terjadi bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa rumah penduduk tersebut. - Lalu ada tangan manusia yang menyebar benih tumbuhan dan menyiram benih tersebut sehingga benih itu tumbuh menjadi pohon yang besar dan terbentuk hutan yang rindang dan indah. - Iklan ditutup dengan tagline: Mari Menanam Pohon, Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik. b. Versi 2: - Di awal iklan digambarkan keadaan hutan yang asri dan indah, kemudian terjadi kebakaran akibat ulah tangan manusia yang mengakibatkan hewan-hewan yang tinggal di hutan lari dan ada yang mati. - Kemudian dengan setting hutan yang telah hangus terbakar dan asap yang mengakibatkan polusi udara, muncul matahari yang bersinar sangat terik dan menyengat.

15 38 - Muncul tangan manusia yang menyebar benih tumbuhan dan menyiram benih tersebut sehingga benih itu tumbuh menjadi pohon yang besar dan terbentuk hutan yang rindang dan indah. - Hewan-hewan kembali tinggal di hutan, udara menjadi kembali bersih dan terik matahari berkurang. - Iklan ditutup dengan tagline: Mari Menanam Pohon, Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik Naskah: a. Versi 1: Naskah Judul: Pohon Mencegah Banjir dan Tanah Longsor Durasi: 30 detik No. Visual Audio Durasi 1. Iklan dibuka dengan buku pop up yang tertutup BGM: Musik slow 4 kemudian terbuka (FS ke CU) dan isinya berupa hutan SFX: suara halaman yang indah dengan banyaknya pepohonan yang ada. buku yang terbuka dan 2. Kemudian ada tangan manusia yang menebang pohon suara mesin pemotong 4 tersebut satu persatu dan menyisakan hutan yang kayu. gundul. 3. (PAN) Terbangun rumah-rumah penduduk yang SFX: suara rumah 4 terletak di dekat hutan gundul tadi. yang dibangun. 4. (FS) Terjadi bencana banjir dan tanah longsor dari SFX: bencana banjir, 6

16 39 hutan gundul tersebut akibat penebangan liar yang tanah longsor, dan terjadi dan menyebabkan rumah-rumah penduduk teriakan manusia. tersebut terendam tanah longsor dan banjir. SFX: benih yang 5. (CU ke hutan gundul) Muncul tangan manusia yang ditebar dan disiram 6 menebar benih tanaman dan menyiramnya dengan air air. sehingga benih tersebut tumbuh menjadi pohon besar BGM: musik berubah dan disekitarnya juga tumbuh pohon-pohon lainnya menjadi harmoni yang dan membentuk sebuah hutan yang rindang dan indah. indah. 6. (FS) Tanah yang tadinya akan longsor tertahan karena BGM: musik perlahan 4 ada pohon yang menahannya dan banjir yang ada mengecil. teresap oleh pohon sehingga rumah-rumah penduduk yang tersisa terselamatkan dari bencana. Fade to Black. 7. Muncul tagline Buatlah Suatu Perubahan Dengan BGM berhenti. 2 Menanam Pohon. Fade to black. Tabel 4.1 Naskah Versi 1 b. Versi 2: Naskah Judul: Hutan Akar Kehidupan Dunia Durasi: 30 detik No. Visual Audio Durasi 1. Iklan dibuka dengan buku pop up yang tertutup kemudian terbuka (FS ke CU) dan isinya berupa hutan BGM: Musik slow SFX: suara kicauan burung 6

