ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. kompleks yakni Poliklinik Spesialis, Laboratorium Medis, Farmasi, Gizi, Radiologi,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. kompleks yakni Poliklinik Spesialis, Laboratorium Medis, Farmasi, Gizi, Radiologi,"

Transkripsi

1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo adalah Instalasi Pemerintah Mojokerto yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan yang berdiri dan diresmikan pada Desember 2012 berlokasi di Jalan Surodinawan, Mojokerto. Rumah sakit ini mulai beroperasi dengan grade sebagai rumah sakit tipe B dengan kapasitas 278 bed rawat inap yang saat ini memiliki fasilitas lebih lengkap serta pelayanan yang lebih kompleks yakni Poliklinik Spesialis, Laboratorium Medis, Farmasi, Gizi, Radiologi, Endoscopy Center, Forensik, USG 4 Dimensi, EEG, Rehabilitasi Medik, Treadmill, ICU/ICCU, NICU/PICU, Hemodialis, serta Gedung Bedah Sentral yang di dalamnya terdapat segala fasilitas dan kebutuhan untuk penanganan kasus bedah, sehingga lebih cepat, akurat, dan efisien. Rumah sakit ini juga mengoptimalkan pelayanan BPJS selaku pelaksana sistem jaminan kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah guna memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh warga negara Indonesia. Sesuai dengan motto RSU. DR. Wahidin Sudiro Husodo "Kepuasan Pasien Dambaan Kami" dalam menjalankan pelayanan kesehatan serta pengabdian kepada negara, rumah sakit 1

2 2 ini mengedepankan integritas, SDM yang berkualitas serta profesional, nilai-nilai etika, dan menjalin komunikasi baik dengan seluruh elemen. Dalam prosesnya untuk memberikan pelayanan maksimal guna menjaga asupan gizi seluruh pasien dalam seluruh instalasi rawat inap sesuai kondisi dan kebutuhan rumah sakit ini menyediakan fasilitas intansi gizi. Instalasi gizi ini dipimpin oleh seorang ketua yang membawahi tiga bidang ahli yakni AHLI GIZI MSPM, LITBANG, dan KOORDINATOR AHLI GIZI KLINIK. Untuk bidang AHLI GIZI MSPM membawahi tiga bidang lain yaitu petugas gudang, juru masak, dan pramusaji. Sedangkan untuk KOORDINATOR AHLI GIZI KLINIK membawahi dua bidang lain yaitu koordinator ahli gizi rawat jalan dan koordinator ahli gizi rawat inap. Dua bidang tersebut tergabung menjadi bidang ahli gizi klinik yang menangani konsultasi rawat jalan. Proses bisnis yang terjadi di dalam instalasi gizi ini yaitu dimulai dengan pembuatan menu yang dirinci dengan bahan baku beserta standar porsinya. Standar porsi adalah aturan gizi yang digunakan dalam penyajian makanan yang bergantung pada jenis makanan. Jenis makanan sendiri dibedakan menjadi makanan biasa, lunak, saring, dan cair. Menu ini disusun setiap empat bulan sekali oleh pihak ahli gizi. Setelah proses tersebut selesai maka dilanjutkan dengan proses pembelian bahan

3 3 baku oleh pihak terkait kepada supplier. Awalnya ahli gizi akan mencatat semua kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan selama satu bulan tetapi untuk bahan makanan basah pembelian dilakukan oleh pihak yang terkait setiap hari via telepon kepada supplier, setelah itu daftar tersebut diserahkan ke koperasi rumah sakit untuk diteruskan ke bagian keuangan rumah sakit guna mendapatkan dana belanja. Setelah mendapat dana tersebut pihak koperasi rumah sakit yang akan memesankan bahan baku tersebut kepada supplier yang terkait. Setelah itu bahan baku tersebut akan dikirimkan langsung ke instalasi gizi. Setelah bahan baku tersebut sampai, pihak ahli gizi yang bertugas akan melakukan pengecekan apakah bahan baku tersebut sesuai dengan pesanan. Jika tidak sesuai akan dikembalikan ke pihak supplier. Proses yang terjadi selanjutnya adalah proses pengeluaran bahan makanan sesuai dengan standar porsi yang dibuat. Di sini akan dihitung semua bahan baku makanan yang telah digunakan untuk pembuatan menu makanan. Perhitungan tersebut didasarkan pada standar porsi yang belaku dan bergantung pada jenis kelas kamar pasien. Di sini jenis kelas ruangan pasien dibedakan menjadi paviliun, kelas 1, kelas 2, dan sal. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh fasilitias setiap jenis ruangan yang akan didapatkan. Seiring berjalannya proses bisnis yang terjadi tersebut banyak ditemukan masalah-masalah yang terjadi pada proses bisnis tersebut seperti pada

4 4 proses pengelolaan menu makanan mengalami kesulitan pada bagian perincian berdasarkan bahan baku dan standar porsinya. Pada proses penyusunan menu makanan yang dibuat dengan jangka waktu empat bulan sekali juga mengalami kesulitan pada perputaran menu makanan dengan ketentuan menu akan diputar selama sepuluh hari sekali. Dalam proses pengadaan dan pemeriksaan stok bahan makanan yang tersedia dan bahan makanan yang harus dibelanjakan memiliki prosedur yang cukup rumit sehingga dibutuhkan ketelitian. Selanjutnya, proses perhitungan bahan makanan sesuai dengan standar porsi yang ditentukan rawan terjadi kesalahan kesalahan akibat keterbatasan manusia. Dalam penyimpanan dokumen seperti nota belanja masih belum tersimpan dengan baik sehingga meyusahkan pihak terkait dalam melakukan pencarian dan pembuatan laporan. Rumusan Masalah Dari obeservasi yang dilakukan maka permasaahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun sebuah sistem informasi yang dapat menangani proses pengelolaan menu dan bahan makanan di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo? 2. Bagaimana menghasilkan sebuah laporan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, dan pengeluaran bahan makanan sehingga dapat

5 5 memudahkan pengawasan dan pemantauan oleh kepala instalasi gizi rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto? 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari perancangan dan pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web adalah sebagai berikut : Tujuan : Adapun tujuan dibuatnya sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web untuk pihak terkait adalah sebagia berikut : a) Membangun sebuah sistem informasi yang dapat menangani proses penyusunan menu makanan, pengadaan bahan makanan, dan pengeluaran bahan makanan yang akan digunakan di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto b) Menghasilkan sebuah sistem informasi untuk untuk menangani proses pengadaan bahan makanan yang akan digunakan untuk pembuatan menu makanan bulan depan.

6 6 Manfaat : Pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: a) Dapat mengatasi kesulitan perincian menu makanan berdasarkan bahan makanan dan standart porsi pada proses penyusunan menu makanan. b) Dapat mengatasi permasalahan pada proses pengadaan dan pemeriksaan penerimaan bahan makanan karena dalam proses ini terdapat banyak form dan dokumen yang dipegang oleh berbagai pihak sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan atau kerusakan data. c) Dapat mengatasi permasalahan pada proses perhitungan bahan makanan sesuai standar porsi yang ditentukan rawan terjadi kesalahan d) Dapat mengatasi masalah penyimpanan dokumen yang masih manual sehingga terjadi kesulitan saat pencarian dan pembuatan laporan 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web antara lain : 1. Proses penyusunan menu makanan.

7 7 2. Proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan 3. Proses pengadaan bahan makanan 4. Proses pengeluaran bahan makanan 5. Proses pembuatan laporan pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan penerimaan bahan makanan Adapun sistem informasi pengelolaan bahan makanan ini dibuat untuk menangani pengelolaan bahan makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto berdasarkan jenis makanan dan jenis kelas pasien rawat inap tanpa mempertimbangkan diit pasien yang bergantung pada penyakit yang diderita.

8 BAB II ANALISIS SISTEM Tahap analisis sistem ini merupakan awal dalam membangun sistem informasi pengelolaan bahan makanan di rumah sakit umum. Dalam analisis sistem dibutuhkan suatu metode untuk menganalisis dan desain sistem yang digunakan dalam sebuah perancangan dan pembuatan aplikasi. Untuk menganalisis kebutuhan sistem, metode survei yang dilakukan yaitu dengan wawancara dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan dengan pi hak Ahli Gizi MSPM. Tujuan wawancara untuk mengetahui permasalahan dan kendala pada sistem saat ini yang sedang berjalan, untuk mengetahui proses atau prosedur kerja dan untuk mendapatkan data yang ada dalam proses sistem tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu output berupa kebutuhan fungsional untuk membentuk sistem proses kerja yang akan datang Profil Organisasi RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo adalah Instalasi Pemerintah Mojokerto yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan yang berdiri dan diresmikan pada Desember 2012 berlokasi di Jalan Surodinawan, Mojokerto. Rumah sakit ini mulai beroperasi dengan grade sebagai rumah sakit tipe B dengan kapasitas 278 bed rawat inap yang saat ini memiliki fasilitas lebih lengkap serta pelayanan yang lebih kompleks yakni Poliklinik Spesialis, Laboratorium Medis, Farmasi, Gizi, Radiolo gi, Endoscopy Center, Forensik, USG 4 Dimensi, EEG, Rehabilitasi Medik, Treadmill, ICU/ICCU, NICU/PICU, Hemodialis, serta 8

9 Gedung Bedah Sentral yang di dalamnya terdapat segala fasilitas dan kebutuhan untuk penanganan kasus bedah, sehingga lebih cepat, akurat, dan efisien. Rumah sakit ini juga mengoptimalkan pelayanan BPJS selaku pelaksana sistem jaminan kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah guna memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh warga negara Indonesia. Sesuai dengan motto RSU. DR. Wahidin Sudiro Husodo "Kepuasan Pasien Dambaan Kami" dalam menjalankan pelayanan kesehatan serta pengabdian kepada negara, rumah sakit ini mengedepankan integritas, SDM yang berkualitas serta profesional, nilai-nilai etika, dan menjalin komunikasi baik dengan seluruh elemen. Dalam prosesnya untuk memberikan pelayanan maksimal guna menjaga asupan gizi seluruh pasien dalam seluruh instalasi rawat inap sesuai kondisi dan kebutuhan rumah sakit ini menyediakan fasilitas intalasi gizi Visi dan Misi Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kota Mojokerto, Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai visi Pilihan Utama Masyarakat. Untuk mendukung visi yang telah ditetapkan terdapat beberapa misi yang perlu dicapai, yaitu : - Mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman, cepat, tepat akurat, dan terjangkau

10 - Menjadikan RS sebagai unit pelayanan kesehatan yang memenuhi standart pelayanan medis terkini - Menciptakan berbagai produk layanan kesehatan unggulan sebagai rujukan wilayah Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo, digambarkan pada struktur organisasi perusahaan gambar di bawah ini Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto Keterangan : Bagian yang akan terlibat dalam sistem Deskripsi Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat dari masing masing jabatan yang ada pada struktur organisasi dengan peran sebagai berikut : 1. Kepala Instalasi Gizi

11 Kepala Instalasi gizi ini bertanggung jawab atas semua aktifitas yang ada di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dalam sistem pengelolaan bahan makanan di rumah sakit ini, kepala instalasi bertugas untuk mengawasi dan memantau jalannya setiap proses yang ada. 2. Administrasi Bertanggung jawab dan mempunyai wewenang untuk melaksanakan kegiatan administrasi di Instalasi Gizi. 3. Ahli Gizi MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan) Bertugas melakukan koordinasi tugas dalam pengawasan dan pengendalian proses penyelenggaraan makanan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi. 4. Litbang Melakukan penelitian dan pengembangan gizi terapan dalam rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan gizi di ruang rawat inap dan rawat jalan, penyelenggaraan makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi. 5. Koordinator Ahli Gizi Klinik

12 Bertugas untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi. 6. Petugas Gudang Bertanggung jawab atas keluar masuknya bahan makanan yang ada di gudang rumah sakit. 7. Juru Masak Mengelola dan melaksanakan proses produksi makanan, dimulai dari persiapan hingga makanan siap untuk disajikan.

