ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM AIR SUNGAI SILAU DI KOTA KISARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM AIR SUNGAI SILAU DI KOTA KISARAN"

Transkripsi

1 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM AIR SUNGAI SILAU DI KOTA KISARAN Haqqi Annazili Nasution 1, Alexander Tuahta Sihombing 2 1,2 Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNA, Kisaran Sumatera Utara 1,2 Universitas Asahan; Jl. Jend. Ahmad Yani Kisaran, Telp. (0623) annazilihaqqi@yahoo.com, 2 alexandertuahtasihombing@gmail.com ABSTRAK Sungai adalah salah satu sumber air yang digunakan oleh manusia untuk berbagai aktivitas dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup sehingga air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/ komponen lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau di kota kisaran dan tingkat pencemarannya yang dibandingkan dengan standar baku air dalam PP No 82 tahun Penelitian dilakukan pada bulan Juni - September Pengambilan sampel air sungai menggunakan metode purposive sampling yang diambil dari tiga stasiun sungai silau di kota kisaran. Parameter yang dianalisis adalah tingkat pencemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) melalui uji-t satu pihak dan data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pinggir sungai Silau yang diolah menggunakan aplikasi SPSS Hasil analisis data menyatakan bahwa air sungai silau telah teridentifikasi mengandung logam berat Timbal (Pb) sehingga perlu pengawasan yang rutin untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya pencemaran logam berat Timbal (Pb). Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa konsentrasi logam berat timbal (Pb) tidak berbeda signifikan dengan standar baku air dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa air sungai silau tidak tercemar logam berat Timbal (Pb) dan tidak terdapat dampak negatif secara langsung bagi kesehatan masyarakat sekitar. Hal ini didukung oleh data kuesioner yang menyimpulkan bahwa tidak ada masyarakat yang mengalami keluhan kesehatan yang dipengaruhi oleh keberadaan logam berat Timbal (Pb). Kata kunci: analisis kandungan Pb dalam air, Sungai Sei Silau 1. PENDAHULUAN Sungai adalah salah satu sumber air yang digunakan oleh manusia untuk berbagai aktivitas dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup sehingga air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/ komponen lainnya. Salah satu fungsi sungai bagi sektor pertanian adalah sebagai sarana irigasi bagi lahan pertanian seperti sawah, kebun dan sektor pertanian lainnya. Sungai mempunyai kapasitas tertentu dan ini dapat berubah karena aktivitas alami maupun antropogenik sehingga dibutuhkan pelestarian agar sungai dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Sungai-sungai di Sumatera Utara dan khususnya sungai silau banyak dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, pertanian dan industri. Oleh karena itu, masyarakat sangat memerlukan informasi tentang tingkat pencemaran pada air sungai tersebut demi kebaikan bersama dan juga sebagai pengawasan rutin yang menyangkut pencemaran lingkungan khususnya pada air sungai silau di kota Kisaran. Sungai silau yang merupakan sungai besar yang membentang dari ujung selatan Kabupaten Asahan, bermuara di Kota Tanjung Balai. Sungai Silau merupakan sungai terbesar kedua setelah sungai Asahan dan memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat yang dilaluinya. Dari

