BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor
|
|
- Liani Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor publik. Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor publik, baik skala nasional maupun lokal. Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih dan sebagainya agar teijamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat. Dalam sebuah negara demokratis, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkan rencana pemerintah untuk membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan dimasa yang akan datang (Mardiasmo, 2002). Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kineija umumnya dilakukan pada organisasi sel1:or swasta yang murni berorientasi pada bisnis a tau laba (pure profit organization). Penelitian yang dilakukan pada organisasi sel1:or publik bel urn banyak dilakukan. Menurut Mia dan Goyal (1991); Miah dan Mia (1996) dalam Nor (2003) menunjukkan bahwa hasil penelitian pada organisasi yang mumi mencari laba (pure profit organi:::ation) tid,~~ ~em.\lanya ~ap~t qi~ene~f};lis'\sik~~ QG\fl ~i~r\ak;vkfln sama
2 pada sektor publik. Hal ini disebabkan karena beberapa perbedaan yang rnendasar diantara keduanya. Menurut Mardiasrno (2002:2) dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Secara kelembagaan, domain sektor publik antara lain rneliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi nirlaba lainnya. Hubungan antara partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dengan kinerja rnanajerial rnerupakan bidang penelitian yang banyak rnengalami perdebatan. Perdebatan tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian kembali. Nouri (1992) dalam Supriyono (2004) menunjukkan bahwa pada awal-awal riset antara partisipasi penganggaran dan kinerja rnanajer rnenunjukkan bukti yang tidak rneyakinkan (inconclusive) dan seringkali bertentangan. Hasil penelitian Milani (1975): Kenis (1979); Suporno (1998); Riyanto (1999) dalam Nor (2003) menunjukkan bahwa terdapat yang tidak signifikau diantara keduanya, hal tersebut bisa terjadi karena tidak ada hubungan langsung antara partisipasi dengan kinerja. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Brownell (1982); Brownell dan Mcinnes (1986); Frucot dan Shearon (1991 ); Indriantoro (l993) dalam Nor (2003 ); Supriyono (2004)
3 dan Nor (2003) menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Govindarajan (1986) dalam supriyono (2004) menunjukkan bahwa hasil temuan yang menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain, menunjukkan kemungkinan adanya variabel kontijensi (Contingency Variables) yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Pendekatan kontijensi memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang bertindak sebagai variabel intervening atau variabel moderating. Murray (1990) dalam Nor (2003) menjelaskan bahwa variabel moderating adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara dua variabel. Banyak penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan variabel-variabel moderating untuk menilai hubungan antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dengan variabel kinerja manajerial. Contohnya adalah motivasi (Brownell dan Me Innes, 1986; Mia, 1988, Fahrianta dan Ghozali, 2002; Riyadi, 1998 dalam Halim,2005), dan Komitmen (Nasir; 2002, Supriyono, 2004), Komitmen organisasi adalah kepercayaan yang kuat terhadap dan keterterimaan tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi, serta keinginan untuk melaksanakan usaha-usaha dengan baik yang dipertimbangkan dapat bermanfaat bagi kepentingan organisasi (Porter et al., 1974; Angle & Perry, 1981 No uri dan Parker, 1998 dalam Supriyono 2004 ). Penelitian ini mendasarkan pada gagasan bahwa partisipasi penganggaran berhubungan
4 4 dengan komitmen organisasi. Sebagaimana pernyataan Hanson ( 1966) dalam Supriyono (2004) bahwa dengan melibatkan (para anggota organisasi) dalam menyusun anggaran (melalui partisipasi penganggaran), para anggota organisasi dengan sendirinya lebih merasa terkait secara erat dengan dan menjadi lebih memahami tujuan anggaran. Jika komitmen organisasi melibatkan kepercayaan pada dan keterterimaan tujuan-tujuan dan nilai-nilai orgamsas1, maka partisipasi penganggaran mungkin dapat meningkatkan komitmen orgamsas1. Dengan adanya partisipasi penyusunan anggaran menimbulkan suatu komitmen. Nasir (2002) menunjukkan hubungan yang positif antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi, menurut Supriyono (2004) juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi mempunya1 konsekuensi positif dan signifikan terhadap kineija manajer orgamsas1. Keberhasilan dalam mengelola suatu organisasi tidak lepas dari faktor kepemimpinan dan sikap hawahan dalam melaksanakan tugas mencapai tujuan organisasi. Menurut (Decoster dan Fertakis, 1968) dalam Nor (2003) kep~mimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usahausaha dalam mencapai tujuan organisasi. Fertakis (1976) dalam Nor (2003) menemukan adanya hubungan yang positif antara gaya kep~mimpinan dcngan partisipasi anggaran, sedangkan penelitian Muslimah (1996) menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara gaya kepemimpinan dengan partisipasi anggaran. Penelitian yang dilakukan Nor (2003) menunjukkan
5 5 bahwa kesesuaian antara partisipasi dengan faktor kontijen gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial tidak signifikan. Penelitian-penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kineija manajerial dengan variabel moderating gaya kepemimpinan, komitmen organisasi menunjukkan hasil yang bel urn konsisten. Maka penelitian ini diambil untuk melakukan penelitian kembali, dengan sampel yang berbeda, yaitu pada Pemkot Surabaya, dikarenakan penelitianpenelitian terdahulu banyak melakukan penelitian pada perusahaan baik manufaktur maupun perusahaan bidang jasa. Sedangkan pada sek.ior pemerintahan belum banyak dilakukan, khususnya pada pemkot surabaya, dengan alasan pada pemkot surabaya, dalam praktek-praktek pembuatan keputusan penyusunan anggarannya juga relatif sulit karena dipengaruhi oleh perbedaan perilaku dan cara kerja para manajer dan bawahannya. B. Rumusan Masalah Secara umum penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan komitmen orgqnisasi sebagai pemoderasi dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada PEMKOT Surabaya. Dengan secara khusus diriuci sebagai berikut diuawah ini: 1. Apakah Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada PEMKOT Surabaya?
6 6 2. Apakah Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Gaya Kepemimpinan akan memperkuat Kinerja Manajerial pada PEMKOT Surabaya? 3. Apakah Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Komitmen Organisasi akan memperkuat Kineija ;'vfanajerial pada PEMKOT Surabaya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut dibawah ini: 1. Menguji secara empms ada tidaknya hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial pada PEMKOT Surabaya. 2. Menguji secara empiris variabel gaya kepemimpinan sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial pada PEMKOT Surabaya. 3. Menguji secara empiris variabel komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubu.'lgan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kineija manajerial pada PEMKOT Surabaya. D. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian tersebut diatas. manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
7 7 1. Memperl11at penelitian sebelumnya, berkenaan dengan adanya hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial pada instansi/sektor publik khususnya pada PEMKOT Surabaya. 2. Memperjelas fal'tor kontijensi (gaya kepemimpinan) yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial, khususnya pada PEMKOT Surabaya. 3. Memperjelas faktor kontijensi (komitmen organisasi) yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial, khususnya pada PEMKOT Surabaya
BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan pengendalian perusahaan. Perencanaan berarti melihat ke masa depan dan menentukan tindak.an
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
0 DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Rumah Sakit di Wilayah Surakarta) Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk
Lebih terperinciMAYA PURNASARI B
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIBEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (STUDY EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARESIDENAN SURAKARTA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004:1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya persaingan yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini lingkungan organisasi berubah secara cepat, sehingga mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang dimiliki terbatas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi dan kepercayaan yang dialami bangsa Indonesia telah membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Disamping
Lebih terperinciAgar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam
3 Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam penyusunan anggaran, karena proses penyusunan anggaran
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang selalu mengalami perubahan mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan usaha yang semakin maju dan penuh persaingan menuntut para pelaku organisasi mengelola usahanya secara efektif dan efisien agar mampu bersaing dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai organisasi mulai dari organisasi perusahaan, pemerintahan, dan juga perguruan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik organisasi publik maupun organisasi non publik dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan anggaran daerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan pengharapan masyarakat daerah setempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Anggaran merupakan implementasi
Lebih terperinciPENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL (Survey pada beberapa Bank Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Klaten)
Lebih terperinciCHRISTINE PRAMITA W.
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin modern menuntut perusahaan untuk berantisipasi pada suatu keadaan yang tidak menentu. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah perusahaan
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN SKRIPSI
JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat dalam terhadap partisipasi anggaran. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa partisipasi anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta, anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda seluruh sisi dunia mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis semakin
Lebih terperinciPENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN ( Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004), Setiap entitas
Lebih terperinciPENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER (Survey pada perusahaan penerbit dan percetakan di Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun
/BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini semakin meningkat seiring dengan majunya dunia teknologi informasi, semakin menambah tingkat persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Rumah Sakit di Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga formal yang mengemban fungsi meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan. Dalam mengemban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Adanya sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi Negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh dunia dan mengakibatkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor 22 tahun 1999 digantikan dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah
Lebih terperinci(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG, BUDAYA ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada saat ini dihadapkan pada banyaknya persaingan yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh dunia dan mengakibatkan persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 ini akan membahas terkait latar belakang masalah, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah banyak dilakukan. Hal ini dikarenakan partisipasi dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal untuk menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu,
Lebih terperinciOleh : DIDHIK HERMANSAH B
PENGARUH SISTEM PENGANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN PELAKSANAAN ANGGARAN YANG EFEKTIF PADA RUMAH SAKIT DI WILAYAH BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciPratama Ilham Safitrie B
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran (PPA) pada kinerja merupakan fenomena yang menarik dan penting untuk diteliti. Fenomena tersebut berkaitan dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regulasi yang menjelaskan tentang pedoman dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit
Lebih terperinciPARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DI KABUPATEN SEMARANG
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DI KABUPATEN SEMARANG Bestari Dwi Handayani Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang email: Ita_azzuri@yahoo.com Abstract The relationship
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciINTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK
INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK ( Survey Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten) Skripsi Diajukan
Lebih terperinciSarwenda Biduri 1. menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti, listrik, air bersih dan sebagainya agar
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN VARIABEL PEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Sarwenda Biduri 1 ABSTRACT
Lebih terperinciRina Ismawati B
INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Study Empiris Pada PDAM Se-Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitmen organisasi merupakan sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, dimana individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah anggaran. Pada dasarnya, pengendalian manajemen merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas produk serta kualitas sumber daya manusia. Persaingan dalam dunia
Lebih terperinciJURNAL AKUNTANSI, MANAJEMEN BISNIS DAN ISSN SEKTOR PUBLIK (JAMBSP)
JURNAL AKUNTANSI, MANAJEMEN BISNIS DAN ISSN 1829 9857 SEKTOR PUBLIK (JAMBSP) PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN VARIABEL PEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif
Lebih terperinciOleh: MIRA PUSPITASARI B
MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PRESTASI KERJA MANAJER PADA BANK SWASTA DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Adanya partisipasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengendalian manajemen yang menjamin tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien diperlukan setiap organisasi baik sektor publik maupun
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada pemerintah daerah Se-Eks Karisidenan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian partisipasi anggaran yang berbasis pada motivasi sudah banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and Shields (1998) dalam
Lebih terperinciPERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)
1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciPENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL
EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi No.55a/DIKTI/Kep/2006 PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL Ikhsan Budi Rihardjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan, organisasi dan sektor publik memerlukan anggaran sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitasnya. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : ANDRIE KUSUMA WARDHANI 0513010019 / FE /
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL DAN GOAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyusunan anggaran publik umumnya menyesuaikan dengan peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia, proses penyusunan anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Huang dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian tentang partisipasi penyusunan anggaran telah banyak dilakukan dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Huang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha dalam peningkatan kinerja dibidang kesehatan khususnya Rumah Sakit Umum Daerah menuntut organisasi tersebut beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Terwujudnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah diberikan kebebasan serta keleluasaan dalam menjalankan pemerintahannya berdasarkan asas desentralisasi yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi nirlaba kini mulai diperhitungkan masyarakat luas sebagai suatu instansi yang unggul dan memiliki profesionalitas karena bertujuan menjembatani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penganggaran merupakan suatu proses pada organisasi sector publik, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait dalam penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada latar belakang akan dijelaskan mengenai fenomena yang melatarbelakangi dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang dimiliki secara ekonomis, efektif, dan efisien. Anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengendalikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengendalikan efisiensi keuangan adalah anggaran. Pentingnya pengendalian efisiensi adalah sebagai bagian dari pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan menjadi ketat di semua bidang usaha. Setiap perusahaan sulit untuk mencapai keuntungan yang maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang diharapkan
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Se Karesidenan Surakarta)
Lebih terperinci(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)
PENGARUH PARTISIPASI DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis yang modern, manajemen diharapkan untuk selalu dapat merencanakan masa depannya. Setiap bagian dari perencanaan harus mencakup evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan sangat dinamis di abad perdagangan bebas seperti saat sekarang. Perkembangan perdagangan dunia menuntut perusahaanperusahaan yang
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA BANK DEVISA PERSERO
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah good governance. Tuntutan gencar dilakukan oleh masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Issue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini adalah good governance. Tuntutan gencar dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN KETIDAKPASTIAN STRATEJIK DAN REVISI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciMOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006. Regulasi tersebut menjelaskan tentang pedoman dalam rancangan anggaran pendapatan
Lebih terperinci