13 8. Pramusaji Mengelola dan melaksanakan penyelenggaraan makanan meliputi membantu proses pemorsian, melakukan pendistribusian makanan di ruang rawat inap rumah sakit, dan membersihkan peralatan makan. 9. Koordinator Ahli Gizi Rawat Jalan Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi 10. Koordinator Ahli Gizi Rawat Inap Bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi. 11. Ahli Gizi Klinik Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan Instalasi Gizi. 2.2 Sistem Kerja Saat ini Sistem kerja saat ini menceritakan bagian proses dan prosedur kerja dan permasalahan sistem saat ini.

14 Sistem yang berjalan saat ini terdiri dari empat proses besar yaitu proses penyusunan menu makanan, pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan. Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem informasi proses pengelolaan bahan makanan di Instlasi Gizi RSU Dr. Wahidin sudirohusodo Mojokerto adalah sebagai berikut: 1. Tim Pembuat Menu Tim pembuat menu makanan ini terdiri dari ahli gizi, kepala masak, dan pengawas makanan. Bertugas untuk membuat daftar menu makanan yang akan digunakan untuk selama empat bulan ke depan dengan ketentuan menu makanan diputar selama 7 hari sekali. 2. Ahli Gizi MSPM Membuat laporan bahan makanan untuk pasien rawat inap. Melakukan pemesanan bahan makanan yang dibutuhkan ke supplier. Melakukan perhitungan bahan makanan yang keluar setiap harinya 3. Petugas Gudang Bertanggung jawab atas keluar masuknya bahan makanan yang ada di gudang bahan makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto.

15 Membuat laporan bahan makanan basah dan bahan makanan kering setiap bulannya. 4. Kepala Instalasi Gizi Kepala Instalasi gizi ini bertanggung jawab atas semua aktifitas yang ada di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dalam sistem pengelolaan bahan makanan di rumah sakit ini, kepala instalasi bertugas untuk mengawasi dan memantau jalannya setiap proses yang ada Proses dan Prosedur Kerja Sistem Saat Ini Proses dan prosedur kerja sistem yang ada di Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto adala sebagai berikut : Proses Penyusunan Menu Makanan Proses penyusunan menu makanan adalah proses yang digunakan untuk menyusun menu makanan selama 4 bulan ke depan dengan ketentuan menu makanan diputar dalam kurun waktu 10 hari. Penyusunan menu makanan ini dilakukan oleh Tim Pembuat Menu dan menu makanan yang sudah jadi akan diuji coba oleh Tim Penilai. Prosedur dari Proses Penyusunan Menu Makanan saat ini adalah sebagai berikut :

16 1. Tim pembuat menu yang terdiri dari ahli gizi, kepala masak, dan pengawas makanan menetapkan macam menu yang akan dibuat. 2. Tim pembuat menu menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu menu akan digunakan, 3. Tim pembuat menu menetapkan pola menu. 4. Tim pembuat menu menentukan besar porsi. 5. Tim pembuat menu merancang format menu. 6. Setelah menu makanan yang terdiri menu makanan biasa, lunak, dan halus jadi maka diadakan pengujian menu oleh tim penguji apakah menu layak digunakan atau tidak, jika disetujui maka langsung diadakan uji coba menu jika tidak maka akan dilakukan revisi. 7. Setelah di revisi, hasil revisi tersebut akan diuji coba kelayakannya sehingga akan dihasilkan menu makanan yang akan digunakan selama empat bulan ke depan. 8. Setelah menu makanan tersebut jadi, menu makanan tersebut diserahkan kepada Juru Masak untuk dilakukan proses produksi makanan. Penjelasan mengenai prosedur penyusunan menu makanan dapat dilihat pada gambar 2.2.

17 Gambar 2. 2 Document Flow Diagram Proses Penyusunan Menu Makanan Proses Pengadaan Bahan Makanan Proses pengadaan bahan makanan dilakukan oleh Ahli Gizi MSPM. Proses pengadaan bahan makanan ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu pengadaan kebutuhan bahan makanan basah dan kering. Pengadaan bahan makanan kering dilakukan 1 bulan sekali, sedangkan untuk pengadaan kebutuhan bahan makanan basah dilakukan sehari sebelum proses produksi makanan. Setiap bahan makanan yang

18 telah dibeli akan diterima dan dicek oleh petugas gudang. Jika bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, maka bahan makanan dapat disimpan di gudang penyimpanan bahan makanan, tapi jika tidak sesuai bahan makanan tersebut akan ditukar ke supplier dengan bahan makanan yang sesuai. Masalah yang ada dalam proses ini adalah terdapat banyak form yang dipegang oleh banyak pihak sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan form atau kehilangan data. Prosedur dari Pengadaan Bahan Makanan saat ini adalah sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto menentukan jumlah pemesanan kebutuhan bahan makanan yang akan dibeli berdasarkan jumlah pasien 2. Selanjutnya Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto melakukan rekapitulasi kebutuhan bahan makanan. 3. Dari prosedur penentuan jumlah pemesanan dan rekapitulasi kebutuhan bahan makanan, akan di hasilkan sebuah form yang berisi tentang kebutuhan bahan makanan basah dan kering rangkap 3. Dua form yang berisi kebutuhan bahan makanan basah dan kering akan diserahkan kepada supplier, sedangkan yang lainnya akan diserhkan ke petugas gudang. 4. Form kebutuhan bahan makanan basah dan kering akan diserahkan kepada supplier untuk dilakukan proses pengadaan bahan makanan terkait kebutuhan yang ada di dalam form tersebut.

19 5. Supplier akan melakukan pengiriman bahan makanan sesuai dengan yang tertera di dalam form tersebut. Untuk pengiriman bahan makanan kering dilakukan setiap bulannya sedangkan untuk bahan makanan basah dilakukan setiap hari. 6. Supplier memberikan bukti nota dan akan mengirimkannya bersamaan dengan bahan makanan kepada petugas gudang instalasi gizi. 7. Petugas gudang melakukan pengecekan terhadap barang yang telah dikirim supplier dengan cara mencocokkan nota yang dikirimkan oleh supplier dengan form kebutuhan bahan makanan basah dan kering, apakah bahan makanan tersebut telah sesuai dengan pesanan atau tidak. 8. Jika bahan makanan belum sesuai dengan pemesanan, maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan ke supplier untuk dilakukan penukaran, sedangkan jika bahan makanan telah sesuai maka petugas gudang akan melakukan penyimpanan bahan makanan tersebut ke dalam gudang. 9. Petugas gudang akan membuat rekapan berita acara penerimaan bahan makanaan dan nota belanja bahan makanan selama 1 bulan Penjelasan mengenai prosedur pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar Proses Pengeluaran Bahan Makanan

20 Proses pengeluaran bahan makanan ini yaitu proses pengeluaran bahan makanan dari gudang untuk diolah menjadi makanan yang akan disajikan untuk pasien rawat inap. Pada proses ini ditemukan masalah rawan terjadinya kesalahan dalam pencatatan bahan makanan yang diminta oleh Ahli Gizi MSPM dengan yang dikeluarkan oleh Petugas Gudang. Prosedur dari Pengeluaran Bahan Makanan saat ini adalah sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto melakukan konfirmasi jumlah pasien hari tersebut. 2. Data pasien pada hari tersebut akan dijadikan acuan untuk beraa banyak bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap saji. 3. Ahli Gizi MSPM mengisi form bukti barang keluar untuk melakukan permintaan pengeluaran bahan makanan sesuai dengan kebutuhan kepada petugas gudang. 4. Form bukti barang keluar tersebut diberikan kepada petugas gudang untuk dilakukan proses pengeluaran bahan makanan. 5. Petugas gudang melakukan pengeluaran bahan makanan serta mengisi form bahan bukti barang keluar. 6. Form bukti barang keluar tersebut dikembalikan lagi kepada Ahli Gizi MSPM untuk dijadikan arsip sebagai laporan dan bahan makanan yang

21 dikeluarkan dari gudang tadi diberikan kepada juru masak untuk dilakukan pengolahan bahan makanan menjadi makanan yang akan disajikan untuk pasien rawat inap. 7. Ahli Gizi MSPM melakukan perhitungan bahan makanan yang telah dikeluarkan berdasarkan standart porsi dan jenis kelas pasien sehingga menghasilkan data jumlah bahan makanan yang telah digunakan. Penjelasan mengenai prosedur pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada gambar 2.4.

22 Gambar 2. 3 Document Flow Diagram Proses Pengadaan Bahan Makanan

23 Gambar 2. 4 Document Flow Diagram Proses Pengeluaran Bahan Makanan

24 Proses Pembuatan Laporan Terdapat 3 laporan yang dibuat setiap bulannya yaitu laporan pengadaan bahan makanan, laporan pengeluaran bahan makanan, dan laporan penerimaan bahan makanan. Laporan pengadaan bahan makanan dan pengeluaran bahan makanan dibuat oleh Ahli Gizi MSPM sedangkan laporan penerimaan bahan makanan dibuat oleh Petugas Gudang. Prosedur proses pembuatan laporan adalah sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM merekap dan mengolah data kebutuhan bahan makanan basah dan kering yang di dapat dari proses pengadaan bahan makanan, ahli gizi MSPM juga merekap dan mengolah data jumlah bahan makanan yang keluar yang didapat dari proses pengeluaran bahan makanan. Petugas Gudang merekap dan mengolah data berita acara pemeriksaan bahan makanan dan hasil rekap nota belanja dari aktifitas penerimaan bahan makanan. 2. Ahli Gizi MSPM mencetak laporan yang dibuat. Petugas Gudang juga mncetak laporan yang dibuat. Laporan dibuat rangkap 2 3. Laporan yang dibuat Ahli Gizi dan Petugas Gudang diberikan kepada Kepala Instalasi Gizi untuk ditandatangani. 4. Kepala Instalasi Gizi mengembalikan laporan yang telah ditandatangani kepada Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang untuk disimpan. Document Flow Diagram Proses Pembuatan Laporan dapat dilihat pada gambar 2.5

25 Gambar 2. 5 Document Flow Diagram Proses Pembuatan Laporan Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo saat ini antara lain (Lihat pada Halaman Lampiran) :

26 1. Form Kebutuhan Bahan Basah Form ini digunakan untuk mencatat semua data bahan makanan basah yang dibutuhkan untuk proses produksi makanan harian. Terdapat berat pesan dan berat terima bahan makanan yang dibutuhkan dalam form ini. Berat pesan merupakan perkiraan berat bahan makanan yang dibutuhkan dalam proses produksi makanan, sedangkan berat terima merupakan hasil realisasi dari berat bahan makanan yng dibutuhkan pada hari tersebut. (Lampiran I) 2. Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Bahan Makanan Berita Acara ini digunakan untuk merekap semua bahan makanan baik basah maupun kering yang telah dikirim oleh supplier. Bahan makanan ini diperiksa apakah sudah sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang telah ditentukan atau belum.(lampiran II) 3. Form Bukti Barang Keluar Form ini digunakan untuk mencatat semua bahan makanan yang keluar dari gudang untuk proses produksi makanan setiap harinya.(lampiran III)

27 4. Data Standard Porsi Menu Makanan Biasa Form ini digunakan untuk melihat standard porsi bahan makanan yang telah ditentukan untuk menu makanan yang berjenis biasa. Dalam form ini standard menu makanan juga ditentukan berdasarkan dengan kelas ruangan kamar pasien yang terdiri dari Kelas III, Kelas II, Kelas I, dan PAV. (Lampiran IV). 5. Data Standard Porsi Menu Makanan Lunak Form ini digunakan untuk melihat standard porsi bahan makanan yang telah ditentukan untuk menu makanan lunak. Makanan lunak diberikan kepada pasien ketika pasien tidak dapat makan jenis menu makanan biasa karena kondisi kesehatan tubuh yang tidak memungkinkan. Pembagian standard porsi dalam menu makanan ini juga dikategorikan berdasarkan kelas ruangan kamar pasien yang terdiri dari Kelas III, Kelas II, Kelas I, dan PAV. Dalam form ini juga disertakan nilai gizi makanan lunak yang wajib terkandung dalam bahan makanan tersebut. (lampiran V) 6. Menu Makanan Lunak Form menu makanan lunak ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis lunak mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VI). 7. Menu Makanan Biasa

28 Form menu makanan biasa ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis biasa mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VII). 8. Menu Makanan Halus Form menu makanan halus ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis halus mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VIII). 9. Nota Bahan Makanan Nota ini adalah tanda bukti transaksi pengadaan bahan makanan yang diberikan oleh supplier kepada petugas gudang. Nota bahan makanan ini digunakan untuk proses pengecekan bahan makanan ketika bahan makanan akan dimasukkan ke dalam gudang selain itu nota ini digunakan untuk membuat rekapan belanja bulanan. (Lampiran IX).

