Jurnal Cendekia Vol 11 No 1 Jan 2013 ISSN PERANCANGAN ALAT PENJERNIH UDARA RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Cendekia Vol 11 No 1 Jan 2013 ISSN PERANCANGAN ALAT PENJERNIH UDARA RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51"

Transkripsi

1 PERANCANGAN ALAT PENJERNIH UDARA RUANG TERTUTUP MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Oleh: Farrady Alif Fiolana ABSTRAK Perkembangan teknologi mengarahkan manusia untuk memudahkan pekerjaanya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyangkut dalam semua bidang. Sehingga manusia semakin makmur dan sejahtera. Peran teknologi dalam bidang kesehatan sangatlah penting. Misalnya suatu penyakit yang dulu tidak terdeteksi, sekarang dengan bantuan teknologi bisa terdeteksi dan dapat dilakukan penanganan. Sisi lain dari perkembangan teknologi tersebut, manusia juga dapat menciptakan suatu teknologi yang memiliki efek samping yang dapat merugikan kesehatan para konsumennya. Contohnya pada industri rokok yang berkembang sangat pesat saat ini. Meskipun sudah terdapat label peringatan akan bahaya rokok pada setiap kemasan rokok, namun kenyataannya rokok tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagian masyarakat. Untuk menghindari efek rokok bagi sebagian masyarakat lain yang tidak mengkonsumsi rokok, maka dibuatlah prototipe sistem pendeteksi asap rokok yang secara otomatis akan membuang asap rokok. Sehingga efek asapnya tidak akan sampai mengenai orang lain. Terutama pada ruangan tertutup yang sangat berbahaya bagi para perokok pasif. Sistem pendeteksi asap rokok ini menggunakan sensor AF-30 yang berfungsi untuk mendeteksi asap dari rokok. Dari sensor itu akan dikirimkan informasi ke komparator menjadi data. Kemudian data tersebut diproses oleh mikrokontroler AT89S51. Setelah diproses sedemikian rupa, dari mikrokontroler AT89S51 akan mengirimkan instruksi ke driver relay sebagai penggerak blower sebagai penghisap dan pembuang asap rokok. Kata kunci: asap rokok, blower, mikrokontroler AT89S51, sensor AF-30 ABSTRACT The development of technology leads people to facilitate his work in everyday life. This concerns in all areas. So that people increasingly prosperous. The role of technology in the health field is very important. For example, a disease that had not detected, now with the help of technology can be detected and may be done handling. The other side of the development of these technologies, people can also create a technology that has side effects that can harm the health of consumers. For example in the tobacco industry that is growing very rapidly. Although it is a label warning of the dangers of smoking on each pack of cigarettes, cigarette but in fact cannot be separated from the lives of most people. To avoid the effects of smoking for some people who do not consume cigarettes, then made a smoke detection system prototype which will automatically get rid of cigarette smoke. So that the effect of the smoke will not be until about others. Especially in confined spaces that are dangerous to passive smokers. A smoke detection system uses sensors AF-30 which is used to detect smoke from cigarettes. From the sensor information will be sent to the comparator into data. Then the data is processed by the microcontroller AT89S51. After being processed in such a way, 22

2 from AT89S51 microcontroller will send instructions to the relay driver as the driver of a suction blower and exhaust smoke Keywords: blower, cigarette smoke, microcontroller AT89S51, sensor AF-30 I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia selalu berusaha untuk menciptakan suatu kehidupan yang lebih baik. Hal ini terlihat ketika semakin banyak diciptakan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Perkembangan teknologi yang pesat ini turut membantu memudahkan manusia dalam menciptakan suasana kehidupan yang lebih sehat, seperti pengolahan limbah sampah. Pada saat ini rokok diciptakan dengan menggunakan bantuan teknologi, namun apabila diteliti lebih dalam, rokok sebenarnya sangat tidak baik untuk kesehatan bahkan sangat berbahaya, tetapi banyak sekali orang yang tidak mempedulikan kesehatan mereka. Setiap manusia cenderung ingin mendapatkan kenikmatan dengan caranya sendiri walaupun sebenarnya itu tidak baik. Rokok sudah menjadi bagian semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak yang belum cukup umur, anak-anak muda, orang dewasa baik laki laki maupun perempuan, bahkan manula. Merokok sendiri sangat populer di kampus. Tentunya asap rokok sangat mengganggu lingkungan disekitarnya bagi orang yang tidak merokok. Menurut para ahli asap rokok lebih berbahaya bila dihirup oleh orang yang tidak merokok. Rokok akan menghasilkan asap rokok sebagai hasil dari tembakau yang dibakar sehingga dapat mengganggu orang yang tidak merokok di dalam ruangan. II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT A. Perancangan Diagram Blok Sistem Rangkaian instrumen sistem secara keseluruhan ditunjukan pada Gambar 1. berikut ini: Gambar 1. Diagram Blok Sistem Proses perencanaan alat ini terdiri dari beberapa tahap seperti tertera dalam blok diagram di atas. 1) Sensor AF-30 akan mendeteksi asap rokok dari orang yang merokok. 2) Kemudian dikuatkan oleh OP-AMP dan kemudian memberikan suatu input pada mikrokontroler. 3) Pembacaan data dari mikrokontroler kemudian mengaktifkan driver relay. 4) Relay dan blower akan kerja aktif. Sehingga dapat membuang asap rokok di dalam ruangan. 1. Sensor AF-30 Rangkaian sensor yang dibahas pada alat ini adalah rangkaian sensor AF-30 fungsinya untuk mendeteksi keberadaan asap rokok. Pada alat ini penempatan sensorberada di dalam ruangan agar bisa mendeteksi asap rokok yang terbuang. Secara fisik komponen AF-30 berupa semikonduktor dengan dua kaki mirip dengan kondensator. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok diudara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut, maka resistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini, 23

3 kandungan gas-gas tersebut dapat diukur. Cara mendeteksi asap rokok yaitu dengan meletakkan sensor AF-30 di dalam suatu ruangan, bila di dalam ruangan tersebut terdapat asap rokok, maka sensor akan mengeluarkan sinyal hambatan yang nantinya akan diolah oleh IC. 2. Rangkaian Mikrokontroler Rangkaian ini sebagai CPU board yang berfungsi sebagai pengendali utama dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak. Rangkaian ini dilengkapi dengan port-port dimana CPU board dapat berhubungan dengan modul-modul pendukung yang lain. Pada rangkaian ini dipasang osilator kristal sebesar 12 MHz yang berfungsi sebagai pembangkit pulsa internal dan dua buah kapasitor 30pF yang berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Hal ini berarti bahwa dalam satu detik akan ada machine cycle atau dengan kata lain setiap satu machine cycle akan memakan waktu 1 mikro detik, penentuan frekuensi kristal sebesar 12 MHz memudahkan untuk mengubah-ubah data pada penggunaan pewaktu karena periode detak pewaktuannya tidak ganjil. 3. Driver Relay Driverrelay yang digunakan pada perancangan alat ini adalah normaly open. Tegangan dari mikrokontroler dihubungkan ke terminal kontaktor. Bila ada arus melalui kumparan (coil) kontaktor, maka inti magnet menghasilkan medan magnet yang menarik armature, sehingga kontaknya bekerja (menutup atau membuka). Relay ini dilengkapi dengan pegas pada kontak geraknya, sehingga kontaknya akan kembali pada posisi semula bila arus dalam kumparan diputus.memberikan catu daya pada komponen-komponen dalam blok diagram di atas. Jika portrelay digunakan, input-an driver di-set pada logiclow (0) maka akan ada tegangan VB yang digunakan untuk bias Transistor BD139. R1 VB x VCC R1 R2 Untuk R1 = R2, maka VB = ½ x VCC = ½ x 5v = 2,5v Tegangan ini akan membias BD139 dan akan ON. Tegangan Relay aktif dan blower bekerja. Kondisi ini terjadi saat AF-30 merespon asap perokok. Jika port Vdd di-set pada logic 1 maka tegangan logic 1 pada port adalah = 4,8V sehingga terjadi tegangan VB sebagai berikut: VB = ½ x 0,2V = 0,1V. B. Perancangan Diagram Alir Sistem Alur proses sistem secara global ditunjukkan pada Gambar 2. Saat sistem pertama kali dinyalakan akan dilakukan inisialisasi, konfigurasi dan deklarasi dari seluruh rangkaian sistem yang saling terhubung. Waktu yang dibutuhkan untuk hal tersebut sekitar 30 detik. Pembacaan oleh sensor asap AF-30 akan memberikan sinyal input kepada mirkokontroler yang selanjutnya akan diproses untuk memberikan sinyal output ke driverrelay untuk menyalakan blower. C. Pembuatan Alat Pembuatan alat dilakukan pada perangkat pendukung terlebih dahulu yaitu regulator tegangan sebagai sumber tegangan pada perangkat utama seperti sensor asap AF- 30, mikrokontroler, driverrelay dan blower. 24