2 segi manfaat, Sungai Silau memberikan hasil bumi yang melimpah seperti tambang pasir, ikan, kerang dan sebagainya. Daerah aliran sungai Silau ini juga berdekatan dengan pemukiman masyarakat dan berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang memiliki dampak besar sebagai sumber pencemar pada air sungai Silau tersebut. Daerah aliran sungai Silau banyak memberi keuntungan untuk masyarakat di sekitarnya, akan tetapi kawasan daerah aliran sungai Silau dan sekitarnya di khawatirkan dapat tercemar akibat aktivitas masyarakat dan industri di sekitar aliran sungai tersebut, maka diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi perairan yang ada di sekitar masyarakat sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan. Pencemaran yang berbahaya antara lain adalah pencemaran logam berat. Logam berat merupakan salah satu jenis zat polutan lingkungan yang paling umum dijumpai dalam perairan. Logam berat ini juga dapat berdampak negatif terhadap manusia yang menggunakan air tersebut dan organisme yang ada di dalam sungai. Terdapatnya kandungan logam berat dalam organisme mengindikasikan adanya sumber logam berat yang berasal dari alam atau dari aktivitas manusia (Mohiuddin et al., 2011). Kegiatan industri yang intensif dan aktivitas manusia telah banyak mengakibatkan pelepasan limbah logam berat ke lingkungan (Karbassi et al., 2008). Logam berat juga dapat berpindah dari lingkungan ke organisme dan dari organisme satu ke organisme lain melalui rantai makanan (Yalcin et al., 2008). Logam berat yang ada pada perairan, suatu saat akan turun dan mengendap pada dasar perairan, membentuk sedimentasi dan juga menyebabkan masyarakat yang menggunakan air yang mengandung logam berat tersebut akan memiliki peluang yang sangat besar untuk terkontaminasi logam berat tersebut. Air yang mengandung logam berat akan menjadi bahan racun dalam tubuh makhluk hidup (Palar, 2008). 1.1 Tujuan 1. Mengetahui kandungan (konsentrasi) logam berat Timbal (Pb) dalam air Sungai Silau di kota Kisaran. 2. Mengetahui tingkat pencemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air Sungai Silau yang dibandingkan dengan standar baku air PP No 82 tahun Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada individu maupun kelompok atau instansi tentang konsentrasi dan tingkat pencemaran dari logam berat Timbal (Pb) dalam air Sungai Silau di Kota Kisaran. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - September 2017 di daerah aliran sungai silau di kota kisaran. Pengambilan sampel air dilakukan di tiga stasiun. Stasiun I berada di Kelurahan Tebing Kisaran, stasiun I merupakan kawasan aktifitas manusia yang tinggi. Stasiun II berada di Kelurahan Tegal Sari, pada stasiun ini juga merupakan daerah aktifitas manusia dan dimanfaatkan sebagai tempat mandi, cuci dan kakus. Stasiun III berada di Kelurahan Sendang Sari, kawasan ini merupakan daerah yang cukup banyak aktifitas manusia yaitu pada daerah

3 pinggiran sungai dimanfaatkan masyarakat untuk berkebun. Analisis kandungan logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau dilakukan di Laboratorium Pengembangan Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan Sumatera Utara. Gambar 2.1. Peta lokasi pengambilan sampel penelitian 2.2 Alat dan Bahan Alat yang akan digunakan terdiri dari, peralatan gelas, pipet tetes, botol sampel 500 ml, gelas kimia, GPS, kertas label, AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry), masker,sarung tangan. Bahan yang akan digunakan terdiri dari, HNO 3, larutan standar Pb, larutan pekat HNO 3, larutan sampel. 2.3 Prosedur Penelitian Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan logam berat adalah Purpossive Sampling pada tiga stasiun pengamatan. Waktu pengambilan sampel akan dilakukan pada pagi hari dimulai dari pukul WIB. Pengambilan sampel air dimasukkan ke dalam botol sampel dari masing-masing stasiun, kemudian akan dianalisis di Laboratorium Pengembangan Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan Sumatera Utara Pengambilan sampel Sampel air sungai diambil menggunakan botol sampel sebanyak 500 ml selanjutnya ditambahkan dengan asam nitrat (HNO 3 ) lalu dimasukkan ke dalam ice box dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis menggunakan AAS (Atomatic Absorption Spectrophotometer) (Ramessur et al., 2001). Menurut APHA Standard Methods (1998), untuk pengawetan sampel air yang akan dianalisis kandungan logam beratnya perlu dilakukan penambahan HNO3 pekat. Setelah sampel

4 diawetkan, sampel dimasukkan ke dalam cool box bersuhu 4-5 o C. Sampel air dianalisa di Laboratorium Pengembangan Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan Sumatera Utara. Kandungan logam Pb diukur dengan menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) yang berada di Laboratorium Pengembangan Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan Sumatera Utara Analisis Data Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Untuk melihat kandungan logam berat Timbal (Pb) dalam air di Sungai Silau maka dilakukan analisis terhadap sampel dengan menggunakan alat AAS (Atomatic Absorption Spectrophotometry) yang berada di Laboratorium Pengembangan Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan Sumatera Utara Tingkat Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Untuk melihat tingkat pencemaran logam berat pada air di Sungai Silau maka hasil analisis kandungan logam berat Timbal (Pb) dibandingkan dengan standar baku air berdasarkan PP. No. 82 tahun Kemudian dilakukan pengolahan data melalui uji hipotesis yaitu menggunakan uji-t pihak kanan dengan dibantu aplikasi SPSS Analisis Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Air Sungai Silau Untuk mendukung hasil uji hipotesis, dilakukan analisis sikap dan tindakan masyarakat melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat yang bertempat tinggal di pinggir sungai silau untuk mengetahui sikap dan tindakan masyarakat terhadap sumber air sungai silau. Selanjutnya data kuesioner diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kandungan Logam Berat Pb di Air Berdasarkan dari hasil pengukuran kandungan logam berat Timbal (Pb) di air sungai silau di kota kisaran, kandungan logam berat Timbal (Pb) tertinggi terdapat pada sampel air yang diperoleh dari stasiun I yaitu Kelurahan Tebing Kisaran sebesar mg/l dan kandungan logam yang terendah diperoleh pada stasiun III yaitu Kecamatan Sendang Sari sebesar 0,19 mg/l. Untuk lebih jelas nilai rata-rata kandungan logam berat Pb dalam air sungai silau dapat di lihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut.

5 Konsentrasi (mg/l) Air Sungai Silau Stasiun Pengamatan Gambar 3.1. Diagram kandungan logam Timbal (Pb) dalam Air Sungai Silau Uji Normalitas Data Pengujian hipotesis didahului dengan uji normalitas data melalui one-sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil pada Tabel 3.1 sebagai berikut. Tabel 3.1. Tabel uji normalitas data dengan uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Konsentrasi N 3 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.282 Positive.282 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.489 Asymp. Sig. (2-tailed).971 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan data dari tabel di atas diperoleh kesimpulan bahwa data yang diperoleh dan akan diolah berdistribusi normal Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji-t satu pihak yaitu uji-t pihak kanan dengan menggunakan SPSS 16.0 sehingga diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

6 Tabel 3.2. Tabel hasil uji hipotesis dengan uji-t satu pihak T df One-Sample Test Test Value = 0.03 Sig. (2- tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Konsentrasi Dari data diatas diperoleh bahwa t hitung = 2,002 dan n-1= 2 dengan significant (α) = 0,05 diperoleh t tabel = 2,920, maka t hit < t tabel sehingga diperoleh kesimpulan Ho diterima. Ini berarti bahwa air sungai Silau di kota Kisaran tidak tercemar logam berat Timbal (Pb) Analisis Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Air Sungai Silau Berdasarkan hasil data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pinggir sungai silau diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Analisis Sikap Masyarakat Berdasarkan analisis data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pinggir sungai silau sudah memiliki cukup pengetahuan dan sikap yang tepat didalam menjaga kebersihan diri dan sumber air sungai silau yang berada dekat dengan mereka. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sekitar 66,7 % tidak setuju dan 33,3 % kurang setuju bahwa air sungai langsung dapat digunakan sebagai sumber air bersih. Ini berarti masyarakat mengerti bahwa air sungai silau tidak dapat dijadikan sumber air bersih yang digunakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi ada 10 % masyarakat yang masih berpendapat bahwa air sungai silau dapat digunakan sebagai bahan untuk mencuci makanan yang akan dimasak seperti sayuran, ikan dan lainnya. Padahal sebenarnya hal ini dapat menghantarkan kandungan logam berat berbahaya yang ada dalam air sungai menjadi secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh manusia. Secara umum hasil analisis sikap masyarakat terhadap sumber air Sungai Silau dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut.

7 Gambar 3.2. Diagram hasil analisis sikap masyarakat terhadap sumber air Sungai Silau Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap masyarakat setuju bahwa air sungai silau tidak dapat langsung dijadikan sebagai sumber air bersih dan tidak menggunakan air sungai silau untuk bahan makanan dan minuman oleh masyarakat disekitar air sungai silau. Masyarakat juga setuju untuk tetap bersama menjaga kebersihan di daerah aliran sungai silau yang ada di kota kisaran. Hal ini juga diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga pencinta lingkungan untuk menciptakan lingkungan air sungai yang bebas dari pencemaran logam berat berbahaya Analisis Tindakan Masyarakat Berdasarkan data perlakuan masyarakat terhadap sumber air sungai silau yang dianalisis diperoleh hasil bahwa rata-rata masyarakat di sekitar sungai tidak ada yang menggunakan air sungai untuk sumber air bersih dan bahan untuk dikonsumsi dan ikut menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang tinja dan limbah lainnya ke sungai. Tetapi ada sekitar 63,3 % masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pinggir sungai silau sering menggunakan air sungai silau untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur. Hal tersebut juga dapat menjadi salah satu faktor yang mencemari air sungai silau tersebut. Secara umum hasil analisis sikap masyarakat terhadap sumber air Sungai Silau dapat dilihat pada gambar 3.3 sebagai berikut.

8 Gambar 3.3. Diagram hasil analisis tindakan masyarakat terhadap sumber air Sungai Silau Secara umum dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat di sekitar air sungai silau tidak menggunakan air sungai silau sebagai bahan makanan dan minuman. Masyarakat juga ikut serta dalam menjaga kebersihan di daerah aliran sungai silau yang ada di kota kisaran. 3.2 Pembahasan Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Air Sungai Silau Hasil pengukuran kandungan logam berat Timbal (Pb) di stasiun I, yaitu berada di Kelurahan Tebing Kisaran menunjukkan konsentrasi Pb yaitu 1,112 mg/l. Menurut PP no.82 Tahun 2001 bahwa kandungan Pb di stasiun ini sudah melebihi nilai standar baku yaitu 0,03 mg/l. Hal ini disebabkan karena letak stasiun I berada dekat dengan daerah yang banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan juga bersumber dari emisi gas buang kendaraan bermotor. (Hidayah dkk, 2012). Konsentrasi logam berat dapat dipengaruhi oleh masuknya buangan yang mengandung logam berat seperti limbah industri, limbah domestik dan limbah pertanian (Darmono, 1995). Kandungan logam berat Timbal (Pb) pada stasiun II yaitu berada di daerah Kelurahan Tegal Sari diperoleh nilai Pb dalam air yaitu 0,441 mg/l. Terjadinya penurunan kandungan logam Pb dikarenakan stasiun ini terletak pada daerah yang aktifitas masyarakatnya kurang dibandingkan pada stasiun I. Pada stasiun II ini juga telah melebihi baku mutu PP no.82 Tahun Menurut Connel dan Miller (1995) bahwa cairan limbah rumah tangga dan aliran air perkotaan juga merupakan salah satu faktor yang cukup besar dalam menyumbangkan logam Pb ke dalam perairan. Pada stasiun III yaitu di daerah Kelurahan Sendang Sari memiliki nilai kandungan logam Pb dalam air yaitu 0,19 mg/l. Menurut PP no. 82 Tahun 2001 kandungan logam berat Pb pada stasiun ini juga lebih besar dibandingkan nilai standar baku yaitu 0,03 mg/l. Hal ini disebabkan

9 karena letak stasiun merupakan daerah pemukiman dan aktifitas manusia pada pemukiman lebih sedikit di bandingkan pada stasiun I dan II. Kemungkinan yang terjadi munculnya perbedaan nilai kandungan logam berat Pb dari stasiun I sampai stasiun III disebabkan karena perbedaan waktu pengambilan sampel dan faktor lingkungan lainnya. Pada musim hujan kandungan logam akan lebih kecil karena proses pelarutan, sedangkan pada musim kemarau kandungan logam akan lebih tinggi karena logam menjadi terkonsentrasi (Darmono, 1995). Hal ini menyatakan bahwa air sungai silau telah teridentifikasi mengandung logam berat Timbal (Pb) Tingkat Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dalam Air Sungai Silau Uji hipotesis yang dilakukan yaitu uji-t pihak kanan bertujuan untuk melihat tingkat pencemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau dan diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi logam berat Timbal (Pb) dengan nilai standar baku air PP No. 82 Tahun 2001, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi pencemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau. Hal ini juga diperkuat dengan masih belum adanya dampak negatif secara langsung bagi kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan air sungai silau di kota kisaran Analisis Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Air Sungai Silau Analisis Sikap Berdasarkan analisis data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pinggir sungai silau sudah memiliki cukup pengetahuan dan sikap yang tepat didalam menjaga kebersihan diri dan sumber air sungai silau yang berada dekat dengan mereka. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sekitar 66,7 % tidak setuju dan 33,3 % kurang setuju bahwa air sungai langsung dapat digunakan sebagai sumber air bersih. Ini berarti masyarakat mengerti bahwa air sungai silau tidak dapat dijadikan sumber air bersih yang digunakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi ada 10 % masyarakat yang masih berpendapat bahwa air sungai silau dapat digunakan sebagai bahan untuk mencuci makanan yang akan dimasak seperti sayuran, ikan dan lainnya. Padahal sebenarnya hal ini dapat menghantarkan kandungan logam berat berbahaya yang ada dalam air sungai menjadi secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh manusia. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap masyarakat setuju bahwa air sungai silau tidak dapat langsung dijadikan sebagai sumber air bersih dan tidak menggunakan air sungai silau untuk bahan makanan dan minuman oleh masyarakat disekitar air sungai silau. Masyarakat juga setuju untuk tetap bersama menjaga kebersihan di daerah aliran sungai silau yang ada di kota kisaran. Hal ini juga diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga pencinta lingkungan untuk menciptakan lingkungan air sungai yang bebas dari pencemaran logam berat berbahaya Analisis Tindakan Berdasarkan data perlakuan masyarakat terhadap sumber air sungai silau yang dianalisis diperoleh hasil bahwa sekitar 63,3 % masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pinggir sungai

10 silau sering menggunakan air sungai silau untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur. Hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor yang mencemari air sungai silau tersebut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat di sekitar air sungai silau tidak menggunakan air sungai silau sebagai bahan makanan dan minuman. Masyarakat juga ikut serta bersama menjaga kebersihan di daerah aliran sungai silau yang ada di kota kisaran. Oleh karena itu, tidak ada masyarakat yang memiliki keluhan penyakit akibat keberadaan logam berat. Tetapi disisi lain masih banyak aktifitas masyarakat yang masih dapat menjadi faktor penyebab munculnya dan terakumulasinya kandungan logam berat dalam air sungai silau tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya penanggulangan atau antisipasi berupa pengawasan rutin agar tidak terjadinya pencemaran logam berat berbahaya pada air sungai silau tersebut Upaya Penanggulangan Pencemaran Upaya penanggulangan agar tidak terjadinya pencemaran logam berat Pb di aliran sungai silau di kemudian hari, maka harus adanya pengawasan secara rutin. Masyarakat dan pemerintahan bersama-sama harus ikut serta di dalam menjaga dan mengawasi semua aktifitas manusia yang dapat meningkatkan jumlah konsentrasi logam berat dalam air sungai silau tersebut sehingga dapat melestarikan air sungai silau yang bebas terhadap kandungan logam berat yang berbahaya dan masyarakat dapat memanfaatkan air sungai silau untuk kebutuhan sehari-hari tanpa efek negatif dari penggunaan air sungai silau tersebut. 4. KESIMPULAN 1. Tingkat kandungan logam berat Pb dalam air sungai silau yang terdapat pada stasiun I, II, dan III sebesar 1,112 mg/l; 0,441 mg/l; 0,190 mg/l. 2. Tingkat pencemaran kandungan logam Pb dalam pada air sungai silau berdasarkan standar baku air PP no. 82 Tahun 2001 diperoleh hasil uji hipotesis bahwa air sungai silau tidak tercemar logam berat Timbal (Pb), tetapi telah teridentifikasi adanya kandungan logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau yang kemungkinan besar dapat terjadi akumulasi konsentrasi sehingga perlu adanya pengawasan yang rutin terhadap air sungai silau tersebut, walaupun pada kenyataannya masih belum berdampak negatif secara langsung bagi kesehatan masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai silau tersebut. 5. SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan logam berat pada biota/organisme di aliran sungai silau dan perlu dilakukan penelitian dengan sebaran lokasi pengambilan sampel yang lebih luas untuk mendapatkan data yang lebih mencukupi agar nantinya diperoleh hasil data yang lebih beragam. Sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih lagi bagi masyarakat maupun lingkungan di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA

11 [1] Mohiuddin KM, Y Ogawa, HM Zakir,K Otomo and N Shikazono., Heavy metals contamination in the water and sediments of an urban river in a developing country. International Journal of Environmental Science and Technology, Vol.8, [2] Karbassi, A. R.; Monavari, S. M.; Nabi Bidhendi, G. R.; Nouri, J.; Nematpour, K., Metal pollution assessment of sediment and water in the Shur River. Environ. Monitor. Assess., No.147, Vol.1-3, [3] Wulan SP, Thamrin & Amin B. 2013, Konsentrasi, Distribusi dan Korelasi Logam Berat Pb, Cr dan Zn pada Air dan Sedimen di Perairan Sungai Siak sekitar Dermaga PT. Indah Kiat Pulp and PaperPerawang-Provinsi Riau, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau, Riau. [4] Hermanto dan Santoso., Adsorpsi Ion Logam Pb (II) Pada Membran Selulosa- Khitosan Terikat Silang. Akta Kimia Indonesia: Surabaya. Vol.2 No. 1 Oktober 2006: 9-24 [5] Yalcin G, Narin I, & Soylak M Multivariate Analysis of Heavy Metal Contents of Sediments From Gumusler Creek, Nigde, Turkey. Environmental Geology, Vol.54, [6] Palar, H. 2008, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rieneka Cipta, Jakarta. [7] Agustina, T Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada Kesehatan. Teknubuga, No. 2, Vol.2, [8] Peraturan Pemerintah [PP] RI No 82 Tahun [9] Ardhana, Made M. 1994, Mikrobiologi Air, Universitas Udayana, Bali. [10] Michael, P. 1990, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, UI, Jakarta. [11] Solihin dan Darsati S. 1993, Air, Jurusan Pendidikan FPMIPA, IKIP, Bandung. [12] Syah, A. 1995, Menulis dan Lingkungan Hidup, Proyek Perguruan Tinggi (P2T), Unhalu, Kendari. [13] Connel, D.W. dan Miller, G.J. 1995, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, UI-Press, Jakarta. [14]Widowati, W., Astiana S. Dan Raymond J. 2008, Efek Toksik Logam, Andi, Yogyakarta [15] Ramessur RT., Parry SJ. and Ramjeawon T The relationship of dissolved Pb to some dissolved trace metals (Al, Cr, Mn and Zn) and to dissolved nitrate and phosphate in a freshwater aquatic system in Mauritius. Environment International, No.4, Vol 26, [16] APHA (American Public Health Association) Standard methods for the examination of water and waste water. 20th ed. APHA, AWWA, WPCF. Washington, Vol.4, 114. [17] Hidayah, A.M., Purwanto, Soeprobowati, T.R Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Keramba Danau Rawapening. [18] Darmono,. 1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Universitas Indonesia, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran merupakan dampak negatif dari kegiatan pembangunan yang dilakukan selama ini. Pembangunan dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyamakan kulit merupakan industri yang dapat mengubah kulit mentah menjadi kulit yang memiliki nilai ekonomi tinggi melalui proses penyamakan, akan tetapi

Lebih terperinci

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN NI PUTU DIANTARIANI DAN K.G. DHARMA PUTRA Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. ABSTRAK Telah diteliti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Waduk adalah genangan air besar yang sengaja dibuat dengan membendung aliran sungai, sehingga dasar sungai tersebut yang menjadi bagian terdalam dari sebuah waduk. Waduk

Lebih terperinci

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Sry Mulyani, Riad Syech, Walfred Tambunan Mahasiswa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. PENDAHULUAN Latar Belakang Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET

IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET Dwi Puryanti, Rizka Pramita Sari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling

Lebih terperinci

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA Putri, Afdal, Dwi Puryanti Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH Rezha Setyawan 1, Dr. Ir. Achmad Rusdiansyah, MT 2, dan Hafiizh

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT (Cu, Fe, Zn) KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN DENSITAS AIR SUNGAI GAUNG DI DESA SEMAMBU KUNING KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Dahlia Segeryanti *, Riad Syech, Usman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran terhadap lingkungan hidup akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian pemerintah, khususnya pihak akademisi, terutama terhadap kehadiran polutan beracun

Lebih terperinci

Irfan Al Husainy 1), Darma Bakti 2), Rusdi Leidonald 2)

Irfan Al Husainy 1), Darma Bakti 2), Rusdi Leidonald 2) 20 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI AIR DAN SEDIMEN PADA ALIRAN SUNGAI PERCUT PROVINSI SUMATERA UTARA (Analysis Heavy Metal Lead (Pb) Content in water and sediment in Percut River, North Sumatera)

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):69-76 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN ANALYSIS OF HEAVY METAL CADMIUM (Cd) AND MERCURY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas manusia berupa kegiatan industri, rumah tangga, pertanian dan pertambangan menghasilkan buangan limbah yang tidak digunakan kembali yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan pesisir dikenal sebagai ekosistem perairan yang memiliki potensi sumberdaya yang sangat besar. Wilayah tersebut telah banyak dimanfaatkan dan memberikan sumbangan

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO Hendra Wahyu Prasojo, Istamar Syamsuri, Sueb Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang no. 5 Malang

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah galah bambu, kantong plastik, ice box, kertas ph, gunting, oven, timbangan

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN Metha Anung Anindhita 1), Siska Rusmalina 2), Hayati Soeprapto 3) 1), 2) Prodi D III Farmasi Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 357-365 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sepanjang aliran Sungai Cihideung dari hulu Gunung Salak Dua dimulai dari Desa Situ Daun hingga di sekitar Kampus IPB Darmaga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia Merupakan negara kepulauan dan dua pertiga bagian wilayah indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia juga tidak lepas dari masalah yang

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

Omni-Akuatika, 12 (3): , 2016 ISSN: print / online Research Article

Omni-Akuatika, 12 (3): , 2016 ISSN: print / online Research Article Omni-Akuatika, 12 (3): 114-118, 2016 ISSN: 1858-3873 print / 2476-9347 online Research Article Scientific Communication in Fisheries and Marine Sciences - 2016 Penilaian Pengkayaan Logam Timbal (Pb) dan

Lebih terperinci

Keywords : Heavy metals Pb, Heavy metals Cu, Water, Sediment, Belumai River

Keywords : Heavy metals Pb, Heavy metals Cu, Water, Sediment, Belumai River 72 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI ALIRAN AIR SUNGAI BELUMAI, KECAMATAN TANJUNG MORAWA (Analysis Of The Content Of Heavy Metals Lead (Pb) And Copper (Cu) In River Water Flow

Lebih terperinci

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG PENENTUAN PENCEMARAN AKIBAT LIMBAH LOGAM DI BATANG AIR BY PASS KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET DAN ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY (AAS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM : ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM : 811 409 019 ABSTRAK Zulyaningsih Tuloly. 2013. Analisis Kandungan Timbal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam timbal atau Pb adalah jenis logam lunak berwarna coklat kehitaman dan mudah dimurnikan. Logam Pb lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 2017. p-issn.1412-2960.; e-2579-521x

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik untuk menunjang proses metabolisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat yang berasal dari limbah industri sudah lama diketahui. Limbah cair yang mengandung logam berat

Lebih terperinci

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Republik Indonesia berupa perairan laut yang letaknya sangat strategis. Perairan laut Indonesia dimanfaatkan sebagai sarana perhubungan lokal maupun Internasional.

Lebih terperinci

SUNGAI BELAWAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN

SUNGAI BELAWAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN 1 TINGKAT KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI SUNGAI BELAWAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN (Level of Heavy Metal Content of Lead (Pb) and Copper (Cu) in the district of Medan Belawan

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa Tlogopucang, kecamatan Kandangan, kabupaten Temanggung. SD N

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas kehidupan manusia yang sangat tinggi telah menimbulkan banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan pembangunan, terutama di sektor industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

DISTRIBUSI LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN DANAU MANINJAU, PROVINSI SUMATERA BARAT

DISTRIBUSI LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN DANAU MANINJAU, PROVINSI SUMATERA BARAT 983 Distribusi logam berat dalam air dan sedimen... (Adang Saputra) DISTRIBUSI LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN DANAU MANINJAU, PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK Adang Saputra, Anjang Bangun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah banyak dikonversi lahan pantainya menjadi kawasan industri, antara lain industri batubara, pembangkit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Lampiran 1 FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Nama : Tanggal : Nama Produk : Mie Basah Jamur Tiram Dihadapan Saudara terdapat empat sampel produk mie basah. Saudara diminta untuk

Lebih terperinci

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03LU '6.72 BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km. 8 menyebabkan kematian biota tersebut. Selain itu, keberadaan predator juga menjadi faktor lainnya yang mempengaruhi hilangnya atau menurunnya jumlah makrozoobentos. 3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi menimbulkan permasalahan bagi kelestarian lingkungan hidup. Aktivitas manusia dengan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y)

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Oleh: Komala Sari (Dibawah bimbingan Prof. Dr. Hamzar Suyani, M.S dan Dr. Tesri Maideliza, MS) RINGKASAN Limbah percetakan

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN 1) Darmiah dan 2) Ratno Achyani 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan

Lebih terperinci

TINGKAT BIOAKUMULASI LOGAM BERAT PB (TIMBAL) PADA JARINGAN LUNAK Polymesoda erosa (MOLUSKA, BIVALVE)

TINGKAT BIOAKUMULASI LOGAM BERAT PB (TIMBAL) PADA JARINGAN LUNAK Polymesoda erosa (MOLUSKA, BIVALVE) Abstrak TINGKAT BIOAKUMULASI LOGAM BERAT PB (TIMBAL) PADA JARINGAN LUNAK Polymesoda erosa (MOLUSKA, BIVALVE) Johan Danu Prasetya, Ita Widowati dan Jusup Suprijanto Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 2 /Desember 2016 (65-70) ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG Ahmad

Lebih terperinci

JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412-6982 Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 KAJIAN KUALITAS HIDROLOGI PERTAMBANGAN NIKEL DI KABUPATEN MORAWALI PROPINSI SULAWESI TENGAH Andi Rusdin Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehingga kualitas airnya harus tetap terjaga. Menurut Widianto

Lebih terperinci

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 1, Januari 2016 ISSN 2302-8491 Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia Fara Diba Nasution *, Afdal Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (SB )

TUGAS AKHIR (SB ) TUGAS AKHIR (SB-091358) Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Juvenile Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) secara In-Situ di Kali Mas Surabaya Oleh : Robby Febryanto (1507 100 038) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran logam berat merupakan salah satu masalah penting yang sering terjadi di perairan Indonesia, khususnya di perairan yang berada dekat dengan kawasan industri,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini merupakan bagian dari Kegiatan Penelitian Kompetitif Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI (P2O-LIPI) yang telah dilakukan pada tahun 2010 dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas di berbagai sektor pembangunan, terutama pada sektor industri, maka masalah pencemaran lingkungan menjadi masalah yang sangat

Lebih terperinci

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LAMPIRAN 1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.42907224 Most Extreme Differences Absolute.078 Positive.078 Negative

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Singkat Sejarah SMA Antartika Sidoarjo. dengan status terakreditasi A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Singkat Sejarah SMA Antartika Sidoarjo. dengan status terakreditasi A. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Singkat Sejarah SMA Antartika Sidoarjo a. Peta SMA Antartika Sidoarjo SMA Antartika Sidoarjo merupakan Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang III.METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur serta telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yang laporan keuangannya telah

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5 III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Bakung desa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, jarak Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

Lebih terperinci

ANALISA KROM TOTAL DI DAERAH INDUSTRI TENUN SONGKET SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG. Ita Emilia

ANALISA KROM TOTAL DI DAERAH INDUSTRI TENUN SONGKET SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG. Ita Emilia ANALISA KROM TOTAL DI DAERAH INDUSTRI TENUN SONGKET SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG Ita Emilia e-mail : itaemilia@rocketmail.com Dosen Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang ABSTRACT Research

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN : Pemetaan Sebaran Kandungan ph, TDS, dan Konduktivitas Air Sumur Bor (Studi Kasus Kelurahan Sengkuang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat) Leonard Sihombing a, Nurhasanah a *, Boni. P. Lapanporo a a Prodi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KAMPUNG BOJONG KELURAHAN RAWABUAYA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA TAMANGAPA DENGAN PARAMETER BIOLOGI Farida Nur Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan teknik Sipil, Universitas Hasanuddin ABSTRAK TPA Tamangapa merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics Lampiran 1 ed Samples Statistics 1 2 3 4 5 6 7 8 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Current Ratio Sebelum Akuisisi 1,2367 3,12662,07311 Set Sebelum Akuisisi,0587 3,02684,01550 Current Ratio Sesudah

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT No. Responden:... I. Petunjuk Pengisian Responden yang terhormat,

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI LOGAM KROM (Cr) DAN NIKEL (Ni) DI PERAIRAN PANTAI BARAT KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh:

ANALISIS KONSENTRASI LOGAM KROM (Cr) DAN NIKEL (Ni) DI PERAIRAN PANTAI BARAT KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh: ANALISIS KONSENTRASI LOGAM KROM (Cr) DAN NIKEL (Ni) DI PERAIRAN PANTAI BARAT KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Oleh: Brilliant Esye Lousiana 1), Bintal Amin 2), Syahril Nedi 2) ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Desa Tulabolo Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Boalngo, Provinsi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Umar Ode Hasani Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO Email : umarodehasani@gmail.com Ecogreen Vol. 2 No. 2, Oktober

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perairan Muara Kamal pada bulan Agustus Oktober 2011. Analisis preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Produktivitas

Lebih terperinci

PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER

PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER Usman Malik 1,Tommi Parulian 2, Riad Syech 2 Usman.malik@lecturer.unri.ac.id ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE BAB 2 BAHAN DAN METODE 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 pada beberapa lokasi di hilir Sungai Padang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba No. Media Selektif Jenis Mikroba Pengenceran Jumlah mikroba 1. Pikovskaya Pseudomonas sp. 10-5 3,3 x 10 6 10-5 7,1 x 10 6 2. MSA Rhizobium sp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun televisi bahwa kali Surabaya mengalami pencemaran yang cukup parah, terutama saat musim kemarau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari dipakai sebagai air minum, air untuk

PENDAHULUAN. oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari dipakai sebagai air minum, air untuk PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi ini sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini tidak akan dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan gabungan dari Kecamatan Tanjungkarang dan Kecamatan Telukbetung. Bandar Lampung merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan industri, semakin menimbulkan masalah. Karena limbah yang dihasilkan di sekitar lingkungan hidup menyebabkan timbulnya pencemaran udara, air

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kadar Bilangan Peroksida dan Pengamatan Warna Minyak Goreng Bekas LAMPIRAN 4. Hasil Pengukuran Kadar Bilangan Peroksida dan Pengamatan Warna Sebelum Penambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas perairan sungai sangat tergantung dari aktivitas yang ada pada daerah alirannya. Berbagai aktivitas baik domestik maupun kegiatan Industri akan berpengaruh

Lebih terperinci