17 40 yang indah dengan banyaknya pepohonan yang ada dan ada pula hewan-hewan yang tinggal di hutan. 2. Kemudian ada tangan manusia yang datang dan SFX: suara api 4 membakar hutan tersebut. 3. Terjadi kebakaran (elemen api dan asap), pohon- SFX: hewan yang berteriak 6 pohon yang ada tumbang dan berganti menjadi pohon BGM: musik slow berganti yang telah mati kering dan hangus. Elemen hewan ada dengan musik yang yang mati dan ada yang lari. Hutan yang tadinya indah menegangkan dan perlahan dan asri menjadi tempat yang mati dan kelam. Muncul mengecil. matahari yang bersinar terik dan menyengat. 4. Ada tangan manusia yang menebar benih tanaman dan SFX: benih yang ditebar 6 menyiramnya dengan air sehingga benih tersebut dan disiram air. tumbuh menjadi pohon besar dan disekitarnya juga BGM: musik yang harmoni tumbuh pohon-pohon lainnya dan membentuk sebuah dan mendukung visual hutan yang rindang dan indah. yang indah. 5. Hewan yang tadinya lari kembali tinggal di hutan SFX: Suara hewan. 6 tersebut, udara yang penuh polusi sudah menjadi udara yang bersih dan sejuk. Terik matahari juga tidak seterik sebelumnya. Fade to Black. 6. Perlahan muncul tagline Buatlah Suatu Perubahan BGM: perlahan mengecil 2 Dengan Menanam Pohon. Fade to Black. dan berhenti Tabel 4.2 Naskah Versi 2

18 Strategi Desain Visual Style Pada dasarnya pop-up sama seperti origami dalam hal melipat kertas. 16 Hanya saja origami lebih fokus pada pembuatan objek, sedangkan pop-up cenderung mengutamakan sifat-sifat dasar piktorial dan mekanikal. Iklan ini menggunakan buku pop up sebagai penggambaran visualnya karena buku pop-up dapat dijadikan sebagai penghubung antara dunia realis dan dunia maya. Gambar 4.1 dan 4.2 Referensi buku pop-up Sumber: Gambar Gambar Gambar 4.3 Referensi buku pop up dari iklan Gulaku Sumber: Color Style a. Versi 1 Warna: Palet warna yang digunakan adalah warna yang cerah (bright) dan sebagian besar warna-warna elemen tanah, seperti: hijau, 16 Wikipedia, Pop-up Book, (

19 42 cokelat, kuning dan warna langit seperti biru dan putih. Skema warna yang digunakan untuk background adalah Tranquil. Palet warna Natural (bright): Tranquil (background): Referensi Warna: Gambar 4.4 Referensi warna dan style iklan J-Envi Sumber: : b. Versi 2 Gambar 4.5 Referensi warna dan style Film Family Outing Sumber: Warna: Palet warna yang digunakan adalah warna-warna tanah dan langit, kemudian saat kebakaran hutan digunakan warna-warna panas seperti merah, merah-orange, orange, kuning. Lalu untuk menambah kesan dramatis dan menggambarkan kehancuran maka digunakan warna-warna gelap (dark colors) dan monokromatik sehingga tercipta

20 43 kesan kusam seperti abu-abu hingga hitam. Skema warna yang digunakan adalah Striking (saat kebakaran) dan Natural. Palet warna (Striking Natural): Monokromatik: Motion Style Teknik Cutout Digital Teknik Cutout Digital merupakan salah satu teknik animasi sederhana yang menggunakan software-software komputer yang mendukung pembuatan animasi ini, seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe After Effects, Painter, dan Flash. 17 Tekniknya sama seperti teknik cutout biasa hanya saja elemen-elemen yang digunakan di scan, diperbaiki, maupun digambar ulang di komputer. Kemudian di komposisi dan digerakkan. Iklan ini menggunakan teknik cutout digital untuk menggerakkan ranting pohon. Gambar 4.6 Teknik Cutout Digital 17 Chris Patmore (The Complete Animation Course: The Principles, Practice, and Techniques of Succesfull Animation)

21 Penempatan item proyek Item Utama Iklan Layanan Masyarakat Pohon Sumber Kehidupan Dunia memiliki dua versi. Masing-masing versi berdurasi 30 detik. Ditayangkan di televisi dan menggunakan frame rate 25 FPS, dengan resolusi layar 720x576 (4:3) Positioning Iklan Pohon Sumber Kehidupan Dunia adalah sebuah iklan layanan masyarakat yang mengangkat tema menanam pohon dan menggambarkan betapa pentingnya pohon bagi kehidupan di dunia Jadwal dan Penempatan Media Jadwal dan Penempatan Media adalah salah satu bagian yang penting dalam penayangan sebuah iklan layanan masyarakat. Dan penayangan iklan ini harus tepat pada tempatnya, seperti: a. Ditayangkan pada seluruh televisi swasta maupun pemerintah di Indonesia. b. Ditayangkan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. c. Pemasangan dan pembagian poster, brosur, dan billboard di tempat-tempat umum (seperti di jalan raya dan di event-event yang mendukung seperti saat seminar mengenai global warming dan program penanaman pohon). d. Pemasangan iklan melalui media internet agar semua orang di seluruh dunia dapat melihat iklan ini Perancangan Media Media yang digunakan untuk iklan layanan masyarakat ini melalui tayangan di televisi yang menggunakan frame rate 25 FPS, dengan resolusi layar 720x576 (4:3) dan

22 45 memiliki durasi sepanjang 30 detik per versi (ada 2 versi). Media lainnya, yang mendukung media utama dipertimbangkan sebagai berikut: a. Poster b. Brosur c. Billboard

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN 46 BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN 5.1. Visualisasi Karakter: Karakt er Utama Karakter Pendukung Properti Gambar 5.1 Visualisasi Karakter 47 5.1.1 Buku Pohon Kehidupan Merupakan buku pop-up yang isinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 1.1 Landasan Teori 4.1.1 Tipografi dan Layout 1.1.1.1 Tipografi Menurut Jefkins (1996, p248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba. ika penerimanya adalah manusia atau orang, bukan mikrophone untuk perekaman misalnya, maka karakteristik medan suara yang diterima itu dapat dinyatakan dengan 4 parameter utama yaitu : KONSEP DASAR AKUSTIK

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

Rifqi Baihaqi. Abstrak. Pendahuluan. proses oleh otak. warna juga. yang. copyright

Rifqi Baihaqi. Abstrak. Pendahuluan. proses oleh otak. warna juga. yang. copyright Mengenal Istilah Warna Rifqi Baihaqi rifqi..baihaqi@raharja.info Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan berbagai warna yang sangat beraneka ragam. Tetapi, tahukah anda bahwa warna itu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkurangnya sabuk hijau (green belt) di Indonesia terutama didaerah Jakarta, disebabkan oleh gelombang air laut yang langsung mengenai daratan sehingga mengakibatkan

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

DESAIN GRAFIK. FILOSOFI DESAIN Elemen visual ekonomi Tidak berlebihan Jelas dan terorganizir dengan baik

DESAIN GRAFIK. FILOSOFI DESAIN Elemen visual ekonomi Tidak berlebihan Jelas dan terorganizir dengan baik 1 DESAIN GRAFIK PENGERTIAN DESAIN GRAFIS Bagian dari interface yang terlihat dan menimbulkan cita rasa Sesuatu yang seseorang lihat pertama kali, dan menimbulkan kesan serta mempengaruhi tingkat emosi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya 1.1.1 Alasan Pemilihan Tema Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, penggunaan komputer grafis

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand. Denise Anderson berpendapat bahwa logo itu harus dapat menjelaskan dan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand. Denise Anderson berpendapat bahwa logo itu harus dapat menjelaskan dan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand Experiences logo adalah simbol yang unik atau wordmark. Dari bukunya tersebut Denise Anderson

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo dan simbol yang baik, yaitu: 1. Visibility Apakah sebuah logo

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yudhin Purba Tanjung 10.21.0524 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. 35 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia, yakni tercatat sekitar 95.181 km. Panjang garis pantai tersebut menyimpan hutan bakau yang luas dan rindang.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 4.1 Ide atau Gagasan Perancangan Ide Desain Perancangan Pembuatan perancangan media kampanye pencegahan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 4.1 Ide atau Gagasan Perancangan Ide Desain Perancangan Pembuatan perancangan media kampanye pencegahan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide atau Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Perancangan Pembuatan perancangan media kampanye pencegahan diabetes mellitus(cd interaktif),terinspirasi dari keluarga sendiri

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1 Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama pengerjaan proyek kreatif, praktikan bertugas di Departemen Produksi bagian produksi Audio Visual. Selama berada di

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL LKS ANIMASI SMK Tingkat Kota Denpasar 2012

KISI-KISI SOAL LKS ANIMASI SMK Tingkat Kota Denpasar 2012 KISI-KISI SOAL LKS ANIMASI SMK Tingkat Kota Denpasar 2012 DESKRIPSI SINGKAT Kompetensi : Animasi 2D Jenis Produk : Film animasi Material : Pensil, kertas animasi, penghapus, penggaris, peraut. Teknik :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 MEDIA MASSA Menurut Gamble, Teri and Michael. Dalam bukunya Communication works. Seventh edition menjelaskan bahwa Media massa atau pres adalah sebuah istilah yang muali dikenal

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah:

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori. Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada. desain saya adalah: 17 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori yang saya ambil untuk mengembangkan penyelesaian masalah pada desain saya adalah: 4.1.1 Teori Fotografi Fotografi memiliki banyak teori mengenai bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi yang ditulis secara poin-poin. Dengan gambar yang tidak terlalu memenuhi layar

Lebih terperinci

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; }

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; } Animasi Animasi Teknik untuk membuat gambar bergerak buatan Berbeda dengan video yang merupakan rekaman dari kejadian di dunia nyata Animasi sepenuhnya buatan manusia Animasi pada dasarnya adalah penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat sehingga dapat memudahkan dan mendukung dalam penyampaian informasi. Informasi sendiri memegang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Obesitas Obesitas atau kegemukan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Penumpukan lemak tubuh berlebihan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Desain judul Introduction to Yu-Gi-Oh! yang digunakan dalam film ini adalah sebagai berikut:

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Desain judul Introduction to Yu-Gi-Oh! yang digunakan dalam film ini adalah sebagai berikut: BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Judul Desain judul Introduction to Yu-Gi-Oh! yang digunakan dalam film ini adalah sebagai berikut: Gambar 7: Desain Judul Intoduction to Yu-Gi-Oh! Desain kata Yu-Gi-Oh!

Lebih terperinci

BAGIAN III W A R N A

BAGIAN III W A R N A BAGIAN III W A R N A Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan iklan layanan masyarakat melalui iklan ambient media Lawan Asap Dengan Membeli Yang Baik yaitu untuk melawan bencana asap dengan mengubah prilaku

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG DAMPAK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS PADA ANAK DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG DAMPAK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS PADA ANAK DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG DAMPAK KEKERASAN FISIK DAN PSIKIS PADA ANAK DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG Mukhammad Nurun Nazil 1, Bernadus Andang Prasetya.A 2, Dwi Puji Prabowo

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Iklan A Mild versi Manimal dan U Mild versi Cowo Lebih Tau sama-sama menggunakan format naskah campuran, yakni antara slice of life, vignettes and situations serta personality

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Warna

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Warna BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Warna Warna adalah salah satu unsur yang penting dalam sebuah desain, karena dengan warna suatu karya desain akan memiliki arti dan nilai yang lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS SEPTIAN DWI PRAKOSO Program Studi Teknik Informatika D3, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space :

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space : 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Dengan melihat tema mengenai luar angkasa beserta benda-benda luar angkasa merupakan tema edukasi yang akan menjadi media untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komik Dave Gibbsons, dalam tulisannya sebagai pengantar buku Comic Book Design (Watson Guptill Publications, 2009) menyatakan bahwa walaupun saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kartun animasi terdapat pada proses pembuatan film kartun animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Film kartun merupakan salah satu

Lebih terperinci