A. Pendahuluan JURNAL PENELITIAN VOL. 11 ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Pendahuluan JURNAL PENELITIAN VOL. 11 ABSTRACT"

Transkripsi

1 TATA KELOLA PROSES DAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK JUMPUTAN KAMPUNG CELEBAN YOGYAKARTA SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK Oleh: Purnawan ABSTRACT Jumputan cloth handicraft industry grows a number of impacts on economic growth and environmental pollution. The economic value generated from Jumputan cloth industry can give contribution to improving the local economy, income and can also give income for country exchange. However, the potential for environmental pollution which is generated by industrial waste of jumputan cloth is quite worrying because the volume of waste is big and waste management requirements are not satisfied. The industrial waste generated from jumputan cloth is still not considered as a problem, because it does not have direct impact or short term effect felt by the society and the environment. Better internal performing management is expected to achieve: efficient use of energy and water to reduce the cost of production, technology planning process for ergonomic and good process control, equipment modification to improve the optimization process, wastewater treatment design with simple technology and low cost waste processing, also make the effort to allow the waste product which can be reused as diversified products. The results of the application design process tool show the average time efficiency of % and water use efficiency of %, result in the efficient use of energy and effectiveness from craftsmen s performance, with the water use efficiency will reduce the waste product. It can reduce the cost of wastewater treatment, with recycling of solid waste as product diversification will provide a significant benefit and it can cover the cost of wastewater treatment with a profit of Rp 4,528, - each time of the process. The results of wastewater treatment applications that have been designed show that the results of waste treatment have met the quality standard in accordance with DIY Governor Regulations No.7 Year Keywords: Cloth Jumputan, Governance Process, Efficiency. A. Pendahuluan Potensi Industri batik secara ekonomi cukup memberikan pendapatan yang besar kepada negara, baik dari segi penyerapan tenaga kerja maupun pemasukan devisa dan pajak. Permintaan pasar untuk konsumsi lokal dan luar negeri terbuka luas sehingga memberikan peluang yang besar untuk perkembangan industri ini.saat ini pemasaran batik selain untuk konsumsi lokal juga telah menembus pasar luar negeri antara lain pasar Eropa dan Amerika. Dalam perkembangannya, masyarakat melakukan modifikasi dan kreasi untuk menghasilkan berbagai ragam industri batik, salah satunya adalah industri batik jumputan namun demikian penamaan batik jumputan sesungguhnya tidak sesuai dengan kaidah karena Batik merupakan seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam ( bahasa inggris : wax) atau dalam istilah sehari-hari orang menamakannya "lilin", sedangkan Jumputan pada dasarnya suatu proses pencelupan, dengan sebagian kain diikat rapat menurut pola tertentu sebelum dilakukan pencelupan atau dyeing dengan zat warna, dengan demikian bagian-bagian yang diikat tidak terkena celupan dan pada bagian tersebut terbentuklah motif hias sesuai yang dikehendaki, dengan demikian penamaan yang lebih tepat adalah kain motif jumputan. Industri kain jumputan pada umumnya dilaksanakan dalam skala rumah tangga dengan penggunaan teknologi yang masih sederhana sehingga ditengarai terjadi In-efisiensi yang dapat menimbulkan pemborosan baik dalam penggunaan bahan baku, proses produksi maupun dalam penggunaan energi. In-efisiensi pada proses produksi ini dapat menyebabkan besarnya volume limbah yang dihasilkan yang berasal dari bahan baku, bahan tambahan (aditif) dan waktu proses produksi. Hal ini akan menimbulkan kerugian baik secara ekonomi maupun lingkungan yang disebabkan oleh biaya produksi dan pencemaran lingkungan 108

2 JURNAL PENELITIAN Volume Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan meminimalisasi limbah yang dihasilkan pada proses industri kain jumputan, maka diperlukan Tata Kelola Proses dan Pengelolaan Limbah agar dapat menghasilkan produk dan jasa secara lebih efisien. Dengan strategi Tata Kelola Proses dan Pengelolaan Limbah diharapkan akan menghasilkan produk yang kompetitif dan memberi perhatian terhadap aspek lingkungan menuju ecoefisiensi serta bertujuan menyediakan produk dan jasa dengan harga kompetitif, memberikan kepuasan terhadap kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan dengan mengurangi dampak lingkungan dan pemakaian sumberdaya melalui daur hidup (life cycle), serta memperhatikan daya dukung lingkungan. Peluang-peluang Tata Kelola Proses dan Pengelolaan Limbah yang dapat diterapkan pada proses industri kain jumputan antara lain dalam hal pengaturan dalam perencanaan, perubahan dalam input bahan, perubahan dalam proses produksi, penggunaan tata kerumah tanggaan, dan pengolahan limbah yang efisien. Tata Kelola Proses dan Pengelolaan Limbah dapat dicermati mulai dari awal proses pembuatan hingga menjadi barang jadi (produk). Aplikasi Tata Kelola Proses dapat dilakukan melalui perencanaan dan penggunaan metode yang tepat dalam proses produksi, memodifikasi peralatan yang ergonomis dan Pengelolaan Limbah ini dalam lokasi proses produksi. B. Tujuan dan Manfaat Dengan mempertimbangkan efisiensi dengan melakukan pengelolaan internal yang lebih baik diharapkan dapat tercapainya: 1. Efisiensi penggunaan energi dan air sehingga dapat menekan biaya produksi 2. Tersusunnya tata laksana rumah tangga yang baik (good housekeeping) yaitu perubahan manajemen tata laksana rumah tangga industri dengan tujuan untuk mencegah timbulan limbah dan efisiensi biaya produksi. 3. Merencanakan teknologi proses yang ergonomis dan pengendalian proses dengan memodifikasi peralatan guna peningkatan optimisasi proses 4. Melakukan perancangan pengolahan limbah cair dengan teknologi sederhana serta biaya investasi pengolahan limbah yang rendah, sehingga tidak menimbulkan biaya operasional yang tinggi akan tetapi dapat meminimalisir dampak terhadap pencemaran lingkungan. 5. Melakukan upaya yang memungkinkan limbah padat yang dihasilkan dapat digunakan digunakan kembali atau sebagai diversifikasi produk C. Tinjauan Pustaka Teknik jumputan pada dasarnya adalah suatu proses pencelupan, yaitu sebagian kain diikat rapat menurut pola tertentu sebelum dilakukan pencelupan atau dyeing dengan zat warna. Dengan demikian bagianbagian yang diikat tidak terkena celupan dan pada bagian tersebut terbentuklah motif hias jumputan yang sangat khas. Jumputan dapat dilakukan dengan cara mengisi kain, mengikat dan melipat kain dengan cara tertentu, kemudian mencelup dalam larutan zat warna yang akan membentuk ikatan reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya, sehingga terciptalah suatu motif pada kain tersebut. Perbedaan cara mengisi, melipat, dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan motif yang berbeda. Dalam pembuatan kain jumputan terdapat berbagai motif teknik ikat dasar diantaranya: teknik ikatan tunggal, teknik ikatan silang, teknik ikatan konsentris, teknik ikatangaris, teknik pengerutan (marbing), teknik ikatan ganda, teknik mengikat benda dan teknik jelujur Tata kelola proses atau Good housekeeping merupakan tata kelola internal yang baik yang meliputi rasionalisasi pemakaian bahan baku, air, energi, mengurangi jumlah atau toksisitas limbah serta memperbaiki kondisi kerja dan keselamatan kerja. Implementasi teknik good housekeeping ini serta dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Tata kelola proses yang ergonomis mempertimbangkan unsur manusia dalam perancangan objek, prosedur kerja dan lingkungan kerja dengan mempelajari hubungan manusia, pekerjaan dan fasilitas pendukungnya, dengan harapan dapat sedini mungkin mencegah kelelahan yang terjadi akibat sikap atau posisi kerja yang tidak sesuai guna meningkatkan produktivitas kerja manusia untuk mencapai tujuan yang efektif, sehat, aman dan nyaman (Cormick dan Sanders, 1992). 109

3 Tata kelola internal dapat dilakukan dengan menerapkan produksi bersih yang merupakan bagian dari konsep produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Dengan menggunakan metodologi dan tekhnologi bersih diharapkan suatu kegiatan operasional dapat menghasilkan produk akhir yang lebih berkualitas, dapat mendaur ulang sumber daya bahan baku dan dapat memanfaatkan produk samping ((Kementrian Lingkungan Hidup, 2003) Setiap jenis industri mempunyai karakteristik limbah cair yang spesifik, yang berbeda dengan jenis industri lainnya, walaupun mungkin suatu jenis industri mempunyai beberapa parameter pencemar yang sama dengan industri lainnya. Berdasarkan karakteristik limbah cair industri kain jumputan alternatif pengolahan dapat dilakukan dengan cara: 1. Ekualisasi: penampungan limbah guna meredam fluktuasi karakteristik air limbahsehingga karakteristik air limbah relatif konstan. 2. Pengolahan fisik-kimia: obyek yang akan dibuang dibuat lebih besar ukurannya dengan menambahkan koagulan dan flokulan polymer. 3. Aerasi: air limbah setelah melalui proses koagulasi dan flokulasi dan sebelum dibuang ke lingkungan ditambahkan udara menggunakan aerator agar oksigen terlarut dalam air limbah semakin besar D. Metode Penelitian Dalam perancangan yang dilakukan merupakan desain low cost yang berorientasi pada desain teknologi tepat guna namun memiliki kemampuan untuk pengolahan limbah yang optimal dan memenuhi baku mutu serta peralatan proses produksi dengan efisiensi penggunaan energi, air sehingga mengurangi limbah cair yang dihasilkan. Adapun blok diagram penelitian seperti terlihat pada Gambar 1 Pengamatan proses produksi Pencatatan Penggunaan air, bahan baku dan bahan tambahan Permasalahan Inefisiensi Limbah Cair Kajian Penyempurnaan/ Perbaikan Proses Produksi Kajian Pengolahan limbah Efisien Produksi Batik Jumputan Ekonomis dan Ramah Lingkungan Gambar 1 : Blok diagram penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan air sehingga dapat menekan biaya produksi serta upaya pengolahan limbah cair maka dilakukan perancangan disain sebagai berikut: 110

4 JURNAL PENELITIAN Volume Disain peralatan proses Merancang peralatan kerja atau proses guna meningkatkan produktivitas kerja yang efektif, sehat, aman dan nyaman dengan memperhatikan gerakan tubuh manusia dilihat dari aspek biomechanics dengan tujuan untuk menghindarkan manusia melakukan gerakan kerja yang tidak sesuai, tidak beraturan dan tidak memenuhi persyaratan efektivitas efisiensi gerakan. 2. Disain Pengolahan Air Limbah Gambar 2: Disain peralatan kerja/proses Melakukan perancangan unit pengolahan limbah cair dengan teknologi sederhana serta biaya investasi rendah, sehingga tidak menimbulkan biaya operasional yang tinggi akan tetapi dapat meminimalisir dampak terhadap pencemaran lingkungan. Gambar 3: Disain Pengolahan Air Limbah 111

5 E. Hasil Penelitian 1. Hasil Survey dan Evaluasi Tata Kelola Internal Lokasi Tersebar dibeberapa tempat sesuai tempat tinggal Safety proses Pengrajin sudah menggunakan APD Manajemen Penyimpanan bahan proses bahan kimia belum sesuai Belum dilakukan manajemen bahan Belum dilakukan pencatatan bahan kimia yang dipergunakan Sistem proses Belum adanya alat proses yang memenuhi standard ergonomis Penggunaan air belum efisien Pengolahan limbah Limbah padat belum dimanfaatkan Limbah cair sudah dilakukan pengolahan namun belum optimal Dampak Berpotensi timbulnya pencemaran di beberapa tempat Dampak telah terminimalisir Untuk bahan kimia yang higroskopis akan berpengaruh terhadap konsentrasinya Untuk bahan pewarna yang mudah teroksidasi akan berpengaruh terhadap kualitas warna Bahan kimia kedaluwarsa akan menjadi limbah Waktu proses belum efisien Timbulnya dampak kelelahan terhadap pekerja Kuantitas limbah menjadi lebih besar Pencemaran akibat limbah padat Masih terbentuknya limbah cair dan berpotensi terhadap pencemaran lingkungan Tabel 1: Hasil Survey dan Evaluasi Tata Kelola Internal (sumber : data primer) Rekomendasi Kegiatan yang dilakukan bukan merupakan kegiatan poko, lokasi sudah baik Perlu ditingkatkan pemahamannya Penyimpanan bahan kimia menggunakan tempat yang sesuai (botol coklat) Dilakukan pencatatan bahan untuk mengetahui batas kedaluwarsanya Dirancang peralatan proses yang ergonomis Dirancang peralatan proses dengan hemat penggunaan air Pemanfaatan limbah padat sebagai diversifikasi produk Dirancang peralatan pengolahan limbah portable yang lebih optimal 112

6 JURNAL PENELITIAN Volume Data Hasil Kinerja Proses Jenis Proses Total waktu proses Total limbah padat Total limbah cair Pewarnaan Naphtol 35 menit 12, 3 gram 18,95 liter Pewarnaan Indigosol 25 menit 12,3 gram 14,101 liter Tabel 2: Hasil Kinerja Proses (sumber: data primer) 3. Data Analisa Limbah Awal Analisa air limbah awal bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas air limbah yang belum dilakukan pengolahan dan dibandingkan dengan standar baku mutu Parameter Pewarnaan Naphtol Pewarnaan Indigosol Cucian Naphtol Cucian Indogosol Gabungan Baku Mutu Per Gub DIY No.7 Th ph 6,5 4,5 6,5 6,5 5,5 6 9 Warna COD 251,0 753, BOD 122, , ,8 50 TDS TSS Suhu ± 3 o C thd suhu udara Tabel 3. Hasil Analisa Limbah Awal (sumber: data primer) Dari hasil analisa limbah hasil proses menunjukkan bahwa hamper seluruh parameter uji tidak memenuhi persyaratan sesuai baku mutu peraturan Gubernur DIY No. 7 Tahun 2010 dan berpotensi terjadinya pencemaran terhadap tanah maupun air tanah. 4. Efisiensi Penggunaan Peralatan Proses Ergonomis Hasil perancangan alat proses setelah diaplikasikan menunjukkan data sebagai berikut : Jenis Proses Total waktu proses Sebelum aplikasi Total waktu proses Sesudah aplikasi Efisiensi Waktu (%) Pewarnaan Naphtol 35 menit 15,2 menit 56,57 Pewarnaan Indigosol 25 menit 10,575 menit 57,70 Tabel 4: Efisiensi Waktu Proses (data primer) Jenis Proses Total Limbah Cair Total Limbah Cair Efisiensi Air (%) Sebelum aplikasi Sesudah aplikasi Pewarnaan Naphtol 18,95 liter 15,83 16,46 Pewarnaan Indigosol 14,101 liter 11,86 15,89 Tabel 5: Efisiensi Penggunaan Air (data primer) Hasil aplikasi rancangan alat proses yang ergonomis menunjukkan bahwa terjadi efisiensi waktu rata-rata sebesar 57,135% dan efisiensi penggunaan air sebesar 16,175%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan energi dan efektifitas kinerja pengrajin, dengan adanya efisiensi penggunaan air akan mengurangi limbah yang dihasilkan sehingga mengurangi biaya pengolahan air limbah. 113

7 5. Data Hasil Aplikasi Pengolahan Limbah Hasil uji jar tes diaplikasikan menggunakan peralatan hasil rancangan menggunakan limbah pewarnaan dan pencucian Naphtol Kondisi proses: Volume limbah: 15 liter, Pengadukan Cepat: 500 rpm, waktu: 1 menit, Pengadukan Lambat: 75 rpm, waktu: 5 menit, Volume penambahan NaOH: 180 ml, Konsentrasi NaOH: 20 %, Volume penambahan Tawas: 300 ml, Konsentrasi Tawas: 5 %, Jumlah penambahan Superflok Kation 0,1 %: 120 ml Tabel 6: hasil uji aplikasi pengolahan limbah Satuan Limbah Awal Limbah Efisiensi Keterangan Parameter Akhir (%) ph - 6,5 7,0 - memenuhi baku mutu Warna PtCo ,87 - COD mg/l 251,0 81,74 67,43 memenuhi baku mutu BOD mg/l 122,99 30,37 75,31 memenuhi baku mutu TSS mg/l ,54 memenuhi baku mutu TDS mg/l ,75 memenuhi baku mutu Suhu o C memenuhi baku mutu Dari tabel 6 hasil uji aplikasi pengolahan limbah pewarnaan dan pencucian Naphtol menggunakan peralatan hasil perancangan menunjukkan bahwa hasil seluruh parameter uji telah memenuhi baku mutu sesuai peraturan Gubernur DIY No. 7 Tahun Analisis Biaya Operasional IPAL Analisis biaya operasional merupakan biaya yang dimbulkan dari biaya penggunaan bahan-bahan kimia sedangkan biaya tenaga tidak diperhitungkan mengingat tidak memerlukan energi listrik. Biaya penggunaan bahan kimia untuk setiap kali proses (15 liter limbah) sebagai berikut : 1. Soda api(naoh) : 180 ml x 20 gram/100 ml x Rp ,-/1000 gram = Rp 360,- 2. Koagulan (Al 2 (SO 4 ) 3 ) : 300 ml x 5 gram/100 ml x Rp /1000 gr am = Rp 270,- 3. Super flox kation : 120 ml x 0,1 gram/100 ml x Rp ,-/1000 gram = Rp 9,6, Jumlah = Rp 639,6,- 7. Analisis Keuntungan Pemanfaatan Limbah Padat Analisis keuntungan didasarkan asumsi bahwa limbah padat berupa tali pengikat dimanfaatkan untuk diversifikasi produk, komponen biaya didasarkan atas komponen tenaga dan bahan pembantu. 1. Jumlah limbah padat setiap kali proses = 12,3 gram 2. Kebutuhan limbah padat per produk = 44,29 gram (3,6 proses) 114

8 JURNAL PENELITIAN Volume Harga jual produk = Rp ,- 4. Biaya = Rp ,- 5. Keutungan setiap proses = (Rp ,- - Rp ,-) : 3,6 F. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan = Rp 4.528,- 1. Belum dilakukan manajemen bahan/pencatatan bahan kimia yang dipergunakan guna meminimalisir bahan-bahan kadaluwarsa 2. Pengrajin telah menggunakan APD guna meminimalisir dampak bahan kimia terhadap pekerja 3. Belum tersedianya alat proses yang memenuhi standard ergonomis serta penggunaan air belum efisien 4. Belum termanfaatkannya limbah padat yang terbentuk untuk diversifikasi produk, untuk limbah cair telah dilakukan pengolahan namun belum optimal 5. Hasil aplikasi rancangan alat proses yang ergonomis menunjukkan bahwa terjadi efisiensi waktu ratarata sebesar 57,135% dan efisiensi penggunaan air sebesar 16,175%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan energi dan efektifitas kinerja pengrajin, dengan adanya efisiensi penggunaan air akan mengurangi limbah yang dihasilkan sehingga mengurangi biaya pengolahan air limbah. 6. Daur ulang limbah padat sebagai diversifikasi produk akan memberikan keuntungan signifikan dan dapat menutup biaya pengolahan air limbah dengan keuntungan sebesar Rp 4.528,- setiap kali proses. Rekomendasi Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing produk, meminimalisir dampak pencemaran serta meningkatkan ekonomi masyarakat perlu dukungan berbagai pihak. Adapun rekomendasi kebijakan yang bisa dibuat adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah kota melalui Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap aktivitas pengrajin kain jumputan yang tersebar diberbagai wilayah mengingat limbah yang dihasilkan berpotensi menimbulkan pencemaran dan melakukan pembinaan untuk melakukan pengolahan limbah cair dan pemanfaatan limbah padat yang dihasilkan. 2. Balai Besar Batik dan Kerajinan untuk melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada pengrajin berkaitan dengan pelurusan penggunaan nama Batik Jumputan yang lebih tepat atau sesuai 3. Pemerintah kota melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) untuk melakukan pembinaan, pendampingan serta pengembangan pemberdayaan perempuan 4. Dinas Kesehatan kota Yogyakarta untuk melakukan monitoring dan sosialisasi pentingnya melakukan pencegahan dampak penggunaan bahan pewarna sintetik terhadap kesehatan, mengingat pengrajin merupakan kaum perempuan yang rentan terhadap bahan-bahan karsinogenik. Daftar Pustaka Anonim Perencanaan Teknik Pengelolaan Pencemaran Industri Sekala Kecil Sentra Batik DIY. Balai Besar Penelitian dan Perkembangan Industri Kerajinan dan Batik. Yogyakarta Cheremisinoff N.Paul, Handbook of Water and Wastewater Treatment Technology, Marcel Dekker Inc, New Jersey, 1995 Inc, New Jersey. Droste, Ronald L., Theory and Practice of Water and WastewaterTreatment, John Wiley & Sons, Inc. Freeman, H.M. Hazardous Waste Minimization. Mc. Graw Hill Publishing Co., Singapore, Parker W. Homer, Wastewater System Engineering, Prentice-Hall Inc, New Jersey. 115

9 Pheasant, S. T., Anthropometry Ergonomics and Design. London: Taylor and Farncis. Potter, C. et al Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, Sumber, Pengendalian dan Baku Mutu EMDI- BAPEDAL, Project of The Ministry of State for Environment, Republic of Indonesia and Dalhousie University, Canada, Jakarta, Prasetyo W., Bagas, Evaluasi Ergonomi dalam Desain. Surabaya: Proceeding Seminar Nasional Ergonomi, Jurusan TI ITS. Riyanto, Pamungkas, W., dan Muhammad Amin Ja far Katalog Batik Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kerajinan dan Batik. Yogyakarta. Sanders, Ms. and Mc. Cormick, Ernest J., Human Factors in Engineering and Design. New York: Mc. Graw- Hill Book Co. Sulaeman Manfaat Penerapan Produksi bersih pada Industri Batik. Majalah Mitra Lingkungan. Jakarta. Edisi September Sulaeman Kebutuhan Air, Enerji, Zat Warna Dan Zat Pembantu Untuk Pembuatan 1 Meter Kain Batik Dari Mori. Balai Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Susanto, S.K. Sewan Teknologi Batik Seri Soga Batik. Departemen Perindustrian R.I. Badan Penelitian Dan Pengembangan Industri. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Yogyakarta. Sutalaksana, et al., Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan TI ITB. Sutalaksana, Iftikar Z., Duduk, Berdiri dan Ketenagakerjaan Indonesia. Surabaya: Proceedings Seminar Nasional Ergonomi, Jurusan TI ITS. Tchobanoglous, George, Wastewater Engineering, Treatment, Disposal,and Reuse, 3rd edition, Metcalf & Eddy, Inc. McGraw-Hill, Inc. New York. Tjokrokusumo, KRT Pengantar Konsep Teknologi Bersih. Yogyakarta: Sekolah Tinggi teknik Lingkungan YLH. 116

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi). KINERJA KOAGULAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU KETUT SUMADA Jurusan Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur email : ketutaditya@yaoo.com Abstrak Air

Lebih terperinci

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Makna, Ciledug; maka dapat disimpulkan :

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Makna, Ciledug; maka dapat disimpulkan : 84 V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Makna, Ciledug; maka dapat disimpulkan : Hasil analisa karakteristik limbah cair Rumah Sakit Makna mempunyai nilai ph

Lebih terperinci

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK Tentang Batik Cap ISTILAH BATIK (SII.0041-74) Cara pelekatan lilin batik Tulis Adalah bahan kain tekstil hasil pewarnaan menurut corakcorak khas Indonesia, dengan menggunakan

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Cair Batik di Kota Probolinggo

Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Cair Batik di Kota Probolinggo Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Cair Batik di Kota Probolinggo Beauty Suestining Diyah Dewanti, Dhita Morita Ikasari, Claudia Gadizza Perdani Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN ABSTRACT Dian Yanuarita P 1, Shofiyya Julaika 2, Abdul Malik 3, Jose Londa Goa 4 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI. ABSTRAK

PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI.   ABSTRAK PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI Anwar Fuadi 1*, Munawar 1, Mulyani 2 1,2 Jurusan Teknik kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Email: arfirosa@yahoo.co.id ABSTRAK Air adalah elemen

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DENGAN TAWAS DAN SUPER FLOK TERHADAP BIOINDIKATOR (Cyprinus carpio L)

UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DENGAN TAWAS DAN SUPER FLOK TERHADAP BIOINDIKATOR (Cyprinus carpio L) UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DENGAN TAWAS DAN SUPER FLOK TERHADAP BIOINDIKATOR (Cyprinus carpio L) Yuli Pratiwi 1*, Sri Hastutiningrum 2, Dwi Kurniati Suyadi 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES

Lebih terperinci

UJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK

UJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 4 ISSN : 1411-4216 UJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK Henny Ambar, Sumarno, Danny Sutrisnanto Jurusan Magister

Lebih terperinci

ADSORPSI ZAT WARNA DAN ZAT PADAT TERSUSPENSI DALAM LIMBAH CAIR BAIK

ADSORPSI ZAT WARNA DAN ZAT PADAT TERSUSPENSI DALAM LIMBAH CAIR BAIK ADSORPSI ZAT WARNA DAN ZAT PADAT TERSUSPENSI DALAM LIMBAH CAIR BAIK Sumarni Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri IST AKPRIND Yogyakarta E-mail: marni_tekim@yahoo.com INTISARI Dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT

PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT Oleh : Agus Mirwan, Ulfia Wijaya, Ade Resty Ananda, Noor Wahidayanti Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO

PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Lebih terperinci

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK) J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 15-19 Jakarta Juli 2008 ISSN 1441-318X STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK) Indriyati Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian

Lebih terperinci

PENURUNAN TURBIDITY, TSS, DAN COD MENGGUNAKAN KACANG BABI (Vicia faba) SEBAGAI NANO BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (GREYWATER)

PENURUNAN TURBIDITY, TSS, DAN COD MENGGUNAKAN KACANG BABI (Vicia faba) SEBAGAI NANO BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (GREYWATER) PENURUNAN TURBIDITY, TSS, DAN COD MENGGUNAKAN KACANG BABI (Vicia faba) SEBAGAI NANO BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (GREYWATER) Irawan Widi Pradipta*), Syafrudin**), Winardi Dwi Nugraha**)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasannya, membentuk sebuah bidang pewarnaan. Batik merupakan salah satu kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak zaman kerajaan Mataram ke-1. Pembatikan merupakan teknik mewarnai kain dengan menempelkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK Sulaeman 1), Agus Hadiyarto 2) 1) Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta 2) MIL, Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN POTENSI PENCEMARAN DARI 41 INDUSTRI BATIK DI KLASTER BATIK SRAGEN

PENELITIAN POTENSI PENCEMARAN DARI 41 INDUSTRI BATIK DI KLASTER BATIK SRAGEN Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PENELITIAN POTENSI PENCEMARAN DARI 41 INDUSTRI BATIK DI KLASTER BATIK SRAGEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin besarnya laju perkembangan penduduk dan industrialisasi di Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Padatnya pemukiman dan kondisi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN AERASI UNTUK MENGURANGI KADAR COD DAN FOSFAT DALAM AIR LIMBAH CAR WASH

PEMANFAATAN AERASI UNTUK MENGURANGI KADAR COD DAN FOSFAT DALAM AIR LIMBAH CAR WASH PEMANFAATAN AERASI UNTUK MENGURANGI KADAR COD DAN FOSFAT DALAM AIR LIMBAH CAR WASH Rizqa Mikaviany Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Lebih terperinci

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA SEBUAH PENDEKATAN PENGELOLAAN USAHA BERUPA UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN MANFAAT, BAIK DARI ASPEK EKONOMI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan di bidang industri dan teknologi membawa kesejahteraan khususnya di sektor ekonomi. Namun demikian, ternyata juga menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan,

Lebih terperinci

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA SEBUAH PENDEKATAN PENGELOLAAN USAHA BERUPA UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN MANFAAT, BAIK DARI ASPEK EKONOMI, ORGANISASI MAUPUN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya F144 Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya Hutomo Dwi Prabowo dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN Andita Yulli Puspita Dewi dita_mommyarkhan@yahoo.co.id Setyawan Purnama igiwan@ugm.ac.id

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) D-22

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) D-22 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-22 Pemanfaatan Biji Asam Jawa (Tamarindusindica) Sebagai Koagulan Alternatif dalam Proses Menurunkan Kadar COD dan BOD dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM Moses Laksono Singgih dan Mera Kariana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Industri Asbes Menggunakan Flokulan Dan Adsorben

Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Industri Asbes Menggunakan Flokulan Dan Adsorben JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 2, NOVEMBER 2017 77 Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Industri Asbes Menggunakan Flokulan Dan Adsorben Effectiveness Of Asbestos Waste Processing

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PEMBEKUAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PEMBEKUAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA SKRIPSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PEMBEKUAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA Oleh : FERDINAND JESAYA LIRREY NPM: 0652010014 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB Winardi Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: win@pplh-untan.or.id ABSTRAK Reaktor batch

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI 85 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.7 No.2 PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI Fitri Ayu Wardani dan Tuhu Agung. R Program Studi

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH Spectra Nomor 8 Volume IV Juli 06: 16-26 KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH Sudiro Ika Wahyuni Harsari

Lebih terperinci

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA Afry Rakhmadany dan Mohammad Razif Jurusan Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PROSES PENYEPUHAN DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PROSES PENYEPUHAN DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PROSES PENYEPUHAN DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY Endang Widuri Asih 1*, Cyrilla Indri Parwati 2, Netty Widyastuti 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D176 Evaluasi dan Desain Ulang Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Tekstil di Kota Surabaya Menggunakan Biofilter Tercelup Anaerobik-Aerobik Achmad Muzakky, Nieke Karnaningroem, dan Mohammad

Lebih terperinci

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR/FOTO... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit bebas bulu dan urat di bawah kulit. Pekerjaan penyamakan kulit mempergunakan air dalam jumlah

Lebih terperinci

IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING BIOFILTER MEDIATED PROBIOTIC BEVERAGE BOTTLES CASE STUDY WATER RIVER OF SURABAYA (SETREN RIVER JAGIR)

IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING BIOFILTER MEDIATED PROBIOTIC BEVERAGE BOTTLES CASE STUDY WATER RIVER OF SURABAYA (SETREN RIVER JAGIR) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN BIOFILTER BERMEDIA BOTOL BEKAS MINUMAN PROBIOTIK STUDI KASUS AIR KALI SURABAYA (SETREN KALI JAGIR) IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi Refference Niebel Benjamin W. & Freivalds A. 2003. Methods Standards and Work Design. 11 th edition. Mc Graw Hill. New York. Aft, Lawrence S. 2000. Work Measurement &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan sektor yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun demikian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan negara ini. Industri merupakan salah satu pilar pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan negara ini. Industri merupakan salah satu pilar pokok dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri dan perkembangannya merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan negara ini. Industri merupakan salah satu pilar pokok dalam pembangunan di negara ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan

Lebih terperinci

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH) L/O/G/O CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH) Week 8 Khamdi Mubarok, S.T, M.Eng Teknik Industri - UTM Latar Belakang Industri menghadapi permasalahan pengolahan limbah yang kadangkala dirasa sangat memberatkan.

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN RUMPUT PAYUNG (CYPERUS ALTERNIOFOLIUS) Oleh :

SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN RUMPUT PAYUNG (CYPERUS ALTERNIOFOLIUS) Oleh : SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN RUMPUT PAYUNG (CYPERUS ALTERNIOFOLIUS) Oleh : DEVIANASARI ANGGRAINI (07502010018) PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI Andik Yulianto, Luqman Hakim, Indah Purwaningsih, Vidya Ayu Pravitasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Industri yang survive dan kompetitif adalah industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga mampu menjadi industri

Lebih terperinci

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi Nama mata kuliah Kode/SKS Status : Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) : TPI 2503/2 SKS : Wajib A. Deskripsi Singkat Mata Kuliah: Teknik Tata Cari Kerja merupakan mata kuliah yang mempelajari interaksi manusia

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Laporan Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Oleh: Didit Fitriawan 3305.100.042 Dosen Pembimbing : Ir. Ati Hartati, M.Sc JURUSAN

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN PAC (Poly Alumunium Chloride)

PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN PAC (Poly Alumunium Chloride) PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN PAC (Poly Alumunium Chloride) Etih Hartati, Mumu Sutisna, dan Windi Nursandi S. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm

ENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm ENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm Environment Pollution Prevention merupakan program pengelolaan lingkungan dengan mengupayakan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dari setiap aktivitas, produk,

Lebih terperinci

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup: Kerusakan Lingkungan: Perubahan Langsung dan atau Tidak Langsung terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan atau Hayati Lingkungan Hidup yang Melampaui Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan. Perusakan lingkungan hidup:

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN. Darajatin Diwani Kesuma

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN. Darajatin Diwani Kesuma PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN Darajatin Diwani Kesuma daradeka@gmail.com M.Widyastuti m.widyastuti@geo.ugm.ac.id Abstract The amis of this study are to

Lebih terperinci

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN STUDI PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS DAN ph LIMBAH PABRIK TAHU MENGGUNAKAN METODE AERASI BERTINGKAT Fajrin Anwari, Grasel Rizka Muslim, Abdul Hadi, dan Agus Mirwan Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Pengolah Air Backwash Tangki Filtrasi Menggunakan Proses Koagulasi Flokulasi Dan Sedimestasi (Studi Kasus Unit Pengolahan Air Bersih Rsup Dr.

Pengolah Air Backwash Tangki Filtrasi Menggunakan Proses Koagulasi Flokulasi Dan Sedimestasi (Studi Kasus Unit Pengolahan Air Bersih Rsup Dr. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 7, Nomor 1, Januari 2015 Hal. 29-40 Pengolah Air Backwash Tangki Filtrasi Menggunakan Proses Koagulasi Flokulasi Dan Sedimestasi (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup. Maka, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kegiatan manusia akan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampaui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran air yang terus meningkat telah menurunkan kualitas air di seluruh dunia. Pencemaran air disebabkan oleh jumlah manusia dan kegiatan manusia yang beragam.

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi,

Lebih terperinci

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan perancangan FASILITAS FLOW SHEET PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya

Lebih terperinci

PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET (UV) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD,TSS DAN TDS DARI AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT T E S I S

PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET (UV) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD,TSS DAN TDS DARI AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT T E S I S PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET (UV) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD,TSS DAN TDS DARI AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT T E S I S Oleh: HERMANSYAH PSL/097004015 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk 2.1. Sumber Limbah ini antara lain: Sumber air limbah yang ada di PT. United Tractors Tbk saat Dari proses produksi, (proses produksi/ bengkel, dan cuci unit),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri pertanian meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai usaha telah dilaksanakan oleh pemerintah pada akhir-akhir ini untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat

Lebih terperinci

EFFISIENSI COOLING POND UNTUK PENURUNAN KONSENTRASI PHENOL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR BUANGAN

EFFISIENSI COOLING POND UNTUK PENURUNAN KONSENTRASI PHENOL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR BUANGAN EFFISIENSI COOLING POND UNTUK PENURUNAN KONSENTRASI PHENOL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR BUANGAN Yudi Saputra, Arnes, Reni Desmiarti dan Elmi Sundari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

BAB V ANALISA AIR LIMBAH BAB V ANALISA AIR LIMBAH Analisa air limbah merupakan cara untuk mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan serta mengetahui cara pengujian dari air limbah yang akan diuji sebagai karakteristik

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERCETAKAN DENGAN PENAMBAHAN KOAGULAN TAWAS DAN FeCl 3 SERTA PENJERAPAN OLEH ZEOLIT RETNO SUDIARTI

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERCETAKAN DENGAN PENAMBAHAN KOAGULAN TAWAS DAN FeCl 3 SERTA PENJERAPAN OLEH ZEOLIT RETNO SUDIARTI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERCETAKAN DENGAN PENAMBAHAN KOAGULAN TAWAS DAN FeCl 3 SERTA PENJERAPAN OLEH ZEOLIT RETNO SUDIARTI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I)

PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I) PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I) Dian Paramita 1 dan Nieke Karnaningroem 2 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian true experiment (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Kompleks

Lebih terperinci

PENENTUAN KAPASITAS UNIT SEDIMENTASI BERDASARKAN TIPE HINDERED ZONE SETTLING

PENENTUAN KAPASITAS UNIT SEDIMENTASI BERDASARKAN TIPE HINDERED ZONE SETTLING PROCEEDING NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION FOR BETTER LIFE PENENTUAN KAPASITAS UNIT SEDIMENTASI BERDASARKAN TIPE HINDERED ZONE SETTLING Alien Kurniawan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2016 di Sentra UMKM pengrajin batik khas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Letda Sudjono, Medan Tembung. Lokasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Parameter Kualitas Air Limbah BOD 5.1.1. Parameter BOD Analisa terhadap nilai BOD pada instalasi pengolahan air limbah pada tahun 2007-2014 dilakukan dengan menganalisa

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 PARAMETER BIOLOGIS BADAN AIR SUNGAI NGRINGO SEBAGAI DAMPAK INDUSTRI TEKSTIL Nanik Dwi Nurhayati Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: nanikdn@uns.ac.id ABSTRAK Berbagai bakteri

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sektor industri menjadi salah satu sektor penting, dimana keberadaannya berdampak positif dalam pembangunan suatu wilayah karena dengan adanya industri maka

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN PROSES FITOREMEDIASI

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN PROSES FITOREMEDIASI SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN PROSES FITOREMEDIASI O l e h : HARI WIBOWO THAMRIN 0652010031 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata Kunci : Waktu Aerasi, Limbah Cair, Industri Kecap dan Saos

Kata Kunci : Waktu Aerasi, Limbah Cair, Industri Kecap dan Saos VARIASI WAKTU AERASI DALAM INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KECAP DAN SAOS AERATION TIME VARIATION IN THE TREATMENT OF WASTEWATER INDUSTRIAL SOY AND SAUCE Daniel Dae Nuba H (1), A. Wibowo Nugroho

Lebih terperinci

PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH INDUSTRI KERTAS DENGAN AIR LAUT SEBAGAI KOAGULAN

PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH INDUSTRI KERTAS DENGAN AIR LAUT SEBAGAI KOAGULAN PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH INDUSTRI KERTAS DENGAN AIR LAUT SEBAGAI KOAGULAN Jurusan Teknik Kimia, UPN VETERAN Jatim Email : tritjatur@yahoo.com ABSTRACT This research aims to demote BOD and COD from

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP

PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP Puspita Dewi Widayat 1, *), Moses L. Singgih 2) dan Udisubakti Ciptomulyono C 3) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF DISUSUN OLEH RIZKIKA WIDIANTI 1413100100 DOSEN PENGAMPU Dr. Djoko Hartanto, M.Si JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN : TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN : TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH Ir Moh Sholichin, MT., Ph.D Mata kuliah : TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Kode Matakuliah : TKP4224 Semester : 6 Beban studi : 2 Sifat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Mada Jimmy Fonda Arifianto 1 ; Edi Santoso 2 ABSTRACT Article presents manufacture information system

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM.

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN METODE ELEKTROLISIS SEBAGAI ALTERNATIF PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI LOGAM BERAT DI SUNGAI JENES, KECAMATAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI Oleh : BAYU PRASMONO PUTRO 0652010024 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN

ANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN ANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN 2016 Selomita Lamato*, Odi Pinontoan*, Woodford Baren Solaiman Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap

Lebih terperinci

UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI

UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI Edwin Patriasani dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada umumnya,

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL 59 PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL The Effect of Liquid Waste on The Content of Cu. Zn, Cn,

Lebih terperinci

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman Agro-industri Ramah Lingkungan Nopember 2007 Penulis: Dede Sulaeman, ST, M.Si Subdit Pengelolaan Lingkungan, Dit. Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen PPHP-Deptan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampui daya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. SRT optimum digester aerobik aliran kontinyu adalah 50 hari

Lebih terperinci

(Study Stirring Time)

(Study Stirring Time) Jurnal Teknologi Pertanian, Vol 8 No.3 (Desember 2007) 215-220 PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA ( (Tamarindus indica) ) SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES KOAGULASI LIMBAH CAIR TAHU (KAJIAN KONSENTRASI SERBUK BIJI

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 20-25 Jakarta Juli 2008 ISSN 1441-318X PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN Lestario Widodo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tadi tidak hanya berasal dari buangan industri pabrik-pabrik yang

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tadi tidak hanya berasal dari buangan industri pabrik-pabrik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan khususnya masalah pencemaran air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius, pencemaran tadi tidak hanya berasal

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot

Lebih terperinci

Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade

Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade Sri Hastutiningrum*, Purnawan, dan Erri Nurmaitawati Jurusan

Lebih terperinci

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah Konsep Dasar Bahan Baku Produk Aktivitas Produksi Energi Limbah Bagaimana Penanganan Limbah? Energi Apakah dari sumber terbarukan? Apakah ramah lingkungan? Apakah sudah efisien penggunaannya? Bahan Baku

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN Rizal 1), Encik Weliyadi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya

Lebih terperinci