4 Gambar 2. Diagram Alir Sistem 1. Regulator Tegangan Regulator tegangan yang digunakan adalah +12 volt DC sebagai input rangkaian driverrelay, +9 volt DC sebagai input rangkaian sensor asap AF-30 sedangkan +5 volt DC untuk rangkaian mikrokontroler. IC regulator tipe LM7812, LM7809 dan LM7805 digunakan dalam rangkaian ini sebagai stabilizer tegangan sehingga tidak mempengaruhi kinerja dari sistem. 2. Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 digunakan sebagai pusat kontrol utama. Pada PORTB digunakan sebagai baris input dari sensor asap, PORTB.2 dihubungkan dengan pin output dari sensor. Sedangkan pada PORTA digunakan sebagai baris output yang dihubungkan dengan driverrelay untuk mengaktifkan blower. III. PENGUJIAN DAN PENGUKURAN Sebelum rancangan alat diaplikasikan kedalam satu sistem, maka dilakukan pengujian, pengukuran dan analisa baik secara hardware maupun software. Hal ini dilakukan guna mengetahui karakteristik dan kemampuan peralatan yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan demikian dapat dilakukan evaluasi apabila terjadi trouble dan mempermudah dalam melakukan perbaikan kembali. A. Pengujian Sumber Tegangan Pada pengukuran sumber tegangan (catu daya) diperlukan sebuah multimeter yang sebelumnya telah dipilih pada posisi Voltmeter, untuk pengukuran tegangan DC (direct current) digunakan voltmeter khusus untuk tegangan DC, demikian pula untuk tegangan AC (alternating current) digunakan voltmeter untuk sumber tegangan AC, kemudian voltmeter ini dihubungkan dengan catu daya yang akan diukur. Untuk diperhatikan bahwa pada tegangan DC harus terlebih dahulu diketahui antara tegangan positif maupun ground-nya, sehingga tidak salah dalam meletakkan probe pada sumber tegangan yang akan diukur. Pada pengukuran sumber tegangan AC pemasangan probe pada sumber tegangan bisa di bolak-balik. Pada instrumen ini dibutuhkan supply tegangan sebesar +5 VDC pada blok rangkaian mikrokontroler dan pada blok rangkaian sensor tegangan +9 VDC, serta tegangan +12 VDC pada blok output. B. Pengujian Mikrokontroler Pengujian Pengujian rangkaian mikrokontroler dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1. Dibuat rangkaian 8 LED dengan anoda ke +5V dan ditambah dengan resistor 220 Ω. 2. IC AT89S51 diberi tegangan +5V 3. LED dihubungkan dengan P1 4. Dibuat program dengan bahasa assembler. Pada port P1 diberikan nilai low. berikut : Start : End Listing programnya sebagai Mov P0,#00h Mov P1,#00h Mov P2,#00h Mov P3,#00h Jmp Start 25

5 5. Jika LED menyala makaport P1 IC AT89S51 dalam keadaan baik. Selanjutnya mengukur Port P0, P2 dan P3 sama seperti penjelasan yang di lakukan pada Port P1. C. Pengujian Sistem Pengujian sistem ini dilakukan setelah semua pengujian perbagian dilakukan dan tidak ditemukan masalah, sehingga pengujian bisa berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara meletakan sensor dalam ruangan tertutup kemudian dalam ruangan tersebut dibuat berasap sehingga sensor mendeteksi asap tersebut dan menjalankan sistem yang menggerakan blower untuk menghisap asap tersebut sampai asap yang ada dalam ruangan tersebut bersih kembali. IV. PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembuatan alat dan hasil pengujian pada alat Penggunaan Mikrokontroler AT89S51 Untuk Pengaturan Blower Pembersih Asap Rokok Pada Ruangan Tertutup, maka pada tugas akhir ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian yang meliputi pengujian perangkat keras dan perangkat lunak diketahui bahwa alat ini dapat beroperasi sesuai dengan rencana. 2. Dalam aplikasinya, penempatan sensor sangat berpengaruh dan pemfokusan area yang dapat dideteksi oleh sensor perlu dilakukan agar alat bisa bekerja lebih efektif. 3. Dengan adanya alat ini diharapakan dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjaga kebersihan atau kualitas udara yang ada di dalam ruangan, dan untuk mengurangi polutan itu sendiri. 4. Tingkat ketelitian yang belum mencapai taraf yang diharapkan dapat mengganggu proses sistem untuk bekerja maksimal. 5. Mikrokontroler sebagai chip serbaguna diharapkan dapat membantu dalam pengembangan dan kemajuan khususnya dunia teknologi. Serta contoh implementasi nyata yang masih banyak lagi yang dapat dikembangkan semaksimal mungkin dari sebuah mikrokontroler. B. Saran Dalam perencanaan dan pembuatan alat ini masih terdapat hal-hal yang masih bisa dikembangkan untuk kesempurnaan alat diantaranya adalah: 1. Tingkat ketelitian yang belum mencapai nilai sempurna, dikarenakan tidak adanya alat pengukur dari gas-gas yang dibutuhkan, sehingga proses kalibrasi menjadi satu-satunya cara yang digunakan dalam pengambilan data. 2. Rangkaian elektronik dan sensor yang rentan dengan kerusakan sehingga dibutuhkan ketelitian dalam proses perancangan dan pengujian. 3. Sensitifitas alat yang masih sangat sulit menemukan nilai yang tepat menjadi kendala yang cukup berarti. 4. Diharapkan pengunaan sensor yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta memiliki sensitifitas yang tinggi, agar sistem dapat bekerja lebih baik lagi. 26

6 DAFTAR PUSTAKA Andi.Nalwan, Paulus, Panduan praktis teknik antarmuka dan pemrograman mikrokontroler AT89S51, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, Budiharto, Widodo, Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, Elex Media Komputindo, Jakarta, Halkias, Millman, Elektronika terpadu, Erlangga, Jakarta, Malvino, Albert Paul, Prinsip-prinsip Elektronika terj. Alb. Joko Santoso, Salemba Teknika, Jakarta, Team IE, Panduan Dasar Mikrokontroler Keluarga MCS-51, Innovative Electronics, Surabaya,

REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER

REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 REALISASI SISTEM PENGATURAN KECEPATAN KIPAS PENGHISAP UDARA OTOMATIS PADA RUANGAN DENGAN DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER Louis Djoko Prabowo¹,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

Implementasi Mikrokontroler AVR 8535 dalam Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran

Implementasi Mikrokontroler AVR 8535 dalam Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran Implementasi Mikrokontroler AVR 8535 dalam Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran Ery Safrianti Laboratorium Mikroprosesor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Email : erysafrianti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Laporan Tugas Akhir Oleh: Abdullah Ellyas J0D007001 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: 19792328 PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP Ahmad Faishal 1), Maun Budiyanto 2) 1)2) Program Diploma Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR GAS MQ-2 SEBAGAI PENDETEKSI ASAP ROKOK

PENGGUNAAN SENSOR GAS MQ-2 SEBAGAI PENDETEKSI ASAP ROKOK Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGGUNAAN SENSOR GAS MQ- SEBAGAI PENDETEKSI ASAP ROKOK (MQ- Smoke Detector) Albert Mandagi*, Stheven Immanuel** *Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN PADA KANDANG SAPI MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN PADA KANDANG SAPI MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN PADA KANDANG SAPI MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Okky Fajar Trismanto J0D007057 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pendeteksi, alkohol, al. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : pendeteksi, alkohol, al. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berkembang pesat dan memberikan dampak yang besar bagi kehidupan umat manusia. Banyak sekali alat diciptakan menggunakan mikrokontroler. Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 ABSTRACT ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 ABSTRACT ABSTRAK 74 PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 1 Nurhadi, 2 Maimunah 1 JurusanTeknik Informatika, S TMIK Nusa Mandiri 2 Program Studi

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan Alat Pada Diagram blok sistem yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini, terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim dan bagian penerima,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 11 No 1 Jan 2013 ISSN PEMBUATAN TIMER OTOMATIS UNTUK LAMPU PENERANGAN MIKROKONTROLLER MCS Oleh: Yanu Shalahudin

Jurnal Cendekia Vol 11 No 1 Jan 2013 ISSN PEMBUATAN TIMER OTOMATIS UNTUK LAMPU PENERANGAN MIKROKONTROLLER MCS Oleh: Yanu Shalahudin PEMBUATAN TIMER OTOMATIS UNTUK LAMPU PENERANGAN MIKROKONTROLLER MCS 8051 Oleh: Yanu Shalahudin ABSTRAK Pemanfaatan energi listrik dewasa ini kurang efektif pasalnya banyak peralatan elektronik yang mengkonsumsi

Lebih terperinci

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Fansuri Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gunadarma Depok Kelapa Dua Email: fansuri_ari@yahoo.com ABSTRAKSI Rangkaian

Lebih terperinci

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Nyoman Wendri, I Wayan Supardi, K N Suarbawa, Ni Made Yuliantini 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) Imam Chaerudin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112,

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar menghasilkan

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVELATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Disusun Oleh : Muhammad Ahsani Taqwim

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVELATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Disusun Oleh : Muhammad Ahsani Taqwim RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVELATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 Disusun Oleh : Muhammad Ahsani Taqwim 24040210060013 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Raya tlogomas No. 246 Malang Telp (0341) PSW 129 ABSTRAKSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Raya tlogomas No. 246 Malang Telp (0341) PSW 129 ABSTRAKSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Raya tlogomas No. 246 Malang Telp (0341) 464318 PSW 129 ABSTRAKSI Perkembangan teknologi elektronika digital menjadi faktor penting

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci