OPTIMALISASI SUSUNAN TATA LETAK BARANG UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA GUDANG PADA PT. AMANAH TRANSMULIA LOGISTICS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI SUSUNAN TATA LETAK BARANG UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA GUDANG PADA PT. AMANAH TRANSMULIA LOGISTICS"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI SUSUNAN TATA LETAK BARANG UNTUK MEMINIMALISIR BIAYA GUDANG PADA PT. AMANAH TRANSMULIA LOGISTICS Rozzy Arman dan Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat, (021) , ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan memecahkan permasalahan yang terjadi akibat adanya penumpukan barang di gudang, dengan membantu perusahaan menentukan jumlah barang yang dapat diletakkan di gudang tersebut dengan jumlah yang optimal, tetapi tidak membuat perusahaan kelebihan membayar biaya sewa gudang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan survei yang dilakukan terhadap pihak - pihak terkait dalam perusahaan, dengan jenis penelitian deskriptif, dan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis dilakukan dengan Simulasi Monte Carlo dan Interval Angka Acak yang diolah secara manual. Hasil akhir penelitian ini akan menghasilkan jumlah rata - rata barang yang akan diletakkan di gudang, dengan hasil jumlah barang yang paling optimal, serta biaya sewa gudang yang minimal. (RA) Kata Kunci: Monte Carlo, Simulasi Monte Carlo, Angka Acak, Operasional, Optimalisasi Susunan PENDAHULUAN Di Indonesia sendiri, sektor logistik memiliki dinamika sendiri. Seiring perkembangan zaman, sektor logistik berkembangan mengikuti derap langkah perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 di proyeksi bertumbuh sekitar 6%. Tetapi, tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia di perkirakan merosot dibanding tahun 2013, dari 5.5% menjadi 5.2% bahkan bisa 5.0% (Tanoso. Majalah Marketing, Halaman 69). Hal ini dikarenakan nilai tukar rupiah masih tetap lemah, sehingga harga produk Indonesia tinggi. Rasio biaya logistik/distribusi juga mulai bisa dikendalikan dan ditekan secara bertahap, walaupun di tingkat yang kecil (dari 9%-12% menjadi 8.5%-11% dari penjualan). Sementara itu, perdagangan antarpulau meningkat pesat lebih dari 16% sebagai akibat pembangunan bandara, pelabuhan laut yang pesat, terutama di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan (Tanoso. Majalah Marketing, Halaman 70). Tidak hanya cukup dengan strategi yang digunakan, perusahaan ekspedisi juga harus memilki kualitas pelayanan yang baik, termasuk dalam service, maupun kualitas produk yang dijamin keamanan serta keselamatannya, serta dengan kemudahan proses transaksi dan kejelasan persyaratan didalam dunia ekspedisi. Terlebih di dalam dunia pengiriman barang ke seluruh kota di Indonesia. Indonesia sendiri adalah Negara berkembang yang ingin meningkatkan pendapatan Negara melalui ekspor - impor, dan berbagai praktik bisnis lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia sendiri. Dengan kondisi perkembangan perekonomian seperti ini, banyak perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pemain lama atau baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT. Amanah Transmulia Logistics ( ATM ).

2 PT. Amanah Transmulia Logistics berdiri dengan bisnis dibidang jasa pengiriman paket kilat keseluruh wilayah Indonesia. Disini ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dibereskan terlebih dahulu, seperti proses pemeriksaan barang, pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta, pemantauan jadwal penerbangan pesawat di Soekarno-Hatta, bongkar muat, dan memastikan apakah barang tersebut sampai ketangan konsumen dengan benar dan barang terjaga dengan aman atau tidak. Beberapa pekerjaan rumah ini harus diperhitungkan sedemikian rupa, agar hal - hal ini tidak mengganggu jalannya pengiriman barang keseluruh wilayah Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini akan lebih fokus untuk membahas masalah pergudangan. Dengan menyusun tata letak barang di gudang agar lebih optimal, perusahaan dapat menghemat biaya untuk membayar sewa gudang. Perusahaan membayar biaya gudang dengan hitungan perhari dengan luas tempat 3 x 5 m 2 untuk pengiriman rata - rata perhari 5 ton barang. Dan dengan menyusun letak barang ini, perusahaan juga dapat mengurangi kesalahan pengiriman barang sehingga dapat mengurangi return barang, dapat memprioritaskan barang yang seharusnya dikirim terlebih dahulu dan yang bukan, walaupun gudang dalam keadaan penuh. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalah yang ada yaitu : 1. Bagaimana cara perusahaan untuk mengoptimalisasikan peletakan barang pada gudang dengan tujuan untuk menghemat biaya sewa gudang di bandara Soekarno-Hatta? Dari identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, maka Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan peletakan barang pada gudang dengan tujuan untuk menghemat biaya sewa gudang di bandara Soekarno-Hatta. Dalam penelitian ini, kerangka landasan pemikiran yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: PERUSAHAAN 1 PERUSAHAAN 2 PERUSAHAAN 3 PT. AMANAH TRANSMULIA LOGISTICS MASALAH Cargo Bandara International Soekarno Hatta Tambahan biaya gudang Gudang penuh Kesalahan pengiriman barang Prioritas KOTA TUJUAN Gambar 1 Landasan Pemikiran METODE PENELITIAN Desain Penelitian Berkaitan dengan jenis penelitian yang digunakan, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab - sebab dari suatu gejala tertentu (Sunyoto, 2013: 31). Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab -

3 sebab dari suatu gejala tertentu (Sunyoto, 2013: 31). Metode wawancara kualitatif dipakai bersamaan dengan metode observasi yang memuat sifat - sifat kuantitatif (Sedarmayanti & Hidayat, 2011: 80). Unit Analisis yang digunakan adalah individu, yaitu perorangan dari beberapa divisi yang ada pada PT. Amanah Transmulia Logistics. Time Horizon penelitian ini adalah cross sectional, yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar, 2005: 131). Tujuan Penelitian Tabel 1 Desain Penelitian Jenis Penelitian dan Unit Analisis Metode Penelitian Time Horizon T Deskriptif dan Wawancara & Survei Individu Divisi ATM Cross Sectional Sumber : Hasil pengolahan data, 2014 Keterangan : T : Membantu perusahaan dalam mengoptimalkan peletakan barang pada gudang dengan tujuan untuk menghemat biaya sewa gudang di bandara Soekarno-Hatta. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif, dan sumber data berasal dari data primer maupun sekunder. Data dan sumber data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini: Tujuan Penelitian T Tabel 2 Data dan Sumber Data Penelitian Analisis Data Membantu perusahaan dalam mengoptimalkan peletakan barang pada gudang dengan tujuan untuk menghemat biaya sewa gudang di bandara Soekarno-Hatta. Jenis Data Kuantitatif dan Data Kualitatif Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014 Data Sumber Data sekunder yang diperoleh dari pengolahan data yang sudah ada dari perusahaan. Keterangan: T : Membantu perusahaan dalam mengoptimalkan peletakan barang pada gudang dengan tujuan untuk menghemat biaya sewa gudang di bandara Soekarno-Hatta. Teknik Pegumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini : 1) Studi Pustaka Dengan metode pengumpulan data yang sudah ada melalui jurnal, artikel, majalah, buku - buku, internet dan sumber data sekunder lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut

4 digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi yang akan diolah menjadi data kuantitatif, dan melalui data tersebut dapat dihasilkan jawaban dari permasalahan yang ada di perusahaan. 2) Studi Lapangan Metode pengumpulan data melalui penelitian secara langsung ke tempat objek penelitian yaitu di kantor utama PT. Amanah Transmulia Logistic seperti data pengiriman barang ke sejumlah wilayah di Indonesia, dan di gudang bandara Soekarno-Hatta untuk memperoleh data seperti macam - macam permasalahan yang terjadi di bagian gudang bandara apabila barang di gudang menumpuk. Pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan ini dapat dilakukan dengan cara : 1. Wawancara Merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. Karena wawancara bersifat tidak terstruktur, partisipan diberi kebebasan untuk mengekspresikan pikiran dengan lebih bebas (Sunyoto, 2013; 59). Dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang bersangkutan, terutama dari pihak gudang, yang merupakan karyawan PT. Amanah Transmulia Logistics. 2. Survei Metode ini digunakan untuk mengukur gejala - gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala - gejala tersebut ada, menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah (Sunyoto, 2013: 32). Penerapan ini, pada perusahaan dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek penelitian secara langsung ke perusahaan, guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Metode Analisis Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung secara manual, mulai dari menghitung jumlah pengiriman barang yang dibagi perminggu, pengolahan data untuk menghitung frekuensi dengan Metode Simulasi Monte Carlo, dan menghitung hasil asumsi dengan membangkitkan Bilangan Angka Acak yang menghasilkan asumsi pengiriman barang dalam seminggu. Dalam penelitian ini, analisis diawali dengan survei terhadap data yang dibutuhkan. Data yang diperoleh berupa data sekunder, yaitu data dari perusahaan yang berisi seluruh transaksi yang di kelompokkan sesuai bulan pengiriman barang. Setelah data ini diperoleh, langkah selanjutnya melakukan perhitungan secara manual. Berikut adalah contoh Tabel Hasil perhitungan : Tabel 3 Tabel Perhitungan Data Pengiriman BULAN Minggu Ke- Pengiriman Frekuensi 1 X Y 2 X Y 3 X Y 4 X Y Sumber : hasil pengolahan data, 2014 Keterangan : Bulan : Bulan pengiriman Minggu Ke- : 1 (Di hitung dari tanggal 1-7 dalam 1 bulan pengiriman)

5 2 (Di hitung dari tanggal 8-14 dalam 1 bulan pengiriman) 3 (Di hitung dari tanggal dalam 1 bulan pengiriman) 4 (Di hitung dari tanggal dalam 1 bulan pengiriman) Pengiriman : Total jumlah pengiriman yang dihitung perminggu Frekuensi : Berapa kali jumlah pengiriman sebanyak X terjadi dalam 1 minggu. Setelah menghitung data pengiriman, tahap selanjutnya adalah mengolah dengan menggunakan metode Simulasi Monte Carlo. Istilah Monte Carlo sering dianggap dengan simulasi probabilistik (Stiadi, 2013: 3). Langkah - langkah dalam melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Simulasi Monte Carlo adalah sebagai berikut : 1. Menentukan distribusi probabiltas untuk variabel - variabel penting, untuk membangkitkan nilai variabel yang sedang diuji. 2. Menghitung distribusi kumulatif untuk tiap - tiap variabel pada langkah Menetapkan satu inteval dari bilangan angka acak (random numbers) untuk masing - masing variabel. Variabel penting dalam penelitian ini diantaranya adalah pengiriman yang ada di tahap sebelumnya, jumlah frekuensi terjadinya pengiriman, probability, frekuensi kumulatif, interval angka acak. Contoh seperti yang ada di tabel berikut ini : Pengirim an X1 X2 X3 X4 X5 X6 Xn Total Frekue nsi Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Yn Y Probability Y1 / Y = Y1 Y2 / Y = Y2 Y3 / Y = Y3 Y4 / Y = Y4 Y5 / Y = Y5 Y6 / Y = Y6 Yn / Y = Yn Tabel 4 Monte Carlo Frekuensi Kumulatif Sumber : (Azmy; Rizky, 2012:14) Interval Angka Acak Y1 = a 0 - (a 100) a + Y1 = b ((a 100) + 1) - (b 100) b + Y2 = c ((b 100) + 1) - (c 100) c + Y3 = d ((c 100) + 1) - (d 100) d + Y4 = e ((d 100) + 1) - (e 100) e + Y5 = f ((e 100) + 1) - (f 100) F + Y6 = ((f 100) + 1) 100 Keterangan : Pengiriman : Tabel pengiriman merupakan tabel yang sama dengan isi tabel di tahap awal yang sudah dihitung, dan diurutkan dari angka terkecil, sampai angka terbesar. Frekuensi : Tabel frekuensi merupakan tabel jumlah total dari nilai pengiriman yang berjumlah sama.

6 Misal : Tabel 5 Monte Carlo 1 Pengiriman Frekuensi Sumber : hasil pengolahan data 2014 Artinya : Untuk pengiriman sebanyak 35 kali dalam seminggu, terjadi sebanyak 2 kali pengiriman yang dihitung berdasarkan jangka waktu tertentu. Untuk pengiriman sebanyak 24 kali dalam seminggu, terjadi sebanyak 1 kali pengiriman yang dihitung berdasarkan jangka waktu tertentu. Probability : Merupakan tabel hasil dari pembagian antara Frekuensi dibagi Jumlah Frekuensi. Frekuensi Kumulatif : Merupakan tabel yang berisi pertambahan setiap probability, sampai hasil akhir sama dengan 1,000. Interval Angka Acak : Tabel ini berisi interval dari 0 (nol) sampai nilai kumulatif 100, dan hasilnya dibulatkan, sampai nilai interval terakhir adalah 100. Pada tahap ini, akan di hitung hasil asumsi pengiriman barang yang jumlahnya dinyatakan dalam berapa kali pengiriman yang dilakukan per minggu. Variabel - variabel yang ada di dalam tabel ini adalah Pengiriman, Angka acak, Frekuensi. Seperti yang tertera pada tabel dibawah ini : Tabel 6 Monte Carlo 2 Pengiriman (Minggu) Angka Acak Frekuensi 1 52 X X X X X X6 n dst. Xn X X / n Sumber : hasil pengolahan data, 2014 Keterangan : Pengiriman : Berapa minggu pengiriman dilakukan, tergantung dengan penentuan lama waktu penelitian. Angka Acak : Nilai angka acak telah ditentukan dari Tabel Angka Acak, seperti yang ada dibawah ini :

7 Frekuensi : Nilai yang di lihat berdasarkan interval angka acak, dan yang di masukkan ke tabel adalah jumlah Pengiriman (X1, X2,...., Xn). Selanjutnya frekuensi akan di jumlahkan, dan hasil penjumlahan frekuensi di bagi dengan banyaknya minggu ( X / n). HASIL DAN BAHASAN Dari hasil pengolahan data, jumlah rata - rata pengiriman perminggu dari 10 Kota adalah sebagai berikut : Medan : 20 unit Balikpapan : 41 unit Batam : 26 unit Pontianak : 12 unit Surabaya : 49 unit Banjarmasin : 15 unit Mataram : 8 unit Makassar : 34 unit Denpasar : 26 unit Jayapura : 2 unit Dari data inilah dapat ditentukan susunan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menyusun tata letak barang di gudang bandara. Dengan adanya susunan ini, diharapkan dapat menghemat biaya yang akan dibayar perusahaan untuk menyewa gudang. Berikut tabel perbandingan antara tabel pengiriman sebelum dihitung dengan metode Simulasi Monte Carlo dan yang sudah dihitung dengan metode Simulasi Monte Carlo : KOTA Tabel 7 Tabel Perbandingan Total Pengiriman menurut Perusahaan (Unit) Total Pengiriman Menurut Simulasi (Unit) Medan Batam 1,138 1,144 Surabaya 2,133 2,156 Denpasar 1,133 1,144 Mataram Balikpapan 1,792 1,804 Pontianak Banjarmasin Makassar 1,486 1,496 Jayapura TOTAL 10,218 10,252 Sumber : hasil pengolahan data 2014 Dari tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa, semakin banyak barang yang ada di gudang, maka semakin optimal pula susunan untuk meletakkan barang - barang. Dengan 3 x 5 m 2 yang perusahan harus bayar sebesar Rp. 3,500,000,- untuk rata - rata pengiriman 5000 kg barang per hari. Harga sewa minimal Rp. 235,000,-/m 2 untuk kurang dari 5000 kg barang. Jika barang yang dikirim lebih dari 5000 kg, harga sewa gudang menjadi Rp. 233,000,- /m 2. Tetapi perusahaan telah menetapkan untuk membayar dengan luas 3 x 5 m 2. Jika barang yang berada di gudang kurang dari 5000 kg barang, perusahaan tetap harus membayar sebanyak Rp. 3,500,000,-. Sehingga dalam penelitian ini dapat membuktikan bahwa, walaupun barang yang dikirim lebih dari 5000 kg, pembayaran sewa gudang akan tetap sama, dan dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk peletakan barang di gudang dengan menyusun barang

8 tidak hanya 1 kota per slot yang disediakan, tetapi dengan 3 x 5 m 2 dapat dimanfaatkan untuk beberapa kota di pulau yang sama dan disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang tersedia oleh pihak airline. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan data dan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Cara perusahaan untuk mengoptimalisasikan peletakan barang pada cargo bandara adalah dengan menentukan pengiriman barang per minggu dengan metode Simulasi Monte Carlo & Random Number untuk mengetahui biaya termurah yang akan dibayar oleh perusahaan. Masalah yang biasanya timbul digudang adalah: a. Barang - barang menumpuk, terlebih saat adanya keterlambatan penerbangan. b. Saat barang digudang penuh, kesalahan pengiriman barang beberapa kali sering terjadi, oleh karena itu distributor di kota yang menerima paket yang salah me-return barang itu kembali. c. Untuk menangani masalah yang terjadi, perusahaan belum mempunyai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada, sehingga dengan Simulasi Monte Carlo, diharapkan perusahaan bisa menangani masalah yang sedang dihadapi, dengan cara menentukan rata - rata pengiriman dan biaya yang akan dibayar. d. Dari hasil pengolahan data didapat hasil perbandingan perhitungan perusahaan dan hasil dengan Simulasi Monte Carlo & Random Number. Membuktikan bahwa dengan simulasi, tata letak di gudang bisa semakin optimal dari sebelumnya saat jumlah pengiriman barang dalam jumlah yang besar yang menyebabkan gudang menjadi penuh. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, adapun saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Amanah Transmulia Logistics berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya susunan yang di tentukan, diharapkan dapat mengoptimalkan tata letak barang sehingga lebih mempermudah pengangkutan barang ke bagsi pesawat sesuai dengan kota tujuan. 2. Dengan menghitung rata - rata optimal pengiriman barang, di harapkan dapat mengurangi biaya untuk sewa gudang, walaupun terjadi penumpukan barang akibat keterlambatan penerbangan. Barang - barang dapat disusun disesuaikan dengan pulau tujuan yang sama, misalnya untuk tujuan Sumatra, Jawa, Kalimantan. Tujuannya untuk memaksimalkan peletakan barang dan meminimalkan biaya yang akan dibayar untuk gudang. 3. Untuk packing barang kiriman, nota di telakkan di badan depan packing-an barang, agar mudah dilihat oleh pengangkut barang, untuk melihat kota tujuan barang tersebut. Tujuannya untuk meminimalisir kesalahan pengiriman barang. 4. Untuk mempermudah dalam pengiriman, sebaiknya perusahaan bekerja sama dengan beberapa pihak airlines, tidak hanya 1 atau 2 airlines, sebab arus pengiriman di perusahaan ATM ini sering dalam jumlah banyak, jadi apabila airlin.es 1 mengalami keterlambatan penerbangan, bisa di alihkan ke airlines lainnya dengan kota tujuan yang sama. REFERENSI Achmad, Mahmud Teknik Simulasi dan Pemodelan (Online). Diakses 18 Maret 2014 dari Azmy, Mohammad; Rizky, Muhammad. (2012). Analisis Perbandingan Perhitungan EOQ dan Simulasi Monte Carlo dalam Meminimalisasi Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Binus University. Belle, Jonathan Van. (2013). Random Number Generation in Monte carlo Simulations for derivative pricing on a GPU. VBLJON001, pg Blais, J.A. Rod; Zhang, Zhan. (2011). Exploring pseudo- and chaotic random Monte Carlo Simulations. Computers & Geosciences 37, pg

9 Cahyo, Widia Nur. (2008). Pendekatan Simulasi Monte Carlo untuk Pemilihan Alternatif dengan Dicision Tree pada Nilai Outcome yang Probabilistik. Teknoin. Vol. 13, No. 2, pg Gentle, James E. (2005). Statictics and Computing : Random Number Generation and Monte Carlo Methods, Second Edition. USA: Springer. Heizer, Jay; Render, Barry. (2011). Operations Management Tenth Edition. New Jersey: Pearson. Hu, Xiaoping; Cui, Hairong. (2010). Generating Multi-Dimensional Discrete Distribution Random Number. Juornal of Information and Computing Science. Vol.6, No. 1, pg Johansen, Adam M.; Evers, Ludger. (2007). Monte Carlo Methods. Nick Whiteley (2010) (Ed.) Kroese, Drik P. (2011). Monte Carlo Methods. Summer School of the Australian Mathematical Sciences Institute (AMSI). Maximization. Diakses pada tanggal 28 Januari 2014 dari Nurjaman, Asep; Cahyana, Rinda; Nurwandi, Luthfi. (2012). Simulasi Monte Carlo untuk Pelayanan Perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 9, No. 1, pg Optimization. Diakses pada tanggal 28 Januari 2014 dari Putri, Rinella. 28 Agustus Mengukur Risiko dengan Simulasi Monte Carlo (Online). Diakses 24 Januari 2014 dari Sarjono, Haryadi; Lestari, Eriani. (2012). Perencanaan Persediaan dengan Pendekatan Metode Monte Carlo. Forum Ilmiah: Vol. 9, No. 2, pg Sedarmayanti; Hidayat, Syarifudin. (2011). Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju. Sediawan, Wahyudi Budi. (2013). Applications Of Monte Carlo Simulation in Chemical Engineering. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Stiad, Doni. (2013). Modul Riset Operasi. Materi: Simulasi. Halaman Stipčević, Mario; Gauthier, Daniel J. (2013). Precise Monte Carlo Simulation of Single-Photon Detectors. Advanced Photon Counting Techniques VII. Vol. 8727, 87270K, pg Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Sunyoto, Danang. (2013). Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Tanoso, Harry. 12 Desember Lokasi Menjadi Tidak Begitu Penting. Majalah Marketing, Halaman 69. Umar, Husain. (2005). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyuningsih, Sri. (2010). Analisis SWOT untuk Penentuan Strategi Optimalisasi Infrastruktur. Puslitbang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. pg Yeh, Tsu-Ming; Sun, Jia-Jeng. (2013). Using the Monte Carlo Simulation Methods in Gauge Repeatability and Reproducibility of Measurement System Analysis. Departement of Industrial Engineering and Management. Vol. 11, pg Zak, Michail. (2009). New Physical Principle for Monte-Carlo Simulations. Electronic Journal of Theoritical Physics. EJTP 6, No. 21, pg RIWAYAT PENULIS Nama : Rozzy Arman Tempat/ Tgl. Lahir : Duri, 2 Oktober 1991 Pendidikan : S1, Binus University, School of Business Management, fokus Pada International Marketing.

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Definisi Metododologi penelitian adalah langkah - langkah yang sistematis, dan pembahasan mengenai konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, yang di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Kajian Teori Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori ini menjadi tolak ukur dalam menjalakan penelitian. 2.1.1 Monte Carlo Kata

Lebih terperinci

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN EOQ DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMINIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN CV. SAMMY BATIK PEKALONGAN Mohammad Azmy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu OPTIMASI KEGIATAN PELATIHAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS DI BALAI LATIHAN KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BENGKULU) Ricky Zulfiandry ricky.zulfiandry@unived.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif, serta menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Dian Ratu Pritama Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. segala macam kreasi dan desain yang tradional dan moderen Perusahaan CV.

Bab I PENDAHULUAN. segala macam kreasi dan desain yang tradional dan moderen Perusahaan CV. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai kain tradisional, batik memang kaya akan nilai budaya. Disamping itu batik juga merupakan kerajinan tradisional yang diwarisi turun menurun.oleh karena itu

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bidang usaha logistik baik di dunia maupun di Indonesia sudah semakin ketat. Saat ini dapat dikatakan bahwa industri logistik sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx) BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA 1.1.1 Bentuk Usaha RPX (FedEx) Tentang RPX (FedEx) Layanan yang diinginkan konsumen kepada perusahaan logistik semakin banyak ragamnya. Ketika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat dengan berbagai aktifitas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Menurut Badan Kependudukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 5 1.4

Lebih terperinci

Pesawat Polonia

Pesawat Polonia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa pelabuhan menjadi cukup penting dalam membantu peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan memiliki tujuan studi yaitu studi deskriptif. Menurut pendapat Sekaran (2006, p155), studi deskriptif (descriptive study) dilakukan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional yang berkembang pesat pada saat ini pada hakekatnya merupakan perdagangan sederhana yang tidak lain adalah kegiatan menjual dan membeli barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo

Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo Erwin Prasetyowati 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Madura Pamekasan Email: 1) erwinprasetyowati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produk mereka dalam pasar yang berbasis Online dimana konsumen membeli barang

BAB 1 PENDAHULUAN. produk mereka dalam pasar yang berbasis Online dimana konsumen membeli barang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan globalisasi saat ini, banyak orang yang menawarkan produk mereka dalam pasar yang berbasis Online dimana konsumen membeli barang dan barang dikirim

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam bidang jasa pengiriman barang atau jasa logistik di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan adanya kenaikan peringkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman khususnya dalam hal sistem informasi, yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan diharuskan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 No.62/09/33/Th.XI, 04 September 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat, hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan infrastruktur transportasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 No.29/05/33/Th.XI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan perhitungan bangsa asia tenggara, merupakan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

PATRANS CARGO PATRANS CARGO

PATRANS CARGO PATRANS CARGO FREIGHT FORWADING, LAND TRUCKING, AIR CARGO SERVICE PT. PELITA ABADI TRANS Profil PT. PELITA ABADI TRANS didirikan pada tanggal, 20 April 2012 dengan nama PT. PELITA ABADI TRANS sesuai dengan akte notaris

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA Khoirun Nissa, M. Tirtana Siregar. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Kemeja Poloshirt Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) di PT Bina Busana Internusa. International

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini, menuntut akan pentingnya informasi disetiap perusahaan agar informasi dapat diperoleh secara tepat, cepat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH

BAB IV ANALISA MASALAH BAB IV ANALISA MASALAH 4.1 Sejarah Perusahaan Mandiri Group adalah suatu perusahaan yang terdiri dari tiga perusahaan yang saling berhubungan yang bekerja dalam bidang angkutan atau logistic, distributor

Lebih terperinci

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA Erma Budhi Kurnia Susanti 1),Ahmad Rusdianyah 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti adalah penerapan sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok yang diukur

Lebih terperinci

No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017

No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan September 2017 No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8 PREDIKSI PENDAPATAN PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Afry Rachmat, Sukmawati Nur Endah, Aris Sugiharto Program Studi Teknik Informatika, Universitas Diponegoro afry.rachmat27@gmail.com,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 No.74 /11/33/Th.IX, 02 November 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah yang bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang sempurna (komprehensif)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, kegiatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 No.23/04/33/Th.XI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada era globalisasi ini merupakan suatu unsur yang mendasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada era globalisasi ini merupakan suatu unsur yang mendasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi ini merupakan suatu unsur yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis. Ini dapat dilihat dari penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Prima Jasa Abadi Trans merupakan salah satu perusahaan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. CV Prima Jasa Abadi Trans merupakan salah satu perusahaan dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Prima Jasa Abadi Trans merupakan salah satu perusahaan dibidang pelayanan jasa. Perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang ini berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017

No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang datang

Lebih terperinci

SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PELAYANAN PERPANJANGAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PELAYANAN PERPANJANGAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PELAYANAN PERPANJANGAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Asep Nurjaman 1, Rinda Cahyana 2, Luthfi Nurwandi 3 Jurnal Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Industrial Engineering Journal Vol.5.2 (2016) 11-16 ISSN 2302 934X Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage Basuki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017 No.40/06/33/Th.XI, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015 No. 63/09/33/Th.IX, 01 September 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juli 2015

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan olahraga sepeda belakangan ini mulai berkembang kembali dikarenakan sepeda menjadi alat transportasi alternatif selain mobil dan motor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya peradaban manusia. Perubahan yang terjadi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya peradaban manusia. Perubahan yang terjadi menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki dasawarsa ke 2 pada abad ke 21 di era globalisasi ini menjadi bukti pesatnya perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

di CV. NEC, Surabaya

di CV. NEC, Surabaya Perbaikan Tata Letak Gudang Mesin Fotokopi Rekondisi di CV. NEC, Surabaya Indri Hapsari 1 dan Albert Sutanto 2 Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya Email: indri@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V

SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V Rasky Sahnan Pilpala, Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS email: rasky_mmt_its@yahoo.co.id ABSTRAK Sejak awal berdirinya PT.PERTAMINA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah PT Rajawali. Adapun hal yang akan dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat

Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat Anggun Ratna ewi 1, Marlinda Apriyani 2, Bina Unteawati 3 Mahasiswa 1, osen Politeknik Negeri Lampung 1 2, osen Politeknik Negeri Lampung 2 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini kian membantu prosesproses bisnis dalam berbagai bidang. Banyak perusahaan menggunakan teknologi sebagai penunjang aktivitas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015 No.69 /10/33/Th.IX, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Agustus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015 No.52/08/33/Th.IX, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juni 2015 secara

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada BAB IV PENUTUP Bagian bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada manajemen persediaannya. Kesimpulan dan saran ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015 No.46/07/33/Th.IX, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Mei 2015 secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumen akan suatu produk saat ini semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan terhadap produk

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Fajar Etri Lianti Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015 No.31/05/33/Th.IX, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Maret 2015 secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini menyebabkan dunia bisnis mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini menyebabkan dunia bisnis mencoba BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat sesuai dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini menyebabkan dunia bisnis mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 18/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang usaha yang saat ini sedang berkembang pesat adalah penyedia jasa. Terbukti bahwa semakin hari semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGENDALIAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI UNIT 10 PT. SRITEX

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGENDALIAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI UNIT 10 PT. SRITEX PENGENDALIAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI UNIT 10 PT. SRITEX Wisnu Nugroho Saputro 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Optimasi Persediaan Sparepart Menggunakan Model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Laporan proposal ini akan membahas tentang topik berdasarkan yang muncul pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi Soemarmo Surakarta yaitu mengenai kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan dan pertumbuhan perekonomiannya terus berkembang secara pesat, memiliki beberapa transportasi dan jasa pengangkutan pilihan.

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO Eka Iswandy Novinaldi ABSTRACT Selling is an activity that is increasingly important and is a factor that

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN No. 06/02/34/TH.XII, 01 Februari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: BAB V PENUTUP Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: 5.1. Simpulan 5.1.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat didentifikasi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. JANTERA MULTI SARANA (JMS) LOGISTICS PALEMBANG Abstrak Alzahra Aryanti

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015 No. 03/01/33/Th.X, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Winkarya Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha di Indonesia dapat dikatakan sebagai bisnis yang tidak pernah surut, yaitu usaha percetakan. Saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail :

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 85/12/33/Th.IX, 01 Desember 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2014 secara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015 No. 09/02/33/Th.X, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 No.26/04/33/Th.IX, 01 April 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Februari 2015

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci