PENGARUH CAR, BOPO, NPL dan LDR TERHADAP ROA PADA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Kasus pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI)

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH CAR, BOPO, NPL dan LDR TERHADAP ROA PADA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi Kasus pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI) Husein Fajri Muttaqin 1 Ringkasan Kesehatan bank merupakan hal yang penting dalam dunia perbankan karena bank yang tidak sehat bukan hanya membahayakan diri sendiri akan tetapi pihak lain juga akan terkena dampaknya. Pada penelitian ini mencoba mengkaji tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR secara simultan terhadap ROA, Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR secara Parsial terhadap ROA, dan Pengaruh Dominan diantara CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA bank konvensional di Indonesia tahun Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Pengujian dilakukan menggunakan bantuan software SPSS versi 23. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengakses Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa variabel CAR, BOPO, NPL dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan, BOPO berpengaruh signifikan, NPL berpengaruh tidak signifikan, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Konvensional di Indonesia. Diantara empat variabel independen yaitu CAR, BOPO, NPL dan LDR, variabel BOPO memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. Kata Kunci : CAR, BOPO, NPL, LDR, ROA, BANK Pendahuluan Industri perbankan merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagaib financial intermediary di antara pihak-pihak yang memiliki kelebuhan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit). Hal ini juga yang menyebabkan lembaga bank disebut sebgai lembaga kepercayaan, artinya pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkan kepada pihak yang kekurangan atau memerlukan dana berupa kredit. Wujud kepercayaan tersebut dalam bentuk tidak ikut campurnya pihak surplus dalam menentukam pihak defisit mana yang layak dipercaya. Maka jika sebuah 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Huseinfajri29@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: bank mengalami kegagalan, dampak yang ditimbulkan akan meluas mempengaruhi nasabah dan lembaga-lembaga yang menyimpan dananya atau menginvestasikan modalnya di bank. Dampak yang muncul akibat kegagalan usaha bank menimbulkan perlunya dilakukan serangkaian analisis rasio keuangan yang sedemikian rupa sehingga risiko kegagalan bank dapat dideteksi. Kondisi perekonomian Indonesia yang sulit, terjadinya perubahan peraturan yang cepat, persaingan yang ketat membuat kinerja bank menjadi rendah karena ketidakmampuan bank dalam bersaing di pasar. Hal tersebut mengakibatkan bank dalam keadaan tidak sehat. Sehat tidaknya kinerja keuangan bank dapat dilihat melalui profitabilitas bank tersebut. Tingkat kesehatan bank dapat diukur dengan menghitung nilai komponen RGEC yang meliputi Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital. Dalam hal ini aspek Risk Profile dinilai dengan Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposite Ratio (LDR), aspek Earning meliputi Return On Asset (ROA) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), sedangkan aspek Capital meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR). Aspek -aspek tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti tertarik untuk mengangkat judul Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI). Kerangka Dasar Teori Perbankan Dalam Booklet Perbankan Indonesia tahun 2017 yang dimaksud dengan perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksankan kegiatan usahanya. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2014:21). Kesehatan Bank Tata cara penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC ( Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital). Pedoman selengkapnya diatur dalam Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 13 /14/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum. a. Risk Profile Penilaian terhadap risiko dibagi menjadi 8 bagian yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. 1230

3 Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA (Husein) b. Good Corporate Governance Bank memperhitungkan dampak GCG perusahaan pada kinerja GCG bank dengan mempertimbangkan signifikan dan materialitas perusahaan anak dan atau signifikasi kelemahan GCG perusahaan anak. c. Earning Earning merupakan salah satu penilaian kesehatan bank dari sisi rentabilitas. Karakteristik bank dari sisi rentabilitas adalah kinerja bank dalam menghasilkan laba, kestabilan komponen-komponen yang mendukung core eraning, dan kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba dimasa depan. d. Capital Capital atau permodalan memiliki indikator antara lain rasio kecukupan modal bank untuk mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha bank. Rasio Keuangan Menurut Van Horne dalam (Kasmir, 2014 : 104) rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perushaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Pasar Modal Menurut Fahmi (2015 : 48), pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (Stock) dan Obligasi (Bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur -prosedur statistik atau caracara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya, penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu penelitian ini mencari hubungan (pengaruh) sebab akibat antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Definisi Operasional 1. CAR (X 1 ) rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva yang mengandung risiko dengan cara membagi modal bank dengan aktiva tertimbang menurut risiko. 2. BOPO (X 2 ) rasio efisiensi yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. 1231

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: NPL (X 3 ) merupakan rasio perbandingan antara total kredit bermasalah dengan kredit yang diberikan oleh bank. 4. LDR (X 4 ) merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima bank (giro, tabungan, deposito). 5. ROA (Y) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu penelitian (Periode 2014 sampai dengan 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah Bank yang terdaftar di BEI dengan periode waktu dengan teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling dengan menentukan kriteria data tahun yang lengkap. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis dokumen. Teknik analisis dokumen digunakan untuk memperoleh data rasio keuangan bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode Data bersumber dari laporan publikasi bank. Teknik Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian tidak terdapat multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas, serta terdistribusi secara normal. b. Persamaan Regresi menggunakan Regresi Linear Berganda Teknik analisi yang akan di pakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis linier berganda untuk memperoleh gamabaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Variabel dependen yang digunakan adalah Return On Asset (ROA) dan variabel independennya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Keterangan : Y = Return On Asset a = Konstanta β 1 - β 4 = Koefisien Regresi X 1 = Capital Adequacy Ratio X 2 = Net Performing Loan X 3 = Loan to Deposit Ratio X 4 = Beban Operasional Pendapatan Operasional E = Error c. Koefisien Korelasi (R) 1232

5 Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA (Husein) Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,...X n ) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. d. Koefisien Determinasi (R 2 ) Tujuan analisis ini adalah untuk mengitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. e. Uji Simultan (Uji F) Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikansi (Sig) di mana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F-statistik digunakan untuk membuktikan ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. f. Uji Parsial (Uji t) Uji signifikansi parameter individual (t) digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. g. Uji Dominan Dalam penelitian ini juga dihitung sumbangan efektif (SE) yang digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang dominan mempengaruhi variabel terikat Hasil dan Pembahasan Analisis Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov pada variabel CAR. BOPO, NPL dan LDR menunjukan bahwa Asymp.Sig. (2 -tailed) > 0,200. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis nol diterima dan berarti secara keseluruhan data variabel berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil uji multikolinearitas, nilai VIF empat variabel independen yaitu CAR, BOPO, NPL dan LDR dibawah nilai 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Autokorelasi Hasil uji Durbin-Watson menunjukan besaran nilai d sebesar 1,775. Nilai pada tebel Durbin-Watson dl = 1,085 dan du = 1,157, sehingga 1,085< 1,775< (4-1,085). Hasil tersebut menunjukan bahwa model yang digunakan terbebas dari autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil output SPSS versi 23, menunjukan bahwa residunya menyebar dan tidak membentuk pola sebaran, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 1233

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Standardi zed Unstandardized Coefficients Coefficien ts Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 9,925 1,504 6,597,000 Collinearity Statistics Toleranc e VIF CAR,071,043,146 1,665,105,714 1,401 BOPO - -,066,012 -,855,000,222 4,514 5,443 NPL,156,122,181 1,285,208,274 3,650 LDR - -,046,012 -,294,001,901 1,110 3,782 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 23 Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 9, ,071X1-0,066X2 + 0,156X3-0,046X4 1) Nilai konstanta dapat diartikan bahwa jika tidak ada Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Loan to Deposite Ratio maka Return On Asset sebesar 9,925. 2) B 1 = 0,071 menunjukan bahwa setiap penambahan Capital Adequacy Ratio sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan Return On Asset sebesar 0,071 dengan asumsi variabel lain tetap. 3) B 2 = -0,066 menunjukan bahwa setiap penambahan Biaya Operasional Pendapatan Operasional sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Return On Asset sebesar -0,066 dengan asumsi variabel lain tetap. 4) B 3 = 0,156 menunjukan bahwa setiap penambahan Non Performing Loan sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan Return On Asset sebesar 0,156 dengan asumsi variabel lain tetap. 5) B 4 = -0,046 menunjukan bahwa setiap penambahan Loan to Deposite Ratio sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Return On Asset sebesar -0,046 dengan asumsi variabel lain tetap. Koefisien Korelasi (R) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,902 a,814,792,52727 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,902 atau 90,2% maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel independen dan variabel dependen pada tingkat yang sangat kuat. Koefisien Determinasi (R 2 ) 1234

7 Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA (Husein) Berdasarkan hasil output SPSS versi 23, nilai Adjusted R Square sebesar 0,792 atau 79,2% yang menunjukan bahwa pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen dan 20,8% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diluar model regresi. Uji Simultan (Uji F) Model Sum of ANOVA a Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 41, ,357 37,254,000 b Residual 9,452 34,278 Total 50, Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 23 Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada tabel diperoleh nilai signifikansi F hitung sebesar 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa faktor-faktor yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (X1), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X2), Non performing Loan (X3) dan Loan to Deposite Ratio (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (Y). Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang disampaikan sebelumnya terbukti yaitu CAR, BOPO, NPL dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional di Indonesia. Uji Parsial (Uji t) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1(Constant) 9,925 1,504 6,597,000 CAR,071,043,146 1,665,105 BOPO -,066,012 -,855-5,443,000 NPL,156,122,181 1,285,208 LDR -,046,012 -,294-3,782,001 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 23 1) CAR (Capital Adequacy Ratio) Nilai siginifikasi t hitung untuk variabel CAR adalah sebesar 0,105 > 0,05 sehingga variabel CAR secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. 2) BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) 1235

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Nilai signifikasi t hitung untuk variabel BOPO adalah sebesar 0,000 < 0,05 sehingga variabel BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. 3) NPL (Non Performing Loan) Nilai signifikasi t hitung untuk variabel NPL adalah sebesar 0,208 > 0,05 sehingga variabel NPL secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. 4) LDR (Loan to Deposite Ratio) Nilai signifikasi t hitung untuk variabel LDR adalah sebesar 0,001 < 0,05 sehingga variabel LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Uji Variabel Dominan Berdasarkan hasil output SPSS versi 23 diketahui varibel independen yang dominan berpengaruh terhadap variabel dependen adalah BOPO dimana BOPO berpengaruh signifikan dan nilai B semakin menjauhi nol (0) meskipun bernilai negatif. Pembahasan Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR secara simultan terhadap ROA Pada Bank Konvensional di Indonesia. Dari hasil pengujian variabel penelitian secara simultan menunjukan hubungan yang signifikan antara variabel CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA. Sehingga dapat dinyatakan hipotesis yang pertama yang menyatakan bahwa CAR, BOPO, NPL dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia, diterima. Dapat disimpulkan jika keempat variabel tersebut dalam tingkatan sehat maka dapat dikatakan bahwa laba bank yang diproksikan dengan ROA maka anak meningkat.hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alifah (2014) yang menyatakan bahwa CAR, NPL, BOPO dan LDR secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap ROA. Informasi mengenai sehat tidaknya bank tersebut diharapkan dapat digunakan masyarakat atau investor bank sebagai pilihan dalam mengambil keputusan dalam menginvestasikan dana atau menabung pada bank. Pengaruh CAR terhadap ROA Dari hasil pengujian variabel CAR dihasilkan bahwa variabel CAR menunjukan hasil yang positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Konvesional di Indonesia dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, ditolak. Dari hasil pengujian, koefisien regresi yang menunjukan hasil positif mengartikan bahwa nilai CAR yang meningkat akan maka cenderung akan meningkatkan ROA begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan CAR maka akan menurunkan ROA. Hal ini disebabkan karena CAR yang tinggi mengindikasikan bahwa bank dapat menggunkan modalnya dengan baik dalam menghasilkan laba. 1236

9 Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA (Husein) Pihak bank sebaiknya dalam mengelola dan memanfaatkan modal yang dimiliki dapat dioptimalkan sehingga dapat menghasilkan laba yang baik akan tetapi bank harus tetap memperhatikan kebutuhan modal yang dimiliki pada kegiatan operasionalnya dalam hal pembiayaan kepada nasabah atau dalam memberikan kredit agar bank tidak perlu lagi menekan permodalan untuk membayar risiko-risko kerugian yang muncul nantinya. Pengaruh BOPO terhadap ROA Dari hasil pengujian pada variabel BOPO dihasilkan bahwa variabel BOPO menunjukan hasil negatif dan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA, diterima. Koefisien regresi yang menunjukan hasil negatif menunjukan bahwa semakin besar perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional akan berakibat turunnya ROA begitu juga sebaliknya jika terjadi penurunan perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional maka akan berakibat pada kenaikan ROA. Besarnya perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasioanal disebabkan karena setiap peningkatan biaya operasional tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan operasional sehingga berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan ROA. Bank yang mampu mengelola biaya sampai ketingkat yang paling efisien akan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu pihak bank harus mampu mengendalikan tingkat perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional agar bank tetap efisien dalam mengelola biaya operasional sehingga menghasilkan laba yang tinggi. Pengaruh NPL terhadap ROA Dari hasil pengujian pada variabel NPL dihasilkan bahwa variabel NPL menunjukan hasil positiif tetapi tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA, ditolak. Hasil dari koefisien regresi yang menunjukan hasil positif berarti bahwa nilai NPL yang meningkat cenderung akan berakibat pada meningkatnya ROA. Hasil tersebut bertolak belakang dengan teori yang ada yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negitif terhadap ROA, yaitu dimana semakin tinggi nilai NPL maka semakin rendah laba yang diterima oleh bank tersebut. Begitu juga sebaliknya jika NPL menurun maka ROA akan semakin meningkat. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL maka semakin kecil pula risiko yang ditanggung oleh bank. Dengan tidak berpengaruhnya NPL dalam menghasilkan laba sebaiknya pihak bank lebih meningkatkan lagi pinjaman karena dari total pinjaman yang meningkat maka bunga pinjaman yang tidak terbayar akibat NPL dapat tertutup oleh kenaikan bunga pinjaman sehingga dapat meningkatkan pendapatan pada bank tersebut. 1237

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Pengaruh LDR terhadap ROA Dari hasil pengujian pada variabel LDR dihasilkan bahwa variabel LDR menunjukan hasil negatif tetapi signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA, diterima. Dari hasil koefisien regresi menunjukan hasil negatif yang berarti bahwa nilai LDR yang meningkat akan cenderung menurunkan ROA. Hal ini karena semakin tinggi LDR dapat diartikan bahwa bank tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam memberikan pinjaman. LDR yang tinggi dalam hal ini tidak melebihi batas yang telah ditentukan, maka akan meningkatkan laba yang berasal dari pendapatan bunga. LDR menunjukan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Adanya penambahan kredit yang disalurkan bank akan berpotensi untuk memberikan tingkat pengembalian bunga yang lebih besar. Mengingat sumber penerimaan bank diantaranya berasal dari selisih antara bunga pinjaman dan bunga simpanan. Namun, penyaluran kredit yang berlebihan akan meningkatkan eksposur risiko yang dihadapi bank. Maka dari itu, bank juga perlu selektif dalam pemberian kredit karena selain memberikan kredit keuntungan berupa pendapatan bunga, penyaluran kredit yang tidak tepat juga dapat memicu adanya kredit bermasalah. Variabel Dominan Dari hasil pengujian pada variabel CAR, BOPO, NPL dan LDR di antara variabel tersebut yang paling/dominan berpengaruh terhadap ROA adalah BOPO dimana diantara empat variabel tersebut varibel BOPO memiliki angka Coeffisien Beta paling besar meskipun bernilai negatif dengan nilai signifikansi terkecil. BOPO adalah rasio perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional, rasio ini sering digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Bank yang mampu mengelola biaya sampai ketingkat yang paling efisien akan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu pihak bank harus mampu mengendalikan tingkat perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional agar bank tetap efisien dalam mengelola biaya operasional sehingga menghasilkan laba yang tinggi. Penutup Variabel CAR, BOPO, NPL dan LDR secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. Secara parsial variabel CAR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA, variabel BOPO berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap ROA, variabel NPL berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA, dan variabel LDR berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. 1238

11 Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR terhadap ROA (Husein) Variabel yang paling dominan berpengaruh dari keempat variabel tersebut adalah variabel BOPO. Bagi perbankan sebaiknya memperhatikan variabel yang paling berpengaruh diantara emapat variabel lainnya, yaitu BOPO. Karena semakin tinggi nilai BOPO memperlihatkan bahwa semakin besar biaya operasional yang dikeluarkan untuk memperoleh laba, dengan kata lain perbankan harus bisa mengendalikan biaya operasionalnya seefisien mungkin guna mendapatkan keuntungan yang tinggi. Walaupun CAR, NPL, dan LDR tidak berpengaruh terhadap ROA, pihak perbankan juga sebaiknya tetap menjaga tingkat LDR sesuai dengan ketentuan yang telag ditetapkan oleh Bank Indonesia, menjaga tingkat NPL serendah mungkin dengan meningkatkan total pinjaman dengan memperhatikan kualifikasi peminjam serta menggunakan modal yang dimiliki seoptimal mungkin agar CAR bisa meningkat. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini masih mempunyai banya keterbatasan, diantaranya masih banyak faktor internal yang tidak diikutsertakan sebagai variabel bebas penelitian dan Time Series yang masih terlalu pendek, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya mampu melengkapi keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Daftar Pustaka Sumber Buku Fahmi, Irham Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Ghozali, imam. (2005). Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, imam Manajemen Risiko Perbankan Pendekatan Variabel. Semarang: Penerbit UNDIP Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadi, Nor Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hasan, Nurul Ichsan Pengantar Perbankan. Jakarta: Referensi ( Gaung Persada Press Group). Harahap, Sofyan Syafri Analisis kritis atas laporan keuangan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Hery Financial Ratio For Business. Jakarta : PT Grasindo Kasmir Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Kasmir Manajemen Perbankan, edisi revisi PT. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. 1239

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Martalena dan Malinda Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. Sujarweni, V. Wiratna Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Widarjono, Agus Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Ekonisia. Sumber Skripsi Alifah, Yonira Bagiani Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Anggrainy Putri Ayuningrum (2011), Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR Terhadap ROA (Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Dasih, Kuntari Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return on Asset Perbankan (Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hardiyanti. (2012). Pengaruh CAR, NPL DAN LDR Terhadap ROA Pada Bank BUMN Yang Go-Public di Indonesia (Tahun ). Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Sumber Jurnal Dewi, Kusuma Pramitha, Mulyadi dan Abdurakhman Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR dan NIMTerhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Tercatat Pada BEI Tahun ). Jakarta : Magister Akuntansi Universitas Pancasila. Sari, Dewi Kartika Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus Pada Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode ). Surakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Merkusiwati, L.A (2007). Evaluasi pengaruh CAMEL terhadap Kinerja Perusahaan. Buletin Studi Ekonomi. Vol. 12. No. 1 Sumber Internet ii/ (Di Akses 15 Januari 2017) Laporan Keuangan Sub Sektor Bank Tahun ( Di Akses 20 Januari 2017). 1240