29 2.2.2 Permasalahan sistem saat ini Pengelolaan bahan makanan di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto masih dilakukan secara manual. Permasalahan yang sering muncul di sini adalah penyusunan menu makanan yang dibuat secara manual menyebabkan data tidak terorganisir dengan baik. Untuk penggambaran permasalahan digunakan Fishbone diagram yang bisa dilihat pada gambar 2.6 Gambar 2. 6 Fishbone diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto Berikut adalah deskripsi tentang permasalahan terkait fishbone diagram di atas yang ada di setiap proses :

30 1. Proses Pengadaan Bahan Makanan Sistem kerja proses pengadaan bahan makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini juga masih menggunakan proses yang manual. Misalnya untuk proses pengadaan bahan makanan masih menggunakan form form kebutuhan bahan makanan basah dan kering yang berjumlah masingmasing 3 lembar yang dipegang oleh ahli gizi, supplier, dan petugas gudang yang akan digunakan untuk proses penerimaan bahan makanan juga. Hal ini memungkinkan terjadinya kerusakan atau hilangnya form pada pihk pihak terkait. Proses pengadaan bahan makanan ini juga memakan waktu karena untuk mengetahui berapa banyak bahan makanan yang akan dibeli, ahli gizi harus bertanya pada petugas rawat inap berapa jumlah pasien pada hari tersebut. Karena pengadaan bahan makanan juga bergantung ada jumlah pasien. 2. Proses Pengeluaran Bahan Makanan Proses pengeluaran bahan baku makanan ini juga masih dilakukan dengan proses yang manual sehingga permasalahan yang sering timbul adalah rawan terjadinya kesalahan perhitungan yang diakibatkan oleh perhitungan yang cukup rumit. Tidak menutup kemungkinan terjadinya human error akibat perhitungan yang rumit tersebut. 3. Pengawasan dan Pemantauan Kepala Instalasi Gizi Pengawasan dan Pemantauan oleh Kepala Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo selama ini belum maksimal dikarenakan keterbatasan waktu dan

31 Kepala Instalasi Gizi harus datang ke kantor dahulu untuk memantau proses bisnis yang terjadi dikarenakan tidak ada sistem yang memadai untuk diakses di mana saja. 4. Dokumen dan Laporan Masalah yang sering terjadi dalam proses penyimpanan dokumen dan pembuatan laporan adalah pencarian dokumen membutuhkan waktu lama karena data yang telah dibuat tidak terdokumentasi dengan baik. Selain itu terdapat masalah lain yaitu daya rawan hilang diakibatkan karena data tidak beraturan atau tidak tersimpan dengan baik. 2.3 Sistem kerja baru Sistem kerja baru yang akan dibuat tidak akan merubah banyak prosesnya. Sistem kerja baru ini akan difungsikan untuk menunjang dan mengoptimalkan proses bisnis yang ada dengan efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya sistem kerja baru proses pengelolaan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo yang terdiri dari proses penyusunan menu makanan, proses pengadaan bahan makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan, masalah masalah yang ada dalam sistem sebelumnya dapat terselesaikan dengan baik Proses dan Prosedur Penyusunan Menu Makanan

32 Proses ini digunakan untuk menyusun menu makanan yang akan digunakan untuk 4 bulan ke depan. Dengan ketentuan menu makanan akan diputar selama 10 hari sekali. Hak akses ini diberikan kepada Tim Pembuat Menu untuk menyusun menu makanan dan Tim Penguji untuk memberikan persetujuan menu makanan yang telah dibuat oleh Tim Pembuat Menu Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses penyusunan menu makanan sebagai berikut : 1. Tim pembuat menu memasukkan data menu makanan beserta bahan makanan. 2. Tim pembuat menu memasukkan data penyusunan menu makanan dan jadwal menu makanan untuk kapan menu tersebut akan digunakan. 3. Tim pembuat menu mencetak menu dan jadwal makanan yang akan digunakan selama 4 bulan ke depan. Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses penyusunan menu makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut : 1. Tim pembuat menu menginputkan data menu makanan dan bahan makanan. 2. Tim Pembuat Menu memasukkan data penyusunan menu makanan beserta jadwal yang akan digunakan.

33 2.3.2 Proses dan Prosedur Penentuan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan Proses ini digunakan untuk menentukan bahan makanan disertai dengan jumlahnya ketika akan dilakukan proses produksi bahan makanan. Proses ini terdiri dari proses input data pasien dan input penentuan bahan makanan yang akan digunakan berdasarkan menu makanan yang telah terjadwal. Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses penentuan bahan makanan berdasrkan menu makanan sebagai berikut : 1. Petugas rawat inap menginputkan data pasien yang terdiri dari jumlah pasien di setiap kelas ruangan. 2. Ahli Gizi MSPM menginputkan data bahan makanan beserta dengan jumlahnya terkait dengan menu makanan yang telah dijadwalkan. Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut : 1. Petugas rawat inap menginputkan data pasien yang terdiri dari jumlah pasien di setiap kelas ruangan. 2. Ahli Gizi MSPM menginputkan data bahan makanan beserta dengan jumlahnya terkait dengan menu makanan yang telah dijadwalkan.

34 2.3.3 Proses dan Prosedur Pengadaan Bahan Makanan Proses ini digunakan untuk mencatat semua kebutuhan bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses produksi makanan. Proses pengadaan bahan makanan terdiri dari proses input kebutuhan pemesanan, proses cetak kebutuhan pemesanan, dan proses penerimaan bahan makanan. Untuk proses input kebutuhan pemesanan dan cetak kebutuhan pemesanan dilakukan oleh Ahli Gizi MSPM, sedangkan untuk proses penerimaan bahan makanan dilakukan oleh Petugas Gudang. Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses pengadaan bahan makanan sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM memasukkan data pengadaan bahan makanan yang dibutuhkan berdasarkan menu makanan yang terdapat di dalam jadwal menu makanan 2. Ahli Gizi MSPM melakukan cetak kebutuhan bahan makanan yang telah diinputkan. 3. Petugas Gudang melakukan penerimaan dan pengecekan terhadap barang yang telah dikirim oleh supplier apakah telah sesuai dengan pemesanan yang dilakukan Ahli Gizi MSPM atau tidak.

35 Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengadaan bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM menginputkan data kebutuhan pemesanan bahan makanan. 2. Ahli Gizi mencetak kebutuhan bahan makanan. 3. Petugas Gudang melakukan pengecekan terhadap bahan yang telah dikirim supplier Proses dan Prosedur Pengeluaran Bahan Makanan Proses ini digunakan untuk menghitung jumlah keseluruhan bahan makanan yang digunakan untuk proses produksi pada hari itu. Proses ini menggunakan jenis kelas dan standard porsi sebagai variabel. Di mana perhitungan bahan makanan dilakukan berdasarkan standard porsi dalam jenis kelas dan jenis makanan yang berlaku. Proses yang akan dibangun meliputi proses input jumlah pasien, proses perhitungan bahan baku yang dikeluarkan, dan proses cetak pengeluaran bahan baku. Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses pengeluaran bahan makanan sebagai berikut : 1. Kepala Instalasi Gizi menginputkan data pasien pada hari tersebut

36 2. Ahli Gizi menginputkan data pengeluaran bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut 3. Sistem akan menghitung jumlah bahan makanan yng keluar hari itu dengan otomatis 4. Ahli Gizi mencetak data pengeluaran bahan makanan pada hari tersebut Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengeluaran bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut : 1. Ahli Gizi MSPM memasukkan data pasien pada hari tersebut 2. Ahli Gizi menginputkan data pengeluaran bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut 3. Ahli Gizi mencetak bahan makanan beserta dengan jumlahnya yang digunakan pada hari tersebut Proses dan Prosedur Pembuatan Laporan Proses ini digunakan untuk mengenerate laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan. Yang dapat mengakses fitur ini adalah petugas gudang dan ahli gizi MSPM Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses pembuatan laporan sebagai berikut :

37 1. Ahli Gizi MSPM memilih jenis laporan yang akan dibuat yaitu laporan pengadaan bahan makanan dan laporan pengeluaran bahan makanan. Petugas Gudang memilih jenis laporan penerimaan bahan makanan. 2. Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang memilih periode laporan yang akan dicetak 3. Petugas Gudang dan Ahli Gizi MSPM melakukan pencetakan laporan Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengeluaran bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut : 1. Petugas Gudang dan Ahli Gizi MSPM dapat mengelola laporan yang akan dibuat dengan memasukkan periode laporan kemudian sistem akan mengenerate data yang akan dilaporkan sesuai rekapan data yang telah disimpan oleh sistem dan sistem juga akan mencetak data laporan. 2. Kepala Instalasi Gizi melihat laporan yang dikelola oleh Petugas Gudang dan Ahli Gizi MSPM

38 BAB III DESAIN SISTEM Desain sistem adalah tahap setelah analisa kebutuhan dari siklus pengembangan sistem yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. 3.1 Desain Proses Desain proses yaitu mempresentasikan secara grafis proses-proses untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mendistribusikan data antara sistem dengan lingkungannya, dan diantara komponen sistem lainnya. Memodelkan proses di dalam sistem bertujuan memfasilitasi upaya untuk mengumpulkan informasi selama proses identifikasi kebutuhan. Hasilnya berupa sekumpulan diagram tentang keterhubungan antar data seperti, DFD sistem saat ini dan DFD sistem yang akan dibangun, CDM, dan PDM Hierarchy Process Output

39 Diagram berjenjang (HIPO) pada Sistem Informai Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto memiliki lima proses utama yaitu proses penyusunan menu makanan, proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan, pengadaan bahan makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan Diagram jenjang untuk Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.1.

40 Gambar 3.1 Diagram Jenjang Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto Data Flow Diagram (DFD) Desain model dari aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), yang sering digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem Context diagram Context diagram adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini mempunyai lima entitas pelaku dengan hak akses pada masing-masing bagian. Berikut ini adalah penjelasannya: a. Tim Pembuat Menu :Berhak untuk meng input kan data penyusunan menu makanan yang akan digunakan untuk empat bulan ke depan dengan ketentuan menu makanan dapat diulang dengan rentan waktu 10 hari sekali. b. Ahli Gizi MSPM : Berhak untuk menginputkan data kebutuhan bahan makanan secara bulanan untuk bahan makanan kering dan secara harian unuk bahan makanan basah. Selain iu Ahli Gizi MSPM juga bertugas untuk melakukan perhitungan

41 pengeluaran bahan makanan yang digunakan untuk proses produksi makanan untuk pasien rawat inap setiap harinya. c. Petugas Gudang :Berhak untuk melakukan pengecekan terhadap bahan makanan yang dikirim oleh supplier. Jika bahan makanan tersebut sesuai dengan apa yang telah dipesan oleh Ahli Gizi MSPM dengan spesifikasi dan jumlah yang telah ditentukan maka bahan makanan tersebut akan disimpan di gudang, tetapi jika tidak petugas gudang akan mengembalikannya ke supllier untuk ditukar dengan bahan makanan yang sesuai. d. Kepala Instalasi Gizi : Berhak melihat semua laporan yang telah dibuat oleh Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang meliputi laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan. e. Petugas Rawat Inap : Berhak menginputkan data jumlah pasien ke dalam sistem dalam proses penentuan bahan makanan berdasakan menu makanan. Context diagram aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.2.

42 0 Data Bahan Makanan Data Satuan Data Jenis Makanan Data Jenis Menu Data Jenis Kelas Data Jenis Ruangan Input Data Pasien Petugas Rawat Inap Tim Pembuat Menu Data Jenis Kebutuhan Data Menu Makanan Daftar Menu Makanan Data Penyusunan Menu Makanan Periode Jadwal Menu Makanan Jadwal Menu Makanan Data Penerimaan Bahan Makanan Bulanan Data Penerimaan Bahan Makanan Harian Petugas Gudang SI Pengelolaan Bahan Makanan Data Pemberian Bahan Makanan Data Detail Pemberian Bahan Makanan Input Data Penentuan Bahan Data Penentuan Bahan Data Pengadaan Bahan Makanan Bulanan laporan peng adaan bahan makanan Ahli Gizi MSPM Data Pengadaan Bahan Makanan Harian Periode Bulan Periode Tanggal Cetak Pengadaan Bahan Makanan Data Pengeluaran Bahan Makanan + laporan penerimaan bahan makanan laporan peng eluaran bahan makanan Kepala Instalasi Gizi Detail Data Pengeluaran Bahan Makanan Gambar 3.2 Context diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto DFD Level 0 DFD level 0 adalah pengembangan dari context diagram. Pada DFD level 0 terdapat gambaran aliran data dari proses penyusunan menu makanan, proses pengadaan bahan makanan, proses penentuan bahan makanan berdasrkan menu makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan. DFD level 0 diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.3.

43 Gambar 3.3 DFD level 0 Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto DFD level 1 Proses Penyusunan Menu Makanan

44 DFD level 1 proses penyusunan menu makanan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses penyusunan menu makanan terdapat 4 proses yaitu input proses pengelolaan menu makanan, input menu makanan, input penyusunan menu makanan, persetujuan menu makanan, dan pengelolaan jadwal menu makanan. DFD level 1 proses penyusunan menu makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar [Data Bahan Makanan] [Data Bahan Makanan] [Data Satuan] [Data Satuan] [Data Jenis Makanan] [Data Jenis Menu] Proses Pengelolaan Menu Makanan [Data Jenis Menu] [Data Jenis Kebutuhan] [Data Jenis Kebutuhan] + [Data Jenis Makanan] 4 Jenis Menu 1.2 Tim Pembuat Menu 3 Jenis Makanan 5 Jenis Kebutuhan [Data Menu Makanan] [Daftar Menu Makanan] Proses Input Menu Makanan [Jenis Menu Makanan] [Data Satuan] [Data Bahan] [Data Detail Bahan] [Data Menu Makanan] [Data Penyusunan Menu Makanan] 2 Satuan 6 Menu Makanan 1 Bahan Makanan [Data Menu Makanan] 7 Detail Bahan Menu Detail Menu Makanan 1.4 Proses Input Penyusunan Menu Makanan [Data Jenis Makanan] [Data Jenis Kelas] [Data Detail Menu Makanan] [Data Jadwal] [Periode Jadwal Menu Makanan] Proses Pengelolaan Jadwal Menu Makanan [Jadwal Menu Makanan] 10 Jenis Kelas [Data Jadwal Menu Makanan] 9 Jadwal Menu Makanan Gambar 3.4 DFD level 1 Proses Penyusunan Menu Makanan DFD level 1 Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan

45 DFD level 1 proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input data pasien dan input data penentuan bahan makanan. DFD level 1 proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar Detail Kelas Ruangan [Data Detail Kelas Ruangan] 2.1 [Data Jenis kelas] [Data Jenis Kelas] Petugas Rawat Inap [Data Jenis Ruangan] Proses Pengelolaan 10 Jenis Kelas Kelas dan Ruangan [Data Jenis Ruangan] 11 Jenis Ruangan 2.2 [Input Data Pasien] [Data Jenis Ruangan] Proses Input Data Pasien [Data Pasien] [Data Jenis Kelas] 12 Data Pasien 2.3 [Input Data Penentuan Bahan] Ahli Gizi MSPM Proses Input Data Menu Makanan [Data Jenis Ruangan] [Data Penentuan Bahan] berdasarkan menu Makanan [Data Jenis Kelas] [Data Jenis Makanan] [Data Jumlah Bahan] 3 Jenis Makanan [Data Bahan Makanan] 1 Bahan Makanan 15 JumlahPerBahan [Data Satuan] 2 Satuan 14 Penentuan Bahan Makanan [Data Penentuan Bahan] [Data Menu Makanan] 6 Menu Makanan Gambar 3.5 DFD level 1 Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan DFD level 1 Proses Pengadaan Bahan Makanan DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan terdapat 3 proses yaitu pengelolaan pengadaan bahan makanan yang terdiri dari proses input

46 bahan makanan, cetak pengadaan bahan makanan, dan pengelolaan cek penerimaan bahan makanan. DFD level 1 proses pengadaan bahan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar JumlahPerBahan [Jumlah Bahan Makanan Kering] 18 Pengadaan Bahan Makanan [Jumlah Bahan Makanan Basah] [Data Pengadaan Bahan Makanan Harian] [Data Pengadaan Bahan Makanan Bulanan] 3.1 Proses Input Pengadaan Bahan Makanan + [Pengadaan Bahan Basah] [Pengadaan Bahan Kering] [Detail Pengadaan Bahan Basah] Ahli Gizi MSPM [Detail Pengadaan Bahan Kering] 17 Detail Pengadaan Bahan Makanan 3.2 [Periode Bulan] [Periode Tanggal] [Cetak Pengadaan Bahan Makanan] Proses Cetak Pengadaan Bahan Makanan [Cetak Pengadaan Bahan Basah] [Cetak Pengadaan Bahan Kering] 3.3 [Detail Penerimaan Pengadaan Kering] [Data Penerimaan Bahan Makanan Harian] Proses Penerimaan Bahan Makanan [Detil Penerimaan Pengadaan Basah] Penerimaan Bahan 19 Makanan [Penerimaan Bahan Makanan Bulanan] Petugas Gudang [Data Penerimaan Bahan Makanan Bulanan] + [Penerimaan Bahan Makanan [Detail Harian] Penerimaan Bulan] [Detail Penerimaan Harian] 20 Detail Penerimaan Bahan Makanan Gambar 3.6 DFD level 1 Proses Pengadaan Bahan Makanan DFD level 2 proses Pengelolaan Input Bahan Makanan DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan adalah proses decompose dari DFD level 1. Pada DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input pengadaan bahan makanan basah dan input pengadaan bahanan makanan kering. DFD level 2 proses pengadaan bahan Sistem Informasi

47 Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar [Jumlah Bahan Makanan Kering] [Data Pengadaan Bahan Makanan Bulanan] [Detail Pengadaan Bahan Kering] Input Pengadaan Bahan Makanan Bulanan [Pengadaan Bahan Kering] Ahli Gizi MSPM 17 Detail Pengadaan Bahan Makanan Pengadaan Bahan Makanan 15 JumlahPerBahan [Detail Pengadaan Bahan Basah] [Data Pengadaan Bahan Makanan Harian] Input Pengadaan Bahan Makanan Harian [Pengadaan Bahan Basah] [Jumlah Bahan Makanan Basah] Gambar 3.7 DFD level 2 Proses Pengelolaan Bahan Makanan DFD level 2 proses Pengelolaan Input Penerimaan Bahan Makanan DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan adalah proses decompose dari DFD level 1. Pada DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input pengadaan bahan makanan basah dan input pengadaan bahanan makanan kering. DFD level 2 proses pengadaan bahan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar [Penerimaan Bahan Makanan Bulanan] [D ata Penerimaan Bahan Makanan Bulanan] [D etail Penerimaan Bulan] [D etail Penerimaan Pengadaan Kering] Penerimaan Bahan Makanan Bulanan Petugas Gudang 20 Detail Penerimaan Bahan Makanan 17 Detail Pengadaan Bahan Makanan [D etil Penerimaan Pengadaan Basah] Penerimaan Bahan Makanan [D etail Penerimaan Harian] [D ata Penerimaan Bahan Makanan Harian] Penerimaan Bahan Makanan Harian [Penerimaan Bahan Makanan Harian] Gambar 3.8 Gambar DFD level 2 proses Pengelolaan Input Penerimaan Bahan Makanan

48 DFD level 1 Proses Pengeluaran Bahan Makanan DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan terdapat 3 proses yaitu input data pasien harian, input data pengeluaran, dan cetak data pengeluaran bahan makanan. DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar Pengeluaran Bahan Makanan Ahli Gizi MSPM [Data Pengeluaran Bahan Makanan] [Detail Data Pengeluaran [Data Bahan Bahan Makanan] 4.1 Proses Input Pengeluaran Bahan Makanan [Data Detail Pengeluaran Bahan] [Data Pengeluaran Bahan Makanan] 1 Bahan Makanan 21 Detail Pengeluaran Bahan Makanan 2 Satuan [Data Satuan] Petugas Gudang [Data Detail Pemberian Bahan Makanan] 4.2 Proses Pemberian Bahan Makanan 24 Detail Pemberian Bahan Makanan [Data Pemberian Pengeluaran Bahan Makanan] [Detail Pemberian Bahan Makanan] [Data Pemberian Bahan Makanan] 23 Pemberian Bahan Makanan [Data pemberian Bahan Makanan] Gambar 3.9 DFD level 1 Proses Pengeluaran Bahan Makanan DFD level 1 Proses Pengelolahan Pembuatan Laporan DFD level 1 proses pengelolahan laporan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengelolahan pembuatan laporan terdapat 3 proses yaitu pengelolahan laporan pengadaan bahan makanan, pengelolaan laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan.

49 DFD level 1 proses pengelolahan pembuatan laporan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar Detail Pengadaan Bahan Makanan [laporan pengadaan bahan makanan] Laporan Pengadaan Bahan Makanan [laporan pengadaan bahan makanan] 5.2 Kepala Instalasi Gizi [laporan pengeluaran bahan makanan] Laporan Pengeluaran Bahan Makanan [Laporan pengeluaran bahan] 21 Detail Pengeluaran Bahan Makanan 5.3 [laporan penerimaan bahan makanan] Laporan Penerimaan Bahan [Laporan Penerimaan Bahan Makanan] 20 Makanan Detail Penerimaan Bahan Makanan Gambar 3.10 DFD level 1 Proses Pengelolaan Pembuatan Laporan 3.2 Desain Database Database adalah kumpulan file yang saling terkait dari bermacam-macam record yang memiliki hubungan antar record untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan (Jeffery L. Whitten et al, 2004) Conceptual Data Model ( CDM ) Desain database dari aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan dengan menggunakan Conceptual

50 data model (CDM), yang digunakan untuk melakukan identifikasi entitas, attribut dan relasi antar entitas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai beberapa entitas pada Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.11.

51 Gambar CDM Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto

52 CDM aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto memiliki 23 entitas yaitu entitas Menu Makanan, Jenis Menu, Satuan, Bahan Makanan, Detail Bahan Menu, Detail Pengadaan Bahan, Spesifikasi, Jadwal Menu Makanan, Detail Menu Makanan, Spesifikasi Bahan Makanan, Jenis Makanan, Penyusunan Menu Makanan, Pegawai, Pengeluaran Bahan Makanan, Penerimaan Bahan Makanan, Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan, Jabatan, Jenis Kelas, Detail Kelas Ruangan, Jenis Ruangan, Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan, Jenis Kebutuhan, dan Data Pasien Keterangan lebih rinci mengenai masing masing entitas dijelaskan sebagai berikut : 1. Entitas Menu Makanan Entitas ini berelasi dengan entitas Jenis Menu, Detail Menu Makanan, dan detail bahan menu. Relasi antara entitas Menu Makanan dengan Jenis Menu adalah many to one di mana mandatory terdapat di entitas Menu Makanan dan Jenis Menu. Relasi Menu Makanan dengan entitas Detail Menu Makanan adalah one to many di mana mandatory terdapat di kedua entitas tersebut. Relasi Menu Makanan dengan Detail Bahan Menu adalah one to many dengan mandatory terdapat di entitas Menu Makanan. 2. Entitas Jenis Menu

53 Entitas Jenis Menu ini berelasi dengan entitas Menu Makanan. Relasi entitas Jenis Menu dengan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 3. Entitas Satuan Entitas Satuan ini berelasi dengan entitas detail bahan menu dan Bahan Makanan. Relasi entitas Satuan dengan detail bahan menu adalah one to many dengan mandatory di entitas satuan. Relasi entitas Satuan dengan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 4. Entitas Bahan Makanan Entitas Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Satuan, detail bahan menu, Detail Pengadaan Bahan, dan spesifikasi. Relasi entitas Bahan Makanan dengan entitas Satuan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Bahan Makanan dengan detail bahan menu adalah one to many. Relasi entitas Bahan Makanan dengan entitas Detail Pengadaan Bahan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Bahan makanan dengan entitas spesifikasi adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.

54 5. Entitas Detail Bahan Menu Entitas Detail Bahan Menu berelasi dengan entitas Menu Makanan, Bahan Makanan, dan Satuan. Relasi entitas Detail Bahan Menu dengan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Menu Makanan. Relasi entitas Detail Bahan Menu dengan entitas Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Bahan Makanan. Relasi Detail Bahan Menu dengan Satuan adalah many to one dengan mandatory di entitas Satuan. 6. Entitas Detail Pengadaan Bahan Entitas Detail Pengadan Bahan ini berelasi dengan entitas Bahan Makanan, Penerimaan Bahan Makanan, dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan. Relasi entitas Detail Pengadaan Bahan dengan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Pengadaan Bahan dengan entitas Penerimaan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Pengadaan Bahan dengan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 7. Entitas spesifikasi Entitas spesifikasi ini berelasi dengan entitas Bahan Makanan dan Spesifikasi Bahan. Relasi entitas spesifikasi dengan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas spesifikasi dengan Spesifikasi Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Spesifikasi Bahan Makanan.

55 8. Entitas Jadwal Menu Makanan Entitas Jadwal Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan. Relasi antara entitas Jadwal Menu Makanan dengan Penyusunan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 9. Entitas Detail Menu Makanan Entitas Detail Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Menu Makanan dan entitas Penyusunan Menu Makanan. Relasi entitas Detail Menu Makanan dengan entitas Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Menu Makanan dengan Penyusunan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 10. Entitas Spesifikasi Bahan Makanan Entitas ini berelasi dengan entitas spesifikasi. Relasi antara entitas Spesifikasi Bahan Makanan dengan entitas spesifikasi adalah one to many dengan mandatory di entitas Spesifikasi Bahan Makanan. 11. Entitas Jenis Makanan Entitas Jenis Makanan ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan dan Data Pasien. Relasi entitas Jenis Makanan ini dengan entitas Penyusunan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Jenis Makanan dengan Data Pasien adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 12. Entitas Penyusunan Menu Makanan

56 Entitas Penyusunan Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Jadwal Menu Makanan, Detail Menu Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jenis Kelas, dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan. Relasi entitas Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Jadwal Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Detail Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Penyusunan Menu Makanan dengan Jenis Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Terdapat 2 relasi untuk entitas Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Pegawai yaitu relasi pegawai untuk menyusun menu makanan dan relasi untuk menyetujui menu makanan. Relasi untuk menyusun menu makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi untuk menyetujui menu makanan adalah many to one di mana mandatory terdapat di entitas Pegawai. 13. Entitas Pegawai Entitas Pegawai berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan, Jabatan, Pengeluaran Bahan Makanan, Penerimaan Bahan Makanan, Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan. Terdapat 2 relasi antara entitas Pegawai dengan entitas Penyusunan Menu Makanan yaitu relasi menyusun menu makanan dan menyetujui menu makanan. Relasi untuk menyusun menu makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi untuk menyetujui adalah one to many dengan mandatory di entitas

57 Pegawai. Relasi entitas Pegawai dan Jabatan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Pegawai dengan Pengeluaran Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi entitas Pegawai dengan entitas Penerimaan bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi entitas Pegawai dengan entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. 14. Entitas Pengeluaran Bahan Makanan Entitas Pengeluaran Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Pegawai. Relasi anatara entitas Pengeluaran Bahan Makanan dengan entitas Pegawai adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. 15. Entitas Penerimaan Bahan Makanan Entitas ini berelasi dengan entitas Pegawai dan Detail Pengadaan Bahan. Relasi antara entitas Penerimaan Bahan Makanan dengan Pegawai adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi antara entitas Penerimaan Bahan Makanan dengan Detail Pengadaan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 16. Entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan Entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Detail Pengadaan Bahan Makanan, Pegawai, dan Penyusunan Menu Makanan. Relasi anatara entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dengan Detail Pengadaan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi antara entitas Pengadaan

58 Kebutuhan Bahan Makanan dengan Pegawai adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi antara entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dengan Penyusunan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 17. Jabatan Entitas Jabatan ini berelasi dengan entitas Pegawai. Relasi entitas Jabatan dengan entitas Pegawai adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 18. Jenis Kelas Entitas Jenis Kelas ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan dan entitas detail kelas ruangan. Relasi antara entitas Jenis Kelas dengan entitas Penyusunan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi antara Jenis Kelas dengan detail kelas ruangan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 19. Entitas detail kelas ruangan Entitas detail kelas ruangan ini berelasi dengan entitas Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Data Pasien. Relasi antara entitas detail kelas ruangan dengan entitas Jenis Kelas adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas detail kelas ruangan dengan Jenis Ruangan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi antara entitas detail kelas ruangan dengan Data Pasien adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 20. Entitas Jenis Ruangan

59 Entitas Jenis Ruangan ini berelasi dengan entitas detail kelas ruangan. Relasi antara entitas Jenis Ruangan dengan detail kelas ruangan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 21. Entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan Entitas ini berelasi dengan entitas Data Pasien. Relasi yang terjadi antara kedua entitas ini adalah many to one dengan mandatory di entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan. 22. Entitas Jenis Kebutuhan Entitas Jenis Kebutuhan ini berelasi dengan entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dengan relasi one to many dan mandatory terletak di kedua entitas tersebut. 23. Entitas Data Pasien ini berelasi dengan entitas Jenis Makanan, detail kelas ruangan, dan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan. Relasi antara entitas Data Pasien dengan Jenis Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Data Pasien dengan detail kelas ruangan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Data Pasien dengan entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan Physical Data Model ( PDM ) PDM adalah organisasi fisik dalam suatu format grafis yang menghasilkan catatan modifikasi dan rancangan database yang

60 mempertimbangkan perangkat lunak dan penimpanan data struktur. PDM didapatkan dari hasil generate CDM dengan atribut yang diperluas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi Pengelolaan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.12.

61 Gambar 3.12 PDM Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto

62 3.3 Desain Input dan Output Desain input dan output adalah salah satu bagian yang penting didalam perancangan sebuah sistem informasi. Perancangan desain input dan output yang baik akan berpengaruh terhadap efektifitas dan kemudahan penggunaan sistem informasi oleh user Desain Input Desain input adalah desain yang digunakan untuk menerima masukan data yang akan disimpan ke dalam database dan nantinya akan digunakan ke dalam proses transaksi maupun sebagai output yang dilaporkan (Jogiyanto, 2005). Desain ini terdiri dari desain form utama dan pendukung. Dalam membuat desain input tersebut dibutuhkan beberapa komponen. Berikut ini adalah desain input dari Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto : Form Halaman Masuk ( Login ) Form Masuk ( Login ) adalah pintu masuk bagi user dalam sistem. Untuk masuk ke dalam wilayah yang sesuai dengan otoritas, guna melakukan sebuah proses demi kepentingan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Adapun user yang bisa login dalam sistem ini yaitu : 1. Admin

63 a. Berhak untuk menginputkan 10 pengelolaan diantaranya pengelolaan Jenis Menu, Satuan, Bahan Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jabatan, Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Jenis Kebutuhan. 2. Kepala Instalasi Gizi a. Berhak untuk melihat proses pembuatan laporan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, dan pengeluaran bahan makanan. 3. Tim Pembuat Menu a. Berhak untuk meng input kan data Menu Makanan dan Penyusunan Menu Makanan b. Berhak untuk melihat Jadwal Menu Makanan melalui fitur Pengelolaan Jadwal Menu Makanan

64 4. Ahli Gizi MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan) a. Berhak untuk menginputkan data Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dan Pengeluaran Bahan Makanan, dan Penetuan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan. b. Berhak melakukan proses pembuatan laporan dan cetak laporan. 5. Petugas Gudang a. Berhak untuk menginputkan data Penerimaan Bahan Makanan. b. Berhak untuk melakukan proses pembuatan laporan dan cetak laporan. Desain form Halaman Masuk dapat dilihat di gambar 3.13 Gambar 3.13 Desain Form Halaman Masuk (Login) Form Halaman Admin

65 Admin berhak untuk menginputkankan 10 pengelolaan diantaranya pengelolaan Jenis Menu, Satuan, Bahan Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jabatan, Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Jenis Kebutuhan. Desain form Halaman Masuk dapat dilihat di gambar 3.14 Gambar 3.14 Desain Form Halaman Admin

66 Form Halaman Kepala Instalasi Gizi Kepala Instalasi Gizi mempunyai hak untuk mengakse Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini untuk melihat laporan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahana makanan, dan pengeluaran bahan makanan. Desain form halaman Kepala Instalasi Gizi dapat dilihat di Gambar 3.15 Gambar 3.15 Desain Form Halaman Kepala Instalasi Gizi

67 Form Halaman Tim Pembuat Menu Tim Pembuat Menu mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi input Menu Makanan dan Penyusunan Menu Makanan serta juga terdapat fitur Pengelolaan Jadwal Menu Makanan yang digunakan untuk melihat Jadwal Menu Makanan dengan memasukkan periode Jadwal Menu Makanan. Desain halaman Tim Pembuat Menu dapat dilihat di Gambar 3.16 Gambar 3.16 Desain Form Halaman Tim Pembuat Menu

68 Form Halaman Ahli Gizi MSPM Ahli Gizi MSPM mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi proses pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan. Desain form halaman utama Ahli Gizi MSPM dapat dilihat di Gambar 3.17 Gambar 3.17 Desain Form Halaman Ahli Gizi MSPM Form Halaman Petugas Gudang Petugas Gudang mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi tentang proses penerimaan bahan makanan. Proses ini dilakukan setelah bahan makanan telah dikirim oleh suplier. Desain form halaman petugas gudang dapat dilihat di Gambar 3.18

69 Gambar 3.18 Desain Form Halaman Petugas Gudang Form Bahan Makanan Form pengelolaan bahan makanan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini berisi tentang data data yang harus diisi terkait dengan bahan makanan yang akan digunakan untuk menyusun menu makanan. Desain form bahan makanan dapat dilihat pada gambar Desain form view bahan makanan dapat dilihat pada gambar 3.20.

70 Gambar 3.19 Desain Form input Bahan Makanan Form Satuan Gambar 3.20 Desain View Bahan Makanan Form halaman satuan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini berisi data satuan yang akan digunakan untuk menjadi sebuah satuan dari suatu bahan makanan. Desain form satuan dapat dilihat pada gambar Desain form view dapat dilihat pada gambar 3.22

71 Gambar 3.21 Desain Form input Satuan Gambar 3.22 Desain View Satuan Form Jenis Makanan Form jenis makanan ini hanya dapat diakses oleh admibn. Form jenis makanan ini berisi tentang jenis makanan yang digunakan dalam proses penyusunan menu makanan. Desain form view jenis makanan dapat dilihat pada gambar 3.23 Desain form jenis makanan dapat dilihat pada gambar 3.24.

72 Gambar 3.23 Desain Form input Jenis Makanan Gambar 3.24 Desain View Jenis Makanan Form Jenis Kebutuhan Form Jenis Kebutuhan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis kebutuhan bahan makanan. Jenis kebutuhan bahan makanan terdiri dari jenis kebutuhan bahan makanan basah dan kering. Desain form view jenis kebutuhan dapat dilihat pada gambar 3.25.

73 Gambar Desain View Jenis Kebutuhan Form Jenis Kelas Form jenis kelas ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis kelas yang ada di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Desain form jenis kelas dapat dilihat pada gambar Desain form view jenis kelas dapat dilihat pada gambar 3.27 Gambar 3.26 Desain Form input Jenis Kelas

74 Gambar Desain View Jenis Kelas Form Jenis Ruangan Form jenis ruangan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis ruangan yang ada di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Desain form jenis ruangan dapat dilihat pada gambar Desain form view jenis ruangan dapat dilihat pada gambar 3.29 Gambar 3.28 Desain Form input Jenis Ruangan

75 Gambar 3.29 Desain View Jenis Ruangan Form Jenis Menu Form jenis menu ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis menu makanan apakah makanan tersebut termasuk makanan untama atau snack. Desain form input jenis menu dapat dilihat pada gambar Desain form view jenis menu dapat dilihat pada gambar 3.31 Gambar 3.30 Desain Form input Jenis Menu

76 Gambar 3.31 Desain View Jenis Menu Form Pegawai Form ini hanya dapat diakses oleh admin. Form pegawain ini digunakan untuk memasukkan data data pegawai yang bekerja di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Desain form pegawai dapat dilihat pada gambar Desain view form pegawai dapat dilihat pada gambar 3.33

77 Gambar 3.32 Desain Form Input Pegawai Form Jabatan Gambar 3.33 Desain View Pegawai Form jabatan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jabatan yang berkaitan dengan Sistem Informasi yang akan dibangun di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto.

78 Desain form input jabatan dapat dilihat pada gambar Desain view form jabatan dapat dilihat pada gambar Gambar 3.34 Desain Form input Jabatan Gambar 3.35 Desain View Jabatan Form Data Pasien Form data pasien ini hanya dapat diakses oleh admin. Data Pasien ini berisi jumlah pasien di setiap kelas yang terdapat di ruangan tertentu. Desain form data pasien ini dapat dilihat pada gambar Desain view form data pasien dapat dilihat pada gambar 3.37.

79 Gambar 3.36 Desain Form input Data Pasien Gambar 3.37 Desain View Data Pasien Form Menu Makanan Form menu makanan ini hanya dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu. Form ini digunakan untuk memasukkan data dan menu makanan yang akan digunakan untuk proses penyusunan menu makanan. Desain form menu makanan dapat dilihat pada gambar 3.38.

80 Gambar 3.38 Desain Form input Menu Makanan Form Transaksi Penyusunan Menu Makanan Form ini hanya dapat dakses oleh Tim Pembuat Menu. Form ini digunakan untuk memasukkan data penyusunan menu makanan yang akan digunakan selama 4 bulan ke depan. Aturan yang digunakan yaitu menu makanan akan diputar selama 10 hari sekali. Desain form penyusunan menu makanan dapat dilihat di gambar 3.39

81 Gambar 3.39 Desain Form Transaksi Penyusunan Menu Makanan Form Pengelolaan Jadwal Menu Makanan Form pengelolaan jadwal menu makanan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form pengelolaan jadwal menu makanan ini digunakan untuk menampilkan jadwal menu makanan sesuai dengan periode yang diinginkan. Desain form pengelolaan jadwal menu makanan dapat dlihat pada gambar Desain form view periode jadwal menu makanan dapat dilihat pada gambar 3.41

82 Gambar 3.40 Desain Form input Periode Jadwal Menu Makanan Gambar 3.41 Desain View Jadwal Menu Makanan Form Transaksi Pengadaan Bahan Makanan Form ini hanya dapat diakses oleh ahli gizi. Form ini digunakan untuk menginputtkan data bahan makanan beserta dengan jumlahnya setiap bulannya. Setelah ahli gizi meng input kan bahan dan jumlah bahan yang akan dipesan, ahi gizi akan mencetak form tersebut dan akan diberikan kepada supplier. Desain form pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 3.42 untuk bahan makanan kering dan gambar 3.43 untuk bahan makanan basah

83 Gambar Desain Form Transaksi Pengadaan Bahan Makanan Bulanan

84 Gambar 3.43 Desain form pengadaan bahan makanan harian Form Transaksi Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan Form ini hanya dapat diakses oleh ahli gizi. Form ini digunakan untuk menentukan jumlah bahan makanan berdasarkan menu makanan ketika akan dilakukan proses produksi. Penetuan bahan makanan tersebut juga bergantung pada jumlah pasien pada hari tersebut. Desain form penentuan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 3.44

85 Gambar 3.44 Desain Form Transaksi Penentuan Bahan Makanan Form Transaksi Pengeluaran Bahan Makanan Form ini hanya dapat diakses oleh ahli gizi MSPM. Form ini digunakan untuk menghitung dan mencatat jumlah bahan bahan makanan yang dikeluarkan dari gudang untuk proses produksi pada hari tersebut. Desain form pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada gambar 3.45

86 Gambar 3.45 Desain Form Transaksi Pengeluaran Bahan Makanan Desain Output Desain output merupakan desain sistem yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai informasi berupa laporan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Berikut ini adalah desain output Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto: Jadwal Menu Makanan Output Jadwal Menu Makanan ini adalah output yang dihasilkan dari sebuah transaksi penyusunan menu makanan. Outut ini diakses oleh Tim Pembuat Menu. Output ini berguna untuk melihat jadwal menu makanan yang akan

87 digunakan selama 4 bulan ke depan. Desain Jadwal Menu Makanan dapat dilihat pada gambar 3.46 Gambar 3.46 Desain Output Jadwal Menu Makanan Laporan Pengadaan Bahan Makanan Output laporan Pengadaan Bahan Makanan ini merupakan output dari hasil generate transaksi Pengadaan Bahan Makanan. Output ini dibuat oleh Ahli Gizi MSPM. Output laporan ini berguna untuk memberikan hasil laporan dari pengadaan bahan makanan. Desain output laporan pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 3.47

88 Gambar 3.47 Desain Output Laporan Pengadaan Bahan Makanan Laporan Penerimaan Bahan Makanan Output laporan Penerimaan Bahan Makanan ini diakses oleh Petugas Gudang. Output laporan Penerimaan Bahan Makanan ini merupakan hasil dari output penerimaan bahan makanan yang terdapat dalam transaksi pengadaan bahan makanan. Desain laporan penerimaan bahan makanan ini dapat dilihat pada gambar 3.48

89 Gambar 3.48 Desain Output Laporan Penerimaan Bahan Makanan

90 BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan. Dengan penerapan sistem yang telah dibangun, hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk mengetahui cara kerja sistem yang telah dibangun, maka dilakukan uji coba terhadap sistem dengan percobaan pengaksesan terhadap sistem. 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem pada Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dijelaskan menggunakan desain bagan alir dan pseudocode Berikut implementasi rancangan sistem beserta penjelasannya Bagan Alir Bagan Alir Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto diantaranya sebagai berikut : Bagan Alir Login Bagan alir login dapat digambarkan pada bagan alir login user. Bagan alir login dapat dilihat pada gambar

91 Gambar 4.1 Bagan Alir Login

92 Bagan Alir Halaman Utama Ahli Gizi Bagan alir halaman utama ahi gizi menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Ahli Gizi. Bagan alir Halaman Utama Ahli Gizi dapat dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Bagan Alir Halaman Utama Ahli Gizi Bagan Alir Halaman Utama Petugas Gudang Bagan alir halaman utama petugas gudang menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Petugas Gudang. Bagan alir Halaman Utama Petugas Gudang dapat dilihat pada gambar 4.3

93 Gambar 4.3 Bagan Alir Halaman Utama Petugas Gudang Bagan Alir Halaman Utama Petugas Rawat Inap Bagan alir halaman utama petugas rawat inap menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Petugas Rawat Inap. Bagan alir Halaman Utama Petugas Raawat Inap dapat dilihat pada gambar 4.4. F Beranda Input Data Pasien Logout Gambar 4.4 Bagan Alir Halaman Utama Petugas Rawat Inap Bagan Alir Halaman Utama Tim Pembuat Menu

94 Bagan alir halaman utama tim pembuat menu menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu. Bagan alir Halaman Utama Tim Pembuat Menu dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Bagan Alir Halaman Utama Tim Pembuat Menu Bagan Alir Halaman Utama Kepala Intalasi Gizi Bagan alir halaman utama kepala instalasi gizi menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh kepala Instalasi Gizi. Bagan alir Halaman Utama Kepala Instalasi Gizi dapat dilihat pada gambar 4.6.

95 Gambar 4.6 Bagan alir Halaman Utama Kepala Instalasi Gizi Bagan Alir Bahan Makanan Bagan alir bahan makanan menggambarkan aliran atau pengolahan data bahan makanan yang dapat diakses oleh admin. Gambar bagan alir bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7 Bagan Alir Bahan Makanan Bagan Alir Penyusunan Menu Makanan

96 Bagan alir penyusunan menu makanan ini menggambarkan aliran data dari proses penyusunan menu makanan yang dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu. Gambar bagan alir penyusunan mneu makanan dapat dilihat pada gambar 4.8 Gambar 4.8 Bagan Alir Penyusunan Menu Makanan Bagan Alir Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan Bagan alir penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan ini menggambarkan aliran data dari proses penentuan bahan makanan berdasarkan

97 menu makanan berikut dengan bahan bahan yang digunakan. Proses ini dapat diakses oleh Ahli Gizi MSPM. Gambar bagan alir proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan dapat dilihat pada gambar 4.9 Gambar 4.9 Bagan Alir Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan Bagan Alir Pengadaan Bahan Makanan Bagan alir pengadaan bahan makanan ini menggambarkan aliran data dari proses pengadaan bahan makanan yang dapat diakses oleh Ahli Gizi. Gambar bagan alir pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.10

98 Gambar 4.10 Bagan Alir Pengadaan Bahan Makanan Bagan Alir Pengeluaran Bahan Makanan Bagan alir pengeluaran bahan makanan ini menggambarkan aliran data dari proses pengeluaran bahan makanan yang dapat diakses oleh Ahl Gizi MSPM. Ahli Gizi MSPM melakukan perhitungan pengeluaran bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut. Gambar bagan alir pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.11

99 Gambar 4.11 Bagan Alir Pengeluaran Bahan Makanan

100 Bagan Alir Laporan Bagan alir laporan ini menggambarkan aliran data dari proses pembuatan laporan yang dapat diakses oleh Kepala Instalasi Gizi. Terdapat 3 buah laporan yang akan dicetak oleh Kepala Instalasi Gizi yaitu laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan. Gambar bagan alir pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.12, Gambar bagan alir penerimaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.13, dan gambar bagan alir pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.14 Gambar 4.12 Bagan Alir Laporan Pengadaan Bahan Makanan

101 Gambar 4.13 Bagan Alir Laporan Penerimaan Bahan Makanan

102 Gambar 4.14 Bagan Alir Laporan Pengeluaran Bahan Makanan

103 4.1.2 Pseudocode Pseudocode Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto diantaranya sebagai berikut : Pseudocode Login Merupakan proses cara kerja user untuk dapat mengakses sistem dengan menggunakan username dan password. Apabila username dan password yang dimasukkan benar maka akan tampil menu sesuai hak akses masing-masing. login 1. username <- input.username 2. passsword <- input.password 3.if username == null password == null then 4. print alert 5.else 6. set user 7. if user == null then 8. print alert 9. else if user == Ahli Gizi then 10. accessing Ahli Gizi home 11. else if user == Petugas Gudang then 12. accessing Petugas Gudang home 13 else if user == Petugas Gudang then 14. accessing Petugas Gudang home 15.else if user == Kepala Instalasi Gizi then 16. accessing Kepala Instalasi Gizi home 17.else if user == Tim Pembuat Menu then 18. accessing Tim Pembuat Menu home 19.else if user == Petugas Rawat Inap then 20. accessing Petugas Rawat Inap home Pseudocode dapat dilihat pada gambar 4.15 Gambar 4.15 Pseudocode Log in

104 Pseudocode Fungsi Penyusunan Menu Makanan Proses penyusunan menu makanan ini menjelaskan alur kerja desain sistem untuk memasukkan data penyusunan menu makanan Proses ini dibuat berdasarkan Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses input penyusunan menu makanan. Untuk menjelaskan proses input penyusunan menu makanan dapat dilihat pseudocode pada Gambar Pseudocode Fungsi Penentuan Bahan Makanan Proses input data penentuan bahan makanan ini menjelaskan alur kerja desain sistem untuk memasukkan data bahan makanan berdasarkan menu makanan. Proses ini dibuat berdasarkan Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan Untuk menjelaskan proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan dapat dilihat pseudocode pada Gambar Pseudocode Fungsi Pengadaan Bahan Makanan Proses input data pengadaan bahan makanan ini menjelaskan alur kerja desain sistem untuk memasukkan data pengadaan bahan makanan. Proses ini dibuat berdasarkan Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses pengadaan bahan makanan. Untuk menjelaskan proses pengadaan bahan makanan dapat dilihat pseudocode pada Gambar 4.18\

105 1. id_penyusunan_menu <- SetId() 2. tanggal_penyusunan_menu <- GetDate() 3. jenis_makanan <- input.jenis_makanan 4. jenis_kelas<- input.jenis_kelas 5. menu_makanan <- input.menu_makanan 6. tanggal_menu_makanan <- GetDate() 7. waktu <- input.waktu 8. menumakanan <- array[] 9. jadwalmenumakanan <- array [] 10. if id_penyusunan_menu_makanan == nul jenis_makanan == null jenis_kelas == null menu_makanan == null tanggal_menu_makanan == null waktu == null then 11. print alert 12. else 13. Insert into PENYUSUNAN_MENU_MAKANAN table s 14.PENYUSUNAN_MENU_MAKANAN[IDPENYUSUNANMENU]<-id_penyusunan_menu 15.PENYUSUNAN_MENU_MAKANAN[TANGGALPENYUSUNANMENU]<- tanggal_penyusunan_menu 16.PENYUSUNAN_MENU_MAKANAN[IDJENISMAKANAN] <- jenis_makanan 17.PENYUSUNAN_MENU_MAKANAN [IDEJENISKELAS] <- jenis_kelas 18. Insert into DETAIL_MENU_MAKANAN table s 19. menumakanan[0] <- menu_makanan 20. menumakanan[1] <- Urutan 21. while menumakanan[].length > 0 do 22. DETAIL_MENU_MAKANAN[IDMENUMAKANAN] <- menumakanan[0] 23. DETAIL_MENU_MAKANAN[URUTAN] <- menumakanan[1] 24. Insert into JADWAL_MENU_MAKANAN table s 25. jadwalmenumakanan[0] <- tanggal_menu_makanan 26. jadwalmenumakanan[1] <- waktu 27. while jadwalmenumakanan[].length > 0 do Gambar Pseudocode Penyusunan Menu Makanan 28. JADWAL_MENU_MAKANAN[IDMENUMAKANAN] <- jadwalmenumakanan [0] 29. JADWAL_MENU_MAKANAN[URUTAN] <- jadwalmenumakanan[1]

106 1. id_data_bahan <- SetId() 2. jenis_makanan <- input.jenis_makanan 3. jenis_kelas<- input.jenis_kelas 4. Nama_ruangan <- input.nama_ruangan 5. jumlah_pasien <- GetJumlahPasien() 6. tanggalpb <- GetDate() 7. menu_makanan <- input.menu_makanan 8. bahan_makanan <- GetBahanMakanan 9. standartporsi <- GetStandartPorsi 10. satuan <- GetSatuan 11.jumlah_per_bahan <- GetJumlahPerBahan() 12. jumlahbahan <- array[] 13. if jenis_kelas == nul jenis_makanan == null nama_ruangan == null menu_makanan == null then 14. print alert 15. else 16. Insert into BAHAN_MAKANAN_BERDASARKAN_MENU table s 17. BAHAN_MAKANAN_BERDASARKAN_MENU[IDDATABAHAN]<-id_data_bahan 18. BAHAN_MAKANAN_BERDASARKAN_MENU [IDATAPASIEN]<- jumlah_pasien 19. BAHAN_MAKANAN_BERDASARKAN_MENU [TANGGALPB]<- tanggalpb 20. Insert into JUMLAHPERBHAN table s 21. jumlahperbahan[0] <- bahan_makanan 22. jumlahperbahan[1] <- menu_makanan 23. Jumlahprbahan [2] <- satuan 24. jumlahperbahan[3] <- jumlahperbahan 25. while jumlahperbahan[].length > 0 do 26. JUMLAHPERBAHAN [IDBAHANMAKANAN] <- bahan_makanan [0] 27. JUMLAHPERBHAHAN[IDMENUMAKANAN] <- menu_makanan[1] 28. JUMLAHPERBAHAN [IDSATUAN] <- satuan [2] Gambar Pseudocode Penentuan Bahan Makanan 29. JUMLAHPERBAHAN [JUMLAHPERBAHAN] <- jumlahperbahan[3]

107 1. id_pengadaan <- SetId() 2. pegawai<- GetPeg() 4. tanggalpengadaan <- GetDate() 5. jumlahhargatotal <- CounthargaTotal 6. bahan_makanan <- GetBahanMakanan 7. beratpesan <- GetBeratPesan 8. satuan <- GetSatuan 9. hargasatuan <- GetHargaSatuan() 10.Penyusunanmenu <- GetPenyusunan() 10. pengadaanbahan<- array[] 11. if tanggalpengadaan ==null then 12. print alert 13. else 14. Insert into PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN table s 15. PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN [IDPENGADAAN]<-id_pengadaan 16. PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN [TANGGALPENGADAAN]<- tanggalpengadaan 17. PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN [HARGATOTAL]<- jumlahhargatotal 18. PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN [NIP]<- pegawai 19. PENGADAAN_BAHAN_MAKANAN [IDPENYUSUNANMENU]<- penyusunanmenu 20. Insert into DETAIL_PNGADAAN_BAHAN table s 21. pengadaanbahan[0] <- bahan_makanan 22. pengadaanbahan [1] <- satuan 23. pengadaanbahan [2] <- beratesan 24. pengadaanbahan [3] <- harga_total 25. while pengadaanbahan [].length > 0 do 26. DETAIL_PENGADAAN_BAHAN [IDBAHANMAKANAN] <- bahan_makanan [0] 27. DETAIL_PENGADAAN_BAHAN [IDSATUAN] <- satuan[1] 28. DETAIL_PENGADAAN_BAHAN [BERATPESAN] <- beratpesan [2] 29. DETAIL_PENGADAAN_BAHAN [HARGATOTALPERBAHAN] <- harga_total[3] Gambar Pseudocode Pengadaan Bahan Makanan

108 Pseudocode Fungsi Pengeluaran Bahan Makanan Proses pengeluaran bahan makanan ini menjelaskan alur kerja desain sistem untuk melakukan perhitungan bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut dan juga melakukan permintaan pengeluaran bahan makanan oleh Ahli Gizi MSPM kepada Petugas Gudang. Proses ini dibuat berdasarkan Data Flow Diagram (DFD) level 1 proses pengeluaran bahan makanan. Untuk menjelaskan proses pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pseudocode pada Gambar 4.19

109 1. id_pengeluaran <- SetId() 2. pegawai<- GetPeg() 3. tanggalpengeluaran<- GetDate 4. bahan_makanan <- GetBahanMakanan 5. diminta <- GetDiminta 6. pengeluaranbahan<- array[] 7. if diminta == null then 8. print alert 9. else 10. Insert into PENGELUARAN_BAHAN_MAKANAN table s 11. PENGELURAN_BAHAN_MAKANAN [IDPENGELUARAN]<-id_pengeluaran 12. PENGELURAN BAHAN_MAKANAN [TANGGALPENGELUARAN]<- tanggalpengeluaran 13. PENGELURAN BAHAN_MAKANAN [NIP]<- pegawai 14. Insert into DETAIL_PENGELUARAN_BAHAN table s 15. pengeluaranbahan[0] <- bahan_makanan 16. pengeluaranbahan [1] <- diminta 17. pengeluaranbahan[2] <- satuan 18. while pegeluaranbahan [].length > 0 do 19. DETAIL_PENGELURAN _BAHAN [IDBAHANMAKANAN] <- bahan_makanan [0] 20. DETAIL_PENGELURAN _BAHAN [DIMINTA] <- diminta[1] 21. DETAIL_PENGELUARAN_BAHAN [IIDSATUAN] <- satuan [2] Gambar Pseudocode Pengeluaran Bahan Makanan

110 Pseudocode Pembuatan Laporan Pseudocode Pembuatan laporan merupakan proses pengolahan data transaksi menjadi sebuah dokumen untuk dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Proses pembuatan laporan dapat diakses oleh kepala instalasi gizi. Pseudocode pembuatan laporan dapat dilihat pada Gambar bulan <- input.bulan 2. tahun <- input.tahun 3. if bulan!= empty tahun!= empty then 4. print report 5. else 6. print blank report Gambar Pseudocode Pembuatan Laporan 4.2 Uji Coba Sistem Uji coba sistem ini berisi pengujian Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dengan menggunakan metode White Box Testing. White Box Testing adalah pengujian yang dilakukan pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Pengujian proses pada Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto melibatkan programmer diantaranya untuk melakukan pengujian pada proses login, proses input menu makanan, proses penyusunan menu makanan, proses

111 pengelolaan jadwal menu makanan, proses input data pasien, proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan, proses pengadaan bahan makanan, proses penerimaan bahan makanan, proses pengeluaran bahan makanan, proses input pemberian bahan makanan, dan proses pembuatan laporan Pengujian Proses Login Pengujian login dilakukan oleh user berdasarkan hak akses masing-masing yang didasarkan dasarkan oleh level. Login dibedakan atas tujuh akses yaitu akses menuju menu admin, akses menuju menu Tim Pembuat Menu, akses menuju menu Ahli Gizi MSPM, akses menuju menu Petugas Gudang, akses menuju Petugas Rawat Inap, dan akses menuju Kepala Instalasi Gizi. Fitur menu login dapat dilihat pada gambar Hasil Pengujian Fitur Login dapat dilihat pada tabel 4.1 Gambar Fitur Login Tabel 4. 1 Tabel Pengujian proses Login No. Skenario Input Expected Output Hasil Sesuai Tidak

112 1. Username dan password salah (tidak ada dalam database). Username = xxxxxxx Password = xxxxxxxx Menampilkan pesan error. - Sesuai 2. Username dan password benar (Ahli Gizi MSPM). 3. Username dan password benar (Kepala Instalasi Gizi) Username = sayektireni Password = sayektireni Username = sulistyani Password = sulistyani Masuk ke halaman Ahli Gizi MSPM Masuk ke halaman Kepala Instalasi Gizi Username dan password benar (Tim Pembuat Menu) Username = herlina Password = herlina Masuk ke halaman Tim Pembuat Menu - 5. Username dan password benar (Petugas Gudang) 6. Username dan password benar (Petugas Rawat Inap) Username = zahrohrina Password = zahrohrina Username = untari Password = Untari Masuk ke halaman Petugas - Gudang Masuk ke - halaman Petugas Rawat Inap

113 Pengujian Proses Input Menu Makanan Pengujian proses input menu makanan dimulai dengan menampilkan form input menu makanan diawali dengan menginputkan nama menu makanan, memilih jenis menu makanan. Dilanjutkan dengan menginputkan bahan makanan dengan cara mencari bahan makanan di tabel bahan makanan, mengisi standart porsi, dan memilih satuan sebagai data detail bahan makanan. Terdapat button tambah untuk menambah data detail tersebut ke dalam tabel. Fitur input menu makanan ini dapat dilihat pada gambar 4.22 Gambar Fitur Input Menu Makanan Hasil pengujian Fitur input menu makanan dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Fitur Input Menu Makanan Expected Hasil No Skenario Input Output Sesuai Tidak Sesuai

114 1. Terdapat field yang kosong - Menu makanan = null - Bahan makanan = null - Standart porsi= null - Menampilkan pesan error - 2. Tidak memilih satuan - Satuan = null - Menampilkan pesan error - 3. Memasukkan semua data dengan lengkap dan benar - Data Input Menu Makanan = not null - Menampilkan data detail ke dalam tabel detail bahan makanan - Menampilkan peringatan bahwa data benar dan telah tersimpan dalam database, lalu masuk ke halaman input menu makanan Pengujian Penyusunan Menu Makanan Pengujian proses penyusunan menu makanan dimulai dengan menampilkan form penyusunanan menu makanan diawali dengan memilih jenis makanan dan jenis kelas. Dilanjutkan dengan memilih menu makanan dari tabel menu makanan. Terakhir adalah memilih jadwal kapan menu makanan tersebut akan digunakan. Fitur penyusunan menu makanan dapat dilihat pada gambar 4.23

115 Gambar Fitur Penyusunan Menu Makanan Hasil pengujian fitur penyusunan menu makanan dapat dilihat pada tabel 4.3

116 Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Fitur Penyusunan Menu Makanan Hasil No Skenario Input Expected Output Sesuai Tidak Sesuai 1. Tidak menginputkan menu makanan ke dalam tabel detail menu makanan - Menu makanan = null - Menampilkan pesan error - 2. Menginputkan menu makanan ke dalam tabel detail menu makanan dengan benar - Menu makanan = not null - Menampilkan menu makanan tersebut ke dalam tabel detail menu makanan - 3. Tidak menginputkan data jadwal menu makanan - Tanggal menu makanan = null - Waktu = null - Menampilkan pesan error Menginputkan data jadwal menu makanan dengan benar Memasukkan semua data dengan lengap dan benar - Tanggal menu makanan = not null - Waktu = not null - Data penyusunan menu makanan = not null - Menampilkan menu makanan tersebut ke dalam tabel jadwal menu makanana - Menampilkan peringatan bahwa data benar dan telah tersimpan dalam database, lalu masuk ke halaman penyusunan menu makanan Pengujian Pengelolaan Jadwal Menu Makanan

117 Proses pengelolaan jadwal menu makanan diawali dengan memilih periode tanggal awal dan tanggal akhir jadwal menu makanan. Sehingga jika periode tersebut sudah terisi maka sistem akan menampilkan menu makanan di antara tanggal tersebut. Proses pengelolaan jadwal menu makanan dapat dilihat pada gambar 4.24 Gambar Fitur Pengelolaan Jadwal Menu Makanan Hasil pengujian proses pengelolaan jadwal menu makanan dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Fitur Pengelolaan Jadwal Menu Makanan Hasil No Skenario Input Expected Output Sesuai Tidak Sesuai 1. Memasukkan periode menu makanaan - Periode = not null - Menampilkan menu makanan sesuai dengan tanggal -

118 Pengujian Penentuan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan Proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan diawali dengan memilih jenis kelas, jenis makanan, dan nama ruangan. Dengan begitu jumlah pasien akan terisi otomatis. Terdapat button cari menu di dalam kolom detail penentuan jumlah bahan makanan yang digunakan untuk mencari menu beserta bahan makanannya, dalam proses ini jumlah bahan makanan yang akan dibutuhkan dihitung secara otomatis dari jumlah pasien dikalikan dengan standart porsi tiap bahan makanan. Proses penentuan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.25 Gambar Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan Hasil pengujian proses penentuan bahan makanan dapat dilihat pada tabel 4.5

119 Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan Hasil No. Skenario Input Expected Output Sesuai Tidak Sesuai 1. Mengosongkan semua field data penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan - Data penentuan bahan makanan = null - Menampilkan pesan error - 2. Memasukkan data jenis kelas, jenis makanan, dan nama ruangan dengan benar - Data Pasien - Menampilkan jumlah pasien di kelas dan ruangan tersebut - 3. Memasukkan data detail penentuan jumlah bahan makanan dengan lengkap - Menu makanan - Menampilkan data penentuan jumlah bahan makanan di dalam tabel detail data jumlah bahan makanan - 4. Memasukkan - Data jumlah - Menampilkan data jumlah bahan peringatan bahan makanan makanan bahwa data berdasarkan berdasarkan benar dan menu makanan dengan lengkap dan benar menu makanan = not null telah tersimpan dalam database, lalu masuk ke halaman jumlah bahan makanan berdasarkan menu makanan Pengujian Pengadaan Bahan Makanan -

120 Proses pengadaan bahan makanan ini diawali dengan memilih tanggal awal dan tanggal akhir periode pengadaan bahan makanan. Ketika tanggal tersebut sudah dimasukkan maka sistem akan menampilkan bahan makanan beserta dengan jumlahnya berdasarkan menu makanan yang terjadwal di antara tanggal tersebut. Proses pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.26 Gambar Proses Pengadaan Bahan Makanan Hasil pengujian proses pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada tabel 4.6

121 Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Proses Pengadaan Bahan Makanan Hasil No Skenario Input Expected Output Sesuai Tidak Sesuai 1. Mengosongkan field periode bahan makanan lalu klik button simpan - Tanggal awal = null - Tanggal akhir = null - Menampilkan peringatan bahwa field kosong - 2. Memasukkan periode pengadaan bahan makanan dengan benar - Tanggal Awal = not null - Tanggal Akhir = not null - Menampilkan bahan makanan beserta dengan harga total per bahan di tabel detail pengadaan bahan makanan - 4. Memasukkan periode pengadaan bahan makanan dengan benar lalu klik button simpan - Tanggal Awal = not null - Tanggal Akhir = not null - Menampilkan peringatan bahwa data benar dan telah tersimpan dalam database, lalu masuk ke halaman pengadaan bahan makanan. -

122 Pengujian Pengeluaran Bahan Makanan Proses pengeluaran bahan makanan ini diawali dengan menginputkan tanggal menu makanan terdapat button Tampilkan yang digunakan untuk menampilkan data bahan makanan yang akan digunakan untuk perimintaan mengeluarkan bahan makanan dari gudang untuk proses produksi makanan. Proses pengeluaran baahan makanandapat dilihat pada gambar 4.27 Gambar Proses Pengeluaran Bahan Makana Hasil pengujian proses pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada tabel 4.7

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR. No. Judul Gambar Halaman. 2.1 Simbol Dokumen Simbol Kegiatan Manual...

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR. No. Judul Gambar Halaman. 2.1 Simbol Dokumen Simbol Kegiatan Manual... DAFTAR GAMBAR No. Judul Gambar Halaman 2.1 Simbol Dokumen... 6 2.2 Simbol Kegiatan Manual... 7 2.3 Simbol Kegiatan Proses... 7 2.4 Simbol Garis Alur... 7 2.5 Simbol Penghubung... 7 2.6 Simbol Arsip...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena tanpa kesehatan yang prima, kita sebagai manusia tidak dapat berkarya secara penuh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGA. 1.1 Latar Belakang. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGA. 1.1 Latar Belakang. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, salah satu koperasi yang berada di Surabaya yaitu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 24 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis system adalah langkah pertama untuk membuat suatu system baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan 31 DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan data yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk Wanita Berbasis Web pada Butik Rumah Azka Cimahi yang berlokasi di Jalan Terusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Badan Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Surabaya merupakan salah satu organisasi Eselon III di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di 26 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di bagian Bendahara KONTAN Sumber Manis, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi karyawan pabrik gula lestari adalah koperasi serba usaha yang memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang. Semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang. Semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang. Semua aktifitas yang dilakukan oleh sebuah bidang usaha semakin tidak terlepas dari pengaruh teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG Dwi Irwinsyah Feri Anugrah Putra Hendri Chandra Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT. Srikandi Palembang adalah suatu perusahaan

Lebih terperinci

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU 2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini, selanjutnya Akumulator akan disebut aki.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini, selanjutnya Akumulator akan disebut aki. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Istana Accu merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam bidang jual beli Akumulator. Akumulator adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kali sebelum melanjutkan pada tahap perancangan sistem. Kesalahan dalam tahap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kali sebelum melanjutkan pada tahap perancangan sistem. Kesalahan dalam tahap BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis merupakan tahap mendasar yang harus dilakukan pertama kali sebelum melanjutkan pada tahap perancangan sistem. Kesalahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sistem, dan tahap evaluasi rancangan sistem. sistematis. Adapun model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sistem, dan tahap evaluasi rancangan sistem. sistematis. Adapun model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan perancangan aplikasi penilaian kesehatan KSP dan USP pada Dinas Koperasi Kabupaten Sidoarjo. Tahap-tahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisa permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Bidan Praktik Mandiri Nurkayati, AM.KEB Bidan Praktik Mandiri (BPN) Nurkayati yang berdiri pada bulan tahun 2006, merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 5

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 5 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR. No. Judul Gambar Halaman

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR. No. Judul Gambar Halaman DAFTAR GAMBAR No. Judul Gambar Halaman 2.1 Simbol Entitas... 6 2.2 Simbol Mandatory... 7 2.3 Simbol Bukan Mandatory... 7 2.4 Simbol Dependent... 7 2.5 Relasi one to one bersifat dominan... 8 2.6 Struktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap insan, yaitu kebutuhan sandang, telah memberikan

Lebih terperinci

SISTEM APLIKASI PENDATAAN PRODUKSI BUNGA KRISAN POTONG (STUDI KASUS GREENHOUSE MOJOKERTO) SKRIPSI

SISTEM APLIKASI PENDATAAN PRODUKSI BUNGA KRISAN POTONG (STUDI KASUS GREENHOUSE MOJOKERTO) SKRIPSI SISTEM APLIKASI PENDATAAN PRODUKSI BUNGA KRISAN POTONG (STUDI KASUS GREENHOUSE MOJOKERTO) SKRIPSI Disusun Oleh : ANTON BENY FITRIANTORO NPM. 0534010317 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DI RUMAH SAKIT 3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit 3.1.1. Sejarah Rumah Sakit RS THT Bedah Prof. Nizar dikembangkan dari sebuah tempat praktek pribadi alm.profesor Nizar SpTHT

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada CV ALFA tepatnya pada Toko Alfa Komputer yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo No.01 (Ruko Mutiara Blambangan)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO Menimbang : Mengingat : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UD. Rohmat Jaya adalah suatu perusahaan kerupuk yang didirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. UD. Rohmat Jaya adalah suatu perusahaan kerupuk yang didirikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Rohmat Jaya adalah suatu perusahaan kerupuk yang didirikan pada tahun 1991. Perusahaan yang memiliki 31 varian kerupuk ini berada di kawasan Desa Balong Dowo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Uraian Permasalahan Identifikasi masalah yang ada di Pusdalops-PB Jawa Timur adalah penilaian bahaya terhadap bencana. Penilaian bahaya ini digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang. 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan krupuk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh teknologi informasi. Dengan demikian semakin banyak para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh teknologi informasi. Dengan demikian semakin banyak para pengusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang. Semua aktifitas yang dilakukan oleh sebuah bidang usaha semakin tidak terlepas dari pengaruh teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN PERTEMUAN 2 DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN a. Prosedur Order Penjualan Setiap costumer dapat memesan barang datang langsung atau melalui faximile dengan menyertakan dokumen PO yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Klinik Drg.Fitriana 3.1.1 Sejarah Klinik Drg.Fitriana Klinik Drg.Ftriana didirikan oleh Drg.Fitriana dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biro Administrasi Kemasyarakatan merupakan salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi pemerintahan, melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Pencatatan stok dan laporan yang saat ini terjadi masih menggunakan kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang terlebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan didirikan yaitu Rumah sakit swasta milik PT Kiat Indah Tunas Insani yang merupakan pengembangan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website Pada Toko Kencana Ayu. Sintya Sukarta, ST., MT. dan Novel Kurniawati Santoso, S.

Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website Pada Toko Kencana Ayu. Sintya Sukarta, ST., MT. dan Novel Kurniawati Santoso, S. Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website Pada Toko Kencana Ayu Sintya Sukarta, ST., MT. dan Novel Kurniawati Santoso, S.Kom ABSTRAK Toko Kencana Ayu bergerak pada bidang penjualan. dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahap pengembangan perangkat. Metode yang digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf (2009:1) adalah memiliki arti kegiatan penyusunan dan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v vii viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SWAMITRA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. CV. Langgeng Jaya merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. CV. Langgeng Jaya merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Langgeng Jaya merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam bidang penjualan minyak goreng kemasan dengan merk Iga Mas. Perusahaan ini memulai usahanya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii viii x xv DAFTAR TABEL... xxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi saat ini banyak berdampak positif dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu keuntungan dari kemajuan teknologi yaitu dapat mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Engineering Procurement Construction ) di Indonesia.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Engineering Procurement Construction ) di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. JFE Engineering Corporation Indonesia adalah perusahaan terkemuka yang bergerak dibidang rekayasa teknik, pengadaan dan konstruksi yang mampu melaksanakan proyek

Lebih terperinci

STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA

STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA D3 Manajemen Informatika PRAK. APSI Semester III STUDI KASUS APSI Labsheet 05 Aplikasi Pengolahan Data Persediaan Barang Dosen : Dr. Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd Email

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur,

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur, 19 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis system dapat di artikan sebagai suatu proses untuk memahami system yang ada yaitu system informasi. System ini meliputi

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, Lamongan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menentukan objek penelitian adalah langkah awal yang harus diputuskan oleh seorang peneliti, karena objek penelitian adalah tempat dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda awalnya adalah sebuah Toko Sinar Jaya yang didirikan pada tahun 1968 yang bertempat di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI...x. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI...x. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Perumusan Masalah...3 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten Sidoarjo. Tahap-tahap tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan 50 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Berdasarkan hasil pengamatan atau survey dilapangan yang berlokasi di Sabilla Distributor Bogor, penulis dapat menganalisa sistem

Lebih terperinci